Makalah Vitamin
Makalah Vitamin
Makalah Vitamin
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena berkat
rahmatdan hidayahnya kami dapat meneyelesaikan makalah yang berjudul “vitamin
yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak” guna memenuhi tugas
makalah ilmu dasar gizi.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen, orang tua serta teman yang turut
membantu baik bantuaqn berupa moril maupun materil, sehingga makalah ilmu
dasar gizi ini dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami
dilain waktu.
Kami berharap semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat baik untuk
pribadi, teman-teman, serta orang yang membaca makalah ini sebagai tambahan
dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Istilah vitamine atau vitamin mula – mula diutarakan oleh seorang ahli kimia
Polandia yang bernama Funk yang percaya bahwa zat penangkal beri – beri yang
larut dalam air itu suatu amina yang sangat vital, dan dari kata tersebut lahirlah
istilah vitamine dan yang kemudian menjadi vitamin. Kini vitamin dikenal sebagai
suatu kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan protein,
karbohidrat, maupun lemak, dan terdapat dalam jumlah yang kecil dalam bahan
makanan tapi sangatpenting peranannya bagi beberapa fungsi tertentu tubuh untuk
menjaga kelangsungan kehidupan serta pertumbuhan.
Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relatif
sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda – beda, diantaranya ada
yang berbentuk provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam
tubuh menjadi vitamin yang aktif. Segera setelah diserap oleh tubuh, provitamin
mengalami perubahan kimia sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif.
A. DEFINISI VITAMIN
Vitamin berasal dari bahasa latin yaitu vita yang artinya hidup dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen, pada
awalnya vitamin dianggap demikian.
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sangat kecil, dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh tetapi penting
untuk melakukan fungsi metabolik.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar, yaitu vitamin yang larut dalam lemak
(Vitamin A, D, E dan K) dan vitamin yang larut dalam air (Vitamin C, vitamin B
kompleks yang terdiri dari vitamin B1, B2, B6, B12 dan beberapa vitamin lainnya).
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam
jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Sebagian
besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat
dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan
dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urin dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu, vitamin
larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat
mengganggu fungsi tubuh normal.
Vitamin larut lemak adalah jenis vitamin yang tidak dapat dikeluarkan dari
tubuh melalui keringat maupun urin, serta secara umum vitamin larut lemak hanya
sedikit yang hilang pada proses pemasakan. Vitamin larut lemak bersifat toksin pada
dosis sangat tinggi.
C. KLASIFIKASI
Hampir semua vitamin yang kita kenal sekarang telah berhasil diidentifikasi
sejak tahun 1930. Vitamin tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan kedalam 2
golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yang meliputi vitamin A,D,E,
dan K sedangkan vitamin yang larut dalam air vitamin C dan B.
Vitamin yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam daging ikan, minyak
ikan, dan biji-bijian sumber minyak seperti kacang tanah, kacang kedelai dan
sebagainya. Vitamin – vitamin tersebut disimpan dalam hati atau jaringan – jaringan
lemak. Kekurangan vitamin yang larut dalam lemak terjadi terutama bila dya serap
tubuh terhadap lemak tidak baik atau bila badan terlalu banyak mengkonsumsi
minyak mineral. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu A,D,Edan K memiliki sifat
umum antara lain :
1. Tidak terdapat disemua jaringan.
2. Terdiri dari unsur – unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
3. Memiliki bentuk rekusor atau provitamin.
4. Menyusun struktur jaringan tubuh.
5. Diserap bersama lemak.
6. Disimpan bersama lemak dalam tubuh.
7. Diekresi melalui fesses.
8. Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi cahaya,
oksidasi dan sebagainya.
Vitamin – vitamin yang larut dalam air bergerak bebas dalam badan, darah
dan limpa. Vitamin larut dalam air biasanya mudah rusak dalam pengolahan dan
mudah hilang karena tercuci atau terlarut oleh air, keluar dari badan.
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat umum diantaranya :
1. Tidak hanya tersusun atas unsur – unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
2. Tidak memiliki provitamin.
3. Terdapat disemua jaringan.
4. Sebagai prekusor enzim – enzim.
5. Diserap dengan proses difusi biasa.
6. Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh.
7. Diekresi melalui urin.
Relatif lebih stabil, namun pada temperatur kelebihan mengalami kelabilan.
D. `PENCERNAAN
a. Pencernaan vitamin larut air
Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak
disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh.
Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Seringkali
vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidak berada dalam
keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Vitamin
larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke
hati.
b. Pencernaan vitamin larut lemak
Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus
halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap
oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan
lemak atau minyak yang dikonsumsi. Vitamin larut lemak akan diserap
secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan
dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru
kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati.
E. PENYERAPAN
a. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin larut lemak dalam Usus Halus
Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan
Vitamin A, D, E, K dan beta-karoten Dari micelle, secara difusi pasif,
digabungkan dengan kilomikron,
diserap melalui saliran limfatik.
b. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin larut air dalam Usus Halus
F. FUNGSI
a. Vitamin A
Berfungsi sebagai proses penglihatan, pertumbuhan,
reproduksi,perkembangan tulang, kekebalan, mempertahankan jaringan
epitel, mengurangi angka kesakitan dan kematian anak.
b. Vitamin D
Berfungsi untuk menaikkan penyerapan Ca dan P dari usus,
mempengaruhi pemeliharaan P oleh ginjal, bentuk aktifnya 1,2dihirokdsi
kolekal siferol.
c. Vitamin E
Berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi vitamin dalam
makanan, membantu dalam pernafasan jaringan.
d. Vitamin K
Berfungsi sebagai mengkatalisis reaksi karboksilasi atom karbon
residu asam glutamat pada protein tertentu. Untuk aktifitas faktor anti
pembekuan darah.
a. Vitamin C
Berfungsi dalam pembentukan kolagen, gigi, metabolisme tirosin, sintesis
neurotransmitten, utilisasi Fe, Ca, folat, mencegah kanker
b. Tiamin
Berfungsi sebagai unsur sistem enzim jaringan terutama dalam
hubungannya dengan dekarboksilasi, misal asam piruvat dan ketoglutarat.
c. Riboflavin
Berfungsi sebgai unsur sistem enzin pernafasan jaringan dan beberapa
enzim (flavoprotein) yang berperan dalam metabolisme asam amino dan
lipid.
d. Vitamin B6 (piridoksin)
Berfungsi untuk transulfurasi dan dalam perubahan triptovan menjadi
niasin, juga sebagai co-enzim dalam transaminasi. Berperan dalam
metabolisme asam lemak essensial. Penting dalam sintesis porfirin(misal
hem untyuk hemoglobin dan sitokrom).
e. Niasin
Unsur – unsur co-enzim (NAD dan NADH) yang bekerja sebagai
pemindah H dana elektron dalam pernafasan. Triptofan dalam keadaan
normal menambah suply niasin ( 60mg triptofanekivalen dengan 1 mg
niasin)
f. Asam Pantotenat
Unsur co-enzim A yang berperan dalam sintesis dan pemecahan asam
lemak, sintesis kolesterol dan hormon – hormon steroid, pemakaian piruvat
dan stearat, reaksi – reaksi asetilasi, metabolisme beberapa asam amino.
Sintesis hem untuk hemoglobin dan sitokrom.
g. Asam Folat
Berperan dalam transfer dan pemakaian gugus satu karbon, berperan
dalam sintesis, purin, tianin, dan gugus metil. Mempunyai peranan spesifik
dalam metabolisme histidin dan peranan dalam hemopoesis.
h. Vitamin B12
Berperan dalam metabolisme purin dan pirimidin, sintesis asam nukleat
(DNA), pematangan sel darah merah, metabolisme metanionin, dan
transmetilasi.
i. Biotin, Inositol, Kolin
Kegunaannya bagi manusia masih dipertanyakan bila diperlukan,
jumlahnya sangat sedikit dan mungkin dapat disintesis dalam jaringan atau
disediakan oleh mikroflorausus.
G. KEBUTUHAN
- Kebutuhan vitamin larut lemak
a. Vitamin A
1. Bayi 900µg
2. 1- 3 thn 1800 µg
3. 4-6 thn 3000 µg
4. 7-12 thn 4500 µg
5. Remaja 6000 µg
6. Wanita dewasa 7500 µg
7. Pria dewasa 9000 µg
b. Vitamin D
1. Usia 14-50 thn, 5 µg atau 200 internasional unit (IU perhari).
2. Usia 51-70 thn, 10 µg atau 400 IU/hari.
3. Usia 71 thn keatas 15 µg (600 IU).
c. Vitamin E
1. Secara umum (usia 14thn keatas) minimal mendapatkan asupan
15mg atau 22,5 IU/hari.
2. Tidak lebih dari 1000mg (1500 IU/hari). Sedangkan bila digunakan
sebagai antioksidan, maka seorang perempuan membutuhkan
sedikitnya 120 IU
3. Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400
IU setiap hari untuk mengurangi resiko penyakit kronis. Sedangkan
dalam bahan makanan yang kita konsumsi setiap harinya
diperkirakan mengandung 25 IU vitamin E.
d. Vitamin K
Kebutuhan seseorang akan vitamin A memang berbeda – beda,
menurut standar RDA (Recommended Dietary Allowarce), vitamin K
yang dibutuhukan seseorang itu bergantung pada bobot tubuhnya.
Untuk dewasa, paling tidak dibutuhkan 1 µg setiap hari perKg berat
badan. Secara umum dosis konsumsi vitamin K adalah :
1. Anak – anak : (4-6thn) - 20 µg
2. Anak – anak : (7-14thn) - 30 µg
3. Dewasa : (15-18thn) – pria (65 µg ), wanita (55 µg)
4. Dewasa : (19-24thn) – pria (70 µg), wanita (60 µg)
5. Dewasa : (25-50thn) – pria (80 µg), wanita (85 µg)
6. Dewasa : (50+thn) – pria (80 µg), wanita (65 µg)
Iklan yang jor-joran, promosi dari mulut ke mulut, membuat banyak wanita
tergoda untuk mencoba. Apalagi, dari segi harga relatif jauh lebih murah ketimbang
melakukan tindakan operasi.
Promosi hanya dengan uang beberapa ratus ribu, bisa tampil cantik dan awet
muda, memang sungguh menggoda. Bisa jadi ini juga sebabnya belakangan makin
banyak klinik kecantikan yang juga menyediakan layanan suntik Vitamin C. Lebih
yakin lagi, karena sejumlah klinik itu juga menyediakan dokter untuk berkonsultasi.
Untuk tampil cantik dengan kulit putih, kita sebaiknya tidak sembarangan
menyuntikan vitamin C kedalam tubuh . Karena walaupun hasilnya cukup
menggiurkan akan ada efek negatifnya. Karena sesuatu yang didapatkan secara
instan kemungkinan besar akan ada efek sampingnya.
Kecanduan
Ada orang yang sudah sering menyuntikan vitamin C ketubuhnya, merasa lemas
apabila tidak menyuntikan vitamin C tersebut.
Menopause dini
Jeruk
Buah ini merupakan sumber vitamin C paling bagus, karena sari buah jeruk
mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung pada jenisnya.
Semakin tua dan semakin manis rasanya, kandungan vitamin C-nya justru
makin berkurang.
Pepino
Buah ini tidak terlalu populer, tapi pepino atau terong bergaris masih satu familia
dengan terung dan mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Dalam 100 gram
pepino terkandung 25,1 mg vitamin C. Agar manfaatnya maksimal, pilihlah yang
tidak terlalu matang. Sajikan saat segar, dengan cara di makan langsung atau di
jus tanpa campuran apapun.
Kiwi
Dalam setiap butirnya, Kiwi menyimpan vitamin C sekitar 68 mg dan cukup
untuk memenuhi konsumsi vitamin C orang dewasa.
Mangga
Setiap 100 gram potongan mangga siap makan, mengandung vitamin C
sebanyak 41 mg. Sedangkan mangga muda lebih besar kandungannya, yaitu 65
mg. Jadi bila Anda mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek
200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kebutuhan vitamin C yang dianjurkan dapat
terpenuhi.
Tomat
Selain kaya vitamin A dan baik untuk kesehatan mata, tomat juga mengandung
40 mg vitamin C dalam setiap butirnya.
Pepaya
Selain mengandung vitamin C, pepaya juga mengandung serat halus yang baik
bagi balita maupun yang telah lanjut usia. Pepaya mengandung sekitar 74 mg
vitamin C.
Jambu Biji
Mengandung vitamin C sekitar 87 mg, dua kali lipat dari jeruk manis (49 mg/100
g), lima kali lipat dari orange dan delapan kali lipat dari lemon (10,5 mg/100 g).
Dibandingkan jambu air (5 mg/100 g) dan jambu bol (22 mg/100 g), kadar
vitamin C jambu biji jauh lebih tinggi.
Kelengkeng
Buah bercita rasa manis dan bulat agak lonjong ini, memiliki kandungan vitamin
C yang cukup tinggi, yaitu 49,82 mg/100 gram.
Strowbery
Stroberi Stroberi mengandung ellagic acid sebagai antioksidan. Dalam beberapa
penelitian ellagic acid terbukti dapat menghalangi pertumbuhan tumor dalam
paru-paru, osephagus, payudara, cervix dan lidah. Sebagai obat tradisional,
stroberi diyakini memiliki antibakteri dan digunakan sebagai pembersih sistem
pencernaan. Stroberi banyak mengandung vitamin C.
KESIMPULAN
Vitamin adalah zat- zat kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat
kecil dan umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Vitamin dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu vitamin larut dalam lemak(vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut
air( vitamin B dan C).
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam
jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Vitamin
larut air biasanya tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urin dalam
jumlah kecil. Oleh sebab itu, vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk
mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal. Sedangkan
vitamin larut lemak adalah jenis vitamin yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh
melalui keringat maupun urin, serta secara umum vitamin larut lemak hanya sedikit
yang hilang pada proses pemasakan.
Masing masing vitamin dibutuhkan oleh tubuh kita akan tetapi dalam jumlah
tertentu, apabila terlalu banyak mengkonsumsi akan menimbulkan gejala- gejala
yang merugika yasng biasanya disebut “ Hipervitaminosis” sebaliknya bilatidak
memenuhi kebutuhan akan timbul gejala merugikan pula.