Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Kel 9 Ips

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

KEBUDAYAN HINDU,BUDHA DAN CINA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar ips

Dosen Pengampu : Ishak

Disusun Oleh : Kelompok 9

1. silfia NIM (190141751 )


2. Bayu Aprilino NIM ( 190141762 )
3. Vonny cornela NIM ( 190141737 )
4. Al Aziz NIM ( 190141756 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAHBANGKA BELITUNG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “kebudayaan hindu,budha dan cina “ ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita , Nabi
Muhammad SWT yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada dosen dan teman-teman yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik dan kami sangat menyadari bahwa
pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami membutuhkan
kritik dan saran yang bersifat membangaun untuk kelancaran tugas-tugas selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan dan kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca khususnya.

Pangkalpinang,20 april 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I ...............................................................................................................
PENDAHULUAN............................................................................................

A. LATAR BELAKANG..............................................................
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................
C. TUJUAN PENULISAN............................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................

A. KEBUDAYAAN HINDU........................................................
B. KEBUDAYAAN BUDHA ......................................................
C. KEBUDAYAAN CINA...........................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................

A. SIMPULAN..............................................................................
B. SARAN.....................................................................................

DAFAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan


keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau yang
tidak terlepas dari pengaruh budaya luar, salah satunya pengaruh budaya India. Kebudayaan
India masuk ke Indonesia pada saat Indonesia masih mengalami masa pra-sejarah. Masuknya
kebudayaan India ini sekaligus menandai berakhirnya masa pra-sejarah dan mulai membawa 
bangsa Indonesia ke jaman sejarah, karena sejak saat itu bangsa kita mulai mengenal tulisan.
Pengaruh hindu-budha ini dapat terlihat dari berbagai macam peninggalan-peninggalan yang
tersebar hampir disetiap pulau-pulau di Indonesia yang kini menjadi kebanggaan tersendiri 
bagi bangsa ini yang berasal dari berbagai kerajaan Hindu-Budha yang merupakan cikal
bakal terbentuknya bangsa ini. Dengan hadirnya kebudayaan India di Indonesia banyak sekali
aspek yang dipengaruhinya antara lain seni, agama, tradisi, bangunan dan lain-lain. Sebagai
generasi penerus bangsa pertama kita wajib mengetahui sejarah bangsa ini. Sehingga
penyusun merasa perlu untuk menyusun artikel ini agar dapat membantu dan memudahkan
pembaca untuk mengetahui sejarah dan pengaruh kebudayaan India di Indonesia

Budaya Tionghoa merupakan budaya yang paling kompleks dan sudah tersebar ke
berbagai penjuru dunia seiring dengan banyaknya orang China yang memilih untuk
bermigrasi ke luar negeri. Budaya Tionghoa mencerminkan nilai luhur, kebiasaan dan bakti
kepada leluhur. Meskipun budaya Tionghoa adalah salah satu kebudayaan yang paling tua di
dunia, yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, tapi budaya Tionghoa mampu bertahan
hingga saat ini.

B.RUMUSAN MASALAH

A. Bagaimana kebudayaan hindu?


B. Bagaimana kebudayaan budha?
C. Bagaimana kebudayaan cina ?

C.TUJUAN PENULISAN

A. Untuk mengetahui kebudayaan hindu


B. Untuk mengetahui kebudayaan budha
C. Untuk mengetahui kebudayaan cina
BAB II

PEMBAHASAN

A.KEBUDAYAAN HINDU

Agama hindu merupakan salah satu agama yang di akui di indonesia, mayoritas
pemeluk agama hindu yang ada di indonesia dari daerah bali tetapi didaerah lain juga banyak
yang memeluk agama hindu. Agama hindu merupakan sejarah bagi indonesia.

Agama hindu lahir karena latar belakang yang sudah tercantum kedalam sejarah
agama hindu, dimana seperti yang sering kita ketahui bahwa agama hindu mempunyai
berbagai macam kasta dalam kalangan masyarakatnya, serta mempunyai berbagai macam
dewa yang mereka sembah. Tetapi menurut R. Antoine sangat sulit apa bila untuk
mendefinisikan Hinduisme, dikarenakan Hinduisme bukan satu agama yang hanya dengan
syahadat tunggal dimana semua orang tidak harus mematuhinya.

Penduduk asli Kepulauan Nusantara mempraktikkan agama asli animisme dan


dinamisme, keyakinan yang umum bagi orang-orang Austromesia. Pribumi Nusantara
menghormati dan memuja roh leluhur, mereka juga meyakini bahwa sukma dapat menghuni
tempat-tempat tertentu seperti pohon-pohon besar, batu, hutan, pegunungan, atau tempat suci.
Entitas tak terlihat yang memiliki kekuatan supranatural ini diidentifikasi oleh suku Jawa
tradisional dan suku Bali sebagai “hyang” serta suku Dayak sebagai “sangiang” yang dapat
berarti “ilahi” atau “leluhur”.
Agama hindu sebenarnya lahir dan tumbuh serta berkembang dari tradisi yang
diajarkan oleh kitab weda. Dimana penganut dari ajaran kitab weda berasal dari bangsa arya.
Di sekitar tahun 1500 SM bangsa arya mulai memasuki wilayah india, pada perkiraan bangsa
arya memasuki india dengan melalui celah kaiber dengan secara bergelombang.Pada pertama
kali suku arya yang mendiami lembah indus serta mendesak suku Dravida, dimana yang
harus kita ingat bahwa bangsa dravida mempunyai pusat di Mohenjo Daro dan juga Harappa.
Karena bangsa dravida terdesak oleh bangsa arya, peradapan dari Mohenjo Daro dan juga
Harappa mengalami kemunduran. Dan kemudian bangsa arya menyebar di berbagai wilayah,
antara lain ke Lembah Sungai Gangga dan juga Yamuna. Didalam penyebarannya bangsa
arya ada yang melangsungkan pernikahan dengan bangsa dravida dan kemudian terbentuklah
masyarakat dengan generasi yang baru.
Agama Hindu adalah agama terbesar ketiga di Indonesia. Pada saat ini sekitar 1,7%
dari penduduk Indonesia menganut agama Hindu, atau mencakup sekitar empat juta orang
dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta orang. Saat ini mayoritas
penduduk beragama Hindu di Indonesia tinggal di pulau Bali yang terkenal karena
kebudayaan Hindunya (dan pemandangan alamnya). Kontras dengan wilayah-wilayah lain di
Indonesia, karena alasan-alasan yang tidak diketahui. Kekuatan Islam tidak cukup kuat untuk
menghancurkan penghalang-penghalang yang tinggi dari budaya Bali, sehingga pulau ini
tetap memiliki mayoritas penduduk beragama Hindu sampai saat ini.

Sebelum kedatangan agama Hind dan Buddha, para penduduuk asli nusantara
mempraktekkan berbagai jenis animisme. Namun waktu agama Hindu datang di wilayah
barat nusantara melalui sebuah jalur perdagangan yang dimulai dari Cina samapai ke India
pada abad pertama setelah Masehi, para pemimpin lokal menganggap agama baru ini sebagai
sebuah aset untuk kekuasaan mereka sehingga mereka mulai mempresentasikan diri mereka
sebagai dewa-dewi Hindu dan dengan cara itu meningkatkan status mereka. Kepercayaan-
kepercayaan animisme yang ada sebelumnya diduga jadi bercampur dengan agama Hindu,
dan menghasilkan agama Hindu jenis perpaduan baru yang mengandung ciri-ciri unik, dan
karena itu membuatnya berbeda dengan agama Hindu di India. Misalnya, sistem kasta tak
pernah diterapkan secara ketat dalam sejarah nusantara.
Agama Hindu di Bali, salah satu tujuan utama pariwisata di Indonesia, tidak hanya
terkenal karena pantaipantainya, pemandangan alam, dan hamparan sawah padi yang indah
namun juga karena tradisi kebudayaannya yang unik, tradisi agama Hindu Bali yang terdiri
dari seni dan ritual.
Agama hindu adala agama yang menyembah serta memuja dan mempercai para dewa.
Dewa yang paling utama disebut dengan Trimurti, trimurti sendiri merupakan kesatuan dari
tiga dewa. Agar lebih jelas mari kita bahas dibawah ini.

Trimurti (Kesatuan Tiga Dewa)

1. Dewa Brahma (sebagai Pencipta)


2. Dewa Wisnu (sebagai Dewa Pemelihara)
3. Dewa Siwa (sebagai Dewa Pelebur)

Empat Kasta Masyarakat Hindu

1. Kasta Brahmana yang terdiri dari para pendeta


2. Kasta Kesatria yang terdiri dari para raja dan juga keluarganya, para bangsawa, dan
juga para prajurit
3. Kasta Waisya yang terdiri dari para pengusaha, para pedagang dan juga para petani
4. Kasta Sudra yang terdiri dari pelayan, pekerja kasar, dan juga rakyat jelata

B.KEBUDAYAAN BUDHA

Awal Mula Lahirnya Agama Budh, Agama Buddha lahir dan berkembang pada abad
ke-6 BC. Agama itu diperoleh namanya dari panggilan yang diberikan kepada pembangunnya
yang mula-mula Siddharta Gautama (563-483 BC), yang dipanggilkan dengan : Buddha.
Panggilan itu berasal dari akar kata Bodhi (hikmat), yang didalam deklensi (tashrif)
selanjutnya menjadi buddhi (nurani),dan selanjutnya menjadi Buddha.Sebab itulah sebutan
Buddha pada masa selanjutnya memperoleh berbagai pengertian sebagai berikut: Yang sadar,
Yang Cemerlang, Dan yang beroleh terang. Panggilan itu diperoleh Siddharta Gautama
sesudah menjalani sikap hidup penuh kesucian, bertapa, berkalwat mengembara untuk
menemukan kebenaran, dekat tujuh tahun lamanya,dan di bawah sebuah pohon, iapun
beroleh hikmat dan terang hingga pohon itu sampai saat ini dipanggilkan pohon Hikmat (Tree
of Bodhi). Kitab Suci agama Buddha adalah Tri Pitaka.

Hasil kebudayaan agama Buddha:

A. Candi

Candi adalah bangunan suci, tempat pemujaan para dewa. Dalam agama Buddha,
candi dijadikan tempat ritual untuk berdoa kepada Sang Buddha. Ciri candi bercorak agama
Budha yaitu:

Umumnya sebagai tempat pemujaan dewa


Bangunan candi Buddha umumnya terdiri atas tiga tingkatan, yaitu:
1. Kamadhatu (bagian dasar candi): melambangkan kehidupan manusia yang penuh
dosa.
2. Rupadhatu (bagian tengah candi): melambangkan kehidupan manusia di dunia yang
hanya mementingkan nafsu.
3. Arupadhatu (bagian atas candi): melambangkan manusia sudah mencapai nirwana.
Pada puncak candi terdapat bentuk stupa, Stupa adalah bangunan dari batu untuk
menyimpan arca Buddha; terdapat arca budha baik dalam kelompok dyani budha
maupun dyani bodhisatwa.
Contoh-contoh candi bercorak Budha antara lain:
1. Candi Borobudur, candi Pawon, dan candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah,
merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Nama Bore-Budur, yang
kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris
untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro);
kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu
berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah ‘Budur’ mungkin berkaitan dengan
istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti “purba”– maka bermakna, “Boro purba”.
Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari
istilah bhudhara yang berarti gunung.
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya
menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu
artinya “gunung” (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu
terdapat beberapa etimologi  rakyat lainnya.  Misalkan kata borobudurberasal dari
ucapan “para Buddha” yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Lokasi
candi adalah kurang lebih 100 KM di sebelah barat daya Semarang. Candi berbentuk
stupa ini didirikan oleh para penganut agama Budha Mahayana sekitar tahun 800an M
pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil
Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat
tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan
aslinya terdapat 504 arca Budha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha
terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus
memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang
yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai
sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda
dharma). Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap
tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul
di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata,
Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi
wisatawan.
Borobudur tersembunyi dan telantar selama berabad-abad terkubur di bawah
lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar
sehingga Borobudur kala itu benar-benar menyerupai bukit. Alasan sesungguhnya
penyebab Borobudur ditinggalkan hingga kini masih belum diketahui. Tidak diketahui
secara pasti sejak kapan bangunan suci ini tidak lagi menjadi pusat ziarah umat
Buddha. Pada kurun 928 dan 1006, Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota kerajaan
Medang ke kawasan Jawa Timur setelah serangkaian letusan gunung berapi; tidak
dapat dipastikan apakah faktor inilah yang menyebabkan Borobudur ditinggalkan,
akan tetapi beberapa sumber menduga bahwa sangat mungkin Borobudur mulai
ditinggalkan pada periode ini.  Bangunan suci ini disebutkan secara samar-samar
sekitar tahun 1365, oleh Mpu Prapanca dalam naskahnya Nagarakertagama yang
ditulis pada masa kerajaanMajapahit. Ia menyebutkan adanya “Wihara di Budur”.
Selain itu Soekmono (1976) juga mengajukan pendapat populer bahwa candi ini
mulai benar-benar ditinggalkan sejak penduduk sekitar beralih keyakinan kepada
Islam pada abad ke-15. Setelah Perang Inggris-Belanda dalam memperebutkan pulau
Jawa, Jawa di bawah pemerintahan Britania (Inggris) pada kurun 1811 hingga
1816. Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal, dan ia memiliki
minat istimewa terhadap sejarah Jawa. Ia mengumpulkan artefak-artefak antik
kesenian Jawa kuno dan membuat catatan mengenai sejarah dan kebudayaan Jawa
yang dikumpulkannya dari perjumpaannya dengan rakyat setempat dalam
perjalanannya keliling Jawa. Pada kunjungan inspeksinya di Semarang tahun 1814, ia
dikabari mengenai adanya sebuah monumen besar jauh di dalam hutan dekat desa
Bumisegoro.
Pada 1902, komisi ini mengajukan proposal tiga langkah rencana pelestarian
Borobudur kepada pemerintah. Pertama, bahaya yang mendesak harus segera diatasi
dengan mengatur kembali sudut-sudut bangunan, memindahkan batu yang
membahayakan batu lain di sebelahnya, memperkuat pagar langkan pertama, dan
memugar beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa utama. Kedua, memagari
halaman candi, memelihara dan memperbaiki sistem drainase dengan memperbaiki
lantai dan pancuran. Ketiga, semua batuan lepas dan longgar harus dipindahkan,
monumen ini dibersihkan hingga pagar langkan pertama, batu yang rusak dipindahkan
dan stupa utama dipugar. Total biaya yang diperlukan pada saat itu ditaksir sekitar
48.800 Gulden. Pemugaran dilakukan pada kurun 1907 dan 1911, menggunakan
prinsip anastilosis dan dipimpin Theodor van Erp. Tujuh bulan pertama dihabiskan
untuk menggali tanah di sekitar monumen untuk menemukan kepala buddha yang
hilang dan panel batu.
Setelah pemugaran besar-besaran pada 1973 yang didukung oleh UNESCO,
Borobudur kembali menjadi pusat keagamaan dan ziarah agama Buddha. Sekali
setahun pada saat bulan purnama sekitar bulan Mei atau Juni, umat Buddha di
Indonesia memperingati hari suci Waisak, hari yang memperingati kelahiran, wafat,
dan terutama peristiwa pencerahan Siddhartha Gautama yang mencapai tingkat
kebijaksanaan tertinggi menjadi Buddha Shakyamuni.
2. Candi Kalasan di Desa Kalasan, terletak di Yogyakarta merupakan peninggalan
sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini memiliki 52 stupa dan berada di sisi jalan
raya antara Yogyakarta dan Solo serta sekitar 2 km dari candi Prambanan.
Berdasarkan prasasti Kalasan bertarikh 778 yang ditemukan tidak jauh dari candi ini
menyebutkan tentang pendirian bangunan suci untuk
menghormati Bodhisattva wanita, Tarabhawana dan sebuah vihara untuk para
pendeta. Penguasa yang memerintah pembangunan candi ini bernama Maharaja
Tejapurnapana Panangkaran (Rakai Panangkaran) dari keluarga Syailendra.
Kemudian dengan perbandingan dari manuskrip pada prasasti Kelurak tokoh ini dapat
diidentifikasikan dengan Dharanindra atau dengan prasasti Nalanda adalah ayah
dari Samaragrawira. Sehingga candi ini dapat menjadi bukti kehadiran Wangsa
Syailendra, penguasa Sriwijaya di Sumateraatas Jawa.

Pada candi Kalasan ini memiliki lapisan penutup candi yang dinamakan
Bajralepa, yaitu semacam plesteran di ukiran batu halus. Detil dari hiasan Bajralepa
ini yang merupakan salah satu ciri Candi Kalasan, yang juga dijumpai pada Candi
Sari. Bagian luar candi, terdapat relung yang dihiasi gambar dewa memegang bunga
teratai. Pada setiap pintu masuk terdapat hiasan kepala kala yang dijenggernya
terdapat kuncup bunga. Pohon dewata ada di atasnya dan para penghuni kahyangan
memainkan bunyi-bunyian seperti rebab, gendang, kerang dan cemara.

Atap candinya terdapat hiasan Gana. Atap nya berbentuk segi delapan dan
bertingkat dua. Di tingkat pertama terdapat arca Budha. Pada keliling candi terdapat
bangunan stupa setinggi 4,6 meter sebanyak 52 buah. Keindahan candi Kalasan ini
masih bisa dinikmati terutama pada bagian selatan candi. Candi Muara Takus adalah
situs candi tertua di Sumatera, merupakan satu-satunya situs peninggalan sejarah yang
berbentuk candi di Riau.
3. Candi Muara Takus, di Bangkinang, Riau.

Situs Candi Muara Takus dikelilingi oleh tembok berukuran 74 x 74 meter,


yang terbuat dari batu putih dengan tinggi tembok ± 80 cm, di luar arealnya terdapat
pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer, mengelilingi kompleks ini sampal
ke pinggir Sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat beberapa bangunan
candi yang disebut dengan Candi sulung /tua, Candi Bungsu, Mahligai
Stupa dan Palangka.

4. Candi Biaro Bahal, di Padang Sidempuan, Sumatra Utara.

Candi ini terbuat dari bahan bata merah dan diduga berasal dari sekitar abad
ke-11 dan dikaitkan dengan Kerajaan Pannai, salah satu pelabuhan di pesisir Selat
Malaka yang ditaklukan dan menjadi bagian dari mandala Sriwijaya. Memiliki Tiga
bangunan kuno yaitu Biaro Bahal I, II dan III Saling berhubungan dan terdiri dalam
satu garis yang lurus. Candi ini diberi nama berdasarkan nama desa tempat bangunan
ini berdiri. Selain itu nama Portibi dalam bahasa Batak berarti ‘dunia’ atau ‘bumi’
istilah serapan yang berasal dari bahasa sansekerta: Pertiwi (dewi Bumi).

5. Candi Tinggi, di Batanghari, Jambi.

Terletak di sisi timur laut Kompleks Candi Gumpung pada koordinat 01° 28’
33.7” LS,  103° 40’ 07.3”  BT Bangunan candi berdiri di atas lahan seluas 2,92 Ha
terdiri dari 1 bangunan induk, 6 bangunan perwara dan pagar keliling. Secara
keseluruhan kompleks bangunan candi telah dipugar pada tahun 1980 s.d. 1982,
terdiri bangunan induk berdenah bujursangkar, berukuran 16 m x 16 m dengan tinggi
7,6 m. Dari hasil penelitian arkeologi pada waktu dilakukan pemugaran diketahui
pada awalnya bangunan ini dibangun dalam dua tahap, struktur bangunan yang lebih
tua ditemukan masih tetap utuh di bagian dalam bangunan, sedang bangunan yang
lebih muda dibangun menutupi struktur yang lama seperti terlihat pada saat ini.
Sedangkan bangunan perwara berbentuk bujur sangkar terletak menyebar di timur
laut, barat, barat daya dan selatan dari bangunan induk.Keadaan sekarang dari
bangunan tersebut yang tersisa hanya bagian pondasi serta sedikit bagian kaki.
Sedangkan gapura masuk berada di pagar sisi timur, serta sebuah gapura yang lebih
kecil lagi ada di pagar sisi barat.
B. Prasasti

Prasasti itu dokumen yang ditulis pada bahan yang keras, seperti batu atau logam.
Penemuan prasasti menjadi tanda berakhirnya masa prasejarah karena masyarakat sudah
mengenal tulisan. Di Sumatera, ditemukan prasasti peninggalan Buddha. Seperti Prasati
Telaga Batu, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Karang Brahi, dan
Prasasti KotaKapur. Prasasti-prasasti ini isinya berhubungan dengan Kerajaan Sriwijaya .
Prasasti Telaga Batu merupakan prasasti tertua abad ke-6. berikut adalah contohnya:
1. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, Sumatra Selatan.
Prasasti ini berbentuk batu kecil berukuran 45 × 80 cm, ditulis dalam aksara Pallawa,
menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada baris ke-8 terdapat unsur pertanggalan,
namun bagian akhir unsur pertanggalan pada prasasti ini telah hilang. Seharusnya
bagian tersebut diisi dengan nama bulan. Berdasarkan data dari fragmen prasasti No.
D.161 yang ditemukan di Situs Telaga Batu, J.G. de Casparis (1956:11-15) dan M.
Boechari (1993: A1-1-4) mengisinya dengan nama bulan Āsāda. Maka lengkaplah
pertanggalan prasasti tersebut, yaitu hari kelima paro-terang bulan Āsāda yang
bertepatan dengan tanggal 16 Juni 682 Masehi.
2. Prasasti Talang Tuwo dan Telaga Batu, di Palembang, Sumatra Selatan.
Ditemukan oleh Louis Constant Westenenk (Residen Palembang) pada tanggal 17
November 1920 di kaki Bukit Seguntang / Bukit Siguntang dan dikenal sebagai salah
satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Keadaan fisiknya masih baik dengan bidang
datar yang ditulisi berukuran 50 cm × 80 cm. Prasasti ini berangka tahun
606 Saka (23 Maret 684 Masehi), ditulis dalam Aksara Pallawa, Berbahasa Melayu
Kuna, dan terdiri dari 14 baris. Sarjana pertama yang berhasil membaca dan
mengalihaksarakan prasasti tersebut adalah van Ronkel dan Bosch, yang dimuat
dalam Acta Orientalia.
C. Karya Sastra
Peninggalan sejarah yang bercorak agama Buddha berupa karya sastra antara lain
sebagai berikut:
Sang Hyang Kamahayanikan, ditulis oleh Mpu Sendok.
Adalah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Di bagian belakang disebut nama
seorang raja Jawa, yaitu Mpu Sendok, yang bertakhta di Jawa Timur mulai dari
tahun 929 sampai tahun 947 Masehi. Kitab ini seluruhnya berisi 129 ayat. Dalam disertasi Dr.
Noehardi Magetsari (2000) disebutkan bahwa Borobudur sesungguhnya adalah sebuah candi
yang strukturnya menampilkan tahap-tahap perkembangan pengalaman seorang yogi untuk
mencapai titik Kebudhaan di mana perasaan dan pikiran berhenti. Sebutan Kamadhatu,
Rupadhatu, Arupadhatu yang populer di Borobudur juga terdapat dalam kitab Sanghyang
Kamahayanikan.
Isi Kitab ini isinya mengenai pelajaran  agama Buddha Mahayana
(khususnya Tantrayana).Kebanyakan mengenai susunan perincinan  dewa-dewa dalam
mazhab Mahayana dankerapkalicocok dengan penempatan raja-raja Buddha
dalam candi Borobudur. Selain itu ada pula tentang tatacara orang bersamadi.
Menurut dr. DK. Widya, isi kitab Sanghyang Kamahayanikan mengajarkan
bagaimana seseorang mencapai Kebuddhaan, yaitu seorang siswa pertama-tama harus
melaksanakan Catur Paramita (Empat Paramita), kemudian
dijelaskan Paramaguhya dan Mahaguhya. Selain itu, dijelaskan juga falsafah Adwaya yang
mengatasi dualisme “ada” dan “tidak ada”. Dalam kitab itu terdapat uraian yang sangat rinci
bagaimana seorang yogi penganut Tantrayana menyiapkan diri di jalan spiritual, mulai fase
pembaiatan hingga pelaksanaan peribadatan yang bertingkat-tingkat. Di situ disebutkan
bahwa ajaran Tantrayana adalah laku meditasi terhadap Panca Tathagata. Dengan memuja
mereka, seorang yogi dapat mencapai kesucian pikiran.
Namun, sebagian besar penganut Buddha masih belum mengenal dan memperlajari
kitab ini karena Sanghyang Kamahayanikan ditulis dalam bahasa sastra (penuh metafora)
sehingga diperlukan kemampuan lebih serta bimbingan guru supaya tidak salah dalam
mempelajarinya. Sebagai kitab beraliran Mahayana–Tantrayana, Sang Hyang
Kamahayanikan menempatkan mantra-mantra dan diagram serta mudra dalam posisi sentral
sebagai bentuk formula rahasia yang bersifat mistis.
Kitab Sanghyang Kamahayanikan juga menjelaskan waktu dalam tiga jenis, yaitu
waktu lampau (atīta), waktu kini (wartamana), dan waktu yang akan datang (anagata).
Masing-masing waktu selalu terdapat Buddha: masa lalu terdapat Bhatara Wipaçye,
Wiçwabhu, Krakucchanda, Kanakamuni, dan Kāçyapa; masa sekarang adalah Sakyamuni;
sedangkan Buddha yang akan lahir pada masa datang adalah Maitreya atau Samantabhadra.
Sang Hyang Kamahayanikan juga menyebutkan bahwa pokok ajaran Buddha adalah
kebenaran yang digambarkan seperti lingkaran atau roda, yaitu dharmacakra: roda kebenaran
dari sebab akibat, sebab yang satu akan muncul dari akibat yang lain. Gambaran tersebut
sangat erat dengan wujud dasar candi Borobudur.Buddhacarita, ditulis oleh
Aswasaga.Jatakamala, ditulis oleh Aryasura.
D. Tradisi
Peninggalan sejarah yang berupa tradisi atau kebiasaan, atau adat istiadat yang
bercorak Buddha adalah sebagai berikut :
Ullambana, yaitu hari untuk menghormati leluhur atau seorang yang telah meninggal
dunia.Merupakan salah satu hari suci umat Buddhis yang diselenggarakan pada tanggal
pertama hingga ke-15 penanggalan Imlek. Pada hari tersebut, para Bhikku Sanghasedang
menjalankan masa Vasa (retret selama Musim Hujan berlangsung). Setelah menjalankan
masa tersebut, banyak bhikku yang mengalami peningkatan dalam kehidupan spritualnya
sehingga menjadi “lahan teramat subur” untuk menanam kebajikan. Para umat Buddha yang
memberikan persembahan kepada mereka akan memperoleh karma baik lebih besar daripada
biasanya. Umat juga bisa melimpahkan jasa kebajikan yang diperoleh dari persembahan
tersebut untuk roh leluhur mereka serta makhluk-makhluk yang menderita di alam preta
(alam hantu kelaparan). Bagi umat Buddha, ritual Ulambana merupakan hari dimana semua
anak-anak mempraktikkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orangtuanya yang
sekarang (dalam kehidupan yang sekarang ini), orang tua pada masa lampau(kehidupan
sebelum tumimbal lahir yang sekarang), dan masa depan.
Asadha, yaitu hari untuk memperingati pembabaran Dharma yang pertama kali.
Penyalaan api dari Mrapen, Grobogan Jawa Tengah. Penyalaan api tersebut dilakukan
oleh masyarakat bersama para biksu. Biksu adalah pendeta pria agama Buddha.Mrapen
terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Api
Mrapen merupakan apai alam yang muncul dari dalam perut bumi yang selalu menyala. Api
Mrapen berasal dari gas minyak bumi yang terbakar.
Api Mrapen digunakan oleh para Biksu dan masyarakat sebagai tempat upacara menyalakan
api. Api yang diambil dari Mrapen dipercaya mempunyai berkah tertentu sesuai kepercayaan
mereka.

E. Arca Buddha

Seperti kita ketahui, arca merupakan patung yang dibuat untuk keperluan ritual
keagamaan. Arca bercorak Buddha yang ditemukan berupa arca Sang Buddha Gautama  dan
arcadewa-dewi perwujudan Buddha atau boddhisatwa , seperti arca Prajnaparamita .
Arca Buddha tertua ditemukan di Sikendeng, Sulawesi. Arca yang terbuat dari perunggu ini
diperkirakan buatan sekolah seni Amarawati, India. Anehnya, di daerah ini tidak ditemukan
candi. Arca Buddha yang ditemukan pada candi, umumnya dalam posisi duduk atau setengah
bersila dengan satu kaki dilipat dan tangannya melakukan mudra . Mudra merupakan sikap
tangan Buddha yang menunjukkan Sang Buddha itu sedang apa. Seperti sedang memberi
anugerah, sedang bersemedi, sedang memberi pelajaran, dan lainnya.

C.KEBUDAYAAN CINA
China merupakan negara yang sangat besar. Negara China memiliki tradisi dan
kebudayaan yang menarik dengan kebiasaan dan tradisi rakyatnya yang bervariasi oleh
geografi dan etnis. Dengan mayoritas masyarakat asli berasal dari China membuat tradisi dan
kebudayaan semakin kuat. Secara signifikan, masyarakat China menciptakan berbagai
kebudayaan mereka sendiri dari kegiatan sehari hari. Berawal dari beberapa bahasa
digunakan masyarakat China. Namun secara resmi, bahasa nasional yang digunakan dalam
berkomunikasi yaitu bahasa Mandarin. Mandarin dalam bahasa Melayu memiliki arti
menteri. Mandarin adalah sebutan untuk pembesar – pembesar China dari Dinasti Qing.
Banyak orang yang berpendapat bahwa bahasa Mandarin merupakan semacam dialek, bukan
bahasa.
Selanjutnya di negara China terdapat bangunan tempat ibadah atau yang lebih dikenal
dengan kelenteng dimana pada zaman dahulu hanya boleh dibangun oleh kaisar, raja, atau
pejabat tinggi. Namun masyarakat China perantauan dari beberapa Negara yang telah sukses,
kaya, dan menjadi pejabat biasanya berpatungan untuk membangun sebuah bangunan tempat
ibadah sebagai tanda bakti atau amalan tertinggi. Kemudian bangunan tempat ibadah itu tidak
hanya dibangun sebagai tempat pemujaan dan ritual tetapi juga berfungsi sebagai pusat
kegiatan sosial dan kebudayaan. Berbagai acara amal kemanusiaan, perayaan, dan pagelaran
budaya diselenggarakan di areal bangunan tersebut. Kini kelenteng tidak hanya berfungsi
sebagai tempat beribadah tetapi juga telah menjadi tempat masyarakat Cina melakukan
aktivitas dan kini telah menjadi kebudayaan yang telah tersebar di berbagai penjuru dunia.
Negara China juga memiliki kebudayaan dalam perayaan adat dan pertunjukan seni.
Bentuk budaya dalam perayaan adat yaitu seperti perayaan imlek. Perayaan imlek merupakan
hari raya yang paling penting bagi China. Imlek berasal dari dialek Hokkian, Im = bulan, Lek
= penanggalan, yang artinya ‘kalender bulan’. Momen saat malam menjelang tahun baru
dikenal dengan nama ‘Chuxi’, yang berarti ‘malam pergantian tahun’. Imlek juga disebut
‘chunjie’, yang artinya ‘Festival Musim Semi’. Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari
pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada
tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama). Perayaan ini ditandai dengan Pesta Kembang Api
dan pelepasan lampion. Tujuan dilakukannya sembahyang tersebut yaitu sebagai rasa terima
kasih dan wujud syukur warga/penduduk China akan doa dan harapan yang baik di tahun
yang baru. Doa dan harapan yang mereka yakini pada perayaan imlek adanya mengalirnya
rezeki yang berlimpah dalam hidup mereka, untuk menjamu pada leluhur, dan adanya
silaturahmi yang terjalin dengan baik antar tetangga atau keluarga. Hari raya imlek ini
dimanfaatkan para warga Cina untuk menjadi momen kumpul keluarga besar sekali dalam 1
tahun. Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan
memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya
yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas.
Sedangkan bentuk pertunjukan seni yang dimiliki Negara China yaitu barongsai.
Barongsai adalah tarian kebudayaan China yang biasanya dipertunjukkan pada acara-acara
besar. Singa melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan keunggulan. Singa dipercaya
sebagai binatang yang baik. Barongsai juga merupakan cara untuk menciptakan suasana
meriah dan membawa kebahagiaan. Tarian Barongsai biasanya dilakukan oleh dua "penari"
dalam kostum singa. Para penari akan menjadi tubuh singa. Penari yang berada di posisi
depan akan menjadi bagian depan tubub singa, sementara penari dibelakang akan menjadi
bagian tubuh belakang singa, Kepala singa biasanya berukuran lebih besar menyerupai naga,
seperti kebanyakan singa batu di Cina. Warna-warna pada kostum Barongsai juga memiliki
makna. Kuning melambangkan bumi (pusat), hitam melambangkan air (utara), hijau
melambangkan kayu (timur), merah melambangkan api (selatan), dan putih melambangkan
logam (barat). Pada bagian kepala Barongsai, ada tanduk yang merupakan simbol untuk
hidup dan regenerasi, serta mewakili unsur perempuan. Telinga dan ekor berbentuk makhluk
mistis yang mewakili kebijaksanaan dan keberuntungan. semenyata itu, tulang belakang
(ular) merupakan simbol pesona dan kekayaan. Selanjutnya dahi dan jenggot berasal dari
naga yang berarti simbol kekuatan, kepemimpinan dan mewakili unsur laki-laki. Terakhir,
bagian punuk belakang kepala merupakan kura-kura yang berarti simbol umur panjang.
Secara tradisional, orang China menggunakan barongsai sebagai simbol pembawa kesuksesan
dan keberuntungan. Barongsai juga dipercaya dapat “membersihkan” suatu tempat dari hal-
hal negative dan mengusir roh halus yang tidak baik.

BAB III

PENUTUP
A.SIMPULAN

hindu merupakan salah satu agama yang diakui di indonesia,mayoritas masyarakatnya


yang berada dipulau jawa dan bali dengan kebuyaan mereka yang tersendiri.pada umumnya
masyarakat hindu dibagi dengan beberapa kasta dari yang tertinggi hingga yang
terendah,serta dewa-dewa yang mereka sembah.

Budha merupakan salah satu bentuk agama dengan ciri dan kebudayaannya
tersendiri.dari bentuk-bentuk hasil kebudayaan dari kebudayaan budha antara lain
candi,prasasti,karya sastra,tradisi,arca budha.

Kebudayaan cina Budaya Tionghoa merupakan budaya yang paling kompleks dan
sudah tersebar ke berbagai penjuru dunia seiring dengan banyaknya orang China yang
memilih untuk bermigrasi ke luar negeri. Budaya Tionghoa mencerminkan nilai luhur,
kebiasaan dan bakti kepada leluhur. Meskipun budaya Tionghoa adalah salah satu
kebudayaan yang paling tua di dunia, yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, tapi
budaya Tionghoa mampu bertahan hingga saat ini.

B.SARAN

Indonesia adalah negara dan bangsa yang majemuk di mana banyak sekali keberadaan
suku,ras dan etnis yang berangam dan dengan kebudayan dan agama yang beragam pula oleh
karena itu kita sebagai bangsa yang majemuk haruslah menjaga persatuan agar kita tidak
mudah untuk terpecah-belah

DAFTAR PUSTAKA

Herwiratno, M. (2007). Kelenteng: Benteng Terakhir Dan Titik Awal Perkembangan


Kebudayaan Tionghoa Di Indonesia. Jurnal Lingua Cultura Vol.1 No.1 Mei 2007: 78-86
https://journal.binus.ac.id/index.php/lingua/article/viewFile/264/259 Diakses pada (19 April
2020)
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/budaya-tionghoa-dan-sejarah-perayaan-
imlek Diakses pada ( 19 April 2020) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hindu_di_Indonesia (16
April 2020)

https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/agama/hinduisme/item250? (16 April


2020)

https://sejarahorison.wordpress.com/2016/12/20/sejarah-kebudayaan-budha-di-indonesia/ (16
April 2020)

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/08/sejarah-agama-hindu-lengkap.html (16 April


2020)

Anda mungkin juga menyukai