Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

SAP Asam Urat

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Disusun oleh :
OSA PUSPITA DEWI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Asam Urat

Sub Pokok Pembahasan : Gizi yang seimbang bagi penderita asam urat

Sasaran : Lansia (25 orang)

Hari/Tanggal : Selasa, 5 Oktober 2021

Jam/Waktu : 12:30 WIB

Tempat : Balai Desa Potorono

Penyuluhan : Osa Puspita Dewi

A. Analisa Situasi
Terdapat lansia yang kurangnya pengetahuan terhadap penyakit asam urat,
seperti makanan yang baik dikonsumsi bagi penderita asam urat. Tidak
mengetahui faktor yang membuat persendian merasa sakit, sehingga aktivitas
yang dilakukan menjadi terhambat.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan makanan yang baik dikonsumsi oleh
penderita asam urat dan makanan yang dipantang bagi penderita asam urat,
diharapkan sasaran mampu menerapkan hidup sehat seperti makan
makanan yang baik dikonsumsi penderita asam urat dan menjauhi
makanan yang dilarang penderita asam urat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melakukan penyuluhan ini sasaran mampu memahami materi
yang telah disampaikan oleh pemateri :
1. Pengertian asam urat
2. Penyebab asam urat pada lansia
3. Sasaran utama asam urat
4. Nutrisi bagi penderita asam urat
5. Perawatan sendiri seperti diet, menjaga pola makan
C. Isi Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
E. Media
Power Point
Leaflet
F. Kegiatan Pembelajaran

Waktu Kegiatan Pemateri Sasaran

12.30 – Pembukaan Mengucapkan salam Sasaran dapat


12.35 Kontrak waktu menjawab salam
Menjelaskan tujuan dari dan
penyuluhan memperhatikan
proses
Appersepsi (menanyakan
pembukaan
sejauh mana audien
penyuluhan.
mengetahui asam urat.

12.35- Inti Menjelaskan materi Sasaran dapat


12.45 tentang asam urat : memperhatikan
1. Pengertian asam urat. penyampaian
2. Penyebab asam urat pemateri dan
pada lansia. memahami materi
3. Sasaran utama asam yang
urat. disampaikan.
4. Nutrisi bagi penderita
asam urat.
5. Perawatan sendiri
seperti diet, menjaga
pola makan.
12.45 – Evaluasi 1. Evaluasi struktural Setiap sasaran
12.50 2. Evaluasi proses dapat
3. Evaluasi Hasil menanyakan
materi yang masih
belum mengerti
dan sasaran
mampu
memahami materi
yang telah
disampaikan dan
bagi penyuluh
mampu menjawab
dan melaksanakan
penyuluhan
selanjutnya
dengan lebih baik
lagi

12.50 – Penutup Mengucapkan salam Sasaran


12.55 penutup memperhatikan
prosesi penutupan
penyuluhan.

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
Lansia-lansia pada saat dilakukan penyuluhan amat sangat berantusiasi
ingin mengertahui secara dalam asam urat itu apa, makanan yang baik
dikonsumsi dan dilarang penderita asam urat itu apa saja.
2. Evaluasi Proses
Lansia-lansia pada saat proses memperhatikan proses penyuluhan
dalam pemaparan materi yang disampaikan penyuluh dan dari lansia-lansia
ini banyak yang mengurunkan pertanyaan pada pemateri.
3. Evaluasi Hasil
Dari semua lansia sudah memahami penyakit asam urat, dari mulai
bahayanya asam urat, makanan yang dipantang asam urat, makanan yang
baik untuk asam urat, dan akan menerapkan gaya hidup sehat
dikehidupannya sehari-hari, seperti menjaga pola makan.

Lampiran
1. Pengertian asam urat
Asam urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan
protein (terutama dari daging, hati, ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti
kacang dan buncis). atau dari penguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak)
yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, fecesc atau keringat. Senyawa ini
sukar larut dalam air, tapi dalam plasma darah beredar sebagai senyawa
natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada kondisi pH atau keasaman basa
diatas tujuh. Karena itu serangan radang persendian yang berulang terjadi bila
produksinya berlebihan. Atau terjadi gangguan pada proses pembuangan asam
urat akibat kondisi ginjal yang kurang baik atau karena peningkatan kadar asam
urat didalam darah sudah berlebihan yang disebut sebagai hiperurisemmia
(hyperuricemia). Kadar normal asam urat darah rata-rata adalah antara 3-7
mg/dl, dengan perbedaan untuk pria 2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6 mg/dl.
Gangguan asam urat terjadi bila kadar tersebut sudah mencapai lebih dari 12
mg/dl.
Pada sebagian orang yang beresiko, asam urat dalam kadar tinggi didalam
darah akan mengendap di sendi sebagai kristal berbentuk jarum. Kristal itu
dianggap sebagai benda asing oleh tubuh, sehingga sistem imunitas
melepaskan Ig G yang memanggil pasukan sel darah putih untuk penumpas
“pengganggu” tersebut. Akibatnya terjadilah penggumpalan pada kristal yang
merupakan bengkak yang mengganjal atau mencederai sendi. Hal inilah yang
menyebabkan rasa nyeri.
2. Penyebab asam urat pada lansia
Dengan memahami terjadinya proses hiperurisemia dapat disimpulkan
bahwa fakto-faktor penyebab gout antara lain :
1) Faktor keturunan dengan adanya riwayat artritis gout dalam silsilah
keluarga.
2) Meningkatkan kadar asam urat karena diet tinggi protein dan makanan
kaya senyawa purin lainnya.
3) Akibat konsumsi alkohol berlebihan, karena alkohol merupakan sumber
purin yang juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal.
4) Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit terutama gangguan
ginjal. Pasien disarankan untuk minum air putih 2 liter setiap hari untuk
mempercepat pembuanga urat dan meminimalkan pengendapan urat
disaluran kemih.
5) Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat terutama
diuretik.
6) Penggunaan antibiotik berlebihan yang menyebabkan berkembangnya
jamur, bakteri dan virus yang lebih ganas.
7) Penyakit tertenu pada darah (anemia kronis) yang menyebabkan terjadinya
gangguan metabolisme tubuh, misalnya berupa polisitomia dan leukimia.
8) Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olahraga
berlebihan.
Resiko asam urat meningkat jika terjadi pada usia diatas 40 tahun,
terutama pada pria. Pada wanita, hormon estrogen rupanya dapat
memperlancar proses pembuangan asam urat dalam ginjal. Oleh karena itu
saat wanita mengalami menopause, yang umumnya juga mengalami
gangguan tulang, maka resiko terkena asam urat menjadi sama dengan
pria.
3. Sasaran utama asam urat
1) Ujung jari. Kristal asam urat menyukai daerah yang bersuhu dingin pada
kaki ujung jari tangan dan kaki.
2) Ibu jari. Hampir 90% serangan pertama adalah pada ibu jari terutama pada
kaki.
3) Sendi lutut dan pergelangan kaki.
4) Daun telinga. Kristal asam urat sering mengendap di daun telinga berupa
benjolan putih yang mirip jerawat.
5) Retina kornea. Asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab utama dari
serangan asam urat.
6) Gejala dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi gangguan pada

ginjal maka kristal asam urat dapat mengendap pada ginjal dengan akibat
terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal.
4. Nutrisi bagi penderita asam urat
Rematik asam urat adalah sejenis penyakit arthritis yang terjadi bila
memiliki terlalu banyak asam urat dalam darah dan membentuk kristal yang
tajam di satu sendi atau lebih.
Pada dasarnya penyakit ini dapat diminimalisir risiko agar tehindar dari
penyakit rematik asam urat di antaranya yakni :
1) Hindari Jeroan, pantangan utama penderita asam urat
Jeroan daging sapi, ayam maupun kambing seperti rempela, babat, kikil,
hati, ginjal, kelenjar timus, harus dihindari penderita kadar asam urat
tinggi. Menu ini kaya akan purin sebagai pemicu asam urat tinggi akibat
senyawa kimia pecah menjadi lemak dan zat asam urat sehingga jika
dikonsumsi berlebih, tidak baik bagi tubuh dalam tubuh.
2) Daging Sapi merah yang kaya purin dan kolesterol
Daging merah baik daging sapi maupun kambing juga kaya akan purin dan
kolesterol sehingga perlu dikurangi konsumsinya. Idealnya cukup
beberapa gram saja selama konsumsi seminggu agar tidak mengganggu
kesehatan dari sisi kadar asam urat. Pusat purin adalah pada lemak yang
menempel pada daging, sehingga jika mau sehat konsumsi daging, bagian
ini harus dibuang. Pengganti daging merah jika Anda adalah maniak
daging, bisa diganti dengan daging ayam atau kalkun.
Seafood,
3) Pantangan lain selain jerohan yang wajib dihindari
Seafood juga kaya akan purin dan kalium pemicu asam urat tinggi. Menu
lezat ini biasanya banyak disajikan dalam bentuk olahan bahan makanan
dari udang, kerang, lobster, atau ikan tuna. Jika dilihat dari hasil riset 86
gram lobster bisa support lebih dari 66 miligram kolesterol dan akan
makin banyak kolesterol dan purinnya jika digoreng. Jadi tinggalkan
seafood atau setidaknya kurangi jika Anda adalah penderita asam urat
tinggi.
Berikut makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita asam urat,
yaitu :
1) Buah-buahan, seperti jeruk, melon, apel.
2) Sayuran hijau, wortel, tomat.

3) Pastikan asupan cairan yang cukup membantu mengurangi


pembentukan kristal di sendi. Usahakan minum air minimal 2 liter per
hari. Namun, mungkin Anda memerlukan sebanyak 3 hingga 3,5 liter
per hari, tergantung pada berat badan Anda dan juga seberapa sering
Anda berolahraga.

4) Sumber karbohidrat yang lebih kompleks seperti kentang dan beras


merah.

5) Mengonsumsi produk susu rendah lemak.


5. Perawatan sendiri bagi penderita asam urat
Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi serangan,
pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh diagnosa.
Apabila mengalami serangan gout secara tiba-tiba, maka lakukan tindakan
darurat, berikut :
1) Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik berisi
es) beberapa jam sekali selama 15 sampai 20 menit pada sendi yang nyeri
untuk mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu masukan kaki yang
bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau kain lain yang
menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut sedang dalam
keadaan yang sensitif.
2) Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan rasa
nyeri.
3) Minum banyak air putih (lebih dari 3-5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk
membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.
DAFTAR PUSTAKA

Suratum, et all,2008.Seri ASKEP Klien Gngguan Sistem


Muskuloskeletal.Jakarta:EGC
Tim redaksi.2006.Asam Urat, Info Lengkap Untuk Penderita dan
Keluarga.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai