Analisis Fisikokimia Antihistamin
Analisis Fisikokimia Antihistamin
Analisis Fisikokimia Antihistamin
Disusun Oleh:
Mayang Syahrani 260110100098
Mochammad Ferdiansyah 260110120058
Septiyani Mustikawati 260110120059
Fifi Fitriawati 260110120060
Atmedi Surendra 260110120061
Kelas 2012 A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
CHLORPHENIRAMINE MALEATE
(Klorfeniramin Maleas)
TINJAUAN KIMIA
STRUKTUR KIMIA
C16H19ClN2.C4H4O4
390,87
SIFAT FISIKOKIMIA
Klorfeniramin maleat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 100,5%
C16H19ClN2.C4H4O4 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam kloroform, sukar larut dalam
benzena dan dalam eter.
PENGGUNAAN
(www.Drugbank.ca)
INDIKASI
Untuk mengobati rhinitis, urticaria, alergi, asma, common cold dan hay fever
FARMAKODINAMIK
Pada reaksi alergi, alergen berinteraksi dengan cross-link pada permukaan antibodi
IgE pada sel mast dan basofil. Saat kompleks sel mast-antibodi-antigen terbentuk,
serangkaian peristiwa kompleks terjadi yang akhirnya akan terjadi degranulasi sel dan
pelepasan histamin (dan mediator kimia lain) dari sel mast atau basofil. Saat terjadi
pelepasan, histamin dapat bereaksi dengan jaringan setempat maupun jaringan sekitar
melalui reseptor histamin. Histamin bekerja pada reseptor H 1, menimbulkan pruritis,
vasodilatasi, hipotensi, kemerahan. Sakit kepala, takikardi, dan bronkokonstriksi.
MEKANISME KERJA
FARMAKOKINETIK
Absorbsi : diabsorbsi dengan baik dalam saluran percernaan.
Distribusi : terikat pada protein plasma sebanyak 72%, waktu paruh 21-27 jam
TOKSISITAS
Oral LD50 (rat): 306 mg/kg; Oral LD50 (mice): 130 mg/kg; Oral LD50 (guinea pig): 198
mg/kg. Juga sedikit menghasilkan toksin untuk wanita usia subur (Registry of Toxic
Effects of Chemical Substances. Ed. D. Sweet, US Dept. of Health & Human Services:
Cincinatti, 2010).
ANALISIS
KUALITATIF
Timbang seksama lebih kurang 500mg, larutkan dalam 20 mL asam asetat glacial P,
tambahkan 2 tetes kristal violet LP dan titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV. Lakukan
penetapan blanko.
TINJAUAN KIMIA
STRUKTUR KIMIA
C16H19ClN2.C4H4O4
390,87
SIFAT FISIKOKIMIA
Deksklorfeniramin Maleat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
100,5% C16H19ClN2.C4H4O4 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan pada suhu 65 oC
selama 4 jam.
Mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam kloroform, sukar larut dalam
benzena dan dalam eter.
PENGGUNAAN
(www.Drugbank.ca)
INDIKASI
Untuk mengobati rhinitis, urticaria, alergi, asma, common cold dan hay fever
FARMAKODINAMIK
Pada reaksi alergi, alergen berinteraksi dengan cross-link pada permukaan antibodi
IgE pada sel mast dan basofil. Saat kompleks sel mast-antibodi-antigen terbentuk,
serangkaian peristiwa kompleks terjadi yang akhirnya akan terjadi degranulasi sel dan
pelepasan histamin (dan mediator kimia lain) dari sel mast atau basofil. Saat terjadi
pelepasan, histamin dapat bereaksi dengan jaringan setempat maupun jaringan sekitar
melalui reseptor histamin. Histamin bekerja pada reseptor H 1, menimbulkan pruritis,
vasodilatasi, hipotensi, kemerahan. Sakit kepala, takikardi, dan bronkokonstriksi.
MEKANISME KERJA
FARMAKOKINETIK
Absorbsi : diabsorbsi dengan baik dalam saluran percernaan.
Distribusi : terikat pada protein plasma sebanyak 72%, waktu paruh 21-27 jam
TOKSISITAS
Oral LD50 (rat): 306 mg/kg; Oral LD50 (mice): 130 mg/kg; Oral LD50 (guinea pig): 198
mg/kg. Juga sedikit menghasilkan toksin untuk wanita usia subur (Registry of Toxic
Effects of Chemical Substances. Ed. D. Sweet, US Dept. of Health & Human Services:
Cincinatti, 2010).
ANALISIS
KUALITATIF
Timbang seksama lebih kurang 500mg, larutkan dalam 20 mL asam asetat glacial P,
tambahkan 2 tetes kristal violet LP dan titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV. Lakukan
penetapan blanko.
DIMENHYDRINATE
(Dimenhidrinat)
TINJAUAN KIMIA
STRUKTUR KIMIA
C17H21NO,C7H7ClN4O2
469,97
SIFAT FISIKOKIMIA
Dimenhidrinat mengandung tidak kurang dari 53,0 dan tidak lebih dari 55,5 %
C17H21NO, dan tidak kurang dari 44,0% dan tidak lebih dari 47,0% C7H7CIN4O2 ,
masing-masing dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan dalam kloroform, agak sukar larut
dalam eter.
INKOMPATIBILITAS
PENGGUNAAN
(www.Drugbank.ca)
ANALISIS
CIMETIDINE
(Simetidin)
TINJAUAN KIMIA
C10H16N6S
252,34
SIFAT FISIKOKIMIA
Simetidin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C10H16N6S
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Serbuk hablur, putih sampai hampir putih; praktis tidak berbau atau bau merkaptan
lemah.
Larut dalam etanol, dalam polietilen glikol 400; Mudah larut dalam metanol; agak sukar
larut dalam isopropanol; sukar larut dalam air dan dalam kloroform; praktis tidak larut
dalam eter.
BAKU PEMBANDING
Simetidin BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 110 oC selama 2 jam sebelum
digunakan.
PENGGUNAAN
(www.Drugbank.ca)
Antagonis reseptor H2
INDIKASI
FARMAKOLOGI
Simetidine diabsorpsi secara cepat setelah pemakaian per oral. Bioavailabilitas oral
60-70% setelah mengalami metabolisme lintas pertama di hati.2,7 Waktu untuk
mencapai konsentrasi puncak pada pemberian oral yaitu 45 - 90 menit.
1. Metabolisme : Metabolit utama yaitu sulfoxide.
2. Distribusi : Simetidine terikat dengan protein plasma 15-20%, volume
distribusi 1 L/kg.
3. Eliminasi : Waktu paruh Simetidine 2 jam pada pasien dengan fungsi ginjal
normal. Setelah pemberian IV, 80-90% Cimetidine diekskresi
melalui urin dalam waktu 24 jam. 50-73% diekskresi dalam bentuk
tidak berubah. 10% diekskresi melalui feses.
MEKANISME KERJA
FARMAKOKINETIK
Simetidin dapat dicerna secara cepat dalam saluran cerna, kadar plasma tertinggi
dicapai dalam 1 jam bila diberikan dalam keadaan lambung kosong dan 2 jam bila
diberikan bersama – sama dengan makanan.
DOSIS
STABILITAS PENYIMPANAN
Simetidine tablet, Simetidine HCl larutan oral dan injeksi disimpan pada suhu 15-
300C, dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Sediaan injeksi cimetidine
tidak boleh disimpan dalam freezer karena dapat mengendap;Simetidine HCl secara
fisik dapat tercampurkan dengan sebagian besar cairan infus IV (NaCl 0,9%, Dextrose 5%
atau 10%, Ringer lactate, Sodium Bicarbonate 5%).;Sediaan Simetidine HCl injeksi dalam
NaCl 0,9% stabil selama 24 bulan setelah tanggal produksi. Wadah yang digunakan
terbuat dari PVC.
EFEK SAMPING
Simetidin dapat menimbulkan efek samping seperti diare, pusing, kelelahan dan
rash.
• Pengaruh Anak
Pihak produsen menyatakan bahwa sehubungan dengan terbatasnya pengalaman
klinis pada anak-anak, maka Simetidine tidak direkomendasikan untuk digunakan
pada anak dibawah usia 12 tahun,;kecuali atas petunjuk dokter dan pertimbangan
manfaat terhadap risiko
• Pengaruh Hasil Lab
Meningkatkan serum creatinine dan serum glucose.
• Pengaruh Kehamilan
Simetidine disekresi lewat ASI.Efek secara klinis pada bayi yang mendapatkan
Simetidine dari ASI belum diketahui. The American Academy of Pediatric
menyatakan aman untuk digunakan pada ibu menyusui. Pihak produsen
menganjurkan sebaiknya dihindari penggunaannya.
INTERAKSI OBAT
ANALISIS
KUALITATIF
Fase Gerak : 200 ml metanol dan 0,3 ml asam fosforik dalam labu ukur 1000 ml,
larutkan dengan air, saring
Larutan Stok Standard : 0,4 mg/ml USP simetidin dalam methanol dan air (1:4)
Larutan standard : 0,01 mg/ml USP sietidin dalam fase gerak dari larutan stok standar
Sistem Kromatografi
Mode : LC
Detektor : UV 220 nm
Kolom : 3-9mm x 30 cm
Laju alir : 2 ml/menit
Ukuran injeksi : 50 µL
Kesesuaian Sistem
Sampel : Larutan standar
Persyaratan Kesesuaian
Faktor Kapasitas : NLTO. 6
Efisiensi Kolom : NLT 1000
RANITIDINE
(Ranitidin)
TINJAUAN KIMIA
STRUKTUR KIMIA
C13H22N4O3S.HCl
350,87
SIFAT FISIKOKIMIA
Ranitidin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C10H16N6S
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Serbuk hablur, putih sampai kuning pucat; praktis tidak berbau, peka terhadap cahaya
dan kelembaban
Sangat mudah larut dalam air, cukup larut dalam etanol dan sukar larut dalam
kloroform.
BAKU PEMBANDING
Ranitidin Hidroklorida BPFI, lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60°C
selama 3 jam
PENGGUNAAN
(www.Drugbank.ca)
Antagonis reseptor H2
INDIKASI
FARMAKOLOGI
Absorpsi oral 50%. Distribusi volume distribusi untuk fungsi ginjal normal 1,7 L/kg;
Clcr 25-35 ml/menit:1,76 L/kg; penetrasi melalui sawar darah otak minimal berdistribusi
ke dalam ASI. Ikatan dengan protein 15%, dimetabolisme di hati menjadi metabolit N-
oksida, S-oksida, dan N-desmetil.
Bioavailabilitas oral, yaitu 48%. Waktu paruh eliminasi oral untuk fungsi ginjal normal
2,5-3 jam; Clcr 25-35 ml/menit:4-8 jam; waktu paruh eliminasi IV untuk fungsi ginjal
normal 2-2,5 jam.
Waktu untuk mencapai kadar puncak dalam serum melalui oral : 2-3 jam, IM : <=15
menit. Ekskresi di dalam urin melalui oral = 30%, IV = 70% (dalam bentuk tak berubah),
feses (sebagai metabolit).
MEKANISME KERJA
FARMAKOKINETIK
Ranitidin diserap 39 – 87 % setelah pemberian oral dan mempunyai masa kerja yang
cukup panjang, pemberian dosis 150 mg efektif menekan sekresi asam lambung selama
8–12 jam. Kadar plasma tertinggi dicapai dalam 2–3 jam setelah pemberian oral,
dengan waktu paro eliminasi 2–3 jam.
DOSIS
STABILITAS PENYIMPANAN
EFEK SAMPING
Efek samping Ranitidin HCl antara lain hepatitis, trombositopenia dan leukopenia
yang terpulihkan, sakit kepala dan pusing.
Terbatas dan tidak berbahaya: aritmia, vaskulitis, pusing, halusinasi, sakit kepala,
confusion, mengantuk, vertigo, eritema multiforme, kemerahan, pankreatitis, anemia
haemolitic acquired, agranulositosis, anemia aplastik, granulositopenia, leukopenia,
trombositopenia, pansitopenia, gagal hati, anafilaksis, reaksi hipersensitivitas
INTERAKSI OBAT
ANALISIS
KUALITATIF
- Absorpsi Ultraviolet
Analisis panjang gelombang : 229 nm dan 315 nm
Larutan : 10 µg/ml
Medium : air
Prosedur
Larutan A : tambahkan 8,6 ml dari 50%larutan natrium hidroksida, larutkan
dengan air. Jika dibutuhkan, tambahkan 50% larutan natrium
hidroksida atau asam Fosforik sampai pH 7,1 dan saring.
Larutan B : Asetonitril dan larutan A (2:98)
Larutan C : asetonitril dan larutan A (22:78)
Fase Gerak :
Diluen : Larutan B
Larutan standar : 0,125 mg/ml USP ranitidine Hcl dalam diluen
Sistem kesesuaian larutan : 0,13 mg/ml USP ranitidine Resolution Mixture RS
dalam diluen
Sistem Kesesuaian
Sampel : Larutan standard an system kesesuaian larutan
Aturan Kesesuaian
Resolusi : NLT 1.5 antara ranitidine N-oksida dan kompleks
ranitidine nitroasetamid