Lap Prak1 Mikrobiologi
Lap Prak1 Mikrobiologi
Lap Prak1 Mikrobiologi
P1
NIM : 2100023122
KELAS : 1B
GOL :3
KEL :1
YOGYAKRATA
2021
PEMBUATAN MEDIA DAN ISOLASI BAKTERI
A. Tujuan
murni.
B. Teori
1. Media
Pembiakan mikrobia di laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta
lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media adalah suatu bahan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat
makanan. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media dapat juga digunakan untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (Lay, 1994;
Jutono dkk,
1980).
1. Susunan makanan
2. Tekanan osmose
3. Derajat keasaman
4. Temperatur
5. Sterilisasi
Media yang digunakan harus isotonis, sebab apabila hipertonis maka bakteri akan
mengalami plasmoptysis, sedang bila hipotonis, maka akan terjadi plasmolisis.
Tipe Media :
1. Berdasarkan konsistensinya :
b. Setengah padat, misal : SSS (Semi Solid Sucrose medium) MIO (Motility Indol
Ornithine)
c. Media cair, seperti media gula, media kaldu, kaldu pepton, kaldu darah. dan lain-
lain
2. Media basal
Digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat media lain yang lebih komplek.
misalnya : kaldu agar, kaldu pepton, air pepton.
Adalah media basal yang ditambah dengan zat-zat pendukung sehingga kuman yang
sukar tumbuh, dapat tumbuh lebih baik, misal : agar darah, agar serum, agar chocolat, kaldu
serum
Adalah media cair yang digunakan untuk memisahkan organisme dari organisme yang
lain, yang tumbuh lebih subur dalam kultur. Media tersebut berisi zat untuk menghambat
organisme yang tidak diinginkan, atau zat untuk mempersubur spesies organisme yang
diperlukan. Misal : Medium selenit F, Kaldu tetrationat, Kaldu briliant green, Media alkali
pepton cair.
5. Media Selektif
Media padat ini mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga kuman yang dicari
akan tumbuh dengan koloni yang khas, sedang kuman yang lain kurang khas. Misal : Agar
McConkey, Media Endo, DCLS Agar untuk isolasi kuman perut. Kuman perut
(enterobakteri) yang tidak memecah laktosa (Non lactose Fermented) misalnya : Samonella,
Shigella, Proteus dan lain-lain akan terlihat jernih/transparan, sedang yang memecah laktosa
akan berwarna merah.
2. Isolasi Bakteri
Mikroorganisme adalah adalah mahluk hidup yang terbagi 3 yaitu yang bersifat
eukariotik, prokariotik, dan virus. Baik ketiga jenis mikroorganime ini dalam kehidupannya
memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Dalam percobaan mikrobiologi, tidak dapat
diamati suatu mikroorganisme yang diinginkan tanpa adanya medium, yang merupakan
tempat tumbuh mikroorganisme tersebut. Dalam medium harus terpenuhi segala kebutuhan
mikroorganisme untuk melangsungkan kehidupannya, seperti senyawa organik (protein,
lemak, mineral dan vitamin). Untuk mendukung suatu penelitian terhadap mikroorganisme,
diperlukan suatu tempat atau lingkungan bagi pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme. Mikroorgaisme tentunya memerlukan sumber atau medium pertumbuhan
yang khas sesuai dengan kebutuhan akan zat-zat atau mineral bagi perkembangan serta
reproduksinya. mikroorganisme pada dasarnya dapat hidup dan tumbuh dimana saja di muka
bumi ini. (Hamriani dkk, 2010)
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari
campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi
menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan
kemampuan biokimiawinya.
a. Sampel tanah
Jika mikroorganisme yang diinginkan kemungkinan berada di dalam tanah, maka cara
pengambilannya disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan. Misal jika yang diinginkan
mikroorganisma rhizosfer maka sampel diambil dari sekitar perakaran dekat permukaan
hingga ujung perakaran.
b. Sampel air
Pengambilan sampel air bergantung kepada keadaan air itu sendiri. Jika berasal dari
air sungai yang mengalir maka botol dicelupkan miring dengan bibir botol melawan arus air.
Bila pengambilan sampel dilakukan pada air yang tenang, botol dapat dicelupkan dengan tali,
jika ingin mengambil sampel dari air keran maka sebelumya keran dialirkan dulu beberapa
saat dan mulut kran dibakar.
Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam akuades steril. Tujuan dari
teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke
dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Macam-macam preparsi bergantung kepada
bentuk sampel :
1). Swab (ulas), dilakukan menggunakan cotton bud steril pada sampel yang memiliki
permukaan luas dan pada umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu pada benda tersebut.
Contohnya adalah meja, batu, batang kayu dll. Caranya dengan mengusapkan cotton bud
memutar sehingga seluruh permukaan kapas dari cotton bud kontak dengan permukaan
sampel. Swab akan lebih baik jika cotton bud dicelupkan terlebih dahulu ke dalam larutan
atraktan semisal pepton water.
2). Rinse (bilas) ditujukan untuk melarutkan sel-sel mikroba yang menempel pada permukaan
substrat yang luas tapi relatif berukuran kecil, misalnya daun bunga dll. Rinse merupakan
prosedur kerja dengan mencelupkan sampel ke dalam akuades dengan perbandingan 1 : 9
(w/v). Contohnya sampel daun diambil dan ditimbang 5 g kemudian dibilas dengan akuades
45 ml yang terdapat dalam beaker glass.
3). Maseration (pengancuran), sampel yang berbentuk padat dapat ditumbuk dengan mortar
dan pestle sehingga mikroba yang ada dipermukaan atau di dalam dapat terlepas kemudian
dilarutkan ke dalam air. Contoh sampelnya antara lain bakso, biji, buah dll. Perbandingan
antar berat sampel dengan pengenceran pertama adalah 1 : 9 (w/v). Untuk sampel dari tanah
tak perlu dimaserasi.
c. Teknik Penanaman
Cara kerja :
· Sentuhkan inokulum loop pada koloni dan gores secara kontinyu sampai setengah
permukaan agar.
· Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC lanjutkan goresan sampai habis. Goresan
sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk
peremajaan ke cawan atau medium baru.
b). Goresan T
Cara kerja :
· Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah
2 (streak pada gambar). Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna
Caranya hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu
dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel
mikroorganisma. Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama
sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
Tanah seberat 1 g dimasukan ke dalam tabung pengenceran 10-1 secara aseptis dan
selanjutnya dilakukan pengenceran bertingkat sampai 10-8
Tiga pengenceran terakhir diambil 0,1 ml untuk ditanam secara spread plate pada medium
NA, setelah selesai, diinkubasi pada 37oC selama 1x24 jam
Koloni akan tumbuh pada ketiga cawan tersebut kemudian dipilih koloni yang relative
terpisah dari koloni lain dan koloni yang mudah dikenali
Koloni yang terpilih kemudian ditumbuhkan atau dimurnikan ke NA baru dengan teknik
streak kuadran
Tanah dalam cawan petri dipanaskan dengan oven pada suhu 80oC selama 30 menit
dengan cawan petri untuk membunuh sel vegetatiftetap bertahan
Tanah yang telah dioven diambil 1 g kemudian dimasukan ke dalam tabung pengenceran
bertingkat
Tiga pengenceran terakhir diambil untuk ditanama secara spread plate ke media PDA
yang ditambah streptomycin atau penicillin. Kemudian diinkubnasi pada suhu ruang 5- 7 hari
Koloni jamur yang tumbuh dimurnikan dan ditanam pada medium PDA baru,
1. Alat :
a. Pembuatan media:
Cawan petri
Erlenmeyer
Pengaduk
Timbangan
Gelas Beker
Spatula
Hot plate dan magnetik stirrer
Aluminiumfoil
Otoklaf, LAF atau Enkas.
b. Isolasi Bakteri:
Laminar air flow (LAF)/ Biosafety Cabinet (BSC)
Cawan petri
Ose,
Spreader
Lampu spiritus
Tabung reaksi
2. Bahan:
a. Pembuatan media:
Akuades
Media MHA (38g/L)
c. Isolasi Bakteri:
Air sumur
Media agar Mueller Hinton (MHA)
Larutan NaCl 0,9%
D. Cara Kerja
1000𝑚𝑙
Kocok media dalam Erlenmeyer, setelah tercampur semua (larut) tutup Erlenmeyer
menggunakan alumunium foil, setelah di tutup kocok lagi.
Tuang media dalam petri diss (saat media agak hangat). Masing-masing petri berisi
20-25 ml. setelah itu tutup petri.
Dinginkan media pada suhu kamar sampai memadat dan siap digunakan untuk
membuka mikroba.
Preparasi Sampel
Siapkan sampel yang akan diisolasi (bakar gelas ukur sebentar) dan masukkan sampel
kedalam gelas uku dan bakar lagi (sebentar saja). Setelah itu, suspensikan sampel NaCl
Teknik Isolasi Bakteri Dengan Metode Cawan Gores Dan Cawan Sebar
c. Selanjutnya, celupkan ose pada media suspense sampel (NaCl dan sampel yang diisolasi)
c. Setelah itu, ambil 0,100ml suspense sampel dan teteskan pada media agar
d. Ratakan suspensi (dioles) sampel pada permukaan agar menggunakan spreader glass
INKUBASI BAKTERI :
Isolasi mikroba dari koloni tunggal tujuan akhri menumbuhkan bekteri pada media padat
untuk menumbuhkan single colony.
2. Ambil 1koloni dengan ose yang sudah disterilkan (ambil satu koloni pada cawan gores dan
goreskan pada media)
4. Ambil satu koloni tunggal pada cawan sebar dan goreskan pada media.
6. Inkubasi media dalam incubator harus pada suhu 370C selama 18-24 jam
8. Amati adanya pertumbuhan single koloni pada setiap media dan amati keseragaman koloni
yang tumbuh menunjukkan kultur murni