Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Powerpoint Budidaya Tanaman Jagung Erigunawan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Budidaya Tanaman Jagung

Disusun Oleh : Eri Gunawan


Latar Belakang
Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan
hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup memadai
sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Selain sebagai makanan pokok,
jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,
jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga
menggunakan jagung sebagai pangan pokok. .
POKOK PEMBAHASAN :

1.Deskripsi Jagung 7. Pengelolaan Tanaman


2.Syarat Tumbuh 8. Hama

3.Benih 9. Pemupukan Dan Pemeliharaan

4.Pengolahan Lahan 10. Panen dan Pasca Panen


5. Jarak Tanam

6.Pelaksanaan Penanaman
1.Deskripsi Jagung
Jagung merupakan tanaman Klasifikasi ilmiah
semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80- Kingdom : Plantae
150 hari. Paruh pertama dari siklus
Divisio : Angiospermae
merupakan tahap pertumbuhan
vegetatif dan paruh kedua untuk Kelas : Monocotyledoneae

tahap pertumbuhan generatif. Ordo : Poales

Familia : Poaceae
Daun jagung adalah daun sempurna.
Bentuknya memanjang. Antara Genus : Zea
pelepah dan helai daun terdapat
Spesies : Zea mays L.Nama binomial
ligula. Tulang daun sejajar dengan
ibu tulang daun.
2.Syarat Tumbuh

Tanaman jagung mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap tanah, baik jenis


tanah lempung berpasir maupun tanah lempung dengan pH tanah 6 - 8.
Temperatur untuk pertumbuhan optimal jagung antara 24-30 °C.

Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam
awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar
matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan
memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 23º C – 30º C.
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur,
subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5.
Teknik Budidaya Jagung
3.Pemilihan Benih
1.Selalu mempergunakan benih segar yang berkualitas
dengan tingkat berkecambahnya 85 %.

2.Gunakan varietas benih yang telah mengalami


perbaikan dan diakui oleh Pemerintah, belilah benih dari
perusahaan benih.

3.Benih harus dari varietas yang cocok dengan kondisi


setempat.

4.Jumlah benih yang dianjurkan untuk setiap ha (hektare)


adalah 25 kg.
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi
(benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan
5.Hindari terjadinya kecambah yang jelek, serangan benih ± 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya
serangga, penyakit, burung dan hewan pengerat. direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam).

4.Pengolahan Lahan

Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa


tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya
dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul
dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan ditanami
dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan.
Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan
tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm.
Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang
drainasenya jelek
5. Jarak Tanam

1.Jarak antar bedengan 75 -80 cm

2.Jarak antar tanaman pada bedengan 20 -25 cm

3.Kerapatan yang dianjurkan 53.333 tanaman / ha.


6.Pelaksanaan Penanaman
1. Persiapan Lahan

a. Pemberian pupuk alami dan kompos pada lahan

b. Buat bedengan rendah dengan jarak antar bedeng 75 cm

2. Waktu tanam dan kedalaman tanam

a. Waktu tanam pada saat musim hujan tiba

b. Masukan 1 benih pada tiap lubang

c. Kedalaman tanam tergantung pada jenis tanah, kelembapan


dan suhu.
Pada kondisi penanaman yang baik kedalaman ideal adalah 5 cm. Agar dapat
berkecambah dengan baik, setelah benih ditaburkan, benih ditekan -tekan dengan
kaki. Benih dapat masuk lebih dalam pada tanah berpasir dari pada tanah
berlempung

d. Tentukan lubang untuk pupuk dasar dengan menggunakan cangkir pupuk


setelah benih ditaburkan. Pada kondisi suhu udara 24 -34 °C dan tanah
berkelembaban ideal, maka benih jagung akan dapat berkecambah 4 -5 hari setelah
ditaburkan.
7. Pengelolaan Tanaman

1. Penjarangan dan Penyulaman

Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong


dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan
tanah.
Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh
dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang
akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk
mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10
hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta
perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu
penanaman
2.. Penyilangan

Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyilangan pada


tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan
atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai
mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut
masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka
dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
3. Pengairan dan Penyiraman

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila


tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun
menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga
perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.
8.Hama
1.Hama

a. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein) Gejala: daun berubah


warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang
mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu,
pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab:
lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna
punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat
kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-
3,5 mm. Pengendalian:
(1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman.
(2) tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan.
(3) Sanitasi kebun.
(4) semprot dengan PESTONA
b.Ulat Pemotong

Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas


permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada
batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh.
Penyebab: beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis ipsilon;
Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia
furnacalis), dan penggerek buah jagung (Helicoverpa
armigera). Pengendalian:
(1) Tanam serentak atau pergiliran tanaman;
(2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat
di dalam tanah);
(3) Semprot PESTONA, VITURA atau VIREXI.
9. Pemupukan

Untuk pemupukan yang baik dianjurkan mengunakan pupuk hayati bio


extrem 10 ml L-1 dan zpt hormax 4 ml L-1 agar menghasilkan berat tongkol
tanpa klobot 304,56 grm (Surtirnah 2008) serta pengunaan pupuk kandang /
kompos 20 ton / ha. Sedangkan untuk pupuk an organik : Urea 300 kg / ha, TSP
100 kg / ha, KCI 50 kg / ha. Pupuk dasar diberikan sebelum tanam atau
bersamaan tanam sejumlah 20 ton / ha pupuk organic, 100 kg / ha Urea, 100 kg
TSP, daD 50 kg / ha KCl dengan membuat larikan atau ditugalkan kemudian
ditutup kembali dengan tanah dengan jarak 10 cm dari garis tanam / lubang
tanam.
10 .Panen dan Pasca Panen

1.Ciri dan Umur Panen

Untuk jagung manis lebih kurang masa panen 60-75 hari setelah tanam.
Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi
penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang
susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen
jika sudah matang fisiologis. Berat tongkol berklobot jagung manis pada
penelitian yang tidah mengunakan pupuk hayati dan ZPT dilaporakan mampu
memperoleh berat tongkol tanpa kelobot tertinggi adalah 372,19 gram (Lidar
dan Sutinah 2012).
2. Cara Panen

Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.

3.Pengupasan

Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai,
agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak
tumbuh.
KESIMPULAN

Jagung (Zea mays. L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan
manusia dan hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup
memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Selain sebagai makanan
pokok, jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak. Kebutuhan akan konsumsi
jagung di Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan pada makin meningkatnya
tingkat konsumsi perkapita per tahun dan semakin meningkatnya jumlah penduduk
Indonesia.
Setelah dijelaskan teknik budidaya jagung tersebut semoga
menambah ilmu pengetahuan tentang melakukan
budidaya jagung diperkebunan
Sekian Dan Terimakasih
Disusun Oleh : Eri Gunawan

Anda mungkin juga menyukai