Proposal Usaha Cabe Rawit
Proposal Usaha Cabe Rawit
Proposal Usaha Cabe Rawit
Disusun Oleh :
Tri Sugianto H. Sumani
NPM. 18041008
Cabe rawit dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, maka dari itu
kondisi di desa Lopito, Kabupaten Banggai Kepulauan, rasanya sangatlah cocok
untuk usaha budidaya tanaman cabe rawit. Bertanam cabe rawit dapat
memberikan nilai ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan
sungguh-sungguh.
Hal ini merupakan salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan untuk
membudidayakan cabe dengan baik dan benar sehingga memperoleh produksi
yang tinggi. Selain itu harganya cukup tinggi jika dibandingkan dengan cabe
keriting ataupun cabe jenis lainnya.
B. Tujuan
1. Meningkatkan pendapatan/penghasilan
2. Teknis Pelaksanaan
1). Pembibitan
Biji cabe rawit harus disemaikan lebih dulu sebelum ditanam. Untuk
mempercepat pertumbuhannya, biji cabe sebaiknya direndam dahulu dalam air
selama 24 jam sebelum ditanam. Perlu diperhatikan bahwa biji cabe yang baik
adalah biji cabe yang betul-betul masak dan kering. Pada kegiatan proses kerja ini
cara menyemai biji yaitu menggunakan kotak persemaian. Tanah yang digunakan
untuk persemaian menggunakan tanah yang subur dan bebas dari gangguan hama
dan penyakit. Persemaian menggunakan atap dari daun kelapa atau daunan
lainnya agar suasana menjadi lebih lembab dan tanaman tidak terkena sinar
matahari secara langsung.
a. Persiapan penanaman
- Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada
pada lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Pengolahan tahap ini
dilakukan dengan mencangkul.
- Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul kembali tipis-
tipis sehingga diperoleh struktur tanah yang gembur atau remah, sekaligus
untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini
dibiarkan selama 1 minggu.
- Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang
masak sebanyak 10 Kg. Pemberian pupuk kandang yang belum masak
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bahkan dapat mematikan
tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan panas. Pada tahap ini,
tanah yang telah ditaburi pupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan
diratakan.
Pada waktu menanam cabe rawit, tanah harus tersedia unsur hara yang
cukup, maka bedengan yang telah dipersiapkan dapat diberi pupuk organik berupa
pupuk kandang 10 Kg yang sudah matak. Pupuk tersebut dapat disebarkan ke
seluruh permukaan bedengan atau hanya ditempat tanaman cabe akan ditanam.
6). Penanaman
Bibit cabe dapat dipindahkan kelahan Setelah bibit umur 15-24 hari atau
setinggi kira-kira 15 cm di pesemaian. Penanaman dibedengan dilakukan dengan
jarak tanam 60 x 70 cm dan di polibag sebanyak 7 buah Pada saat pengambilan
semai di lapangan atau semai kotak dapat menggunakan solet yang ditusukan
dengan cara miring dan diangkat keatas sehingga semai akan terangkat ke atas.
Tempat yang akan ditanami semai dibuat lubang sedalam akar tunggang. Setelah
ditanam segera disiram dan diberi penutup pelepah pisang atau daun-daunan
supaya tidak layu, di kemudian hari akar akan melingkar tidak dapat berkembang.
Setelah bibit cabe ditanam sebaiknya segera disiram air untuk menjaga
kelembaban dalam tanah dan kelembaban tanaman.
7). Penyiraman
9). Penyiangan
Bila di lahan banyak gulma maka harus segera disiangi agar tidak menjadi
pesaing bagi tanaman cabai untuk mendapatkan unsur hara. Jika dalam jangka
waktu lama gulma tidak segera disiang, tanaman cabe akan menjadi kurus dan
kerdil. Namun pencabutan gulma perlu dilakukan hati-hati agar tidak merusak
tanaman cabenya.
10). Penggemburan
Jenis pemangkasan seperti ini dilakukan untuk membuang tunas air yang
tumbuh pada setiap ketiak daun pada, cabang utama/primer dengan tujuan agar
membentuk kerangka pohan dan, mendapatkan percabangan yang kuat serta
merata kesegala arah, diperoleh tanaman dengan pertumbuhan yang meluas dan
melebar sehingga terbentuknya tajuk yang ideal. Pemangkasan tunas air atau
membuang cabang yang tidak diperlukan pada tanaman cabe, yang lazim dengan
istilah menempel atau mewiwill tunas air pada batang utama/primer sampai
terbentuk 3 atau lebih cabang yang akan dipelihara selanjutnya.
12). Pemupukan
Tanaman cabe yang telah ditanam sekitar satu minggu dapat segera
dipupuk dengan pupuk NPK Pada waktu melakukan pemupukan tidak boleh
mengenai batang karena akan merusak batang. Pada waktu, tanaman berumur 2-3
minggu dipupuk lagi sebanyak 5 gram per pohon. Penggunaan pupuk daun
maupun zat perangsang tumbuhan dapat diberikan sesuai dosis anjuran dalam
label kemasan.
Tanaman cabe banyak diserang hama seperti thrips, kutu daun, lalat buah
dan lainnya, serta penyakit seperti antraknosa, layu bakteri, layu ftisarium, bercak
daun cercospora, busuk buah, daun keriting.
14). Panen
Tanaman cabe rawit dapat dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sesudah
disemai. Panenan berikutnya dapat dilakukan 1-2 minggu tergantung dari
kesehatan dan kesuburan tanaman. Untuk tanaman cabe rawit bila dirawat dengan
baik dapat mencapai umur 1-2 tahun, apabila selalu diadakan pemangkasan dan
pemupukan kembali setelah tanaman dipanen. Pemupukan kembali dapat
memberikan pupuk organik seperti kompos maupun pupuk kandang yang sudah
menjadi tanah.
a. Biaya produksi
c. Keuntungan usaha
Keuntungan usaha = Hasil penjualan – Biaya produksi
= Rp. 131.250 – Rp. 23.000,-
= Rp. 108.250,-
F. Penutup
Keberhasilan suatu proses pencapaian tujuan akan tidak memiliki makna
apabila tidak adanya tindak lanjut atas upaya pencapaian tersebut.
Sekiranya demikianlah proposal usaha terkait budidaya cabe rawit, semoga
dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan lebih baik lagi jika
kemudian proposal usaha ini bisa menjadi acuan bagi mereka yang ingin
melakukan usaha dibidang budidaya tanaman cabe rawit.