Pelatihan Dan Pengembangan SDM
Pelatihan Dan Pengembangan SDM
Pelatihan Dan Pengembangan SDM
Pelatihan dan pengembangan SDM pada sebuah organisasi sangat erat hubungannya
dengan hasil kinerja dari SDM tersebut. Pelatihan karyawan dilakukan dengan tujuan agar
para karyawan memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan
pekerjaan yang mereka lakukan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh pada suatu perusahaan. Ada
jabatan-jabatan baru yang dulu belum diperlukan, sekarang diperlukan. Misalnya seorang
marketing and communication senior belum punya skill untuk memimpin marketing online—
karena hal itu adalah hal baru untuk dirinya. Dengan demikian, diperlukan penambahan atau
peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut.
Pelatihan dan pengembangan SDM yang tepat, dapat memberikan efek positif pada
karyawan. Karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami seluk-beluk
pelaksanaan pekerjaan lebih mendalam, dapat memahami perkembangan perusahaan,
memahami sasaran yang akan dicapai perusahaan, mengerti akan perlunya kerjasama dalam
melaksanakan pekerjaan, dapat dengan mudah memahami Informasi yang disampaikan
perusahaan, dapat memahami setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan, mampu
melakukan hubungan-hubungan dengan lingkungan, mampu memahami kebijaksanaan dan
peraturan yang berlaku dalam perusahaan, mampu memahami sistem dan prosedur yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas perusahaan, mampu memahami dan menerapkan
perilaku yang mendukung dan dituntut perusahaan.
Tujuan pelatihan :
1. Untuk meningkatkan keterampilan para karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
2. Untuk meningkatkan produktivitas kerja organisasi.
3. Memberi wawasan kepada para karyawan untuk lebih mengenal organisasinya dan
meningkatkan kemampuan peserta latihan mengerjakan tugasnya yang sekarang.
4. Kemampuan menumbuhkan sikap empati dan melihat sesuatu dari “kacamata” orang
lain.
5. Meningkatkan kemampuan menginterpretasikan data dan daya nalar para karyawan dan
meningkatkan kemampuan dan keterampilan para karyawan dalam menganalisis suatu
permasalahan serta pengambilan keputusan.
6. Meningkatkan kualitas keahlian karyawan sejalan dengan perubahan teknologi. Melalui
pelatihan, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap karyawan dapat secara efektif dan
efisien mengembangkan kapasitas potensi yang dimilikinya.
7. Menghemat waktu belajar karyawan untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan
membantu memecahkan persoalan operasional secara kreatif.
8. Mendorong setiap karyawan memahami dan menjalankan visi dan misi organisasi.
9. Mengembangkan kemampuan diatas rata-rata (extra miles) dalam melaksanakan tugas
dalam bekerja.
10. Mempertajam dan memperlengkapi tingkat professionalisme para karyawan dengan
standar terbaik.
Tujuan pengembangan :
Adapun manfaat dari pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dapat dilihat
dalam dua sisi diantaranya:
1. Skill Training
Pelatihan keahlian atau skill training merupakan jenis pelatihan yang sering dilakukan pada
setiap organisasi. Program skill training relatif sederhana seperti kebutuhan atau kekurangan
di identifikasi melalui penilaian yang jeli.
2. Retraining
Pelatihan ulang atau Retraining yaitu memberikan keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan
untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah.
3. Cros fungtional training
Pelatihan lintas fungsional atau cros fungtional training yaitu pelatihan yang melibatkan
karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain pekerjaan yang
ditugaskan.
4. Pelatihan Tim
Pelatihan tim dilakukan dengan bekerja sama yang terdiri dari sekelompok individu untuk
menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya tujuan bersama dalam sebuah tim kerja
5. Creativitas training
Pelatihan kreativias atau Creativitas training yaitu pelatihan dengan memberikan peluang
untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin berdasarkan pada nilai rasional.
1. Metode Praktis (on job training), yaitu metode pelatihan langsung ditangani oleh
supervisi atau pimpinan perusahaan.
2. Metode simulasi (off the job), yaitu dengan pendekatan ini karyawan yang mengikuti
pelatihan menerima representasi tiruan tentang aspek organisasi dan karyawan
diminta untuk menanggapi seperti dalam keadaan sebenarnya.
1. Metode yang pertama perusahaan dapat memberikan pelatihan dengan cara demonstrasi
yaitu seorang leader memperagakan bagaimana cara bekerja secara efektif dan efisien.
Metode seperti ini cukup efektif untuk dilakukan dan juga metode ini sangat sederhana
untuk dijalankan.
2. Metode yang kedua adalah dengan menggunakan ruang kelas atau semacam seminar untuk
sesi penjelasan dan tanya jawab.
Pada metode ini merupakan penjelasan secara teori sehingga para karyawan akan
mendapatkan ilmu dari teori yang disampaikan. Metode ini seperti halnya kuliah singkat
tujuannya agar para karyawan dapat memecahkan suatu masalah secara efektif jika
memang suatu saat menghadapi masalah dalam organisasinya.
3. Metode yang ketiga adalah metode seperti outbound, metode ini sangat efektif untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari para karyawan tersebut.
Para karyawan akan lebih mudah untuk memahami dan belajar mengenai bagaimana
memecahkan suatu masalah dengan efektif dan juga mempererat hubungan dengan
karyawan yang lainnya.
TUGAS: