Bab I Terung Ahmad Ridho
Bab I Terung Ahmad Ridho
Bab I Terung Ahmad Ridho
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman terung (Solanum melongena L.) berasal dari Indonesia dan India,
pertama kali dibudidayakan oleh Asia, terutama suku India dan Birma pada tahun700
sm. Kapan tanaman ini mulai dibudidayakan oleh manusia belum ditemukan data
Cina. Dari daerah ini kemudian dibawa ke Spanyol dan disebarluaskan kenegara-
negara lain di Eropa, Afrika, Amerika selatan, Malaysia dan Indonesia. Dikedua
kawasan ini terdapat aneka jenis terung, baik yang dibudidayakan atau tumbuh secara
dibanyak Negara misalnya daerah Karibia, Malaysia, Afrika Tenggara, Afrika Timur,
( Siregar, 2002 ).
Terung adalah salah satu jenis dari tanaman sayur. Tanaman sayuran yang
dahulu jenis dari tanaman sayur. Tanaman sayuran yang dahulu dimasukkan ke dalam
golongan tanaman perkebunan rakyat atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama
secara tidak langsung tanaman sayuran mengandung nilai “seni”. Itulah sebabnya,
2
rumah.
ditanam untuk di manfaatkan sebagai bahan makanan. Terung dikenal dengan nama
ilmiah Solanum melongena L, adalah merupakan tanaman asli daerah tropis yang
cukup dikenal di Indonesia. Sebagai salah satu sayuran pribumi, buah terung hampir
sering ditemukan di pasar tani maupun pasar tradisional dengan harga yang relatife
murah. Akhir-akhir ini bisnis terung masing memberikan peluang pasar yang cukup
baik terutama untuk memenuhi permi ntaan pasar dalam negeri.Beberapa varietas
terung lokal contohnya terung ungu (bentuk memanjang) dan terung tunjuk,
hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan tidak terlepas dari peranan pupuk
sebagai bahan penyubur. Yang mungkin belum tercapai dengan baik adalah
ditingkatkan, karena: (a). salah satu faktor yang membatasi produksi tanaman adalah
unsur hara, dan (b). pupuk dapat digunakan untuk mencapai keseimbangan hara untuk
Terung tunjuk (Solanum melongena L) termasuk salah satu sayuran buah yang
banyak digemari berbagai kalangan diseluruh pelosok tanah air. Buah terung yang
memiliki citarasa enak, mengandung gizi diantaranya A, B1, B2, C, P, Fosfor. Selain
itu terung memiliki harga yang relatif murah (Rp. 4000 – Rp 4500/kg) sehingga dapat
terjangkau oleh masyarakat lapisan bawah dan terung gelatik juga sangat mudah
hara yang penting bagi tanaman untuk mencukupi kebutuhan tanaman sehingga
sangat dipengaruhi oleh dosis pemberian pupuk pada tanaman terung tunjuk,
pemupukan yang baik dalam budidaya tanaman terung tunjuk, (Sri Muryanti,2009)
mempunyai rasa enak untuk dikonsumsi, baik berupa buah segar maupun dalam
bentuk lalap (sayuran segar) atau disayur rebus, gulai, sambal dan lain sebagainya.
Tanaman terung banyak digemari karena selain rasanya enak dan harganya relatif
4
murah, kandungan gizinya pun cukup lengkap yaitu protein, lemak, karbohidrat,
vitamin A, vitamin B, vitamin C, Posfor, dan zat besi. Terung mempunyai nilai
ekonomis yang cukup tinggi dan telah mampu menerobos pasaran ekspor.
(Sri Muryanti,2009).
Manfaat dan Kegunaan Terung. Anti kejang, anti kanker, dan pendepak
gangguan pembuluh darah, Manfaat lain buah terung yang matang bisa untuk sirop,
sup, adonan pengisi (perut ayam, dan sebagainya) dan untuk rujak. Buah yang dibelah
dapat digunakan sebagai bumbu, serta dibakar atau dipanggang untuk digunakan
sebagai sayuran. Buah yang matang di pohon yang dipelihara pada lingkungan yang
cocok saja yang rasa dan aromanya enak. Buah yang dimatangkan sebaik-baiknya
juga penting agar dihasilkan sirup, jell, selai, pencuci mulut dan sebagai hiasan es
krim yang berkualitas baik. Bijinya yang keras itu dapat dibuang setelah digodok. Air
kapur dan gula dapat ditambahkan agar rasanya lebih enak (Spilane, 2005).
Rata-rata produksi terung di tahun 2009 adalah sebesar 5,83 ton/ha. Untuk
Provinsi Sumatra Utara menurut BPS Sumatra Utara (2011) adalah sebesar 7,46
teknik budidaya yang belum sempurna, masalah tanah masam dan pengendalian
hama penyakit. Salah satu tehnik budidaya yang perlu mendapat perhatian adalah
5
Pemupukan yang berasal dari bahan an organik dapat menyebabkan kerusakan tanah
dan lingkungan.
Pupuk alam atau pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa
tanaman, hewan, dan manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos,
dan sebagainya. Sedangkan pupuk buatan yang disebut juga pupuk anorganik adalah
sehingga dihasilkan butiran yang homogen. Dalam pertanian unsur mikro dan makro
harus seimbang, hal ini dikarenakan tanaman menyerap unsur-unsur tersebut untuk
melakukan pertumbuhan . Pertumbuhan tanaman itu sebagian besar terdiri atas tiga
unsur yaitu C 43,6 %, O 44,4 % dan H 6,2 %. Unsur-unsur tersebut diambil oleh
tanaman dari udara berupa CO2 dan O2 serta dari tanah berupa H2O (Iswandi, 2000).
Selain menggunakan pupuk NPK Mutiara 16-16-16, jarak tanam adalah salah
satu hal yang penting dalam budidaya tanaman. Jarak tanam agak sedikit lebih
longgar dari ketentuan jarak tanam biasa. Sedikit longgar berarti terlalu lebar, sebab
apabila terlalu lebar atau longgar akibatnya akan buruk bagi tanaman
menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk meningkatkan produksi dan
tentang, Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 Dan Jarak Tanam
Varietas Tunjuk.
Varietas Tunjuk?
Tunjuk?
3. Apakah ada Interaksi antara perlakuan pemberian Pupuk NPK Mutiara 16-16-
Tunjuk.
1. Sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Sekolah Tinggi
penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang
Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan Jarak Tanam merupakan variabel bebas, serta
Jarak Tanam
Pelaksanaan Penelitian
Metode Penelitian
Rancangan Acak Kelompok
Metode Analisa
Sidik Ragam Linier
10
Tunjuk.
3 Ada pengaruh perlakuan pemberian Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan Jarak
dan jenis tanah top soil yang berada pada ketinggian ± 50 m dari permukaan laut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai berikut.:
Divisio : Magnoliophyta,
Kelas : Magnoliopsida,
Ordo : Solanales,
Family : Solanaceae,
2.2.1. Batang
perdu, pohon dengan percabangan rendah dan tingginya dapat mencapai 1 m dpt.
Batang tanaman terung dibedakan menjadi dua macam, yaitu batang utama (primer)
2.2.2. Akar
akar serabut bisa mencapai diameter 30 cm kearah samping dan akar tunggang
berukuran pendek dan disertai dengan akar serabut yang mengelilingi akar tunggang,
banyak perkembangan akar dipengaruhi oleh faktor struktur tanah, air tanah dan
drainase didalam tanah, pada akar tunggang akan tumbuh akar-akar serabut dan akar
2.2.3. Daun
Bentuk daun terung terdiri dari atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun
(lamina). Daun seperti ini lazim dikenal dengan nama daun bertangkai. Tangkai daun
berbentuk silindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjangnya
berkisar antara 5 – 8 cm. Helaian daun terdiri atas ibu tulang daun, tulang cabang, dan
urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari tangkai daun yang
makin mengecil kearah pucuk daun. Lebar helaian daun 7 – 9 cm atau lebih sesuai
varietasnya. Panjang daun antara 12 - 20 cm. Bagian daun berupa belah ketupat
13
hingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun meruncing, dan sisi bertoreh
2.2.4. Bunga
Bunga terung merupakan bunga banci atau lebih dikenal dengan bunga
berkelamin dua, dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan betina (benang
sari dan Putik), bunga seperti ini sering dinamakan bunga lengkap, perhiasan bunga
yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga. Pada saat
bunga mekar diameter bunga rata-rata 2,5 – 3 cm. Letaknya mengantung. Mahkota
Mahkota ini tersusun rapi yang membentuk bangun bintang. Benang sari berjumlah 5
– 6 buah. Putik berjumlah 2 buah yang terletak dalam satu lingkaran bunga yang
2.2.5. Buah
Menurut Sri Muryanti (2009) buah terung berbentuk bulat panjang dengan
kulit yang berdaun lebar dan berbentuk telinga. Bunganya berwarna biru agak
kecoklatan dan merupakan bunga yang sempurna, biasanya terpisah dan terbentuk
dalam tandan bunga. Buah berbentuk panjang lonjong dan juga beragam bentuk dan
warna.
14
Buah terung merupakan buah sejati tunggal dan berdaging tebal, lunak, berair
dan tidak akan pecah jika buah telah masak. Daging buah ini merupakan bagian yang
enak dimakan, biji terdapat bebas dalam selubung lunak yang terlindung oleh daging
buah. Pangkal buah menempel pada kelopak bunga yang telah menjelma menjadi
kerangka bunga. Buah mengantung, tangkai buah berkembang dari tangkai bunga
yang letaknya berada diantara tangkai daun. Buah terung bentuknya beraneka ragam
sesuai dengan varietasnya. Bentuk yang dikenal meliputi : panjang silindris, panjang
lonjong, lonjong (oval), bulat lebar, dan bulat (Sri Muryanti, 2009).
2.3.1. Iklim
Tanaman terung dapat tumbuh dan agar produksi hasil tanaman memuaskan
tanaman terung antara lain ketinggian tempat, intensitas cahaya, serta temperatur dan
kelembaban. Tanaman terung dapat ditanam didataran rendah dan dataran tinggi.
Kisaran ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman terung ini antara 1.000 – 1.200
hari. Meskipun demikian, tanaman itu masih dapat bertahan pada suhu 38 ºC. Di
15
Indonesia, tanaman itu cocok ditanam pada dataran tinggi yang bersuhu 16 - 25 ºC.
diinginkan oleh tanaman terung adalah 1250 mm sampai 2500 mm. Pada curah
dibawah 1250 mm pertahun tanaman terung memerlukan irigasi karena banyak air
yang hilang melalui transpirasi yang jauh lebih besar. Sebaliknya curah hujan yang
menentukan kualitas buah terung. Dalam batas yang normal intensitas cahaya akan
memberikan pengaruh yang baik terutama pada pembentukan warna buah yang
diperlukan tanaman terung yakni 60 %. Terung bagus ditanam didaerah tropis yakni
2.3.2. Tanah
lempung agak berliat, lempung berpasir, tanah pasir yang gembur, subur, banyak
mengandung bahan organik, unsur hara dan mudah menyerap air. Tanah untuk
tanaman terung dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah lempung berpasir.
16
Derajat keasaman atau pH tanah yang cocok untuk tanaman terung adalah 5,0 – 6,0,
Tahap awal pembibitan biasanya biji atau benih terung dikecambahkan pada
bedegan perkecambahan yang lebarnya 1 meter dan panjangnya sesuai dengan jumlah
biji yang dikecambahkan. Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku
selama 10 -15 menit. Media tanam berupa tanah yang sudah dicampurkan dengan
pupuk kandang dan dipastikan agar media tercampur sampai merata lalu disiram
dengan air dan dibiarkan sesaat, Tutup benih tersebut dengan tanah tipis, Permukaan
bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang atau ilalang, Setelah
benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya, Siram persemaian pagi dan
sore hari, Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan, kemudian
pindahkan satu persatu ke polibag yang berukuran 6 x 17 cm yang telah berisi media
tanam. Bibit berumur 1 - 1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindah tanamkan
17
ke polibag besar yang berkapasitas (15 x 35), benih diletakkan satu persatu pada
Pupuk yang dimaksud disini adalah semua bahan senyawa yang mengandung
unsur hara tanaman, mikro dan makro, padat ataupun cair, organik ataupun an
organik, yang kalau diberikan pada kedalam tanah akan dapat menyumbang unsur
hara dan perbaikan kesuburan tanah. Tindakkan penyampain pupuk ke dalam tanah
Cepat lambatnya reaksi pupuk didalam tanah ditentukan oleh sifat pupuk yang
digunakan, umumnya pupuk tunggal yang larut dalam air lebih cepat tersedia bagi
tanaman. Begitu juga pupuk majemuk umumnya merupakan pupuk yang tersedia
berlahan bila dibandingkan dengan pupuk tunggal, pupuk yang berikatan senyawa
sedikit lebih lambat tersedia dibandingkan dengan pupuk yang berikatan senyawa an
unsur hara yang ada dalam tanah dan banyaknya unsur hara yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, tanah yang kandungan unsur hara tersedia lebih tinggi umumnya
kurang respon terhadap pemupukan dan akan terjadi sebaliknya. Bila pemupukan
dilakukan secara tepat maka unsur-unsur yang terkandung dalam pupuk ini tidak
18
hanya mengendalikan atau mendukung satu sama lain akan tetapi juga berkaitan
Kalium. Masing-masing unsur hara mempunyai peranan yang khusus bagi tanaman
Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang
dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan
nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dirancang untuk memaksimalkan hasil
dan kualitas. Pupuk NPK ini terdiri dari 4 jenis yaitu NPK 16-16-16, NPK 15-15-15,
NPK 25-7-7, NPK 14-14-21. Pupuk ini diberikan 2 minggu sekali terhadap tanaman
memperlihatkan gejala-gejala seperti daun mengerut atau keriting terutama pada daun
tua walaupun tidak merata. Kemudian pada daun akan timbul bercak-bercak merah
coklat. Selanjutnya, daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna,
19
kecil, mutu jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan simpan. Maka pupuk NPK Mutiara
16-16-16 sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan, kualitas dan produksi
tanaman terung. Pada penelitian ini digunakan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 sebab
unsur haranya lebih tinggi meskipun kandungan zat haranya sama. Ada Beberapa
Unsur hara yang terkandung dalam pupuk NPK adalah sebagai berikut :
2.4.1. Nitrogen
pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. Selain itu
nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna
dalam pembentukan Fotosintesis. Fungsi lain ialah membentuk protein, lemak dan
berbagai persenyawaan organik lainya. Pupuk nitrogen atau pupuk buatan adalah
jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia
sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara
yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal
dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya
satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya
Pupuk nitrogen dalam bentuk urea sudah menjadi kebutuhan bagi tanaman.
Untuk mengetahui kebutuhan hara pada tanaman terung perlu dilakukan pemupukan.
20
Karena pupuk merupakan salah satu unsur hara yang di butuhkan tanaman terutama
unsur N.
yang tepat sesuai anjuran. Strategi pemberian unsur hara N yang optimal bertujuan
tanaman, maka peningkatan kesuburan tanah secara alami melalui daur ulang nutrisi
melapuk, yang ternyata dapat menyuburkan tanah sehingga tanah tersebut mampu
tumbuh kerempeng dan tersendat-sendat. Daun menjadi hijau muda, terutama daun
yang suda tua, lalu berubah menjadi kuning. Selanjutnya daun mengering mulai dari
tanaman sempat berubah, buahnya akan tumbuh kerdil kekuningan dan lekas matang.
21
Kalau pada tanah tersebut tidak diberi pupuk yang mengandung unsur nitrogen maka
Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman melon warna ini mulai
dari ujung daun menjalar ketulang daun selanjutnya berubah warna kuning lengkap,
dan ini lah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan brwarna merah
sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya.Dapat menimbulkan
daun penuh dengan serat, hal ini disebabkan menebalnya membran sel daun,
parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus kebagian atas.
2.4.2. Fosfor
Fosfor (P) juga berperan penting bagi pertumbuhan terung, fosfor terdapat
dalam bentuk phitin, nuklein dan fatide.Merupakan bagian dari protoplasma dan inti
sel, sebagai bagian dari inti sel sangat penting bagi pembelahan sel, demikian pula
pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang seperti pada tanaman jagung, melon dan
pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, tangkai-tangkai daun kelihatan
lancip-lancip, pembentukan buah jelek merugikan hasil selanjutnya mati. Hal ini di
Tanah yang kekurangan fosfor pun akan jelek akibatnya bagi tanaman.
Gejalah yang tampak adalah warna daun seluruhnya berubah kelewat tua dan sering
tanpak mengkilap kemerahan. Tepi daun cabang dan batang terdapat warna merah
ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning. Kalau tanaman berubah buahnya
kecil, tampak jelek dan lekas matang. Pada tanah seperti itu perlu diberi pupuk yang
mengandung unsur fosfor. Kalau tidak, tanaman akan tetap bernasib jelek dan ahirnya
Fosfor terdapat dalam bentuk phitim, nuklein dan fosfatide, merupakan bagian
dari protoplasma dan inti sel. Sebagai dari bagian inti sel sangat penting dalam
pembelahan sel, fosfor diambil tanaman dalam bentuk H2PO¯4, dan HPO¯4.Bahwa
fosfor di dalam tanah dapat di golongkan dalam dua bentuk, yaitu bentuk organis dan
bentuk anorganis. Di dalam tanah fungsi P terhadap tanaman adalah sebagai zat
dewasa pada umumnya, dapat mempercepat pembungaan, pemasakan buah, biji atau
Bahwa fosfor didalam tanah dapat digolongkan dalam 2 bentuk yaitu bentuk
organis, dan bentuk anorganis. Di dalam tanah pungsi P terhadap tanaman adalah
demikian statis, hanya sebagian kecil saja sesungguhnya yang terdapat dalam bentuk
dalam tubuh tanaman semua inti mengandung fosfor dan selanjutnya sebagai
tangkai-tangkai sari, kepala-kepala sari, butir-butir tepung sari, daun buah serta bakal
biji ternyata mengandung P jadi bagian maksud mendorong pembentukan bunga dan
2.4.3. Kalium
Pupuk (K) kalium juga penting bagi tanaman terung khususnya pada
pembentukan daun, tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan unsur kalium
akan memperlihatkan gejala-gejala seperti daun mengkrut atau keriting terutama pada
24
daun tua walaupun tidak merata. Kemudian pada daun akan timbul bercak-bercak
merah coklat. Selanjutnya daun akan mengeriting, lalu mati.Buah tumbuh tidak
sempurna kecil, jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan simpan. Kalau menemukan
(Rahardi, 1999).
Elemen ini dapat dikatakan elemen yang langsung pembentuk bahan organic,
dalam hal ini dapat di tegaskan, bahwa kalium berperan membantu pembentukan
protein dan karbohidrat, mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman,
penelitian kalium banyak terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang
banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak mengandung kalium. Pada se-sel zat
ini terdapat sebagai ion didalam cairan sel dan keadaan demikian akan merupakan
bagian penting dalam melaksanakan turgor, yang disebabkan oleh tekanan osmotis.
Selain itu kalium mempunai pungsi fisiologis yang khusus pada asimilasi zat arang,
ang berarti apabila tanaman sama sekali tidak diberi kalium, maka asimilasi akan
Kebutuhan (K) ini sesungguhnya cukup tinggi dan dalam hal ini apabila akan
K tidak tercukupi akan terjadi translokasi K dari bagian-bagian tanaman yang tua
25
tetapi kalium tidak terdapat dalam protein. Protoplasma, selulosa, sehingga diduga
gejalah seperti daun mengerut atau keriting terutama pada daun tua walau pun tidak
selanjutnya daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil,
mutunya jelek, hasilnya renda, dan tidak tahan simpan. Kalau menemukan tanaman
jumlah hasil yang akan di peroleh dari sebidang tanah produksi ,tanaman merupakan
resultan dari hasil produksi dan hasil pertumbuhan vegetatif (Jumin 1994)
Jarak tanam antar lubang tanam di tentukan oleh ukuran tanaman pada saat
tergantung pada kualitas benih. Untuk benih yang daya kecambahnya baik cukup di
Namun untuk benih yang memiliki daya kecambah rendah perlu di gunakan
lebih dari dua butir perlubang tanam,hal ini di lakukan untuk menjamin agar benih
yang tumbuh untuk setip lubang tanam tidak perlu di lakukan penyulaman
(Lakitan 1995)
tercapai jika tanaman mulai saling terganggu, jika jarak tanam terlalu besar maka
tanaman itu terlalu besar di dalam pertumbuhanya. Jarak tanam yang digunakan
Unsur C dan O diserap oleh tanaman melalui udara dalam bentuk CO2 yang
diambil melalui stomata dalam proses fotosintesis. Unsur H diambil dari air oleh akar
tanaman, unsur hara yang diserap dari larutan tanah dapat tersedia sekitar akar.
27
Akar akan menghisap hara yang larut dalam air pada kedalaman tertentu,
akar yang tidak normal akibat adanya rintangan dalam menembus tanah, maka unsur
hara yang terdapat jauh dibawah jangkauan daya hisap akar tidak akan terserap
(Sarif, 1996).
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3. Insektisida
4. Pestisida
1.Cangkul
2.Parang
3. Parang babat
4. Gembor
5. Meteran
6. Tugal
29
7. Papan label
8. Alat tulis
10.Kalkulator
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data dalam percobaan ini adalah
- J1 : jarak tanam 40 x 10 cm
- J2 : jarak tanam 30 x 20 cm
- J3 : jarak tanam 20 x 20 cm
sebagai berikut :
Dimana :
Yijk : Hasil pengamatan pada ulangan ke-i, diperlukan pupuk NPK Mutiara
16-16-16 pada taraf ke-j dan pengaruh perlakuan Jarak Tanam taraf ke-k
(aβ) jk : Efek dari interaksi pupuk NPK Mutiara pada taraf ke-j dan pengaruh Jarak
∑ijk : Efek error pada ulangan ke-I, perlakuan pupuk NPK Mutiara 16-16-16
pada taraf ke-j dan Jarak Tanam pada taraf ke-k (Hanafiah, 2010)
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
Tempat penelitian dipilih yang datar dan tidak terlalu jauh dari naungan,
kemudian dibersihkan dari tanaman pengganggu atau gulma, sampah dan kotoran-
kotoran lain. Setelah tanahnya dipadatkan, begitu juga disekitar 1,5 meter sekeliling
tempat penelitian, Tanahnya diratakan agar posisi polibag tegak dengan baik dan
bagus, Sekeliling tempat penelitian dibuat parit-parit drainase sedalam 10 cm, Lebar
50 cm, gunanya untuk mencegah masuknya air ke areal percobaan jika turun hujan.
Kemudian polibag yang telah diisi media tanah disusun sesuai dengan denah
meter dan sebelah Timur 2 meter, ujung-ujung naungan sebelah Barat dan Timur
Benih terung jenis Tunjuk Cap Bunga Matahari diambil dari toko pertanian
dirantauprapat, benih yang diperoleh berupa benih yang masih didalam kantong
4.4. Persemaian
penyemaian harus dilakukan secara steril pada media tanam. Biji dikecambahkan
pada bedengan selama 1 minggu. Selanjutnya bibit terung yang memiliki daun
Kemudian bibit ditanam pada media sesungguhnya yakni polibag besar yang
berukuran (15 x 35 cm). Benih diletakkan satu persatu pada setiap lubang yang telah
dibuat pada polibag besar dengan posisi bibit tanaman terung tegak lurus keatas
disekeliling bibit tanaman diberikan gulma yang sudah di buang yang berfungsi
4.5. Penanaman
Penanaman dilakukan pada musim panas atau musim kemarau, pilih bibit
yang tumbuh subur dan normal dan tidak terjangkit serangan hama dan penyakit
dengan memindahkan bibit yang telah berumur 35 – 40 hari atau bibit telah
mempunyai 4 – 6 helai daun pada media tanam polibag kecil dan dipindahkan ke
34
polibag besar. Media yang digunakan untuk penanaman ini adalah tanah padsolid
merah kuning (PMK) dan pupuk kandang sapi. Pemindahan tanaman dilakukan
dengan cara menyobek polibag kecil sebelum dimasukkan kedalam polibag besar.
minggu diberikan dengan cara ditanam ditanah dengan jarak 3 cm dari batang atau
dibuat sebuah lingkaran dengan jarak 3 cm dari batang dan pupuk NPK Mutiara
- J1 = jarak tanam 40 cm x 10 cm
- J2 = Jarak tanam 30 cm x 20 cm
4.8. Pemeliharaan
pengedalian hama dan penyakit, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari
dengan cara menyiramkan air kedalam polibag dan tidak terlalu berlebihan,
Penyiangan gulma dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara mencabut setiap
gulma yang tumbuh didalam polibag maupun disekitar polibag. Pengendalian hama
dan penyakit mengunakan Pestisida Nabati, Jika tidak sangup dengan Pestisida
4.9. Pemanenan
Pemanenan terung dilakukan pada saat buah terung memasuki stasiun matang
dengan ciri-ciri sebagian besar permukaan buah sudah berwarna hitam mengilap dan
pas waktunya untuk dipanen atau persentasenya 20 %, kecuali pada panen terakhir
semua buah yang kecil atau yang besar juga ikut dipanen. Panen dilakukan sebanyak
Tinggi tanaman di ukur dari permukaan tanah sampai ujung daun yang paling
tinggi dengan menggunakan Rol (cm) dan untuk mempermudah pengukuran dipasang
patok pada tanaman sample untuk menentukan titik nol dari permukaan tanah.
tanaman ditanam dilapangan, dengan interval 2 minggu sekali yaitu pada minggu ke
dilakukan sebanyak 2 kali dengan arah yang berlawanan kemudian dijumlahkan dan
Jumlah daun yang dihitung yaitu daun yang telah terbuka sempurna dan daun
yang gugur juga dihitung. Penghitungan daun mulai dilakukan pada saat tanaman
37
Berat buah pertanaman sampel yang dihitung yaitu berat buah yang paling
besar ditimbang dari setiap pertanaman sampel setelah itu dijumlahkan dan dirata-
ratakaan, penghitungan berat buah pertanaman sampel dilakukan pada saat panen atau
diakhir penelitian.
Berat buah perplot dihitung yaitu dengan cara dimana semua buah yang ada
Penghitungan berat buah perplot dilakukan pada saat panen atau diakhir penelitian.
38
BAB V
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari data rataan pengaruh
pemberian Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan Jarak Tanam serta interaksi keduanya
pada parameter yang diamati seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun
berat buah pertanaman sample dan berat buah perplot dapat dilihat pada Lampiran 4
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman umur 4 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai Lampiran 8. Untuk perlakuan Pupuk
NPK Mutiara 16-16-16 pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang tidak
nyata dan Jarak Tanam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari tinggi tanaman terung pada
perlakuan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan Jarak Tanam dapat dilihat nilai tertinggi
dan nilai terendah pada tanaman terung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
39
M3J1 sebesar 21,69 cm dan nilai terendah pada M0J1 sebesar 20,45 cm. Dari hasil
rataan pada tinggi tanaman terung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam diameter batang umur 4 sampai 12
minggu dapat dilihat pada lampiran 9 sampai lampiran 13. Untuk perlakuan Pupuk
NPK Mutiara 16-16-16 dan Jarak Tanam pada umur 12 minggu menunjukkan
pengaruh tidak nyata sedangkan interaksinya juga menunjukkan pengaruh yang tidak
nyata.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari diameter batang terung pada
perlakuan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan Jarak Tanam dapat dilihat nilai tertinggi
dan nilai terendah pada tanaman terung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
M3J3 sebesar 2,09 mm dan nilai terendah pada M0J1 sebesar 1,24 mm. Dari hasil
rataan pada diameter batang terung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.2.
40
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun umur 4 sampai 12
minggu dapat dilihat pada lampiran 14 sampai lampiran 18. Untuk perlakuan Pupuk
NPK Mutiara 16-16-16 pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh tidak nyata dan
Jarak Tanam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang nyata sedangkan
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun terung pada perlakuan
Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan Jarak Tanam dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada tanaman terung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada M3J3
sebesar 14,58 helai dan nilai terendah pada M0J1 sebesar 11,27 helai. Dari hasil
rataan pada jumlah daun terung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3.
41
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat buah pertanaman sampel
umur 12 minggu dapat dilihat pada Lampiran 19. Untuk perlakuan Pupuk NPK
Mutiara 16-16-16 pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata
dan Jarak Tanam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang nyata,
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat buah pertanaman sampel
terung pada perlakuan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan Jarak Tanam dapat dilihat
nilai tertinggi dan nilai terendah pada tanaman terung berumur 12 minggu yaitu nilai
tertinggi pada M3J3 sebesar 89,40 gr dan nilai terendah pada M0J1 sebesar 79,13 gr.
Dari hasil rataan pada berat buah pertanaman sampel terung tersebut dapat dilihat
Tabel 5.4. : Rataan Berat Buah Pertanaman Sampel (gr) Terung Umur 12 MST.
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat buah perplot umur 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 20. Untuk perlakuan Pupuk NPK Mutiara 16-16-
16 pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan Jarak Tanam
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat buah perplot terung pada
perlakuan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan Jarak Tanam dapat dilihat nilai tertinggi
dan nilai terendah pada terung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada M3J3
sebesar 103,33 gr dan nilai terendah pada M0J1 sebesar 95,60 gr. Dari hasil rataan
terung berat buah perplot tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5.
43
Tabel 5.5. : Rataan Berat Buah Perplot (gr) Terung Umur 12 MST.
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
5.2. Pembahasan
5.2.1 Pengaruh pupuk NPK Mutiara 16-16-16 terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman terung
Dari hasil pengamatan pada penelitian pengaruh pupuk NPK Mutiara 16-16-
terhadap parameter berat buah pertanaman sampel dan berat buah perplot, sedangkan
terhadap berat buah pertanaman sampel. Hal ini di akibatkan pemberian pupuk NPK
fotositensis, dengan adanya Nitrogen maka lebih banyak hasil fotosintesis di alirkan
44
protein, lemak vitamin dan zat lainnya akan disimpan dalam pembentukan buah.
Dugaan lainnya adalah karena pupuk NPK Mutiara 16-16-16 juga berpengaruh sangat
nyata terhadap berat buah perplot yang merupakan komponen dari berat buah
pertanaman sampel. Atau dengan kata lain berat buah pertanaman sampel merupakan
berat buah pertanaman sampel merupakan komponen dari berat buah perplot. Apabila
berat buah perplot semakin tinggi maka akan mengakibatkan berat buah pertanaman
sampel akan semakin tinggi juga. Dalam hal ini berat buah perplot sangat nyata
akibat pemberian pupuk NPK Mutiara 16-16-16, dengan demikian dapat dimengerti
Dari seluruh parameter yang tidak menunjukkan pengaruh yang nyata seperti
tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun di akibatkan karena dipengaruhi
oleh factor genetik dan faktor lingkungan (Mulyani, 2002). Hal ini dapat dimengerti
bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari satu varietas,
pengaruh yang sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman, serta berpengaruh nyata
terhadap jumlah daun, berat buah pertanaman sampel dan berat buah perplot,. Namun
Jarak Tanam berpengaruh sangat nyata pada umur 4-12 MST terhadap tinggi
tanaman. Hal in disebabkan oleh jumlah populasi tanaman per satu satuan luas,
dimana semakin banyak populasi tanaman per satu satuan luas akan mengakibatkan
timbulnya persaingan ketat diantara tanaman dalam memperoleh unsur hara, air dan
cahaya matahari. Dengan cahaya yang kurang maka auksin tanaman aktif sehingga
pada perlakuan J3 ( jarak tanam 20 x 20 cm). Hal ini menunjukkan bahwa semakin
padat populasi tanaman per satu satuan luas tanaman akan semakin tinggi sebagai
daun dan berat buah pertanaman sampel. Hal ini di duga karena pupuk Jarak Tanam
yang semakin banyak, dimana tanaman dapat memanfaatkan energi hasil tersebut
Jarak Tanam yang berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang. Hal ini
di duga karena diameter batang dikendalikan oleh faktor genetik, faktor lingkungan
dan tanaman itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga (2007), yang
menentukan potensial untuk jumlah bunga , jumlah asimilasi yang diproduksi dan
pembagian fotosintat.
5.2.3. Interaksi pemberian pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dengan Jarak Tanam
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung.
Dari hasil analisis sidik ragam interaksi Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan
Jarak Tanam menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter
yang diamati. Menurut Mulyani (2002) menyatakan bahwa dibandingkan faktor lain,
sehingga faktor yang lain tersebut tertutup dan masing-masing faktor bekerja sendiri-
sendiri. Atau dengan kata lain masing masing perlakuan baik Pupuk NPK Mutiara
- Struktur tanah
- Apakah tanah itu lengkap mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Menurut Mulyani (2002), bahwa pada Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 terdapat unsur
Natrium yang ikut dalam proses fisiologi dengan kalium yaitu menghalangi atau
BAB VI
6.1. Kesimpulan
nyata terhadap parameter berat buah pertanaman sampel dan berat buah
nyata terhadap parameter tinggi tanaman, namun ada juga pengaruh yang
nyata terhadap parameter jumlah daun, berat buah pertanaman sampel dan
6.2. Saran
16 gr/tanaman (M3).
cm (J3).
3. Agar penelitian lebih lanjut dianjurkan memberi pupuk NPK Mutiara 16-
penggunaan Jarak Tanam minimal dengan taraf dimulai dari jarak tanam
20 x 20 cm .
50
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan, B. 1995. Pengaruh Jarak Tanam Dan Pemupukan Terhadap Hasil Kedelai,
Pembina Lembaga Pusat Penelitian, Bogor.
Lingga, 2007. Aneka Jenis Tanam dan Penggunaanya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mulyani, 2002. Peranan Pupuk Nitrogen Terhadap Tanaman Sayuran. Sinar Baru
Algesindo. Bandung.
Nyakpa, M.y, Am Lubis, M.A. Pulung, Ghaffar Amrah, All Munawar, Go Ban Hon
dan N. Hakim. 2008. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung.
Lampung.
Nurhayati, 1996. Peranan Pupuk fosfor Untuk Tanaman Semusim. PT. Argo Media
Pustaka. Depok Estate.
Prihmantoro, H dan indriani. 2000. Hidroponik Sayuran semusim Untuk Hobi dan
Bisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.
51
Sarif. S. Dr.Ir. 1996. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana.
Bandung
Setijo. 2005. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Depok.
Sri Muryanti. 2009. Budi daya terung local dan terung jepang. Jakarta. Penebar
Swadaya.
Sutanto dan Utami. 2005. Potensi Bahan Organik Sebagai Komponen Teknologi
Masukan Rendah Dalam Meningkatkan Produktivitas Lahan Kritis. Penerbit
Sinar Baru, Bandung.