Teori Manajemen
Teori Manajemen
Teori Manajemen
BAHAN PELAJARAN
TENTANG
TEORI MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
2. Umum.
manajemen oleh Oey Liang Lee, dalam bukunya Pengertian Manajemen didefinisikan
sebagai seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
merupakan tingkat paling fundamental, yaitu hanya tertarik pada penggambaran suatu
organisasi dan manajemennya, apa yang telah terjadi atau apa yang akan terjadi.
Pemahaman merupakan tingkat kedua, mungkin kita menjadi lebih memperhatikan
pertanyaan “why” (mengapa). Misalnya, menyatakan adanya kecenderungan anggota
yang bujang dan bermasalah untuk melakukan desersi adalah deskriptif. Namun
ketika kita dapat mengidentifikasi mengapa desersi tersebut terjadi berarti kita telah
meningkat pada tingkat pemahaman. Prediksi merupakan tingkat ketiga, melalui
pengembangan maksud deskripsi dan pemahaman maka kita dapat melakukan
prediksi. Pengendalian merupakan tingkat keempat, yaitu kemampuan seorang
manajer untuk mempengaruhi dan menggerakkan berbagai faktor untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Organisasi dapat meningkat, tumbuh dan berkembang melalui penggunaan
sumber-sumber input (people, capital, materials dan energy) lebih efektif dan efisien
untuk menghasilkan output (goods, service). Sebab itu, untuk mengetahui atau
mengukur prestasi manajer, ada dua konsep sebagai tantangan utama manajemen
yaitu efektivitas dan efisiensi. Efektif berarti menghasilkan barang-barang/atau jasa-
jasa dengan satu cara yang tepat dan sesuai. Ini termasuk pemilihan tujuan yang tepat
dan metode –metode yang tepat tentang pencapaian tujuan. Efisien berarti mencapai
sesuatu secara tepat dan ini berhubungan dengan rasio dari output terhadap input.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa, efektif berarti menjalankan pekerjaan yang
benar dan efisien berarti menjalankan pekerjaan dengan benar.
Agar oraganisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien maka
diperlukan manajemen. Sebab studi manajemen merupakan studi tentang bagaimana
organisasi dimanajemeni, bagaimana manajer dapat lebih baik menuntun atau
membawa oraganisasi kearah pencapaian tujuan yang ditetapkan. Karena untuk
mencapai tujuannya organisasi membutuhkan sumber daya manusia dan materiil
sebagai masukan mentah, maka tugas manajemen adalah mendayagunakan sumber-
sumber oraganisasi tersebut kearah tujuan secara efektif dan efisien. Itu berarti studi
manajemen merupakan studi tentang bagaimana memanfaatkan sumber-sumber
organisasi dan mengefektifkan pelaksanaan tugas-tugas untuk tercapainya tujuan
organisasi. Untuk mendayagunakan sumber-sumber tersebut kearah pencapaian
tujuan oraganisasi diperlukan aktivitas kerja, fungsi dan peran yang harus dikerjakan
dan ada orang yang melakukan pekerjaabn tersebut. Sebab itu sasaran dan proses
5
dan aktivitas manajemen dititik beratkan untuk memanajemeni kerja (managing work)
dan memanajemeni orang(managing people).
3. Maksud dan Tujuan. Maksud pembuatan Naskah Sekolah Teori Manajemen ini
adalah agar Pasis mampu memahami tentang teori manajemen dengan perkembangannya
dengan tujuan dapat digunakan sebagai bekal pelaksanaan tugas dalam memimpin
organisasi sebagai komandan satuan/pimpinan organisasi dalam lingkup kerjanya agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan secara efektif, efisien dan produktif.
4. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Naskah Sekolah ini dibatasi pada pengantar
manajemen, prinsip-prinsip umum manajemen dan unsur-unsur manajemen dengan tata urut
penyajian naskah diatur sebagai berikut :
a. BAB I Pendahuluan.
b. BAB II Pengantar Manajemen.
c. BAB III Prinsip-Prinsip Umum Manajemen.
d. BAB IV Unsur-Unsur Manajemen.
e. BAB V Penutup.
6
BAB II
PENGANTAR MANAJEMEN
6. Ilmu manajemen ilmiah timbul sekitar awal abad ke-20 di benua Eropa Barat dan
Amerika. Saat itu, negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan
nama revolusi industri yaitu, perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien.
Hal ini disebabkan masyarakat semakin maju dan kebutuhan manusia telah semakin banyak
beragam jenisnya. Sebenarnya ilmu manajemen seusia dengan kehidupan manusia karena
dalam kehidupan sehari-harinya, manusia tidak terlepas dari prinsip-prinsip manajemen.
Baik langsung maupun tidak langsusng, disadari maupun tidak, manusia menggunakan
prinsip-prinsip manajemen. Karena pada hakekatnya manajemen digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
HAKIKAT MANAJEMEN.
6) Drs. Oey Liang Lee: manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada
sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BATASAN MANAJEMEN
Manajemen sebagai seni diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak
dipengaruhi oleh ketrampilan pribadi , bakat dan karakternya. Semua ini merupakan
seni tersendiri. Adapun seni manajemen meliputi kecakapan untuk melihat totalitas
dari bagian-bagian yang terpisah-pisah dan berbeda-beda, kecakapan untuk melihat
suatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan visi tersebut
dengan skill (ketrampilan) atau kecakapan efektif. Manajemen sebagai seni
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
sebagai cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu melalui kegiatan
orang lain. Manajemen sebagai kolektivitas yaitu kumpulan orang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Kolektivitas, atau kumpulan orang inilah yang disebut
manajemen, sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tujuan
atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer. Menurut Stoner dan Wankel
proses adalah cara sistematis untuk menjalankan pekerjaan. Dalam batasan ini,
proses manajemen meliputi perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang
dilakukan; pengorganisasian yaitu mengoordinasikan sumber daya manusia serta
sumber daya lainnya yang dibutuhkan; kepemimpinan , yaitu mengupayakan agar
bawahan bekerja sebaik mungkin; pengendalian yaitu memastikan tercapai-tidaknya
tujuan dan jika tidak tercapai dilakukan tindakan perbaikan.
3) Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat dan
disiplin kerja bagi mereka yang menyandang profesi.
SISTEM MANAJEMEN
9. Sistem Manajemen. Sistem adalah susunan elemen atau bagian berbeda yang
terintegrasi, berkorelasi, dan terstruktur dengan urutan tertentu yang bekerjasama, dalam
upaya pencapaian tujuan. Sistem dapat merupakan sesuatu yang berwujud ataupun yang
12
abstrak. Sebuah sistem merupakan alat organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
atau bagian berbeda yang terintegrasi. Beberapa sistem-sistem manajemen diantaranya
adalah sebagai berikut:
10. Evolusi Pemikiran Manajemen. Semua pengetahuan yang disebut ilmu selalu
memiliki teori yang menggambarkan objeknya dan pendekatan melalui mana dapat diketahui
dan dipecahkan maslah-masalah yang timbul dan mencari jalan keluar dari masalah-masalah
tersebut . Teori dapat digunakan untuk menjelaskan fakta (melalui proses deduksi), namun
teori itu sendiri dikembangkan melalui fakta (proses induksi). Teori selalu berkembang dan
tidak pernah berakhirdan bahkan ada kecenderungan tiap-tiap teori akan saling melengkapi
atas kelemahan teori yang dikembangkan sebelumnya. Sebab itu tiap teori perlu dipelajari
13
karena ada kemungkinan teori tersebut pada saat dan situasi serta tempat dan peristiwa
tertentu justru membangun ketajaman dalam menganalisis atau memahami permasalahan
yang terjadi dalam objek yang diamati. Sayangnya belum ada satupun teori manajemen
yang dapat diterapkan untuk menjelaskan secara menyeluruh fenomena-fenomena
manajerial dan keorganisasian pada semua situasi. Oleh karena itu para pelaku manajemen
atau para manajer harus membiasakan diri untuk memahami sejumlah teori atau pendekatan
manajemen utama yang ada.
a. Pra Revolusi Industri. Praktek manajerial dan manajer ahli serta perhatiannya
terhadap efisiensi dan efektivitas organisasi sudah ada sebelum Revolusi Industri di
Inggris. Hal ini diketemukan pada zaman Sumeria, Babilonia, Mesir, Syria, Persia,
Mesopotamia, Cina, Romawi dengan bukti adanya peninggalan-peninggalan
kebudayaan pada masa itu. Pada saat itu sudah ada praktek-praktek manajerial
seperti hirarki organisasi, spesialisasi, konsep staf dan deskripsi kerja. Tembok kota
dan kanal di Sumeria yang dalam pelaksanaannya telah menerapkan upah
berdasarkan jasa, sistem irigasi dan astronomi dan matematika di Babilonia. Selain itu
ada code Hamurabi yang memuat hukum bisnis misalnya tentang pengendalian,
tentang responsibilitas, tentang upah minimum dan kepemimpinan.
oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert
Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia. Dia juga sebagai salah
seorang pendiri gerakan koperasi konsumsi, adapun usaha yang pernah
dilakukan dan mengalami kegagalan adalah mendirikan suatu komune di New
Harmoni, Indiana pada tahun 1824.
(d) Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan
pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi
manager. Dimana manajer adalah pelayan bagi bawahannya yang
bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan
adalah pelayan manajer. Taylor mengatakan bahwa scientific manajemen
merupakan tugas setiap manajer untuk mengetahui hal yang terbaik (best of the
best) melalui penganalisaan, observasi dan percobaan-percobaan. Percobaan
yang dilakukan oleh Taylor adalah mencari berat terbaik untuk muatan skop
agar tercapai hasil yang maksimal dan pengerjaan yang mudah. Mula-mula
dengan berat 38 pon, 36 pon dan seterusnya menurun, sampai diketahui berat
yang ideal yaitu 21 pon yang dapat menghasilkan perkerjaan yang optimal dan
paling mudah. Oleh taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (Time anda
motion study). Observasi lainnya yaitu Sistem Organisasi yang lebih dikenal
dengan nama Organisasi Fungsional yang terbagi dalam dua bagian, yaitu
perencanaan dan pelaksanaan. Pada perencanaan dikenal manajer yang
bernama Route Clerk, Instruction Card Clerk dan Time and Cost Clerk,
sedangkan dalam pelaksanaan dikenal manajer yang bernama Gang Boss,
Speed Boss, Repair Boss, dan Inspector. Dalam pabrik ada mandor yang diberi
nama Diciplinarian. Karya lainnya yaitu mengenai upah per potong minimum
dan upah per potong maksimum. Upah ini dimaksudkan untuk memotivasi
karyawan sehingga mau bekerja secara maksimal. Sistem upah per potong ini
lebih dikenal dengan nama The Taylor Differential Rate System. Upah per
potong minimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan sama dengan
18
standar atau dibawah standar yang telah ditentukan, sedang upah per potong
maksimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan diatas standar. Hasil
kerja standar yaitu jumlah hasil yang dapat dicapai oleh pekerja yang
berkemampuan biasa-biasa saja.
d. Aliran neoklasik atau pasca klasik. Aliran neo klasik juga disebut
pendekatan manajemen perilaku. Cabang utama pendekatan ini adalah:
c) Penyelesaian model.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
11. Manajemen diartikan sebagai usaha untuk mencapai tujuan dengan dan melalui orang
lain. Usaha tersebut dilakukan oleh manajer melalui bawahan dalam kerangka organisasi.
Disamping itu manajemen juga diartikan sebagai aktivitas pencapaian tujuan dengan
melaksanakan sejumlah fungsi-fungsi atau pekerjaan tertentu. Artinya dalam usaha
mencapai tujuan melalui orang lain, manajer dituntut untuk melakukan sejumlah fungsi atau
pekerjaan yang disebut ”managerial fungctions”. Fungsi-fungsi tersebut ditujukan untuk
memanajemeni orang-orang, tugas-tugas atau pekerjaan dan juga mengalokasikan serta
mendistribusi sumber-sumber lain yang diperlukan serta memadukan manusia dan material
untuk menghasilkan barang dan jasa khususnya dan mencapai tujuan organisasi umumnya.
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa ahli antara lain:
Pada hakekatnya, bila dikombinasikan pendapat beberapa ahli tersebut di atas, maka
fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut: forecasting, planning termasuk budgetting,
organizing, staffing, directing, leading, coordinating, motivatting, controlling dan reporting.
Mengenai fungsi-fungsi manajemen ini terdapat banyak sekali pandanganpandangan
yang berbeda satu sama lain di kalangan para sarjana tentang perumusannya. Pada
naskah ini akan mengambil pandangan dari salah seorang sarjana yang bernama
George R. Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management, yang
merumuskan fungsi-fungsi daripada manajemen yang disingkat menjadi Planning,
Organizing, Actuating,Controlling (POAC),
FUNGSI PERENCANAAN
FUNGSI PENGORGANISASIAN
d. Unsur-unsur Organisasi.
1) Himpunan orang-orang.
2) Bekerja sama.
a) Perbedaan pengalaman.
30
b) Perbedaan pendidikan.
c) Perbedaan kecakapan.
d) Perbedaan usia.
Pengawasan dapat dipengaruhi pula oleh jenis pekerjaan dan tempat yang
dapat dirangkumnya. Sudah barang tentu seseorang tak dapat mengawasi
orang lain dengan efektif jika orang itu tempatnya jauh/sangat berjauhan.
b) Kebaikan:
c) Keburukan :
komando.
b) Kebaikan:
b) Kebaikan :
c) Keburukan:
a) Kebaikan:
b) Keburukan:
PENGGERAKAN (ACTUATING)
14. Setelah adanya pengaturan/rencana dan juga telah diatur tentang segala
sesuatunya, maka digerakkan agar mereka mau dan suka bekerja dalam rangka
menyelesaikan tugas demi tercapainya tujuan bersama. Dalam hal ini diusahakan agar
mereka jangan semata-mata menerima perintah saja dari atasan. Mereka harus
tergerak hatinya untuk menyelesaikan tugasnya seirama dengan keinsafan masing-
masing sebagai bawahan. Penggerakan ialah suatu fungsi pembimbingan dan
pemberian pimpinan serta penggerakan orang-orang agar orang-orang atau kelompok
orang-orang itu suka dan mau bekerja. Berdasarkan pengertian tersebut, jelaslah
bahwa peranan penggerakan (actuating) sangat penting. Sebab walaupun perencanaan
telah rapi dan pengorganisasian telah tertib sesuai dengan prinsip-prinsipnya masing-
36
masing, bergeraknya organisasi ke arah yang ditentukan belumlah terjamin bila fungsi
yang ke-3 belum dilaksanakan. Menggerakkan orang-orang agar mereka suka dan mau
bekerja, mengandung arti untuk menjadikan para pegawai/pekerja sadar akan tugas
yang dipikulnya dan melaksanakannya dengan rasa tanggung jawab tanpa menunggu
perintah dari siapa pun. Oleh karena itu, untuk sukses fungsi penggerakan diperlukan
berbagai faktor seperti berikut.
1) Terdapat peraturan-peraturan.
2) Terdapat fasilitas-fasilitas.
4) Terdapat pemimpin-pemimpin.
1) Wewenang.
berikut.
c) Antusias.
e) Integritas.
f) Kecakapan teknis.
h) Cerdas.
i) Kecakapan mengajar.
j) Keyakinan.
Tead mengatakan bahwa tidak semua sifat-sifat itu selalu diperlukan dalam
suatu kepemimpinan tertentu, bahkan ada pemimpin yang meminta
sebagian saja dari sifat-sifat tersebut dalam keadaan berlebihan dengan
sifat yang lain. Umpamanya buat seorang pemimpin agama diminta sifat
keyakinan sebagai sifat utama, lebih dari sifat kecakapan teknis dan
cerdas. Namun sebagai gambaran umum setiap pemimpin ideal harus
memiliki dasar sifat itu.
3) Mau dipimpin.
FUNGSI PENGAWASAN
15. Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan membawa
kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir rencana-rencana makin
lengkap pula pengawasan.
d. Tugas/Fungsi Pengawasan.
e. Macam-macam Pengawasan.
atas nama atasan pimpinan organisasi itu, atau bertindak atas nama
pimpinan organisasi itu karena permintaannya, misalnya pengawasan yang
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara.
3) Pengawasan Preventif.
Arti dari pengawasan preventif ialah pengawasan yang dilakukan sebelum
rencana itu dilaksanakan. Maksud dari pengawasan preventif ini ialah untuk
mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan dalam pelaksanaan. Dalam
sistem pemeriksaan anggaran pengawasan preventif ini disebut preaudit.
Adapun dalam pengawasan preventif ini dapat dilakukan hal-hal berikut.
4) Pengawasan Represif.
Arti dari pengawasan represif ialah pengawasan yang dilakukan setelah
adanya pelaksanaan pekerjaan. Maksud diadakannya pengawasan
represif ialah untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar
hasilnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam sistem
42
a) Sistem Komperatif.
b) Sistem Verifikatif.
f. Metode Pengawasan.
1) Pengawasan Langsung.
3) Pengawasan Formal.
4) Pengawasan Informal.
a) Pengawasan Keuangan.
c) Pengawasan Material
action) .
16. Soal-soal Latihan
a. Ada 3 pengertian manajemen sebagai ilmu dan seni, proses dan profesi.
Jelaskan pengertian ke 3 nya?
BAB III
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
18. Prinsip adalah asas, dasar atau kaidah, yaitu pernyataan kebenaran fundamental
yang menjadi pokok dasar berpikir atau melakukan kegiatan. Jadi prinsip-prinsip manajemen
adalah asas/dasar ataupun kaidah yang merupakan pernyataan atau kebenaran fundamental
yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas memimpin suatu usaha
kerjasama, untuk mencapai suatu keseimbangan yang setinggi-tingginya dalam proses
pencapaian tujuan.
19. Henry Fayol (1925), merumuskan ada 14 prinsip dalam manajemen, yaitu:
Kedua prinsip ini merupakan kunci dalam menjalankan roda usaha kerja sama. Sebab
tanpa kewenangan dan pertanggungan jawab para manajer tidak dapat mengadakan
hubungan ke bawah maupun ke atas (two way communication). Harus ada
kekuasaan untuk memberi perintah (the right to art) dan kekuasaan untuk membuat
dirinya ditaati. Pertanggungan jawab timbul oleh adanya kekuasaan tadi. Keduanya
harus seimbang (party) tidak ada kekuasaan tanpa tanggung jawab dan sebaliknya.
Misalnya: kekuasaan/weweng sebesar X, maka tanggung jawab pun hrus sebesar X
pula. Wewenang menimbulkan “hak” sedangkan tanggung jawab menibulkan
“kewajiban”. Hak dan kewajiban menyebabkan terjdinya interaksi dan komunikasi
antara atasan dan bawahan.
20. Selain yang dikemukakan Fayol, juga Hodges mengemukakan ada 22 prinsip
manajemen, yaitu:
b. Prinsip keseragaman.
Dalam menyusun bagian sub bagian organisasi (departemenisasi) dengan
memperhatikan aktivitas yang seragam dikelompokkan kedalam satu satuan kerja
yang mewadahinya. Sebagai contoh segala aktivitas yang menyangkut keuangan
ditampung dalam satuan kerja bidang keuangan atau departemen keuangan. Apabila
52
ada bidang tugas yang tidak seragam ditampung dalam satu departemen, hasilnya
akan kurang dan bahkan dapat mengakibatkan kekacauan dan kegagalan organisasi
itu. Katakanlah kegiatan keuangan dicampur dengan kegiatan produksi dan
dilaksanakan dibawah departemen keuangan, maka hal ini tidak melaksanakan prinsip
keseragaman tadi dan yakinlah bahwa akan membingungkan pelaksanaannya.
c. Prinsip pendelegasian.
Mengingat kemampuan manusia serba keterbatasan dan semakin kompleks
organisasi menuntut beban kerja yang semakin banyak dan mungkin tuntutan kerjanya
akan bersamaan. Demikian keadaan yang dihadapi oleh seorang manajer sehingga
dengan prinsip pendelegasian, maka sebagian tugasnya perlu diserahkan kepada
bawahan siapa yang dipercayakannya. Apabila tidak, akan terjadi tumpukan dan
keterbengkalaian tugas serta kelelahan manajer yang mengakibatkan faktor penyebab
kegagalannya.
d. Prinsip perencanaan.
Hanyalah dengan perencanaan yang mengakibatkan ketertiban dan kelancaran kerja
yang lebih terarah akan memberi jaminan hasil yang lebih mekuaskan. Tanpa
perencanaan atau tiba masa tiba akal akan mengundang kekosongan kerja. Oleh
karena itu, setiap usaha mencapai tujuan hendaknya melaksanakan prinsip ini, yaitu
menyusun rencana kerja sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan. Penyusunan
rencana hendaknya memperhatikan proses rencana, yaitu menentukan masalahnya,
mengumpulkan data/fakta yang relevan dengan masalahnya, menganalisa,
menemukan alternatif dan memilih alternatif yang paling menguntungkan untuk
ditentukan sebagai rencana.
f. Prinsip kepemimpinan.
53
Manajemen adalah usaha untuk mencapai tujuan dengan bantuan orang lain. Jadi di
sini akan terdapat lebih dari satu orang. Agar kegiatan masing-masing orang
terkoordinir dan terarah maka harus ada yang memimpinnya. Oleh karena itu dalam
setiap usaha mencapai tujuan harus ditunjuk seorang atau lebih untukbertindak selaku
manajernya.
h. Prinsip Keseimbangan/keselarasan.
Dalam suatu organisasi biasanya dibagi dalam beberapa devisi atau sub devisi. Agar
pekerja dapat berjalan lancar maka beban kerja untuk masing-masing sub devisi atau
masing-masing devisi harus berimbang atau selaras. Prinsip ini penting untuk dituruti
karena kenyataan yang ada kegiatan dalam organisasi saling mengkait, sehingga
apabila satu devisi atau sub devisi kelebihan beban kerja sedang divisi atau sub devisi
lain kekurangan beban kerja maka akan terganggulah usaha mencapai tujuan.
i. Prinsip koordinasi.
Dalam suatu organisasi, biasanya orang menerapkan spesialisasi agar efisiensi kerja
bertambah. Namun, semakin jauh spesialisasi kerjasama menjadi semakin sukar.
Oleh karena itu perlu dilaksanakan prinsip koordinasi ini, yaitu semikin jauh
spesialisasi hendaknya diusahakan koordinasi yang baik. Dengan koordinasi yang
baik, maka tindakan pengarahan dan kerja sama antar bagian menjadi lebih baik.
k. Prinsip standardisasi.
Agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan yang ingin dicapai, maka setiap tindakan
harus memiliki tolok ukurnya yang berupa standar-standar. Dengan kata lain, dalam
pelaksanaan manajemen harus dibuat standardisasi kegiatan untuk tolok ukurnya
sehingga kalau terjadi penyimpangan dapat segera diketahui dengan mudah.
l. Prinsip pengawasan.
Agar setiap kegiatan perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus
dilaksanakan dengan baik. Untuk itu, perlu pelaksanaan pengawasan apabila terjadi
penyimpangan, maka dapat segera diluruskan atau dikembalikan pada rencana.
m. Prinsip keluwesan/fleksibilitas.
Manajemen yang baik adalah manajemen yang luwes, artinya putusan yang diambil
mudah menyesuaikan dengan perubahan situasi. Karena itu putusan manajemen
harus memenuhi kriteria keluwesan ini.
n. Prinsip fakta.
Dalam pengambilan putusan selalu didasarkan pada data. Data sendiri, ada yang
berupa fakta, yaitu data atas pengalaman yang lalu atau data tentang kejadian yang
benar telah terjadi, dan data yang berupa opini, yaitu data yang sifatnya masih “kira-
kira” dari beberapa kejadian. Agar suatu putusan berjalan dengan mantap, maka
putusan tersebut harus didasarkan pada fakta, dan bukan didasarkan pada opini.
2) Setiap orang memiliki harga diri yang berbeda-beda, karena itu dalam
kontak kerjasama tidak boleh meremehkan harga diri partner kerjasamanya.
p. Prinsip spesialisasi.
Dalam pelaksanaan manajemen, spesialisasi akan mampu memperbaiki mutu produk,
mutu jasa, dan mutu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Oleh karena itu
dalam pelaksanaan manajemen hendaknya prinsip spesialisasi ini diterapkan.
q. Prinsip penyederhanaan.
Kadang dalam pelaksanaan kegiatan manajemen terdapat banyak kegiatan yang
dapat dihilangkan, atau dengan kata lain sering dijumpai dalam suatu organisasi
terdapat kegiatan-kegiatan yang tidak diperlukan. Kegiatan yang tidak diperlukan ini
sebaiknya dihilangkan saja atau proses, sistem dan prosedur disederhanakan.
Dengan kaidah penyederhanaan ini maka efektivitas dan pengawasan manajemen
akan dapat ditingkatkan.
BAB IV
UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Unsur-Unsur Manajemen
23. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seorang manajer membutuhkan sarana
manajemen yang disebut dengan unsur manajemen. Menurut pendapat yang dikemukakan
oleh beberapa ahli tentang unsur manajemen tersebut, terdiri atas man (manusia), material,
machine (mesin), metode, money dan markets. Perkembangan terbaru memasukan unsur
informasi sebagai unsur tambahan dalam unsur manajemen. Ketujuh unsur manajemen
tersebut lebih dikenal dengan sebutan 6 M + I, yaitu man, money, material, machine,
method, market dan information. Setiap unsur tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Manajemen tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya ketujuh unsur tersebut. Setiap
unsur-unsur tersebut memiliki penjelasan dan peranan bagi kita dalam manajemen.
Beberapa unsur-unsur manajemen antara lain:
d. Method (metode).
Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan
kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan tersebut sehingga
cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen untuk mencapai
tujuan. Cara, penggerakan, dan pengawasan. Dengan cara kerja yang baik akan
memperlancar dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Tetapi walaupun metode
kerja yang telah dirumuskan atau ditetapkan itu baik, kalau orang yang diserahi tugas
pelaksanaannya kurang mengerti atau tidak berpengalaman maka hasilnya juga akan
tetap kurang baik. Oleh karena itu hasil penggunaan/penerapan suatu metode akan
tergantung pula pada orangnya.
59
e. Money (uang).
Uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan disamping faktor
manusia yang menjadi unsur paling penting (the most important tool) dan faktor-faktor
lainnya. Dalam dunia modern yang merupakan faktor yang penting sebagai alat tukar
dan alat pengukur nilai suatu usaha. Suatu perusahaan yang besar diukur pula dari
jumlah uang berputar pada perusahaan itu. Tetapi yang menggunakan uang tidak
hanya perusahaan saja, instansi pemerintah dan yayasan-yayasan juga
menggunakannya. Jadi uang diperlukan pada setiap kegiatan manusia untuk
mencapai tujuannya. Terlebih dalam pelaksanaan manajemen ilmiah, harus ada
perhatian yang sungguh-sungguh terhadap faktor uang karena segala sesuatu
diperhitungkan secara rasional yaitu memperhitungkan berapa jumlah tenaga yang
harus dibayar, berapa alar-alat yang dibutuhkan yang harus dibeli dan berapa pula
hasil yang dapat dicapai dari suatu investasi. Uang sebagai sarana manajemen harus
digunakan sedimikian rupa agar tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidak
lancaran proses manajemen sedikit banyak dipengruhi oleh pengelolaan keuangan.
f. Markets (pasar).
Bagi suatu perusahaan, pemasaran produk yang dihasilkan sudah barang tentu
sangat penting bagi kelangsungan proses produksi dari perusahaan itu sendiri. Proses
produksi suatu barang akan berhenti apabila barang-barang yang diproduksi itu tidak
laku atau tidak diserap oleh konsumen. Dengan perkataan lain pasar sangat penting
untuk dikuasai demi kelangsungan proses kegiatan perusahaan atau industri. Oleh
karena itu penguasaan pasar untuk mendistribusikan hasil-hasil produksi agar sampai
kepada konsumen merupakan hal yang menentukan dalam aktivitas manajemen. Agar
pasaran dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
dan daya beli konsumen. Barang yang berkualitas rendah dengan harga yang relatif
mahal tidak akan laku dijual. Hal diatas adalah penggunaan pasar dalam dunia
perniagaan. Adapun dalam administrasi Negara, yang menjadi pasar adalah
masyarakat (publik) secara keseluruhan, sedangkan yang menjadi produknya adalah
berupa pelayanan dan jasa (service). Apabila rakyat atau masyarakat telah merasakan
pelayanan yang sebaik-baiknya dari pemerintahnya maka rakyat akan pula
memberikan kerjasama dengan sebaik-baiknya atau dengan perkataan lain
mendukungnya sehingga pemerintahan dapat berjalan dengan stabil.
60
g. Information (Informasi).
Tentu saja informasi sangat penting sekali, apa yang sedang terjadi di masyarakat,
kejadian terkini, perkembangan pasara dsb sangat berpengaruh terhadap manajemen
suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen informasi
sangat penting juga dalam menganalis produk yang telah dan akan dipasarkan.
BAB VII
PENUTUP
25. Demikian bahan pelajaran tentang Teori Manajemen disusun untuk dipergunakan bagi
dosen pemegang materi maupun siswa sebagai pegangan (handout) dalam proses belajar
mengajar di lingkungan Seskoau, dengan harapan agar naskah ini dapat membantu siswa
dalam melaksanakan pendidikan. Adapun naskah ini masih terdapat banyak kekurangannya
untuk itu diharapkan saran dan masukan dari para pembaca demi kelancaran proses belajar
mengajar di Seskoau.
Departemen Manajemen