Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Ringkasan Subak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

Nama :Twenty Imelda Permata

NIM :185040200111061

Kelas :I

Tutorial Pertanian Berlanjut

Ringkasan Video “SUBAK”

SUBAK sudah diterapkan sejak abad ke 11 atau sekitar tahun 1072 yang berfungsi menjamin pembagian
air secara adil bagi lahan sawah di Bali. SUBAK dibuat berdasarkan kondisi permukaan yang terasering
serta lokasi sungai yang curam dan jauh dari persawahan. Setiap petani di Bali pasti tergabung dalam
organisasi SUBAK. SUBAK diketuai oleh Pekaseh atau pemuka agama. Dalam sistem SUBAK terdapat
konsep yang dipegang erat oleh petaninya yaitu Tri Hita Karana berasal dari kata Tri yang artinya tiga,
Hita yang berarti kebahagiaan/kesejahteraan dan Karana yang artinya penyebab sehingga disimpulkan
Tri Hita Karana yaitu Tiga Penyebab terciptanya kebahagiaan dan kesejahteraan. Penerapan Tri HIta
Karana di dalam subak yaitu Parahyangan yang artinya hubungan harmonis antara manusia dengan
Tuhan, Pawongan yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan sesamanya dan Palemahan yaitu
hubungan harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungannya.

Lahan SUBAK diketahui telah mengalami penyusutan/penurunan dikarenakan meningkatnya


pembangunan hotel atau vila. Jumlah lahan sawah di Bali terus mengalami penyusutan mencapai 1000
hektar tiap tahunnya. Akibat pembangunan hotel sistem SUBAK terganggu, petani mengalami kesulitan
seperti kekurangan air atau kesulitan mendapatkan air, pajak tinggi, produksi rendah, pencemaran yang
berasal dari limbah villa atau hotel dan kesulitan mendapatkan pupuk. Oleh karena itu peran dari
berbagai pihak sangay diperlukan untuk keberlangsungan sistem SUBAK, jika lahan sawah tidak ada
maka sistem SUBAK tidak ada yang artinya kebudayaan di Bali terganggu dan Indonesia tidak bisa
mempertahankan warisan budaya Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai