Laporan Asuhan Berkesinambungan Fix
Laporan Asuhan Berkesinambungan Fix
Laporan Asuhan Berkesinambungan Fix
I
UMUR 22 TAHUN MULTIPARA DI PMB NY. HAWON F LION
PALANGKA RAYA
Disusun oleh :
HIKMAH
PO.62.24.2.18.
LEMBAR PENGESAHAN
Palangka Raya
Tanggal, Oktober 2021
Noordiati,SST.,MPH Hawwon.F.Lion,SST.,M.Kes
NIP. 19800608 200112 2 002 NIP. 19620330 198303 1 007
Mengetahui,
Ketua Prodi D-III Kebidanan
Riyanti,S.SiT.,M.Keb
NIP. 19780202 200212 2 002
KATA PENGANTAR
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
turut andil dalam terwujudnya Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................174
B. Saran.....................................................................................................176
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
merupakan suatu hal fisiologis yang dialami oleh sebagian besar seorang wanita.
Namun demikian hal ini juga dapat menjadi suatu masalah yang serius apabila
terjadi gangguan komplikasi ataupun penyulit baik pada ibu hamil, bersalin,
diberikan. Maka dari itu perlu adanya pelayanan kebidanan dengan pendekatan
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta keluarga berencana (Sunarsih
adanya resiko pada ibu hamil, bersalin, dan bayi baru lahir. Lima aspek asuhan
yang bersih dan aman dalam memberikan asuhan pada ibu bersalin dan kelahiran
masalah yang akan muncul untuk merencanakan arahan bagi ibu dan bayi.
angka kematian ibu didunia tercatat tinggi yaitu sebanyak 810 wanita meninggal
setiap hari akibat masalah yang terjadi dalam kehamilan dan persalinan.
Diketahui 94% dari kematian ibu terjadi dinegara berpenghasilan rendah dan
7.000 kematian bayi baru lahir setiap harinya yang terjadi didunia yaitu sekitar
2,4 juta bayi meninggal terjadi antara lahir, 1 juta kematian bayi baru lahir
terjadi pada 24 jam pertama kelahiran, serta 75% terjadi pada minggu pertama
dan bulan pertama kelahiran atau 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun
2019 tingkat kematian bayi baru lahir mengalami penurunan 2,4 juta. Tingginya
kematian bayi sebagian besar disebabkan oleh kelahiran prematur dan berat
Angka kematian bayi sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup yang disebabkan oleh
kondisi berat badan lahir rendah (BBLR), asfiksia, kelainan bawaan, sepsis, serta
tinggi, yaitu 305/100.000 kelahiran hidup. Sementara target dari angka kematian
(1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), serta infeksi (207
kasus). Pada tahun 2006 sampai tahun 2019 cakupan pelayanan kesehatan ibu
hamil K4 cenderung meningkat. Jika dibandingkan dengan target rencana
strategis (Renstra) kementerian kesehatan tahun 2019 yang sebesar 80%, capaian
tahun 2019 telah mencapai target yaitu sebesar 88,54%. Pada tahun 2019 terdapat
90,95% persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, sementara untuk ibu bersalin
Dengan demikian masih terdapat 2,2% persalinan yang ditolong tenaga kesehatan
rendahnya kualitas pelayanan kesehatan pada ibu dan anak yang berdampak pada
dampak terbesar kematian ibu yang berupa penurunan kualitas hidup bayi dan
tumbuh kembang anak (Aeni, 2013). Angka kematian bayi merupakan refleksi
dan kesehatan. Angka kematian bayi yang tinggi menandakan adanya masalah
hidup serta buruknya kualitas, kesehatan ibu, pelayanan kesehatan, serta proses
yaitu dua kali pada trimester 1 , satu kali pada trimester 2, dan tiga kali pada
trimester 3 (Nurjasmi, 2020). Yang diantaranya yaitu seperti pelayanan imunisasi
tetanus bagi wanita usia subur dan ibu hamil, pemberian tablet penambah darah,
dan pencegahan komplikasi (P4K), pelayanan kesehatan ibu nifas yang dilakukan
pada hari ke 4 sampai dengan 28 hari pasca persalinan dan pada hari ke 29
pemeriksaan HIV dan Hepatitis B. selain itu upaya untuk menurunkan tingkat
AKB yaitu dengan memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir oleh bidan,
perawat atau dokter dilakukan 3 kali yaitu kunjungan pertama pada 6 jam sampai
48 jam setelah lahir, kunjungan kedua pada hari ke 3 sampai ke 7 setelah lahir
dan kunjungan ketiga pada hari ke 8 sampai 28 hari setelah lahir dengan
pemberian pelayanan yang meliputi konseling perawatan bayi baru lahir, ASI
berat badan, ukur tinggi badan, nilai status gizi/LILA, ukur TFU menentukan
presentasi janin dan DJJ, skrining status imunisasi TT, beri tablet FE, periksa
RI, 2014). Upaya yang dapat diberikan oleh penulis yaitu dengan melakukan
pendampingan pada ibu hamil sampai dengan keluarga berencana sebagai upaya
promotif dan preventif untuk mendeteksi adanya resiko yang mungkin terjadi
pada ibu hamil melalui pemberian konseling, informasi dan edukasi (KIE) serta
melakukan rujukan (Yulita & Juwita, 2019).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan ruang lingkup asuhan kebidanan, pada ibu hamil trimester III dimulai
dari UK 36 minggu, ibu melahirkan, masa nifas, BBL/neonatus dan KB, secara
continuity of care.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan kebidanan secara continuity of care pada ibu hamil fisiologis
Nomor 938/MENKES/VIII/2007.
2. Tujuan Khusus
Nomor 938/MENKES/VIII/2007.
dan neonatus
menyusui
f. Mampu melakukan asuhan kebidanan pelayanan KB
metode SOAP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Kehamilan
a. Pengertian
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
(Prawirohardjo, 2009).
d) Ovarium
2) Sistem Kardiovaskuler
(Sulistyawati, 2009).
3) Sistem Urinaria
4) Sistem Gastrointestinal
5) Sistem Metabolisme
6) Sistem Muskuloskeletal
7) Sistem Endokrin
(Sulistyawati, 2009).
8) Sistem Pernafasan
(Sulistyawati, 2009).
10) Payudara
(Prawirohardjo, 2013).
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
1) Sering BAK
3) Edema ekstremitas
4) Kram Kaki
(Irianti, 2013).
6) Konstipasi
(Irianti, 2013).
7) Varises
rapuh.
8) Keputihan
9) Sulit tidur
11) Haemoroid
1) Hipertensi
(Prawirohardjo, 2009).
2009).
(2) Preeklamsi
Hipertensi dalam kehamilan yang ditandai
(Prawirohardjo, 2009).
(3) Eklamsi
2009).
b) Hipertensi Kronik
2) Perdarahan Antepartum
a) Plasenta previa
parsialis (lateralis)
Sebagian ostium
tertutup plasenta.
b) Solusio plasenta
(Marmi, 2011).
Tanda dan gejala yang ditimbulkan :
Sulistyawati, 2009).
4) Pandangan kabur
a) Pengertian
(Rukiyah, 2010).
b) Gejala klinis
(1) Pusing.
(Rukiyah, 2010).
c) Klasifikasi anemia
(1) Abortus.
(2) Partus immatur atau premature.
(6) BBLR.
e) Penatalaksanaan
bahaya kehamilan.
1) Nutrisi
a) Protein
b) Zat besi
c) Asam folat
Upaya
d) Kalsium
2) Kebersihan tubuh
3) Istirahat
4) Eliminasi
5) Kebutuhan seksual
(Sulistyawati, 2009).
6) Body mechanic
(Sulistyawati, 2009).
7) Kebutuhan psikologi
a) Dukungan keluarga
(Sulistyawati, 2009).
2. Antenatal care
Antental care adalah asuhan pada ibu hamil yang diberikan secara
berkaitan mulai dari persiapan konsepsi sampai awal persalinan (Marmi,
2009).
a. Tujuan antenatal care
2) Ukur LILA
ibu hamil.
2011).
>160 kali/menit.
kunjungan.
7) Berikan imunisasi TT
a) Dosis pencegahan
kunjungan (K1).
b) Dosis pengobatan
dilakukan meliputi :
a) Golongan darah
proses persalinan.
b) Kadar hemoglobin
malaria.
sifillis.
g) Pemeriksaan HIV
B. Persalinan
1. Pengertian
2. Klasifikasi persalinan
1) Abortus
2) Partus prematurus
2) Persalinan buatan
3) Persalinan anjuran
Persalinan dengan kekuatan yang diperlukan untuk
(Asrinah, 2010).
a. Teori kerenggangan
c. Teori oksitosin
konsepsi dikeluarkan.
4. Tanda-tanda persalinan
1) Lightening
oleh :
b. Tanda-tanda persalinan
1) Terjadi
his
persalina
n Sifat
his
persalina
n:
2) Bloody show
3) Pengeluaran cairan
Keluar banyak cairan dari jalan lahir yang
5. Tahapan persalinan
a. Kala I persalinan
2 fase, yaitu :
1) Fase laten
secara bertahap.
2) Fase aktif
a) Fase akselerasi
cm menjadi 4 cm.
c) Fase deselarasi
2014).
b. Kala II persalinan
2012).
2010).
1) Metode schultze
d. Kala IV persalinan
(Jannah, 2014).
a. Power
1) His
2) Tenaga mengejan
(Asrinah, 2010).
b. Passage
c. Passager
a. Engagement
(Asrinah, 2010).
b. Fleksi
d. Ekstensi
(Asrinah, 2010).
suntik).
DTT.
yang ada.
secara benar.
sesuai.
menit.
klem tersebut.
menyuntikkan oksitosin).
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat
pertama.
32) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
kemih penuh.
menit berikutnya.
manual.
telah disediakan.
yang tertinggal.
i. Menilai perdarahan
tempat khusus.
payudara.
anterolateral.
anterolateral.
menyusu.
perdarahan pervaginam
pasca persalinan.
1. Pengertian
dkk, 2010).
g. Pernapasan 30-60x/menit.
m. Genetalia
1) Perempuan : labia mayora menutupi labia
vagina.
a. Sistem pernapasan
b. Sistem sirkulasi
dan aorta.
c. Sistem termoregulasi
(hipotermi).
Kehilangan panas tubuh bayi bisa terjadi melalui :
lebih dingin.
(Asrinah, 2010).
d. Sistem metabolisme
e. Sistem gastrointestinal
Tampilan 0 1 2
Appearance Biru/pucat Tubuh merah Seluruh tubuh
(warna kulit) dan kemerahan
ekstremitas
kebiruan
Pulse Tidak ada <100 >100 kali/menit
(denyut nadi) kali/menit
Grimace Tidak ada Menyeringai Bersin/batuk
(reksi terhadap
rangsang)
Activity Lemas/lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif
(kontraksi otot) fleksi
Respiratory Tidak ada Lambat, tidak Menangis kuat
(pernapasan) teratur
(Sumber Sumarah (2009)).
2) Atresia esophagus.
4) Hirschprug.
5) Obstruksi billiaris.
6) Hernia diafragmatika.
7) Meningokel. Ensefalokel.
8) Hidrosefalus.
9) Fimosis.
a. Pencegahan infeksi
setiap hari.
bergerak aktif?
menekuk.
sebagai beirkut :
tali pusat.
mencegah infeksi
1) Antropometri
a) Berat badan
mengalami dehidrasi.
b) Panjang badan
c) Lingkar kepala
d) Lingkar dada
e) Lingkar perut
2) Pemeriksaan fisik
h. Bounding
attachme
nt
1) Pengertian
a) Perkenalan (acquantiance)
bayinya.
b) Bounding (keterikatan)
c) Attachment
(Marmi, 2010).
a) Sentuhan.
b) Kontak mata.
c) Suara.
d) Aroma.
e) Entrainment.
f) Bioritme.
(Marmi, 2010).
sosial.
d) Sosial abnormal.
1) Pengertian
3) Keuntungan IMD
a) Bagi ibu
persalinan.
b) Bagi bayi
j. Kunjungan neonatal
a) Pemeriksaan fisik.
KIA
h) Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG.
D. Nifas
1. Pengertian
2012).
a. Puerperium dini
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
komplikasi.
a. Sistem reproduksi
Selain itu, lochea yang keluar dari cavum uteri juga akan
1) Lochea rubra
2) Lochea sanguinolenta
merah kecoklatan.
3) Lochea serosa
4) Lochea alba
b. Sistem pencernaan
2008).
c. Sistem perkemihan
2008).
d. Sistem muskuloskeletal
e. Perubahan endokrin
2012).
2008).
g. Sistem kardiovaskuler
(Marmi, 2012).
h. Perubahan hematologi
1) Fase taking in
2008).
3) Fase letting go
1) Sulit tidur.
(Ambarwai, 2008).
d. Petugas kesehatan
2012).
e. Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan yang dimaksud adalah pendidikan
(Maritalia, 2012).
c. Hematoma
g. Mastitis
b. Ambulasi dini
(Maritalia, 2012).
c. Eliminasi
d. Kebersihan diri
(Marmi, 2012).
e. Istirahat
f. Seksual
(Ambarwati, 2008).
8. Asuhan nifas
sebagai berikut:
keluarga berencana.
dan tubuh.
f. Bersikap adil.
g. Keuletan dan kesabaran dalam mendidik anak.
E. Keluarga Berencana
1. Pengertian
2. Tujuan
penduduk Indonesia.
kesejahteraan keluarga.
Keuntungan MAL :
1) Efektifitas tinggi.
Kekurangan MAL :
2008).
b. Kontrasepsi hormonal
(Suratun, 2008).
a) Efektif.
b) Tidak mengganggu hubungan suami istri
3) Implan
(Handayani, 2010).
Keuntungan implan :
Kekurangan implan :
Keuntungan AKDR :
1) Praktis.
2) Ekonomis.
3) Aman.
Kekurangan AKDR :
a. Pengertian
1) Pengkajian
6) Melaksanakan perencanaan
7) Evaluasi
(Nurhayati, 2013).
c. Dokumentasi SOAP
(Mangkuji, 2012).
kebidanan meliputi:
1) Data subyektif
a) Identitas klien.
b) Riwayat menstruasi.
c) Riwayat perkawinan.
e) Riwayat ginekologi.
2) Data obyektif
a) Pemeriksaan fisik.
b) Pemeriksaan khusus.
c) Pemeriksaan penunjang.
b. Diagnosis
1) Kedaan klien.
3) Masalah potensial.
4) Prognosa.
c. Rencana tindakan
d. Tindakan pelaksanaan
e. Evaluasi
1. Wawancara
Ny.I.
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik secara head to toe pada Ny.I dan bayi Ny.I.
4. Pemeriksaan penunjang
5. Studi dokumentasi
6. Studi pustaka
Hawon.F Lion.
Contoh alat dan bahan yang digunakan dalam Laporan Tugas Akhir
pasien.
BAB IV
yang beralamat di Jalan Lumba – Lumba NO. , Kota Palangka Raya dengan
pasien ibu hamil trimester III. PMB NY Hawon F Lion memiliki 1 bidan dan 2
asisten bidan dengan kualifikasi bidan S2 dan asisten bidan berpendidikan DIII
B. Tinjauan kasus
1. Standar I Pengumpulan Data Subjektif Dan Objektif
a. Kehamilan
1) Kunjungan 1
Biodata
Umur : 22 Th Umur : 25 Th
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
2. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan kawin 1 kali, ibu menikah pada umur 19 tahun
3. Riwayat menstruasi
a. Riwayat ANC
5. Pola nutrisi
b. Imunisasi
keluhan.
7. Riwayat kesehatan
d. Kebiasaan-kebiasaan
kehamilan.
kehamilan ini.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Tanda vital.
N : 82x/menit S : 36,8oC
c. TB : 150 cm
IMT : 23,5
LILA : 23,5 cm
baik.
Palapasi Leopold
melenting (bokong).
(ekstremitas).
kepala.
Leopold IV : kepala belum masuk panggul
(konvergen).
TFU : 29 cm
2. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
2) Kunjungan 2
DATA SUBJEKTIF
aktif dan suplemen obat prenatal masih ada dan masih diminum.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Tanda vital.
N : 81x/menit S : 36,9oC
c. TB : 150 cm
BB : 53 kg
putih.
ada sariawan.
kehamilan
Palpasi Leopold
melenting (bokong).
(ekstremitas).
kepala.
(konvergen).
TFU : 29 cm
varises.
2. Pemeriksaan penunjang
Kadar Hb 10,8gr% d
b. Persalinan
DATA SUBJEKTIF
dari jam 21.00 WIB, sudah ada pengeluaran lendir darah, ketuban
belum pecah. Ibu mengatakan terakhir makan dan minum pukul 20.00
WIB porsi cukup jenis nasi, sayur, lauk dan air putih.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Tanda vital.
N : 82x/menit S : 36,6oC
c. TB : 150 cm
BB : 55 kg
putih.
Palpasi Leopold
(ekstremitas).
kepala.
(divergen).
TFU : 32 cm
teratur.
g. Ektremitas : tidak oedema, tidak pucat, dan
(+).
2. Pemeriksaan penunjang
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Tanda vital.
RR : 43x/menit
N : 135x/menit S : 36,8oC
c. PB : 48 cm
BB : 2935 gram
down.
kelainan.
2. Pemeriksaan penunjang
d. Nifas
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan habis melahirkan tadi malam jam 23.45 WIB dengan
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Tanda vital.
N : 85x/menit S : 36,7oC
c. TB : 150 cm
putih.
ada sariawan.
keras.
2. Pemeriksaan penunjang
Kunjungan II
a) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
b) Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung protein dan
sayuran hijau untuk menaikkan kadar Hb
c) Memberikan KIE tentang tanda bahaya kehamilan trimester III
d) Menjelaskan kepada ibu tentang Program Perencanaan Persalinan dan
Komplikasi (P4K)
e) Memberikan terapi Vit.F XX 2x1 dan kalk X 1x1
f) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau bila ada
keluhan.
b. Persalinan
1) Jelaskan hasil pemeriksaan
2) Mempersiapkan pertolongan persalinan
3) Mengatur posisi yang nyaman untuk ibu
4) Memberitahu keluarga untuk membantu memberikan support emosional
kepada ibu
5) Melakukan pelaksaan pertolongan persalinan 60 langkah APN
c. Bayi Baru Lahir
1) Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
2) Lakukan perawatan bayi baru lahir
3) Jaga kehangatan bayi
4) Lakukan IMD
5) Pemberian inj. Vit.K
d. Nifas/KB
1) Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
2) Beritahu tanda bahaya masa nifas
3) Beritahu konsumsi satur sayuran dan ikan
4) Anjurkan istirahat cukup
5) Anjurkan pemberian ASI on demand
6) Jelaskan tentang KB
4. Standar IV Implementasi/Penatalaksanaan Kebidanan
a. Kehamilan
Kunjungan I
a) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
b) Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung protein dan
sayuran hijau untuk menaikkan kadar Hb
c) Memberikan KIE tentang tanda bahaya kehamilan trimester III
d) Menjelaskan kepada ibu tentang Program Perencanaan Persalinan dan
Komplikasi (P4K)
e) Memberikan terapi Vit.F XX 2x1 dan kalk X 1x1
f) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau bila ada
keluhan.
Kunjungan II
a) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
b) Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung protein dan
sayuran hijau untuk menaikkan kadar Hb
c) Memberikan KIE tentang tanda bahaya kehamilan trimester III
d) Menjelaskan kepada ibu tentang Program Perencanaan Persalinan dan
Komplikasi (P4K)
e) Memberikan terapi Vit.F XX 2x1 dan kalk X 1x1
f) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau bila ada
keluhan.
b. Persalinan
KALA I
1. Memberitahu ibu bahwa ibu sudah masuk dalam proses persalinan, ketuban
belum pecah, dan pembukaan 8 cm, keadaan ibu dan janin sehat.
3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup ketika tidak ada .
kontraksi.
4. Mengajarkan ibu cara bernafas yang benar ketika ada kontraksi yaitu tarik
nafas panjang dari mulut kemudian dikeluarkan melalui mulut.
6. Melakukan observasi keadaan ibu dan janin serta mencatat hasil pada
lembar observasi..
KALA II
3. Menganjurkan ibu utuk mengejan saat ada kontraksi dengan cara mengejan
seperti BAB, gigi dirapatkan, kepala menunduk dengan melihat ke arah
perut ibu.
1. Memberitahu ibu bahwa ibu dalam keadaan baik dan akan disuntik
oksitosin.
KALA IV
2. Memastikan kontaksi uterus keras (baik) dan mengajari ibu dan suami untuk
memassase uterus agar berkontraksi dengan baik.
3. Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan
air DTT, kemudian memakaikan pakaian ibu yang bersih dan celana dalam
yang diberi pembalut.
3. Menjaga kehangatan bayi dengan menyelimuti bayi dengan kain bersih dan
memakaikan topi.
7. Mengganti kain yang kotor dengan kain yang bersih, memakaikan popok
dan baju.
d. Nifas / KB
2. Menjelaksan kepada ibu tentang tanda bahaya masa nifas seperti demam,
infeksi, bendugan ASI, abses, mastitis, dll.
5. Standar V Evaluasi
a. Kehamilan
Asuhan telah diberikan dan ibu telah mengikuti anjuran
b. Persalinan
Bayi lahir spontan pervaginam, tidak ada laserasi jalan lahir, tidak ada tanda
tanda kegawatdaruratan
c. Bayi baru lahir
Bayi lahir segera menangis, tidak ada tanda – tanda kegaatdaruratan
d. Nifas / KB
Masa nifas normal, ibu akan menggunakan KB setelah bayinya berusia 3 bulan
karena suaminya bekerja diluar kota
6. Standar VI Dokumentasi/Pencataan Asuhan Kebidanan Dengan Metode
SOAP
a. Kehamilan
KUNJUNGAN I
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
a. Kesadaran umum : Baik
1) Tanda-tanda Vital
2) Antropometri
BB sebelumnya : 47 kg
BB sekarang : 62 kg
TB : 157 cm
PLANNING
(1)Jelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin saat ini dalam keadaan
baik
(2)Berikan KIE tentang tanda-tanda persalinan
(3)Berikan KIE tentang persiapan persalinan dalam P4K
(4)Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada
keluhan.
KUNJUNGAN II
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
b. Kesadaran umum : Baik
5) Tanda-tanda Vital
6) Antropometri
BB sebelumnya : 47 kg
BB sekarang : 62 kg
TB : 157 cm
7) Usia Kehamilan : 36 minggu
8) Pemeriksaan Head to Toe : Tidak ada kelainanAbdomen
g) Palpasi L I : TFU 2 jari dibawah prx (32 cm), teraba bulat, lunak
tidak melenting (bokong).
h) L II : perut bagian kanan teraba datar, keras, memanjang seperti
papan (punggung), perut bagian kiri teraba bagian-bagiankecil janin
(ekstremitas).
i) L III : Segmen Bawah Rahim (SBR) teraba bagian keras, melenting,
bulat (kepala), tidak dapat digoyangkan
j) L IV : Posisi tangan pemeriksa divergen (sudah masuk panggul)
k) TBBJ : TFU (32-11) x 155 = 3,255 gram
l) Auskultasi : DJJ 142 x/menit
ASSESMENT
PLANNING
(5)Jelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin saat ini dalam keadaan
baik
(6)Berikan KIE tentang tanda-tanda persalinan
(7)Berikan KIE tentang persiapan persalinan dalam P4K
(8)Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada
keluhan.
(9)
b. Persalinan
PERSALINAN KALA I
1. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasakan mules-mules sejak pukul 05.30 WIB tanggal 13-11-2020
disertai dengan adanya pengeluaran lendir darah pukul 06.45 WIB.
2. OBJEKTIF
a. Kesadaran umum : Baik
b. Tanda-tanda Vital
BB sebelumnya : 47 kg
BB sekarang : 65 kg
TB : 157 cm
Ny. I. usia 22 tahun G2P1A0 UK 38 minggu dengan inpartu kala I fase aktif
4. PLANNING
(1) Jelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin saat ini dalam keadaan
baik
(2) Ajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi
(3) Anjurkan ibu untuk miring kiri agar suplai oksigen ke janin menjadi lancer
(4) Anjurkan ibu untuk makan dan minum disela-sela kontraksi agar ibu memiliki
tenaga untuk mengedan, seperti minum susu formula ibu hamil.
(5) Observasi persalinan setiap 2-4 jam atau jika ada keluhan
PERSALINAN KALA II
1. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ada dorongan kuat ingin meneran dan kontraksi terasa semakin kuat
2. OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda-tanda Vital
Adanya dorongan meneran, tekanan anus, perineum menonjol, dan vulva membuka
d. Pemeriksaan Fisik
Abdomen : His 5 kali dalam 10 menit, lamanya 40 detikDJJ (+) 147 x/menit
e. Genitalia: VT Ø 10 cm, portio tidak teraba, ketuban (+) jernih, presentasi kepala,
penurunan Hodge III, STLD (+)
3. ASESSMENT
Ny. I. usia 22 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu dengan inpartu kala II
4. PLANNING
(1) Melakukan manajemen persalinan kala II
- Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap
- Memakai APD, melakukan cuci tangan dan menggunakan sarung tangan
steril
- Melihat adanya tanda gejala kala II doran, teknus, perjul, vulka
- Menyiapkan alat untuk menolong persalinan’
- Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran
- Melakukan pertolongan kelahiran bayi Pukul 23.45 bayi lahir spontan,
menangis kuat, refleks aktif, warna kulit kemerahan, dengan jenis kelamin
perempuan
- Memastikan kembali uterus untuk memastikan hanya ada satu bayi yang lahir
dan buka n kehamilan ganda
- Memberitahu ibu bahwa akan disuntikan oksitosin 1 ampul secara IM
- Melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat tali pusat sudah
dipotong dan diikat
- Membersihkan tubuh bayi dengan handuk kering
- Memfasilitasi IMD bayi sudah menyusu dengan baik
1. SUBJEKTIF
2. OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Pemeriksaan Fisik
Genitalia : Perdarahan ±150 cc, terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta (tali pusat
memanjang dan adanya semburan darah)
3. ASESSMENT
4. PLANNING
(1) Melakukan manajemen aktif kala III
- Setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta
- Menyuntikan oksitosin dalam 1 menit setelah bayi lahir sebanyak 10 IU
secara IM pada 1/3 bagian atas paha luar
- Meregangkan tali pusat memindahkan klem 5-10 cm dari vulva
- Setelah plasenta tampak di vulva, melahirkan plasenta dengan menggunakan
kedua tangan diputar searah jarum jam hingga plasenta lahir dan memastikan
plasenta utuh plasenta utuh, kotiledon lengkap, selaput menutup sempurna,
presentasi tali pusat lateral
- Melakukan massase uterus hingga uterus teraba keras dan kontraksi baik
- Melakukan pengecekan kandung kemih untuk memastikan kandung kemih
kosong
- Mengecek adanya laserasi jalan lahir terdapat laserasi derajat I, hecting
dilakukan
- Membantu ibu untuk tetap melakukan IMD bayi berhasil melakukan IMD
selama 30 menit
PERSALINAN KALA IV
1. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan lega bayi dan plasenta sudah lahir, ibu merasakan lelah, lapar dan haus
2. OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
d. Respirasi : 18 x/menit Nadi : 81 x/menit
e. Tekanan darah : 120/80 mmHg Suhu : 36,6 °C
f. Pemeriksaan Fisik
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, uterus bulat, kandung kemih kosong
3. ASESSMENT
4. PLANNING
(1) Lakukan asuhan pasca persalinan (kala IV)
- Lakukan observasi kala IV selama 2 jam post partum
- Mengajarkan ibu atau keluarga melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi
- Membersihkan badan pasien dengan kain washlap yang sudah dibasahi
dengan air bersih dan membantu pasien memakai pakaian
- Dekontaminasi tempat bersalin
- Membersihkan semua peralatan, merendam alat persalinan bekas pakaian ke
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
- Memfasilitasi pasien untuk makan dan minum
- Melengkapi partograf dan kala IV persalinan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun, bayi sudah mendapat ASI
2. OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda-tanda Vital
- Respirasi : 46 x/menit
- Nadi : 134 x/menit
- Suhu : 36,5 °C
c. Pemeriksaan Fisik
- Kulit : Terdapat verniks caseosa dan lanugo
- Kepala : Tulang kepala tidak tumpang tindih, tidak ada cephal
hematoma maupun caput succedaneum
- Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada
secret mata,
- Hidung : Simetris, tidak ada secret dan tidak ada pernapasan cuping
hidung
- Mulut: Tidak ada labioskisis maupun labiopalatoskisis
- Teliga : Simetris, daun telinga sejajar dengan mata
- Leher : Pergerakan baik,tidak ada kelainan pada tulang leher
- Dada : Pernapasan normal, tidak ada retraksi dinding dada
- Abdomen : Tali pusat terbungkus dengan kassa steril
- Genitalia : Testis sudah turun ke sekrotum dan tidak ada secret
- Anus : Berlubang dan tidak ada secret
- Ekstremitas : Tidak ada gangguan pergerakan esktremitas atas +/+,
ekstremitas bawah +/+, dan jari-jari lengkap
d. Pemeriksaan Refleks
- Refleks Rooting :+
- Refleks Sucking :+
- Releks swallowing : +
- Refleks Moro :+
- Refleks Babinski :+
e. Pengukuran Antropometri
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 33 cm
Lingkar Dada : 34 cm
Lingkar Lengan : 10 cm
3. ASESSMENT
4. PLANNING
(1) Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan bayinya
sekarang dalam kondisi baik
(2) Lakukan Inform consent untuk tindakan yang akan diberikan.
(3) Mengoleskan salep mata pada bayi untuk mencegah terjadinya infeksi.
(4) Berikan suntik imuniasasi HB0 pada bayi, untuk mencegah tertularnya penyakit
hepatitis pada bayi
(5) Berikan injeksi Vit-K pada paha kiri bayi,untuk mencegah terjadinya perdarahan
internal pada bayi baru lahir
(6) Ajarkan Ibu cara menyusui yang baik dan benar
(7) Berikan KIE tentang pentingnya ASI bagi tumbuh kembang bayi diusia
mendatang
d. Nifas / KB
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, ibu menyusui bayinya, ASI lancer
OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
d. Pemeriksaan Fisik
- Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
- Payudara : Putting tidak lecet, ASI keluar +/+, tidak ada bendungan ASI
- Abdomen : TFU pertengahan pusat dan simpisis, kontraksi uterus baik,
konsistensi keras, kandung kemih kosong
- Genitalia : Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka perineum, adanya
Pengeluaran lokhea Rubra
ASESSMENT
PLANNING
(1) Jelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu saat ini dalam keadaan normal
(2) Beri KIE tentang nutrisi, ambulasi, dan personal hygiene pada ibu nifas
(3) Beri KIE tentang tanda bahaya pada masa nifas
(4) Beri KIE tentang makanan bernutrisi
(5) Anjurkan jadwal kunjungan ulang pada ibu
(6) Beri KIE tentang KB
C. Pembahasan ( Kesenjangan antara Teori dan Praktik )
tahun G2P1A0Ah1 usia kehamilan 34 minggu 6 hari dari tanggal 24 Agustus 2021
ini, penulis memberikan asuhan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi
1. Asuhan kehamilan
kehamilan Ny.I sebanyak 5 kali dilihat dari catatan buku KIA dan rekam
medis, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 3 kali
dilakukan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada
defisensi zat besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi
dalam tubuh sehingga kebutuhan zat besi tidak cukup dan biasanya
defisensi zat besi pada ibu hamil menurut Rukiyah (2010), dapat
bahkan kematian perinatal. Hal tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara
tablet Fe (Rukiyah, 2010). Menurut WHO (2010), anemia pada ibu hamil
dibagi menjadi 3 kategori yaitu anemia berat jika kadar Hb <7 gr%,
Juli 2021 kadar Hb 8,6 gr% dan dari hasil pemeriksaan pada tanggal 30
ulang dan sudah mencapai 11,6 gr% yang berarti kadar Hb Ny.I dalam
kecil.
2. Asuhan persalinan
show, serta keluar cairan dari jalan lahir. Dari hasil anamnesa, Ny.I mulai
dalam 10 menit, lama 40 detik. Data tersebut dapat dibuat diagnose bahwa
Ny.I dalam kala I fase aktif sesuai dengan pernyataan Jannah (2014),
Asrinah (2010) dimulai dari pembukaan lengkap sampai dengan janin lahir
pada anus, perineum menonjol serta vulva membuka. Pukul 23.45 WIB
Ny.I mengatakan ingin meneran seperti buang air besar dan setelah
menangis kuat, warna kemerahan, dan tonus otot aktif. Lama kala I ke
dilatasi awal.
Setelah bayi lahir Ny.I masuk dalam kala III yaitu kala
menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua. Pemantauan yang
dilakukan pada Ny.I dimulai dari pukul 24.00 WIB dan selang setiap 15
menit sampai dengan pukul 00.45 WIB kemudian selang setiap 30 menit
sampai dengan pukul 01.30 WIB. Hasil dari pemantauan 2 jam postpartum
Ny.I dalam batas normal yaitu tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan presentasi
belakang kepala, secara spontan tanpa bantuan alat apapun, usia kehamilan
cukup bulan, dengan berat badan 2500-4000 gram serta memiliki ciri-ciri
seperti kulit kemerahan, terdapat lanugo, dan nilai APGAR >7 (Rukiyah,
2010 ; Dewi, 2010). Bayi Ny.I lahir spontan, menangis kuat, warna kulit
kemerahan, tonus otot aktif, nilai APGAR 7/9/10. Asuhan bayi baru lahir
pada Ny.I yaitu dilakukan IMD atau inisiasi menyusu dini yang
berlangsung selama 1 jam, hal tersebut sesuai dengan teori IMD menurut
Sondakh (2013), yaitu proses menyusu sendiri bayi segera setelah lahir
yang berfungsi untuk meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi,
salep mata, suntik vitamin K dan imunisasi HB-0. Menurut Marmi (2012),
bayi baru lahir diberikan salep mata untuk mencegah terjadinya penyakit
mata serta infeksi mata, suntik vitamin K dengan dosis 1 mg secara IM,
terjadinya penyakit hepatitis B. Hal tersebut sudah sesuai bahwa bayi Ny.I
(3-7 hari), dan kunjungan ketiga (8-28 hari). Penulis melakukan kunjungan
pertama pada bayi Ny.I tanggal 27 September 2021 pukul 08.30 WIB
di rumah klien. Asuhan yang penulis berikan pada saat kunjungan pertama
fisik dalam batas normal) dan memberikan imunisasi HB-0 (imunisasi HB-
imunisasi HB-0.
menjaga tali pusat tetap kering dengan tidak memberikan bedak ataupun
minyak, menjaga keamanan dan keselamatan bayi, motivasi untuk
bahaya bayi seperti bayi tidak mau menyusu ataupun bayi kuning,
(2014), asuhan neonatus kedua yaitu menjaga kebersihan bayi dan tali
eksklusif.
untuk sering menyusui minimal 2 jam sekali, konseling tanda bahaya bayi
seperti bayi tidak mau menyusu atau kuning, keamanan dan keselamatan
terjadi penurunan berat badan awal sebesar 5-10% dari berat badan.
bayi Ny.I 2935 gram, kunjungan kedua pada tanggal 05 Oktober 2021
diketahui berat badan bayi Ny.I meningkat menjadi 3300 gram, dan pada
kunjungan ketiga pada tanggal 15 Oktober 2021 berat badan bayi Ny.I
meningkat lagi menjadi 3350 gram. Dilihat dari kunjungan pertama sampai
Tali pusat bayi Ny.I lepas pada hari ke-5 sedangkan untuk anak
pertama dulu lepas pada hari ke-7. Anak kedua lebih cepat lepas
menit. Menurut Marmi (2012), apabila tali pusat kotor, cuci luka tali pusat
dengan kassa kering dan bungkus dengan kasa tipis steril dan kering tanpa
bayi dimana menurut Santi (2012), pijat bayi merupakan stimulasi taktil
yang dilakukan pada tubuh bayi secara benar dan teratur untuk proses
pijat bayi, dimana manfaat pijat bayi yaitu membuat bayi merasa rileks,
(2011), manfaat pijat bayi meliputi bayi lebih rileks, nyaman, untuk
kekebalan tubuh bayi, bayi tidak rewel, serta meningkatkan produksi ASI.
4. Asuhan nifas
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir sampai dengan alat
keluar dari jalan lahir akan mengalami perubahan dari hari ke hari dimana
tinggi fundus uteri akan mengalami perubahan mulai dari setinggi pusat
sampai dengan tidak teraba, sedangkan lochea dimulai dari lochea rubra
serosa (8-14 hari postpartum), dan lochea alba (>14 hari postpartum).
WIB didapatkan hasil tinggi fundus uteri 1 jari di bawah pusat, lochea
rubra (merah segar), dan Ny.I sudah BAK sebelum 6 jam postpartum,
tinggi fundus uteri sudah tidak teraba dan lochea yang keluar yaitu lochea
serosa.
katu, sawi), makanan yang mengandung protein (tahu, tempe, ikan, telur,
kebersihan, motivasi ASI eksklusif, motivasi ikatan batin ibu dan bayi, dan
penyuluhan tanda bahaya masa nifas. Selain itu, penulis juga memberikan
99,95%, suntik 99,7%, dan IUD 99,4%, (Saifudin, 2014). Ketiga alat
mantap ingin menggunakan alat kontrasepsi jenis implant dan tidak ingin
Akan tetapi, sampai dengan bayi umur 2 bulan 21 hari Ny.I belum
yang berada di luar kota dan penulis tetap menganjurkan Ny.I untuk sudah
Jarak anak pertama dan anak kedua yang kurang dari 2 tahun,
anak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asuhan kehamilan
semakin kecil.
2. Asuhan persalinan
150 cc.
B. Saran
2. Bagi penulis
4. Bagi mahasiswa
Palangka Raya .
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Siti. 2018. Hubungan Pemantauan Melekat Ibu Hamil Melalui Aplikasi
Pesan Pintar Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan Kehamilan
Dan Ketepatan Kunjungan Ulang Di Puskesmas Sentolo Ii Kulonprogo
Tahun 2017. Skripsi Prodi Sarjana Terapan Kebidanan JurusanKebidanan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta Tahun 2018
Erni. 2016. Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Normal
Pada Ny.M.K, Multigravida Di Klinik Bersalin Puskesmas Sikumana Kota
Kupang. Program Studi Diii Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Citra Husada Mandiri Kupang 2016
Evi yunita. 2017. Hubungan Teknik Meneran Dengan Kejadian Ruptur Perineum
Pada Primigravida Di Polindes Sayang Ibu (Kecamatan Dawar Blandong
Mojokerto). Jurnal Penelitian Kesehatan
Fakhrina, Dara. 2018. Pemenuhan Hak Pasien Atas Informasi Oleh Perawat. JIM
FKep Volume III No. 3 2018
Fitriana dkk. 2016. Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Suntik Tiga Bulan Dengan
Kejadian Amenorhea Sekunder Pada Akseptor KB Suntik Di Desa Jatisari
Kecamatan Subah Kabupaten Batang. J. Ilmu Kesh. Vol. 7 No. 1, Juli 2016
Hamidah, Siti. 2016. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Pemberian
ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan
Kurniarum, Ari. 2016. Asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir. Pusdik
SDM kesehatan Cetakan pertama, Desember 2016
Muthoharoh, Husnul . 2015. Studi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda Bahaya
Selama Masa Nifas. Jurnal MIDPRO vol 7 no 2 2015
Nurianti, Irma. 2020. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Terhadap Jumlah
Darah Kala IV Persalinan. urnal Kebidanan Kestra (JKKVol. 2 No.2 Edisi
November 2019-April 2020
Patmawati. 2020. Pemanfaatan Sampah Bahan Habis Pakai Non-Medis
Laboratorium Ketrampilan Klinik (SKILLS LAB) Sebagai Modifikasi Alat
Peraga Sederhana Skill Mandiri. Jurnal Pengelolaan Laboratorium
Pendidikan, 2 (2) 2020, 73-79
Rosiani, Dessy. 2020. Perbedaan Tali Pusat Dengan Perawatan Terbuka dan
Kassa. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan
Siregar, putra. 2019. Perilaku Ibu Nifas Dalam Mengkonsumsi Kapsul Vitamin A
Di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. JURNAL
KESEHATAN Vol 12 No 1 Tahun 2019
Susiloningtyas, IS. 2020. Kajian Pengaruh Manajemen Aktif Kala Iii Terhadap
Pencegahan Perdarahan Postpartum (Sistematik Review ). Majalah Ilmiah
Sultan Agung, 2020