Makalah Anggaran Laba Rugi
Makalah Anggaran Laba Rugi
Makalah Anggaran Laba Rugi
BUDGETING
“Anggaran Laba Rugi”
Oleh
Kelompok 6:
Dewi 17.2900.007
Attahira 17.2900.043
Muh. Nur 17.2900.052
Rusna Dian Prasetia 17.2900.058
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belelakang...........................................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2
A. Kesimpulan.................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belelakang
Di suatu akhir periode akuntansi perusahaan ada dua hasil yang sering terjadi,
yaitu laba atau rugi. Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan
yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari
pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi
perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar
saham. Unsurunsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan
biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat
diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba
operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan
tetapi penting juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan
kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh
banyak seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham,
ekonom, fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: 259). Hal ini menyebabkan
adanya berbagai definisi untuk laba.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian anggaran laba rugi?
2. Bagaimana menghitung nilai persediaan akhir barang jadi?
3. Bagaimana menyusun anggaran laba rugi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran laba rugi.
2. Untuk mengetahui agaimana menghitung nilai persediaan akhir barang jadi.
3. Untuk mengetahui cara menyusun anggaran laba rugi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Total biaya persediaan barang jadi pada 1 juli 2008 adalah Rp 4.000.000
atau Rp 2.000.000 per unit. Biaya produksi per unit untuk setiap barang jadi yang
diproduksi di bulan juli 2008 adalah Rp 220.000.
Berdasarkan anggaran produksi dan informasi tentang biaya persediaan per
unit PT ABC, hitunglah biaya persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan
metode arus biaya:
1. FIFO
2. AVERAGE
METODE FIFO
Langkah 1
Jika menggunakan metode FIFO, maka biaya persediaan akhir barang jadi
berasal dari biaya barang jadi yang terakhir dibuat pada suatu periode. Pada
contoh PT EFG, biaya produksi per unit barang jadi untuk bulan juli sebesar Rp
210.000 per unit sehingga untuk setiap unit barang jadi yang di akhir bulan juli
2008 akan memiliki biaya per unit sebesar Rp 220.000.
Langkah 2
Dari anggaran produksi, diketahui bahwa jumlah persediaan barang jadi (unit)
adalah 400 unit. Jadi, total biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp
88.000.000, yang diperoleh dengan mengalikan persediaan barang jadi (400 unit)
dengan biaya produksi per unitnya (Rp 220.000).
METODE AVERAGE
Langkah 1
Jika menggunakan metode Average, kita harus menghitung terlebih dahulu total
biaya produksi untuk bualn juli dan total biaya persediaan awal barang jadi.
Biaya produksi bulan juli Rp 396.000.000 (RP 220.000 x 1.800 unit) dan nilai
keseluruhan persediaan barang jadi awal sebesar Rp 40.000.000 (200 unit x Rp
200.000)
Langkah 2
Tambahaan jumlah unit barang jadi yang diproduksi di bulan juli (1.800 unit)
dengan jumlah unit persediaan awal barang jadi (200 unit).
Kemudian, jumlahkan juga biaya produksi bulan juli (Rp 396.000.000) dengan
total biaya persediaan awal barang jadi (Rp 40.000.000) untuk memperoleh total
biaya persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual di bulan juli.
Unit Biaya(Rp)
Produksi bulan juli 1.800 Rp 396.800.000
Persediaan barang jadi awal 200 Rp 40.000.000
Persediaan barang jadi tersedia dijual 2.000 Rp 436.000.000
Langkah 3
Hitunglah biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual
dengan cara membagi total biaya persediaan barang tersedia untuk dijual dengan
jumlah unit persediaan akhir tersedia untuk dijual, dalam contoh Rp 436.000.000
÷ 2.000 unit = Rp 218.000.
Biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual akan menjadi
biaya per unit untuk persediaan akhir barang jadi.
Langkah 4
Nilai akhir persedian barang jadi diperoleh dengan mengalihkan jumlah
persediaan akhir barang jadi dengan biaya per unit persedaan barang jadi tersedia
untuk dijual, pada contoh ini adalah Rp 218.000 x 400 unit = Rp 87.200.000.
2. Harga jual barang jadi perunit selama bulan april 2008 diperkirakan sebesar
Rp.100.000
3. Perusahaan menggunakan meode rata-rata dalam menghiung biaya persediaan
dan beban pokok penjualan.
4. Total biaya persediaan barang jadi per 1 Oktober sebesar 84.000.000
5. Biaya produksi selama bulan Oktober diperkirakan 391.800.000
6. Pajak penghasilan di perkirakan sebesar 30%
7. Beban penjualan untuk bulan april di perkirakan sebesar 40.000.000
8. Beban umum dan administrasi untuk bulan Oktober diperkirakan sebesar
25.000.000
9. Beban bunga bulan Oktober diperkirakan sebesar 26.000.000
A. Kesimpulan
Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan
diperoleh dari anggaran penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi
yang akan ditanggung perusahaan atau entitas pada satu periode anggaran.
Perhitungan biaya persediaan akhir barang jadi memerlukan informasi
tentang asumsi arus biaya persediaan yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua
asumsi arus biaya persediaan yaitu:
1. FIFO (first in, first out)
2. Average
Langkah-langkah dalam membuat format anggaran laba rugi
Langkah 1.
Membuat format anggaran laba rugi PT. Abadi Raya
Langkah 2.
Masukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan Oktober kedalam format
anggaran penjualan. Nilai penjualan di peroleh dengan mengalihkan jumlah
barang jadi yang akan diperkirakan akan dijual selama bulan Oktober dengan
harga jual perunit nya.
Langkah 3.
Masukkan data-data yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format
anggaran laba rugi. Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan
barang jadi awal, biaya produksi, beban penjualan, beban adm & umum, serta
beban bunga untuk periode tersebut.
Langkah 4.
Hitung nilai persediaan barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format
anggaran laba rugi.
Langkah 5.
Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban
lain-lain, dan laba sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan
atau pengurangan untuk memperoleh informasi-informasi di atas.
Langkah 6.
Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh dengan mengalikan
laba sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak penghasilan badan.
Langkah 7.
Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang
di anggarkan dengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan
perkiraan beban pajak penghasilan.
B. Saran
Di dalam makalah ini tidak banyak yang dapat kami sampaikan. makalah ini
masih banyak kekurangan karena keterbatasan referensi yang kami gunakan.
kami sangat mengharapkan penulis makalah selanjutnya dengan judul yang sama
bisa melengkapi kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sasongko, Catur dan Parulian, Safrida Rumondang. 2010. “Anggaran”. Jakarta:
Selemba Empat.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-3-metode-menyusun-anggaran-laba-rugi-
untuk-bisnis-anda/