Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Potensi Bahaya LISTRIK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 33

1.

LATAR BELAKANG PERLUNYA PEMERIKSAAN

1.1. POTENSI BAHAYA LISTRIK PADA INSTALASI

 Instalasi listrik memiliki potensi bahaya bagi manusia maupun bagi


instalasi itu sendiri. Potensi bahaya ini bisa menjadi sumber
penyebab terjadinya kecelakaan listrik.
 Terdapat 4 macam bahaya listrik yaitu :
 Bahaya kejut listrik karena tersentuh tegangan
 Bahaya kebakaran
 Bahaya panas yang dapat merusak isolasi
 Bahaya ledakan atau percikan metal panas

628
1.2. KONDISI YANG DAPAT MENUNJANG TERJADINYA
KECELAKAAN/KERUSAKAN /KEBAKARAN
 Kondisi tersebut terjadi antara lain karena hal-hal berikut:
 Hubung pendek terjadi tanpa pengaman atau dengan
pengaman yang salah
 Beban lebih tanpa pengaman atau dengan pengaman yang
tidak sesuai.
 Ledakan, percikan api atau pemanasan lokal yang timbul
karena salah pemilihan dan penggunaan perlengkapan listrik
 Peralatan tidak memenuhi persyaratan keamanan baik yang
disyaratkan dalam standar maupun dalam PUIL.
 Pelaksanaan pemasangan sistem proteksi termasuk di
dalamnya sistem pembumian instalasi yang tidak benar
 Penggunaan identifikasi warna atau tanda lain yang tidak
benar.
 Kontak pada peralatan pemutus, terminal, sambungan, dan
pada klem buruk kondisinya
 Hilang kontak atau netral putus yang menimbulkan tegangan
tidak berimbang
 Keadaan lingkungan instalasi yang buruk
629
1.3. SUMBER KECELAKAAN KARENA LISTRIK

 Sebab -sebab kemungkinan kecelakaan yang berasal dari peralatan :


 Peralatan sudah tua.
 Peralatan yang kondisinya tidak baik.
 Peralatan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan/standar.
 Sebab - sebab kemungkinan kecelakaan yang berasal bukan dari
peralatan (peralatan memenuhi persyaratan).
 Kesalahan pengoperasian oleh pemakai instalasi/peralatan
listrik.
 Kesalahan yang dilakukan oleh instalatur, karena salah
memasang peralatan (tidak mengikuti peraturan) atau salah
memilih peralatan/ material yang tidak memenuhi persyaratan
standar dan persyaratan PUIL.
 Kesalahan yang dilakukan oleh pengawas, karena tidak cermat,
tidak disiplin
 Kesalahan yang dilakukan oleh perancang atau perencana, baik
karena salah memilih peralatan maupun karena salah
perhitungan/perencanaan
 Kesalahan - kesalahan karena kondisi peraturan dan kontrol
yang belum memadai
630
1.4. TUNTUTAN ATAU SYARAT UTAMA BAGI INSTALASI
LISTRIK

 Instalasi harus aman bagi manusia, ternak dan harta benda

 Instalasi harus andal dalam arti memenuhi fungsinya secara aman


bagi instalasi
 Instalasi listrik harus akrap lingkungan dalam arti tidak merusak

 lingkungan dalam

631
1.5. PERATURAN INSTALASI LISTRIK

 PUIL 2000 mempunyai maksud dan tujuan utama agar


pengoperasian instalasi listrik dapat terselenggara dengan
baik terutama untuk mencegah bahaya listrik.
 Instalasi listrik harus direncanakan, dipasang, diperiksa,
dioperasikan dan dikelola/dipelihara secara berkala dengan
baik sesuai ketentuan PUIL 2000.
 Para ahli dan teknisi yang mengerjakan tahap-tahap
pekerjaan instalasi tersebut harus memiliki kompetensi
sesuai dengan bidangnya.
 Peralatan dan material instalasi yang digunakan harus
memenuhi persyaratan standar SNI atau standar lain yang
diberlakukan dan harus pula memenuhi persyaratan PUIL
antara lain sesuai penggunaan dan kemampuannya.

632
1.6. PERTANGGUNG JAWABAN PEKERJAAN

 Pembangunan instalasi listrik sesuai dengan peraturan,


memerlukan biaya dan waktu dan dilakukan berdasarkan
persetujuan antara pemilik dan kontraktor.

 Biaya, waktu pelaksanaan dan data teknis instalasi tersebut


serta ketentuan pelaksanaannya dicantumkan dalam
dokumen teknis (gambar, perhitungan teknis dan
spesifikasi peralatan/material listrik) yang merupakan
bagian dari kontrak perjanjian.

 Hasil pemasangan instalasi harus diverifikasi dengan biaya


yang telah dikeluarkan oleh pemilik dan juga harus
diverifikasi kesesuaiannya dengan persyaratan PUIL 2000.

633
1.7. SETIFIKAT LAIK OPERASI

 UU dan peraturan perundangan mempersyaratkan sertifikat laik


operasi bagi instalasi listrik baru atau instalasi listrik lama yang telah
mengalami perubahan, sebelum instalasi tersebut dioperasikan.

634
2. KETENTUAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN SESUAI
PUIL 2000

2.1. LINGKUP PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


 Instalasi listrik yang baru dipasang atau telah mengalami perubahan,
harus diperiksa dan diuji dulu sesuai dengan ketentuan PUIL 2000.
 Pemeriksaan dan pengujian sistem pembumian instalasi domestik dan
non domestik harus mengikuti ketentuan sistem pembumian yang
ditrapkan.
 Sistem pembumian pembumian yang diatur dalam PUIL adalah :
 Sistem TN-S, dimana penghantar pengaman terpisah di seluruh
sistem
 Sistem TN-C-S, dimana fungsi netral dan fungsi proteksi
tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem
 Sistem TN-C, dimana fungsi netral dan fungsi proteksitergabung
dalam penghantar proteksi di seluruh sistem.
 Sistem TT, dimana BKT instalasi dihubungkan ke elektroda bumi
yang secara listrik yang secara listrik terpisah dari elektroda bumi
sistem.
Catatan: Sisten TN-C-S digunakan pada instalasi yang disambung
pada jaringan PLN berdasarkan SPLN-3.
635
Lanjutan 2.1

 Pengujian sistem pembumian harus meliputi:


 Pemeriksaan awal yang teliti terhadap bagian instalasi yang
penting
 Pengukuran yang dapat menunjukkan keefektifan sistem
pengaman (a.l. pengukuran dan pengujian resistans
pembumian dan berfungsinya alat pengaman GPAS – gawai
proteksi arus sisa dan GPAL – gawai proteksi arus lebih)
 Pemeriksaan awal mengenai:
 Kesesuaian ukuran penghantar fase dan pengaman arus lebih
 Luas penampang minimum penghantar pengaman dan
kesesuaian pemasangannya
 Kontinuitas penghantar pengaman
 Apakah penghantar pengaman tidak terhubung dengan
penghantar fase?
 Tanda pengenal penghantar nol dan penghantar pengaman
 Apakah kotak kontak dan tusuk kontak telah mempunyai
penghantar pengaman dengan luas penampang yang cukup
dan telah terhubung pada kotak pengamannya?
 Apakah tegangan nominal sakelar pengaman (sptb atau spas)
cocok dengan tegangan nominal jaringan.
636
Lanjutan 2.1.

 Instalasi listrik yang selesai dipasang, atau yang mengalami


perubahan, harus diperiksa dan diuji dahulu sebelum dialiri listrik
sesuai lingkup pemeriksaan dan pengujian yang dsitetapkan dan
harus digunakan sesuai dengan ketentuan dalam PUIL.
Penyimpangan dari ketentuan ini dapat dilakukan pada instalasi
sementara dan instalasi kedutaan asing, dengan izin khusus dari
instansi yang berwenang.
 Pemeriksan dan pengujian instalasi listrik dilakukan antara lain
mengenai hal berikut:
 Berbagai macam tanda pengenal dan papan peringatan
 Perlengkapan listrik yang dipasang
 Cara memasang perlengkapan listrik
 Polaritas
 Pembumian
 Resistans isolasi
 Kesinambungan sirkit
 Fungsi pengamanan sistem instalasi listrik
Pemeriksaan dan pengujian disusul dengan uji coba.
637
2.2. ACUAN

 Pemeriksa instalasi listrik harus mentaati ketentuan dalam


PUIL 2000 dan peraturan-peraturan lain sebagaimana
disebut dalam PUIL 2000:
 UU No. 1 tahun 1970
 Peraturan bangunan nasional
 Peraturan pemerintah RI tentang pengusahaan
kelistrikan
 Peraturan pemerintah RI tentang keselamatan kerja
 Peraturan menteri pertambangan dan energi tentang
izin usaha kelistrikan
 Peraturan menteri pertambangan dan energi tentang
standar nasional indonesia (SNI)
 Peraturan lainnya mengenai kelistrikan dan usaha
penunjangnya.

638
2.3. PEMBERITAHUAN KESIAPAN INSTALASI UNTUK
DIPERIKSA

 Jika pekerjaan pemasangan instalasi listrik telah selesai,


pelaksana pekerjaan pemasangan instalasi tersebut harus secara
tertulis memberitahukan kepada instansi yang berwenang bahwa
pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik, memenuhi syarat
pengamanan sebagaimana diatur dalam PUIL 2000 ini serta siap
untuk diperiksa dan diuji.

639
2.4. SERTIFIKAT LAIK OPERASI & DOKUMEN TERTULIS
LAINNYA

 Instalasi listrik yang sudah memenuhi semua ketentuan dalam puil


2000 ini diberi sertifikat oleh instansi yang berwenang dan dapat
dioperasikan dengan syarat tidak boleh dibebani melebihi
kemampuannya.

 Hasil pemeriksaan dan pengujian instalasi, menurut PUIL, harus


dinyatakan secara tertulis oleh badan penguji.

640
2.5. UJI COBA

 Instalasi yang telah diperiksa dan diuji dengan hasil baik, sesuai
ketentuan PUIL, jika dipandang perlu harus diuji coba dengan
tegangan dan arus kerja menurut batas yang ditentukan dan dalam
waktu yang disyaratkan.

 Pada waktu uji coba, semua peranti yang terpasang dan akan
digunakan harus dijalankan, baik secara sendiri-sendiri maupun
serempak sesuai dengan rencana dan tujuan penggunaannya.

 Hasil pemeriksaan dan pengujian, termasuk hasil uji coba, harus


dilaporkan dalam bentuk berita acara.

 Jika uji coba menunjukkan ada kesalahan dalam instalasi, uji coba
itu harus dihentikan dan hanya dapat diulangi seteh instalasi
diperbaiki.

641
2.6. PEMELIHARAAN

 Karena instalsi mengalami aus, penuaan atau kerusakan yang akan


mengganggu instalasi jika dibiarkan, secara berkala instalasi harus
diperiksa dan diperbaiki, dan bagian yang aus, rusak atau
mengalami penuaan diganti.

 Perlengkapan tertentu seperti relai, kontaktor yang bagiannya lebih


cepat terganggu bekerjanya karena mengalami aus, penuaan atau
kerusakan, harus secara berkala diperiksa dan dicoba, baik segi
mekanis maupun listriknya.

642
2.7. PEMERIKSAAN BERKALA

 Semua bagian instalasi listrik harus diperiksa dan dibersihkan


secara berkala dan teratur berdasarkan petunjuk, metode, dan
program yang telah ditentukan.
 Hasil pemeriksaan berkala suatu instalasi harus dimuat dalam
laporan tertulis pemeriksaan.

 Instalasi listrik yang disiapkan untuk melayani keadaan darurat,


harus diperiksa dan dicoba secara berkala agar keamanan dan
keandalannya terjamin.

 Pemeliharaan semua instalasi listrik sementara di lapangan


pembangunan harus diawasi oleh orang yang berwenang dan
memikul tanggung jawab penuh atas keamanan menggunakan,
mengubah, dan menambah instalasi. Instalasi sementara tersebut
harus diperiksa dan diuji secara berkala sesuai ketentuan mengenai
instalasi sementara, paling lama tiga bulan sekali sesuai dengan
keadaan dan tempat instalasi.
643
3. PELAKSANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

3.1. LEMBAGA SERTIFIKASI

 Pemeriksa instalasi listrik harus menggunakan tenaga kerja yang


berkompeten sesuai dengan bidangnya dan bersertifikat yang
dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang diakreditasi oleh lembaga
akreditasi yang ditetapkan berdasarkan UU.
 Pemeriksa instalasi listrik wajib menjaga keselamatan dan kesehatan
tenaga kerjanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.
 Lembaga sertifikasi yang melakukan pemeriksaan dan pengujian
instalasi harus netral (tidak berpihak).

 Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik domestik dan non


domestik dengan daya sampai 199 kVA dan penerbitan sertifikasi
laik operasi dilakukan oleh KONSUIL

644
Lanjutan 3.1.
 Sertifikat laik operasi dikeluarkan setelah instalasi listrik diperiksa
dan diuji dengan hasil baik.
 Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian instalasi di atas 199 kVA
tegangan rendah dan tegangan tinggi dilakukan oleh instansi lain
yang netral.
 Catatan:
 Direktorat Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan,
sesuai sesuai peraturan perundang-undangan terkait K3 Listrik
melakukan pemeriksaan instalasi listrik penerangan dan
tenaga yang merupakan obyek pengawasan di bidang K3
Listrik, dimana tenaga kerja melakukan kegiatannya.
 Direktorat Jendral Listrik dan Pengembangan Energi, sesuai
peraturan perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan,
menetapkan sistem standardisasi dan sertifikasi di bidang
ketenagalistrikan, termasuk diantaranya sertifikasi tenaga
ahli/teknisi dan sertifikasi instalasi listrik domestik dan non
domestik. Untuk instalasi non domestik telah ditunjuk 15
perusahaan pemeriksa.
645
3.2. PEMERIKSA/PENGUJI (INSPEKTOR)
 Orang yang diserahi tanggung jawab atas semua pekerjaan
pemeriksaan instalasi listrik harus ahli (memiliki sertifikat
kompetensi) dibidang kelistrikan, memahami peraturan perlistrikan,
menguasai pekerjaan memasang instalasi listrik, dan memiliki izin
bekerja dari instansi yang berwenang.
 Penguji harus mampu menjaga keselamatan dirinya dan juga orang
lain di dekat tempat pengujian.
 Sikap dan tindakan pengujian yang harus dilakukan oleh seorang
penguji mencakup diantaranya hal-hal sbb.:
 Meyakini bahwa tindakan keselamatan dan pengamanan
dipatuhi
 Mempunyai pemahaman tentang instalasi, bagaimana
rancangannya dan bagaimana pemasangannya.
 Meyakini bahwa instrumen uji yang akan digunakan
memenuhi standar
 yang ditentukan dan masih mempunyai tanda lulus kalibrasi
untuk menjamin ketelitiannya.
 Memeriksa bahwa penghantar uji yang akan dipakai dalam
keadaan baik perlu diproteksi oleh pengaman lebur.
646
4. DATA YANG DIPERLUKAN PENGUJI

 Penguji demikian pula pengguna instalasi harus memperoleh data


yang jelas tentang instalasi dan bagaimana melaksanakan fungsi
tersebut.
 Data yang diperlukan oleh seorang pemeriksa dan penguji adalah
sbb.:
 Gambar situasi
 Gambar instalasi sesuai ketentuan
 Jenis suplai apa fasa tunggal atau fasa tiga
 Kebutuhan maksimum instalasi
 Tindakan pembumian bagi instalasi
 Rincian rancangan instalasi termasuk susunan PHB utama dan
PHB cabang serta sirkit cabang dan sirkit akhir.
 Data mengenai rancangan instalasi termasuk perhitungan untuk
menentukan kebutuhan maksimum, penampang penghantar
fasa dan netral, penghantar pengaman dan lainnya.
 Metode yang diterapkan untuk menghindari tegangan sentuh
jika terjadi gangguan bumi.
 Daftar semua sirkit dan perlengkapan yang mungkin menjadi
rusak karena adanya pengujian.
 Tanpa informasi yang lengkap ini penguji tidak dapat memverifikasi
apakah instalasi telah memenuhi Regulasi dan Persyaratan atau
bahwa instalasi telah dilaksanakan sesuai rancangan.
647
5. INSTRUMEN UJI

5.1. INSTRUMEN UJI YANG DIPERLUKAN

 Ohmeter resistans rendah


 Pengukur resistans isolasi
 Pengukur impedans lingkar gangguan bumi
 Penguji GPAS
 Pengukur resistans elektroda bumi
 Penguji tegangan terpasang

648
5.2. PERSYARATAN INSTRUMEN UJI

 Harus disimpan dengan baik dan selalu selalu dalam keadaan


siap pakai.

 Secara berkala harus dikalibrasi agar ketelitian yang disyaratkan


dipenuhi

 Bila cacat karena perlakuan mekanis yang kasar, harus diuji


ulang

 Harus diperiksa setiap 2 tahun bagi istrumen yang jarang


digunakan

 Harus diperiksa setiap tahun bagi instrumen yang sering dipakai.

 Untuk instrumen digital persyaratan ketelitian ±5%

 Untuk instrumen analog persyaratan ketelitian ±2% dari kisar


skala penuh sehingga terpenuhi ketelitian ±5%
649
6. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
INSTALASI

6.1. PEMERIKSAAN PENANDAAN DAN TANDA PERHATIAN

 Label pada pengaman lebur


 Penandaan pada sakelar utama
 Berbagai informasi pada gambar instalasi
 Pengumuman pada PHB utama tentang pengujian terakhir
dan pengujian berkala berikutnya.
 Tanda peringatan adanya bahaya jika penghantar bumi
dilepas pada titik: elektroda bumi, terminal pembumi utama
dan penghantar pengikat ekipotensial

650
6.2. PEMERIKSAAN ATAU INSPEKSI SEBELUM DILAKUKAN
PENGUJIAN

 Tidak terlihat cacat atau rusak


 Telah dipilih dan dipasang secara benar
 Telah memenuhi dan sesuai standar yang berlaku
 Sudah cocok dengan kondisi sekeliling yang berlaku

651
6.3. URUTAN PENGUJIAN YANG AMAN

 Sebelum instalasi dihubungkan dengan suplai:


 Kontinuitas penghantar proteksi
 Kontinuitas penghantar pengikat
 Resistans isolasi
 Isolasi yang dilaksanakan setempat
 Proteksi dengan pemisahan
 Proteksi dengan penghalang
 Dan penyelungkupan
 Resistans isolasi lantai dan dinding
 Polaritas
 Resistans elektrode bumi
 Sesudah instalasi dihubungkan dengan suplai:
 Meyakini polaritas yang benar
 Impedans lingkar gangguan bumi
 Bekerjanya GPAS
 Bekerjanya semua sakelar, pemutus sirkit dan pemisah
652
6.4. PEMERIKSAAN BERKALA

 Disarankan jadwal pemeriksaan dan pengujian berkala


berbagai instalasi sbb:
 Rumah tinggal 5 tahun
 Bangunan komersial 5 ”
 Bangunan industri 3 ”
 Sekolah 5 ”
 Rumah sakit 5 ”
 Komplek hiburan 1 ”
 Agro bisnis 3 ”
 Penerangan darurat 3 ”
 Sistem alarm kebakaran 1 ”
 Instalasi sementara 3 bulan

653
6.5. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
INSTALASI DOMESTIK
 Kontraktor harus menyerahkan suatu berkas yang berisi a.l.:
 Kontraktor harus menyerahkan dokumen yang berisi a.l.:
 Satu kartu JILDAG yang telah diisi dan dibubuhkan
gambar instalasi dan gambar situasi dan telah
ditandatangani di atas meterai oleh PJT
 Perhitungan tentang jenis dan penampang kabel, susut
tegangan dan impedans lingkar bumi
 Daftar peralatan/material listrik yang terpasang beserta
jumlah dan spesifikasinya
 Sertifikat kontraktor yang menyatakan bahwa instalasi
telah selesai dipasang dengan baik dan telah diperiksa
dan atau diuji internal oleh kontraktor
 Tanda pelunasan biaya pemeriksaan dan pengujian
 Kontraktor harus menyiapkan petugas untuk mendampingi
penguji KONSUILdan membantu kelancaran pelaksanaan
pengujian instalasi.
654
Lanjutan 6.5
 Kontraktor bersedia menyaksikan pelaksanaan pengujian dfan
membubuhkan tanda tangan pada borang pengujian KONSUIL
bersama pemilik rumah.
 KONSUIL mengirim penguji ke lapangan untuk melaksanakan
pemeriksaan dan pengujian dengan berpedoman pada borang
pengujian yang sudah baku
 Setelah pemeriksaan selesai dan data hasil pemeriksaan telah
dituangkan pada borang, penguji membubuhkan tanda tangan
pada borang tersebut.
 Penanggung jawab kontraktor atau yang diberi wewenang
bersama pemilik instalasi harus membubuhkan tanda
tangannya pada borang pengujian untuk kesaksiannya bahwa
pemeriksaan dan pengujian telah dilaksan sesuai prosedur.
 TIM ahli melakukan evaluasi atas gambar instalasi dan borang
yang telah diisi dan ditandatangani. Selanjutnya TIM ahli
memberi penilaian apakah instalasi layak atau tidak diberi
sertifikat.
 Instalasi yang memenuhi syarat diberi sertifikat yang
ditandatangani oleh Ketua KONSUIL.
655
6.6. TEMUAN ATAU PENYIMPANGAN YANG SERING
DIJUMPAI.
 Hal-hal yang tidak sesuai ketentuan, mengakibatkan pemeriksaan
ulang harus dilaksanakan. Biaya pemeriksaan bertambah a.l.:
 Instalasi belum ada atau belum selesai dipasang
 Alamat tidak ditemukan. Gambar situasi tidak jelas dan atau
tidak dikenal warga setempat.
 Instalasi telah tersambung ke jaring PLN oleh instalatur yang
bersangkutan. Penghuni melarang listrik dimatikan agar
bebas tegangan, akibatnya gagal dilaksanakan pengujian.
 Denah setempat tidak sesuai dengan gambar JILDAK,
misalnya gambar untuk 1 lantai, kenyataannya bangunannya
2 lantai. Luas bangunan menurut gambar 6X8 m2, pada
kenyataannya 8X29 m2.
 Gambar instalasi/ bagan satu garis tidak sesuai dengan yang
terpasang

656
Lanjutan 6.6

 Kesalahan atau penyimpangan teknis yang tergolong MAYOR,


menjadikan instalasi tidak laik operasi:
 Hasil ukur tahanan isolasi tidak memenuhi persyaratan PUIL.
 Ukuran penghantar saluran utama kurang dari 4 mm2 (Cu)
 Penghantar sirkit akhir tanpa penghantar pembumian
 Letak kotak kontak tanpa pengaman tutup/putar kurang dari
1,25 m
 Sistem pembumian, elektroda bumi, penghantar PE tidak ada
 Penghantar elektroda bumi lebih kecil dari penghantar saluran
utama untuk saluran utama s/d 35 mm2
 Penggabungan penghantar netral dengan penghantar
pembumian tidak dilakukan di PHB/KHB
 Warna penghantar netral tidak biru muda
 Warna penghantar pembumian tidak loreng hijau-kuning. Ada
yang hijau-biri.
657
Lanjutan 6.6

 PHB/KHB tidak dilengkapi sakelar utama, kecuali untuk 1


(satu) sirkit dan KHB cabang yang berjarak kurang dari 5 m
 Penghantar sirkit cabang tidak dilengkapi pengaman
 Jumlah titik beban terpasang tidak sesuai gambar di
JILDAK
 Polaritas KKB dan atau fitting lampu dan atau sakelar tidak
benar
 Besar pengaman tidak memperhatikan KHA saluran
/penghantar yang diamankan dan tidak memperhatikan
besar beban
 Penggabungan penghantar dengan jenis yang berbeda (Cu
dan Al) tidak menggunakan alat sambung bimetal

658
Lanjutan 6.6

 Kesalahan atau penyimpangan yang sementara ini dikategorikan


MINOR, sehingga instalasi bisa dianggap laik operasi.
 Simbol yang digunakan tidak sesuai PUIL 2000
 Gambar Bagan Satu Garis tidak sesuai dengan Gambar
Instalasi
 Tanda jumlah dan macam hantaran tidak ada
 Jenis, penampang penghantar dan Tabel Beban tidak ada
 Tanda hantaran naik/turun pada denah bertingkat tidak ada
 Simbol/Gambar peralatan terpasang permanen (motor, AC
Sentral dll) termasuk alat kontrolnya serta data teknis tidak
ada.

659
7. DOKUMENTASI PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN.

 Data pelanggan

 Surat permintaan pemeriksaan dan pengujian.

 Laporan.

 Laporan pemeriksaan dan pengujian dibuat sesingkat


mungkin, hanya memuat hal-hal yang esensiil saja.

660

Anda mungkin juga menyukai