Laporan Praktikum Lapangan-Botani Ii
Laporan Praktikum Lapangan-Botani Ii
Laporan Praktikum Lapangan-Botani Ii
DOSEN PENGAMPU:
YARSI EFENDI S.SI, M.PD
DISUSUN OLEH :
MAZNI
:14.04.0.011
RINAWATI
:14.04.0.015
NURHASANAH SUWANDI
:14.04.0.034
SILVANI ALFAJRI
:14.04.0.029
KRISTOFORUS MANDA
:14.04.0.037
SISKA
:14.04.0.008
HEPALIANA
:14.04.0.030
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga sehingga Praktikan dapat menyelesaikan laporan hasil
praktikum. Praktikan mengucapkan terima kasih kepada bapak Yarsi Efendi S.Si,
M.Pd selaku dosen program studi biologi, yang selama ini telah memberikan
arahan dalam pembuatan Laporan Lapangan Botani Tumbuhan Tinggi, Sehingga
hasil praktikum Botani Tumbuhan Tinggi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Demikian pula Laporan Hasil Praktikum ini, penulis
menyadari masih
banyak terdapat kesalahan baik dari segi kata yang digunakan, ejaan yang
dipakai, serta dari segi penulisan. Oleh karena itu, saran dan
kritik
yang
Praktika
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
ii
iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................
A. Latar belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan kuliah lapangan.......................................................................... 1
BAB II METODE PENELITIAN.........................................................
C. Cara kerja............................................................................................... 2
D. Teknik pengumpulan data.....................................................................
A. Mangrove..............................................................................................
25
BAB V PENUTUP...................................................................................
51
A. Kesimpulan............................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
52
LAMPIRAN.............................................................................................
53
HALAMAN PENGESAHAN
Tempat Penelitian
: Rempang Cate
Tanggal
Disetujui,
Dosen Pembimbing
Asisten Dosen
Suherni
BAB I
PENDAHULUA N
A. Latar belakang
Struktur utama tubuh tumbuhan tingkat tinggi ( tumbuhan berbiji ) terdiri
atas : akar, batang dan daun, disamping struktur tersebut tumbuhan juga ada yang
dilengkapi dengan bunga dan buah. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat rendah
(tumbuhan tak berbiji ) umumnya tidak memiliki struktur seperti akar, batang , dan
daun .
Tumbuhan disusun oleh organ-organ penyusunnya . Didalam organ penyusun
tumbuhan tersebut terdapat jaringan-jaringan penyusun organ. Jaringan penyusun
organ tumbuhan seperti jaringan meristem, jaringan epidermis , jaringan parenkim,
jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, dan jaringan pengangkut. Organ tumbuhan
juga mempunyai struktur anatomi masing-masing yang berbeda satu sama lain.
Tubuh tumbuhan pun terdiri atas sel yang tersusun secara teratur membentuk
suatu jaringan, Sel-sel yang membentuk jaringan tersebut berasal dari hasil
pembelahan sel zigot, yaitu sel hasil peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel
kelamin betina. Dari sel zigot itulah kemudian berkembang melalui proses
pembelahan sel menjadi berbagai macam sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang berbeda.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama dan terikat oleh bahan-bahan antar sel membentuk satu kesatuan. Jaringan
penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jaringan
meristem dan jaringan dewasa. Tumbuhan ada dua macam yaitu tumbuhan biji
terbuka dan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup berkeping satu atau disebut
monokotil dan tumbuhan biji berkeping dua disebut dikotil. Tumbuhan monokotil
dan dikotil memiliki perbedaan secara anatomi pada batang, akar dan
daun.Perbedaan tersebut penting untuk kita pelajari dan paham.
B. Tujuan kuliah lapangan
1. Mengumpulkan ciri-ciri morfologi tumbuhan
2. Mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan persamaan ciri morfologi yang tampak
terutama hal-hal yang tidak akan terbawa dalam koleksi atau akan hilang setelah
koleksi dikeringkan, seperti warna, aroma/bau, bergetah atau tidak, warna getah,
habitusnya dan sebagainya. Dan juga dicatat habitat (tempat tumbuh) beserta nama
dan gunanya oleh masyarakat setempat.
b. Penyusunan dan pengawetan dilapangan.
Setelah koleksi terkumpul, masing-masing koleksi tersebut disusun dalam
lipatan koran (30 x 42cm) dengan baik dan rapih, semua koran yang telah berisi
koleksi disusun lagi dengan baik sampai jumlah tertentu kemudian diikat dengan
tali plastic (ravia), kemudian dimasukkan kedalam kantong plastic besar (50 x
90cm). Didalam kantong plastic tersebut selanjutnya disiram dengan spritus sampai
basah. Setelah itu kantong plastic ditutup/diikat dengan tali sampai udara tidak bisa
keluar masuk dari kantong specimen tersebut.
c. Jumlah koleksi dan pemberian label lapangan.
Setiap koleksi yang diambil harus ditempeli dengan label lapangan yang telah
disediakan sebelumnya. Label lapangan dengan ukuran sekitar 4 x 6cm dengan tali
penggantung. Pada label ini yang penting ditulis adalah no urut koleksi dari
kolektornya dan dapat juga ditulis nama tumbuhan tersebut menurut masyarakat
dilokasi survey. Masing-masing koleksi sejauh yang memungkinkan diambil dalam
jumlah 3-5 spesimen (duplikat) dari setiap individu atau dari satu kondisi habitat
tertentu.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dilakukan dengan cara pengambilan sampel langsung dari habitatnya dan
mengelompokkan
berdasarkan
klasifikasi
sampel
tersebut
diantaranya
BAB III
LANDASAN TEORI
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum termasuk
sekitar 100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi dan telah diberi
nama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat yang mengelompokan
kedalam tumbuhan karena kemiripannya dan ada juga yang mengelompokkannya
tersendiri karena jamur tidak berklorofil (Campbell dan Reece, 2002). Dari
keseluruhan tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10% diantaranya berada
di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu
tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae).
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber bahan
makanan (tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan tanaman
buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu, sumber tanaman
hias, sumber bahan kerajinan/industri/, sumber bahan sandang, dan sumber bahan
papan. Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan
peranannya dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka
perlu dikaji pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan, sehingga semua tumbuhan
dapat dikelompokkan secara taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang spesifik.
Pada dasarnya tumbuhan tersusun atas tiga organ pokok, yakni akar (radiks),
batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang mempunyai tiga organ pokok
tersebut digolongkan sebagai tumbuhan cormofita. Sedangkan bagian lain dari
tumbuhan dianggap sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok
tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi.
1. Akar (Radiks)
Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan biasanya tumbuh di
dalam tanah (namun ada pula yang di udara misalnya pada anggrek epifit), dengan
arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air dan meninggalkan cahaya. Berbeda
dengan batang, maka akar tidak berbuku, tidak beruas, dan tidak mendukung daun
atau bagian-bagian lainnya. Akar tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya sering
kali meruncing dan warnanya biasanya keputihan atau kekuningan.
Akar dengan percabangan berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan,
menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah.
Bentuk dan struktur akar sangat beragam. Keanekaragaman akar ini bertalian
dengan fungsinya, misalnya sebagai akar nafas, sebagai akar penyimpan cadangan
makanan, sebagai akar pelekat, sebagai akar penghisab, sebagai akar penopang, dan
sebagainya.
b.
Ujung akar
c.
Batang akar
d.
Akar lateral
e.
Serabut akar
f.
Rambut-rambut akar
g.
Tudung akar
Sebagai sumbu tumbuhan di dalam tanah, seperti halnya batang (sumbu di
atas tanah), akar akan tumbuh memanjang secara terus-menerus sebagai akibat
pertumbuhan ujungnya.
Pada tumbuhan ada dua macam sistem perakaran, yaitu:
1) Sistem perakaran tunggang
Terjadi bila akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabangcabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok kemudian disebut akar
tunggang. Umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji telanjang.
2) Sistem perakaran serabut
Terjadi bila akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau
kemudian disusul oleh perkembangannya sejumlah akar yang kurang lebih sama
besar dan semuanya berasal dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan
berasal dari calon akar yang asli disebut akar linear, bentuknya seperti serabut, oleh
karena itu disebut akar serabut. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang tergolong
monokotil.
Akar dapat pula berubah bentuk karena fungsinya berbeda dengan fungsi asal.
Hal ini dapat disebabkan oleh karena penyesuaian cara hidupnya dengan keadaankeadaan tertentu. Pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang
mempunyai tugas khusus, misalnya:
Akar udara atau akar gantung misalnya pada Beringin (Ficus Benjamin L.),
akar penggerak atau penghisap misalnya pada Benalu (Loranthus), akar pelekat
misalnya pada Lada (Piper Nigrum L.), akar pembelit misalnya pada Panili
(Avecennia), akar tunjang misalnya pada pohon Pandang (Pandanus Tectorius Sol.,
dan Rhizphora Apiculata L.), akar lutut misalnya pada pohon Tancong (Bruguiera
Parviflora W.et A), akar banir misalnya pada pohon Sukun (Artocarpus Communis
G. Forst), dan pohon Kenari (Canarium Commune L.).
2. Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tumbuhan, batang dapat disamakan dengan
sumbu tubuh tumbuhan. Batang sebagian besar terletak di atas tanah.
Batang merupakan bagian sistem pucuk yang tumbuh di atas tanah. Sistem
pucuk yang khas terdiri dari sebuah batang utama yang menyangga daun, batang,
dan kadang-kadang bunga. Istilah pucuk di sini adalah istilah kolektif bagi batang
dan perdaunan.
Batang selalu berujung pada kuncup yang tersusun atas sejumlah daun kecil
yang mengelilingi dan menyelubungi bagian pusat kuncup itu dan yang disebut
ujung batang. Batang pada umumnya berbentuk panjang, bulat seperti silinder atau
dapat pula mempunyai bentuk lain. Pada tumbuhan berkeping biji dua, batang yang
di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung makin mengecil, dan dapat
mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan berkeping biji tunggal sebaliknya
mempunyai batang yang dari pangkal ujung boleh dikatakan tidak ada perbedaan
besarnya dan hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak
membesar tetapi selanjutnya ke atas sama, seperti terlihat pada bermacam-macam
palma (palmae)
Berdasarkan panjang pendeknya batang dibedakan batang yang amat pendek
dan batang yang panjang (jelas sekali berbatang). Tumbuhan yang mempunyai
batang sangat pendek, semua daun-daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas
akarnya dan tersusun sangat rapat satu sama lain merupakan suatu roset (misalnya
seperti pada tanaman lobak atau sawi).
3. Daun (Folium)
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dan
cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi
tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme
autotrof obligat, ia harus memasak kebutuhan energinya sendiri melalui konversi
cahaya menjadi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal. Gambaran-gambaran dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentukbentuk daun. Bentuk dasar daun membulat dengan variasi cuping menjadi atau
menjadi elips memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus) dan
berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetis. Daun tumbuhan
sekulen/xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan
air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil
adalah semua pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya
yang energinya diambil dalam fotosintetis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen
lain, misalnya koroten (jingga), xantofil (kuning), antosianin (merah, biru, atau
ungu tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga
warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat pada daun yang
gugur).
4. Bunga
Bunga Pada tumbuhan, bunga hanya muncul pada fase-fase tertentu, yaitu
pada fase di mana tumbuhan akan memulai perkembangbiakan (fase reproduksi).
Buah merupakan organ tumbuhan yang terbentuk setelah bunga mengalami proses
penyerbukan. Dengan demikian, organ bunga dan buah disebut pula sebagai organ
tambahan. Bunga sebenarnya merupakan hasil dari modifikasi batang, sedangkan
buah berasal dari bakal buah yang terdapat pada bunga dan telah mengalami
pembuahan. Morfologi bunga pada tumbuhan tinggi terdiri atas mahkota bunga,
kelopak bunga, putik, dan benang sari.
Berdasarkan ada tidaknya salah satu bagian pembentuk bunga tersebut, bunga
dibagi menjadi lima, yaitu bunga lengkap, bunga sempurna, bunga jantan, bunga
betina, dan bunga telanjang. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua
kelengkapan bunga, yaitu kelopak (calix), mahkota (corolla), benang sari (stamen),
dan putik. Bunga sempurna adalah bunga yang selalu memiliki benang sari dan
putik, tetapi kadang-kadang terdapat calix dan mahkota.
Bunga jantan, memiliki ketiga bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, dan
benang sari. Namun, bunga tipe ini tidak memiliki putik. Sementara itu, bunga
betina merupakan kebalikan dari tipe bunga jantan. Pada tipe bunga betina tidak
terdapat benang sari, tetapi memiliki ketiga bagian lainnya. Bunga telanjang adalah
bunga yang hanya memiliki benang sari dan putik, tetapi tidak memiliki calix dan
corolla.
5. Buah dan biji
Buah merupakan organ tumbuhan yang terbentuk setelah bunga mengalami
proses penyerbukan. Daging buah bagi tanaman berguna untuk melindungi biji.
Bagi makhluk lain, daging buah merupakan bagian yang biasanya dimakan.
Sedangkan biji tidak terbungkus daging buah, misalnya biji kedelai, kacang tanah,
padi. Ada juga buah berbiji tunggal, misalnya mangga, kelengkeng, dan rambutan.
Buah yang berbiji banyak (majemuk), misalnya pepaya, sirsak, dan jambu biji.
Berdasarkan jumlah keping yang dimiliki, biji dapat di bedakan menjadi dua
yaitu :
a.
b.
Biji berkeping satu, misalnya biji jagung, padi, melinjo, salak dan pepaya
Biji berkeping dua, misalnya kedelai, petai, kacang tanah, jengkol, kacang
hijau
Susunan biji terdiri dari :
a.
b.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Mangrove
1. Ficus sp
Klasifikasi
Kerajaan
Ordo
Famili
Bangsa
Genus
Spesies
: Plantae
: Rosales
: Moraceae
: Ficeae
: Ficus
: Ficus sp
Deskripsi
Akar
: Tunggang, akar
Daun
Bunga
: Berwarna putih
Keterangan
2. Scaevola taccada
Klasifikasi
Kingdom
Ordo
Famili
Genus
Species
: Plantae
: Asterales
: Goodeniaceae
: Scaevola
: S. Taccada
Deskripsi
Akar
: Akar lutut
Batang
Daun
Bunga
Keterangan
3. Lumnitzera littorea
Klasifikasi
Kerajaan
: Plantae
Ordo
: Myrtales
Famili
: Combretaceae
Genus
: Lumnittzera
Spesies
: L. Littoria
Deskripsi
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Keterangan
4. Ceriops decandra
10
Klasifikasi
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malpighiales
Famili
: Rhizophoraceae
Genus
: Ceriops
Spesies
: Ceriops decandra
Deskripsi
Akar
Batang
Daun
Bunga
: Mengelompok
Buah
Keterangan
5. Aegiceras floridum
Klasifikasi
Kingdom
Division
: Plantae
: Angiospermophyta
Class
: Magnoliopsida
Order
: Primulales
Family
Genus
Species
: Myrsinaceae
: Aegiceras
: Aegiceras floridum
Deskripsi
Akar
11
Batang
Daun
Bunga
Buah
: Buah berwarna hijau hingga merah, bentuk agak lurus. Buah berisi
satu biji memanjang dan cepat rontok. Ukuran: panjang 3 cm dan
diameter 0,7 cm.
Keterangan
6. Hibiscus tiliaceus
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
SubKelas
: Dilleniidae
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
: Hibiscus tiliaceus L
Deskripsi
Akar
: Akarnya tunggang
12
Batang
Daun
Bunga
Biji
Buah
Keterangan
7. Xylocarpus granatum
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Meliaceae
Genus
: Xylocarpus
Spesies
: Xylocarpus granatum
Deskripsi
Akar
13
Batang
Daun
Bunga
Buah
Biji
Keterangan
8. Rhizophora apiculata
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Malpighiales
Famili
: Rhizophoraceae
Genus
: Rhizophora
Spesies
: Rhizophora apiculata
Deskripsi
Akar
Batang
Daun
14
Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda
kekuningan, berujung runcing, bertangkai. Daun penumpu cepat
rontok, meninggalkan bekas serupa cincin pada buku-buku yang
menggembung
Bunga
Buah
Keterangan
9. Pandanus sp
Klasifikasi
Kerajaan
Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
: Plantae
: Magnoliophyta
: Liliopsida
: Pandanales
: Pandanaceae
: Pandanaceae
Spesies
: Pandanus sp
Deskripsi
Akar
: Akar tunjang
Batang
Daun
Keterangan
15
Kingdom
: Plantae
Division
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Order
: Malpighiales
Family
: Rhizophoraceae
Genus
: Rhizophora
Spesies
: Rhizophora stylosa
Deskripsi
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Keterangan
11.Thespesia populnea
16
Klasifikasi
Kerajaan
Ordo
Famili
Genus
: Plantae
: Marvales
: Marvaceae
: Thespesia
Spesies
: Thespesia populnea
Deskripsi
Akar
akar tunggang
Batang
Daun
Bunga
Biji
: Bijinya berambut.
Ekologi
Manfaat
17
Klasifikasi
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Pteridophyta
Kelas
: Pteridopsida
Ordo
: Pteridaes
Famili
: Pteridaceae
Genus
: Achrostichum
Spesies
: A. Aureum
Deskripsi
Akar
Batang
: Batang berupa rhizome yang keras, timbul dan lurus, ditutupi oleh
urat besar. Menebal dibagian pangkal, cokelat tua dengan peruratan
yang lurus, pucat, tipis ujungnya bercampur dengan urat yang sempit
dan tipis.
Daun
: Panjang 1-3 m, memiliki tidak ebih dari 30 pinak daun. Pinak daun
letaknya berjauhan dan tidak teratur. Pinak daun terbawa selalu
terletak jauh dari yang laindan memiliki gagang yang panjangnya 3
cm. Ujung daun fertil berwarna cokelat seperti karat. Bagian bawah
dari pinak daun tertutup secara seragam oleh sporangia yang besar.
Ujung pinak daun yang steril dan lebih panjang membulat atau
tumpul dengan ujung yang pendek. Duri banyak, berwarna hitam.
Peruratan daun menyerupai jaring. Sisik yang luas, panjang hinggah
1 cm, hanya terdapat dibagian pangkal dari gagang, menebal
dibagian tengah. Spora besar dan berbentuk tetrahedral.
Biji
Manfaat
: Akar rimpang dan daun tua digunakan sebagai obat. Daun untuk
alas ternak, daun muda nya dimakan di Timor dan Sulawesi Utara
Lokasi Penemuan
: Rempang Cate
18
Klasifikasi
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malpighiales
Famili
: Rhizoporaceae
Genus
: Rhizophora
Spesies
: Rhizophora stylosa
Deskripsi
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Ekologi
19
Klasifikasi
Kerajaan
: Plantae
Ordo
: Malpighiales
Famili
: Rhizoporaceae
Genua
: Bruguiera
Spesies
: B. Cylindrica
Deskripsi
Akar
: Akar Tunggang
Batang
Daun
Bunga
Buah
Ekologi
Penyebaran
Manfaat
20
Klasifikasi
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Rosales
Famili
: Rhamnaceae
Genus
: Zizipus
Spesies
: Zizipus mouritania
Deskripsi
Akar
: Perakaran Serabut
Batang
Daun
Bunga
Buah
Ekologi
: Plantae
Division
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Order
: Myrtales
Family
: Lythraceae
Genus
: Pemphis
Spesies
: Pemphis sp
Deskripsi
Akar
: Akar Tunggang
21
Batang
Daun
Ekologi
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Sub Class
: Asteridae
Order
: Lamiales
Family
: Acanthaceae
Genus
: Avicennia
Species
: Avicennia marina
Deskripsi
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Ekologi
Manfaat
18. Rubiaceae
22
Klasifikasi
Kerajaan
Divisi
Kelas
Ordo
Famili
: Plantae
: Magnolophyta
: Magnoliopsida
: Gentianales
: Rubiaceae
Deskripsi
Akar
: Serabut
Batang
: Kasar kecoklatan,
tegak lurus.
Daun
Bunga
: Plantae
Ordo
: Malpighiales
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Excoecaria
Spesies
: Excoecaria sp
Deskripsi
Akar
: Tunggang
Batang
: Kecoklatan,bercabang, bulat.
Daun
Keterangan
23
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobinta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliopyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub kelas
: Rosidae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anacardiaceae
Genus
: Anacardium
Spesies
: Anacardium occidentale
Deskripsi
Akar
: Tunggang
Batang
Daun
Asesoris
Keterangan
Klasifikasi :
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
Deskripsi :
Akar
Tunggang, coklat muda.
Batang
Bulat, berkayu, keras, diameter 9 cm, masih muda ungu setelah tua
putih kotor.
Daun
Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul panjang 10-16
cm, lebar 5-11 cm, hijau muda hijau.
Bunga
Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak
bentuk lonceng,
Buah
Kecil, lonjong, diameter 4 mm, masih muda
iputihiisetelahiituaiicoklat.
Biji
Berbentuk pipih, dan berwarnaiiputih.
25
Habitat
Tumbuh di daerah tropis dan subtropics
Keterangan
Digunakan sebagai tanaman hias dan sebagai obat
: Plantae
Subkingdom
:Tracheobionta
Super Divisi
:Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Rubiales
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Ixora
Spesies
: Ixora coccinea L.
Deskripsi :
Akar
Tunggang
Batang
Batang berkayu tingginya bisa mencapai lebih dari 4 m. Lingkar
pangkal batang bisa mencapai 40 cm. Batang tumbuhan dikotil
ini berwarna gelap ayang kadang-kadang disertai bercak-bercak
oleh lumut kerak yang banyak menempel pada batang, cabang,
dan ranting-rantingnya. Kayunya relatif keras.
26
Daun
Bentuk daun lonjong dengan ukuran panjang imaksimum 24,2 cm
dan lebar daun bagian tengah 9,6 cm.
Bunga
Warna bunga merah dengan susunan menggerombol
Buah
Kecil, lonjong, diameter 4 mm, masih muda
iputihiisetelahiituaiicoklat.
Biji
Pipih, berwarna putih.
Habitat
tumbuh baik padTanah sangat gembur, dengan ketinggian 0 400
meter di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat bertahan hingga
suhu 45C, dimana terdapat 2 jenis kebutuhan cahaya, yaitu sinar
matahari langsung dan tempat dengan kondisi lembab/gelap
dengan kelembaban sekitar 70%.
Keterangan
Digunakan sebagai tanaman hias dan sebagai obat disentri.
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
27
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Subfamili
: Caesalpinioideae
Bangsa
: Detarieae
Genus
: Saraca
Spesies
: Sarca indica
Deskripsi :
Akar
Berakar tunggang
Batang
Daun
Habitat
Keterangan
28
: plantae
: magnoliphyta
: magnoliopsida
: caryophyllales
: nyctaginaceae
: bougainvillea
Sepsesies
: Bougainvillae peruviana
Deskripsi :
Akar
Berakar tunggang
Batang
Daun
Bunga
Habitat
Keterangan
29
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Class
: Dicotyledoneae
Ordo
: Caryophyllales
Family
: Nyctaginaceae
Genus
: Bougainvillea
Spesies
: Bougainvillea spectabilis
Deskripsi :
Akar
Berakar tunggang. Dengan akar-akar cabang yang melebar ke
semua arah dengan kedalaman 40 cm 80 cm. Akar yang
terletak dekat permukaan tanah kadang tumbuh terus atau
akar bakal tanaman bara.
Batang
Memiliki sifat batang yang berkayu (lignosus), bentuk batang
yang bulat (teres), sifat permukaan batang berduri (spinosus),
arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dan percabangan
batang monopodial.
Daun
Pasangan daun yang sama dihubungkan dengan tonjolan
30
Bunga
Bunga bogenville termasuk bunga majemuk, payung 3 15
bunga. Bunga berwarna ungu. Kelopak bunga berbentuk
tabung 2 4 mm. taju bunga 5 -8, berbentuk paku, berambut
Biji
halus.
Berbiji dua
Habitat
Keterangan
Biasanya difanfaatkan sebagai tanaman hias. Dapat juga
dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit seperti
bisul, biang keringat dan gatal-gatal, hepatitis, haid tidak
teratur dan keputihan.
6. Bougainvillea glabra (Bunga Kertas Merah)
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Hamamelidae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Nyctaginaceae
Genus
: Bougainvillea
Spesies
: Bougainvillea glabra
Deskripsi
Akar
: Tunggang
31
Batang
Daun
Bunga
Buah
: Buah buni yang masak hitam megnkilat, bebiji dua atau karena
kegagalan berbiji satu dan tidak memiliki lekukan.
Habitus
: Perdu tegak
Ekologi
Keterangan
Kelas
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Myrtales
Famili
32
Genus
: Psidium
Spesies
: Psidium guajava L.
Deskripsi :
Akar
Akar
Berakar tunggang
Batang
yang
mati),
batang
berwarna
coklat
muda,
Bunga
Buah
Biji
Habitat
Keterangan
: Spermatophyta
Class
: Dicotyledoneae
Ordo
: Anacardiales
Famili
: Anacardiaceae
Genus
: Anacardium
Spesies
Deskripsi :
: Anacardium occidentale
Akar
Berakar tunggang
Batang
Daun
kecil
di
bagian
tengah,
pertulangan
menyirip,
berwarna hijau
Bunga
di
bagian
tengah,
pertulangan
menyirip,
berwarna hijau
Tangkai buahnya lama kelamaan akan
Buah
Habitat
Keterangan
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Klas
: Dicotyledonae
Bangsa
: Rutales
Famili
: Rutaceae
35
Genus
: Citrus
Species
: Citrus aurantiifolia
Deskripsi :
Akar
Berakar tunggang
Batang
Daun
Bunga
dan
tangkai
putik
silindris
putih
0,25-0,5
cm
berwarna
putih
Biji
Habitat
Keterangan
: Plantae
: Magnoliophyta
Classis
: Dicotyledons
Sub classis
: Rosidae
Ordo
: Geraniales
Familia
: Oxalidaceae
Genus
: Averrhoa
Species
: Averrhoa bilimbi L.
Deskripsi :
Akar
Berakar tunggang
Batang
Daun
daun
berwarna
hijau,
bertangkai
pendek,
Bunga
majemuk
berkelompok.
yang
Tumbuh
37
tersusun
keluar
dari
dalam
batang
malai,
atau
Buah
Biji
Habitat
Keterangan
Buah
belimbing
wuluh
(Averrhoa
bilimbi)
dapat
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub kelas
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Famili
: Solanaceae
Genus
Spesies
: Solanum
: Solanum torvum Swartz
Deskripsi :
Akar
Berakar tunggang
Batang
Daun
Bunga
banyak
bunganya.
Bunganya
berbentuk
bintang
Biji
Habitat
Tersebar
luas
di
wilayah tropis.
Hidup
dari dataran
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub-Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Bangsa
: Myrtales
Suku
: Melastomaceae
Marga
: Melastoma
Spesies
: Melastoma polyanthum
39
Deskripsi
Habitus
: Perdu, tinggi 4 m.
Batang
Daun
Bunga
Buah
Biji
: Kecil, merah.
Akar
: Tunggang, coklat.
40
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Oleales
Famili
: Oleaceae
Genus
: Jasminum
Spesies
: Jasminum sambac
Deskripsi
Akar
: Tunggang
Batang
Daun
Bunga
Habitus
Keterangan
41
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Upafamili
: Mimosoideae
Bangsa
: Acacieae
Genus
: Acacia
Spesies
: Acacia auriculiformis
Deskripsi
Akar
: Tunggang
Batang
Daun
: Bentuk daun seperti bulat sabit dengan panjang 10-16 cm dan lebar
1-3 cm, permukaan daun halus berwarna hijau keabuan dengan 3 4
tulang daun longitudinal yang jelas.
Bunga
Buah
Biji
Habitat
42
Manfaat
:Kayu
Acacia
auriculiformis
merupakan
bahan
untuk
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Cannaceae
Genus
: Canna
Spesies
: Canna indica L.
Deskripsi
Habitus
Akar
:Sistem
perakarnnya
serabut
(adix
adventicia),
dengan
Daun
tepi
daun
rata
(integer),
tulang
daun
menyirip
bung
bunga bisexualis,
muncul
kelamin
43
pada
bunga
ujungbatang.
terdiri
dari
Termasuk
benang
sari
4 steril 1 fertil,berbentuk
lembaran
mahkota
yang
disebut
: Buah berupa buah kotak, berbentuk bulat telur dan pada bagian luar
terdapat duri duri lunak. Bijinya 3-5 buah dan berbentuk bulat
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Bangsa
: Euphorbiales
Suku
: Euphorbiaceae
Marga
: Euphorbia
Jenis
: Euphorbia milii
Deskripsi
Akar
: Akar tunggang. batang. Akar yang sehat berwarna putih kecoklatcoklatan, sedangkan akar yang sudah tua berwarna coklat.
Batang
: Batang ada dua macam, yaitu bulat dan bersudut, tidak berkayu.
Akan tetapi, dengan semakin bertambahnya umur tanaman batang
akan mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang
bersudut. Batang ini ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal,
ganda, dan duri yang berkelompok.
Daun
44
Bunga
Buah
Biji
: Biji terdapat di dalam buah. Biji yang berwarna coklat tua ini
berbentuk bulat, dengan diameter antara 0,3-0,5 cm.
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Rubiales
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Morinda
Spesies
: Morinda citriffolia L
Deskripsi
Batang
45
Akar
Daun
: Daun tanaman ini besae dan tunggak. Daun bertangkai, bulat telur
hingga berbentuk elips, kebanyakan daun runcing, berwarna hijau
mengkilap yang ber ukuran 5-17 cm. Daun ini memiliki banyak
variasi seperti bentuk bulat, bertepi rata, hijau kekuningan, gundul
dengan panjang 1,5 cm.
Bunga
Buah
Biji
46
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
: Magnoliophyta
Classing
: Magnolipsida
Sub classis
: Asteredae
Ordo
: Solanales
Famili
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Species
:Capsicum frustescens
Deskripsi
Daun
Batang
:Batang ini berwarna hijau tua , hijau muda dan batang batang yang
telah berwarna kecoklatan maka batang sudah mengalami kerusakan
pada jaringan parenkim .
Akar
: Akar berserabut.
Bunga
47
Biji
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Dilleniidae
Ordo
: Urticales
Famili
: Moraceae
Genus
: Artocarpus
Spesies
: Artocarpus heterophyllus
Deskripsi
48
Akar
Daun
Bunga
Buah
Biji
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anacardiacea
Genus
: Mangifera
Spesies
: Mangifera laurina
Deskripsi
49
Batang
iritasi,
terutama
bagi
orang
yang
Daun
daun nervus
lateralis, tulang
daun
menyirip
pori/
celah
: Buah batu, bentuk bulat telur; daging buah berwarna kuning terang
bila masak, berair, berserat, dapat dimakan, rasa mangga manis dan
sedikit asam, berbau harum terpentin; kulit buah berwarna hijau
kekuningan bila masak.
Biji
50
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Oxalidales
Famili
: Oxalidaceae
Genus
: Averrhoa
Spesies
: Averrhoa carambola
Deskripsi
Buah
Akar
: Tunggang
Batang
coklat
tua,
kulit
kayu
tipis,
permukaan
kasar.
Bunga
Buah
tekstur buah renyah dengan rasa manis sedikit asam ketika matang,
banyak mengandung air.
Biji
: Bentuk biji pipih - berwarna putih saat muda, setelah tua berwarna
coklat tua, biasanya berbuah setelah berumur 2 - 5 tahun.
BAB V
PENUTUP
52
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembuatan laporan akhir ini adalah sebagai berikut :
1) Perbedaan monokotil dan dikotil dapat kita lihat dari akar, batang, cambium,
dan daunnya
2) Bahwa masing-masing kelas tersebut memiliki ordo tersendiri
3) Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua
macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan
monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang
disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.
DAFTAR PUSTAKA
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=217
53
http://materibelajarinside.blogspot.co.id/2014/09/morfologi-klasifikasiekologi-tumbuhan-asoka.html
http://www.petanihebat.com/2013/12/morfologi-tanaman-jambu-biji.html
http://1001budidaya.com/klasifikasi-morfologi-belimbing-wuluh/
https://id.wikipedia.org/wiki/Takokak
LAMPIRAN
54
55