Kel 4 Pengantar Akuntansi 2
Kel 4 Pengantar Akuntansi 2
Kel 4 Pengantar Akuntansi 2
PENGANTAR AKUNTANSI II
“PERSEDIAN BARANG DAGANGAN DENGAN
SISTEM PENCATATAN PERPETUAL METODE
FIFO, LIFO DAN RATA RATA”
Disusun oleh :
Diky Pratama / 2062201055
Mela Novitasari / 2062201069
Enggar Nidya Ningrum / 2062201017
Johana Damiary Sinaga / 2062201082
Dosen Pembimbing :
Ibu Liviawati, SE.,M.Si.,Ak
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
Daftar Isi
i
BAB 1 PENDAHULUAN
Karena itu, makalah ini lebih fokus pada persedian akuntansi perusahaan dagang
dengan metode Fifo, Lifo dan Rata-rata. Melalui bab – bab selanjutnya, diharapkan makalah
ini dapat membantu rekan mahasiswa pada umumnya dan mahasiswa jurusan akuntansi
khususnya untuk lebih memahami persedian akuntansi perusahaan dagang.
Selain untuk memenuhi tugas kelompok pengantar akuntansi II. Makalah ini juga
bertujuan untuk membantu kami agar lebih mengetahui tentang akuntansi untuk Persediaan
barang dagangan, dan dapat membantu teman-teman serta orang lain yang berkepentingan
2
dalam bidang ini, selain itu dengan ditulisnya makalah ini diharapkan dapat:
1. Mengetahui apa itu Persediaan dengan sistem Perpetual.
5. Mengetahui bagaimana menghitung nilai persediaan akhir sistem perpetual dengan metode
FIFO, LIFO, dan rata-rata.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dasar-dasar Persediaan:
4
2.2 PERBEDAAN PENCATATAN PERSEDIAAN SISTEM PERPETUAL DAN
PERIODIK.
Berdasarkan Sumber:akuntansis.blogspot.com, dapat disimpulkan bahwa
perbedaan pencatatan persediaan sistem perpetual dan periodik , yaitu sebagai berikut :
METODE PERPETUAL
Metode perpetual berarti perusahaan mencatat semua pembelian dan
penjualan barang dagangan langsung dalam akun persediaan yang
terjadi.Metode perpetual mencatat terus setiap perubahan dalam akun
persediaan. Berikut ini metode pencatatan persediaan sistem perpetual.
5
METODE PERIODIK
Pada metode ini pencatatan pembelian barang dan penjualan barang
dagangan dilakukan terpisah. Mendebat akun pembelian dan mengkredit akun
kas atau utang adalah cara mencatat pembelian barang dagangan.
Pencatatan penjualan barang dagangan dilakukan dengan cara mendebet
akun kas atau piutang dan mengkredit akun penjualan. Perusahaan yang
menjual barang dagangan dalam kuantitas banyak, dengan frekuensi yang
tinggi, nilainya relatif kecil, dan harga jual beli yang relatif stabil, adalah yang
memakai sistem pencatatan persediaan metode Periodik.
6
Untuk persediaan awal:
2.4PENILAIAN PERSEDIAAN
Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach) dalam
pendekatan ini terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan
perpetual yang masing-masing ada tiga cara penilaian persediaan, yaitu:
FIFO (First in First Out), masuk pertama keluar pertama
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan
awal(pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga
persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir
masuk(dibeli). Metode ini cendrung menghasilakan persediaan yang nilainya
tinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang dibeli.
Kekurangan: 1. Pajak yang harus dibayarkan perusahaan ke pemerintah
menjadi lebih besar.
2.Laba yang dihasilkan kurang akurat.
Kelebihan: 1. Nilai persediaan disajikan secara relevan di laporan keuangan.
2.Menghasilkan laba yang lebih besar.
7
LIFO (Last in First Out), Masuk terakhir keluar pertama
8
BAB III
PEMBAHASAN
Metode periodik dan metode perpetual tidak hanya memiliki perbedaan dalam
menghitung beban pokok penjualan dan cara mengelola persediaannya, tetapi juga dalam
metode membuat jurnal transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan
persediaan, contoh terlihat seperti berikut:
TRANSAKSI JURNAL
periodik perpetual
Pembelian barang dagang Pembelian xxx Persediaan xxx
Kas xxx Kas xxx
Penjualan barang dagang Kas xxx Kas xxx
Penjualan xxx Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan xxx
Kedua metode pencatatan tersebut memiliki cara mencatat yang berbeda, khususnya
untuk transaksi pembelian dan penjualan seperti pada tabel diatas. Karena kedua transaksi
tersebut memiliki metode pencatatan yang berbeda, maka dalam penyusunan laporan laba rugi
pun akan menghasilkan sususan yang sedikit berbeda.
Contoh soal:
PT. Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan pada tahun 2018
9
adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga
2 Jan Persediaan Awal 200 unit Rp. 9.000
10 Maret Pembelian 300 unit Rp. 10.000
5 April Penjualan 200 unit Rp. 15.000
7 Mei Pejualan 100 unit Rp. 15.000
21 Sept Pembelian 400 unit Rp. 11.000
18 Nov Pembelian 100 unit Rp. 12.000
20 Nov Penjualan 200 unit Rp. 17.000
10 Des Penjualan 200 unit Rp. 18.000
Diminta:
Hitunglah nilai persediaan akhir (per 31 Desember 2001) sistem perpetual dengan metode FIFO,
LIFO, dan rata-rata (Average)
10
Sistem perpetual
11
LIFO ( masuk terakhir keluar pertama )
Tanggal Pembelian Harga pokok Persediaan
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
/unit harga /unit harga /unit harga
02/01 - - - - - - 200 9.000 1.800.000
10/03 300 10.000 3.000.000 - - - 200 9.000 1.800.000
- - - 300 10.000 3.000.000
05/04 - - - 200 10000 2.000.000 200 9.000 1.800.000
- - 300 10.000 3.000.000
07/05 - - - 100 10.000 1.000.000 200 9.000 1.800.000
21/09 400 11.000 4.400.000 - - - 200 9.000 1.800.0000
- - - 400 11.000 4.400.000
18/11 100 12.000 1.200.000 - - - 200 9.000 1.800.000
- - - 400 11.000 4.400.000
- - - 100 12.000 1.200.000
20/11 - - - 100 11.000 1.100.000 200 9000 1.800.000
100 12.000 1.200.000 300 11000 3.300.000
10/12 - - - 200 11.000 2.200.000 200 9.000 1.800.000
- - - 100 11.000 1.100.000
Total 800 - 8.600.000 700 - 7.500.000 300 - 2.900.000
12
3.2 PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN DAN LABA KOTOR
Metode Perpetual:
Persediaan…………………………………………………..…….Rp. 13.500,-
Dalam jurnal ini harga pokok penjualan didebet karena merupakan kelompok akun
biaya atau beban. Pencatatan dapat dilakukan pada setiap kali terjadi transaksi penjualan.
Datanya dapat diperoleh dari kartu-kartu persediaan, pada baris tanggal pembeliian
persediaan yang terjual.
Sistem Perpetual:
Laba Kotor:
13
Perpetual (FIFO)
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
16