Tugas TSF 11
Tugas TSF 11
Tugas TSF 11
Simplisia Segar
Sortasi basah merupakan proses penyiapan simplisia segar yang akan dibuat ekstrak
meliputi tahapan sebagai berikut:
sortasi basah : Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran atau bahan asing
lainnya. Misalnya simplisia yang dibuat dari akar suatu tumbuhan obat harus bebas
dari bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak
maupun organ tumbuhan lain.
Penirisan : Penirisan dilakukan untuk mengurangi jumlah air bilasan yang masih
menempel pada simplisia dan agar pengotor yang masih terdapat dalam air bilasan
cucian ikut terbuang.
Simplisia Kering
Penyiapan simplisia kering dapat dilakukan dari bahan segar yang telah melalui
proses tersebut diatas atau dari bahan kering yang diperoleh dari pemasok.
Pengeringan
Proses pengeringan yang baik dapat dilakukan dengan cara dioven dengan
suhu tidak lebih dari 60°C Pengeringan di bawah sinar matahari tidak
langsung
misalnya dengan menggunakan tenda surya dengan aliran udara yang
diatur dan pada area yang terbebas dari kontaminasi.
Sortasi Kering
Jika simplisia diperoleh dari pemasok dalam keadaan kering dan dianggap
masih kotor maka dilakukan pencucian dan pengeringan kembali.
Penyerbukan
(1) Makin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi makin efektif dan
efisien. Namun, makin halus serbuk, maka makin rumit secara teknologi
peralatan untuk tahapan filtrasi.
1. Pengumpulan Bahan
a. Waktu Panen : Waktu yang tepat untuk panen tanaman obat disesuaikan dengan
kadar kandungan senyawa aktif, bagian tanaman yang akan dipanen, kondisi
iklim untuk menghindari fermentasi, pertumbuhan jamur, atau pembusukan
bahan, dan jumlah biomasa,
b. Bahan yang Dipanen Identitas tanaman harus jelas agar tidak tercampur dengan
tanaman lain yang tidak diinginkan. Tanaman yang akan dipanen dipilih yang
utuh dan sehat. Tanaman yang terinfeksi jamur atau serangga tidak dipanen
karena produk organisme tersebut dapat mengubah profil kandungan kimia
bahan bahkan menghasilkan racun.
c. Teknik Panen
1). Kulit batang (cortex): dari batang utama atau cabang, dikelupas dengan
ukuran panjang dan lebar tertentu. Untuk bahan yang mengandung minyak
atsiri atau senyawa fenol sebaiknya digunakan alat pengelupas bukan
logam. Contoh: Burmani cortex (k lit kayu manis).
2) Batang (caulis): dari cabang tanaman dipotong sepanjang ± 50 cm. Contoh:
Tinospora eaulis (Batang brotowali).
3) Kayu (lignum): dari batang atau cabang, dikelupas kulitnya dan dipotong
sepanjang ± 50 em. Contoh: Sappan lignum (kayu secang).
4) Daun (folium): dipilih daun yang tua sebelum menguning, dipetik secara
manual (dipetik satu per satu dengan tangan), Contoh: Blumea folium (daun
sembung),
5) Bunga (flos): dari kuneup bunga atau bunga yang telah mekar atau mahkota
bunga, dipetik secara manual. Contoh: Jasminum flos (bunga melati), a
6) Pucuk (shoot): pucuk daun yang masih muda beserta bunganya (tanaman
yang berbunga di ujung) dipetik dengan tangan, Contoh: Timus folium
(pucuk daun timi
7) Akar (radix): diambil dari bag ian batang di bawah tanah, dipotong dengan
ukuran 5- 10 cm dari pangkal batang agar tanaman tidak mati. Contoh:
Rouvolfia serpentina radix (akarpule pandak)
8) Rimpang (rhizoma): digali atau dicabut dan dibuang akarnya. Contoh :
Curcuma rhizoma (rimpang temulawak)
9) Buah (fructus): dipilih yang tua hampir masak atau telah masak, dipetik
dengan tangan atau gunting. Contoh: Morinda fructus (mengkudu)
10) Biji (semen): dipilih buah yang tua/masak, dikupas kulit buahnya,
dikeluarkan bijinya. Contoh: Colae semen (biji kola)
11) Herba: tanaman dipotong pada pangkal batang (2-10 cm) dan dibersihkan
dan kotoran yang menempel. Contoh: Stevia herba (stevia)
12) Umbi dan umbi lapis (bulbus): tanaman dicabut, umbi dipisahkan dari daun
dan akar kemudian dibersihkan. Contoh : Alium cepa bulbus (bawang
merah)
13) Kulit buah (pericarpium): buah yang sudah masak dipetik dan dikupas kulit
buahnya sedangkan biji dan isi buah dibuang. Contoh: Graniti pericarpium
(kulit buah delima)
d. Alat-alat Panen
1). Alat dan wadah yang digunakan untuk panen tanaman obat harus bersih dan
bebas dari sisa tanaman yang dipanen sebelumnya.
2). Jika wadah yang digunakan berupa plastik harus dipastikan memiliki
sirkulasi udara yang baik sehingga kelembaban di dalam wadah terjaga.
3). Ketika wadah tidak digunakan, dijaga agar tetap kering dan diletakkan
dalam ruang yang bersih, terhindar dari serangga, burung dan binatang lain.
e. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Panen
1). Hasil panen berupa daun dan bunga yang lebih rapuh atau mudah
membusuk harus ditangani dengan hati-hati.
3). Kerusakan yang tidak semestinya harus dihindari agar tanaman yang
dipotong dapattumbuh kembali.
4). Kerusakan mekanis bahan yang dipanen harus dihindari untuk mencegah
perubahan kualitas bahan.
5). Gulma atau tanaman beracun yang mungkin mencampuri bahan simplisia
dan mengurangi kemurniannya harus dibuang.
6). Masing-masing jenis tanaman yang dipanen harus dimasukkan ke dalam
wadah terpisah.
2. Sortasi Basah
Sortasi basah dimaksudkan untu k memisahkan kotoran atau bahan asing serta
bag ian tanaman lain yang tidak diinginkan dari bahan simplisia. Kotoran yang
dimaksud dapat berupa tanah, kerikil, rumput!gulma, tanaman lain yang mirip,
bahan yang telah busuk/rusak, serta bagian tanaman lain yang memang harus
dipisahkan dan dibuang
Pencucian
Pengeringan
Terdapat dua macam pengeringan
Panas sinar matahari langsung. Cara ini dilakukan untuk mengeri ngkan bagian
tanaman yang relatif keras seperti kayu, kulit kayu dan biji serta bagian yang
mengandung senyawa aktif yang relatif stabil. Kelebihan Pengeringan ini yaitu mudah
dan murah, sedangkan kelemahannya yaitu keeepatan pengeringan sangattergantung
dengan cuaca.
Dengan diangin-anginkan dan tidak dipanaskan dengan sinar matahari langsung. Cara
ini dilakukan untuk mengeringkan bag ian tanaman yang lunak seperti bunga, daun
dan bagian tanaman yang mengandung senyawa aktif mudah menguap
Sortasi Kering : untuk memisahkan bahan-bahan asing dan simplisia yang belum
kering seutuhnya. Kegiatan sortasi kering dilakukan untuk menjamin simplisia
benar-benar bebas dari bahan asing. Kegiatan ini dilakukan secara manual,
simplisia yang telah bersih dari bahan asing kadang untuk tujuan tertentu