LP Avaskuler Necrotis
LP Avaskuler Necrotis
LP Avaskuler Necrotis
A. Tinjauan Teori
1. Definisi
suplay darah. Karena tulang membutuhkan darah agar sel-selnya dapat hidup,
gangguan suplai darah ke tulang dapat membuat sel-sel pada tulang mati. Jika
pinggul. Pada kondisi ini, kepala tulang paha (bagian bola femur, atau tulang
(Osteonekrosis). Kepala tulang paha yang mati tidak dapat menahan tekanan
besar yang ditransmisikan melalui sendi pinggul saat aktivitas normal seperti
jalan kaki, naik tangga dan secara meningkat cacat. AVN dihubungkan
20-50 tahun yang mengeluhkan nyeri pinggul (atau, diatas 50% kasus,
pada kedua pinggul), yang berkembang selama periode 2-3 tahun sampai
panggul melalui leher femur (leher femoralis), daerah yang lebih tipis dari
tulang yang menghubungkan bola ke poros. Jika suplai darah rusak, tidak ada
tulang yang membentuk bola bagian tulang paha. Setelah ini terjadi, tulang
Dalam stadium 1 pasien tidak atau sedikit nyeri dan sinar-X polos
dini tetapi caput femoris secara struktural utuh. Stadium 3 lebih parah, disertai
Osteonekrosis Nontraumatik
I Reduksi dan fiksasi Dekompresi
II Pencangkokan tulang Dekompresi
III Muda Osteotomi dan Osteotomi dan
pencangkokan pencangkokan
2. Etiologi
darah ke tulang
d. Hip dislocation
e. Iskemia pada tulang, terjadi jika aliran darah ke tulang cukup rendah
f. Infark pada tulang, terjadi jika aliran darah ke tulang masih rendah
penyakit ini.
a. Kortikosteroid
b. Alkohol
Penyebab umum lain yang dapat menyebabkan osteonecrosis adalah
c. Trauma
Ketika terjadi fraktur tulang, dislokasi, atau cedera sendi lainnya dapat
karena trauma.
3. Patofisiologi
Sel tulang mati seletah 12-48 jam mengalami anoksia, bisa beberapa
hari atau minggu. Pada saat ini perubahan histologi yang paling jelas terlihat
pada sumsum tulang: hilangnya lapisan lemak sel, infiltrasi oleh sekumpulan
batas jaringan yang nekrotik menjadi jelas, lalu granulasi jaringan pembuluh
darah tumbuh dari jaringan yang masih hidup. Dan tulang baru tumbuh di atas
yang mati. Hal ini membentuk gambaran: lapisan (1) pecahan halus pada
permukaan sendi, dan (3) fraktur shearing pada permukaan dalam antara
kadang pasien merasakan klik pada sendinya. Selanjutnya sendi menjadi kaku
dan mengalami deformitas. Nyeri tekan lokal bisa dijumpai bila yang terkena
4. Manifestasi Klinis
5. Pemeriksaan Penunjang
Scan tulang: Dalam tes scan tulang, sedikit zat radioaktif akan
MRI scan dapat menunjukkan perubahan awal pada tulang yang dapat
6. Fisioterapi
a. Tanpa Pembedahan.
yang tentunya dalam kaitannya dengan saran dari dokter atau ahli
bedah.
2. Setelah Pembedahan.
Bebereapa dokter bedah menginginkan untuk segera dilakukan fisioterapi setelah
dilakukan pembedahan.
a. Setelah operasi pasien menggunakan alat bantu berjalan seperti walker atau
kruk selama enam minggu atau lebih. Pasien yang memiliki pencangkokan
jalan dengan aman, benar, dan percaya diri, serta mengetahui pembatasan
bantalan berat badan. Dengan kruk kami akan memastikan bahwa Anda dapat
d. Resiko cidera
kebutuhan pengobatan
Intrvensi
nyeri. kebutuhan
sesuai indikasi
7. Kolaborasi
musculoskletal.
Memperlihatkan mobilitas
aman.
2. Berikan bimbingan dan pengalaman
Pasien dan keluarga dapat
belajar tentang kesehatan individu yang
menghindari cidera fisik.
kondusif.
Dapat memodofikasi gaya hidup
3. Identifikasi faktor resiko potensial
untuk mengurangi resiko
terjadinya cidera.
informasi tambahan
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
http://www.activemotionphysio.ca/Injuries-Conditions/Hip/Hip-Issues/Avascular-
Necrosis-of-the-Hip/a~5525/article.html
Apley, A Graham. 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley.
ankle.blogspot.com/2009/11/struktur-anatomi-hip.html>