Pengantar Ilmu Qiraat
Pengantar Ilmu Qiraat
Pengantar Ilmu Qiraat
ILMU
QIRA'AT
Khairunnas Jamal
Afriadi Putra
PENGANTAR ILMU QIRA’AT
ISBN: 978-623-7885-09-2
Penerbit:
KALIMEDIA
Perum POLRI Gowok Blok D 3 No. 200
Depok Sleman Yogyakarta
e-Mail: kalimediaok@yahoo.com
Telp. 082 220 149 510
Bekerjasama dengan:
Fakultas Ushuluddin
UIN Riau Pekanbaru
Distributor oleh:
KALIMEDIA
Telp. 0274 486 598
E-mail: marketingkalimedia@yahoo.com
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji dan rasa syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan inayah-
Nya sehingga kita bisa terus melakukan berbagai aktifitas
sampai hari ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, yang
telah membimbing dan menjadi pelita umatnya sehingga
berada di jalan yang benar dengan berpegang teguh pada
syari’at Islam.
Al-Qur’an yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi
Muhammad SAW sejak lima belas abad yang lalu telah
membuka mata hati dan pikiran manusia terhadap segala
ilmu yaitu membaca “iqra’”. Perintah membaca yang ter-
maktub pada wahyu pertama yang diterima Nabi meru-
pakan sebuah revolusi ilmu pengetahuan (scientific
revolution) terbesar dalam sejarah peradaban manusia sejak
Nabi Adam AS. Oleh karena itu, sungguh menjadi kewajiban
bagi umat Islam untuk menguasai ilmu pengetahuan
melalui ayat-ayat Al-Qur’an.
iii
Pengantar Ilmu Qira’at
iv
Kata Pengantar
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
v
penerbit kalimedia jogja 081802715955
DAFTAR ISI
vii
Pengantar Ilmu Qira’at
viii
BAB I
ILMU QIRA’AT
ِ أ ِم تِ اَِ ِ اَِ ْ ِِ ف
ُ َ ُْ ٌِ
ِِِ َِ ٍ ْ َ و ْوَ ََ ِ ْ وَا ِاَِادَا ْ َوط
“Ilmu yang membahas tentang tata cara pengucapan
kata-kata Al-Qur’an berikut cara penyampaiannya,
baik yang disepakati maupun yang diikhtilafkan
dengan cara menyandarkan setiap bacaannya kepada
salah seorang imam qira’at”.
1
Pengantar Ilmu Qira’at
2
Ilmu Qira’at
3
Pengantar Ilmu Qira’at
4
Ilmu Qira’at
5
Pengantar Ilmu Qira’at
6
Ilmu Qira’at
7
Pengantar Ilmu Qira’at
C. Macam-macam Qira’at
Seperti halnya hadis, qira’at berdasarkan kuantitas
sanad, terdiri dari beberapa tingkatan sebagaimana yang
dikemukakan oleh para ulama, meskipun antara satu
dengan yang lainnya berbeda pendapat. Diantara tingkatan
tersebut seperti berikut; mutawatir, masyhur, ahad, syaz,
maudhu‘dan mudroj.
8
Ilmu Qira’at
اَ
َ
Qira’at di atas merupakan qira’atsyaz dan versi lain dari
qira’at yang terdapat di dalam firman Allah Swt sebagai
berikut;
٤ اَ
ِ َِ
e. Maudhu‘, yaitu; qira’at yang tidak bersumber dari Nabi
SAW
َِ َُ ِ َ ا َ و...
Qira’at di atas membaca lafaz اdengan kasrah “”ه,
bacaan itu tidak bersumber dari Nabi SAW dan qira’at
versi lain dari qira’at yang terdapat dalam firman Allah
Swt sebagai berikut;
9
Pengantar Ilmu Qira’at
َ َ و َنَُوفِ َوِ َُونُ َ َو انَ إَُ أ ََو
َنُُِ اُ ِْأو َو,ُْ ََاَ َ
ِ اِ َنْ ََُِْْ َو ا
Qira’at di atas adalah qira’at Zubair, ia menambahkan
lafaz ََُْاَ َ
ِ ِ ْ َنُِْ ََْ َوsebagai penjelas atau
sebagai tafsir.
10
Ilmu Qira’at
11
Pengantar Ilmu Qira’at
12
Ilmu Qira’at
13
Pengantar Ilmu Qira’at
سَ ا اِ ن إَ وَ ءَاَ َِ َنَِ َِمَِ ْ ََُ مَ
َنَِ ََِ ءَاَ
Lafaz ْ َُ( مmengganti huruf ج
َُ مdi atas dibaca ْ
dengan huruf )حkemudian lafaz َ dibaca dengan
َ.
3. Qira’at setelah qira’at ‘asyarah itu syaz, menurut pendapat
yang sahih.
4. Qira’at yang sesuai dengan kaidah bahasa Arab, rasm
‘utsmani, tetapi tidak mempunyai riwayat, maka qira’at
seperti ini ditolak.
14
Ilmu Qira’at
D. Sumber Qira’at
Berdasarkan kenyataan maupun argumentasi yang
tegas dan kuat, seorang muslim harus mempercayai bahwa
Al-Qur’an itu baik lafaz (redaksi) maupun makna berasal
dari Allah Swt. Tidak ada padanya campur tangan Rasul-
ullah SAW maupun malaikat Jibril AS, apalagi kekuasaan
untuk menukar letak huruf dan ayat-ayatnya dari satu
tempat ke tempat lain.
Di sisi lain, qira’at merupakan bahagian daripada Al-
Qur’an itu sendiri, maka qira’at pastilah bersumber dari
wahyu Allah Swt, tidak ada campur tangan selain dari-Nya.
Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa hal tersebut
banyak sekali, baik dari Al-Qur’an maupun dari Sunnah.
Berikut ini akan penulis sebutkan beberapa di antaranya:
1. Dalil Al-Qur’an
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menunjukkan secara
jelas dan pasti bahwa Rasulullah Saw tidak pernah untuk
menukar huruf maupun kalimat Al-Qur’an. Sebagai-
mana yang termaktub pada QS. Yunus [10]: 15 berikut:
15
Pengantar Ilmu Qira’at
٤- َُ ٌْ َوإ َُ ْإن -٣- َىَ اَ ُِ َ ََو
٥- َى ُ اَِ َُ َ
Artinya:
“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an)
menurut keinginannya; tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah
wahyu yang diwahyukan (kepadanya); yang diajarkan
kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,
٤٥- ِ َِ ُِْ َْمَ -٤٤- وَ اْ َ ََْ َل َ َْو
٤٦- ََِ ُ اِْ َْ ُ
16
Ilmu Qira’at
Artinya:
Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan
sebagian perkataan atas (nama) Kami; pasti Kami pegang
dia pada tangan kanannya; Kemudian Kami potong
pembuluh jantungnya.
2. Dalil Sunnah
Jika Al-Qur’an telah dengan pasti menyatakan bahwa
sumber qira’at adalah wahyu Allah Swt, maka Sunnah
juga menerangkan dengan jelas tentang itu. Di antara
hadis-hadis yang menunjukkan hal ini adalah sebagai
berikut:
ا الْ ُ أم َُ َْ َ ا َِ ٍَ َِْ
ُُْ َ َا ٍفْ َ َ ُْ ْ
ِ ِأم َ لَ “ أ و
َِ َْ ِاََ اْم
َ ِمُ ْ َ ُهُ َوْ َْأ ْأ َزل ْ
ري رواه ا.“ ٍفُ ْأ
Artinya:
Dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya ia berkata: Rasulullah
SAW bersabda: Jibril mengajarkan Al-Qur’an untukku
dalam satu huruf. Kemudian aku datang kembali
kepadanya dan aku senantiasa meminta tambah
kepadanya. Ia (Jibril AS) pun menambahnya untukku
sehingga berjumlah tujuh huruf. (HR. Bukhari).
17
Pengantar Ilmu Qira’at
ا لُ اْ ُ َ َرِ َل َُْ َ اٍِ َرْ ْ َْ أَ
ُِْ ٍَْ أ أ َإ
ُ ُِْ مُ إِْْ َ َل َِْْ و
ْ ِيُ اُ وَاَرَُ وَاُ ُ وَاُِْ اْ وَاْزَةُ َ اةْأَ ا
. ٍُفْ أِ َ َْ َ َل ْمْآ َن أ انٌ أَُ َ َل ًَِ َأ َ
ىرواه ا
ىرواه ا
Artinya:
Dari Ubay bin Ka’ab RA, ia berkata: Rasulullah SAW
menemui Jibril lalu berkata: wahai Jibril! Sesungguhnya
aku diutus kepada umat yang buta huruf. Dalam satu
riwayat disebutkan: orang-orang yang buta huruf. Di
antara mereka ada perempuanyang lemah, orang tua
bangka, hamba sahaya laki-laki dan perempuan serta
orang yang tidak dapat membaca apapun. Jibril berkata:
Wahai Muhammad! Sesungguhnya Al-Qur’an diturun-
kan dalam tujuh huruf.
18
BAB II
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
QIRA’AT
19
Pengantar Ilmu Qira’at
20
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
اَ ِلُ اْ َُ َرِ َل َْ ْ ْ َا َْ
ُ ِْ ُ ْ ُ ِام ْ ْ ِ َ َل َ ْ ْ ِ َ َِ َو ْ َ
ُ ِْ ُ اْ زُ وَاْ َُ ُ ا ُِْ َ ْ ا ٍ ا ِا
ًَِ أَ َ ْ ِْيُ اُ وَاَر َُ وَاُ وَا
ٍفُ ْ ِ اَ ْ َ َ َل اْم َْآن اُ اِن
َ ُ َ َل
Dari Ubay bin Ka’ab dia berkata; Rasulullah Saw
menjumpai Jibril AS sembari berkata, “Wahai Jibril, aku
21
Pengantar Ilmu Qira’at
22
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
23
Pengantar Ilmu Qira’at
24
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
25
Pengantar Ilmu Qira’at
26
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
27
Pengantar Ilmu Qira’at
f) Abu Hurairah
Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman bin Sakhr
Addausy. Beliau juga seorang sahabat yang terkemuka
dalam bidang hadis. Beliau memeluk agama Islam
beserta ibunya pada tahun ke-7 hijriyah. Beliau belajar
langsung cara membaca Al-Qur’an kepada Ubay bin
Ka’ab dan qira’at Imam Abu Jafar bersambung sanadnya
kepada beliau, begitu juga dengan qira’at Imam Nafi.
28
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
29
Pengantar Ilmu Qira’at
30
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
antara Aisyah dengan Ali Bin Abi Thalib. Beliau hidup dan
menetap di kota Madinah dan beliau hidup sampai
masa pemerintahan Yazid Bin Mu’awiyah, lalu beliau
mengangkat dirinya sebagai khalifah dan dibai’at di
wilayah Hijaz. Daerah kekuasaannya semakin meluas ke
wilayah Mesir, Yaman, Irak dan Khurasan. Dan beliau
menjadikan kota Madinah sebagai pusat kekuasaan.
Kekuasaan Abdullah bin Zubair ini diruntuhkan oleh Al
Hajjaj bin Yusuf. Banyak sekali riwayat dari beliau ber-
kaitan dengan huruf-huruf Al-Qur’an, menurut pendapat
Abu Amru ad-Dany.
31
Pengantar Ilmu Qira’at
q) Abu Darda’
Beliau adalah Uwaimir bin Zaid al-Ansori al-Khazrajy.
Beliau digelari hakimnya umat ini dan beliau juga
termasuk salah satu Sahabat yang ikut mengumpulkan
Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad. Abu Darda’
adalah qhadi pertama yang ditunjuk oleh khalifah di
wilayah Damaskus. Beliau juga membuat halakahAl-
Qur’an di masjid Damaskus dengan 10 orang qori di
setiap halaqahnya. Dan setiap 10 orang dipimpin oleh
seorang ketua dan Ibnu Amir diangkat sebagai salah satu
ketua dari 10 orang di dalam halakah itu. Ketika Abu
Darda’ meninggal dunia maka Ibnu Amir menggantikan
beliau sebagai qori di kota Damaskus. Adapun yang ikut
belajar Al-Qur’an kepada beliau adalah istri beliau
Ummu Darda as-Sughra. Begitu juga dengan Abdullah
bin Amir, Khalid bin Ma’dan, dan Rasyid bin Sa’ad. Abu
Darda meninggal di kota Damaskus dan dimakamkan
di kota itu.
32
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
33
Pengantar Ilmu Qira’at
34
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
35
Pengantar Ilmu Qira’at
36
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
37
Pengantar Ilmu Qira’at
38
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
c) Kaset rekaman
Perkembangan teknologi terutama teknologi informasi
pada masa sekarang dapat dimanfaatkan oleh Islam
untuk kemajuan da’wah islamiyah. Salah satu bentuk
da’wah tersebut adalah rekaman suara para qari’ dalam
bentuk kaset-kaset Al-Qur’an dengan berbagai jenis
qira’at. Qira’at Imam ‘Ashim riwayat Hafsh telah direkam
dengan surat puluhan bahkan ratusan para qari. Adapun
riwayat Warasy telah direkam dengan suara Syaikh
Mahmud Khalil al-Hushari dan beberapa qari lainnya.
Sedangkan riwayat Qalun telah direkan dengan suara
39
Pengantar Ilmu Qira’at
40
Sejarah dan Perkembangan Qira’at
41
Pengantar Ilmu Qira’at
42
BAB III
SEBAB MUNCULNYA PERBEDAAN
QIRA’AT
43
Pengantar Ilmu Qira’at
44
Sebab Munculnya Perbedaan Qira’at
45
Pengantar Ilmu Qira’at
46
Sebab Munculnya Perbedaan Qira’at
47
Pengantar Ilmu Qira’at
B. Faktor Eksternal
Selain faktor dari Al-Qur’an itu sendiri, juga terdapat
faktor eksternal yang menjadi sebab munculnya perbedaan
qira’at. Sebagai kitab suci, Al-Qur’an dibaca dan dipelajari
oleh semua kalangan umat Islam yang berasal dari berbagai
suku, bahasa dan budaya mereka masing-masing. Terkait
hal ini, ada beberapa faktor eksternal yang menjadi sebab
terjadinya perbedaan qira’at, seperti berikut;
Pertama, perbedaan taqrir Nabi terhadap qira’at Sahabat.
Misalnya ketika orang Huzail membaca “ْ ِ ىَ” dengan
“ِْ ىَ”, padahal yang dikehendaki adalah “ْ ِ ىَ”.
Nabi tidak menyalahkan karena begitulah orang Huzail
mengucapkan dan menggunakannya. Begitu juga ketika
orang Asadi membaca “َْنُ َْ” dengan “َْنُ ِْ”, bacaan
“ُْهُُوَدَْ” dengan “ُهْ ُُودَ ِْ ”. Nabi pun memperbolehkan
karena begitulah orang Asadi melafalkannya. Maka karena
itulah Allah memberikan kelapangan sesuai bahasa mereka
sebagai kemudahan dalam agama.
Kedua, perbedaan riwayat dari Sahabat. Sahabat
mengambil qira’at yang berbeda-beda dari Nabi, diantara
mereka ada yang mengambil satu huruf, ada yang dua
huruf atau lebih. Selanjutnya para Sahabat mengajarkan
kepada para Tabi’in qira’at yang didapatnya tersebut, dan
para Tabi’in mengajarkan pula kepada generasi sesudahnya,
sampai seterusnya sehingga qira’at tersebut masyhur di
kalangan umat Islam.
Ketiga, perbedaan bahasa dan dialek(lahjat). Masyarakat
Arab yang heterogen tentunya memiliki bermacam-macam
bahasa dan dialek antara satu dengan yang lainnya.
48
Sebab Munculnya Perbedaan Qira’at
49
Pengantar Ilmu Qira’at
50
Sebab Munculnya Perbedaan Qira’at
ٌَْ و
ٌ ِ رَُ َوْ َََُْ ُوْا ِاذَاَْوا
Kata “ر َ ُ َ( ”وdibaca fathah ra-nya) dapat pula dibaca
“رَُ َ( ”وdibaca dhammah ra-nya), hal ini tanpa
merubah makna maupun tulisan.
2) Perbedaan harakat dan syakl, yang berimplikasi
terhadap perbedaan makna namun tulisannya tetap.
Contohnya pada QS. Al-Baqarah [2]: 37
51
Pengantar Ilmu Qira’at
َِْ ب
َ َ ٍِ ْ رِ َُ ادَ
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari
Tuhan-Nya”.
َُ
ِ َُْ مْ ِ اِْ ا ْوَام
Kata “َُ
ِ ْ ”ُمdengan huruf zal yang berarti Kami (Allah)
menyusunnya kembali tulang-belulang itu. Kemudian
dapat juga dibaca “َُ ِ ُْ ”مdengan huruf ra yang berarti
Kami menghidupkannya kembali.
4) Perbedaan huruf, dan berbeda tulisan, namun makna-
nya tetap. Contohnya terdapat pada QS. Al-Qari’ah
[101]: 5
52
Sebab Munculnya Perbedaan Qira’at
53
Pengantar Ilmu Qira’at
54
BAB IV
RIWAYAT HIDUP IMAM QIRA’AT
DAN PARA IMAM RIWAYATNYA
A. Imam Nafi’
Nama dan nasabnya. Beliau adalah Abdurrahman al-
Laitsi al-Madani. Beliau adalah imam penduduk Madinah
55
Pengantar Ilmu Qira’at
56
Riwayat Hidup Imam Qira’at
57
Pengantar Ilmu Qira’at
58
Riwayat Hidup Imam Qira’at
59
Pengantar Ilmu Qira’at
60
Riwayat Hidup Imam Qira’at
61
Pengantar Ilmu Qira’at
62
Riwayat Hidup Imam Qira’at
63
Pengantar Ilmu Qira’at
64
Riwayat Hidup Imam Qira’at
65
Pengantar Ilmu Qira’at
66
Riwayat Hidup Imam Qira’at
67
Pengantar Ilmu Qira’at
68
Riwayat Hidup Imam Qira’at
69
Pengantar Ilmu Qira’at
70
Riwayat Hidup Imam Qira’at
E. Imam ’Ashim
Nama beliau adalah ‘Ashim bin Bahdalah Abu al-Najud
Abu Bakar al-Asdi al-Kufi al-Khannat, Syaikh qira’at di kota
Kuffah dan salah satu imam qira’at tujuh. Beliau belajar Al-
Qur’an kepada imam Zir bin Hubaisy, Abu Abdurrahman
al-Sullami dan Abu Amru al-Syaibani.
Beliau memiliki murid yang sangat banyak, antara lain:
Abban bin Taghlab, Abban bin Yazid al Athar, Ismail bin
Majalid, al Hasan bin Shaleh, Hafsh bin Sulaiman, al-Hakam
bin Zahir, Hammad bin Salamah, Hammad bin Yazid,
Hammad bin Abi Ziyad, Hammad bin Amru, Sulaiman bin
Mahran al-A’masy, Salam bin Sulaiman Abu al-Munzir, Sahl
bin Syuaib, Abu Bakar Syu’bah bin Ayyasy, Syaiban bin
Muawiyah, al-Dahak bin Maimun, Ishmah bin Urwah, Amru
bin Khalid, al-Mufaddal bin Muhammad, al-Mufaddal bin
Shadaqah, Muhammad bin Raziq, Nu’aim bin Maisarah,
Nua’im bin Yahya, dan lainnya.
Ada pula beberapa orang yang hanya sekedar meri-
wayatkan beberapa huruf dan qira’at dari beliau antara lain:
Abu Amru al-Ala’, al-Khalil bin Ahmad, al-Harits bin Nabhan,
Hamzah al-Zayyat, al-Hammad bin Salamah dan al-
Hammad bin Zaid, al-Mughirah al-Dhabby, Muhammad
bin Abdullah al-‘Azrami dan Harun bin Musa.
71
Pengantar Ilmu Qira’at
72
Riwayat Hidup Imam Qira’at
F. Imam Hamzah
Nama lengkap beliau adalah Abu ‘Imarah Hamzah bin
Habib bin ‘Imarah al Zayyat al Kufi al-Tamimi. Imam Sufyan
al Tsauri berkata: Imam Hamzah sangat menguasai Al-
Qur’an dan ilmu Faraidh. Beliau juga berkata: Imam Hamzah
tidak membaca satu huruf Al-Qur’an kecuali dengan jalur
atsar dan riwayat. Para ulama pada masanya menyaksikan
73
Pengantar Ilmu Qira’at
74
Riwayat Hidup Imam Qira’at
75
Pengantar Ilmu Qira’at
76
Riwayat Hidup Imam Qira’at
G. Imam Al-Kisa’i
Nama lengkap beliau adalah Abu Hasan Al-Kisa’i Ali
bin Hamzah bin Abdullah bin Bahman bin Fairus al-Azdi.
Beliau berasal dari keturunan Persia yang berdiam di
wilayah Irak. Nama Al-Kisa’i dinisbahkan kepada pakaian
ihram yang dipakainya ketika berihram. Al-Kisa’i mengam-
bil bacaan Al-Qur ’an secara langsung kepada Imam
Hamzah al-Zayyat. Beliau mengkhatamkan Al-Qur’an
sebanyak empat kali di hadapan Imam Hamzah. Beliau juga
belajar kepada Muhammad bin Abi Laila, dan Isa bin Umar
al-Hamdani. Beliau juga meriwayatkan beberapa huruf dari
Abu Bakar bin Ayyasy, Ismail dan Ya’qub bin Ja’far dari
Imam Nafi’, dari Abdurrahman bin Abi Hammad, Abu
Haiwah Syuraih bin Yazid, al-Mufaddal bin Muhammad al-
Dhabiyy, Zaidah bin Qudamah dan al-A’masy, Muhammad
bin al-Hasan bin Abi Sarah dan Qutaibah bin Mahran. Beliau
kemudian pergi ke kota Basrah lalu mempelajari bahasa
Arab dari al-Khalil bin Ahmad.
77
Pengantar Ilmu Qira’at
78
Riwayat Hidup Imam Qira’at
79
Pengantar Ilmu Qira’at
80
Riwayat Hidup Imam Qira’at
81
penerbit kalimedia jogja 081802715955
DAFTAR PUSTAKA
83
Pengantar Ilmu Qira’at
84
Daftar Pustaka
85
Pengantar Ilmu Qira’at
86
Daftar Pustaka
87
penerbit kalimedia jogja 081802715955
TENTANG PENULIS
PENDIDIKAN FORMAL
S1 Tafsir Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
S2 PMD UIN Sultan Syarif Kasim Riau
S3 Pengkajian Al-Qur’an dan Sunnah UKM Malaysia
KARYA ILMIAH
- The Discussion of Qira’at Turjuman Al-Mustafid Exegesis
Book by Sheikh Abdul Rauf Singkel (Jurnal Ushuluddin)
- Pemikiran Tafsir Harun Nasution; Studi tentang Pola
Penafsiran Al-Qur ’an dalam Karya Tulis (Jurnal
Ushuluddi)
89
Pengantar Ilmu Qira’at
90
Te n t a n g P e n u l i s
PENDIDIKAN FORMAL
SDN 006 Muara Uwai Bangkinang Kabupaten Kampar
Mts-Aliyah PP. Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang
S1 Tafsir Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
S2 Studi Qur’an Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
KARYA ILMIAH
- Khazanah Tafsir Melayu; Studi Kitab Tafsir Tarjuman Al-
Mustafid Karya Abd Rauf Al-Sinkili (Jurnal Syahadah)
- Perbedaan Qira’at dan Implikasinya terhadap Penafsiran
Al-Qur’an; Studi atas Kitab Tarjuman al-Mustafid Surat
Al-Baqarah (Tesis)
- Epistemologi Revolusi Ilmiah Thomas Kuhn dan
Relevansinya bagi Studi Al-Qur’an (Jurnal Refleksi)
- Pemikiran Hadis KH. Hasyim Asy’ari dan Konstribusinya
terhadap Kajian Hadis di Indonesia (Jurnal Wawasan)
91
Pengantar Ilmu Qira’at
92