Teks Sejarah
Teks Sejarah
Teks Sejarah
Nama Lengkap saya Muhammad Lutfi Aji Arya Putra. Dirumah, saya biasa dipanggil dengan sapaan mas upi.
Sedangkan teman-teman saya memanggil saya dengan sapaan Arya atau Lutfi. Saya lahir di Kota Balikpapan, 28
Februaru 1997. Saya anak pertama dari lima bersaudara. Papah saya bernama Joko Ristiyanto (Almarhum) dan mamah
saya bernama Rahayu.
Papah saya dulu bekerja sebagai “Employee Wefare Deputy Manager” di sebuah perusahaan pertambangan
batu bara di Samarinda. Sedangkan mamah saya adalah seorang ibu rumah tangga.
Akan tetapi setelah papah saya meninggal, mamah mulai membuka beberapa usaha, seperti jasa rias pengantin,
penyewaan baju daerah untuk anak-anak, penyedia perlengkapan catering, dan membuka warung kecil-kecilan. Saat
ini saya tinggal di Jln. Raya Projakal KM. 5,5 Perumahan Graha Indah, Balikpapan, Kalimantan Timur. Saya masih
tinggal bersama orang tua dan adik-adik saya.
Adik pertama saya bernama Abdillah Achmad Reza Dwi Putra, sekarang dia sudah bekerja di salah satu
perusahaan tambang di Samarinda. Adik kedua saya bernama Raihan Jannata Trias Putra, sekarang dia masih sekolah
di SMA Negeri 6 Balikpapan.
Adik ketiga saya bernama Daquaiza Catur Putri Cahyani, ia masih SD. Sedangkan adik keempat saya bernama
Izdihar Dina Ponco Putri, sekarang ia belum sekolah.
Saya mempunyai hobi bermain bulu tangkis dan berorganisasi. Kalau diajakin main bulu tangkis saya adalah
orang yang paling antusias.Saya merupakan Alumni dari SMP Negeri 3 Balikpapan. Ketika di SMP, saya termasuk
orang yang jarang sekali untuk bergaul. Saya lebih suka bermain game online dari pada bermain dengan teman-teman.
Bisa dibilang pada saat itu saya orangnya kudet banget. Saya juga pernah mendapatkan nilai jelek waktu
duduk di kelas 7. Hal itu yang memotivasi saya untuk bangkit di kelas 8. Alhasil saya selalu mendapatkan rangking 1
ketika duduk di kelas 8.
Kebiasaan ngegame saya tidak pernah saya hilangkan, saya tetap bermain game sampai menjelang Ujian
Nasional. Saya tidak pernah menganggap Ujian Nasional itu penting tapi saya juga tidak meremehkannya. Saya juga
tetap mengikuti bimbingan belajar dengan teman-teman saya. Dan alhamdulillah nilai saya mampu bersaing hingga
saya masuk di salah satu SMA terfavorit di Balikpapan, yaitu SMA Negeri 2 Balikpapan.
Di masa putih abu-abu inilah yang merubah kepribadian saya hampir 89%. Yang tadinya saya hobi bermain
game, saya tinggalkan begitu saja. Disini saya belajar banyak tentang yang namanya organisasi.
Saya menjadi pengurus OSIS di SMA Negeri 2 Balikpapan. Karena saya belum pernah mengikuti organisasi
sebelumnya, ternyata berorganisasi itu enak. Dapat banyak teman, belajar public speaking, dan masih banyak lagi.
Sampai pada akhirnya saya ditunjuk untuk menjadi Ketua OSIS SMA Negeri 2 Balikpapan ketika duduk di
kelas 11. Saya sempat tidak menyangka, orang seperti saya ini bisa menjadi Ketua OSIS yang merupakan jabatan
tertinggi di OSIS. Event yang pernah kami buat dan merupakan event yang paling berkesan untuk saya adalah pada
saat Pentas Seni tahun 2013 yang mengundang Vierratale dan Thirteen sebagai guestarnya. Selain itu saya juga pernah
menjadi Ketua Panitia SMADA Competition yang merupakan ajang perlombaan olahraga dan seni Se-Kalimantan
Timur. Event tersebut dibuka secara resmi oleh Wali Kota Balikpapan, M. Rizal Efendi.
Setelah lulus SMA, saya melanjutkan untuk menempuh pendidikan entrepreneur di Surabaya selama 7 bulan.
Disini saya tidak hanya belajar ilmu dunia, akan tetapi ilmu akhirat juga sangat ditekankan disini.
Setelah dari Surabaya, saya memutuskan untuk berhijrah ke Magetan. Disana saya belajar di Pesantren Sintesa
yang berbasis bisnis online. Dari awal sayang memang tertarik untuk belajar bisnis, selain itu saya juga mempunyai
cita-cita untuk menjadi seorang pengusaha muslim yang mampu berkontribusi di masyarakat.
Sekarang ini saya masih belajar di Pesantren Sintesa hingga satu tahun yang akan mendatang. Setelah lulus
dari Sintesa, saya mempunyai planning untuk membagikan ilmu bisnis yang saya miliki ini kepada anak-anak yatim
di Yayasan Yatim Mandiri Surabaya.