Final - BA - Kelas XI - Larutan Penyangga - Maryana Dwi Atika
Final - BA - Kelas XI - Larutan Penyangga - Maryana Dwi Atika
Final - BA - Kelas XI - Larutan Penyangga - Maryana Dwi Atika
LARUTAN PENYANGGA
UNTUK SMA / MA KELAS XI SEMESTER 2
DOSEN PEMBIMBING
KAT :
1. Dr. Yerimadesi,
1 S.Pd, M.Si
2. Fauzana Gazali S.Pd, M.Pd
XI
UNP SEMESTER 2
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1. Deskripsi Singkat.............................................................................................. 1
2. Relevansi.............................................................................................................. 1
3. Panduan Belajar................................................................................................ 2
B. INTI........................................................................................................................ 3
1. Capaian Pembelajaran.................................................................................... 3
a. Kompetensi Inti.......................................................................................... 3
b. Kompetensi Dasar..................................................................................... 4
2. Sub Capaian Pembelajaran...........................................................................4
a. Indeks Pencapaian Kompetensi...........................................................4
b. Tujuan Pembelajaran............................................................................... 5
3. Pokok-Pokok Materi........................................................................................ 5
4. Uraian Materi...................................................................................................... 6
a. Pengertian Larutan Penyangga............................................................6
b. Komponen Penyusun Larutan penyangga......................................7
c. Sifat Larutan Penyangga.........................................................................8
d. Prinsip Kerja Larutan Penyangga.......................................................10
e. pH Larutan Penyangga............................................................................ 12
f. Peranan Larutan Penyangga dalam Tubuh Makhluk Hidup....15
5. Contoh dan Non Contoh................................................................................. 19
C. PENUTUP..............................................................................................................26
1. Kesimpulan......................................................................................................... 26
2. Tes Formatif....................................................................................................... 27
3. Daftar Pustaka................................................................................................... 34
ii
PENDAHULUAN
1. DESKRIPSI SINGKAT
2. RELEVANSI
1|Page
3. PANDUAN BELAJAR
a. Bagi Guru/Fasilitator
1) Baca dan cermati betul deskripsi modul
2) Pelajari Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Materi
Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian
3) Lihat Tujuan Akhir Pembelajaran apakah sudah sesuai dengan Indikator
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.
4) Cocokkan cakupan kegiatan belajar dengan deskripsi materi
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Cermati apakah materi
kegiatan pembelajaran telah mencakup keseluruhan Kompetensi Dasar
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.
5) Fasilitasi peserta didik untuk berlatih kompetensi-kompetensi pada
materi larutan penyangga.
2|Page
INTI
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
3|Page
B. Kompetensi Dasar
KD 3.12 KD 4.12
Menjelaskan prinsip kerja, Membuat larutan penyangga dengan
perhitungan pH, dan peran larutan pH tertentu
penyangga dalam tubuh makhluk
hidup
B. Tujuan Pembelajaran
4|Page
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi
dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap rasa ingin tahu, teliti, displin dan kreatif dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab serta bekerjasama dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta
dapat menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup dan mampu membuat larutan penyangga dengan pH
tertentu melalui percobaan dengan benar.
3. POKOK-POKOK MATERI
5|Page
4. URAIAN MATERI
Contoh lainnya yaitu pada kolam renang. Air di kolam renang adalah
larutan bahan kimia yang sangat encer yang mencegah pertumbuhan bakteri
dan membantu menstabilkan lapisan kolam. Zat-zat kimia tersebut dapat
6|Page
mempengaruhi pH kolam, sehingga tidak bagus bagi perenang. Oleh karena itu
pH harus dipantau dan dikendalikan dan untuk mengontrol pH adalah tugas
dari larutan penyangga atau buffer.
Jika asam bersifat molekuler, maka basa konjugat disuplai oleh garam
asam yang dapat larut. Misalnya, sistem penyangga yang umum terdiri dari
asam asetat ditambah natrium asetat , dengan ion asetat garam berfungsi
sebagai basa Bronsted. Dalam darah manusia, asam karbonat ¿ ¿, asam diprotik
lemah) dan ion bikarbonat ¿ ¿ ¿, basa konjugatnya) berfungsi sebagai salah satu
sistem larutan penyangga yang digunakan untuk mempertahankan pH yang
sangat konstan dalam menghadapi produksi asam organik dalam tubuh.
7|Page
Larutan penyangga lainnya terdiri dari kation asam lemah, NH 4 yang
dipasok oleh garam seperti NH 4 Cl dan basa konjugasinya NH 3 (Brady, 2009 :
666).
H +¿ −¿
(aq )+ A (aq ) → HA(aq) ¿ ¿
O H −¿ −¿
(aq) + HA (aq) → H 2 O (aq) + A(aq) ¿¿
8|Page
Jadi kemampuan larutan penyangga dalam mempertahankan pH
dilakukan dengan cara menggeser posisi kesetimbangan asam dan basa
konjugatnya guna mengurangi efek penambahan ion H +¿¿ atau ion O H −¿¿.
Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH
larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.
Disamping itu, larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi
suatu asam dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam
konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping
itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya.
9|Page
Gambar 3. Setelah penambahan 1 mL HCl 1 M (kiri) dan 1 mL NaOH 1
M (kanan), perubahan pH sangat kecil. (Silberberg, 2010 : 633).
Efek penambahan asam atau basa dalam larutan penyangga pada gambar
di atas tidak terlalu mengubah nilai pH secara besar. Namun, untuk menahan
penambahan asam kuat atau basa kuat tanpa secara signifikan mengubah pH-
nya, larutan penyangga harus mengandung komponen asam yang dapat
bereaksi dengan ion OH yang ditambahkan dan komponen basa yang dapat
bereaksi dengan menambahkan ion H3O (Silberberg, 2010 : 632).
10 | P a g e
Larutan penyangga bekerja melalui sebuah fenomena yang dikenal sebagai
efek ion-umum. Contoh dari efek ini terjadi ketika asam asetat berdisosiasi
dalam air dan beberapa natrium asetat ditambahkan. Seperti yang diketahui
asam asetat hanya berdisosiasi sedikit dalam air.
CH 3 COOH (aq )+ H 2 O (l ) ⇌ H 3 O −¿ −¿
( aq ) + CH 3 COO ( aq ) ¿ ¿
Demikian pula jika kita melarutkan asam asetat ke dalam larutan natrium
asetat, ion asetat dan ion ¿ dari asam masuk kedalam larutan. Ion asetat yang
sudah ada dalam larutan mencegah asam terdisosiasi sebanyak dalam air murni,
sehingga menurunkan ¿. Ion asetat disebut “ion umum” dalam hal ini karena
ion ini merupakan “umum” untuk asam asetat dan larutan natrium asetat. Efek
ion umum terjadi ketika ion yang diberikan ditambahkan ke campuran
kesetimbangan yang sudah mengandung ion tersebut dan posisi kesetimbangan
bergeser dan membentuk lebih banyak.
11 | P a g e
Tabel 1. Pengaruh penambahan ion asetat pada disosiasi asam
asetat. (Silberberg, 2010 : 633).
CH 3 COOH disosiasi
*%Disosiasi = × 100%
CH 3 COOH ( aq)
e. pH Larutan Penyangga
12 | P a g e
Konsentrasi H +¿¿ dalam larutan penyangga asam lemah dan basa
konjugasinya dapat dirumuskan :
Penyelesaian :
Mol NH 3
Molaritas NH 3 =
Volume larutan NH 3 (liter)
13 | P a g e
Volume amonia yang dicampurkan adalah 60,0 mL NH 3 0,10 M, sehingga
Dengan cara yang sama, jumlah mol garam yang ditambahkan diketahui sebesar
0,004 mol NH 4 (dari NH 4 Cl ¿. Dengan asumsi bahwa volume total penyangga
+¿¿
sama dengan jumlah volume kedua larutan, yakni 100,0 mL, maka konsentrasi
basa dan asam konjugat adalah :
0,006 mol
[ NH 3 ]= 0,100 L
=0,06 M
K b =¿ ¿
0,04 x
1,8 ×10−5=
0,06
14 | P a g e
Maka, nilai x=2,7 × 10−5. (uji apakah pengabaian x terhadap nilai 0,04 atau 0,06
memenuhi aturan 5%).
Jadi, konsentrasi ion hidroksida adalah 2,7 ×10−5 M, dan pH larutan adalah
pH = 14,00 – pOH
15 | P a g e
Gambar 5. Sistem penjagaan pH darah dalam tubuh
(https://www.google.com/search?
q=gambar+sistem+penyangga+fosfat+dalam+cairan+sel&safe=strict&sxsrf=ACYB
GNRLjR3MhMltRXb3wJBMmnFesA7f9Q:1574116554515&source=lnms&tbm=isch
&sa=X&ved=0ahUKEwibncSQ6fTlAhUVX30KHV6gCMwQ_AUIESgB#imgrc=_qTm2j
_wI_8FcM:)
darah kemasukkan berbagai zat yang bersifat asam maupun basa, tetapi
pengaruhnya terhadap perubahan pH dapat dinetralisir. Jika darah kemasukkan
zat yang bersifat asam, maka ion H +¿¿ dari asam tersebut akan bereaksi dengan
−¿ ¿
ion HCO3 :
Sebaliknya, jika darah kemasukkan zat yang bersifat basa, maka ion OH −¿¿ akan
bereaksi dengan H 2 CO 3 :
−¿ ( aq )+ H 2 O (l)¿
−¿ ( aq ) + H 2CO 3 ( aq ) ⇌HCO 3 ¿
OH
Hal ini dapat terjadi karena adanya kesetimbangan antara gas CO 2 yang terlarut
dalam darah dengan H 2 CO 3 , serta kesetimbangan kelarutan gas CO 2 dari paru-
paru CO 2dengan yang terlarut.
16 | P a g e
Tahukah kamu?
17 | P a g e
2−¿¿
Hmmm.... Aku Sistem penyangga posfat (H 2 PO 4−¿/ HPO 4 ¿
)
jelaskan lagi yah....
merupakan sistem penyangga yang bekerja untuk
menjaga pH cairan intra sel. Jika dari proses metabolisme
dihasilkan zat yang bersifat asam, maka akan segera
bereaksi dengan ion HPO4 2−¿ ¿ :
−¿ (aq) ¿
+ ¿ ( aq )⇌ H 2 PO4 ¿
Asam amino mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang
bersifat basa. Oleh karena itu, asam amino dapat berfungsi sebagai sistem
penyangga di dalam tubuh. Adanya kelebihan ion H +¿¿ akan diikat oleh gugus
yang bersifat basa dan jika kelebihan ion OH −¿¿ maka akan diikat oleh ujung
yang bersifat asam. Dengan demikian, larutan yang mnegandung asam amino
akan mempunyai pH relatif tetap (Sudarmo, 2017 : 273 - 274).
18 | P a g e
5. CONTOH DAN NON CONTOH
CONTOH :
NON CONTOH :
19 | P a g e
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LARUTAN PENYANGGA
Kelompok :
Anggota Kelompok : 1. ……………………………….
2. ………………………………..
3. ………………………………..
4. ………………………………..
5. ………………………………..
20 | P a g e
PETUNJUK KERJA
21 | P a g e
KEGIATAN 1. Menentukan Komponen Penyusun Larutan Penyangga.
1. ............. CH 3 COO−¿¿
2. NH 4 OH .............
3. H 3 PO 4 ............
5. NH 3 .............
KESIMPULAN
22 | P a g e
KEGIATAN 2. pH Larutan Penyangga.
pH setelah penambahan
Larutan pH awal
Sedikit asam Sedikit basa
1 1,50 1,50 3,35
2 7,35 2,55 12,35
3 5,00 4,98 5,05
4 9,01 8,95 9,02
5 13,30 10,75 13,95
6 2,78 1,68 5,67
7 4,09 4,00 4,15
23 | P a g e
6. Hitunglah pH larutan yang dibuat dari campuran 100 mL larutan
NH 4 OH 0,01 M dengan 50 mL larutan HCl 0,1 M (jika diketahui Kb
NH 4 OH = 10−5 ).
Jawab : ........................................................................................................................................
KESIMPULAN
24 | P a g e
KESIMPULAN
25 | P a g e
Penutup
1. Kesimpulan
26 | P a g e
2. Tes Formatif
2. Bila 100 mL larutan asam asetat 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan
NaOH 0,1 M akan dihasilkan larutan penyangga, karena . . . .
a. Asam asetat merupakan asam lemah dan NaOH merupakan basa lemah
b. Asam asetat merupakan asam kuat dan NaOH merupakan basa kuat
c. Asam asetat meruapakan asam kuat dan NaOH merupakan basa konjugasi
d. Asam asetat merupakan asam kuat dan NaOH merupakan basa lemah
e. Asam asetat merupakan asam lemah dan NaOH merupakan basa kuat
3. Berikut adalah nilai pH bebrapa larutan pada penambahan sedikit asam dan
sedikit basa :
pH setelah penambahan
Larutan pH awal
Sedikit asam Sedikit basa
1 1,50 1,50 3,35
2 7,35 2,55 12,35
3 5,00 4,98 5,05
4 9,01 8,95 9,02
5 13,30 10,75 13,95
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
27 | P a g e
c. 3 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dna 5
6. Berapa mL gas NH 3 (pada keadaan STP) yang harus dialirkan ke dalam 150
mL larutan NH 4 Cl 0,5 M (Kb = 10−5 ) agar diperoleh larutan dengan pH =
8,5? (log 2 =0,3 dan log 3 = 0,5) . . . .
a. 25 mmol
b. 26 mmol
28 | P a g e
c. 27 mmol
d. 28 mmol
e. 29 mmol
7. Satu liter air perlahan-lahan ditambah asam klorida HCl 0.2 M dalam jumlah
volume yang sama, maka perubahan pH akan berubah dari . . . .
a. 14 menjadi 1
b. 14 menjadi 7
c. 7 menjadi 1
d. 1 menjadi 7
e. 7 menjadi 14
9. 100 mL larutan HBr 0,1 M diencerkan dengan aquades 100 mL. Hitunglah
pH mula-mula larutan dan pH larutan setelah diencerkan. . . . .
a. 6 – log 2 dan 3
b. 6 dan 4 – log 3
c. 8 dan 2 – log 5
d. 1 dan 8 + log 2
e. 1 dan 2 – log 5
29 | P a g e
10. Penyangga alami yang terdapat di dalam darah, diantaranya . . . .
a. Trombosit
b. Fibrinogen
c. Hemoglobin
d. Sel darah putih
e. Sel darah merah
KUNCI JAWABAN
1. A
2. E
3. C
4. B
5. C
Pembahasan :
Penyelesaian:
g
pH= pKa+log
a
g
7,4=−log ( 8 × 10−7 ) + log
a
g
7,4=−7 log 8+ log
a
g
7,4−7+ log 8=log
a
30 | P a g e
g
0,4 +log 8=log
a
g
0,4 +0,9=log
a
g
1,3=log
a
g
log 20=log
a
20 g
log =log
1 a
g 20
=
a 1
Jadi perbandingan jumlah mol garam dengan jumlah mol asam atau
perbandingan ¿ : [ H 2 CO 3 ] adalah 20 : 1.
6. A
Pembahasan :
NH 3+ H 2 O ⇌ NH 4+¿+OH ¿
K b =¿ ¿
−log ¿ ¿
[ NH 3 ]
pOH =pKb−log ¿ ¿ ¿
31 | P a g e
Meskipun konsentrasi NH3 tidak diketahui pada soal tersebut, kita dapat
memanfaatkan pernyataan “pada keadaan STP” di mana setiap 1 mol gas
volum–nya adalah 22,4 L. Jadi kita akan menentukan jumlah mol NH 3 (b)
kemudian mengonversinya menjadi volum sesuai keadaan STP tadi.
Karena kedua zat berada dalam wadah dengan volum yang sama maka kita
dapat menggunakan :
b
pOH =pKb−log
g
b
5,5=5−log
75 mmol
b
5,5−5=−log
75 mmol
b
0,5=−log x y
75 mmol log =−log
y x
75 mmol
0,5=log → ingat log3=0,5 a a
b log x=log → x=
b b
75 mmol
log 3=log
b
75 mmol
3=
b
75 mmol
b=
3
b=25 mmol
7. C
8. D
32 | P a g e
9. D
10. E
Pembahasan :
pH mula-mula
HBr adalah basa kuat maka konsentrasi H+ sama dengan konsentrasi HBr awal.
pH setelah diencerkan
Catatan: M (molar) = mol atau mmol zat dalam liter atau mL pelarut.
Contoh larutan 1 M artinya 1 mol zat dalam 1 L larutan atau 1 mmol zat
dalam 1 mL pelarut.
0,010 mol
HBr =
0,2 L
33 | P a g e
Daftar Pustaka
Brady, James E and Fred Senese. 2009. Chemistry Matter and Its Changes Fifth
Edition. New York : John Wiley & Sons Inc.
Brown, Theodore L. Dkk. 2012. Chemistry The Central Science Twelfth Edition.
Germany : University of Ulm.
Chang, Raymond and Jason Overby. 2011. General Chemistry the Essential
Concepts Sixth Edition. New York : The McGraw-Hill Companies.
Silberberg, Martin S. 2010. Principles of General Chemistry Second Edition. New
York : The McGraw-Hill Companies.
Sudarmo, Unggul. 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas II, Kelompok Peminatan.
Surakarta: Erlangga.
Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar 2: Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini.
Bandung: Yrama Widya.
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB.
34 | P a g e