Tugas Potensi Diri
Tugas Potensi Diri
Tugas Potensi Diri
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya lahir pada tanggal 25 Agustus 1999, di Kolaka, Sulawesi
Tenggara. Terlahir dari dua pasang manusia yang luar biasa. Ibu dan ayah yang selalu ada
dan selalu mengerti anak-anaknya. Menurut saya mempunyai mereka adalah anugrah
terbesar dalam hidup saya. Dari merekalah kelebihan-kelebihan yang ada pada diri saya
berasal.
Dalam kurun waktu 17 tahun ini, jujur saja saya masih bingung dalam menuliskan hal
seperti ini. Entah karena saya tidak tau apa kelebihan saya, atau karena ada kelebihan saya
yang mungkin saja orang lain tidak menganggapnya sebagai kelebihan. Tapi karena di tugas
ini saya bisa menulis apapun, ya saya memberanikan diri untuk berfikir keras dan mengingat
kembali apa hal dari diri saya yang mungkin bisa dianggap sebagai kelebihan. Saya akan
awali dengan hal kecil yaitu, saya bisa main gitar. Ya, hal yang biasa memang. Tapi saya
cewek, jadi lumayan lah hehehe meskipun hanya bisa, belum pintar apa lagi jago. Diawali
dari melihat-lihat video cover lagu di youtube, saya jadi tertarik dengan gitar. Kebetulan
kakak laki-laki saya dirumah punya gitar dan dia lumayan jago main gitar. Jadi saya minta
diajarkan kunci-kunci dasar, satu dua minggu efeknya yaitu tangan terkelupas dan itu sangat
sakit. Saya ingat, karena saya tidak bisa-bisa, saya pernah belajar sendiri dari jam 10 pagi
sampai jam 5 sore tanpa berhenti sampai-sampai saya sakit dan besoknya tidak ke sekolah.
Terkadang saya memang terlalu bersemangat hehehe. Tapi karena sudah mulai bosan, saya
tinggalkan hobi baru saya itu. Jadi sampai sekarang saya hanya bisa sampai kunci dasar.
Kelebihan saya yang kedua yaitu, saya senang memberi sesuatu yang bisa menyenangkan
seseorang. Seperti memberikan kejutan pada saat orang-orang terdekat saya ulang tahun.
Saya memiliki teman dekat berjumlah 17 orang, kami biasa menyebut kelompok kami dengan
sebutan “NINEONERS” kumpulan orang-orang hebat yang bercita-cita bersama membangun
Indonesia menjadi lebih baik, meskipun waktu itu kami masih anak-anak. Nah, diantara 17
orang ini jika diantaranya ada yang ulang tahun, pasti saya yang mengatur semua rencana
kejutannya. Jika saya sedang tidak ada, kemungkinan besar orang yang ulang tahun pada saat
itu hanya mendapat ucapan, tidak ada kejutan. Entah apa yang saya rasakan, tapi saya
senang sekali saat melihat seseorang dapat tersenyum dengan usaha saya. Tidak hanya pada
teman-teman, pada keluarga saya juga begitu, mulai dari tahun 2012 saya dan kakak saya
tidak pernah lupa memberikan kejutan ulang tahun untuk ibu dan ayah saya. Pada saat
memberikan kejutan dan kado pada mereka saya tersenyum, lalu menangis sembunyi-
sembunyi. Saya tersenyum melihat ibu dan ayah saya terkejut dan terharu karena anak-
anaknya selalu ingat ulang tahun mereka. Saya menangis biasanya pada saat ibu dan ayah
saya mulai meniup lilin angka yang ada pada kue mereka, mulai dari umur setengah abad
hingga kini sudah menuju 60 tahun. “Semoga tahun depan saya masih bisa memberikan
kejutan untukmu lagi bu, ayah” kataku dalam hati.
Kelebihan saya yang ketiga yaitu, kreatif. Yang ini sih menurut teman-teman saya. Mereka
selalu bilang kalau saya ini kreatif, padahal menurut saya itu hanya hal biasa yang seketika
muncul dari otak saya. Pada saat saya SMP dan SMA nilai seni budaya saya selalu bagus,
woaaa pamer nilai ya hahaha. Saya pernah membuat lampion dari sendok juga jika kegiatan
porseni saya selalu aktif dalam menyumbangkan ide-ide untuk kelas saya, hal kecil memang
tapi saya sangat senang jika usaha saya dipuji hehehe, cewek memang suka pujian. Bukan
hanya kreatif dalam hal-hal seperti itu, saya juga dinilai kreatif dalam menjahili orang,
seharusnya ini masuk dalam kekurangan sih haha, but all of my friends are love the way I
prank them. Cara menjahilinya saya sudah lupa karena saya sudah lama berhenti dari dunia
kejahilan semenjak sadar bahwa cewek itu harusnya anggun, bukan jahil. Jadi cewek memang
rumit.
Kelebihan saya yang keempat yaitu, saya senang berorganisasi. Pada saat SMA saya
mengikuti banyak organisasi seperti OSIS/MPK, Sanggar Teater 72, REMAS, English Club Of
Smansa, dan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Ada juga organisasi di luar sekolah yaitu Forum
Anak Daerah. Di OSIS/MPK saya menjabat sebagai ketua MPK, di REMAS saya sebagai
wakil ketua, di FAD saya menjabat sebagai ketua divisi seni dan budaya. Berkat organisasi-
organisasi inilah saya mulai mengenal pribadi saya. Bahwa saya mencintai kebenaran juga
pancasila. Saya cinta agama saya, saya cinta Negeri saya.
Kelebihan saya yang kelima akan menjadi kelebihan terakhir yang akan saya sebutkan
yaitu, saya selalu berusaha sholat 5 waktu. Kenapa saya sebut sebagai kelebihan? karena
pada saat awal-awal kuliah saya pernah pamit pada teman-teman untuk pergi sholat. Ada
salah seorang teman yang bertanya “ fen, sholat ko ?” , ya saya jawab “ ya iyalah,
memangnya saya bukan agama Islam”, lalu saya kaget dengan jawabannya lagi “ tawwa
rajinnya, saya nda pernah ka sholat “. Lalu saya juga melihat banyak teman-teman yang
mengabaikan sholat 5 waktu inilah alasan mengapa saya menganggap ini salah satu
kelebihan saya karena zaman sekarang susah ditemukan remaja yang masih menjaga sholat 5
waktunya, semoga ini tetap menjadi kelebihan saya sampai tua nanti. Aamiin.
Dari semua kelebihan-kelebihan yang telah saya tuliskan, kekurangan yang paling
membuat saya rugi yaitu, saya tidak pernah mengkaji lebih dalam kelebihan-kelebihan saya
sehingga kelebihan yang saya miliki tidak tersalurkan dengan baik dan hanya berhenti disitu
saja. Misalnya pada gitar, saya hanya mempelajari chord dasar, pada kreativitas saya seperti
menggambar sekarang saya tidak pernah lagi menggambar atau menghasilkan karya seni,
jadi ya kemampuan itu mulai hilang dengan sendirinya.
Saya juga kecanduan smartphone, smartphone saya harus dibawa kemana-kemana. Tugas
saya pun biasanya terhambat karena sibuk main smartphone. Sekarang saya sedang mencoba
menghilangkan kebiasaan ini.
Kekurangan saya selanjutnya adalah, saya tidak bisa sejujur-jujurnya pada orang. Bukan
maksudnya saya sering berbohong. Tapi sering kali saya membohongi perasaan saya sendiri
demi orang lain (jadi baper sendiri deh) dan ini membuat saya tersiksa, memang sih yang
saya dengar golongan darah A memang cenderung begini, suka tidak enak hati hehe.
Mager, singkatan dari “malas gerak” pokoknya kalau sudah dapat posisi yang enak,
berdiri ambil sesuatupun malas. Biasanya ini terjadi di tempat sakral seperti tempat tidur dan
wc hehehe. Saya memang sering lama-lama di wc (meskipun saya tau itu tidak boleh)
biasanya di wc saya mendapatkan ide-ide atau berfikir tentang apa yang akan saya lakukan
hari ini.
Terlalu mencintai, duuuuuuuuuh. Kayaknya ini yang paling menyiksa yaa haha. Susah
move on. Saya, kalau mencintai sesuatu itu tidak pernah setengah-setengah. Bahkan
mantanpun masih dicintai hahaha. Tapi tidak usah terlalu difikirlah yaa, dia juga sudah
bahagia kok (baper lagi, lalu-nangis-dipojokan).
Mulai kehilangan percaya diri. Ini saya rasakan setelah masuk kuliah. Pada saat SMA,
saya mempunyai percaya diri yang kuat. Jika ada sosialisasi, pasti saya selalu bertanya
(meskipun tujuannya untuk dapat hadiah hehehe) tapi ketika masuk kuliah, saya mulai masa
bodo dengan percaya diri. Saya mulai tidak berani menjawab jika dosen bertanya, meskipun
saya tau jawabannya. Saya hanya berbisik pada teman saya “pasti jawabannya ini”, jelas
saja dosen tidak mendengarnya. Mungkin seiring bertambahnya usia atau makin dewasa
seseorang, makin bertambah juga rasa takut salahnya, atau mungkin malu. Entahlah, saya
bingung.
Lalu saya juga sering berfikir tanpa bertindak. Ini percuma. Ide-ide saya berkembang
hanya di otak, membayangkan lalu terhapus sendiri tanpa terwujud. Mungkin saya kurang
motivasi, atau kurang kasih sayang (eh baper lagi).
C. Mimpi-Mimpi
Yang pertama yang selalu saya impikan yaitu ketika saya wisuda dan menikah orang tua
saya akan berada disamping saya memberi selamat dan berfoto bersama. Saya sangat
mencintai mereka, sungguh lebih, lebih dari apapun.
Someday, I’ll go to abroad. Pokoknya saya harus ke luar negeri. Negeri manapun dan
kapanpun. Tapi yang paling saya inginkan adalah pergi umroh/haji bersama orang tua (kalau
bisa sih biayanya dari saya hehe aamiin).
Saya akan membuat buku, pada saat saya berumur 20-an saya akan mulai menulis dan
membuat buku, entah itu novel fiksi maupun non fiksi.
Inshallah menjadi istri sholehah dan ibu yang baik adalah tujuan hidup saya. Saya tidak
mau keluarga saya tergolong keluarga yang kafir. Yang saya inginkan adalah keluarga kecil
yang berkecukupan dan bahagia. Saya juga tidak ingin anak saya kekurangan kasih sayang
dari orang tua, karena saya tidak pernah merasakan hal seperti itu. Nanti, di keluarga saya
akan saya biasakan untuk mengaji tiap hari, dan mengaji bersama tiap malam Jum’at.
Selain ingin menjadi istri sholehah, saya juga ingin mendapatkan suami sholeh yang
sayang sama saya dan berjanji akan selalu membangunkan saya ketika adzan subuh. Cowok
sholeh zaman sekarang susah sekali didapatkan ya Allah, sisakan untuk saya hehe.
Lalu impian saya selanjutnya, jika di masa depan Indonesia ini pecah, karena ada yang
ingin merubah ideologi pancasila menjadi ideologi yang lain, saya dan teman-teman saya
akan ada dan terus membela pancasila. Karena bagi kami, pancasila harga mati. Pancasila is
the perfect ideology, we have to fight for it.
Sebenarnya, impian saya dari dulu hingga kini itu ingin jadi dokter, tapi tidak lulus tesnya
hehe. Dan sekarang saya berada di pertanian. Entah bagaimana kedepannya, namun
mendengar keluhan, mengobati, dan melihat senyum bahagia pasien karena sembuh,
merupakan impian saya dari dulu. Tapi saya berfikir, mungkin dengan kuliah di pertanian
saya akan menciptakan teknologi yang dapat membuat tanaman mengandung lebih banyak
gizi untuk manusia, sehingga manusia susah sakit hehehe. Kan lebih baik mencegah dari pada
mengobati.
Di masa depan nanti, saya tidak boleh diam saja dalam pembangunan kabupaten,
provinsi, negara, bahkan dunia. Saya harus melakukan aksi walaupun hanya sebuah aksi
kecil. Tidak gampang memang, membuat suatu perubahan. Tapi jika ada keyakinan, disitulah
ada jalan.
Berdoa, usaha. Saya harus bekerja keras. Rajin belajar, membaca buku apapun.
Mendalami Al-Qur’an, dan melaksanakan kewajiban juga sunnah-sunnah Rasulullah. Saat
sekarang ini saya sedang berusaha untuk menjadi wanita yang berkualitas. Saya harus jadi
wanita cerdas, that’s the point. Dan untuk menjadi wanita cerdas, bukan hanya buku yang
harus dipelajari, saya harus mempelajari semuanya, saya harus mempelajari kehidupan.
Bahwa hidup bukan hanya sekedar lahir, tumbuh dan berkembang, masuk SD, SMP, SMA,
kuliah, lulus, kerja, menikah, punya anak, cucu, meninggal, dan masuk surga. Hidup tidak
segampang apa yang telah kita rencanakan. Hidup, tentang perjuangan, senyum, air mata,
kebersamaan, semuanya ada dalam hidup. Hidup itu gampang, kalau dijalani dengan usaha
dan keikhlasan. Hidup itu susah, jika selalu resah. Hidup itu sia-sia, jika hanya hidup-hidup
saja…
Saya beruntung, itulah kesan pertama saya ketika diajar oleh Ibu Nini, saya rasa diajar
orang sesukses Ibu, adalah suatu keberuntungan. Pertama saja saya melihat Ibu Nini, saya
sudah merasa bahwa Ibu Nini ini adalah dosen cerdas, Ibu yang baik, dan istri yang selalu
bahagia. Entah kenapa segala cerita dari Ibu membuat saya iri, dan terus berkata dalam hati
“ Andaikan saya jadi Ibu Nini “ (kok kayak jadi judul buku hehehe). Ibu memotivasi saya,
agar bisa menjadi lebih baik dari sekarang, dan lebih baik dari Ibu nantinya hehe, terima
kasih telah membuat saya menulis. Dengan ini, saya akan selalu mengingat sosok Ibu dan
akan saya ceritakan juga pada anak-anak saya nanti. Yang saya lihat, Ibu Nini adalah
seorang wanita yang santai namun tegas, yang suka bekerja keras tapi juga suka jalan-jalan.
Wah, ciri-ciri wanita yang sesungguhnya hehehe.
Untuk pertemuan pertama, saya belum melihat kekurangan dari Ibu yang mencolok, hanya
saja jika ada hal-hal kecil yang kami tidak ketahui, atau tidak pahami tolong maklumi yah bu,
sabar mengajari kita yang mungkin pengetahuan kami, kami mulai lagi dari nol. Karena tidak
mengingat banyak pelajaran SMA, SMP, bahkan SD. Mungkin ini adalah dampak dari sistem
pendidikan Indonesia yang salah dari awal, dan teknologi yang mampu menghipnotis rata-
rata kalangan remaja zaman sekarang, cukup ironis kan bu? . Terimakasih,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.