Ilmu Tanah
Ilmu Tanah
Ilmu Tanah
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terikatnya air didalam pori dan agregat tanh terjadi karena adanya gaya
kohesi antara molekul air dan butir tanah. Air yang terdapat di dalam pori tanah
ini disebut kadar air tanah. Kapasitas tanah untuk menahan air dihubungkan baik
dengan luas permukaan maupun volume ruang pori, kapasitas menahan air
karenanya berhubungan dengan struktur dan tekstur. Tanah-tanah dengan tekstur
halus mempunyai maksimum kapasitas menahan air total maksimum, tetapi air
tersedia yang ditahan maksimum, pada tanah dengan tekstur sedang. Penelitian
menunjukkan bahwa air tersedia pada beberapa tanah berhubungan erat dengan
kandungan debu dan pasir yang sangat halus. Diantara sifat-sifat tanah yang
berpengaruh terhadap jumlah air yang tersedia adalah daya hisap (matrik dan
osmotik), kedalaman tanah dan pelapisan tanah. Adapun pengaruhnya bahan
organik terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga bagi pertumbuhan tanaman
adalah sebagai emulgator (memperbaiki strukturtanah), sumber hara N, P, S,
menambah kemampuan tanah untuk menahan air, menambah kemampuan tanah
untuk menahan unsur-unsur hara dan sumber energy bagi mikroorganisme
(Hardjowigeno, 2003). Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi oleh banyaknya
curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan air, sehingga air dapat
meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi dan
gravitasi yang menyebabkan dalam tanah dapat dibedakan menjadi air
higroskopois, air kapiler dan air gravitasi (Bale, 2001).
Bobot isi tanah ( Bulk Density ) adalah ukuran pengepakan atau kompresi
partikel – partikel tanah ( pasir, debu dan liat). Bobot isi tanah bervariasi yang
bergantung pada keretakan partikel-partikel tanah itu. Kerapatan massa ditentukan
baik oleh banyaknya pori maupun oleh butiran tanah padat. Kerapatan partikel
erat hubungannya dengan kerapatan massa. Hubungan kerapatan partikel dan
kerapatan massa dapat menentukan pori-pori pada tanah (Hanafiah, 2006). Tanah
yang lepas dan bergumpal akan mempunyai berat persatuan volume rendah dan
tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya. Bulk density atau kerapatan tanah
6
dicuci oleh air hujan, banyak hujan N rendah, dan tanah pasir mudah
merembeskan air sehingga kadar N pada tanah pasir lebih rendah daripada tanah
liat (Hardjowigeno, 2003). Kehilangan nitrogen di dalam tanah dapat disebabkan
melalui proses denitrifikasi, tercuci bersama air drainase, dan terfiksasi oleh
mineral – mineral, sekitar 2% total N tanah berasal dari atmosfer yang
konsentrasinya 78% N2 sebagai bentuk yang tidak dapat langsung diserap oleh
tanaman karena mempunyai ikatan rangkap tiga yang sangat kuat. Manfaat
nitrogen adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman pada fase vegetative, serta
berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim dan
persenyawaan lain. Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun
sekitar 1,5% bobot tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein
tanaman (Hanafiah, 2005).
Kadar Nitrogen rata – rata dalam jaringan tanaman adalah 2%-4% berat
kering (Rosmarkam dan Widya, 2002). Cara utama nitrogen masuk kedalam
tanah adalah akibat kegiatan jasad renik, baik yang hidup bebas maupun yang
bersimbiosis dengan tanaman. Dalam hal yang terakhir nitrogen yang diikat
digunakan dalam sintesis amino dan protein oleh tanaman inang. Unsur Nitrogen
(N) mempunyai peranan merangsang pertumbuhan secara keseluruhan dan
khususnya batang, cabang dan daun, hijau daun serta berguna dalam proses
fotosintesa. Tanah dengan kandungan Nitrogen rendah menyebabkan tanaman
tumbuh kerempeng dan tersendat-sendat, daun kering dan jaringan mati sehingga
berdampak fatal bagi tanaman (Bachtiar, 2006).
9
BAB III
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
BAB IV
PEMBAHASAN
Lapisan Topsoil
Panjang : 1,5M
Lebar : 1M
Tekstur tanah :
- Pasir : Rasa kasar jelas
Tidak berbentuk bola dan gulungan
Tidak melekat
= 1,63 𝐠. 𝐂𝐌𝟑
Kriteria berat isi tanah sangat tinggi
= 0.77 g. CM 3
BD
Porositas tanah = [1 × ] × 100%
PD
85,06
= [1 × ] × 100%
89,02
= [0,95] × 100%
= 95,55%
BAB V
SIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah tekstur tanah
atau jenis tanah yang diambil adalah lempung berpasir yang ditentukan dengan
metode feeling.
Berat isi tsnsh ysng paling tinggi yaitu 1,63 g. CM 3 yang sudah >1,4 dan berat
jenis tanah senilai 0.77 g. CM 3 .
Porositas tanah 95,55% dan pH 6,12.
Dan juga Melihat keadaan profil tanah yang di ambil terlihat bahwa
tanahnya sangat keras dan tidak bisa digunakan sebagai lahan pertanian. Agar
penggunaan tanah tersebut intensif maka sebaiknya dilakukan pengadaan
pengairan (irigasi) mengingat sekarang adalah musim kemarau, agar dapat
digunakan atau dimanfaatkan kembali sebagai tempat untuk menanam berbagai
jenis tanaman yang dapat memberikan keuntungan. Selain itu, juga dapat
dilakukan penyuluhan di sekitar wilayah tersebut tentang jenis tanaman apa yang
sesuai dengan jenis tanah disana agar tidak terjadi kesenjangan penanaman.
5.2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan dapat memili lokasi yang lebih
tepat, melihat dari lokasi penelitian sebelumnya tidak sesuai dengan keadann
dilapangan tentunya, dimana jenis tanah pada umumnya yang diolah petani bukan
tanah timbunan.
17
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI