Miskonsepsi Dikonversi
Miskonsepsi Dikonversi
Miskonsepsi Dikonversi
MISKONSEPSI
❑ Konsep awal yang dimiliki siswa disebut dengan
konsepsi.
❑ Konsep awal atau konsepsi yang tidak sesuai dengan
konsep ilmiah biasa disebut miskonsepsi.
❑ Miskonsepsi merujuk pada suatu konsep yang tidak
sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang
diterima para pakar dalam bidang tersebut.
❑ Miskonsepsi dapat berbentuk konsep awal, kesalahan
hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep,
gagasan intuitif atau pandangan yang salah.
❑ Miskonsepsi dapat merupakan :
➢ pengertian yang tidak akurat tentang konsep,
➢ penggunaan konsep yang salah,
➢ klasifikasi contoh-contoh yang salah tentang
penerapan konsep,
➢ pemaknaan konsep yang berbeda,
➢ kekacauan konsep-konsep yang berbeda,
➢ hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak benar.
❑ Miskonsepsi yang paling banyak terjadi pada siswa
disebabkan konsep awal (prakonsepsi) yang kemudian
dibawa ke pendidikan formal
❑ Pada proses pembelajaran di sekolah, sangat dianjurkan
pada guru untuk menggunakan model dan metode
pembelajaran yang lebih menantang dan mengajak siswa
untuk mengkonstruksi pengetahuan baru melalui
pengalaman belajar yang tepat.
❑ Miskonsepsi tidak hanya terjadi pada siswa tetapi juga
terjadi pada guru.
PENYEBAB MISKONSEPSI
❑ Aspek-aspek yang dapat menyebabkan terjadinya
miskonsepsi adalah siswa itu sendiri, guru, dan metode
pembelajaran yang digunakan guru di kelas.
A. Siswa
➢ Tahap perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan
konsep yang dipelajari,
➢ penalaran siswa yang terbatas dan salah,
➢ kemampuan siswa menangkap dan memahami konsep
yang dipelajari,
➢ minat siswa untuk mempelajari konsep yang diberikan
dan diajarkan.
❑ Siswa yang masih berada pada tahap pra-operasional dan
operasional konkret sering mengalami kesulitan pada saat
mempelajari konsep yang abstrak bagi dirinya.
❑ Pada tahap tersebut siswa baru dapat berpikir jika dihadapkan
pada hal-hal yang konkret, nyata dan dapat dikenali dengan
panca indera.
❑ Siswa yang tidak berbakat atau kurang mampu dalam
mempelajari kimia, sering mengalami kesulitan memahami
konsep dengan benar dalam proses belajar.
❑ Siswa yang kemampuan intelegensi matematis-logisnya
kurang tinggi akan mengalami kesulitan pada saat memahami
konsep-konsep kimia.
B. GURU