Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Praktikum TPB 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

“STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN”

Oleh:

NAMA: Twenty Imelda Permata

NIM: 185040200111061

KELAS/KELOMPOK: I/I1

ASISTEN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benih seringkali disamakan dengan biji namun sebenarnya benih dan
biji adalah hal yang berbeda, perbedaan tersebut terdapat pada fungsinya.
Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan secara generative sedangkan biji
berfungsi sebagai bahan makanan. Benih adalah bagian dari tanaman yang
merupakan cikal bakal dari tumbuhan baru yang memiliki ciri dan sifat
yang sama seperti imduknya. Benih memiliki beragam jenis bentuk, ukuran
dan sturktur bagiannya. Tiap benih memiliki tipe perkecambahan yang
berbeda. Agar didapatkan tanaman yang sehat benih harus memiliki
kualitas yang baik.
Teknologi benih merupakan suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-
cara untuk dapat memperbaiki sifat genetik dan sifat fisik dari benih,
kegiatannya berupa pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan
varietas, produksi benih, pengolahan, penyimpanan serta sertifikasi benih.
Seperti yang dikatakan di atas benih memiliki tipe perkecambahan yang
berbeda-beda. Terdapat dua tipe perkecambahan yaitu epigeal dan
hipogeal. Tanaman dikotil memiliki tipe perkecambahan epigeal
sedangkan tanaman monokotil memiliki tipe perkecambahan hipogeal.
Selain tipe perkecambahan struktur benih pada tanaman dikotil dan
monokotil juga berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Mempelajari tentang struktur benih dan perkecambahan diharapkan
akan memberikam pemahaman tentang perbedaan struktur benih ataupun
tipe perkecambahan baik pada tanaman monokotil maupun tanaman dikotil
dan menambah pengetahuan mengenai benih.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur benih
tanaman dikotil dan tanaman monokotil dan mengetahui perbedaan tipe
perkecambahan benih dikotil dan monokotil.
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan setelah melakukan praktikum ini adalah
dapat memahami dam membedakan struktur benih tanaman dikotil dan
tanaman monokotil dan memahami perbedaan tipe perkecambahan benih
dan monokotil.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Benih
a. Benih adalah segala bahan tanam untuk dikembangbiakan baik berupa
biji maupun bibit (Dhabhai dan Prakash, 2012)
b. Benih dapat diartikan sebagai bakal biji yang dibuahi, secara fungsional
merupakan biji tumbuhan untuk tujuan pertanaman (Ilyas, 2012).
c. Definition of Seed is the specialized part of a plant that produces a new
plant. It contains an embryo (partly developed plant) that consists of an
immature root and stem (Thomas., et al)
Definisi Benih adalah bagian khusus dari tanaman yang menghasilkan
tanaman baru. Ini berisi embrio (sebagian tanaman yang
dikembangkan) yang terdiri dari akar dan batang yang belum matang.
2.2 Morfologi Benih Monokotil

Menurut Long (2012), benih monokotil terdiri dari kulit biji, embrio
(bakal tumbuhan), endosperma yaitu jaringan yang mengelilingi embrio
dan terdapat cadangan makanan, kotiledon mengandung cadangan
makanan yang didalamnya terdapat pati dan protein serta beberapa jenis
enzim, koleoptil yaitu selubung ujung embrio, radikula (bakal akar),
koleoriza adalah bagian yang menyelubungi akar, epikotil adalah bagian
atas embrio yang melekat pada kotiledon , hipokotil adalah bagian bawah
embrio yang melekat pada kotiledon.
2.3 Morfologi Benih Dikotil

Menurut Long (2012), benih dikotil terdiri dari kulit biji, plumula yaitu
poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi
daun pertama, radikula yaitu poros embrio yang tumbuh ke bawah dan
akan menjadi akar primer, epikotil sama seperti pada biji monokotil
epikotil adalah bagian atas embrio yang melekat pada kotiledon, hipokotil
adalah bagian bawah embrio yang melekat pada kotiledon dan kotiledon
mengandung cadangan makanan yang didalamnya terdapat pati dan protein
serta beberapa jenis enzim.
2.4 Perkecambahan Epigeal
Menurut Zheng et al. (2011) Tipe perkecambahan epigeal ditandai
dengan hipokotil yang tumbuh memanjang sehingga plumula dan
kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah). Kotiledon dapat
melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh tumbuhan
ini adalah kacang hijau, kedelai, bunga matahari dan kacang tanah. Organ
pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah radikula. Radikula
ini kemudian akan tumbuh menembus permukaan tanah. Untuk tanaman
dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh
lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil
akan memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika
cadangan makanan di dalamnya telah habis digunakan oleh embrio.
2.5 Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang
kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji.
Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami
perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-
rumputan.
2.6 Faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji
Menurut Sutopo (2010), perkecambahan benih sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal
berhubungan dengan kondisi benih yang dikecambahkan, sedangkan faktor
eksternal lebih berkaitan dengan lingkungan. Faktor dalam terdiri dari,
faktor genetik. Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di
dalam makhluk hidup.
Faktor selanjutnya yaitu hormon tumbuhan, hormon (zat tumbuh)
seperti auksin, giberelin dan sitokinin. Pengaruh auksin terutama pada
perpanjangan atau pembesaran sel. Giberelin berfungsi untuk mempercepat
pembelahan sel, mempengaruhi pertumbuhan tunas, mempengaruhi
pertumbuhan akar dan Sitokinin untuk mempercepat pembelahan sel dan
membantu pertumbuhan akar.
Tingkat kemasakan benih, benih yang dipanen sebelum tingkat
kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas yang tinggi
karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta pembentukan
embrio belum sempurna. Ukuran benih, benih yang berukuran besar dan
berat mengandung cadangan makanan yang lebih banyak dibandingkan
dengan yang kecil pada jenis yang sama. Berat benih berpengaruh terhadap
kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat benih menentukan
besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat
dipanen.
Faktor luar atau eksternal antara lain air. Penyerapan air oleh benih
dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan
jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air
yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya. Suhu optimal
adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih
dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran
suhu antara 25oC-35oC. Oksigen, saat berlangsungnya perkecambahan,
proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya
pengambilan oksigen dan pelepasan air dan energi panas. Terbatasnya
oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses perkecambahan
benih. Kebutuhan oksigen sebanding dengan laju respirasi dan dipengaruhi
oleh suhu.

Anda mungkin juga menyukai