Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Kasus Laparatomi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN POS LAPARATOMI

PADA Ny.N DI RUANG BEDAH AZZAHRAWI


RSI IBNUSINA BUKITTINGGI
TAHUN 2021

OLEH
FITRA MASJIDI S.Kep
2004149010113

CI akademik CI klinik

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

TAHUN 2021/2022
LAPORAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.N
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Negri Sipil (PNS)
Alamat : Padang Sidempuan
No RM : 392417
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Medis : Post Laparatomi
Pendidikan Terakhir : Sarjana
Tanggal Masuk : 08 Juli 2021
Tanggal Pengkajian : 09 Juli 2021
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn . S
Umur : 46 Tahun
Pendidikan Terakhir : Sarjana
Pekerjaan : kariawan swasta
Hubungan : Suami
No Telepon :
Alamat : Padang Sidempuan
3. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama :Klien mengeluhkan Nyeri bekas operasi di perut
yang dilakukan pada tanggal 08 Juli 2021, penyebab
nyeri berasal dari bekas operasi, nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk oleh benda tajam,nyeri di
bekas luka operasi pada abdomen, skala nyeri 5,
nyeri dirasakan saat beraktivitas durasi sekitar 3-5
menit
P : Nyeri bekas operasi
Q :Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R :Nyeri berpusat di daerah operasi (abdomen)
S :Skala nyeri 5
T: Nyeri di rasakan saat bergerak dan jika tersentuh
Riwayat Kesehatan Sekarang :

Pasien masuk melalui ugd pada tgl 08 juli 2021 pada jam 09.50 WIB dengan
keluhan nyeri di perut kanan bagian bawah sejak semalam sebelum rumah
sakit, pasien mual,muntah tidak ada. Pada saat di lalukan pengkajian tanggal
09 Juli 2021 tampak luka di abdomen tertutup kain kassa panjang kurang
lebih 3x10 cm, kassa tampak bersih tidak ada bekas darah maupun pus. Pada
abdomen sebelah kanan tampak terpasang drain, drain kurang lebih sebanyak
50cc. Keadaan umum sedang, dengan GCS 15, E4 V5 M6, TD: 111/83
mmhg, HR: 90x/I, suhu 36,3 derjat Cercius, RR 20 x/I .

Riwayat Kesehatan Dahulu :

Allergy
 Obat : Klien mengatakan tidak ada alergi obat
 Makanan : Klien mengatakan tidak ada alergi makanan
 Lainnya : Tidak ada
Riwayat Operasi :Klien mengatakan tidak pernah operasi sebelumnya.

Riwayat Kesehatan Keluarga :


Klien mengatakan tidak ada dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti DM, jantung, dam
hipertensi.
4. Fisiologis
a. Oksigenasi
1) Fisik (Paru)
Inspeksi : Dada kiri dan kanan simetris, tidak ada retraksi dada,
tidak terdapat cuping hidung, RR:20x/menit.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi paru pekak
Auskultasi : Suara nafas vesikuler

2) Laboratorium
Tidak ada pemeriksaan
3) Pemeriksaan Diagnostik lain (Radiologi Thorax paru)
Rontgen Thorak
Torax Rontgen tgl 08 juli 2021 (IGD)
Cor dan Pulmo dalam batas normal
b. Sirkulasi
1) Fisik
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat, tidak ada sianosis
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra,
capilarefill kurang dari dua detik, HR : 90 x/i
Perkusi : batas jantung kanan ICS IV linea sternalis dextra
batas jantung kiri ICS V linea midklavikula sinistra
batas pinggang jantung ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal, tidak ada bunyi murmur dan gallop
TD :111/ 83 mmHg

ECG
(EKG) tgl 08 juli 2021 (IGD)
- Irama : Sinus
- Heart rate : 90 x/i
- Axis : Normal
Kesan : Sinus Ritme ( Normal )

2) Lab
Hematologi Tanggal 14 juli 2021

Variable Nilai Nilai normal Kesan


Hemoglobin 10,8 12.0-15.0 Normal
Trombosit 322 150-400 x 103/ Normal
mm3

c. Nutrisi
1) Antropometri
Tinggi Badan = 155 cm
Berat Badan = BB sebelum sakit 50 kg, sesudah sakit 50kg

2) Biomedik : Tanggal 14 juli 2021 (IGD)

Variable Nilai Nilai Normal Kesan

Eritrosit 3,99gr/dl 4,5-5,5 juta Menurun

Leukosit 9500/ul 4500-10000/ul Meningkat


Ureum 18,8mg/dl 10 – 50 Normal

Kreatinin 1,0mg/dl 0,8-1,3 Normal

3) Clinical signs (C) :

NO Bagian Tubuh Tanda Normal Tanda Tidak Normal


1 Rambut Beruban,Licin,berminyak,  Tidak ada
kelainan
2 Kulit Halus, sedikit basah,  Tidak ada
Turgor kulit kering kelainan
3 Mata Bersih,Bersinar,  Tidak ada
Konjungtiva Anemis kelainan
4. Mulut Mukosa bibir ,bersih, tidak  Mukosa bibir
ada sariawan tampak lembab
 Lidah besih

5 Otot Kekuatan dan Berkembang ( - )


Baik
6 Gastro Nafsu makan baik, tidak  Nafsu makan
Instensinal ada mual dan muntah menurun
 Mual tidak ada
 Muntah tidak
ada

7 Aktivitas Aktifitas dan istirahat  Energi kurang


tidak terganggu  Lemah
 Tidur kurang
karna sering
terbangun karna
nyeri
4) Dietary History (D)

Pola diet/makan Makan biasa


Makanan kesukaan Klien mengatakan tidak ada pantangan
dalam makan.
Kebiasaan makan Klien lebih menyukai makanan dirumah
dan rutin makan 3 kali dalam sehari
walau dalam porsi kecil
Pemasukan cairan  Klien minum kurang lebih 2
liter per hari

 Saat ini klien terpasang infus


RL 20 tetes/menit

Problem diet  Klien mengatakan masih enggan


untuk makan, pasien baru bebas
puasa pagi ini, tadi pasien baru
mencoba makn 5 sendok, dan
minum sedikit tapi sering

Diet Sebelum dirawat


 Jenis diet : makan biasa (nasi
dan lauk).

 Makanan ringan : suka


memakan kue –kue dan
gorengan

 Klien tidak suka mengkonsumsi


suplemen atau vitamin.

diet saat ini


pasien baru bebas puasa pagi ini, pasien
baru mencoba makan 5 sendok, dan
minum sedikit tapi sering
Diet : Pemberian makanan dengan oral
Diet : Bentuk : Makanan lunak
Frekuensi 3 x 1
Rute : Oral
Kesimpulan : Diit diberikan sesuai kebutuhan kalori pasien.
Pemeriksaan fisik abdomen

Inspeksi : Dinding perut tampak simetris tiap kuadran kiri/


kanan, Tidak terdapat kelainan warna pada dinding
abdomen, terdapat luka bekas operasi yang tertutup
kassa ukuran 10 x 3 cm, kassa tampak bersih, di
abdomen kanan tampak terpasang drain kurang
lebih 50cc
Auskultasi : Peristaltik , BU 15 x/menit
Palpasi : Tidak ada terasa masa, nyeri tekan pada area luka
post operasi
Perkusi : Bunyi Timpani ,Nyeri pada saat perkusi di area
operasi

5) Eliminasi
1) Fisik

SEHAT SAKIT
BAK BAK
Frekuensi: 4-6 kali per hari Frekuensi : 4-6 kali per hari
Warna : kuning muda Warna : kuning muda
Keluhan selama BAK : Tidak ada Keluhan selama BAK : Tidak ada

BAB BAB
Frekuensi : 1-2 kali per hari Frekuensi : belum ada
Konsistensi : cair ber ampas Konsistensi : -
Warna : Kuning Warna : -
Keluhan selama BAB : Tidak ada Keluhan selama BAB : tidak ada
6) Aktivitas dan Istirahat
1) Fisik
Kemampuan perawatan diri :
0 = mandiri
1 = dengan alat bantu
2 = bantuan dari orang lain
3 = bantuan peralatan dan orang lain
4 = tergantung/tidak mampu
a. Aktivitas / kemampuan beraktifitas sebelum sakit

Aktivitas/kemampua 0 1 2 3 4
n beraktivitas
Makan/minum v
Berpakaian/berdandan v
Toileting v
Mobilisasi ditempat v
tidur
Berpindah v
Berjalan v
Menaiki tangga v
Berbelanja v
Memasak v
Pemeliharaan rumah v

b.Aktivitas / kemampuan beraktifitas saat sakit

Aktivitas/kemampua 0 1 2 3 4
n beraktivitas
Makan/minum v
Berpakaian/berdandan v
Toileting v
Mobilisasi ditempat v
tidur
Berpindah v
Berjalan v
Menaiki tangga v
Berbelanja v
Memasak v
Pemeliharaan rumah v
Kekuatan otot :
Kiri Kanan

5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5

0 = tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot, lumpuh total


1 = terdapat sedikit kontraksi, namun tidak didapatkan gerakan pada
persendian yang harus digerakkan oleh otot tersebut
2 = didapatkan gerakan, tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gaya
berat (gravitasi)
3 = dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat
4 = disamping dapat melawan gaya berat, ia dapat pula mengatasi
sedikit tahanan yang diberikan
5 = tidak ada kelumpuhan (normal)

2) Istirahat dan tidur

Sehat Sakit
Kebiasaan : 6-7 jam/ malam, Kebiasaan : 6-7 jam/ malam,
1 jam/Siang 2 jam/Siang
Merasa segar setelah tidur : ya Masalah-masalah :setelah operasi
Masalah-masalah : tidak ada klien mengatakan sering
terbangun karna nyeri pada bekas
operasi

Proteksi dan Perlindungan


1) Fisik
Tanda inflamasi dan infeksi : suhu tubuh normal 36,2oC
Resiko jatuh : skala morse dengan skor 20 (Resiko rendah)
Eksteremitas atas : Terpasang infus pada punggung tangan kiri, tidak
ada tanda infeksi
Ekstermitas bawah :tidak ada kelainan
Resiko jatuh : skala morse ( terlampir)
Faktor Resiko Parameter Skor 09/07/2021
Riwayat Jatuh Ya 25
Tidak 0 0
Diagnosa sekunder Ya 15
Tidak 0 0
Alat bantu Berpegang pada perabot 30
Tongkat / alat penompang 15
Tidak ada / Kursi roda/ 0 0
perawat
Tirah baring 0
Terpasang Infus Ya 20 20
Tidak 0
Gaya berjalan Terganggu 20
Lemah 10
Normal/tirah baring 0 0
Status mental Sering lupa akan 15
kemampuan
0 0
Sadar akan kemampuan diri
sendiri
20

Tingkat Resiko :
o Resiko Tinggi = ≥ 45 ( pasang stiker pada gelang dan penanda resiko jatuh)
o Resiko Sedang = 25 – 44
oResiko rendah = 0 – 25

7) Sensori
1) Fisik
Nyeri : tidak ada
Penglihatan :
Ketajaman : normal
Konjungtiva : konjungtiva tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
Reflek cahaya : +/+
Pupil : Isokor
Penciuman :
Sumbatan : tidak ada sumbatan di salungan penciuman
(hidung tampak bersih) , tidak memakai oksigen
Perdarahan : tidak ada perdarahan pada hidung
Pengecapan :
Manis : Klien dapat merasakan rasa manis
Asin : Klien dapat merasakan rasa asin
Asam : klien dapat merasakan rasa asam
Pendengaran :
Kanan : klien mengeluh telinganya seperti berdenging
Kiri : pendengaran tidak ada gangguan

8) Cairan dan Elektrolit


1) Fisik
Intake
Minum : 2000 ml/24 jam
Intravena : 1500 (3 kolf RL) ml/24 jam
Total : 3500 ml/24 jam
Output
Urine : 2200ml/24 jam
IWL : 750 ml/24 jam

Total : 2950 ml/24 jam


Balance : 2950 – 3500=550cc
Tanda
Dehidrasi : ada tanda dehidrasi
Distensi : tidak ada tanda distensi
Edema : tidak ada tanda edema

2) Lab: Tidak dilakukan pemeriksaan

9) Fungsi neurologi
1) Fisik
Status mental : tenang
GCS : 15
KU : baik
Memory : jangka panjang dan jangka pendek baik
Perhatian :dapatmengulang informasi yang sudah
disampaikan
Bahasa : Bahasa yang di sampaikan sangat jelas
Kognisi : Kognisi Baik
Orientasi :
Orang : Orientasi tehadap orang baik
Tempat : Orientasi terhadap Tempat baik
Waktu : Orientasi terhadap waktu baik

10) Endokrin
1) Fisik
Kelenjar tiroid
Pembesaran : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid
Tremor : tidak ada terjadi tremor

2) Pancreas
Trias DM tidak terjadi pada pasien: poliuri (-), polidipsi (-),
polifagi (-)

3) Lab
Tanggal :17 juli 2021

Variable Nilai Nilai normal Kesan


Gula darah 108 mg/dl <140 mg/dL Meningkat
sewaktu

Therapy :

Nama Obat Dosis Cara Manfaat Frekuensi


pemberian
Cefotaxim 1 gr IV Obat antibiotik 2x1
Metronidazole 500 mg IV Obat antibiotik 3x1
Inf. RL 1500ml IV Cairan 1500ml/24
jam

d. Data Fokus
1. Data Subjektif :
 Klien mengatakan nyeri bekas operasi pada abdomen
 Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan tersayat, luka tidak
menjalar
 Klien mengatakan skala nyeri 5
 Klien mengatakan nyeri meningkat saat bergerak dan jika luka tersentuh

2. Data Objektif :

 Klien tampak meringis


 Klien tampak gelisah saat merubah posisinya
 Tampak luka bekas operasi tertutup verban pada abdomen ukuran 3x10cm
 Tidak Teraba hangat dan berwarna kemerahan disekitar luka operasi klien
 Luka bekas operasi tampak bersih tidak tampak darah pada kassa
 Pada abdomen kanan terpasang drain, cairannya kurang lebih 50 cc
 Leukosit ……
 TD : 111/83 mmHG
 HR : 90x/i
 Pasien tampak masih sulit untuk mobilisasi
 Kekuatan otot

5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5

 Mode Adaptasi Konsep Diri :


Klien mengatakan adalah seorang istri dari satu orang suami dan ibu dari 3 orang
anak,Klien berpropesi sebagai guru SD, yang kegiatan sehari-hari lebih banyak di luar rumah
untuk bekerja tetapi tetap menjalankan pekerjaan rumah tangga. Saat sakit klien merasa sedih
harus berpisah dengan anak-anaknya dan tidak mampu mengurus mereka.

 Mode Adaptasi Interdependen :


Klien mengatakan Hubungan klien dengan tetangga sekitar sangat lah baik,Klien
merupakan warga asli sekitar tempat tinggalnya, dan sangat di perhatikan oleh lingkungan
nya.
 Tingkat Pengetahuan
Klien adalah seorang sarjana namun klien mengatakan awam dengan pengetahuan
tentang kesehatan. Klien mengatakan sudah mengetahui tentang proses rawatan dan
pengobatan yang sedang di berikan kepadanya.
B. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan

Data Fokus Etiologi Masalah keperawatan


DS : Agen pencedera fisik Nyeri akut
 Klien mengatakan (prosedur operasi)
nyeri bekas operasi pada
abdomen
 Klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-
tusuk dan tersayat, luka
tidak menjalar
 Klien mengatakan
skala nyeri 5
 Klien mengatakan
nyeri meningkat saat
bergerak dan jika luka
tersentuh
DO:
 Klien tampak meringis
 Klien tampak gelisah
saat merubah
posisinya
 Tampak luka bekas
operasi tertutup
verban pada abdomen
ukuran 3x10cm
 Pada abdomen kanan
terpasang drain,
cairannya kurang lebih
50 cc
 Klien mengatakan
sering terbangun karna
nyeri
 Leukosit ……
 TD : 111/83 mmHG
 HR : 90x/i

DS :
Efek prosedur invasif Resiko infeksi
 klien post operasi
laparatomi indikasi
apendik perforasi
tanggal 8 juli 2021
 Klien mengatakan nyeri
bekas operasi pada
abdomen
 Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
dan tersayat, luka tidak
menjalar
 Klien mengatakan skala
nyeri 5
 Klien mengatakan nyeri
meningkat saat bergerak
dan jika luka tersentuh

DO:
 Tampak luka bekas
operasi tertutup
verban pada abdomen
ukuran 3x10cm
 Kassa tampak bersih
tidak ada bercak darah
maupun pus pada
penutup kassa
 Tidak ada tanda-tanda
infeksi pada luka
bekas operasi seperi
merah, hangat
 Pada abdomen kanan
terpasang drain,
cairannya kurang lebih
50 cc
 Suhu : 36, 3 derjat
celcius
 Leukosit : 9500/uL

Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik (prosedur operasi)( D.0077)
2. Resiko Infeks ib.d Prosedur Invasif (D.0142)
C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa SLKI (Luaran) SIKI


1 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan MANAJEMEN NYERI
pencedera fisik trauma selama 3x24 jam klien akan :
Observasi
 Menunjukkan nyeri menurun
Kriteria hasil : 1. lokasi, karakteristik, durasi,
1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respon nyeri non
verbal
3. Gelisah menurun 4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri
4. Kesulitan tidur menurun
5. Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
2. Control lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi

1. Jelaskan penyebab, periode, dan


pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyri secara
mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu

2. Resiko infeksi b.d prosedur Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Infeksi (I.14539)
invasif selama 3x24  jam, klien akan:
Kriteria hasil Observasi :
 Tanda infeksi menurun
1. Monitor tanda dan gejala infeksi local
dan sistemik

Teraupetik :

1. Batasi jumlah pengunjung’


2. Berikan perawatan kulit pada area luka
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptic pada pasien
beresiko tinggi

Edukasi :

1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi


2. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
atau luka operasi
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutris
4. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika


perlu

D. Catatan Perkembangan

No Hari/tangga Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


l

1 Jumat Nyeri akut Manajemen nyeri S:


09/07/2021 1. mengbservasi lokasi ,
karakteristik , frekuensi  Klien mengatakan nyeri bekas operasi pada
Jam durasi nyeri abdomen
16:00wib 2. Memberikan teknik non  Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
farmakologi untuk tusuk dan tersayat, luka tidak menjalar
mengurangi nyeri (Teknik  Klien mengatakan skala nyeri 4
nafas dalam )  Klien mengatakan nyeri meningkat saat
3. Mengontrol lingkungan bergerak dan jika luka tersentuh
yang memperberat rasa  Klien mengatakan saat nyeri terasa pasien
nyeri langsung mempraktekkan teknik nafas dalam
4. Memfasilitasi klien istirahat dan nyeri terasa berkurang
5. Mengajarkan teknik non O :
farmakologi untuk
mengurangi nyeri  Klien tampak meringis
6. Berkolaborasi pemberian  Klien tampak gelisah saat merubah
analgesik posisinya
 Klien tampak mempraktekkan teknik nafas
dalam saat nyeri meningkat
 Klien mengatakan sering terbangun karna
nyeri
 TD : 105/75 mmHG
 HR : 90x/i
A : masalah nyeri akut belum teratasi
P : intervensi menajemen nyeri dilanjutkan

2. Jumat Resiko infeksi Observasi : S:

09/07/2021 1. memonitor tanda dan gejala  klien mengatakan tiap kali bergerak
infeksi local dan sistemik nyeri pada area luka post op
Jam 16:00
 klien mengatakan tidak ada merasa
wib Teraupetik : demam
1. membatasi jumlah O:
pengunjung untuk
mengurangi paparan dari  Tampak luka bekas operasi tertutup verban
luar
2. mencuci tangan sebelum pada abdomen ukuran 3x10cm
dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan  Kassa tampak bersih tidak ada bercak
pasien darah maupun pus pada penutup kassa
3. mempertahankan teknik
aseptic pada pasien beresiko  Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
tinggi bekas operasi seperi merah, hangat

Edukasi :  Pada abdomen kanan terpasang drain,


cairannya kurang lebih 50 cc tidak
1. menganjurkan bertambah
meningkatkan asupan
nutrisi untuk membantu  Suhu : 36, 5 derjat celcius
penyembuhan luka
2. menganjurkan A : masalah resiko infeksi belum teratasi
meningkatkan asupan cairan
dengan banyak minum air P : intervensi pencegahan infeksi dilanjutkan
putih
No Hari/tangga Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
l

1 Sabtu Nyeri akut Manajemen nyeri S:


1. mengbservasi lokasi ,
10/07/2021 karakteristik , frekuensi  Klien mengatakan nyeri bekas operasi pada
durasi nyeri abdomen
Jam  Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
16:00wib 2. Memberikan teknik non
farmakologi untuk tusuk dan tersayat, luka tidak menjalar
mengurangi nyeri (Teknik  Klien mengatakan skala nyeri 3
nafas dalam )  Klien mengatakan nyeri meningkat saat
3. Mengontrol lingkungan bergerak sudah berkurang dan jika luka
yang memperberat rasa tersentuh masih nyeri
nyeri  Klien mengatakan saat nyeri terasa pasien
4. Memfasilitasi klien istirahat langsung mempraktekkan teknik nafas dalam
5. Mengajarkan teknik non dan nyeri terasa berkurang
farmakologi untuk O :
mengurangi nyeri  Klien tampak meringis
6. Berkolaborasi pemberian  Klien tampak berhati-hati saat merubah
analgesik posisi
 Klien tampak mempraktekkan teknik nafas
dalam saat nyeri meningkat
 Klien mengatakan kadang-kadang saat
tidur terbangun karna nyeri
 TD : 112/72 mmHG
 HR : 90x/i
A : masalah nyeri akut belum teratasi
P : intervensi menajemen nyeri dilanjutkan

2. Sabtu Resiko infeksi Observasi : S:

10/07/2021 1. memonitor tanda dan gejala  klien mengatakan nyeri saat bergerak
infeksi local dan sistemik sudah berkurang, tapi jika luka tersentuh
Jam 16:00
masih nyeri
wib Teraupetik :  klien mengatakan tidak ada merasa
demam
1. membatasi jumlah
pengunjung untuk O:
mengurangi paparan dari
luar  Tampak luka bekas operasi tertutup verban
2. mencuci tangan sebelum
pada abdomen ukuran 3x10cm
dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan  Kassa tampak bersih tidak ada bercak
pasien
darah maupun pus pada penutup kassa
3. mempertahankan teknik
aseptic pada pasien beresiko  Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
tinggi bekas operasi seperi merah, hangat

Edukasi :  Pada abdomen kanan terpasang drain,


cairannya kosong, drain baru diganti pagi
1. menganjurkan ini
meningkatkan asupan
nutrisi untuk membantu  Suhu : 36, 5 derjat celcius
penyembuhan luka
2. menganjurkan A : masalah resiko infeksi belum teratasi
meningkatkan asupan cairan
dengan banyak minum air P : intervensi pencegahan infeksi dilanjutkan
putih
No Hari/tangga Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
l

1 Minggu Nyeri akut Manajemen nyeri S:


1. mengbservasi lokasi ,
11/07/2021 karakteristik , frekuensi  Klien mengatakan nyeri bekas operasi pada
durasi nyeri abdomen masih ada
Jam  Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
16:00wib 2. Memberikan teknik non
farmakologi untuk tusuk dan tersayat, luka tidak menjalar
mengurangi nyeri (Teknik  Klien mengatakan skala nyeri 3
nafas dalam )  Klien mengatakan nyeri meningkat saat
3. Mengontrol lingkungan bergerak sudah berkurang dan jika luka
yang memperberat rasa tersentuh masih terasa ngilu
nyeri  Klien mengatakan saat nyeri terasa pasien
4. Memfasilitasi klien istirahat langsung mempraktekkan teknik nafas dalam
5. Mengajarkan teknik non dan nyeri terasa berkurang
farmakologi untuk O :
mengurangi nyeri  Klien tampak meringis
 Klien tampak berhati-hati saat merubah
posisi
 Klien tampak mempraktekkan teknik nafas
dalam saat nyeri meningkat
 Klien mengatakan sudah mulai bisa tidur
dengan nyenyak
 TD : 109/72 mmHG
 HR : 90x/i
A : masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : intervensi menajemen nyeri dilanjutkan

2. Minggu Resiko infeksi Observasi : S:

11/07/2021 1. memonitor tanda dan gejala  klien mengatakan nyeri saat bergerak
infeksi local dan sistemik sudah berkurang, tapi jika luka tersentuh
Jam 16:00
masih terasa ngilu
wib Teraupetik :  klien mengatakan tidak ada merasa
demam
1. membatasi jumlah
pengunjung untuk O:
mengurangi paparan dari
luar  Tampak luka bekas operasi tertutup verban
2. mencuci tangan sebelum
pada abdomen ukuran 3x10cm
dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan  Kassa tampak bersih tidak ada bercak
pasien
darah maupun pus pada penutup kassa
3. mempertahankan teknik
aseptic pada pasien beresiko  Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
tinggi
bekas operasi seperti merah, hangat
Edukasi :
 Pada abdomen kanan terpasang drain,
1. menganjurkan cairannya kosong
meningkatkan asupan
nutrisi untuk membantu  Suhu : 36, 5 derjat celcius
penyembuhan luka
2. menganjurkan A : masalah resiko infeksi teratasi sebagian
meningkatkan asupan cairan
dengan banyak minum air P : intervensi pencegahan infeksi dilanjutkan
putih

Anda mungkin juga menyukai