Bandeng EZ Clap
Bandeng EZ Clap
Bandeng EZ Clap
Disusun oleh :
Kelompok 1/Perikanan A
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2020
IDENTIFIKASI IKAN BANDENG (Chanos chanos)
Disusun oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2020
JUDUL : IDENTIFIKASI BANDENG (Chanos chanos)
Menyetujui:
Mahezwara P. Dewangga
NPM. 230110170041
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan laporan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga
akhir zaman.
Laporan praktikum yang berjudul Identifikasi Ikan Bandeng (Chanos
chanos) dibuat untuk memenuhi laporan praktikum mata kuliah Ikhtiologi pada
Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Rosidah, M.Si., selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Ikhtiologi.
2. Rajib Abdul Rahman Sidik, S.Pi., selaku koordinator asisten mata kuliah
Ikhtiologi.
3. Mahezwara Putera Dewangga, selaku asisten penanggung jawab mata
kuliah Ikhtiologi.
4. Dosen dan asisten mata kuliah Ikhtiologi atas segala bimbingan dan
masukkan.
Penyusun telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan laporan
praktikum, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan masukan
yang membangun bagi penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan
praktikum yang telah disusun dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
DAFTAR TABEL....................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................. vi
I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................. 1
1.3 Manfaat............................................................................... 2
II KAJIAN PUSTAKA.................................................................. 3
2.1 Deskripsi Ikan Bandeng...................................................... 3
2.2 Klasifikasi Ikan Bandeng.................................................... 3
2.3 Morfologi Ikan Bandeng..................................................... 4
2.4 Anatomi Ikan Bandeng....................................................... 4
2.4.1 Sistem Integumen................................................................ 5
2.4.2 Sistem Pernafasan............................................................... 5
2.4.3 Sistem Pencernaan.............................................................. 6
2.4.4 Sistem Peredaran Darah...................................................... 6
2.4.5 Sistem Reproduksi.............................................................. 6
2.4.6 Sistem Reproduksi.............................................................. 7
2.4.7 Sistem Ekskresi................................................................... 7
2.4.8 Sistem Saraf........................................................................ 8
III BAHAN DAN METODE........................................................... 9
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum............................................. 9
3.2 Alat dan Bahan.................................................................... 9
3.2.1 Alat-alat Praktikum............................................................. 9
3.2.2 Bahan-bahan Praktikum...................................................... 9
3.3 Prosedur Kerja.................................................................... 10
3.4 Analisis Data....................................................................... 10
IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. 13
4.1 Ciri Meristik........................................................................ 13
4.2 Ciri Morfometrik................................................................. 14
4.3 Ciri Morfologi Khusus........................................................ 15
4.4 Sistem Intergumen.............................................................. 16
4.5 Sistem Otot.......................................................................... 17
4.6 Sistem Pencernaan.............................................................. 17
4.7 Sistem Pernapasan.............................................................. 19
V SIMPULAN DAN SARAN........................................................ 20
5.1 Simpulan............................................................................. 20
5.2 Saran................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 22
LAMPIRAN................................................................................ 24
DAFTAR TABEL
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ikhtiologi identifikasi ikan banndeng adalah:
1
1. Mempelajari dan mengetahui sifat morfometrik ikan bandeng.
2
2
1.3 Manfaat
Manfaat praktikum ikhtiologi identifikasi ikan banndeng adalah :
1. Dapat mengetahui dan memberikan informasi mengenai struktur tubuh
ikan bandeng.
2. Dapat mengetahui dan memberikan informasi mengenai organ tubuh ikan
bandeng.
3. Dapat mengetahui dan memberikan informasi mengenai sifat meristik dan
morfometrik ikan bandeng.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
Gambar 1. Ikan Bandeng
4
5
pengikat yang halus dan lunak yang disebut peritoneum. Peritoneum merupakan
selaput atau membrane yang tipis berwarna hitam yang biasanya dibuang joke
ikan sedang disiangi (Pratama 2009).
Pada anatomi ikan bandeng (Chanos chanos) memiliki anatomi yang
hampir sama dengan ikan lainnya. Pada umumnya anatomi ikan bandeng hanya
dikenal beberapa saja, anatomi ikan tersebut semakin dikembangkan. Secara garis
besar organ yang berukuran relatif besar dan mudah diamati adalah otak, alat
pencernaan, limpa, gonad, ginjal, jantung, gelembung renang, jantung, hati,
kantong empedu (Sutoyo 2007).
bedakan menjadi dua bagian, yaitu epaksial dan hipaksial. Kedua bagian tersebut
dipisahkan oleh suatu selaput yang di namakan horizontal akletogeneous septum.
Dibagian permukaan selaput ini terdapat urat daging yang menutupinya yaitu
musculus Lateralis superficialitas yang banyak mengandung Lemak karena warna
merah kehitaman.
Pada garis besarnya ikan mempunyai tiga macam urat
daging yaitu urat daging bergaris, urat daging licin, dan urat
daging jantung. Otot Jantung adalah otot yang cara kerjanya
tidak di pengaruhi oleh rangsang, sedangkan otot polos dan
otot lurik di pengaruhi oleh rangsangan Otot merupakan
pembentuk rangka. Otot berperan dalam pergerakan organ
tubuh atau bagian tubuh. Kemampuan otot untuk berkontraksi
disebabkan oleh adanya serabut kontraktil (Mahardono 1979).
10
11
mendeskripikan suatu variabel yang berkenaan dengan masalah atau unit yang
sedang diuji. Penelitian komparatif membandingkan keberadaan satu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda
(Sugyiono 2006). Analisis data praktikum menegenai sistem meristik, morfologi,
sistem otot, sistem pernafasan, dan sistem pencernaan pada Ikan Bandeng.
Menurut Effendi (1997), cara pengukuran tubuh ikan yang diambil dari satu titik
ke titik yang lain tanpa melalui lengkungan badan yang benar adalah, sebagai
berikut :
1. Panjang baku (SL) , diukur dari anterior mulut sampai pangkal batang
caudal.
2. Panjang total (TL), diukur dari anterior mulut sampai bagian sirip caudal
paling posterior.
3. Panjang sampai lekuk ekor (FL), diukur dari anterior mulut atau bibir
sampai lekuk sirip caudal.
4. Panjang kepala (HL), diukur dari anterior mulut sampai tutup insang
paling posterior.
5. Panjang Pre-dorsal (PreDL), diukur dari anterior mulut sampai anterior
dasar sirip dorsal.
6. Panjang hidung (SnL), dikur dari anterior mulut sampai kelopak mata
paling anterior.
7. Panjang orbital (Orbl), jarak bagian terluar kelopak mata.
8. Panjang ekor (CPL), diukur dari posterior dasar anal sampai bagian
pangkal batang ekor.
9. Tinggi tubuh (BD), diukur dari bagian tubuh paling dorsal tegak lurus
kearah bagian tubuh paling ventral, tidak termasuk sirip.
10. Tinggi batang ekor (CPD), diukur tinggi batang ekor dorsal-ventral.
11. Panjang sirip dorsal (DFL), diukur dari anterior sirip dorsal sampai
posterior sirip dorsal.
12. Panjang sirip pectoral (PFL), diukur dari anterior sirip pectoral sampai
posterior sirip pectoral.
13
13. Panjang sirip ventral (VFL), diukur dari anterior sirip anal sampai
posterior sirip ventral.
14. Panjang sirip anal (AFL), diukur dari anterior sirip anal sampai posterior
sirip anal.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
15
(Kordi 2000).
Menurut Moyle and Cech (2000), ikan bandeng bentuk tubuhnya ramping,
mulut terminal, tipe sisik cycloid, Jari-jari semuanya lunak, jumlah sirip
punggung antara 13-17, sirip anal 9-11, sirip perut 11-12, sirip ekornya panjang
dan bercagak, jumlah sisik pada gurat sisi ada 75-80 keping, panjang maksimum
1,7 in biasanya 1,0 in.
Faktor yang dapat mempengaruhi ciri meristik yaitu suhu, kandungan
oksigen terlarut, salinitas, atau ketersediaan sumber makanan yang mempengaruhi
pertumbuhan larva ikan (Omar 2012).
Bentuk Sirip
4. Homocercal
Caudal
2. Kelenjar Beracun - -
Sirip dada ikan bandeng terbentuk dari lapisan semacam lilin, berbentuk
segitiga, terletak dibelakang insang disamping perut. Sirip punggung pada ikan
bandeng terbentuk dari kulit yang berlapis dan licin, terletak jauh dibelakang tutup
insang dan berbentuk segiempat. Sirip punggung tersusun dari tulang sebanyak 14
batang. Sirip ini terletak persis pada puncak punggung dan berfungsi untuk
mengendalikan diri ketika berenang. Sirip perut terletak pada bagian bawah tubuh
dan sirip anus terletak di bagian depan anus. Di bagian paling belakang tubuh ikan
bandeng terdapat sirip ekor berukuran paling besar dibandingkan sirip - sirip lain.
Pada bagian ujungnya berbentuk runcing, semakin ke pangkal ekor semakin lebar
dan membentuk sebuah gunting terbuka. Sirip ekor ini berfungsi sebagai kemudi
laju tubuhnya ketika bergerak (Purnowati et al. 2007).
Myoseptum
Myomer
Septum Skeletogenous
Red Muscle Horizontalis
5.1 Simpulan
Ikan bandeng termasuk famili Chanidae, berdasarkan hasil pengamatan
dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ciri morfologi ikan bandeng, yaitu memiliki bentuk memanjang, padat, pipih
(compress), berbentuk torpedo dan oval. Memiliki tubuh yang panjang,
ramping, padat, pipih, dan oval. menyerupai torpedo.
2. Ciri meristik ikan bandeng mempunyai satu sirip dorsal yang tersusun dari
tulang lunak yang berjari-jari berkisar antara 13 buah hingga 17 buah.
Memiliki sirip anal yang tersusun dari 2 buah jari-jari keras dan 8-10 buah
jari-jari lunak. Memiliki sirip ventral yang tersusun dari 46 buah jari-jari
lunak. Pada garis rusuk terdapat sisik (linea lateralis) yang berjumlah 75-80
sisik.
3. Ciri morfometrik dengan bobot tubuh 125 gram, erbandingan tinggi dengan
panjang total sekitar 1 : (4,0-5,2). Sedangkan, perbandingan panjang kepala
dengan panjang total adalah 1 : (5,2-5,5).
21
bawah), muscular supervisialis, myomer, myosetum dan septum
skeletogeneus horizontal. Sistem pencernaan dari ikan bandeng yaitu dimulai
dari mulut
22
23
dimana makanan akan masuk pertama kali melalui mulut, kemudian dari mulut
makanan akan melewati esophagus yaitu saluran yang menghubungkan antara
mulut dan lambung. Panjang usus bandeng 9 kali panjang badannya. Insang
terdiri dari jaring branchial, filamen, lengkung branchial, gill arch serta gill
reaker.
5.2 Saran
Pada praktikum ikhtiologi alangkah baiknya menggunakan sarung tangan
dan masker untuk melindungi tangan agar tidak kotor serta menghindari bau amis.
Praktikan harus lebih berhati-hati sehingga tidak melukai tangan dan tidak
merusak bagian tubuh ikan. Saat selesai praktikum hendaknya membersihkan
semua alat dan bahan yang digunakan dan diletakan kembali pada tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Y.,S. 2006. Karakteristik Surimi Hasil Ozonisasi Daging Merah Ikan
Tongkol. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Bambang Agus Murtidjo. 1989. Tambak Air Payau Budidaya Udang dan
Bandeng.
Burhanuddin, A.I. 2011. The Sleeping Giant, potensi dan permasalahan kelautan.
Brilian Internasional. Surabaya.
Girl, N., A., Pn'yono, A., dan Tridjoko.1986. Pemijahan dan Pemeliharaan Larva
Bandeng (Chanos chanos). Budidaya Pantai H (1-2). Bandung.
Haryono. 2007. Komposisi dan Kelimpahan Jenis Ikan Air Tawar pada Lahan
Gambut di Wilayah Propinsi Riau. Berita Biologi, 8(4): 231-239.
24
Omar. 2012. Dunia Ikan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
25
26
Pough, F., Harvey, C. M., Jans, J. B., dan Heiser. 2005. Vertebrate Life Seventh
edition. Pearson Education Inc. USA.
Rustamaji. 2009. Aktivitas Enzim Katepsin dan Kolagenase dari Daging Ikan
Bandeng (Chanos chanos Forskall) Selama Periode Kemunduran Mutu
Ikan. Skripsi. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Saanin. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Volume I dan II. Bina Rupa
Aksara. Jakarta.
Soeseno, S. 1988. Budidaya Ikan dan Udang dalam Tambak. PT. Gramedia.
Jakarta
Gunting
Penggaris
Mikroskop Nampan
Lampiran 2. Bahan Praktikum
Bentuk tubuh ikan, bentuk mulut, letak mulut, bentuk sirip caudal diamati
kemudian hasil dicatat pada lembar kerja
Ikan dibedah dimulai dari anus hingga posterior operkulum untuk mengetahui
organ ikan