Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sejarah, terminologi, dan kontribusi etnobotani.
2. Etnobotani mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan yang dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat.
3. Etnobotani bermanfaat untuk mendokumentasikan pengetahuan tradisional masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan dan dapat melestarikan keanekaragaman bud
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
176 tayangan6 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sejarah, terminologi, dan kontribusi etnobotani.
2. Etnobotani mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan yang dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat.
3. Etnobotani bermanfaat untuk mendokumentasikan pengetahuan tradisional masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan dan dapat melestarikan keanekaragaman bud
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sejarah, terminologi, dan kontribusi etnobotani.
2. Etnobotani mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan yang dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat.
3. Etnobotani bermanfaat untuk mendokumentasikan pengetahuan tradisional masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan dan dapat melestarikan keanekaragaman bud
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sejarah, terminologi, dan kontribusi etnobotani.
2. Etnobotani mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan yang dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat.
3. Etnobotani bermanfaat untuk mendokumentasikan pengetahuan tradisional masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan dan dapat melestarikan keanekaragaman bud
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6
Tugas
SEJARAH, TERMINOLOGI Dan KONTRIBUSI ETNOBOTANI
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Etnobotani yang diampu oleh Dosen Ibu Dr. Jusna Ahmad, M.Si
Oleh Sri Wirdayanti Andup (431418076) Kelas B Pendidikan Biologi
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2020 1. Sejarah Etnobotani Istilah etnobotani sebenarnya telah lama dikenal dan menjadi perhatian yang menarik para pakar ilmu pengetahuan mengenai keberadaan dan statusnya. Etnobotani membahas mengenai pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan oleh masyarakat yang dipengaruhi suatu adat istiadat dengan tujuan untuk digunakan sebagai bahan obat-obatan, bahan makanan, bahan sandang, bahan bangunan dan untuk keperluan lain-lainnya. Etnobotani berkembang mulai dari hanya menaruh perhatian terhadap pengumpulan informasi jenis- jenis dan nama lokal dari tetumbuhan serta manfaatnya. Namun, pada tahun 1916, Robbins memperkenalkan konsep baru tentang etnobotani. Robbins dalam Hakim (2014) menganjurkan bahwa kajian-kajian etnobotani tidak boleh hanya terhenti kepada sekedar mengumpulkan tetumbuhan, tetapi etnobotani harus lebih berperan dalam memberi pemahaman yang mendalam kepada masyarakat tentang biologi tumbuhan dan perannya dalam kehidupan masyarakat tertentu. Dalam dunia yang selalu tumbuh dan berkembang, etnobotani memainkan perang penting dalam melakukan koleksi data dan menterjemahkan hasilnya untuk bahan bagi rekomendasi-rekomendasi kebijakan dalam pembangunan kawasan, khususnya kawasan lokal dimana data tersebut diperoleh. Dengan demikian, etnobotani mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan dalam ekosistem alamiah yang dinamis dan terkait komponen-komponen sosial lainnya (Hakim, 2014). Etnobotani berkembang dengan pesat yang cakupannya interdisipliner meliputi berbagai bidang seperti sosial budaya (antropologi), botani, pertanian, arkeologi, paleobotani, fitokimia, ekologi dan biologi konservasi dan bidangnya (Purwanto 2000 dalam Arizona, 2011). Keseluruhan bidang ilmu tersebut merupakan instrument untuk menganalisis hubungan suatu kelompok masyarakat atau suatu etnik dengan sumber daya alam tumbuhan dengan lingkungannya. Purwanto (2000 dalam Arizona, 2011) mendeskripsikan ruang lingkup bidang penelitian etnobotani, sebagai berikut :
Etnoekologi, mempelajari sistem pengetahuan tradisional tentang
fenologi tumbuhan, adaptasi dan interaksi dengan organisme lainnya, pengaruh pengelolaan tradisional terhadap lingkungan alam. Pertanian tradisional mempelajari sistem pengetahuan tentang varietas tanaman dan sistem pertanian, pengaruh alam dan lingkungan pada seleksi tanaman serta sistem pengelolaan sumberdaya tanaman. Etnobotani kognitif, mempelajari tentang persepsi tradisional terhadap keanekaragaman sumberdaya alam dan tumbuhan, melalui analisis simbolik dalam ritual dan mitos, dan konsekuensi ekologisnya. Budaya materi, mempelajari sistem pengetahuan tradisional dan pemanfaatan tumbuhan dan produk tumbuhan dalam seni dan teknologi. Fitokimia tradisional, mempelajari tentang pengetahuan tradisional penggunaan berbagai spesies tumbuhan dan kandungan bahan kimianya, contoh bahan insektisida lokal dan tumbuhan obat-obatan. 2. Terminoogi Etnobotani Etnobotani secara terminologi berasal dua kata Yunani yaitu Ethnos dan botany. Etno berasal dari kata ethnos yang berarti suatu kelompok dengan latar belakang yang sama baik dari adat istiadat, karekteristik, bahasa dan sejarahnya, sedangkan botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan. Dengan demikian etnobotani yaitu ilmu yang mengakaji tentang interaksi antara manusia dengan tumbuhan (Fakhrozi, 2009). Interaksi yang dimaksud yaitu pemanfaatan tumbuhan oleh manusia yang dipengaruhi suatu budaya tertentu. Menurut Purwanto (1999) etnobotani adalah suatu bidang ilmu yang cakupannya interdisipliner sehingga terdapatlah berbagai polemik tentang kontroversi pengertian etnobotani. Hal ini disebabkan karena perbedaan kepentingan dan tujuan penelitiannya. Seorang ahli ekonomi botani yang memfokuskan tentang potensi ekonomi dari suatu tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat lokal. Sedangkan seorang antropolog mendasarkan pada aspek sosial, berpandangan bahwa untuk melakukan penelitian etnobotani diperlukan data tentang persepsi masyarakat terhadap dunia tumbuhan dan lingkungannya. Etnobotani adalah cabang ilmu pengetahuan yang mendalami tentang persepsi dan konsepsi masyarakat tentang sumber nabati di lingkungannya (Yatias, 2015). Hal ini berarti bahwa kajian etnobotani merupakan upaya yang dilakukan masyarakat dalam mengatur sistem pengetahuannya menghadapi tanaman yang ada di lingkungannya. Pengetahuan tersebut lebih kepada pemanfaatan tanaman oleh masyarakat yang digunakan tidak saja untuk keperluan ekonomi tetapi juga untuk keperluan spiritual dan nilai budaya. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa, etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tanaman oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan dipengaruhi adat istiadat suku bangsa. Pemanfaatan yang dimaksud disini adalah pemanfaatan tanaman sebagai obat, sumber pangan, dan kebutuhan hidup manusia lainnya.\ 3. Kontribusi Etnobotani Etnobotani dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mendokumentasikan pengetahuan masyarakat tradisioal, masyarakat awam yang telah menggunakan berbagai macam jasa tumbuhan untuk menunjang kehidupannya. Pendukung kehidupan untuk kepentingan makaan, pengobatan, bahan bangunan, upacara adat, budaya, bahan pewarna dan lainnya. Semua kelompok masyarakat sesuai karakter wilayah dan adatnya memiliki ketergantungan pada berbagai tumbuhan, paling tidak untuk sumber pangan. Dalam kehidupan modern telah dikenal lebih dari seratus jenis tumbuhan untuk sumber makanan, tetapi sebenarnya telah dipergunakan ribuan jenis tumbuhan di berbagai belahan bumi oleh berbagai etnik. Etnoboani tidak hanya membicarakan pengembangan pengetahuan masyarakat awan tentang penggunaan tumbuhan, tetapi telah menggabungkan metoda penelitian kuantitatif. Dalam hasil hasil penelitiannya mulai mencantumkan nama–nama informan sebagai sebuah betuk etika. Beberapa contoh bentuk pengembalian hasil penelitian kepada masyarakat tradisional antara lain; mencantumkan nama informan sebagai penulis dalam buku tumbuhan obat, mendokumentasi pengetahuan tersebut dalam bahasa lokal, mendokumentasi serial foto secara sistematis yang menggambarkan pengetahuan bersangkutan, maupun rekaman kaset dnn video. Dokunetasi hasil hasil penelitian etnobotani akhirnya menjdi alat komunikasi dan pelestarian pengethuan masyarakat tradisional yang tersebar di berbagai belahan bumi. Etnobotani yang bertumpu kehdupan manusia dalam pemanfaatan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya, dapat meningkatkan daya hidup manusia. Keunikan Indonesia yang memiliki keanekaragaman biodiversitas terbesar kedua setelah Brasil memiliki keunggulan komparatif dalam menumbuhkan ilmu pengetahuan tersebut. Keanekaragaman kultur Indonesia yang tersebar dalam ribuan pulau akan membentuk mosaik kehidupan yang tidak ada duanya di dunia. Realitas dan kombinasi keduanya memungkinkan bangsa Indonesia meningkatan perbaikan dalam paparan ekonomi, kesehatan, ekowisata. REFERENSI Fakhrozi, I. (2009). Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Tradisional di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh (studi kasus di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau). Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Purwanto, y. 1999. Peran dan Peluang Etnobotani Masa Kini di Indonesia dalam Menunjang Upaya Konservasi dan Pengembangan Keanekaragaman Hayati. Bogor : LIPI Press. Yatias, E. (2015). Etnobotani Tumbuhan Obat Di Desa Neglasari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Skripsi UIN Jakarta: tidak Diterbitkan.