Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Job HPLC

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

1.

Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini diharapkan saya mampu menggunakan HPLC


untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan distribusi komponen penyusunnya.

2. Perincian Kerja

 Menyiapkan sampel yang akan dianalisa menggunakan HPLC


 Melakukan Analisa sampel menggunakan HPLC

3. Alat dan bahan

A. alat:

 Gelas kimia 100 ml, 250 ml dan 600 ml


 Labu takar 50 ml + tutup
 Labu takar 25 ml + tutup
 Pipet ukur 2 ml, 5 ml, dan 10 ml
 Bulp
 Labu semprot
 Botol sampel
 Batang pengaduk
 Labu takar 1 L

B. bahan:

 Aquabidest
 Alkohol
 Minuman kratingdaeng

4. Dasar Teori

Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yangdidasarkan atas perbedaan


distribusi dari komponen campurantersebut diantarany dua fase, yaitu fase diam (stationary)
dan fasebergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair,sedangkan fase
bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalamkromatografi fase bergerak dapat berupa gas
atau zat cair dan fasediam dapat berupa zat padat atau zat cair (Acun, 2010).
Kromatografi adalah metode suatu proses fisik yang digunakanuntuk memisahkan
komponen-komponen dari suatu campuransenyawa kimia. Dalam kromatografi, campuran
tersebut dibuat sebagizona yang sempit (kecil) pada salah satu ujung media porus
sepertiadsorben, yang disebut alas atau landasan kromatografi (Hendayana,2006).

HPLC yang modern telah mucul akibat pertemuan darikebutuhan, keinginan


manusia untuk meminimalis pekerjaan,kemampuan teknologi, dan teori untuk memandu
pengembanganpada jalur yang rasional. Jelas sebelum era peralatan yang modernbahwa LC
(Liquid Chromatography) memiliki kekuatan pemisahanyang sangat ampuh, bahkan untuk
komponen-komponen yangberhubungan sangat erat. LC harus ditingkatkan
kecepatannya,diotomasasi, dan harus disesuaikan dengan sampel-sampel yanglebih kecil,
waktu elusi yang beberapa jam (Underwood, 2002).

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa jugadisebut dengan HPLC
(Hight Performance Liquid Chromatograhy ) dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan
awal tahun 1970-an.Saat ini KCKT merupakan tekhnik pemisahan yang diterima secaraluas
untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatusampel dalam sebidang, antara
lain : farmasi, lingkungan,bioteknologi, polimer dan industri-industri makanan.

Beberapa perkembangan KCKT terbaru antra lain: miniaturisasi`sistem


KCKT,penggunaan KCKT untuk analisis asam-asam nukleat, analisisprotein, analisis
karbohidrat dan analisisi senyawa-senyawa kiral(Rohman, 2013).Prinsip
dasar HPLC adalah fase gerak air dialirkan denganpompa melalui kolom ke detektor.
Cuplikan dimasukkanke datigumaliran fase gerak dengan cara penyuntikan. Didalam kolom
terjadipemisahan komponen-komponen cairan karena perbedaan kekuataninteraksi antara
salut-salut terhadap fase diam akan keluar dari kolomlebih dahulu dan sebaliknya. Setiap
komponen campuran yang keluardari kolom dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam
bentukkromatogram (Lestari, 2014)

.Zona campuran kemudian digerakan dengan larutan suatucairan atau gas yang
bergerak sebagai pembawa, melaui media porustersebut, yang berupa partikel-partikel yang
”diam“ (tidak bergerak, statisiones). Sehingga akibatnya masing-masing komponen
daricampuran tersebut akan terbagi (terdistribusi) secara tidak merata antara alas yang “diam”
dan cairan atau gas yang membawanya
.Akibat selanjutnya, masingmasing komponen akan bergerak(bermigrasi) pada kecepatan
yang berbeda (differential migration) dandengan demikian, akan sampai pada ujung lain dari
alas tersebutpada waktu yang berlainan, dan dengan demikian terjadilahpemisahan diantara
komponen-komponen yang ada (Hendayana,2006).Beberapa kelebihan yang dimiliki
kromatografi HPLC sehinggamenjadikannya sebagai “the best choice” dalam
duniapenentuan/pemisahan ion/logam, di antaranya (Adrianingsih, 2011) :

a. Kecepatan (speed ) Kecepatan dalam analisis suatu sampel menjadi aspek


yangsangat penting dalam hal analisis ion yaitu untuk mengurangi biaya bisa mengahsilkan
data analisis yang akurat dan cepat dan bisamengurangi limbah (waste) yang dihasilkan dari
penggunaan eluen.

b. Sensitivitas (sensitivity )Perkembangan rehnologi mikro prosessor yang


dikombinasikandengan efisiensi kolom pemisah, mulai ukuran diameter dalammilimeter
sampai skala mikro yang biasa juga disebut microcolumn,membuat pendeteksian ion dalam
sampel menjadi lebih baik,meskipun jumlah sampel yang diinjeksikan ke dalam
kolompemisah sangat sedikit

.c. Selektivitas (selectivity )Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan


berdasarkankeinginan, misalnya kation/anion organik saja atau kation/anionanorganik yang
ingin dipisahkan. Itu dapat dilakukan denganmemilih kolom pemisah yang tepat.

d. Pendeteksian yang serempak (simultaneous detection) Teknik pendeteksian sekali


injeksi untuk sebuah sampel sepertiini penting untuk dilakukan karena tentunya mempunyai
sejumlahkelebihan dibanding pemisahan terpisah. Sebagaimana telah diulasdiatas, beberapa
kelebihan di antaranya dapat menekan biayaoperasional, memperkecil jumlah limbah saat
analisis (short timeanalysis) serta dapat memaksimalkan hasil yang diinginkan.

e. Kestabilan pada kolom pemisah (stability of the separator column) Walaupun


sebenarnya, ketahanan kolom ini berdasarkan padapaking ( packing ) material yang diidikan
ke dalam kolom pemsiahbisa bertahan pada perubahan yang terjadi pada sampel,
misalnyakonsentrasi suatu ion terlalu tinggi, tidak akan mempengaruhikestanilan material
penyusun kolom pemisah yang mempunyaiwaktu penggunaan yang tidak terlalu lama,
dikarenakan kemasankolom yang kurang baik atau karena faktor internal
lainnya.Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak,pompa, alat untuk
memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom, detektor, wadah penampung buangan fase
gerak, dan suatu komputeratau integrator atau perekam (Unang, 2010).
Pembahasan

Praktikum ini dilakukan untuk menggunakan HPLC dalam Analisa kualitatif dan
kuantitati, analisa kualitatif dilakukan dengan menggunakan HPLC untuk pemisahan
komponen campuran berdasarkan perbedaan distribusinya dalam mengetahui keberadaan
kafein dalam minuman kratingdaeng, sedangkan anlisa kuantitatif dilakukan dengan
menentukan konsentrasi sampel dengan metode kalibrasi menggunakan data hubungan
konsentrasi dan luas area larutan standar kafein dengan konsentrasi sebesar 5 ppm, 15 ppm,
25 ppm, 35 ppm, dan 45 ppm yang dianilasa menggunakan HPLC.

HPLC yang digunakan dalam praktikum ini adalah HPLC fase terbalik yang mana
fase gerak yang digunakan adalah larutan methanol 70% yang bersifat polar, dan fase diam
yang bersifat nonpolar. Dimana dalam kolom, larutan yang diinjeksikan akan mengalami
pemisahan dimana zat yang bersifat nonpolar akan tertahan dalam fasa diam, sedangkan zat
yang bersifat polar akan lebih cepat keluar.

Dalam pembuatan larutan standar dan larutan sampel, pelarut yang digunakan adalah
methanol 70%, hal ini dimaksudkan agar nantinya cuplikan yang dianalisa dengan HPLC
terdiri atas zat yang bersifat polar dan zat yang bersifat nonpolar.

Pada analisa kafein dan minuman kratingdaeng menggunakan HPLC, diperoleh


peak pada keduanya dengan waktu retensi yang mirip yaitu sekitaran 3,3 menit. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat kandungan kafein di dalam minuman kratingdaeng

Analisa larutan standar dan larutan sampel didasarkan pada peak sekitaran waktu
retensi 3,3 menit yang nantinya digunakan sebagai acuan untuk menentukan luas area peak,
dimana nantinya hubungan antara luas area peak dan konsentrasi larutan standar dibuatkan
kurva standar, kurva standar ini nantinya digunakan untuk menentukan konsentrasi sampel
dengan memplotkan data luas area peak sampel, sehingga diperoleh konsentrasi sampel
adalah 33,6 ppm.

Daftar pustaka daster:


Melinda, A. Laporan Praktikum Analisis Instrumen HPLC. [internet]. Dapat diakses di:
https://www.academia.edu/34900773/Laporan_Praktikum_Analisis_Instrumen_HPLC .
Diakses pada: 20-10-2020(16;54)

Anda mungkin juga menyukai