Makalah Perkembangan Peserta Didik: Remaja, Permasalahan, Dan Solusinya
Makalah Perkembangan Peserta Didik: Remaja, Permasalahan, Dan Solusinya
Makalah Perkembangan Peserta Didik: Remaja, Permasalahan, Dan Solusinya
Kelompok 2 :
PGRI LUMAJANG
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Segala puja bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena
dengan rahmat dan karuniaNya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan
hati saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Demikian yang dapat saya ungkapkan sebagai kata pengantar dan semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
Cover/Judul….…………………………………………………………… i
Kata pengantar…………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang….………………………………………………….1
B. Rumusan masalah……………………………….………………....1
C. Tujuan…………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Remaja…...……………………………………………… 3
B. Karakteristik Remaja.………………………………….................. 4
C. Fase Pertumbuhan Remaja……………………………………….. 5
D. Remaja dan Permasalahannya……………………………………. 8
E. Solusi Permasalahan……………………………………………… 10
A. Kesimpulan…………………………………………….................. 14
B. Saran………..…………………………………………………….. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Remaja adalah masa peralihan diri anak menuju dewasa, pada masa ini
terjadi berbagai macam perubahan yang cukup bermakna baik secara fisik,
biologis, mental dan emosional serta psikososial. Kesemuanya ini dapat
mempengaruhi kehidupan pribadi, lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Ketidak siapan remaja dalam menghadapi perubahan tersebut dapat menimbulkan
berbagai perilaku menyimpang seperti : kenakalan remaja, penyalahgunaan obat
terlarang, penyaki menular seksual (PMS) dan HIV / AIDS, kehamialn yang tidak
diinginkan, Aborsi dan sebagainya.
Untuk mendukung agar remaja berperilaku reproduksi secara sehat dan
bertanggung jawab maka mereka perlu di beri pengetahuan dan informasi tentang
kesehatan reproduksi.Informasi tersebut dimaksud untuk mengimbangi informasi
global yang dapat mengancam terwujudnya generasi muda yang sehat, mandiri
dan berkualitas.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam rumusan masalah ini akan dibahas tentang perilaku remaja,
kesehatan reproduksi ( KR ), yang secara umum difenisikan sebagai kondisi sehat
dari sistem, fungsi dan proses alat reproduksi yang kita miliki, pengertian sehat
tersebut tidak semata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun
juga sehat secara mental serta sosial-kultural.
Adapun beberapa rumusan masalah tersebut antara lain:
a. Definisi Remaja.
b. Karakteristik Remaja.
c. Fase Pertumbuhan Remaja.
d. Remaja dan permasalahannya.
C. TUJUAN MASALAH
1
Tujuan Penulisan makalah ini adalah sebagai rangkuman dari sisi kehidupan
remaja dan permasalahannya yang tersusun dalam bentuk sebuah makalah dan
juga sebagai acuan tugas sekolah pelajaran Bahasa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Remaja
3
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita,
2006: 192)
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat,
dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa
peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara
12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu
pematangan fisik, maupun psikologis.
B. Karakteristik Remaja
1. Transisi Biologis
Menurut Santrock (2003: 91) perubahan fisik yang terjadi pada remaja
terlihat nampak pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan
berat badan serta kematangan sosial.Diantara perubahan fisik itu, yang
terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah
pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin panjang dan
tinggi).Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai
dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda
seksual sekunder yang tumbuh (Sarlito Wirawan Sarwono, 2006: 52).
4
kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara,
ejakulasi (keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi keriting,
pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya,
tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis, jenggot), tumbuh bulu
ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan
gelap, dan tumbuh bulu dada.
2. Transisi Kognitif
3. Transisi Sosial
5
C. Fase Pertumbuhan Remaja
Masa ini disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-
kanak ke remaja.Pada anak perempuan, masa ini lebih singkat
dibandingkan dengan anak laki-laki.Pada masa ini, terjadi perubahan yang
besar pada remaja, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai
berkembangnya organ-organ seksual serta organ-organ reproduksi
remaja.Di samping itu, perkembangan intelektualitas yang sangat pesat jga
terjadi pada fase ini.Akibatnya, remaja-remaja ini cenderung bersikap suka
mengkritik (karena merasa tahu segalanya), yang sering diwujudkan dalam
bentuk pembangkangan ataupun pembantahan terhadap orang tua, mulai
menyukai orang dewasa yang dianggapnya baik, serta menjadikannya
sebagai "hero" atau pujaannya. Perilaku ini akan diikuti dengan meniru
segala yang dilakukan oleh pujaannya, seperti model rambut, gaya bicara,
sampai dengan kebiasaan hidup pujaan tersebut.
Selain itu, pada masa ini remaja juga cenderung lebih berani
mengutarakan keinginan hatinya, lebih berani mengemukakan
pendapatnya, bahkan akan mempertahankan pendapatnya sekuat mungkin.
Hal ini yang sering ditanggapi oleh orang tua sebagai
pembangkangan.Remaja tidak ingin diperlakukan sebagai anak kecil
lagi.Mereka lebih senang bergaul dengan kelompok yang dianggapnya
sesuai dengan kesenangannya. Mereka juga semakin berani menentang
tradisi orang tua yang dianggapnya kuno dan tidak/kurang berguna,
maupun peraturan-peraturan yang menurut mereka tidak beralasan, seperti
tidak boleh mampir ke tempat lain selepas sekolah, dan sebagainya. Mereka
akan semakin kehilangan minat untuk bergabung dalam kelompok sosial
yang formal, dan cenderung bergabung dengan teman-teman pilihannya.
Misalnya, mereka akan memilih main ke tempat teman karibnya daripada
bersama keluarga berkunjung ke rumah saudara.
Tapi, pada saat yang sama, mereka juga butuh pertolongan dan
bantuan yang selalu siap sedia dari orang tuanya, jika mereka tidak mampu
6
menjelmakan keinginannya. Pada saat ini adalah saat yang kritis. Jika orang
tua tidak mampu memenuhi kebutuhan psikisnya untuk mengatasi konflik
yang terjadi saat itu, remaja akan mencarinya dari orang lain. Orang tua
harus ingat, bahwa masalah yang dihadapi remaja, meskipun bagi orang tua
itu merupakan masalah sepele, tetapi bagi remaja itu adalah masalah yang
sangat-sangat berat.
Masa ini disebut juga masa remaja awal, dimana perkembangan fisik
mereka begitu menonjol. Remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya,
sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia memang bukan anak-
anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari
perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat.Keinginan
seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini.Pada remaja wanita ditandai
dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pris
ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama. Remaja akan merasa
bingung dan malu akan hal ini, sehingga orang tua harus mendampinginya
serta memberikan pengertian yang baik dan benar tentang seksualitas. Jika
hal ini gagal ditangani dengan baik, perkembangan psikis mereka khususnya
dalam hal pengenalan diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-
kasus gay dan lesbi banyak diawali dengan gagalnya perkembangan remaja
pada tahap ini.
7
maupun perempuan. Mereka juga bangga karena tubuh mereka dianggap
menentukan harga diri mereka.Masa ini berlangsung sangat singkat. Pada
remaja putri, masa ini berlangsung lebih singkat daripada remaja pria,
sehingga proses kedewasaan remaja putri lebih cepat dicapai dibandingkan
remaja pria. Umumnya kematangan fisik dan seksualitas mereka sudah
tercapai sepenuhnya.Namun kematangan psikologis belum tercapai
sepenuhnya.
Remaja pada umunya mengalami bahwa pencarian jati diri atau keutuhan
diri itu suatu masalah utama karena adanya perubahan-perubahan sosial,
fisiologi dan psikologis di dalam diri mereka maupun di tengah masyarakat
tempat mereka hidup.Perubahan-perubahan ini dipergencar dalam masyarakat
kita yang semakin kompleks dan berteknologi modern.
8
1. Kebutuhan akan fitur teladan
2. Sikap apatis
9
6. Pemujaan akan pengalaman
10
2. Sikap apatis
Ketika merasa cemas, fokus Anda akan terganggu. Jika ini terjadi,
cobalah untuk kembali fokus pada hal yang akan Anda lakukan.
Misalnya, jika ada jadwal membersihkan rumah atau mencuci baju,
lakukanlah. Jika ada jadwal berkumpul dengan teman-teman, tetaplah
pergi
11
4. Ketidakmampuan untuk melibatkan diri
Dimulai keluar dari zona nyaman, ini adalah langkah paling utama
yang harus kamu ambil. Siap gak siap, kamu harus beranikan diri
untuk melangkah keluar dari sangkarmu.
Pergaulan itu erat kaitannya dengan seni (the art) atau permainan
(playing the game) tentang bagaimana menjalin hubungan dengan
orang lain. Karena seni, maka gayanya pun berbeda-beda. Dan ini
tidak ada kaitannya dengan apakah Anda tipe orang yang
banyak ngomong atau sedikit ngomong
Saat diri tenang, biasanya Anda bisa lebih bisa berpikir rasional dan
bertindak seperti seharusnya, sehingga masih mampu untuk
menyelesaikan masalah.
12
rumit. Sering kali mereka seakan bisa ‘meramalkan’ suatu kondisi
yang sebenarnya belum terjadi akibat proses berpikirnya tersebut.
Setiap waktu yang berlalu tidak boleh Anda sia-siakan dengan hal
yang tidak berguna. Jangan sampai hari-hari Anda hambar tanpa ada
kegiatan positif yang rutin dijalankan.
Masa remaja adalah masa untuk menunjukkan jati diri Anda, ingin
menunjukkan eksitensi dirinya dan ingin mencari hal-hal yang baru.
Itulah sebabnya banyak dari remaja yang salah dalam menunjukkan
semua hal tersebut.Untuk itu, jadilah diri sendiri. Jangan mudah
terpengaruh dengan ajakan orang lain.
BAB III
13
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
14