TK Tempe
TK Tempe
TK Tempe
NIM : 03031281722061
FERMENTASI TEMPE
2. Kapang
Kapang adalah fungsi multiseluler yang mempunyai filamen. Tumbuhnya
kapang pada substrat mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti
kapas. Pertumbuhannya mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul
akan terbentuk berbagai warna tergantung jenisnya. Kapang dapat dibedakan
menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa bersekat dan tidak.
Kapang yang tidak memiliki sekat memiliki inti sel yang tersebar di sepanjang hifa.
Dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum yang tidak tertutup rapat,
sehingga sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu ruang ke ruang lainnya.
Koloni kapang mudah dibedakan dari koloni bakteri karena umumnya
kapang tumbuh berupa benang-benang halus, sedangkan koloni bakteri tampak
berupa bulatan kental dengan permukaan yang umumnya licin, redup, atau kasar.
Bagian kapang yang mencolok adalah miselium yang terbentuk dari kumpulan hifa
yang bercabang-cabang membentuk suatu jala berwarna putih. Kapang berkembang
biak dengan berbagai cara. Perkembang biakan secara aseksual dilakukan dengan
pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora, sedangkan secara seksual
dengan peleburan nukleus dari kedua induknya. Pembelahan dilakukan dengan
membentuk dua sel anak yang serupa, sedangkan penguncupan terjadi dengan suatu
sel anak yang tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya.
3. Rhizopus oligosporus
Rhizopus oligosporus adalah jamur kelas Zygomycetes yang memiliki
miselium tak bersekat. Perkembangbiakan jamur ini dilakukan secara aseksual
dengan sporangiospora yang tidak mampu mengembara dan secara seksual melalui
dua gametangium yang serupa untuk membentuk zigospora. Rhizopus oligosporus
dimanfaatkan dalam pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang kedelai
karena menghasilkan enzim fitase. Enzim ini membuat komponen makro pada
kedelai dipecah menjadi komponen mikro, sehingga tempe lebih mudah dicerna
dan zat gizinya lebih mudah terserap tubuh. Inkubasi selama 12 jam pertama
berlangsung, enzim yang aktivitasnya tertinggi adalah enzim α-galaktosidase oleh
aktivitas Rhizopus. oligosporus. Enzim tersebut yang mendegradasi oligosakarida
pada kedelai kemudian menguraikan karbohidrat menjadi gula sederhana.
4. Rhizopus oryzae
Rhizopus oryzae memiliki hifa yang panjang dan membentuk miselium
yang kompak. Koloninya berwarna putih yang akan berubahan menjadi abu-abu
kecokelatan dengan meningkatnya isolat. Temperatur optimum untuk pertumbuhan
berada pada suhu 35°C, suhu minimal 7°C, dan suhu maksimal pada 44°C.
Rhizopus oryzae memiliki aktivitas enzim amilase terkuat dibandingkan dengan
kapang jenis lain. Enzim amilase akan memecah pati menjadi gula sederhana yang
kemudian diubah secara fermentasi menjadi asam-asam organik. Enzim amilase
juga termasuk mengubah rasa dan aroma yang tidak disukai, warna yang gelap dan
dalam kondisi yang sesuai akan memproduksi sejumlah kecil alkohol. Koloni
Rhizopus oryzae berwarna putih dan berangsur-angsur menjadi abu-abu, stolonnya
halus atau sedikir kasar dan tidak berwarna hingga kuning kecokelatan.
Sporangiofor tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara.