Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

SAP HIPERTENSI Lansia Lengkap

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG
“HIPERTENSI PADA LANSIA”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Kartini Ulfianti
02.002.1115

PROGRAM STUDI PROFESI (NERS)


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
TAHUN AJARAN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Hipertensi
Sasaran : Lansia Dusun Lingkuk Waru
Tempat : Rt.3 Lingkuk Waru (Posko)
Waktu : 25 menit

A. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu mengenal penyakit
hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap penderita penyakit hipertensi.

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu :
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan penyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.
- Menyebutkan sumber makanan atau minuman yang dapat meningkatkan tekanan
darah serta sumber makanan atau minuman yang dapat menurunkan tekanan darah

C. Sasaran
Lansia Dusun Lingkuk Waru

D. Materi
1. Penyakit Hipertensi

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

F. Media
Leaflet
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan:
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan
pengertian penyakit hipertensi
 Menjelaskan tentang hal-hal  Memperhatikan
baik penyebab, tanda-tanda
dan gejala penyakit hipertensi
 Memberi kesempatan kepada  Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
 Menjelaskan hal-hal yang  Memperhatikan
berhubungan dengan
pencegahan terjadinya
hipertensi
 Memberi kesempatan kepada  Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
3. 5 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada Papuk yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

DAFTAR PUSTAKA
1. http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2014/03/penyakit-hipertensi-tekanan-darah-
tinggi.html
2. http://www.antaranews.com/print/1188369274/hipertensi/7769001,id.html
3. hafifahparwaningtyas.blogspot.com/2011/03/asuhan-keperawatan-pada lansia dengan
hipertensi. html/m=1
4. www.godiabetescare.com/hipertensi.html
5. Nursalam (2011). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba medika

HIPERTENSI
A. PENGERTIAN

Menurut Djoko santoso (2010) tekanan darah adalah tekanan dimana darah
beredar dalam pembuluh darah. Tekanan ini terus menerus berada dalam pembuluh darah
dan memungkinkan darah mengalir konstan. Tekanan darah dalam tubuh pada dasarnya
merupakan ukuran tekanan atau gaya didalam arteri yang harus seimbang dengan denyut
jantung, melalui denyut jantung darah akan dipompa melalui pembuluh darah kemudian
dibawa keseluruh bagian tubuh.
Menurut tim peneliti dari Universitas Cambridge dan Nottingham Inggris,
tekanan darah dikontrol oleh hormon yang disebut angiotensis (Anna, 2010).Tekanan
tertinggi karena jantung bilik kiri memompa darah ke arteri disebut tekanan sistolik.
Tekanan diastolik adalah tekanan terendah saat jantung beristirahat atau rileks. Tekanan
darah digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik.  Pada orang
dewasa tekanan normal berkisar 120/80 mmHg (Santoso, 2010). 

B. PENYEBABNYA
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau
disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus .
2. Hipertensi skunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui terdapat
sekitar 5 % kasus.

C. EFEK HIPERTENSI
Efek letal dari hipertensi terutama disebabkan oleh tiga hal berikut :
6. Kelebihan beban kerja pada jantung, yang menimbulakan perkembangan awal dari
penyakit jantung kongestif, penyakit jantung koroner atau keduanya, yang seringkali
menyebabkan kematian akibat serangan jantung.
7. Tekanan yang tinggi seringkali menyebabkan robeknya pembuluh darah utama di
otak, yang diikuti oleh kematian pada sebagian besar otak, keadaan ini disebut infark
serebral, yang secara klinis dikenal dengan nama “ stroke “. Bergantung pada bagian
otak mana yang terkena, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, demensia,
atau berbagai gangguan otak yang serius lainnya.
8. Tekanan yang tinggi hampir selalu menyebabkan berbagai perdarahan pada ginjal,
yang menimbulkan kerusakan pada area ginjal, dan akhirnya terjadi gagal ginjal, air
kencing bercampur darah dan kematian. (Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 1997)

D. FAKTOR RESIKO HIPERTENSI


Faktor resiko hipertensi adalah faktor yang bila semakin banyak menyertai
penderita maka dapat menyebabkan orang tersebut akan menderita tekanan darah tinggi
yang lebih berat lagi. Ada faktor resiko yang dapat dihindari atau dirubah dan ada juga
yang tidak dapat dihindari. Faktor resiko yang tidak dapat dihindari atau dirubah adalah
keturunan/genetik, suku bangsa dan umur. Berbagai macam faktor resiko yang dapat
dihindari karena dapat memperberat keadaan hipertensi antara lain makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol tinggi, garam, makanan asin atau yang diasinkan,
daging kambing, buah durian, minuman alkohol yang berlebihan, makanan dan minuman
yang mengandung bahan pengawet, rokok, kopi, kegemukan (obesitas) dan stress (MKI.
2000 : 58).

E. GEJALA HIPERTENSI
Ada gejala yang tidak boleh diabaikan oleh penderita tekanan darah tinggi karena gejala
tersebut berhubungan dengan organ-organ yang menderita kerugian karena hipertensi
yang tidak terkendali, antara lain :
 serangan pusing,
 kekakuan,
 kehilangan keseimbangan,
 sakit kepala pagi hari,
 penglihatan yang memburuk, semuanya secara bersama-sama menunjukkan
adanya masalah dengan peredaran darah di otak.
 Kelumpuhan anggota badan, khususnya sebelah badan atau salah satu bagian
muka, atau salah satu tangan, atau kemampuan berbicara menurun dapat menjadi
tanda peringatan adanya stroke.
 Terengah-engah pada waktu bekerja, dengan rasa sakit pada dada yang menjalar
ke rahang, lengan, punggung atau perut bagian atas, menjadi tanda permulaan
nyeri dada.
 Susah nafas dapat menjadi tanda yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi
kegagalan jantung.
 Sering bangun setiap malam untuk buang air kecil dan lebih banyak serta lebih
sering mengeluarkan urine siang hari dapat menjadi tanda pertama gangguan
ginjal (Tom Smith. 1986 : 144).

F. PENANGGULANGAN HIPERTENSI
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
penatalaksanaan non farmakologis dan farmakologis. Pengobatan non farmakologis sama
pentingnya dengan pengobatan farmakologis, terutama pada hipertensi ringan,
diantaranya:
 Menurunkan berat badan
 Olahraga secara teratur
 Mengurangi konsumsi daging untuk mencegah kolesterol berlebih.
 Mengurangi asupan garam
 Menghindari merokok, minum alkohol, hiperlipedemia dan stress (MKI. 2000 :
60).

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai