Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PKR KB1, 2 Dan 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Kegiatan Belajar 1

Penataan Ruang Kelas


Penataan ruang kelas merupakan salah satu unsur dari pengorganisasian kelas
secarakesuluruhan yang memerlukan perhatian dan perencanaan yang serius. Dalam PKR
penataan ruangkelas perlu dilaksanakan dengan terencana untuk mendukung pembelajaran. Ini
disebabkan karenaaktifitas dan mobilitas siswa dalam belajar sangatlah tinggi.Dalam
menghadapi murid yang bervariasi baik umur, kemampuan, kematangan maupunminat, perlu
diciptakan lingkungan yang bervariasi. Betapa pun matangnya guru dalam memberikanmateri
dan bagusnya persiapan mengajar yang disusunnya, kemungkinan besar ia akan
menghadapimasalah dalam proses pembelajaran apabila ia tidak mampu
mengorganisasikan lingkungankelasnya. Oleh karena itu, pengaturan ruang kelas perlu
dilakukan secara periodik, untukmenunjukkan dan mencerminkan kebutuhan belajar yang
sewaktu-waktu berubah. Maka, untukmenunjang hal itu semua harus mengetahui hal-hal sebagai
berikut

A. Penataan Ruang
Pada umumnya penataan ruang kelas di sekolah dasar adalah berbentuk persegi, dalam hal
iniguru hanya bertugas untuk mengidentifikasi dan mendaftar aset-aset yang ada didalam kelas.

1.Penataan Fisik Kelas.


a. Daerah pajangan
Guru harus bisa menentukan letak-letak pajangan di dalam kelas, dan sebaik-baiknya
untukmemanfaatkan ruang dinding yang kosong agar pajangan terlihat rapi.
b. Kemudahan bergerak
Dalam suatu ruangan hendaknya murid dan guru merasa nyaman dan tidak terasa sesak
sertaguru bisa leluasa bergerak didalam kelas. Idealnya ruangan kelas berisi sekitar 30
orang murid.
c. Sinar Matahari
Sinar matahari akan sedikit mengganggu kegiatan pembelajaran murid apabila posisi
bangkuberhadapan langsung dengan cahaya matahari.
d. Panas dan ventilasi
Ruangan kelas identic dengan pengap atau lembab dan minim cahaya, maka posisi
ventilasisangatlah diperhatikan.
e. Papan tulis
Pada pembelajaran PKR harus tersedia minimal 2 papan tulis untuk masing-masing kelas
yangdiajarkan.
f. Bangku dan kursi
Sebaiknya kursi yang digunakan ialah satu kursi untuk satu murid atau bukan bangku
panjang,ini dilakukan agar pada posisi melingkar dalam pembelajaran diskusi tidak
menyulitkan murid.
g. Meja guru
Meja guru diposisikan agar pandangan luas terhadap murid.
h. Sudut aktifitas
Sudut aktifitas yaitu sudut dimana murid-murid dapat melakukan kegiatan
belajar secaraindividu tanpa menggangu murid lain yang belajar. Diantara contoh-
contoh sudut aktifitas yaitu ;
1. Sudut membaca.
2. Sudut IPA.
3. Sudut hasil seni.
4. Sudut Warung.
5. Sudut rumah tangga
6. Gudang/tempat menyimpan alat-alat pembelajaran
.
2.Pengaturan Denah Ruang Kelas
Secara garis besar masih banyak sekolah dasar yang menggunakan denah ruang kelas
persegi,pengaturan denah tersebut kurang efektif untuk pembelajaran PKR dikarenakan oleh hal-
hal berikut ;
a.Tidak luwes atau kurang sigap jika guru beralih dari bentuk kegiatan klasikal menjadi
kegiatankelompok.
b.Sulit mengadakan kegiatan bervariasi dalam satu waktu bersamaan.
c.Terbatasnya ruang gerak guru dalam melakukan supervise dan memberikan umpan balik
secaraindividual.

3.Mengatur Pajangan
Pajangan mempunyai peranan penting untuk menjadikan ruang kelas menarik dan
membuatmurid-murid betah di dalam kelas. Pajangan-pajangan tersebut bisa berbentuk grafik,
gambar atauhasil karay murid yang mengandung nilai kependidikan.

KEGIATAN BELAJAR 2
Pengorganisasian Murid
da dua hal yang mencakup pengorganisasian murid, diantaranya ; kelompok belajar dantutor.
Perlu diingat bahwa ruang kelas bukan hanya sebagai tempat guru mengajar dan murid
dudukmendengarkan apa yang diajarkan oleh guru.
Ruangan kelas adalah tempat kegiatan belajar yang menitikberatkan pada interaksi
danaktifitas belajar murid. Oleh karena itu, keharmonisan perpaduan pengorganisasian
kelas danpengorganisasian murid akan sangat mendukung terciptanya kelas yang berinteraksi
pada kegiatanpembelajaran. Salah satu dari dua hal tersebut terlepas maka pembelajaran yang
diharapkan tidakakan terjadi dengan efektif.
A. KELOMPOK BELAJAR
Kelompok belajar sangatlah penting karena guru tidak selamanya dapat bersama-sama murid
disatu kelas. Terkadang guru harus melihat kelas lain untuk membelajarkan kelas
tersebut.Kelompok belajar Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan agar
guru dapat menggerakkankelompok adalah sekumpulan murid yang terdiri dari beberapa orang
misalnya 5-6 orangmurid yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan belajar secara bersama
dan dalam waktu yangtelah ditetapkan (dimodifikasi dari Karolyn J. Snyder, 1986: 211). belajar
menjadi kelompok aktif belajar ( KAB).
1.Cara Membentuk Kelompok Belajar
Kelompok belajar dibentuk untuk mengaktifkan murid-murid belajar secara mandiri dalam
rangkamencapai keberhasilan belajar. Kelompok belajar dapat dibentuk sesuai kebutuhannya
.a.Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan
Yaitu murid-murid dikelompokkan sesuai kemampuannya masing-masing.
Keuntungan darikelompok belajar ini adalah :
1) Memungkinkan murid-murid bekerja sana dengan kemampuan yang sama.
2)Memeudahkan bagi guru untuk menyampaikan materi.
b.Kelompok belajar berdasarkan kemampuan yang berbeda
Kelompok ini terdiri dari murid-murid yang kemampuannya berbeda satu dengan yang lainnya.
Kelompok ini cocok untuk kegiatan bersama-sama, misalnya pengamatan, studi wisata,olaharaga
dan kesenian.Pengelompokan seperti ini akan menguntugkan bagi murid yang
memiliki kemampuankurang dari murid yang lain, keuntungan lainnya dalah mereka akan
terbimbing oleh murid yangpintar dan murid yang pintar jadi berkembang.
c.Kelompok belajar berdasarkan pengelompokan sosial
Kelompok ini didasarkan pada kecocokan diantara murid, dan mencerminkan
keharmonisandalam lingkungan belajar. Kelompok seperti ini mempunyain manfaat
untuk meningkatkankeyakinan diri pada murid yang lemah dan mereka juga tidak akan
canggung atau segan karenayang dipilih adalah kelompok teman-teman akrabnya.
Kelompok belajar ini cocok dalam pembelajaran PKK, olahraga dan kesenian.

2.Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar


Perencanaan kegiatan belajar dalam kelompok mutlak diperlukan, apabila kelompok belajar
inginberhasil. Salah satu keuntungannya adalah menentukan waktu yang tepat, dan
memprogramkankegiatan yang mantap.
Ada 5(lima) aspek dalam perencanaan yang harus diperhatikan ;
a.Menentukan bagaimana cara murid bekerja sama
b.Menentukan program pelatihan bagi pengembangan ketrampilan bekerja sama.
c.Memberikan tugas yang dapat dihasilkan oleh kelompok.
d.Meletakkan dasar-dasar kerja secara mandiri.
e.Memeutuskan bagaimana belajar bersama akan dievaluasi.
3.Cara Meningkatkan Ketrampilan Belajar Kelompok
Morris ( Cohen, 1996) memberikan ilustrasi tentang jenis ketrampilan yang diperlukan
sebagaipanduan agar semua murid aktif berpartisipasi. Oleh karena itu, murid
hendaknya diberikanpenjelasan seperti berikut ;a.Setiap murid diharuskan mengemukakan
gagasanb.Setiap murid diberikan kesempatan untuk berbicarac.Murid memperhatikan dan dapat
menangkap gagasan atau pendapat orang lain.d.Menanyakan pada murid lainnya apakah
mempunyai gagasan.e.Berikan alasan untuk setiap gagasan, dan diskusikan apabila ada gagasan
yang berbeda.f.Mendorong murid-murid untuk bertanya.

B.BAGAIMANA MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR YANG


ADAAGAR PARA MURID BELAJAR MANDIRI
Belajar mandiri adalah pendidikan yang menekankan pada inisiatif individu dalam belajar,
atausuatu kondisi dimana seseorang mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain,
baik dalammendiagnosis kebutuhan belajar, menunjukkan sumber manusia dan sumber bahan
untuk kepentinganbelajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang cocok, serta
mengevaluasikan hasilbelajarnya sendiri. Bisa juga disebut belajar yang sepenuhnya atau
sebagian besar dibawah kendalimurid sendiri.Dalam konsep mandiri dalam mengajar seorang
guru dituntut tidak terlalu bergantung kepadacukupnya jumlah guru yang ada disekolah,
lengkapnmya fasilitas, memadainmya buku paket danlain-lain. Prinsip mandiri adalah
menciptakan berbagai situasi belajar mengajar yang terlepas dariketergantungan
terhadap alasan yang serba kekurangan. Lingkungan menjadi salah satu sarana penunjang
dalam pembelajaran atau bisa disebut dengan “ Laboratorium Raksasa “. Baik lingkunganalam
maupun lingkungan social bisa menjadi pendukung murid untuk melaksanakan belajar
mandiri.Agar sumber belajar dapat dimanfaatkan, para murid harus diaktifkan untuk bekerja
yang dalamartian belajar. Lembar Kerja Murid (LKM) merupakan suatu sarana agar murid lebih
aktif dalambelajar secara mandiri. LKM merupakan panduan untuk melakukan sesuatu kegiatan
yang berkaitandengan mata pelajaran yang diberikan, misalnya melakukan pengamatan,
percobaan, demonstrasi dansimulasi.
1.Bagaimana memanfaatkan Pusat Sumber Belajar
Pusat sumber belajar (PSB) adalah suatu cara yang baik untuk memantapkan dan
memperkayabelajar murid-murid.
Contoh memanfaatkan PSB adalah sebagai berikut :
a.Mengembangkan ketrampilan atau konsep, yang meliputi :1)Kecermatan 2)Penerapan konsep.
b.Menempatkan semua hasil karya murid dimana murid-murid lain dapat belajar dengan
carabelajar mandiri.
c.Mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan sehingga baik guru maupun murid
dapatmenghabiskan waktunya untuk belajar di PSB.
Salah satu cara agar murid dapat belajar mandiri, dapat dilakukan dengan menggunakan
LembarKerja Murid (LKM). LKM merupakan panduan bagi murid untuk melakukan
pengamatan, percobaan,demonstrasi, simulasi, berdiskusi dan memecahkan masalah. LKM
merupakan sarana yang palingefektif untuk menunjang penggunaan PSB.
2. Tutor Sebagai Organisator Kelas
Tutor adalah orang yang dipilih dari kalangan murid atau orang lain yang
mempunyaikemampuan lebih untuk membantu murid lain dalam belajar. Oleh karena itu,
peranan tutor sangatlahpenting dan diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
waktu. Tutor juga bisa dikatakansebagai “perpanjangan tangan guru” (membantu guru dalam
proses pembelajaran murid karena iabukan pengganti guru).Tutor ini dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu darimasyarakat, dan
penjagan sekolah. Sebelum program tutorial ada 5 hal yang peril diperhatikan ;a.Menetapkan
tujuan yang ingin dicapaib.Menetapkan siapa yang akan ikut dalam tutorialc.Menetapkan tempat
dimana tutorial dilaksanakand.Penjadwalan tutorial.e.Menentukan materi mana yang diberikan
dalam tutorial.
3.Bagaimana Memilih dan Mempersiapkan Tutor
Dalam pemilihan seorang tutor tidak lah sembarangan, ada beberapa jenis tutor yang
perludiketahui seperti yang telah diuraikan diatas ;
a.Tutor sebaya
Tutor sebaya yaitu seorang murid yang pandai yang membantu belajar murid lainnya
padatingkatan kelas yang sama.
Dalam memanfaatkan tutor ada 2 cara, yaitu :
1)Mempersiapkan tutor secara matang
Dalam hal ini pemilihan tutor sebaya tidaklah sembarangan, artinya murid haruslah yanglebih
pandai dari murid lain.
2)Tutorial berlangsung tanpa terencana
Maksudnya tutorial yang berlangsung secara spontan karena situasi, kondisi
dankebutuhan. Namun tuto sebelumnya hendaklah diberi pelatihan secara singkat terlebih
dahulu.
Cara melatih tutor secara singkat adalah sebagai berikut :a
.Memperkenalkan materi dalam buku yang harus ditutorialkan
b.Memberikan penjelasan kepada murid yang belum bisa dan membantu
untukmengetahui kesalahan dan membantu mencoba untuk memecahkan sendiri.
c.Memberi penjelasan agar perlu untuk membahas suatu materi yang dipelajarid.Dilatih
membuat penilaian.Tutor dapat dimanfaatkan dalam kelompok, secara individual atau
berpasangan,
1)Tutor dalam kelompok2
)Memanfaatkan tutor untuk membantu individual
3)Memanfaatkan tutor secara berpasangan
b.Tutor kakak
Adalah tutor yang dipilih dari kelas yang lebih tinggi, tentu saja tutor kakak
inikemampuannya harus diatas rat-rata Karen ia mempunyai peranan penting untuk
membantupembelajaran adik-adik kelasnya. Tutor kakak pada umumnya diambil dari
kelas tinggi.
Penggunaan tutor kakak dapat dilakukan dengan 2 cara ;
1.Cara 1, pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap oleh satu
guru.
2.Cara 2, pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap pleh 2 guru.
c.Tutor dari masyarakat
Tutor ini berasal atau diambil dari masyarakat yang berperan untuk membantu guru
dalammenangani kegiatan pembelajaran di sekolah. Peran tutor ini baru dapat dilaksanakan
apabilaseorang guru merangkap 3 kelas sekaligus. Tidak ada kriteria khusus untuk tutor dari
masyarakat. ini, yang terpenting orang tersebut memiliki pengetahuan dan ketrampilan
yang melebihimuridnya.
d.Tutor dari penjaga sekolah
Dalam hal ini situasi tertentulah yang dapat guru lakukan untuk memanfaatkan penjaga sekolah
sebagai tutor. Akan tetapi guru harus mampu menganalisa keadaan untuk menempatkankapan
penjaga sekolah dapat dimanfaatkan sebagai tutor. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika
memilih memanfaatkan tutor sebaya dan tutorkakak, adalah sebagai berikut ;
1)Prestasi, yaitu pintar, murid yang termasuk maju dikelasnya.
2)Penampilan, yaitu luwes, dapat bergaul dengan semua murid.
3)Mental, yaitu ramah, tidak pemarah, dan penyabar

KB 3 DISPLIN KELAS

DISIPLIN KELAS

Yang dimaksud dengan disiplin dalam Kegiatan Belajar 3 ini bukanlah suatu disiplin
yang kaku, di mana murid duduk dengan tenang, diam, tidak ribut sehingga yang terdengar
hanyalah suara guru. Dalam suatu kelas seperti ini hanya ada aturan yang sifatnya melarang,
murid tidak boleh melakukan ini, dan itu, tetapi harus mematuhi aturan "tidak boleh" tersebut.
Disiplin kelas yang dimaksudkan di sini adalah guru menciptakan aturan dan kegiatan
agar murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-
kegiatan yang mengganggu ketertiban dan disiplin kelas. Aturan dan kegiatan tersebut
dinamakan "Aturan Rutin Kelas" (ARK) dan "Kegiatan Siap" (KS).

A.    APA YANG DIMAKSKUD DENGAN ARK?


Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah "aturan-aturan dan prosedur yang dirumuskan oleh
guru serta dimengerti oleh murid, untuk mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari" (Ian
Collingwood, h. 79), terutama dalam kegiatan belajar. Jadi, memiliki aturan yang jelas dan
bagaimana cara untuk melakukannya, merupakan sesuatu yang penting bagi seorang guru PKR.
Ini akan menentukan hidup dan matinya PKR yang begitu kompleks.
ARK mencakup semua aspek kehidupan kelas, bahkan kehidupan sekolah secara
keseluruhan. Sejak awal tahun ajaran, ARK ini harus sudah dipersiapkan sehingga dalam
pelaksanaannya ARK ini dapat digunakan untuk memanfaatkan waktu yang tersedia. Inilah salah
satu hal yang bisa membedakan antara kelas biasa dengan kelas PKR. Sebetulnya, di kelas saat
inipun sudah ada "ARK", namun kebanyakan tidak berkaitan dengan kegiatan akademis (baca:
pelajaran). ARK. yang sudah Anda lakukan, misalnya "berbaris sebelum masuk kelas" atau
mengucapkan "selamat pagi" secara bersama-sama ketika Anda atau tamu lain masuk kelas, dan
adanya "penggiliran piket" untuk membersihkan ruang kelas. Ini merupakan contoh yang
membuktikan bahwa ARK dapat dilaksanakan dalam kelas PKR.
Hal tersebut merupakan modal dasar sebagai guru PKR untuk meningkatkan kegiatan
pembelajaran di dalam kelas. Ternyata dari contoh di atas, sudah dapat menciptakan ARK yang
sudah begitu melekat dalam tingkah laku murid-murid. Tentunya ini merupakan preseden (awal)
yang baik dalam melaksanakan PKR.
Kegiatan seperti itu dapat tingkatkan lagi, agar lebih menyentuh pada kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memahami betul yang dimaksud dengan ARK.
Apakah ARK itu? ARK terdiri dari 2 jenis, yaitu ARK untuk murid-murid, dan ARK sebagai
guru. Untuk menciptakan ARK ini, sebaiknya bertitik tolak dari jadwal pelajaran dan persiapan
pembelajaran yang kita susun. Selain itu, ARK ini dapat dipersiapkan untuk kegiatan baik pagi
hari sebelum kelas dimulai, pada saat pembelajaran sedang berlangsung atau pada saat selesai
kegiatan kelas pada siang hari. Ini sangat penting bagi guru, dan guru harus sudah mempunyai
rencana yang jelas untuk kegiatan hari itu sebelum murid-murid datang di sekolah.

1) ARK Bagaimana yang Harus Guru Persiapkan Bagi Guru Sendiri?


Sebagai guru PKR harus mempunyai ARK bagi guru sendiri. Untuk ini, guru perlu melihat
jadwal dan persiapan mengajar yang sudah persiapkan. Berdasarkan itu, guru harus
mempersiapkan ARK untuk kegiatan-kegiatan yang cocok dilaksanakan pada pagi hari
sebelum kelas dimulai, pada saat kosong ketika pelajaran sedang berlangsung atau untuk
mengisi kegiatan menjelang pulang.
Berikut ini adalah contoh ARK bagi Anda sendiri :
a. Papan tulis
Papan tulis harus sudah dibersihkan sebelum pelajaran dimulai. Guru sudah membuat
tugas-tugas sebelum kelas dimulai. Kalau guru mengajar merangkap 2 kelas dalam satu
ruangan maka papan tulis dibagi dua (sesuai dengan jumlah kelas yang dirangkap), dan
tugas untuk kedua kelas tersebut sudah tersedia di papan tulis, sehingga pada saat murid
masuk kelas, mereka sudah siap untuk mengerjakan tugas.
b. Alat tulis
Memeriksa persediaan kapur tulis, penggaris dan penghapus sehingga pada saatnya Anda
tidak sibuk untuk mencari-cari kapur tulis.
c. Sumber bahan
Semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah disiapkan sehingga pada
saatnya diperlukan Anda tidak repot mencarinya.
d. Tutor
Guru sudah mempersiapkan tutor untuk membantu murid lain yang memerlukan bantuan.
Tutor harus sudah mengetahui tugas mereka kapan saja diperlukan. Oleh karena itu, Anda
sebagai guru harus sudah mempersiapkannya dengan baik.

ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat memulai kegiatannya
secara cepat dan terarah. Murid sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan kerjakan,
dan tugas Anda selanjutnya hanya memberikan pengarahan dan bimbingan.

ARK bagaimana guru ciptakan untuk murid ?


Perlu Anda sadari betul bahwa aktivitas murid banyak tergantung dari motivasi yang guru
berikan pada mereka. Pada dasarnya ARK ini adalah menciptakan kegiatan atau kesiapan untuk
memotivasi belajar murid.

Berikut ini adalah beberapa contoh ARK yang bisa memotivasi murid :
(1) Bagaimana murid mengetahui tugas yang harus mereka kerjakan?
Guru perlu membangun ARK bersama murid untuk merumuskan tugas atau pekerjaan yang
harus dilakukan. ARK ini dapat diberikan untuk seluruh kelas, untuk kelompok belajar atau
untuk individual. ARK ini dapat berupa tugas-tugas yang ditulis di papan tulis, dalam LKM
atau tugas lainnya yang sudah dipersiapkan.
(2) Bagaimana buku dan bahan belajar dibagikan, dikumpulkan atau disimpan?
Murid dapat diberikan tanggung jawab sebagai petugas untuk membagikan, mengumpulkan
dan menyimpan buku dan bahan belajar lainnya. Setiap murid diberikan giliran tugas untuk
melakukan hal ini. Selain ini murid perlu mengetahui prosedur untuk meminjam buku, alat-
alat, dan sumber belajar lainnya. Mereka juga harus mengetahui kapan buku tersebut
dikumpulkan, dan dikembalikan ke tempatnya.
(3) Bagaimana murid mengetahui apa yang harus mereka lakukan apabila memerlukan bantuan
guru atau tutor?
Dalam hal ini murid perlu mengetahui prosedur meminta bantuan tutor, apabila mereka
menghadapi kesulitan belajar. Murid juga perlu mengetahui bagaimana prosedurnya apabila
ia memerlukan bantuan guru. Ini semua dikerjakan tanpa mengganggu murid lainnya yang
sedang belajar.
(4) Bagaimana murid mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi?
Guru jangan terpaku terlalu lama duduk di kursi atau bahkan pergi ke luar ruangan
meninggalkan murid Anda yang sedang bekerja. Sebaiknya Anda pergi berkeliling untuk
memeriksa pekerjaan murid Anda. Dengan cara ini guru dapat mengetahui apakah murid
mengerjakan tugas secara benar dan sesuai dengan instruksi, tanpa guru harus memerlukan
waktu khusus untuk itu. Ketika murid selesai mengerjakan tugasnya, Anda sudah bisa
memberikan kesimpulan dan pemantapan karena Anda sudah mengetahui kekuatan dan
kelemahan murid Anda.
ARK yang efektif adalah ARK yang mampu mendorong murid untuk memulai
bekerja dengan cepat. Dengan adanya ARK murid dan guru sama- sama mengetahui apa
yang mesti dikerjakan hari itu karena semuanya sudah terencana dengan baik. Kalau Anda
sudah mempersiapkan segalanya dengan baik maka tidak akan ada kesulitan yang Anda
hadapi. Masih berkaitan dengan ARK bagi murid, guru juga harus dapat menciptakan
kebiasaan seperti berikut:
a. Mengangkat tangan apabila ingin bertanya atau ingin mengajukan pendapat.
b. Meminta izin bila ingin ke luar ruang kelas.
c. Memberi tahu guru apabila harus meninggalkan tempat duduk untuk meminjam
penghapus, pensil dan lain-lain.

2.      Apa yang Dimaksud dengan "Kegiatan Siap" atau Stand-by Activities
Kegiatan pembelajaran PKR dapat dilakukan dalam berbagai jenis lingkungan baik itu
klasikal, kelompok ataupun individual. Dalam PKR ini akan ditemui berbagai situasi,
misalnya ada murid atau kelompok murid yang menyelesaikan pekerjaan lebih cepat (Early-
finisher) dari yang lain, murid atau kelompok murid yang memprotes karena diberikan tugas
yang pernah diberikan sebelumnya, dan sebagainya sehingga mereka memrotesnya.
Tentunya hal ini akan menjadi masalah bagi Anda. Bagaimana Anda mengatasi masalah ini?
Untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan "kegiatan siap" (KS). KS adalah
suatu kegiatan yang sudah dipersiapkan guru jauh sebelumnya, dan apabila ditemukan
masalah, seperti diuraikan di atas maka KS dapat digunakan. Berikut ini adalah KS yang
dapat Anda terapkan dalam kelas PKR, di mana murid-murid dapat mengerjakannya baik
secara individual, secara kelompok ataupun secara klasikal. Apabila mereka telah
menyelesaikan suatu pelajaran, sementara perhatian guru masih pada murid lain yang belum
selesai maka murid yang sudah menyelesaikan tugas pertamanya ini, mereka sudah
mengetahui apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Pada umumnya KS ini harus Anda
persiapkan sendiri, dan tentunya Anda harus meluangkan waktu khusus. KS ini harus Anda
simpan secara khusus yang sewaktu-waktu dapat Anda gunakan apabila Anda menghadapi
keadaan seperti yang digambarkan di atas, misalnya ada murid atau kelompok murid yang
sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari yang Anda perkirakan.

Berikut ini adalah beberapa contoh KS, antara lain berikut ini :
a. Pada Modul 4, ditugaskan mengumpulkan berbagai macam benda, yaitu tumbuh-
tumbuhan, biji-bijian, barang bekas, batu-batuan, akuarium, insektarium, herbarium dan
sebagainya. Tentu Anda sudah menyimpannya pada tempat yang strategis dan aman.
Anda juga sudah mempelajari cara untuk menyimpan benda-benda tersebut (baca
kembali Kegiatan Belajar 1 modul ini). Barang-barang ini dapat Anda jadikan KS yang
sewaktu-waktu dapat Anda gunakan, misalnya sebagai bahan pengamatan. Untuk ini
Anda harus membuat LKM (baca Modul 4). Buatlah LKM sebanyak-banyaknya
sehingga pada saat dibutuhkan, Anda tinggal memilih salah satu untuk dikerjakan murid.
b. Guru membuat kartu-kartu huruf, dan disimpan secara teratur di tempat yang aman. Pada
saat tertentu Anda bisa menugaskan murid (biasanya Kelas 1 dan 2) untuk menyusun
kartu-kartu tersebut menjadi sebuah kalimat.
c. Menempatkan pot-pot bunga pada tempat tertentu, misalnya di tempat terang yang
langsung kena sinar matahari atau di tempat teduh. Suatu saat murid dapat ditugaskan
untuk mengamati tanaman tersebut.
d. Mainan anak-anak yang berupa kartu-kartu, balok-balok, dan sebagainya yang dapat
digunakan sewaktu-waktu.
e. Bentuk permainan yang dapat Anda ciptakan, dengan permainan ini tanpa disadari murid
belajar untuk berdiskusi dan memecahkan masalah, menangkap makna dan pesan,
menilai kejadian dan sebagainya.
f. Masih banyak ICS yang dapat ciptakan sendiri.

Ketika sedang sibuk memeriksa pekerjaan murid atau ada murid yang sudah selesai
dengan pekerjaannya maka untuk mengisi waktu tersebut guru dapat menggunakan KS. KS ini
dilakukan tanpa harus mengganggu Anda yang sedang mengerjakan pekerjaan lain, misalnya
sedang membantu murid lain yang memerlukan bantuan.

KS juga membiasakan murid untuk bertindak kreatif dan teratur. Mereka mengetahui apa
yang harus dilakukan, bila mereka (Early-finisher) telah menyelesaikan suatu rangkaian
kegiatan. Sementara mereka menunggu kegiatan berikutnya dimulai, mereka membutuhkan
sesuatu untuk dikerjakan. Jadi, mereka harus memperoleh pekerjaan tanpa harus menunggu atau
mengganggu temannya yang masih bekerja. Untuk menghadapi murid Early- finisher, guru dapat
melakukan hal seperti dicontohkan berikut :

a. Ani, coba kamu bantu Aminah menyelesaikan soal yang dikerjakannya!


b. Kelompok A, coba kamu tulis pengalamanmu pada hari libur kemarin!
c. Beni, coba selesaikan gambar yang belum selesai kemarin!
d. Ambil kartu huruf di lemari, susunlah menjadi beberapa kalimat tanya!
e. Ahmad, amati tanaman di sudut sana, apakah ada pengaruh dari sinar matahari!

Berikut adalah uraian tentang bagaimana KS digunakan dalam pembelajaran :

a. Pembelajaran secara klasikal


Pembelajaran secara klasikal adalah "seluruh pelajaran dicapai dengan
menyamaratakan semua murid". Dengan pembelajaran klasikal ini membuat murid dalam
posisi kurang aktif, perbedaan antara murid yang maju dengan yang lambat sangat jauh,
sedangkan perlakuan terhadap perbedaan ini disamaratakan. Akibatnya, bagi murid yang
maju akan kehilangan semangat, dan murid yang tertinggal menjadi semakin bosan.
Namun demikian, pembelajaran secara klasikal ini tetap merupakan hal yang penting
dan mendapat tempat dalam PKR karena pembelajaran klasikal dapat digunakan sebagai
kunci dalam melaksanakan PKR. Pembelajaran klasikal dalam PKR dapat digunakan, antara
lain dalam hal berikut ini:
1) Pengajaran percakapan
2) Pengajaran bercerita
3) Pelajaran olahraga
4) Pelajaran kesenian
5) Studi lingkungan
6) Presentasi kelas.

Dalam pelajaran tersebut, pembelajaran klasikal tetap bermanfaat karena di sini


diperlukan kebersamaan antara murid dalam bekerja. Dalam suasana ini tidak diperlukan
persaingan dalam belajar, namun diperlukan tukar pendapat, dan pengalaman sehingga dapat
memperkaya pengetahuan mereka. Yang penting bagi guru, gunakan setiap jenis
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan topiknya.
b. Pembelajaran individual
Guru bekerja dengan murid secara individual. Untuk ini Anda harus sudah mengetahui
murid mana yang memerlukan bantuan. Pengertian memberikan bantuan ini tidak hanya
bagi murid yang mendapat kesulitan dalam belajar, akan tetapi berlaku juga bagi murid yang
maju, yang dapat menyelesaikan pekerjaannya mendahului yang lain. Murid ini memerlukan
bantuan, berupa perhatian Anda apakah diberi pekerjaan lain atau diminta untuk membantu
temannya. Dalam suasana pembelajaran seperti ini, persaingan sangat besar antara sesama
murid. Menjadi catatan bagi Anda bahwa pada pembelajaran individual ini Anda tidak harus
membantu satu per satu murid Anda. Ini tentu akan merepotkan dan menghabiskan waktu
dan tenaga Anda. Bantuan hanya diberikan pada murid yang membutuhkan saja.
c. Pembelajaran dalam kelompok
Pembentukan KB merupakan salah satu pendekatan untuk mencapai tujuan PKR.
Dengan adanya KB ini Anda dituntut untuk membuat persiapan- persiapan pembelajaran
dan tugas-tugas yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun,
Anda tidak dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dalam kelompok ini setiap saat.
Pilihlah topik- topik yang dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok.

Berikut ini adalah cara-cara pembelajaran dalam ICB :


1) Kelompok belajar campuran
Kelompok ini terdiri dari kumpulan orang yang terdiri dari berbagai kemampuan
dan keterampilan. Kelompok ini akan berhasil pada "pengajaran proyek", di mana guru
menyertakan murid-murid dalam kegiatan yang berkaitan dengan berbagai subjek.
Misalnya, ditentukan topik tentang "kependudukan". Topik ini dapat ditinjau dari
berbagai mata pelajaran baik IPS, PKN, IPA maupun Bahasa Indonesia. Dalam hal ini,
setiap murid akan memberikan sumbangan pikiran sesuai dengan kemampuannya
masing-masing. Murid yang mempunyai keunggulan dalam mata pelajaran IPA akan
memberikan sumbangan pendapat dari segi IPA, yang kuat dari segi IPS memberikan
sumbangan dari IPS, begitu pula halnya murid lainnya.
Dalam rangka pengisian KS, Anda harus memiliki berbagai macam permasalahan
sebagai bahan KS yang dapat digunakan setiap saat. Masalah tersebut dapat dibuat dalam
setiap mata pelajaran, antara lain berikut ini :
1.  Bahasa Indonesia
Sampai sejauh mana murid Kelas 4 menguasai kosakata yang berkaitan dengan
lingkungan sekitarnya. Misalnya, mengenal benda- benda yang ada di warung.
2. IPA
Mengapa beberapa jenis pohon tertentu, pada suatu saat berusaha menggugurkan
daunnya dengan berbagai cara. Misalnya, pohon jati daunnya gugur, dan pohon
alpukat daunnya dimakan ulat. Masalah ini cocok diajukan di Kelas 5.
3. IPS
Mengapa kakek baru menanam rambutan? Sadarkah dia bahwa dia tidak akan
mencicipi hasilnya?
4. PKN
Budi bersama Amin adalah teman sepermainan. Mereka bertengkar karena
memperebutkan mainannya. Tiba-tiba ayah Budi memarahi Amin. Benarkah tindakan
ayah Budi?
Bentuk KS ini berupa permasalahan yang dapat Anda kembangkan sendiri,
tergantung dari kreativitas Anda. Berikut ini adalah contoh "permainan" sebagai salah
satu bentuk KS, yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran klasikal.

2)  Kelompok sama kemampuan (achievement level)


Pengelompokan seperti ini dapat berupa kelompok murid yang pintar, sedang dan
kelompok murid yang berkemampuan rendah. Keuntungan dari kelompok seperti ini
adalah murid dapat bekerja sama dengan murid yang tingkat kemampuannya sama
sehingga mereka juga dapat menyelesaikan pekerjaan secara bersamaan pula. Mereka
dapat "berbagi kesempatan" (sharing) menggunakan bahan belajar yang sama dan
diberikan tugas yang sama.
Oleh karena itu, Anda sebagai guru PKR dituntut membuat persiapan yang
berbeda untuk kelompok-kelompok murid yang berkemampuan rendah, sedang dan
berkemampuan tinggi. Kegiatan pembelajaran untuk kelompok sama kemampuan ini
adalah simulasi, pengamatan dan percobaan. Anda dapat memberikan tugas yang berbeda
(level of instruction) untuk setiap kelompoknya. Dengan demikian, murid akan bekerja
dengan baik karena mereka bekerja dengan kemampuan dan kecepatan yang sama untuk
setiap kelompoknya.
Berikut ini adalah contoh KS terbentuk permainan dalam pelajaran Bahasa
Indonesia yang berkaitan dengan memperkaya kosakata, dan melatih ingatan anak-anak
di Kelas 1. Kegiatan percakapan seperti ini akan menarik bagi murid, tanpa disadari
mereka sebenarnya memperoleh keuntungan paling sedikit 4 hal, yaitu meningkatkan:
a) Jumlah kosakata yang dimiliki oleh setiap murid
b) Daya ingat murid karena ia harus mengingat barang yang sudah disebutkan temannya
c) Kreativitas, apabila anak mempunyai kreativitas yang tinggi, ia akan mengambil
catatan mencoba menuliskan apa yang sudah disebutkan oleh temannya dan
menuliskan barang lain yang belum disebutkan oleh temannya.
d) Minat belajar sehingga anak tidak bosan karena pelajaran kosakata bisa dilakukan
sambil bermain.
KS seperti ini dapat diberikan pada kelompok gabungan dua kelas yang dirangkap.

3)Kelompok sosial
Kelompok ini dibentuk berdasarkan keinginan murid sendiri maka bagi anak yang
mempunyai masalah misalnya pemalu, dan pendiam akan dapat bercampur dengan baik
dengan temannya. Keberadaan temannya menjadi pendorong bagi dia untuk aktif berperan
serta dalam berbagai kegiatan. Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk kelompok ini
adalah pengamatan, percobaan dan simulasi. Selain itu mereka juga dapat diberikan
kegiatan permainan.

Anda mungkin juga menyukai