Laporan Job HPLC
Laporan Job HPLC
Laporan Job HPLC
Tujuan
2. Perincian Kerja
A. alat:
B. bahan:
Aquabidest
Alkohol
Minuman kratingdaeng
4. Dasar Teori
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa jugadisebut dengan HPLC
(Hight Performance Liquid Chromatograhy ) dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan
awal tahun 1970-an.Saat ini KCKT merupakan tekhnik pemisahan yang diterima secaraluas
untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatusampel dalam sebidang, antara
lain : farmasi, lingkungan,bioteknologi, polimer dan industri-industri makanan.
.Zona campuran kemudian digerakan dengan larutan suatucairan atau gas yang
bergerak sebagai pembawa, melaui media porustersebut, yang berupa partikel-partikel yang
”diam“ (tidak bergerak, statisiones). Sehingga akibatnya masing-masing komponen
daricampuran tersebut akan terbagi (terdistribusi) secara tidak merata antara alas yang “diam”
dan cairan atau gas yang membawanya
.Akibat selanjutnya, masingmasing komponen akan bergerak(bermigrasi) pada kecepatan
yang berbeda (differential migration) dandengan demikian, akan sampai pada ujung lain dari
alas tersebutpada waktu yang berlainan, dan dengan demikian terjadilahpemisahan diantara
komponen-komponen yang ada (Hendayana,2006).Beberapa kelebihan yang dimiliki
kromatografi HPLC sehinggamenjadikannya sebagai “the best choice” dalam
duniapenentuan/pemisahan ion/logam, di antaranya (Adrianingsih, 2011) :
Praktikum ini dilakukan untuk menggunakan HPLC dalam Analisa kualitatif dan
kuantitati, analisa kualitatif dilakukan dengan menggunakan HPLC untuk pemisahan
komponen campuran berdasarkan perbedaan distribusinya dalam mengetahui keberadaan
kafein dalam minuman kratingdaeng, sedangkan anlisa kuantitatif dilakukan dengan
menentukan konsentrasi sampel dengan metode kalibrasi menggunakan data hubungan
konsentrasi dan luas area larutan standar kafein dengan konsentrasi sebesar 5 ppm, 15 ppm,
25 ppm, 35 ppm, dan 45 ppm yang dianilasa menggunakan HPLC.
HPLC yang digunakan dalam praktikum ini adalah HPLC fase terbalik yang mana
fase gerak yang digunakan adalah larutan methanol 70% yang bersifat polar, dan fase diam
yang bersifat nonpolar. Dimana dalam kolom, larutan yang diinjeksikan akan mengalami
pemisahan dimana zat yang bersifat nonpolar akan tertahan dalam fasa diam, sedangkan zat
yang bersifat polar akan lebih cepat keluar.
Dalam pembuatan larutan standar dan larutan sampel, pelarut yang digunakan adalah
methanol 70%, hal ini dimaksudkan agar nantinya cuplikan yang dianalisa dengan HPLC
terdiri atas zat yang bersifat polar dan zat yang bersifat nonpolar.
Analisa larutan standar dan larutan sampel didasarkan pada peak sekitaran waktu
retensi 3,3 menit yang nantinya digunakan sebagai acuan untuk menentukan luas area peak,
dimana nantinya hubungan antara luas area peak dan konsentrasi larutan standar dibuatkan
kurva standar, kurva standar ini nantinya digunakan untuk menentukan konsentrasi sampel
dengan memplotkan data luas area peak sampel, sehingga diperoleh konsentrasi sampel
adalah 33,6 ppm.