Laporan Praktikum DAMIU
Laporan Praktikum DAMIU
Laporan Praktikum DAMIU
Disusun Oleh :
Charisma Cholifatunnisya
PO.71.33.1.19.045
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Laporan
Praktikum Pemeriksaan Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (Damiu)” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Penyehatan Makanan Minuman. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang mata kuliah Penyehatan Makanan Minuman bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Khairil Anwar, SKM, M. Kes,
selaku dosen mata kuliah Penyehatan Makanan Minuman Industri yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
laporan ini.
Charisma Cholifatunnisya
i
DAFTAR ISI
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting terutama untuk air
minum. Air tidak bisa digantikan dengan zat lain ataupun ditunda
5% saja air yang dapat digunakan oleh manusia untuk air minum dan
kebanyakan adalah air laut. Pada saat ini yang terjadi di dunia semakin hari
Setiap hari populasi makhluk hidup meningkat dan kebutuhan air bersih juga
menyediakan air yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Seiring dengan
meningkat. Namun, di sisi lain sumber air yang digunakan seperti air tanah dan
air permukaan mulai tercemar oleh berbagai buangan limbah hasil industry
perkotaan banyak yang mendirikan usaha depot pengisian air minum. Air
minum lebih dikenal dengan Air Minum Isi Ulang karena masyarakat
1
memperoleh air minum ini dengan cara mengisi galon yang dibawakannya di
Depot Air Minum Isi Ulang. Harganya pun relatif murah dan terjangkau, yaitu
berkisar antara Rp. 4.000 – Rp.6.000 per galon. Harga air minum isi ulang relatif
murah dan terjangkau, namun tetap air minum tersebut juga harus memenuhi
1.3 Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah higiene sanitasi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tahun 2014 Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum menyatakan bahwa air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan
kimia, fisika, dan radioaktif (Amber, 2009). Air di dalam tubuh manusia berkisar
antara 50-70% dari seluruh berat badan. Pentingnya air bagi kesehatan dapat
dilihat dari jumlah air yang ada di dalam organ tubuh (Shymala, 2008).
Tahun 2014 Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum menyatakan bahwa
Depot Air Minum yang selanjutnya disingkat DAM adalah usaha yang
melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah
Persyaratan usaha depot air minum wajib memiliki Tanda Daftar Industri
(TDI), Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) dan laik higiene. Proses
pengolahan adalah perlakuan terhadap air baku dengan beberapa tahapan proses
3
penyaringan/filterisasi, desinfeksi, dan pengisian. Air yang dihasilkan Depot Air
Minum wajib memenuhi persyaratan kualitas air minum sesuai yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Kesehatan dan pengujian mutu produk wajib dilakukan
oleh Depot Air Minum di Laboratorium Pemeriksaan Kualitas Air yang ditunjuk
Bahan baku utama yang digunakan air baku depot air minum adalah air yang
diambil dari sumber yang terjamin kualitasnya. Air baku yang diambil dari
dalam bak atau tangki penampung (reservoir). Bak penampung harus dibuat dari
bahan tara pangan (food grade), harus bebas dari bahan-bahan yang dapat
melalui kran, selang, dan pompa yang dipakai bongkar muat air baku harus
diberi penutup baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinan
2. Penyaringan (Filterisasi)
Berupa penyaringan bertahap, yang terdiri dari saringan berasal dari pasir atau
saringan lain yang efektif yang berfungsi menyaring partikel-partikel yang kasar,
saringan karbon aktif yang berasal dari batubara atau batok kelapa yang
berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor, dan bahan organik,
(sepuluh) mikron.
4
3. Desinfeksi
bibit penyakit) yang ada di dalam air tersebut (Sutrisno, 2010). Tindakan
desinfeksi bisa menggunakan ozon dengan konsentrasi minimal 0,1 ppm dan
dapat dilakukan juga dengan cara penyinaran Ultra Violet (UV) dengan panjang
4. Pengisian
Wadah air minum yang digunakan harus terbuat dari bahan tara pangan dan
bersih. Wadah yang diterima dari konsumen harus di sanitasi dengan air ozon
(air yang mengandung ozon) atau menggunakan detergen tara pangan dan air
adalah peraturan pemerintah yang mengatur tentang Higiene Sanitasi Depot Air
Minum.
secara langsung terhadap fisik sarana dan kualitas air minum. Selain itu,
penjamah adalah orang yang secara langsung menangani proses pengolahan air
minum pada depot air minum untuk melayani konsumen. Persyaratan higiene
sanitasi dalam pengolahan air minum paling sedikit meliputi aspek : tempat,
5
BAB III
METODE PEMERIKSAAN
KM 14 Palembang
Penanggungjawab : Feriansyah
Penanggungjawab : Feriansyah
6
3.3 Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara atau lisan langsung dari sumber datanya
b. Dokumentasi
foto atau untuk merekam gambar yang telah ditentukan. Dalam pemeriksaan ini
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air
Minum.
Higiene Sanitasi Depot Air Minum. Jika objek yang diperiksa memenuhi
persyaratan, maka diberi tanda centang (√). Sedangkan objek yang tidak
7
BAB IV
4.1 Hasil
Pada pemeriksaan higiene sanitasi depot air minum pada Depot Air
Minum Esa ditemukan bahwa lokasi tersebut memiliki skor penilaian 75 dari
100. Sehingga dapat dinyatakan memenuhi persyaratan higiene sanitasi depot air
minum, untuk memenuhi persyaratan higiene sanitasi depot air minum minimal
4.2 Pembahasan
Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum. Namun masih terdapat beberapa
objek yang tidak sesuai dengan persyaratan, seperti (1) lantai yang tidak kedap
air, permukaan tidak halus, agak sedikit retak, serta kemiringan cukup memadai,
(2) tata ruang tidak terdiri atas ruang tunggu pengunjung/konsumen, (3) ventilasi
tempat sampah yang tertutup, (5) tidak terdapat tempat cuci tangan yang
dilengkapi air mengalir dan sabun, (6) tidak berperilaku higiene sanitasi setiap
melayani konsumen, (7) jarang mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
setiap melayani konsumen, (8) tidak menggunakan pakaian kerja yang bersih
dan rapi, (9) tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, (10) tidak
memiliki sertifikat khusus telah mengikuti kursus higiene sanitasi depot air
minum, (11) pengangkutan air baku memiliki surat jaminan pasok air baku, (12)
8
kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat-zat
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan laik fisik higiene sanitasi yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa higiene sanitasi depot air minum pada
Depot Air Minum Esa memenuhi persyaratan higiene sanitasi depot air minum
Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum. Namun masih ada juga beberapa
5.2 Saran
1. Tempat
penganggu.
2. Penjamah
10
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Julhaidir. 2018. Laporan Praktikum Inspeksi Sanitasi Depot Air Fitqua.
https://id.scribd.com/document/441164621/LAPORAN-PRAKTIKUM-
Susanto, Elysah . 2019. Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan
http://repo.poltekkes-
medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1382/1/ELYSAH%20ELISABETH%
11
LAMPIRAN
I. Tempat
√ Lokasi bebas dari pencemaran dan penularan penyakit
1 2
√ Bangunan kuat, aman, mudah dibersihkan dan mudah
2 2
pemeliharaannya
Lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin,
3 2 tidak retak, tidak menyerap debu, dan mudah
dibersihkan, serta kemiringan cukup landai
12
√ Kelembaban udara dapat memberikan mendukung
9 2 kenyamanan dalam melakukan pekerjaan/aktivitas
II. Peralatan
√ Peralatan yang digunakan terbuat dari bahan
15 3
tara pangan
√ Mikrofilter dan peralatan desinfeksi masih dalam
16 3
masa pakai/tidak kadaluarsa
17 √ 2 Tandon air baku harus tertutup dan terlindung
√ Wadah/botol galon sebelum pengisian dilakukan
18 2
pembersihan
√ Wadah/galon yang telah diisi air minum harus
19 2 langsung diberikan kepada konsumen dan tidak boleh
disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam
√ Melakukan sistem pencucian terbalik (back
20 3 washing) secara berkala mengganti tabung
macro filter.
√ Terdapat lebih dari satu mikro filter (µ) dengan
21 3
ukuran berjenjang
√ Terdapat peralatan sterilisasi, berupa ultra violet dan
22 5 atau ozonisasi dan atau peralatan disinfeksi lainnya yang
berfungsi dan digunakan secara
benar
√ Ada fasilitas pencucian dan pembilasan botol
23 2
(galon)
√ Ada fasilitas pengisian botol (galon) dalam
24 2
ruangan tertutup
25 √ 2 Tersedia tutup botol baru yang bersih
III. Penjamah
26 √ 3 Sehat dan bebas dari penyakit menular
27 √ 3 Tidak menjadi pembawa kuman penyakit
13
Berperilaku higiene dan sanitasi setiap melayani
28 2
Konsumen
Selalui mencuci tangan dengan sabun dan air
29 2
mengalir setiap melayani konsumen
Menggunakan pakaian kerja yang bersih dan
30 2
Rapi
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara
31 3
berkala minimal 1 (satu) kali dalam setahun
Operator/penanggung jawab/pemilik memiliki
32 3 sertifikat telah mengikuti kursus higiene sanitasi
depot air minum
IV. Air Baku dan Air Minum
√ Bahan baku memenuhi persyaratan fisik,
33 5
mikrobiologi dan kimia standar
√ Pengangkutan air baku memiliki surat jaminan
34 2
pasok air baku
Kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang tidak dapat
melepaskan zat-zat beracun ke dalam air/harus tara
35 3 pangan
√ Ada bukti tertulis/sertifikat sumber air
36 2
Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke
depot air minum dan selama perjalanan dilakukan
37 3 desinfeksi
√ Kualitas Air minum yang dihasilkan memenuhi
persyaratan fisik, mikrobiologi dan kimia standar yang
38 10 sesuai standar baku mutu atau
persyaratan kualitas air minum
68
100
14
15