COntoh Laporan Bulanan PNS Kemenag
COntoh Laporan Bulanan PNS Kemenag
COntoh Laporan Bulanan PNS Kemenag
LAPORAN
OLEH
Angkatan II
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Alloh SWT tuhan Yang Maha
Esa, karna atas rahmatnya rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan laporan ini dibuat sebagai tugas akhir Pelatihan Calon Penghulu
Angkatan II.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan laporan
ini, secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada:
Sehingga pada akhirnya, semoga Pelatihan Calon Penghulu ini yang bermanfaat untuk
meningkatkan profesionalisme PNS dan kemajuan lembaga tempat penulis bertugas
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... Ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... Iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……… ....................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat .......................................................................... 2
C. Landaasan Teori ................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Angka Kredit Penghulu. ........................................................................ 5
B. Administrasi Pencatatan Nikah Rujuk................................................... 6
C. Penyelesaian Masalah Perkawinan di Pengadilan Agama..................... 8
D. Simulasi Pelaksanaan Akad Nikah / Rujuk............................................ 10
E. Penyusunan KTI Kepenghuluan…......................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peran yang penting dalam mengelola segala
sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia seperti kekayaan alam yang melimpah,
potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar serta kondisi yang relatif
stabil. Selain itu, PNS juga memiliki tugas dan fungsi terkait dengan kesejahteraan
masyarakat. Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat
kesatuan bangsa. Sedangkan, tugas ASN adalah: 1) memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas, 2) melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
pejabat negara dan 3) memperetat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Dalam kaitan ini yang dilakukan oleh aparat Kantor Urusan Agama (Kepala KUA
atau Penghulu) adalah melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas Penghulu,
melaksanakan pelayanan nikah dan rujuk serta melaksanakan pembinaan kehidupan
beragama Islam di desa. Penghulu merupakan aparat yang menentukan suksesnya
pelaksanaan UU No. 1 tahun 1974, karena di samping sebagai pelaksana langsung
yang memberikan pelayanan pencatatan dan bimbingan NTCR pada KUA kecamatan,
juga sebagai figure terdepan dalam menangani masalah keagamaan dalam masyarakat.
Fungsi ganda tersebut menjadikan Penghulu harus semakin mempersiapkan diri dan
meningkatkan kemampuan.
Dalam rangka menjalankan peran, tugas dan fungsi ASN, maka diperlukan suatu
pola pelatihan bagi para Calon Penghulu agar nantinya mampu menghasilkan sosok
Penghulu yang profesional, memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien yang mana alokasi
waktu yang diperlukan untuk agenda ini sebanyak 100 JP yang terdiri dari materi
Jabatan fungsional penghulu, Pembangunan bidang agama, Nilai-nilai dasar pegawai
2
1. Tujuan
Tujuan dilakukannya Diklat calon penghulu adalah agar ASN mampu:
a. Mengidentifikasi Tugas Pokok dan fungsi Penghulu serta
mengaktualisasikannya dalam menjalankan tugas.
b. Menganalisis Tugas pokok dan fungsi dengan Kedudukan dan peran penghulu
dalam NKRI.
2. Manfaat:
a. Manfaat bagi peserta diklat
Melalui kegiatan ini dapat menjadikan diri peserta semakin memahami peran
dan kedudukannya dalam NKRI serta mengasah kemampuan peserta untuk
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang penghulu.
b. Manfaat bagi unit kerja peserta
Terbangunnya budaya kerja yang lebih baik dengan dukungan yang diberikan
oleh peserta.
c. Manfaat bagi organisasi kerja peserta
Terwujudnya pelayanan prima pada KUA dalam memberikan pelayanan kepada
umat atau pihak terkait.
3
C. Landasan Teori
2. Penghulu
a. Pengertian Penghulu
Pegawai negeri sipil sebagai pencatat nikah yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh Mentri Agama tau pejabat yang ditunjuk
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untu melakukan pengawasan
nikah / rujuk menurut Agama Islam dan kegiatan kepenghuluan.( PMA N0.30
Tahun 2005)
c. Fungsi Penghulu
Pelaksanaan pencatatan nikah / rujuk bagi umat Islam,
Pelaksanaan nikah wali hakim,*)
Pengawasan kebenaran peristiwa nikah / rujuk,
Pembinaan hukum munakahat dan Ahwal Syahshiyah,
Pembinaan Calon Pengantin,
Pembinaan Keluarga Sakinah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. Rohadi S.Ag. memangku jabatan penghulu pertama: gol/IIIa selama 1 (satu) tahun
jumlah Angka kredit 110. dibebaskan sementara karena tugas belajar S2 selama 2
(dua) tahun, pada saat Rohadi diangkat kembali setelah tugas belajar, berapa
jumlah angka kredit yang bisa diusulkan?
3. Ahmad tamatan SMA pangkat terakhir Penata muda (gol III/a), terhitung 1
Oktober 2005 diangkat menjadi penghulu (Impassing) TMT 1 Oktober 2005
dengan jumlah AK 100. Pangkat terakhir sudah 2 (dua) tahun. Untuk dapat naik
ke gol III/b bagaimana prosedurnya?
Jawaban :
1. Syarat untuk naik pangkat dari golongan III/a ke IIIb adalah 150 AK maka AK
yang dibutuhkan adalah 50 AK, jika perolehan angka Kredit dalam Setahun
17,67
maka :
17,67 AK x 3 Tahun = 53,01
Jadi Jika Ingin Naik Pangkat Waktu Yang Dibutuhkan Adalah 3 Tahun
3. Kalau kita mengacu pada regulasi yang berlaku maka dia harus Kuliah Dulu
karena syarat Menjadi Penghulu minimal S1.
S1 bernilai = 100 AK, karena dia sudah memperoleh 100 AK berarti yang dia
miliki 200 AK, dan Syarat Angka Kredit untuk untuk naik ke III/b adalah 150
maka dia sudah bisa mengusul kenaikan pangkat.
6
Pemeriksaan Nikah
Dalam Latihan ini, peserta agar menjawab pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
1. Setelah peserta mengikuti pelatihan, coba ungkapkan dengan redaksi sendiri
urgensi pemeriksaan nikah!
2. Menurut anda, seberapa penting pemeriksaan nikah dan bagaimana dengan
aplikansinnya di tempat tugas anda?
Jawab :
1. Pemeriksaan Nikah sangat penting karena dari kegiatan ini Penghulu atau
Pegawai Pencatat Nikah mendapatkan informasi secara langsung dari pihak2
yang akan melakasanakan akad nikah sekaligus mendapatkan keyakinan
bahwa kegiatan akad nikah sudah bisa dilaksanakan karena sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan Syariat islam.
2. Proses pemeriksaan nikah sangat penting dan aplikasinya ditempat tugas saya,
kami memeriksa mulai calon mempelai pria, wanita hingga kedua orangtua
7
Pengumuman Nikah
Setelah pembelajaran, peserta diharapkan untuk menjawab pertanyaan sebagai
berikut:
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang urgensi Pengumuman Nikah?
2. Jelaskan kapan pengumuman nikah itu dapat dilakukan?
Jawaban :
1. Urgensi diumumkannya kehendak nikah, apabila dalam tenggang waktu
sepuluh hari kerja, ada pihak-pihak yang berkepentingan melakukan
pencegahan pernikahan dengan alasan halangan syar’i dan aturan perundang-
undangan serta peraturan yang berlaku.
2. Pengumuman pernikahan dilakukan setelah selesai Pemeriksaan dokumen
persyaratan pernikahan.
Pencatatan Nikah
Setelah pembelajaran, peserta diharapkan untuk menjawab pertanyaan sebagai
berikut:
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang pengertian pencatatan nikah?
2. Apakah yang anda ketahui tentang dasar hukum pencatatan nikah?
3. Bagaimana tata cara mempraktikkan pelaksanaan dan pencatatan nikah?
Jawab
1. Pencatatan nikah adalah kegiatan mencatat yang dilakukan oleh seseorang
Petugas yang diberi amanat oleh Undang-undang terhadap peristiwa hukum
yang memberikan legimitasi seorang pria dan wanita untuk bisa hidup dan
berkumpul bersama dalam sebuah keluarga. Ketenangan atau ketenteraman
sebuah keluarga salah satunya ditentukan bahwa pernikahan itu harus sesuai
dengan tuntutan syariat Islam (bagi orang Islam). Selain itu, ada aturan lain
yang mengatur bahwa pernikahan itu harus tercatat di Kantor Urusan Agama.
2. Dasar Hukum dan Regulasi Terkait Pencatatan Nikah
8
Tugas:
1. Telitilah jumlah perkara dispensasi kawin yang terjadi di pengadilan yang
mewilayahi tempat bertugas saudara saat ini semenjak diundangkannya Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2019!
2. Pilih dan bacalah salah satu dari Putusan isbat nikah yang telah disiapkan, lalu
berikan anotasi atau pendapat saudara atas perkara tersebut. Pendapat dimaksud
diuraikan dalam 3 paragraf, yang mencakup duduk perkara, pertimbangan dan
amar secara ringkas.
9
Jawab :
D. Simulasi Perkawinan
Pada pertemuan kali ini diharapkan peserta membuat video Simulasi Memandu
Pelaksanaan Akad Nikah sesuai dengan rundown atau urutan sebagai berikut :
E. Penyusunan KTI
1. Buat Rancangan Karya Ilmiah Berbentuk Artikel Untuk Jurnal / Majalah/ Koran
BAB I
Pendahuluan
1
14
Artinya secara fisik laki-laki dan perempuan sudah sampai pada batas umur yang bisa
dikategorikan menurut hukum positif dan baligh menurut hukum Islam. Akan tetapi
faktor lain yang sangat penting yaitu kematangan dalam berfikir dan kemandirian
dalam hidup (sudah bisa memberikan nafkah kepada isteri dan anaknya). Hal ini yang
sering dilupakan oleh masyarakat.
A Rumusan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang telah dipaparkan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa peran Penghulu dalam meminimalisir pernikahan di bawah umur ?
1. Tujuan dan Manfaat Penulisan
i. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian skripsi ini
adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui peran Penghulu dalam meminimalisir pernikahan di bawah
umur.
2. Sistematika Penulisan
Dalam sistem penulisan ini, penulis membagi pembahasan Karya Tulis
Ilmiah menjadi beberapa bab, tiap-tiap bab terdiri atas sub bab dengan maksud
untuk mempermudah dalam mengetahui hal-hal yang dibahas dalam Karya
Tulis Ilmiah ini dan tersusun secara rapi dan terarah.
BAB I berisi pendahuluan, dalam bab pertama akan dibahas mengenai latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, Manfaat penulisan, dan sistematika
penulisan.
BAB II dalam bab ini diuraikan kajian teoritis tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan masalah perkawinan meliputi pengertian nikah, dasar
hukum nikah, syarat dan rukun nikah, tujuan dan hikmah pernikahan, pernikahan
di bawah umur menurut UU No. 1 tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam,
kerangka berpikir dan metodologi penelitian.
BAB III berisi deskripsi permasalahan pernikahan di bawah umur dan analisis
masalah.
BAB IV berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
UU Kajian Teoritis
Pernikahan
a. Pengertian Nikah
Pernikahan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada
semua makhluk-Nya, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-
tumbuhan. Ia adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT, sebagai
jalan bagi makhluk-Nya untuk berkembang biak, dan melestarikan
hidupnya.
3. Hukum Nikah
Pernikahan adalah suatu akad atau perikatan untuk menghalalkan
hubungan kelamin antara laki-laki dengan perempuan dalam rangka
mewujudkan kebahagian hidup berkeluarga yang diliputi rasa ketentraman
serta kasih sayang dengan cara yang diridhai oleh Allah SWT.
16
B. Kerangka Berpikir
Kementerian Agama – Bimas Islam – Renstra - Program Layanan
Pencatatan Nikah – KUA – Penghulu
C. Metodologi Penulisan
Tulisan ini bersifat deskriptif analitis, yaitu berusaha memberikan gambaran
yang jelas tentang pokok persoalan dan menganalisisnya secara metodologis.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Masalah
Beberapa Kasus Pernikahan dibawah umur, yaitu:
1. Kasus Pertama
Pencatatan Nikah antara ACS (22 tahun) dan ZN (15 tahun) (nama disamarkan
dengan inisial). ACS dan ZN adalah calon mempelai yang mendaftarkan
pernikahannya di KUA Kecamatan Kota Waingapu. Kedua pasangan tersebut
bersetatus perjaka dan gadis.
2. Kasus Kedua
Pencatatan Nikah antara (AS) 17 tahun dengan 16 tahun (WA), keduanya warga
Kelurahan Kamalaputi, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
17
B. Analisis Masalah
Pernikahan di bawah umur adalah pernikahan yang dilakukan dengan keadaan
calon mempelai (baik salah satu maupun kedua calon mempelai) kurang atau tidak
memenuhi syarat batas minimal usia perkawinan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis memaparkan dan menganalisis mengenai Peran Penghulu
dalam meminimalisir pernikahan di bawah umur, dapatlah penulis ambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penghulu dalam meminimalisir pernikahan di bawah umur di KUA sangatlah
berperan, khususnya dalam menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat dan
calon pengantin mengenai batasan usia perkawinan yang sesuai dengan
Undang-undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, dengan melakukan
sosialisasi, penyuluhan, dan pembinaan terkait pemahaman calon pengantin
mengenai UU Perkawinan dan keagamaan dalam rangka mewujudkan keluarga
yang sakinah, mawadah dan rahmah.
B. SARAN
Pada kesempatan ini penulis bermaksud memberikan saran-saran yang
sekiranya bermanfaat diantaranya:
1. Hendaknya petugas di Kantor Urusan Agama lebih meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat terutama dalam mensosialisasikan bidang perkawinan
dengan cara mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang Undang-
undang Nomor 16 tahun 2019 perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang perkawinan dan hukum munakahat, sehingga dapat mengurangi
kesalahfahaman masyarakat terhadap keabsahan nikah dan arti pentingnya
pencatatan nikah.
2. Agar tidak menimbulkan citra buruk dari Kantor Kementerian Agama,
khususnya di lingkungan Kantor Urusan Agama dalam pemberian pelayanan
nikah, maka perlu adanya pembinaan yang rutin terhadap para pegawai
18
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
19
B. Saran
Setelah mengikuti Pendidikan dan pelatihan calon penghulu yang
dilaksanakan oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan ada
beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan kualitas
layanan di Kantor Urusan Agama, diantaranya ialah:
1. Senantiasa menjaga kekompakan diantara pegawai. Hal ini perlu dilakukan
agar pelayanan yang diterima masyarakat terkait layanan KUA dapat maksimal
karena adanya kerja sama antara pegawai.
2. Para pegawai Kantor urusan agama harus selalu mengupgrade kemampuan diri
terutama dalam penguasaan teknologi agar pelayanan dikantor urusan agama
lebih efektif dan efisien.
20
DAFTAR PUSTAKA