RPL Mind Mapping (Genap)
RPL Mind Mapping (Genap)
RPL Mind Mapping (Genap)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
Kotaku, 18 Juli 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP PARAMITRA Guru BK
Mind Maping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang Psikolog dari Inggris. Beliau adalah
penemu Mind Map (Peta Pikiran), Ketua Yayasan Otak, pendiri Klub Pakar (Brain Trust) dan pencipta
konsep Melek Mental. Mind map diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti teknik, sekolah, artikel serta
menghadapi ujian. Mind maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk
menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk
korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan
animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan
merupakan gambaran langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak.
Mind maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai
pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif.
Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional yang sangat
hebat yang juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil
informasi itu ketika dibutuhkan (Tony Buzan , 2008:4). Menurut Tony Buzan, Mind Maping dapat
membantu kita untuk banyak hal seperti : merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif,
menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat
dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta melatih gambar keseluruhan.
Pada dasarnya peta pikiran adalah sebuah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (Quantum Learning).
Sesuai dengan namanya, ‘peta’, pada dasarnya teknik ini meniru peta geografi yang sudah akrab bagi
seorang pelajar. Untuk memahami teknik ini, lihatlah sebuah peta dan perhatikan gambarnya. Untuk peta
propinsi, selalu digambarkan ibukota propinsi dengan tanda, biasanya lingkaran, yang jelas kemudian dari
ibukota tersebut digambarkan jalan-jalan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di propinsi tersebut.
Demikian juga dengan peta kabupaten, dari ibukota kabupaten, akan muncul garis-garis yang merupakan
jalan menuju kecamatan-kecamatan yang ada di wilayahnya. Demikian pula peta pikiran, setiap poin
kunci ditulis kemudian dihubungkan dengan topic utama dengan garis.
Mind Mapping akan sangat bermanfaat dalam Pembelajaran terutama dalam ketrampilan mencatat dan
mengingat, antara lain:
Dengan Mind Map, siswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan apa
yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi-buta.
a. Saat mencatat kita menyusun secara berurutan apa yang disampaikan oleh si pembicara. Kita akan
merasa bingung untuk melihat kaitan-kaitan antar gagasan.
b. Informasi yang disampaikan pembicara untuk menjelaskan poin sebelumnya setelah kita melakukan
pengurutan catatan tidak dapat langsung ditempatkan pada poin tersebut. Seringkali terjadi
pemisahan antara poin yang sudah ditulis dengan penjelasan yang disampaikan terakhir dari si
pembicara.
Penelitian menunjukkan bahwa metode ini berlawanan dengan cara keja otak. Ketika kita mencatat poin
baru, maka kita kan lupa dengan poin yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan otak tidak digunakan untuk
menangkap pesan dari yang kita tulis, sehingga sulit untuk mengingat kembali.
Peta Pikiran
Bentuk-bentuk peta pikiran atau mind map ini tidak ada batasnya, sesuai dengan keinginan dan
kreasi pembuatnya. Peta pikiran ini dapat juga dibuat tanpa membuat lingkaran untuk setiap kata
kunci.