Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LRK KKN-T Untidar

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 26

RENCANA KEGIATAN KELOMPOK

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK


PADA MASA PANDEMI COVID-19
UNIVERSITAS TIDAR
ANGKATAN I TAHUN 2020

DESA/KELURAHAN : CITROSONO
KECAMATAN : GRABAG
KABUPATEN : MAGELANG

OLEH :
Kelompok 02 Grabag
1. Rizka Faulinda 1710104044 Fakultas Ekonomi/Prodi Akuntansi
2. Fatma Zunita 1710302123 FKIP/Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
3. Achmad Triyono 1710502060 Fakultas Teknik/Prodi Teknik Mesin
4. Rahmania Hidayah 1710601010 FISIPOL/Prodi Hukum

LPPM-PMP
UNIVERSITAS TIDAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan rencana kegiatan kelompok Kuliah Kerja
Nyata Tematik pada masa pandemi COVID-19 Universitas Tidar angkatan I tahun 2020.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Desa Citrosono Kecamatan Grabag.
Kuliah Kerja Nyata (KKN PPM TEMATIK Tahun 2020) merupakan suatu bentuk
kegiatan yang memadukan Dharma Pendidikan dan Penelitian, serta Pengabdian kepada
masyarakat dalam satu kegiatan. Sebagai lapangan integral dari proses pendidikan, KKN
adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dengan secara langsung
mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi.
KKN membantu mahasiswa dalam memahami posisi strategisnya sebagai agent of
change yang dapat mengoptimalkan potensi daerah dan masyarakat melalui program-program
yang memiliki kapasitas keilmuan dan karakter intelektual, serta mampu terlibat langsung
dalam perubahan kearah kemajuan dan peningkatan kesejahteraan. KKN dilaksanakan oleh
perguruan tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan
untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan nantinya memberikan nilai positif untuk
mahasiswa dan masyarakat. Pada mahasiswa dapat meningkatkan kepekaan sosial terhadap
lingkungan sekitar, memberikan kemampuan secara langsung untuk mengidentifikasi serta
menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. Pada masyarakat dapat
memunculkan potensi daerah dan masyarakat melalui program-program yang memiliki
kapasitas dan karakter intelektual yang nantinya dapat terwujud tujuan akhir yaitu peningkatan
dan pengembangan kesejahteraan desa tempat KKN tersebut.
Penyusun merasa laporan ini masih belum sempurna oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun
berharap semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi
penyusun khususnya serta pembaca pada umumnya.
Magelang, 23 Juli 2020

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Gambaran Umum Lokasi KKN Tematik .................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan Laporan ...................................................................................................... 1
C. Program Pembangunan Desa Yang Telah Ada ........................................................................... 1
BAB II ANALISIS SITUASI DESA .................................................................................................... 2
A. Sejarah Desa Citrosono ............................................................................................................... 2
B. Kondisi Desa Citrosono .............................................................................................................. 2
1. Kondisi Geografis ................................................................................................................. 2
2. Kondisi Demografi................................................................................................................ 4
3. Kondisi Ekonomi .................................................................................................................. 4
4. Kondisi Pendidikan ............................................................................................................... 6
5. Kondisi Politik dan Sosial Budaya........................................................................................ 7
6. Kondisi Sarana dan Prasarana ............................................................................................... 8
C. Pemerintahan Desa Citrosono ..................................................................................................... 9
1. Pembagian Wilayah .............................................................................................................. 9
2. Kelembagaan Desa Citrosono ............................................................................................. 10
D. Analisis Kekurangan dan Potensi Masyarakat Desa Citrososno............................................... 12
1. Analisis Kekurangan ........................................................................................................... 12
2. Potensi Masyarakat ............................................................................................................. 12
BAB III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH ................................ 14
A. Kebutuhan Penjualan ................................................................................................................ 14
1. Ketersediaan Platform Digital............................................................................................. 14
2. Desain Grafis dan Pengemasan ........................................................................................... 14
3. Silabus, Promosi dan Branding ........................................................................................... 14
B. Kebutuhan Administrasi ........................................................................................................... 15
C. Kebutuhan Hukum .................................................................................................................... 15
BAB IV STRATEGI MENGATASI MASALAH ............................................................................ 17
BAB V PENUTUP............................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 21
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN Tematik


Desa Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang secara geografis terletak
di 110º 33΄ 54,07″ BT dan terletak di -7º 35΄ 85,10″ LS. Secara topografi Desa Citrosono
termasuk dalam kategori Daerah dataran tinggi dengan ketinggian ± 640 meter dari
permukaan laut (mdpl), terletak disebelah timur laut dari ibu kota Kecamatan Grabag
dengan jarak sekitar 1,5 km dan ke ibu kota kabupaten sekitar 36 km.
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Laporan ini ditulis untuk melaporkan gambaran umum lokasi KKN Tematik di
Desa Citrosono Grabag, beserta program pembangunan desa yang telah ada sebelumnya.
Selain itu, keadaan potensi desa, seperti keadaan, susunan, pekerjaan, status, tanah, letak
geografis, pola hidup (konsumsi, dll) juga dikemukakan dalam laporan ini. Identifikasi
permasalahan kebutuhan/masalah yang muncul ataupun yang mungkin muncul juga
dikemukakan berdasarkan situasi potensi desa. Kemudian, strategi untuk mengatasi
permasalahan tersebut juga dipaparkan dalam laporan ini.
C. Program Pembangunan Desa Yang Telah Ada
Pada tahun 2019, pembangunan Desa Citrosono terfokus pada pembangunan
infrasturktur, diantaranya:
• Pengecoran jalan di Dusun Batur
• Makadam Dusun Selembu
• Pembangunan Kandang Sapi Citrosono
• TPQ Kaligading
• Pengecoran jalan Dusun Deles
Pada tahun 2020 sendiri, dana desa dialokasikan untuk penanggulangan akibat
pandemi COVID-19. Bantuan berupa sembako hingga bantuan langsung tunai
didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak.

1
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
A. Sejarah Desa Citrosono
Nama desa Citrosono diambil dari dua nama orang yaitu Citro dan Sono, Mbah Citro
adalah seorang perempuan yang berupakan istri dari Mbah Sono. Mereka merupakan
sepasang suami istri yang hidup disuatu kawasan termasuk lembah tidak jauh dari gunung
Andong dan gunung Telomoyo, yang merupakan daerah subur dengan beberapa mata air
yang terdapat di daerah itu, serta diapit oleh sungai yang melintas tepatnya diselatan dan
sebelah utara.
Sebelumnya daerah tersebut belum mempunyai nama, jumlah warga yang bermukim
pun baru sedikit, bisa dikatakan sepasang suami isteri Mbah Citro dan Mbah Sono adalah
tokoh masyarakat yang melakukan babat alas kampung, mereka dihormati dan disegani dan
menjadi tempat warga untuk mendapatkan nasehat atau jalan keluar mengenai permasalahan
apa yang sedang dialami oleh warga kala itu.
Sepeninggal beliau berdua, atas kesepakatan para sesepuh atau tokoh masyarakat
setempat maka diambillah nama- nama mereka menjadi nama kampung, sehingga
tersebutlah nama Citrosono dengan menggabungkan nama Mbah Citro dan Mbah Sono,
untuk mengenang nama, kebajikan dan jasa saat babat alas.
Adapun selanjutnya semakin maju kampung Citrosono baik secara administrasi
selanjutnya tersebutlah Desa Citrosono, dan untuk mengikuti perkembangan jaman maka
dipilihlah kepala desa untuk memimpin desa. Adapun kepala desa yang pernah menjabat di
Desa Citrosono adalah sebagai berikut :
1. Kepala Desa I : Saeroji tahun 1938 – 1946
2. Kepala Desa II : Nurhadi tahun 1946 – 1971
3. Kepala Desa III : Nurwadi tahun 1972 – 1988
4. Kepala Desa IV : R. Diharti tahun 1988 – 2007
5. Kepala Desa V : M. Khairul Umam tahun 2007 – 2020
6. Kepala Desa VI : M. Wahyudin tahun 2020 – sekarang
B. Kondisi Desa Citrosono
1. Kondisi Geografis
Desa Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang secara geografis terletak
di 110º 33΄ 54,07″ BT dan terletak di -7º 35΄ 85,10″ LS. Secara topografi Desa Citrosono
termasuk dalam kategori Daerah dataran tinggi dengan ketinggian ± 640 meter dari

2
permukaan laut (mdpl), terletak disebelah timur laut dari ibu kota Kecamatan Grabag
dengan jarak sekitar 1,5 km dan ke ibu kota kabupaten sekitar 36 km.
Adapun batas-batas wilayah Desa Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang adalah sebagai berikut, sebagaimana disajikan pada Gambar 2.1 berikut ini:
a. Sebelah Utara : Desa Seworan dan Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag
b. Sebelah Timur : Perhutani
c. Sebelah Selatan : Desa Sambungrejo dan Desa Kleteran, Kecamatan Grabag
d. Sebelah Barat : Desa Sidogede Kecamatan Grabag

Gambar 2.1. Peta Desa Citrosono

Luas wilayah Desa Citrosono yang mencakup kawasan persawahan, pemukiman


warga dan tegalan (kebon) adalah kurang lebih 443,6 Ha yang pembagiannya sebagai
berikut :
a. Tanah sawah : 148,38 Ha
b. Tanah pemukiman : 105,81 Ha
c. Tanah tegalan (kebon) : 189,41 Ha
Selain wilayah persawahan, pemukiman dan tegalan tersebut, sebenarnya wilayah
Desa Citrosono adalah mencakup lahan hutan negara yang dikelola oleh Perhutani.
Wilayah ini berada disebelah timur (atas), berbatasan dari Dusun Batur sampai Dusun

3
Deles, naik keatas sampai perbukitan Sukorini dan sampai ke Gunung Telomoyo. Dalam
gambaran peta diatas, wilayah Perhutani tidak digambarkan secara detail.
2. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Desa Citrosono yang tercatat dalam Sikdes Disdukcapil
Magelang pada Maret 2020 adalah sebanyak 6.182 jiwa terbagi dalam 1.878 kepala
keluarga, dengan rincian seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Tiap Dusun
Jumlah Jiwa
Dusun atau Jumlah
No RW Laki- Perem-
Gabungan Dusun RT Total
laki puan
1 Citrosono I, Karangsari I 6 377 350 727
2 Citrosono II, Ponggolan II 5 444 451 895
3 Selembu, Kebonsari IV 4 388 361 749
4 Batur, Ngablak, Dempel V 5 621 581 1.202
5 Sekidang, Jogahan VI 5 375 348 723
6 Soko, Petak VII 6 512 447 959
7 Kaligading, Tlumas, VIII 6 369 346 715
Kalisapi
8 Deles IX 3 111 101 212
Jumlah Total 8 40 3.197 2.985 6.182
Sumber : Sikdes Dikdukcapil Magelang, Maret 2020
3. Kondisi Ekonomi
Penduduk Desa Citrosono sebagian besar mempunyai pekerjaan sebagai petani dan
pekebun, baik sebagai petani dan sebagai pengepulnya. Hasil pertanian desa Citrosono
sebagian besar adalah padi, sayur-mayur serta palawija. Sedangkan hasil kebon (tegalan)
sebagian besar adalah kopi dan sebagian kecil tanaman hasil bumi seperti Jahe, Kemukus,
Singkong, Pala, dan hasil bumi bernilai ekonomi tinggi lainnya. Sedangkan sektor
pertanian lainnya adalah pembibitan cabai, jamur tiram. Pekerjaan sampingan mayoritas
warga adalah beternak unggas dan kambing, namun tempatnya masih menjadi satu
dengan pemukiman karena skala rumahan.
Selain petani dan pekebun, sebagian besar pekerjaan warga desa adalah buruh
harian lepas, banyak yang bekerja disektor perkayuan, bangunan, home industry dan
pekerjaan kasar lainnya. Contoh home industry di Citrosono misalnya ;

4
a. Konveksi pakaian
b. Bakery
c. Centong kayu
d. Keranjang anyaman
e. Cobek batu
f. Usuk dan reng bambu
g. Depo penggergajian kayu
h. Tempe
i. Makanan ringan
j. Bahan baku triplek atau plywood
k. Industri penggilingan kopi
Tabel 2.2. Mata Pencaharian Penduduk Desa Citrosono
Jumlah
No. Mata Pencaharian
(orang)
1. Belum/ tidak bekerja 1.228
2. Mengurus rumah tangga 982
3. Pelajar/ mahasiswa 1.111
4. Pensiunan 13
5. Pegawai Negeri Sipil 7
6. Tentara Nasional Indonesia 4
7. Perdagangan 23
8. Petani 856
9. Transportasi 6
10. Karyawan swasta 333
11. Karyawan BUMD 1
12. Karyawan honorer 7
13. Buruh harian lepas 839
14. Buruh tani/ perkebunan 234
15. Pembantu rumah tangga 5
16. Tukang batu 26
17. Tukang kayu 11
18. Tukang las 2
19. Tukang jahit 1

5
20. Mekanik 6
21. Tabib 1
22. Ustadz/ mubaligh 5
23. Dosen 1
24. Guru 17
25. Pengacara 1
26. Bidan 1
27. Perawat 3
28. Sopir 20
29. Pedagang 99
30. Perangkat desa 15
31. Kepala desa 1
32. Wiraswasta 291
33. Lainnya 42
Sumber: Sikdes Disdukcalil Magelang, Maret 2020
4. Kondisi Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya
Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan
perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat
kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan
kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah
dalam mengentaskan kemiskinan. Prosentase tingkat pendidikan Desa Citrosono rata –
rata berpendidikan SD atau sedarajat sampai SMA atau sederajat.
Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni,
keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di
Desa Citrosono tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada,
di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan
di Desa Citrosono baru tersedia di tingkat pendidikan dasar 6 tahun (SD), sementara
untuk pendidikan tingkat menengah ke atas yang terdekat berada di ibu kota kecamatan.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya
Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Citrosono, yaitu melalui pelatihan, pembinaan
dan kursus.

6
Tabel 2.3. Tingkat Pendidikan Masyarakat
Jumlah
No Jenjang Pendidikan
(orang)
1. Belum sekolah 1.132
2. Belum tamat SD/ sederajat 914
3. Tamat SD/ sederajat 2.635
4. Tamat SLTP/ sederajat 955
5. Tamat SLTA/ sederajat 471
6. Tamat Diploma I/II 5
7. Tamat Diploma III 21
8. Tamat Diploma IV/ Strata I 54
9. Tamat Strata II 2
Sumber: Sikdes Disdukcalil Magelang, Maret 2020

5. Kondisi Politik dan Sosial Budaya


Dalam kaitannya dengan hal politik, dengan adanya perubahan dinamika politik
dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada
masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih
demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Citrosono, hal ini tergambar dalam
pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pileg, pilpres, pilkada, dan pilgub)
yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Citrosono. Dalam hal
kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan
sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya
budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan
sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini
mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru
dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa
Citrosono. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur
kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Citrosono. Tentunya hal ini
membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan

7
berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan
kerawanan dan konflik sosial.

Tabel 2.4. Kelompok-kelompok seni budaya yang ada di Desa Citrosono


No Nama Group Jenis Alamat
1. Turonggo Citro Budoyo Jathilan Dusun Citrosono
2. Brondut Mustiko Mudo Kubro Siswo Dusun Selembu
3. Brondut Siswo Mudo Kubro Siswo Dusun Batur
4. Nirmala Pro Orkes Dangdut Dusun Selembu
5. Nurul Amar Rebana Dusun Soko
6. Nurul Huda Rebana Dusun Sekidang
7. Al Nida Rebana Dusun Kaligading
8. Subbanul Muslimin Rebana Dusun Batur
9. Assabab Rebana Dusun Dempel
10. Sabilul Huda Rebana Dusun Selembu

6. Kondisi Sarana dan Prasarana


Desa Citrosono memiliki sarana dan prasarana untuk masyarakat yang terdapat di
tiap dusun, yang meliputi sarana prasarana dibidang pemerintahan, pendidikan,
kesehatan, keagamaan, dan sarana umum.
a) Sarana dan Prasarana Pemerintahan
Sarana dan prasarana pemerintahan Desa Citrosono berupa komplek kantor
balai desa yang terdiri dari gedung serbaguna, ruang PKK, ruang kepemudaan, ruang
BPD dan musholla. Selain gedung juga memiliki sarana berupa satu mobil
operasional berupa van dan tiga sepeda motor. Sarana dan prasarana tersebut dalam
kondisi baik dalam rangka memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat.
Tabel 2.5. Jumlah RT dan RW SOTK
Dusun atau
No RW Jumlah RT
Gabungan Dusun
1. Citrosono I, Karangsari I 6
2. Citrosono II, Ponggolan II 5
3. Selembu, Kebonsari IV 4
4. Batur, Ngablak, Dempel V 5

8
5. Sekidang, Jogahan VI 6
6. Soko, Petak VII 6
7. Kaligading, Tlumas, Kalisapi VIII 7
8. Deles IX 3
Sumber : Data Umum Desa
b) Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana Pendidikan yang ada di Desa Citrosono adalah berupa
gedung sekolah yang terdiri dari 1 buah paud, 2 buah madrasah ibtidaiyah dan 1
buah sekolah dasar inpres yang beralamat sesuai dengan tabel dibawah ini:
Tabel 2.6. Sarana Prasarana Pendidikan
Jenis Sarana Nama Sarana
No. Lokasi Kondisi
Prasarana Prasarana
1. PAUD HCL Desa Dsn. Ponggolan Baik
2. MI Al Ittihaad Yayasan Al Ittihaad Dsn. Citrosono I Baik
3. MI Soko Yayasan Ma’arif Dsn. Soko Baik
4. SD N Citrosono Inpres Dsn. Ponggolan Baik
Sumber : Data umum Desa
c) Sarana dan Prasarana Kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan yang dimiliki Desa Citrosono adalah
poliklinik kesehatan desa (PKD) di tingkat desa dengan 1 orang bidan desa dan
posyandu di tiap dusun yang berlokasi di rumah bapak kepala dusun (kadus), serta 1
unit mobil ambulance desa yang kondisinya baru, serta 2 (dua) mobil kebersihan
yang dikelola bank sampah “Perkasa” desa Citrosono.
d) Sarana dan Prasarana Keagamaan
Sarana dan prasarana keagamaan di Desa Citrosono, setiap dusun terdapat masjid
dan beberapa musholla. Sarana lain adalah terdapat taman pendidikan Al Qur’an (TPQ)
dan perlengkapan pengurusan jenazah.
C. Pemerintahan Desa Citrosono
1. Pembagian Wilayah
Pemerintah Desa Citrosono mempunyai sembilan RW yang dipimpin oleh delapan
kepala dusun (kadus), posisi kepala dusun menjadi sangat strategis seiring banyaknya
limpahan tugas desa. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap
masyarakat di Desa Citrosono, dari kedelapan kadus tersebut terbagi menjadi 40 RT.

9
2. Kelembagaan Desa Citrosono
a) Pemerintah Desa (Pemdes) Citrosono
Sebagai sebuah pemerintahan sudah tentu terdapat struktur kepemimpinan
didalamnya, hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini :
Tabel 2.7. Pejabat Pemerintah Desa Citrosono
No Nama Jabatan

1. M. Wahyudin Kepala Desa


2. Saekhul Akhfad Sekretaris Desa
3. Ahmad Irfan Ardiansyah Kaur TU dan Umum
4. Hadi Alamsyah Kaur Keuangan
5. Purwanto Kaur Perencanaa
6. Kasi Pemerintahan
7. Jaenudin Kasi Kesejahteraan
8. Taufiq Tsani Wijaya Kasi Pelayanan
9. Erwin Sumanto Kadus Citrosono I
10. Ahmad Safi’i Kadus Citrosono II
11. Samsudin Kadus Selembu
12. Nur Pahluwi Kadus Batur
13. Ahmad Fadhil Kadus Sekidang
14. Haryanto Kadus Soko
15. Botok Nursodik Kadus Kaligading
16. Ariyanto Kadus Deles

10
Bagan 2.1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Citrosono

BPD
KEPALA DESA

SEKRETARIS DESA

KASI KAUR
PEMERINTAHAN TU DAN UMUM

KASI KAUR
KESEJAHTERAAN KEUANGAN

KASI KAUR
PELAYANAN PERENCANAAN
I

KADUS KADUS KADUS KADUS


CITROSONO I CITROSONO II SELEMBU BATUR

KADUS KADUS KADUS KADUS


SEKIDANG SOKO KALIGADING DELES

11
D. Analisis Kekurangan dan Potensi Masyarakat Desa Citrososno
1. Analisis Kekurangan
Saat ini kondisi masyarakat daerah Desa Citrosono masih memiliki pola pikir
konvensional. Segala sesuatu kegiatan kemasyarakatan masih dilakukan secara
kedaerahan dan belum merambah ke dunia digital. Contohnya :
1) Dibidang pertanian dan perkebunan, masyarakat Desa Citrosono masih menjual
hasil alam mereka dengan bergantung pada tengkulak. Penjualan hasil alam mereka
masih dalam kondisi mentah artinya produk tersebut belum diolah sedemikian rupa
sehingga dapat menarik konsumen. Selain itu harga yang diberikan juga masih
tergolong rendah karena bergantung dari harga yang diberikan olah tengkulak
2) Produk UMKM dari Desa Citrosono masih belum di kenal oleh masyarakat luas.
Penjualan produk mereka masih dalam lingkup skala kecil dan hanya dipasarkan
kepada masyarakat sekitar.
2. Potensi Masyarakat
Dengan kondisi geografis yang subur dan melimpah mendorong masyarakat Desa
Citrosono untuk bekerja di dunia pertanian dan perkebunan sebagai mata
pencahariannya. Selain itu ada juga masyarakat yang menggeluti UMKM dibidang
kerajinan dan kuliner. Salah satu potensi yang ada di Desa Citrosono adalah sebagai
berikut:
1) Pertaninan
Meliputi sayuran dengan berbagai jenis, seperti cabai, jagung, tomat, mentimun,
kacang panjang, sawi dll. Hasil pertanian di desa ini juga identik dengan
penghasil bunga sedap malam yang nantinya akan didistribusikan ke Jakarta.
2) Perkebunan
Desa Citrosono identik dengan penghasil kopi yang dalam setahun bisa
mencapai 50 ton. Kopi yang dihasilkan dari Desa Citrosono yaitu Kopi Ndeles,
Berkah Kopi, Javanic Coffe, dan Kopi Soko Guru.
3) Kuliner
Kuliner yang dihasilkan disini yaitu sayur siap saji seperti Buntila, Bakso
Barokah, dan Roti Kautsar.
4) Kerajinan
Kerajinan yang diproduksi yaitu batik tulis, batik cap, centhong dan irus.
5) Home Industry
Meliputi konveksi dan budidaya jamur tiram.
12
Jika potensi itu dapat dimasimalkan bukan tidak mungkin nantinya dapat
memperluas jaringan pemasaran dan menambah pendapatan ekonomi bagi masyarakat
sekitar. Melihat potensi masyarakat khususnya para pemuda yang ada, bisa menjadi
motor penggerak bagi UMKM masyarakat. Bagaimana nantinya memeperkenalkan
produk Alam dan UMKM masyarakat akan potensi yang dimiliki oleh Desa Citrosono.
Dengan cara pemanfaatan dunia digital melalui para pemuda ini diharapkan nantinya
dapat menggali potensi-potensi yang masih terpendam sehingga dapat membantu
kesejahteraan masyarakat terkait.

13
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH

A. Kebutuhan Penjualan
1. Ketersediaan Platform Digital
Untuk mempromosikan penjualan dan pemasaran tentunya membutuhkan platform
digital sebagai media penyalur antara produsen dan konsumen. Salah satunya
pemanfaatan Instagram sebagai media branding dan pengenalan produk kepada
masyarakat dengan jangkauan yang lebih luas. Sedangkan untuk media penjualan
dapat memanfaatkan marketplace seperti Shopee, Tokopedia dan sebagaianya agar
target pasar yang dituju dapat menjangkau banyak wilayah yang ada di Indonesia.
2. Desan Grafis dan Pengemasan
Desain grafis terdiri dari logo dan konsep publikasi. Logo digunakan sebagai tanda
pengenal produk agar mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat. Sedangkan konsep
publikasi merupakan spesifikasi produk untuk dipromosikan dan dipeekenalkan agar
konsumen tertarik untuk membelinya. Desain grafis ini nantinya akan ditempel pada
kemasan sebagai identitas produk ini.
Pengemasan tujuannya untuk menyimpan produk agar dapat tahan lama dan tidak
menurunkan kualitas yang dimilikinya. Selain itu faktor keamanan juga berpengaruh
agar barang tersebut tidak rusak saat dalam proses pengiriman. Maka dari itu
dibutuhkan teknik pengemasan yang tepat sesuai dengan bentuk, kualitas, dan karakter
produk agar keamanannya dapat terjamin.
3. Silabus, Promosi dan Branding
Silabus merupakan komponen utama yang akan dijadikan pedoman untuk
keberlangsungan pelatihan digital marketing bagi pemuda Desa Citrosono. Melihat
kesiapan dari peserta pelatihan sangatlah penting sehingga penyusunan silabus dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta pelatihan itu sendiri.
Promosi bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan engagement dari usaha yang
nantinya akan dijalankan. Strategi yang tepat mampu memaksimalkan penjualan
produk, tidak hanya dalam jangka waktu yang pendek namun jangka panjang.
Dengan menggunakan tata bahasa yang baik, usaha promosi dari suatu produk tidak
akan berjalan sia-sia. Branding dapat membuat produk lebih dikenal oleh pasar jika
dilakukan secara tepat. Iklan yang baik merupakan hasil branding yang baik pula.
Bagaimana suatu produk dikemas juga merupakan salah satu usaha branding.
14
Sehingga, branding yang tepat disertai kualitas produk yang baik mampu
memaksimalkan penjualan dan profit.
B. Kebutuhan Administrasi
Dalam menjalankan usaha, perlu adanya pengetahuan dan pemahaman mengenai
tata kelola keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keberlangsungan usaha yang
dijalankan. Misalnya, manajemen keuangan yang memisahkan antara uang pribadi dengan
modal usaha dan laba usaha, melakukan pembukuan untuk meng-handle aktivitas usaha
tersebut. Selain itu, kebutuhan administrasi juga dapat diterapkan dengan menentukan
harga jual suatu produk yang disesuaikan dengan kualitas yang dimiliki untuk
memperoleh laba yang lebih tinggi.
Apabila pengetahuan dan pemahaman mengenai kebutuhan administrasi dapat
terlaksana dan terperinci, usaha yang dijalankan memungkinkan memiliki
keberlangsungan usaha yang panjang.
C. Kebutuhan Hukum
Pesatnya perkembangan teknologi sebagai dampak derasnya arus globalisasi
memberikan pengaruh diseluruh sektor kehidupan. Salah satunya dalam sektor
perekonomian dimana masyarakat dewasa ini semakin banyak yang beralih dari sistem
yang konvensional menjadi segala sesuatunya serba digital untuk memasarkan produknya.
Oleh karenanya dengan adanya perkembangan ini yang disertai peralihan metode/teknik
penjualan dibutuhkan sebuah payung hukum/perangkat hukum untuk melindungi aktivitas
bisnis dalam dunia digital.
Seperti yang dilansir oleh laman hukumonline.com pada Jumat, 24 Juni 2016, dalam
bidang ekonomi, salah seorang anggota Socolas, Gita Syahrani mencatat ada sejumlah
regulasi yang bisa menjadi landasan hukum bagi pelaku ekonomi digital untuk
menjalankan aktivitas bisnisnya mulai dari tentang Perdagangan, tentang Perubahan atas
UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, tentang Penanaman Modal, tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah, UU Lembaga Pembiayaan. Sementara, dari segi teknologi
terdapat tentang Telekomunikasi, tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Menurut Gita, payung hukum untuk
memfasilitasi pelaku usaha secara umum sudah cukup baik. Antara lain, tentang Perseroan
Terbatas, tentang Organisasi Kemasyarakatan, tentang Perkoperasian, dan tentang
Perubahan atas UU Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Sementara, dari segi dampak
yang terasosiasi, Gita melihat ada beberapa isu penting yang wajib diperhatikan oleh

15
pelaku usaha terkait hak kekayaan intelektual, perlindungan konsumen, anti monopoli
serta pencucian uang.
Dengan adanya sejumlah regulasi yang mengatur mengenai bagaimana seharusnya
dunia ekonomi digital berjalan, maka regulasi tersebut perlu untuk disosialisasikan, perlu
untuk diberikan sebuah penyuluhan hukum kepada masyarakat supaya baik dari pelaku
usaha maupun konsumen terlindungi dan mampu menjalankan kegiatannya sesuai
peraturan yang berlaku sehingga tercipta sebuah ketertiban hukum dalam dunia digital.

16
BAB IV
STRATEGI MENGATASI MASALAH

Berdasarkan permasalahan yang ada di Desa Citrosono beserta potensi yang dimilikinya
yang kami peroleh setelah berdiskusi dengan pemuda Desa Citrosono, kami menemukan
gagasan untuk program Digital Marketing untuk produk hasil pertanian UMKM tedampak di
tengah pandemi COVID-19. Berikut merupakan konsep program kerja yang akan
dilaksanakan:
1) Pengenalan dunia Digital Marketing
Dalam tahap ini, konsep digital marketing perlu dipaparkan untuk memberikan
overview dalam kegiatan selanjutnya. Sehingga, peserta pelatihan akan lebih mudah
memahami konsep digital marketing dalam konteks promosi dan penjualan produk. Hal
ini bertujuan untuk menanamkan mindset masyarakat tentang pentingnya pengetahuan
digital marketing di bidang bisnis.
Penanggung jawab atas berjalannya kegiatan pengenalan dunia digital marketing
adalah semua anggota kelompok kegiatan KKN Tematik ini yang meliputi tahap persiapan
dan juga pelaksanaan program kegiatan. Pada dasarnya pengenalan diberikan kepada
masyarakat sasaran dilaksanakan pada minggu pertama melalui penyampaian program
kerja mahasiswa KKN dan minggu kedua dalam bentuk sosialisasi. Sementara pada
minggu ketiga pengenalan akan lebih bersifat intensif. Apabila setelah pelatihan selesai
dan masih terdapat hal-hal yang perlu didiskusikan, kelompok yang bersangkutan sangat
terbuka untuk itu.
2) Edukasi terkait Branding dan Promosi
Kualitas produk yang baik perlu diikuti dengan branding yang baik. Dengan
demikian, promosi yang dilakukan akan lebih maksimal sehingga meningkatkan penjualan
produk. Sebagai mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dalam kegiatan KKN
Tematik ini, Fatma Zunita bertugas sebagai penanggung jawab atas berjalannya kegiatan
edukasi ini yang meliputi tahap persiapan dan juga pelaksanaan program kegiatan. Edukasi
diberikan kepada masyarakat sasaran pada saat pemberian pelatihan digital marketing pada
minggu ketiga. Apabila setelah pelatihan selesai dan masih terdapat hal-hal yang perlu
didiskusikan, mahasiswi yang bersangkutan sangat terbuka untuk itu.
3) Penyuluhan Content Digital
Masifnya perkembangan teknologi komunikasi dan komunikasi membuat
bergesernya pola pikir pelaku usaha. Usaha distribusi kini lebih menjanjikan dibandingkan
17
dengan produksi. Berbisnis di era digital berarti harus mampu melakukan inovasi agar
dapat menarik perhatian konsumen. Konten merupakan salah satu aspek terpenting dalam
promosi di digital marketing. Sehingga, penyuluhan mengenai konten digital menjadi hal
yang penting ketika membangun sebuah usaha.
Achmad Triyono selaku mahasiswa jurusan teknik mesin dalam kegiatan KKN
Tematik ini bertugas sebagai penanggung jawab atas berjalannya kegiatan penyuluhan ini
dengan meliputi tahap persiapan dan juga pelaksanaan program kegiatan. Penyuluhan ini
diberikan kepada masyarakat sasaran pada saat pemberian pelatihan digital marketing pada
minggu ketiga. Apabila setelah pelatihan selesai dan masih terdapat hal-hal yang perlu
didiskusikan, mahasiswa yang bersangkutan sangat terbuka untuk itu.
4) Penyuluhan Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan yang baik akan berdampak baik pula untuk keberlangsungan
usaha. Memberikan penyuluhan dan edukasi kepada pelaku usaha agar dapat memperoleh
laba usaha secara maksimal dengan cara pemisahan uang pribadi dan modal usaha,
sehingga nantinya dapat mengelola keuangan secara sehat dan meminimalisir kerugian.
Nantinya juga diharapkan, pelaku usaha pada akhir periode dapat membuat laporan
keuangan yang menerangkan kondisi keuangan usaha selama satu periode (Januari-
Desember). Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan keuangan usaha serta
dapat mengetahui resiko atau ancaman yang dapat membahayakan keuangan perusahaan.
Rizka Faulinda sebagai mahasiswi jurusan akuntansi dalam kegiatan KKN
Tematik ini bertugas sebagai penanggung jawab atas berjalannya kegiatan penyuluhan ini
dengan meliputi tahap persiapan dan juga pelaksanaan program kegiatan. Penyuluhan ini
diberikan kepada masyarakat sasaran pada saat pemberian pelatihan digital marketing pada
minggu ketiga. Apabila setelah pelatihan selesai dan masih terdapat hal-hal yang perlu
didiskusikan, mahasiswi yang bersangkutan sangat terbuka untuk itu.
5) Penyuluhan Hukum terkait Digital Marketing
Dalam menjalankan suatu usaha di dunia digital, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan seperti terkait legalitas bisnisnya, aspek hukum, bentuk perlindungan yang
diberikan oleh suatu regulasi, dan sebagainya. Dengan dilakukan penyuluhan hukum ini
diharapkan dapat meningkatkan suatu kesadaran hukum dalam masyarakat sehingga
tercipta ketaatan serta ketertiban hukum dalam masyarakat. Dari sini maka masyarakat
dapat dengan aman dalam melaksanakan usaha/perdagangannya dalam dunia digital baik
dari segi pelaku usaha maupun konsumen. Sebab dengan adanya berbagai regulasi terkait

18
yang mengatur dalam dunia digital ini pada dasarnya bertujuan untuk melindungi berbagai
pihak yang terlibat didalamnya.
Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan hukum ini, Rahmania Hidayah yang
merupakan salah seorang mahasiswi program studi hukum dalam kegiatan KKN Tematik
ini bertugas sebagai penanggung jawab atas berjalannya kegiatan yang meliputi tahap
persiapan dan juga pelaksanaan program kegiatan. Penyuluhan ini diberikan kepada
masyarakat sasaran pada saat pemberian pelatihan digital marketing pada minggu ketiga.
Apabila setelah pelatihan selesai dan masih terdapat hal-hal yang perlu didiskusikan,
mahasiswi yang bersangkutan sangat terbuka untuk itu.

19
BAB V
PENUTUP

Demikian laporan rencana kegiatan kelompok KKN Tematik di Desa Citrosono. Laporan
rencana kegiatan ini disusun dengan pertimbangan saran dari tokoh masyarakat setempat.
Semoga dengan adanya rencana program yang telah disusun, dapat memberikan dampak yang
positif terhadap masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat
sekitar.

20
DAFTAR PUSTAKA

- Data kependudukan Desa Citrosono


- https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt576d43bf1f3ff/meraba-payung-hukum-
untuk-tren-ekonomi-digital/ kutipan pada 23 Juli 2020 pukul 14:56 WIB.

21
LAMPIRAN

Gambar 1. Mengurus perizinan ke Kantor Desa Citrosono sekaligus paparan konsep proker
KKN pada perangkat desa

Gambar 2. Sosialisasi program kerja KKN kepada pemuda desa

Gambar 3. Pembuatan Laporan Rencana Kegiatan Kelompok

22

Anda mungkin juga menyukai