Wesel
Wesel
Wesel
a. Penarik Promes.
Pada tanggal 02 Januari 2006, Badawi menarik seuah promes yang bernilai
nominal Rp. 15.000.000,00 bunga 6% dengan jangka waktu 90 hari untuk Amirrudin,
sebagai pengganti hutang biasa.
d. Pembayaran Promes.
Seperti contoh diatas, jika promes tersebut dilunasi oleh pembuatnya (Iskandar)
pada tanggal jatuh temponya, yaitu tanggal 03 September 2006.
(1) Pembukuan BRI ( pemegang promes ).
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2006
September 03 Kas 30.300.000
Pendapatan Bunga 300.000
Piutang Wesel 30.000.000
Perhitungan :
e. Perpanjangan Promes.
Sebuah promes dengan nilai nominal Rp. 30.000.000,00 bunga 9% jangka waktu
60 hari yang ditarik oleh Sutarto untuk Hardono pada tanggal 07 Juli 2006,
diperpanjang (diperbarui) pada tanggal 05 September 2006, yaitu pada tanggal jatuh
temponya dengan termin yang sama. Bunga untuk periode yang lalu dibayar pada saat
perpanjangan.
f. Promes Dari Pembeli Yang Tidak Dibayar Pada Saat Jatuh Tempo.
Sebuah promes dengan nilai nominal Rp. 24.000.000,00 bunga 9% jangka waktu
90 hari, tertanggal 10 Juli 2006, yang ditarik oleh Budi untuk Marwan sebagai pengganti
hutang biasa, telah jatuh tempo pada tanggal 08 Oktober 2006. Promes tersebut tidak
dibayar oleh Budi pada tanggal jatuh temponya.
(1) Pembukuan Marwan (pemegang promes).
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2006
Oktober 08 Piutang Usaha 24.540.000
Pendapatan Bunga 540.000
Piutang Wesel 24.000.000
Perhitungan :
Perhitungan :
Hari bunga ( 8/10 s/d 7/12 – 2006 ) = 60 hari
Diskonto Wesel :
i. Pencatatan Untuk Wesel dan Promes Yang Telah Didiskontokan Pada Saat Jatuh
Tempo.
Seperti contoh pada butir (h), jika promes dari Suhardi yang didiskontokan oleh
Aminoto ke Bank Danamon telah sampai pada tanggal jatuh temponya, maka Bank
Danamon akan menagih promes tersebut kepada Suhardi. Atas tagihan bank kepada
Suhardi ini ada dua kemungkinan, yaitu (1) Suhardi melaksanakan kewajibannya, dan
(2) Suhardi tidak melaksanakan kewajibannya.