Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Herbal Jambu Biji Holistik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 45

MAKALAH

PEMANFAATAN JAMBU BIJI SEBAGAI OBAT HERBAL


Dosen Pengajar : Wahyudi Qorahman., MM, Ns., M. Kep

Disusun Oleh:
Jemi Iskandar
Nurul Hazizah
Reynaldi Afriansa
Wanhosi Nirvani

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BORNEO CENDIKIA MEDIKA
PANGKALANBUN
2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahanrahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini berisi pembahasan dengan
mengambil judul Pemanfaatan Tumbuhan Jambu Biji Sebagai Obat Herbal.
Makalah ini dibuat dengan beberapa sumber teori yang mendukung, yang dirasa penulis
selaras dengan apa yang akan dibahas. Maka, kami sebagai penulismengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
baik secara langsung ataupun tidak. 
Kami sepenuhnya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat diharapkan untuk
penyempurnaan karya-karya saya selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi bagi para pembaca. 

Pangkalan Bun, 28 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENJELASAN HERBAL JAMBU BIJI....................................................................................1
A. HERBAL JAMBU BIJI....................................................................................................1
B. HERBAL JAMBU BIJI MENURUT BUKU PEMANFAATAN JAMBU BIJI BAGI
KESEHATAN PADA MASYARAKAT DI DESA SIALANG KUBANG KECAMATAN
PERHENTIAN RAJA, KAMPAR..............................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................9
PENJELASAN JAMBU BIJI MENURUT JURNAL................................................................9
A. PEMBAHASAN JURNAL 1..........................................................................................9
B. PEMBAHASAN JURAL 2.............................................................................................12
BAB III.........................................................................................................................................16
PENUTUP....................................................................................................................................16
A. KESIMPULAN..............................................................................................................16
B. SARAN...........................................................................................................................16
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENJELASAN HERBAL JAMBU BIJI

A. HERBAL JAMBU BIJI

Indonesia kaya akan sumber bahan obat tradisional yang telah digunakan oleh sebagian
besar rakyat Indonesia secara turun temurun. Keuntungan penggunaan obat tradisional adalah
antara lain karena bahan bakunya mudah diperoleh dan harganya murah. Delapan puluh
persen penduduk Indonesia hidup di pedesaan, di antaranya sukar dijangkau oleh obat
modern dan tenaga medis karena masalah distribusi, komunikasi dan transportasi. Disamping
itu daya beli yang relatif rendah menyebabkan masyarakat pedesaan kurang mampu
mengeluarkan biaya untuk pengobatan modern, sehingga masyarakat cenderung memilih
pengobatan secara tradisional. Obat tradisional mempunyai makna yang sangat penting
karena di samping ketidakmampuan masyarakat untuk memperoleh obat-obat modern, juga
karena obat tradisional adalah obat bebas yang dapat diperoleh tanpa resep dokter.
Menurut Ratna (1994) di Indonesia, tanaman obat terdapat dalam jumlah berlimpah baik
jumlah maupun jenisnya. Kemampuan antimikroba minyak essensial tanaman obat dan
rempah seringkali lebih tinggi dibandingkan bahan pengawet kimia. Selain itu, satu ekstrak
tanaman dapat mengandung satu macam atau lebih senyawa antimikroba. Komponen aktif
yang berperan sebagai obat adalah zat-zat kimia yang terkandung di dalam ramuan obat
tersebut. Secara kemoterapi, komponen-komponen tersebut antara lain dapat berperan
sebagai absorben, astringen, spasmolitik, anti bakteri, suportif dan sebagainya (Pudjarwoto,
1992).
Salah satu tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat tradisional yang sering digunakan
oleh masyarakat adalah tanaman jambu biji (Psidium guajava L.). Telah diketahui oleh
masyarakat umum bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki khasiat sebagi anti diare. Jambu
biji (Psidium guajava L.)memiliki varietas antara lain berdaging-buah warna putih dan
berdaging-buah warna merah (Adnyana, 2004).
Potensi jambu biji di Indonesia untuk dijadikan obat alternatif terhadap berbagai penyakit
sangat besar. Hal ini disebabkan karena jambu biji mudah ditemukan di Indonesia, dan

1
2

harganya relatif terjangkau. Bukan hanya buahnya, ekstrak atau rebusan daun jambu buji pun
terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 50%,
Shigella dysenteriae pada konsentrasi 30%, Shigella flexineri pada konsentrasi 40%, dan
Salmonella typhi pada konsentrasi 40% (Adnyana, 2004).
Menurut Lutterodt (1999) air rebusan dari akar, daun atau bagian dari tanaman jambu biji
telah digunakan sebagai terapi anti diare di berbagai sistem obat-obatan tradisional di negara-
negara tropis. Viera (2001) melalui penelitiannya telah membuktikan bahwa ekstrak daun
jambu biji dalam etanol dengan konsentrasi 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri
penyebab diare yaitu Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Pada konsentrasi ekstrak
daun jambu biji 2% mampu menghambat pertumbuhan 10 jenis bakteri penyebab diare
seperti: Salmonella sp. , Salmonella paratyphi A, Salmonella paratyphi B, Salmonella
typhimurium, Shigella sp. , Shigella dysenteriae, Shigella flexineri, Vibrio cholera,
Stapylococcus sp. dan Shigella sonnei.
Komponen aktif dalam daun jambu biji yang diduga memberikan khasiat itu adalah zat
tannin yang cukup tinggi. Selain itu, daunnya mengandung fenolik fitokimia yang jumlahnya
berlebihan yang dapat menghambat peroksidasi dalam tubuh yang diharapkan mampu
mencegah bermacam penyakit kronis sekalipun.
Daun dan buah menjadi dua bagian utama yang pemanfaatannya sudah sering
dilakukan.Pemanfaatan daun jambu biji dalam pengobatan herbal antara lain :
1. Mengatasi diare 
Teh daun jambu dapat membantu untuk menghambat berbagai bakteri penyebab diare. Bagi
penderita diare, meminum teh ini kemungkinan akan mengalami tinja yang lebih sedikit, nyeri
perut berkurang, tinja tidak encer dan pemulihan yang lebih cepat. Sebuah studi yang diterbitkan
dalam Revista do Instituto de Medicina Tropical de São Paulo pada tahun 2008 menemukan
bahwa ekstrak jambu biji-daun menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, yang
merupakan penyebab umum diare.
Para peneliti juga menemukan bahwa ekstrak daun jambu biji efektif membunuh jenis
bakteri yang dapat menyebabkan infeksi diare. Beberapa studi klinis kecil mendukung manfaat
ini dari daun jambu biji, termasuk salah satu yang diterbitkan pada tahun 2000 dalam Chinese
Journal of Integrated Traditional and Western Medicinedi mana subyek yang diberi ekstrak daun
3

jambu biji menjadi pulih lebih cepat dari infeksi diare daripada mereka yang tidak diberi ekstrak,
tetapi percobaan yang lebih besar masih diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini.
2. Mengontrol kolesterol
Minum teh daun jambu dapat menyebabkan perubahan yang bermanfaat bagi kadar kolesterol
dan trigliserida. Dalam sebuah penelitian, peserta yang minum teh daun jambu biji memiliki total
kadar kolesterol yang rendah setelah delapan, menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam
“Nutrisi & Metabolisme” pada bulan Februari 2010. Percobaan lain telah menunjukkan manfaat
yang sama, dengan studi panjang mulai dari empat minggu sampai 12 minggu dan dosis mulai
0,4-1 kilogram per hari.
3. Mengatasi diabetes
Beberapa flavonoid dan senyawa lain dalam daun jambu biji dapat membantu menjaga gula
darah tetap rendah, setelah memakan makanan yang tinggi karbohidrat. Review pada  Nutrition
and Metabolism merangkum temuan laboratorium dari beberapa penelitian yang menunjukkan
bahwa daun jambu biji menghambat beberapa enzim yang berbeda, dengan mengkonversi
karbohidrat dalam saluran pencernaan menjadi glukosa, yang berpotensi memperlambat
penyerapan ke dalam darah.
Beberapa uji klinis yang dilakukan di Jepang yang mendukung kemungkinan
kandungan anti diabetes jambu biji. Laporan ini menunjukkan bahwa minum teh secara teratur
membantu glukosa darah menjadi lebih rendah pada subyek dengan diabetes tipe dua,
dibandingkan dengan subyek yang sama namun tidak mengkonsumsi teh.
4. Memengaruhi kardiovaskuler
Teh daun jambu biji juga dapat berkhasiat bagi kesehatan jantung dan sistem peredaran
darah, menurut penelitian laboratorium dan beberapa penelitian kecil klinis.Senyawa dalam daun
jamnu biji dapat membantu mengurangi tekanan darah dan detak jantung, menurut sebuah studi
laboratorium yang diterbitkan pada tahun 2005 dalam Methods and Findings in Experimental
and Clinical Pharmacology.Penelitian ini menemukan bahwa hewan yang telah memakan
ekstrak daun jambu biji, telah mengurangi tekanan darah dan denyut jantung.
5. Mengobati Jerawat dan Bintik Hitam
Daun jambu biji efektif untuk menghilangkan jerawat dan bintik-bintik hitam pada kulit.Hal
ini karena daun jambu biji mengandung antiseptik yang dapat membunuh bakteri yang
4

menyebabkan jerawat.Tumbuk beberapa daun jambu biji dan terapkan pada jerawat dan bintik-
bintik gelap.Bilas dengan air setelah beberapa waktu dan lakukan secara teratur.
6.Anti penuaan
Daun jambu biji mengandung antioksidan yang menghancurkan radikal bebas yang merusak
kulit, sehingga akan melindungi kulit dari penuaan, serta meningkatkan warna kulit dan tekstur.
Rebusan daun jambu biji matang dapat diterapkan pada kulit untuk mengencangkan kulit.
7. Meredakan gatal
Gatal kulit dapat menyebabkan masalah serius jika tidak segera diobati.Daun jambu biji
merupakan obat instan untuk menyingkirkan gatal karena mengandung alergi memblokir
senyawa.
8. Mengobati rambut rontok
Untuk menghentikan rambut rontok, rebus segenggam daun jambu biji dalam satu liter air
selama sekitar 20 menit.Setelah di dinginkan, terapkan pada kulit kepala, sambil di pijat.
Bagian tanaman jambu biji yang pada umumnya dimanfaatkan selain daun adalah buahnya.
Bagian utama dari tanaman ini kaya akan mineral alami yang berguna bagi kesehatan tubuh.
Buah jambu biji memiliki manfaat kesehatan, antara lain :
 Mencegah kanker
Jambu biji mengandung antioksidan pelawan kanker, likopen.Likopen dalam jambu biji lebih
mudah diserap tubuh dibanding yang berasal dari tomat karena perbedaan dalam struktur
selnya.Semua jenis jambu biji mengandung antioksidan yang tinggi, terutama pada jambu biji
berdaging merah.
 Menurunkan hipertensi
Jambu biji adalah buah yang sebaiknya rutin dikonsumsi jika ingin menghindar dari serangan
jantung. Buah ini menjadi hipoglikemik di alam dan kaya akan serat yang bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Selain itu, jambu biji berukuran sedang bisa
mencukupi 20 persen kebutuhan harian tubuh akan potasium. Penelitian juga menunjukkan rutin
mengonsumsi potasium bisa menurunkan tekanan darah.
 Mengobati diare
Tanaman jambu biji memiliki astringen, zat kimia yang akan menyusutkan jaringan tubuh. Ini
sebabnya gusi akan terasa lebih keras dan segar setelah kita mengunyah jambu biji. Selain itu
daun jambu biji juga mengandung zat antibakteri sehingga bisa mencegah pertumbuhan bakteri
5

saat terkena diare atau disentri. Pembunuh bakteri lain dalam buah ini adalah karetinoid, vitamin
C dan potasium.

 Batuk dan flu


Daun jambu biji yang dimakan mentah atau buah yang masih mentah yang dibuat jus
dipercaya secara turun temurun sebagai obat mengatasi batuk dan flu. Ramuan ini bekerja
dengan cara mengurangi pembentukan lendir serta membuat saluran pernapasan bebas infeksi.
Buah jambu biji juga kaya akan vitamin C dan zat besi yang efektif untuk menghambat infeksi
virus flu.
 Merawat kulit

Kandungan astringet dalam jambu biji akan meningkatkan tekstur kulit dan mengencangkan
kulit yang mulai kendur. Bukan hanya itu jambu biji juga mengandung vitamin A, C dan
potasium yang memiliki fungsi sebagai antioksidan. Nutrisi ini akan membantu proses
detoksifikasi dan menjaga kulit tetap sehat serta bebas keriput.
 Mencegah sembelit
Kandungan serat yang tinggi dalam jambu biji efektif untuk mencegah sembelit atau
konstipasi.Buah jambu biji ukuran sedang mengandung 36 persen kebutuhan serat yang
disarankan.Selain itu biji buah ini juga menjadi laksatif yang ampuh yang berfungsi
untuk membantu membersihkan sistem pembuangan usus.
 Menurunkan berat badan
Buah ini memiliki komponen yang diperlukan untuk menurunkan berat badan, misalnya
serat, protein dan vitamin.Buah ini juga membuat perut terasa lebih kenyang.Jambu biji
berukuran sedang yang diasup saat makan siang sudah cukup untuk mengganjal perut
sampai makan malam.
 Sariawan perut
Vitamin C yang terkandung dalam jambu biji empat kali lebih tinggi dibanding dengan
vitamin C yang terdapat dalam jeruk.Selain itu, buah ini juga menjadi obat yang ampuh
untuk sariawan, penyakit yang ditandai dengan gusi bengkak dan berdarah.
 Merawat gigi
Konsumsi jus jambu biji untuk merawat gusi, mengatasi gusi bengkak dan berdarah.
6

 . Diabetes Melitus
Jambu biji yang telah  direbus dan diambil airnya untuk diminum  dipercaya dapat
mengobati Diabetes Melitus
Namun, berbagai studi yang menunjukkan manfaat daun jambu biji masih
membutuhkan lebih banyak bukti untuk membenarkan efek menguntungkan tersebut.
Terbatasnya informasi yang memaparkan efek samping membuat kemungkinan
adanya efek samping yang dihasilkan dari konsumsi jambu biji atau pemanfaatannya
dapat memengaruhi organ lain. Hingga saat ini, penelitian dan inovasi terus dilakukan
agak jambu biji dapat terus berkembang dalam pemanfaatannya di dunia kesehatan.

B. HERBAL JAMBU BIJI MENURUT BUKU PEMANFAATAN JAMBU BIJI BAGI


KESEHATAN PADA MASYARAKAT DI DESA SIALANG KUBANG
KECAMATAN PERHENTIAN RAJA, KAMPAR
Jambu biji (Psidium Guajava linn) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang
banyak memiliki manfaat bagi kesehatan diantaranya untuk mengobati diare pada
anak kecil, gastroentritis akut, radang tenggorokan kronis dan akut, luka karena jatuh,
luka bakar, untuk diabetes mellitus dan juga sangat baik digunakan untuk mengobati
penyakit demam berdarah dengue (DBD). Namun masih banyak masyarakat yang
belum mengetahui hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pemanfaatan jambu biji bagi kesehatan pada masyarakat di Desa Sialang Kubang
Kecamatan Perhentian Raja, Kampar.

Jambu biji memiliki nutrisi dan daya penyembuhan yang hebat. Jambu biji telah
memberi banyak orang kesehatan dan kekuatan dalam masa ribuan tahun. Jambu biji
banyak ditanam di seluruh dunia di bagian-bagian tropis. Jambu biji memainkan peran yang
sangat penting dalam diet kita karena tidak hanya lezat rasanya, namun juga sangat bergizi
serta mengandung berbagai zat yang dapat membantu mengobati berbagai penyakit (Fang-
yin, dkk, 2002).
Cina merupakan sebuah negara yang sangat luas yang memiliki berbagai kondisi serta
iklim. Dengan demikian, di negara ini juga tumbuh berbagai ragam buah-buahan. Salah
satunya jambu biji yang digunakan untuk mengobati diabetes (Fang-yin, dkk, 2002).
Di Indonesia jambu biji dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.
7

Walaupun terdapat berjenis-jenis jambu, jambu biji paling banyak digemari oleh
masyarakat, karena memiliki kandungan vitamin C terbesar dibandingkan dengan buah
lainnya. Vitamin C yang banyak itu sebagai antioksidan, selain itu jambu biji digunakan
sebagai obat diare, disentri dan menurunkan kolesterol (Bangun, 2002).

Manfaat dari jambu biji sebagai obat tidak dapat dipungkiri. Hasil para peneliti United
States Department of Agriculture (USDA) menemukan bahwa jambu biji adalah buah
dengan kandungan antioksidan terkaya di antara keluarga buah-buahan. kandungan vitamin
C dalam satu cangkir jambu biji lima kali lebih banyak dari jeruk, yaitu 377 mg. Vitamin C
merupakan bahan dasar kolagen yang sangat baik untuk mengatasi masalah keriput di
wajah para perempuan. Hal ini juga didukung oleh Studi dari Harvard University yang
mengemukakan dari penelitian terhadap 48.000 laki-laki. Responden yang paling banyak
menambahkan asupan likopen dalam menu diet mereka akan mengalami menurunkan
resiko kanker prostat sebanyak 45%.
Notoatmodjo (2012), menyatakan bahwa perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit
merupakan bagaimana manusia berespon baik secara pasif maupun aktif. Faktor internal
yang mempengaruhi terbentuknya prilaku mencakup pengetahuan, kecerdasan, persepsi,
emosi, motivasi dan faktor lain yang berfungsi mengolah perasaan dari luar ( Wawan A.
2010 ).
Sampai saat ini masyarakat hanya beranggapan bahwa daun jambu biji hanya untuk
mengatasi penyakit dare, sedangkan buahnya untuk mengatasi demam berdarah saja.
Masyarakat masih banyak yang belum mengetahui bahwa jambu biji baik buah maupun
daunnya banyak bermanfaat untuk mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
Hasil penelitian Dwitianti (2015), menunjukkan bahwa jambu biji dapat digunakan
sebagai anti kanker. Hal ini dapat mempengaruhi perspektif masyarakat yang masih awam
terhadap manfaat jambu biji untuk kesehatan selain mengatasi penyakit diare.

Penelitian Pratiwi (2015), juga memperoleh hasil bahwa jambu biji efektif untuk mengatasi
diare. Sedangkan penelitian Desiana (2015). Melakukan uji ekstrak daun jambu biji untuk
mengatasi luka terbuka pada mencit, dan berhasil secara efektif.

Hasil penelitian di atas merupakan bukti nyata adanya manfaat yang efektif jambu biji
untuk kesehatan. Dengan demikian diharapkan kepada masyarakat agar lebih banyak
8

meningkatkan wawasan melalui berbagai media, kemudian mempraktikkan baik dengan


cara menanam pohon jambu sebagai salah satu bagian tanaman obat keluarga sehingga dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga bukan hanya
untuk mengatasi penyakit demam berdarah saja, akan tetapi untuk mengatasi penyakit yang
lainnya yang manfaatnya terdapat pada jambu biji tersebut.
BAB II
PENJELASAN JAMBU BIJI MENURUT JURNAL
A. PEMBAHASAN JURNAL 1
1. JUDUL JURNAL “PEMANFAATAN SARI BUAH JAMBU BIJI
MERAH (Psidium guajava Linn.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM
BENTUK GRANUL EFFERVESCENT”
2. PENELITI JURNAL
Revika Rachmaniar, Haruman Kartamihardja, Merry
3. RINGKASAN JURNAL

Buah jambu biji merah adalah salah satu buah terbaik yang dapat dikonsumsi
setiap hari karena buah jambu biji merah sangat kaya akan vitamin C. Nama
Daerah untuk jambu biji ini diantaranya Glima breueh (Aceh), galiman
(Sumatera), jambu klutuk (Jawa), jambu batu (Sunda), jambu bender
(Madura), gojawas (Manado), libu (Kalimantan), kojabas (Nusa Tenggara),
dan kayawese (Maluku) (Putra, 2013).
Buah jambu biji mempunyai warna daging yang berbeda, ada yang berwarna putih,
dan ada yang daging buahnya berwarna merah. Kandungan gizi antara jambu biji ini juga
berbeda, jambu biji dengan daging berwarna merah mempunyai kandungan gizi yang lebih
komplit dengan kandungan vitamin C lebih tinggi (Ramayulis, 2013).
Buah jambu biji merah telah terbukti dapat mengobati diare, disentri, demam
berdarah, gusi bengkak, sariawan, jantung, dan diabetes. Buah jambu biji merah mengandung
vitamin C yang cukup tinggi. Vitamin C sangat baik sebagai zat antioksidan (Parimin, 2005).

Kandungan nutrisi dalam 100 gram buah jambu biji merah terdapat energi 51 kkal;
karbohidrat 11,88 g; protein 0,82 g; lemak 0,6 g, dan vitamin C 183,5 mg dan bagian yang
dapat dimakan sebanyak 82%. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada
kulit serta daging bagian luarnya yang lunak dan tebal, serta kandungan vitamin C jambu
biji mencapai puncaknya menjelang matang (Ramayulis, 2013; Parimin, 2005).
Selain kandungan gizinya, jambu biji juga mengandung zat fitokimia di antaranya
polifenol, minyak atsiri yang memberikan bau khas jambu biji (eugenol), saponin
berkombinasi dengan oleanolat, flavonoid kuersetin, likopen, tanin, asam ursolat, asam

9
10

psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, dan asam guajaverin (Ramayulis, 2013; Putra,
2013).
Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi
resiko terhadap penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung koroner. Karakter
utama senyawa antioksidan adalah kemampuannya untuk menangkap radikal bebas.
Metabolit sekunder buah jambu biji merah yang memiliki aktivitas antioksidan adalah
karotenoid dan senyawa fenolik seperti vitamin C, kuercetin, guavin, asam protokatekuat,
asam ferulat, asam galat, dan asam kafeat (Prakash, 2001; Kumari, et al, 2013; Rishika dan
Sharma, 2012).

Hasil penelitian Norazmir menunjukkan bahwa pemberian buah jambu biji merah dengan
rentang dosis 0,5- 2,0 g/kg berat badan hewan uji dapat mengurangi radikal bebas karena
buah jambu biji merah dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dalam darah hewan
uji. Hasil penelitian Maryanto membuktikan juga bahwa serbuk jambu biji merah sebanyak
0,72 g/kg berat badan hewan uji dapat meningkatkan superoksida dismutase (SOD) dalam
darah hewan uji (Nor dan Yatim, 2011; Maryanto, 2013).
Kebutuhan vitamin C anak usia 13- 20 tahun sebanyak 80-100 mg dan orang dewasa
70-75 mg. Berat buah jambu biji merah sebesar 275 g/buah dapat mencukupi kebutuhan
vitamin C tiga orang dewasa, atau dua orang anak usia 13-20 tahun per harinya. Vitamin C
yang tinggi ini bermanfaat sebagai antioksidan yang berfungsi meningkatkan daya tahan
tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dan berperan dalam pembentukan kolagen
intraseluler tubuh. Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak terdapat pada tulang
rawan, kulit dalam, tulang, dentin, dan endotel vaskular. Vitamin C juga berperan pada
sintesis neurotransmiter menjadi neurofinefrin yang penting bagi otak untuk sintesis karnitin
yang berfungsi dalam transpor lemak ke mitokondria untuk dikonversi menjadi energi
(Parimin, 2005; Ramayulis, 2013; Kumari, et al, 2013; Rishika dan Sharma, 2012).
Berdasarkan hal tersebut, buah jambu biji sangat potensial bila dijadikan suatu produk
makanan tambahan. Sekarang ini di Indonesia telah tersedia produk makanan tambahan dari
buah jambu biji merah dalam bentuk sediaan jus, jelly, dan serbuk instan.
Salah satu produk makanan tambahan yang sekarang ini cenderung disukai masyarakat
adalah produk makanan tambahan dalam bentuk sediaan effervescent. Sediaan effervescent
adalah sediaan yang berisikan substansi asam dan karbonat, yang apabila dimasukkan ke
11

dalam air akan mengeluarkan gas karbondioksida. Sediaan effervescent disukai karena
karbonasi yang dihasilkan dapat memberikan efek kesegaran. Sediaan effervescent juga
memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan sediaan oral yang lain, terutama
ditinjau dari segi bioavaibilitasnya. Dengan bentuk ini obat tidak memerlukan proses
disintegrasi dan disolusi terlebih dahulu sebelum diserap sehingga kadar efektif obat dalam
darah akan cepat dicapai. Pemikiran tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian
tentang formulasi dan evaluasi granul effervescent sari buah jambu biji merah sebagai
antioksidan.

4. TUJUAN
Tujuan dari artikel ini membahas kandungan gizi antara jambu biji ini juga
berbeda, jambu biji dengan daging berwarna merah mempunyai kandungan
gizi yang lebih komplit dengan kandungan vitamin C lebih tinggi dan sebagai
antioksidan.

ANALISIS PICO
 P : Untuk mengetahui manfaat sari buah jambu biji merah sebagai antioksidan
dalam granul effervecent
 I : Hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata
pengaruh formula granul effervescent sari buah jambu biji merah terhadap kesukaan
responden dengan tingkat kepercayaan 95%.
 C : penelitian pembuatan formulasi granul effervescent dari sari buah jambu biji
merah (Psidium guajava Linn.) sebagai antioksidan dengan menggunakan metode
granulasi basah. Pada penelitian ini formula dibuat dengan variasi konsentrasi Na-CMC
sebagai pengikat. Evaluasi yang dilakukan terhadap granul effervescent di antaranya
adalah kecepatan alir, sudut istirahat, kerapatan curah, kerapatan mampat,
kompresibilitas, uji kestabilan granul effervescent, uji hedonik terhadap 30 responden,
dan uji antioksidan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).
Hasil evaluasi granul effervescent menunjukkan bahwa ketiga formula, yaitu F1, F2, dan
F3 memiliki kualitas yang baik sesuai dengan persyaratan granul effervescent. F3 yang
12

mengandung sari buah jambu biji merah 11%, manitol 35,35%, Na-CMC 0,75%, asam
sitrat 9,4%, asam tartrat 18,8%, natrium bikarbonat 23,5%, karmin 0,5%, dan perisa
jambu 0,7% merupakan formula yang menghasilkan granul effervescent terbaik
dibandingkan F1 dan F2 dalam segi kecepatan alir, sudut istirahat, kerapatan curah,
kerapatan mampat, dan kompresibilitas. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa
ketiga formula granul effervescent sari buah jambu biji merah masih memiliki aktivitas
antioksidan.
 O: Hasil pemeriksaan kualitas granul effervescent sari buah jambu biji merah ini
menunjukkan bahwa ketiga formula, yaitu dengan variasi konsentrasi Na-CMC sebagai
pengikat berturut-turut adalah 0,25%, 0,5%, dan 0,75% memiliki kualitas yang baik
sesuai dengan persyaratan granul effervescent

B. PEMBAHASAN JURAL 2
1. JUDUL JURNAL “JUS BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium Guajava L.)
DAPAT MENURUNKAN SKOR ATHEROGENIC INDEX OF PLASMA”
2. PENELITI
RIVA MUSTIKA ANUGRAH, KUSMIYATI TJAHJONO, MARTHA IRENE
KARTASURYA
3. RINGKASAN JURNAL
Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan produktif akan meningkatkan keberhasilan
suatu perusahaan. Terdapat beberapa masalah kesehatan yang terjadi pada pekerja yang
berkaitan dengan gizi, higiene dan lingkungan (Widayana & Wiratmaja 2014). Kondisi
lingkungan udara yang semakin tercemar dapat memengaruhi kesehatan manusia, petugas
tiket tol merupakan jenis pekerjaan yang berisiko terpapar pencemaran udara seperti
karbon monoksida (CO), senyawa Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH), nitrogen
dioksida (NOx) dan Sulfur dioksida (SOx), partikulat debu dan timbal (Pb) (Fitri &
Srisantyorini 2015; Kusminingrum 2010). Paparan polusi udara yang terus menerus
berkaitan dengan kematian dan kesakitan akibat penyakit pernafasan dan penyakit
jantung. Penyakit tersebut terjadi karena polusi udara dapat menyebabkan tingginya
13

radikal bebas di dalam tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif (Eze
2015). Stres oksidatif dapat berpengaruh terhadap kadar profil lipid (Brucker 2014).
Atherogenic Index of Plasma (AIP) merupakan suatu skor yang dapat dijadikan indikator
untuk menduga risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner. AIP didapatkan dari
rumus (log(trigliserida/HDL)) dimana kadar trigliserida merupakan faktor risiko
terjadinya penyakit jantung, sedangkan kolesterol HDL merupakan faktor proteksi
(Dobiasova 2006). Pekerja yang terpapar polusi udara secara rutin mempunyai rata-rata
skor AIP yang lebih tinggi yaitu 0,7 dibandingkan skor AIP pada kelompok kontrol yaitu
0,5 (Brucker 2014).
Konsumsi buah-buahan sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga profil lipid. Buah jambu
biji merah merupakan buah lokal yang kaya akan antioksidan terutama vitamin C (50-300
mg/100 gr), serat, mineral, dan senyawa polifenol (Zabidah 2011). Penelitian pada tikus
Sprague Dawley menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah jambu biji merah dengan
dosis 0,398 mg/g selama 28 hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner
dengan menurunkan skor AIP (Maryanto 2013). Konsumsi buah dalam bentuk jus
merupakan salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan antioksidan yang sangat
praktis dan mudah dikonsumsi (Tonin 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
pengaruh pemberian jus buah jambu biji merah (Psidium guajava L) terhadap skor AIP
pada petugas tiket tol.
4. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jus buah jambu biji
merah terhadap skor Atherogenic Index of Plasma (AIP) pada petugas tiket tol. Studi
eksperimen dengan randomized pre-post control group design.

ANALISIS PICO

P : Studieksperimendengan randomized pre-post control group design. Subjeksejumlah 40


petugastikettol di Semarang dipilihdengan clustered random sampling. Kelompokperlakuandiberi
250 ml jus buahjambubijimerahselama 21 hari dan kelompokkontroltidakdiberiintervensi.
Perhitunganskor AIP dengan log (Trigliserida (metode GPO) &High Density Lipoprotein (HDL)
(metode CHOD-PAP)) diukur pada awal dan akhirpenelitian, asupanmakandiukurdengan recall 3
14

x 24 jam/minggu. Analisis data dilakukandengan uji t berpasangan& uji t tidakberpasangan, uji


Wilcoxon, Mann Whitney, dan General Linear Model.
I :Tahapanawalpenelitianadalahpengumppulan data yang
dilakukandengancarapengukurankadartrigliserida dan HDL subjek,
kemudiandilakukanperhitunganskor AIP denganrumus (log(trigliserida/HDL)).
Pengukurandilakukan pada awal dan akhirpenelitian. Kadar
trigliseridadianalisismenggunakanmetodetes GPO sedangkankadar HDL menggunakanmetode
CHOD PAP (Gandasoebrata 2013). Analisiskadartrigliseridadilakukan oleh laboratoriumswasta
di Kota Semarang.
Tahapanselanjutnyaadalahintervensi. Kelompok perlakuandiberi jus
buahjambubijimerahsebanyak 250 ml selama 21 haridengankandungan vitamin C 60 mg/250 ml
jus (berdasarkanhasil uji di LaboratoriumTeknologiPangan UNIKA Soegijapranata Semarang).
Suplementasi vitamin C sebanyak 60 mg selama 21 harisupaya vitamin C serum
dalamdarahstabilsehinggaperan vitamin C sebagaiantioksidanakanmaksimal (Padayatti 2013).
Jus buahjambubijimerahdibuatdari 120 g buahjambuditambah 200 ml air dan 4 g sorbitol.
C : Hasil penelitianmenunjukkantidakadaperbedaankadar HDL kolesterolsetelahdiberikan
jus buahjambubiji dan tidakterdapatperbedaanantaraduakelompok (p>0,05),
meskipunsecarastatistiktidakmenunjukkanadanyaperbedaannamunkadar rata-rata kolesterol HDL
kelompokperlakuanmeningkatsebanyak 1,65 mg/dl sedangkan pada
kelompokkontrolterjadipenurunan rata-rata kadarkolesterol HDL yaitusebesar 1,65 mg/dl. Rata-
rata asupan lemak subjek pada kelompokperlakuanyaitu 113,01% dan pada kelompokkontrol
140,47%. Asupan lemak terutama lemak jenuh dan lemak trans dapatmenurunkankadar HDL
kolesterol, asupan lemak terbesarberasaldarimakanangorengan. Hasil
wawancaramakananmenggunakanmetode recall 3x24 jam menunjukanbahwaresponden pada
keduakelompokmempunyaikebiasanmakanangorenganseperti pisang goreng, bakwan, mendoan,
kerupuk, rempeyek, berbagaimacambiskuit, roti, cake dan cookies,
makanantersebutmengandungasam lemak trans yang diperolehdari proses
penggorenganataupundaribahanpembuatanseperti margarin. Asam lemak trans terdapat pada
makanannabati yang telahmengalami proses penggorengan yang seringdikonsumsimasyarakat
Indonesia. Menuruthasilanalisislaboratorium di InstitutPertanian Bogor, makananjajanan yang
15

seringdikonsumsimasyarakat di Kota Semarang mengandungasam lemak trans antara 0,09-


22,4% (Tjahjono 2014).
O :Penelitianinimenunjukkanterdapatperbedaanusiasubjekantarakelompokperlakuan dan
kelompokkontroldimana rata-rata usiakelompokperlakuanlebihtuadaripadakelompokkontrol
(p<0,05). Tingkat asupankarbohidrat pada kelompokperlakuanlebihtinggi (p<0,05). Tingkat
asupankarbohidrat pada kelompokperlakuanlebihtinggidibandingkankelompokkontrol dan
terdapatperbedaanantarakeduanya (p<0,05). Usia dan
tingkatasupankarbohidratmerupakanvariabelperancu yang dapatdianalisasecaramultivariatkarena
uji bedamenunjukkanhasil yang signifikan.Meskipunusia pada kelompokperlakuanlebihtua dan
tingkatasupankarbohidratlebihtingginamunpenelitianmenunjukkanbahwapemberian jus
buahjambubijisebanyak 250 ml selama 21 hari yang mengandung 60 mg vitamin C,
mengandungserat, mineral, vitamin lainnya dan senyawa-
senyawafitokimiasecarasignifikanmampumenurunkanrisikopenyakitjantungmelaluipenurunansko
r AIP
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tanaman jambu biji merupakan salah satu komoditas penting yang memiliki banyak
manfaat dalam pengobatan herbal.Bagian yang utamanya dimanfaatkan dari tanaman ini
adalah daun dan buah, meskipun bagian lain seperti ranting juga terkadang
dimanfaatkan.Banyak penelitian telah dilakukan untuk menganalisis kandungan mineral
dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh.Hingga saat ini, kepopuleran jambu biji dalam
penggunaannya sebagai obat herbal sangat mudah dijumpai, terlebih karena jambu biji
merupakan tumbuhan yang mudah didapat dan murah.
B. SARAN
Tumbuhan jambu biji sangat mudah didapatkan atau dibiakkan di lingkungan
sekitar.Jambu biji juga tergolong murah.Jika kita melihat manfaat yang kaya dari
tumbuhan ini, maka jambu biji layak direkomendasikan sebagai obat herbal yang cocok
untuk daerah tropis seperti di Indonesia.

16
Daftar Pustaka

Adnyana. I. K, dkk. (2004). Efek Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih Dan Jambu Biji
Daging Buah Merah Sebagai Antidiare.Acta Pharmaceutica Indonesia. Vol XXIX. No.
1.Hal. 18-20
Dalimarta,S.1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid I. Jakarta : PT.Pustaka Pembangunan
Swadaya Nusantara
Kartasapoetra, G. 1996. Budidaya tanaman berkhasiat obat : meningkatkan apotik hidup &
pendapatan paara keluarga petani & PKK. Jakarta : Rineka Cipta
Lutterodt, G.D., Ismail, A., Basheer, R.H., and Baharudin, H.M., 1999, Antimicrobial effects of
Psidium guajava extract as one mechanism of its antidiarrhoeal action, Jurnal Kesehatan
Malaysia., 6(2), 17-20
Pudjarwoto, T., Simanjuntak, C, H; Nur Indah P. 1992. Daya Antimikroba Obat Tradisional
Diare Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Enteropatogen. Cermin Kedokteran 76(1): 45-47
Vieira, R.H.S.F., Rodrigues, D.P., Goncalves, F.A., Menezes, F.G.R., Aragao, J.S., and Sousa
O.V. 2001.Microbicidal effect of medicinal plant extracts (Psidium guajava Linn. and
Carica papaya Linn.) upon bacteria isolated from fish muscle and known to induce
diarrhea in children, Rev. Inst. Med. Trop. S. Paulo, 43(3), 145-148
Wijayakusuma, H.M. 1992. Tanaman berkhasiat obat di Indonesia .Jilid I.Jakarta: Pustaka
Kartini.

Anda mungkin juga menyukai