Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Rentra Disdik 2019 - 2024

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 104

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU
2019-2024

PEMERINTAH PROVINSI RIAU


DINAS PENDIDIKAN
2020
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Landasan Hukum ............................................................................. 3
1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 5
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................... 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


2.1 Tugas, Fungsi dan Sususan Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Riau 9
2.1.1 Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Riau .................. 9
2.1.2 Susunan Organisiasi ................................................................ 9
2.1.3 Tugas dan Fungsi Sesuai Susunan Organisasi ......................... 9
2.1.4 Standar Opersional Prosedur (SOP)........................................ 16
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ..................................................... 18
2.2.1 Sumber daya Manusia ........................................................... 18
2.2.2 Sumber Daya Aset ................................................................. 25
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ............................................. 27
2.3.1 Kinerja Pendidikan Terhadap Indikator RPJMD ...................... 27
2.3.2 Indikator Kinerja Terhadap Perubahan Renstra 2014-2019 ..... 36
2.4 Tantangan dan peluang Pengembangan Layanan .......................... 63
2.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan Pendidikan ................. 63

BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ..............
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Pendidikan........................................................................ 65
3.2 Telaah Visi, Misi Program Kepala Daerah ......................................... 67
3.3 Telaah Rencana Strategis KL dan Renstra Kabupaten/Kota ............. 70
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup 80
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis .............................................................. 80

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 i


BAB IV TUJUAN DAN SASARANA DINAS PENDIDIKAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ............... 81
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Pendidikan.................................. 84

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN.................. 89

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN.................................. 97

BAB VIII PENUTUP.................................................................................................. 99

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 ii


DAFTAR GAMBAR

Halaman
GAMBAR 1.1 : Tahapan dan Cara Penyusunan Renstra Perangkat Daerah ............... 2
GAMBAR 2.1 : Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Riau ........................... 15
GAMBAR 2.2 : Keadaan PNS Dinas Pendidikan Menurut Jabatan ............................. 19
GAMBAR 2.3 : Keadaan PNS Dinas Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan .......... 20
GAMBAR 2.4 : Keadaan PNS Dinas Pendidikan Menurut Golongan .......................... 20
GAMBAR 2.4 : Keadaan Guru Berdasarkan Status Kepegawaian .............................. 22
GAMBAR 2.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 i


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan jangka menengah (5


tahun) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat
Daerah, yang disusun dengan menyesuaikan kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif. Perencanaan strategis
SKPD mutlak diperlukan sejalan pendekatan perencanaan pembangunan
sebagaimana Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan dengan
ditetapkannya UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) diamanatkan bahwa setiap Daerah harus menyusun
rencana pembangunan Daerah secara sistimatis, terarah, terpadu, menyeluruh dan
tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan
jangka panjang, perencanaan jangka menengah, maupun perencanaan tahunan.
Fungsi Renstra adalah Menjadi Pedoman Kepala Perangkat Daerah dalam
menyusun Renja Perangkat Daerah dan digunakan sebagai bahan penyusunan
rancangan RKPD; Sebagai Instrumen Evaluasi Penyelenggaraan Bidang Urusan.
Berdasarkan Pasal 15 ayat(2) dan Pasal 19 ayat(4) Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pasal 89
ayat(1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tatacara
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi
rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah
dan rencan apembangunan jangka menengah daerah, serta tatacara perubahan
rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka
menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah daerah, disebutkan bahwa setiap
OPD wajib menyusun Rencana Strategis untuk menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
serta menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 1


Disamping itu, sesuai dengan Diktum Kedua Instruksi Presiden Nomor 7
tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disebutkan setiap
instansi pemerintah sampai tingkat Eselon II wajib menyusun Rencana Strategis
untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggung jawaban kinerja instansi pemerintah.
Dalam menyusun Rencana Strategis Organisasi Perangka Daerah (Renstra
OPD) maka terdapat empat tahapan penyusunan sebagaimana diamanatkan dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 yang terdiri dari :
1. Persiapan Penyusunan;
2. Penyusunan Rancangan Awal;
3. Penyusunan Rancangan;
4. Pelaksanaan Forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;
5. Perumusan Rancangan Akhir; dan
6. Penetapan.
Terkait alur tahapan dan tatacara penyusunan Renstra Perangkat
Daerah berdasarkan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 dapat dilihat pada
gambar 1.1 dibawah ini:

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 2


Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah atau lebih dikenal dengan
Renstra-OPD adalah Rencana pembangunan 5 tahunan. Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Pendidikan mengacu pada RPJMD Provinsi Riau dan Renstra
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Renstra seluruh OPD diPemerintah Provinsi Riau nantinya dijadikan acuan
untuk masing-masing OPD diKabupaten/Kota se Provinsi Riau. Renstra Dinas
Pendidikan ini selanjutnya dijabarkan lagi dalam rencana pembangunan tahunan
yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendidikan.
Renja Dinas Pendidikan merupakan dokumen perencanaan untuk periode 1
tahun. Renja Dinas Pendidikan yang disusun dengan mengacu pada Renstra Dinas
Pendidikan dan pagu indikatif selanjutnya menjadi pedoman penyusunan RKA-
Dinas Pendidikan. RKA inilahy ang menjadi muara dari dokumen perencanaan dan
penganggaran. Selanjutnya RKA-OPD ini akan menjadi dasar ditetapkannya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran yaitu DPA.

1.2. Landasan Hukum


1. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra
Tk. I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1646);
2. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-UndangNomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 3


7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
8. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
9. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun
2016 Nomor 4);
11. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 136);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
13. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 12 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2017 Nomor 12);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 4


15. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal (Berita Negera Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1540);
17. Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Riau;
18. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun
2019 Nomor xxx);
19. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Riau Tahun 2019-2024
20. Peraturan Gubernur Riau No. 31 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Provinsi Riau Tahun 2020.

1.3 Maksud Dan Tujuan


Maksud Penyusunan Renstra PD adalah :
1) Menentukan arah strategis Jangka Menengah PD dalam 5 (lima) tahun
ke depan dengan pendekatan secara holistik-tematik, integratif dan
berbasis spasial yang berdasarkan capaian kinerja perangkat Daerah,
Permasalahan dan isu strategis PD guna mendukung atau mewujudkan
visi misi Kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsi PD.
Tujuan Penyusunan Renstra PD :
1) Merumuskan tujuan dan sasaran pelayanan jangka menengah Perangkat
daerah ;
2) Merumuskan strategi & arah kebijakan Jangka Menengah PD guna
mencapai target kinerja Program Prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan
fungsi PD ;
3) Merumuskan Rencana Program,kegiatan,indikator kinerja,kelompok
sasaran dan Pendanaan Indikatif selama 5 (lima) Tahun;
4) Merumuskan Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan PD;

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 5


1.4 Sistematika Penulisan
Penyusunan Dinas Pendidikan Provinsi Riau Tahun 2019-2024 ini di
susun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan pengertian Renstra PD, Fungsi Renstra PD dalam
Penyelenggaraan pembangunan daerah, Proses Penyusunan Renstra
PD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/ kabupaten/
kota, dan dengan Renja Perangkat Daerah.
1.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur
tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan perangkat
daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan
perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
Renstra Perangkat Daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat
Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan
Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta
uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala
Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi Perangkat
Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil,
dan tata laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur, mekanisme).
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang
dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang
masih operasional.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 6


2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah
berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode
sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator
kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya
seperti MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan
Renstra Perangkat Daerah kabupaten/kota (untuk provinsi) dan
Renstra Perangkat Daerah provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil
telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang
berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang. Bagian ini
mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan
pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang
dibutuhkan.

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Perangkat Daerah
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil pengisian Tabel T-B.35

3.2.Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala
daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat Daerah
yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra


Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat
ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 7


ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra
Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan
pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi
RTRW dan KLHS
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis Pada bagian ini direview kembali faktor-
faktor dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Perangkat Daerah.

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN


4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran
jangka menengah Perangkat Daerah

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah
kebijakan

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN


Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD

BAB VIII. PENUTUP

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 8


Tabel T-C 23
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pendidikan
Provinsi Riau

Target Renstra Perangkat Daerah tahun ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio capaian pada Tahun ke-
Target
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
No Target IKK Indikator
Fungsi Perangkat Daerah NSPK
Lainnya
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (10) (12) (13) (14) (15) (15) (12) (13) (14) (15) (15)

1 Meningkatnya Angka Rata-Rata Lama 8.89 Tahun 8.47 8.49 8.59 8.61 8.79 8.47 8.49 8.59 8.69 n/a 100.00% 100.00% 100.00% 100.93% n/a
Sekolah

2 Meningkatnya Angka Harapan Lama 13.22 Tahun 12.45 12.74 12.86 12.98 13.1 12.45 12.74 12.86 13.43 n/a 100.00% 100.00% 100.00% 103.47% n/a
Sekolah

3 APK Sekolah Menengah Sederajat 82.58% 91.35% 91.85% 92.37% 78.30% 80.47% 68.89% 71.69% 74.92% 81.39% 82.58% 75.41% 78.05% 81.11% 103.95% 102.62%

4 APM Sekolah Menengah Sederajat 63.24% 68.34% 68.86% 69.38% 62.92% 63.08% 54.01% 54.59% 56.71% 60.22% 63.24% 79.03% 79.28% 81.74% 95.71% 100.25%

5 Persentase Guru SMA/SMK 95.00% 62% 93.58% 94.05% 94.52% 95.00% 92.64% 92.29% 94.06% 95.29% 95.33% 149.42% 98.62% 100.01% 100.81% 100.35%
Berkualifikasi S1/D IV

6 Persentase SMA Terakreditasi Minimal B 95.00% n/a 93.43% 54.60% 64.74% 74.88% n/a 85.85% 26.60% 69.36% 81.49% n/a 91.89% 48.72% 107.14% 108.83%

7 Persentase Program Keahlian SMK 45.40% n/a 93.43% 54.60% 64.74% 74.88% n/a 51.35% 34% 99.87% 54.19% n/a 54.96% 62.27% 154.26% 72.37%
Terakreditasi Minimal B

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 61


Tabel T-C 23
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Terhadap RPJMD Tahun 2014-2019
Provinsi Riau
Target Target Renstra Perangkat Daerah tahun ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio capaian pada Tahun ke-
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi Target
No Target IKK Indikator
Perangkat Daerah NSPK 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (10) (12) (13) (14) (15) (15) (12) (13) (14) (15) (15)

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk


1
usia sekolah
a. SD/MI (Sekolah/Penduduk 7 - 12
Tahun) 204.00 223.00 224.00 225.00 226.00 25.17 0.00% 0.00% 0.00% 11.19% 0.00%
b. SMP/MTS (Sekolah/Penduduk 13 - 15
Tahun) 238.00 228.00 229.00 230.00 231.00 38.09 0.00% 0.00% 0.00% 16.56% 0.00%
c. SMA/SMK/MA(Sekolah/Penduduk 16 -
18 Tahun) 44.74 44.59 42.44 41.62 39.92 40.62 0.00% 0.00% 0.00% 97.60% 0.00%

2 Rasio murid terhadap Guru


a. SD/MI (Murid/Guru) 16.00 15.00 14.40 13.97 13.58 15.00 15.00 15.00 15.00 93.75% 100.00% 104.17% 107.37% 0.00%
b. SMP/MTS (Murid/Guru) 14.00 11.00 15.01 15.38 15.72 13.00 14.00 13.00 15.00 92.86% 127.27% 86.61% 97.53% 0.00%
c. SMA/SMK/MA (Murid/Guru) 14.00 12.00 14.16 14.16 14.15 11.00 14.00 14.00 14.00 78.57% 116.67% 98.87% 98.87% 0.00%

3 Rasio murid Terhadap kelas


a. SD/MI (Jumlah Murid/Kelas) 22.00 24.00 22.67 22.17 21.67 24.00 24.00 0.00% 0.00% 105.87% 108.25% 0.00%
b. SMP/MTS (Jumlah Murid/Kelas) 28.00 28.00 26.67 25.67 24.44 28.00 30.00 0.00% 0.00% 104.99% 116.87% 0.00%
c. SMA/SMK/MA (Jumlah Murid/Kelas) 28.00 30.00 29.33 29.33 29.33 27.00 28.00 0.00% 0.00% 92.06% 95.47% 0.00%

Tingkat kelulusan menurut jenjang


4
pendidikan (%)
a. SD 99.84 99.84 99.94 99.95 99.96 99.73 99.82 99.94 100.00 99.89% 99.98% 100.00% 100.05% 0.00%
b. SLTP 99.29 99.19 99.42 99.53 99.64 99.38 99.19 99.42 100.00 100.09% 100.00% 100.00% 100.47% 0.00%
C. SLTA 98.25 98.92 99.45 98.87 99.25 99.8 98.92 98.45 99.96 101.58% 100.00% 98.99% 101.10% 0.00%

Rancangan Akhir Renstra Dinas Pendidikan 2020-2024 64


Tabel T-C 23
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pendidikan
Provinsi Riau
Target
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi Target Target Renstra Perangkat Daerah tahun ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio capaian pada Tahun ke-
No Target IKK Indikator
Perangkat Daerah NSPK 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15)

Meningkatnya Angka Rata-Rata Lama


1
Sekolah 8.61 Tahun 8.38 8.47 8.49 8.59 8.61 8.38 8.47 8.49 8.59 8.69 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.93%
Meningkatnya Angka Harapan Lama
Sekolah 12.27 12.45 12.74 12.86 13.19 12.27 12.45 12.74 12.86 13.43 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 101.82%
2 Meningkatnya Angka Melek Huruf 98.57% 98.51% 98.54% 98.54% 98.77% 99.03% 99.17% 100.26% 100.50% 100.64%
3 APK SMA/SMK 93.41% 72% 91.35% 91.85% 92.37% 78.30% 76.98% 68.89% 71.69% 74.92% 81.39% 106.92% 75.41% 78.05% 81.11% 103.95%
4 APM SMA/SMK 70.43% 75% 68.34% 68.86% 69.38% 62.92% 74.88% 54.01% 54.59% 56.71% 60.22% 99.84% 79.03% 79.28% 81.74% 95.71%
Persentase Kelulusan Peserta didik
5
SMA/SMK/MA 99.71% n/a n/a 99.33% 99.68% 99.71% n/a n/a 100% 98.45% 99.96% 100.67% 98.77% 100.25%
6 Rata-rata nilai UN SMA/MA jurusan IPA 7.71 n/a n/a 70.64 70.68 70.71 n/a n/a 70.88 57.92 49.05 100.34% 81.95% 69.37%
7 Rata-rata nilai UN SMA/MA jurusan IPS 7.71 n/a n/a 70.64 70.68 70.71 n/a n/a 59.02 53.2 45.88 83.55% 75.27% 64.88%
Persentase capaian rata-rata keseluruhan IP
8
SMp SMA/MA sederajat n/a n/a 36% 54% 72% n/a n/a 78.88% 91.12% 91.69% 219.11% 168.74% 127.35%
Persentase Guru SMA/SMK Berkualifikasi
9
S1/D IV 94.52% n/a 62% 93.58% 94.05% 94.52% n/a 92.64% 92.29% 94.06% 95.29% 149.42% 98.62% 100.01% 100.81%
10
Persentase Guru SMA bersertifikat Pendidik 39,70% n/a n/a n/a 36% 45.90% n/a n/a 46.15% 39.70% 44.23% 110.28% 96.36%
11
Persentase Guru SMK bersertifikat Pendidik 30,59% n/a n/a n/a 23% 30.59% n/a n/a 30.70% 30.57% 38.41% 132.91% 125.56%
12 Persentase SMA Terakreditasi 95.00% n/a n/a 93.43% 54.60% 64.74% n/a n/a 85.85% 26.60% 69.36% 91.89% 48.72% 107.14%
13 Persentase SMK Terakreditasi 45.40% 93.43% 54.60% 64.74% 51.35% 34% 99.87% 54.96% 62.27% 154.26%
Tabel T-C.24.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pendidikan
Provinsi Riau

Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun


Anggaran Pada Tahun ke - Realisasi Anggaran Pada Tahun ke - Rata - rata Pertumbuhan
ke -
Uraian

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi

(1) 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 1 2 1 2 3 1 2

Belanja Tidak Langsung 59.080.178.212,00 68.797.530.512,00 62.371.055.186,00 1.185.136.496.588,00 1.185.136.496.588,00 46.463.395.250,00 48.742.987.061,00 56.691.821.407,00 943.821.670.605,00 943.821.670.605,00 0,8 0,7 0,9 0,8 0,8

Belanja Langsung 377.449.205.650,00 425.597.666.190,00 555.003.354.182,71 842.493.565.992,00 920.569.586.826,67 198.681.910.087,00 252.079.790.041,00 435.254.613.865,00 751.158.897.453,00 758.120.438.543,00 0,5 0,6 0,8 0,9 0,8

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.074.873.500,00 10.538.432.200,00 19.029.907.403,21 8.966.736.580,00 10.662.043.900,00 4.723.318.678,00 7.564.451.128,00 1.407.457.134,00 7.093.081.976,00 7.869.134.617,00 0,8 0,7 0,1 0,8 0,7 -75,51% 66,60%

Program Pendidiakan Anak usia Dini 17.670.655.200 18.264.866.292,00 - - - 10.143.343.800 16.398.779.110 - - 0,6 0,9 -100,00%

Program Pendidikan Tinggi 93.786.374.550 84.901.603.472,00 - - - 44.655.208.680 70.448.484.118 - - 0,5 0,8 -100,00%

Program Pendidikan Dasar 50.334.799.340 40.894.803.118,00 - - - 30.422.908.661 33.102.059.700 - - 0,6 0,8 -100,00%

Progran Pendidikan Non Formal dan Informal 21.230.000.000,00 52.492.728.850 59.833.224.624,00 12.436.084.900,00 36.365.552.020 48.664.096.753 - - 0,6 0,7 0,8 -100,00% -100,00%

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 6.706.500.000,00 4.517.000.000 15.809.172.446,00 1.051.550.000,00 2.008.538.100,00 3.314.334.116,00 354.710.023 9.575.170.935 916.953.179,00 1.006.799.850,00 0,5 0,1 0,6 0,9 0,5 -55,53% -69,62%

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 1.362.500.000,00 1.875.000.000 2.222.495.000,00 892.576.000,00 496.702.400,00 625.701.350,00 1.040.860.650,00 1.057.493.707 696.143.200,00 389.112.200,00 0,5 0,6 0,5 0,8 0,8 -73,51% -37,81%

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 321.300.000,00 720.000.000 350.596.000,00 - 457.288.425,00 332.864.500 0,0 0,6 -100,00%

Program Peningkatan Pengembangan Sistem


1.125.000.000,00 492.670.000 500.000.000,00 442.250.000,00 - 722.164.800,00 346.378.650,00 420.605.000 373.537.700,00 0,6 0,7 0,8 -100,00% -100,00%
Pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Program Wajib Belajar Pendidikan dasar sembilan
69.861.665.250,00 23.513.815.030,00 0,3 -100,00%
tahun
Program Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Tenaga
25.291.222.400,00 18.240.519.525,00 -100,00%
Pendidik dan Kependidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan

Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan

Program Peningkatan Mutu Kurikulum 1.500.000.000,00 7.385.700,00 -100,00%

Program Pemerataan dan Perluasan Akses, Mutu,


37.200.000.000,00 19.364.200.059,00 -100,00%
Relevansi dan daya saing
Program Pembinaan dan Pengembangan Perguruan
81.814.144.500,00 46.102.364.159,00 -100,00%
Tinggi

Program Penataan Kelembagaan 210.550.000,00

Program Penataan Tatalaksana 173.000.000,00

Program Pembangunan Sekolah Terpadu 54.000.000.000 - -100,00%

0,6 0,7 0,8 0,9 0,7 385,76% 478,30%


Program Pendidikan Menengah 124.462.000.000,00 113.061.876.700 166.546.444.333,00 547.041.238.533,00 549.213.600.566,67 69.233.716.870,00 84.752.026.741 136.804.186.236 490.653.684.504,00 400.376.135.996,00

0,8 0,9 0,7 207,55%


Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 23.301.394.150 26.298.213.584,50 211.110.748.207,00 71.663.802.630,00 5.867.739.011 20.573.616.063 188.740.654.992,00 48.190.093.505,00

Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus 0,9 0,9 0,9 26,06%
34.815.955.200 70.165.428.000,00 72.838.466.672,00 43.890.299.230,00 19.497.163.577 59.829.492.631 62.541.591.902,00 37.519.038.717,00

Program Pendidikan Luar Biasa

0,5 0,7 -100,00% -100,00%


Program Pengembangan dan Pelestarian Budaya 500.000.000,00 21.590.780.000 49.679.849.910,00 398.304.900,00 10.487.388.675 36.519.880.978
Program Pengembangan Pendidikan Karakter dan
Budaya
1,1
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 242.634.600.000,00 262.770.123.658,00

1,0
Program Pengembangan Data/Informasi 123.200.000,00 150.000.000,00 - 120.427.000 143.250.000,00 -

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 62


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Berdasarkan Peraturan daerah Provinsi Riau Nomor 47 Tahun 2018 tentang


Kedudukan, Susunan Orgnisasi, Tugas dan Fungsi. Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan
Provinsi Riau adalah sebagai berikut :

2.1. Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Riau
2.1.1 Tugas Fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Riau
1. Dinas Pendidikan bertugas membantu Gubernur melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang
ditugaskan kepada Daerah.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pacla ayat (1) Dinas
Pendidikan menyeleggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan pada Sekretariat Bidang Pembinaan Sekolah Menengah
Atas, sidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Bidang Pendataan dan
Pengembangan Pendidikan;
b. Pelaksanaan kebijakan pada sekretariat, Bidang Pembinaan Sekolah
Menengah Atas, Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Bidang
Pendataan dan Pengembangan Pendidikan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang Pembinaan
Sekolah Menengah Atas, Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus,
Bidang Pendataan dan Pengembangan Pendidikan;
d. Pelaksanaan administrasi pada sekretariat, Bidang pembinaan Sekolah
Menengah Atas, Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Bidang
Pendataan dan Pengembangan Pendidikan dan;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 9


2.1.2 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Riau
1. Susunan Organisasi Dinas Pendidikan,terdiri atas:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, terdiri atas:

1. Subbagian Perencanaan Program

2. Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang milik Daerah;

3. Subbagian Kepegawaian Umum

c. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

d. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

e. Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan layanan Khusus.

f. Bidang Pendataan dan Pengembangan Pendidikan.

g. Cabang Dinas.

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris, Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang,
Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian.

3. Bidang dibantu oleh Pelaksana/Pejabat Fungsional.

4. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan tercantum dalam Lampiran dan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

5. Kepala Dinas Pendidikan merupakan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (eselon


II.a)

6. Sekretaris dan Kepala Bidang merupakan Pejabat Administrator (eselon III.a).

7. Kepala Subbagian merupakan Penjabat Pengawas (eselon lV.a).

2.1.3. Tugas dan Fungsi sesuai susunan organisasi

1. Kepala Dinas Pendidikan mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan


Urusan Pcmerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang ditugaskan kepala Daerah pada bidang pendidikan.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas
Pendidikan menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, pelaksanaan administrasi dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan
fungsi pada Dinas Pendidikan.

3. Sekretaris mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada


Subbagian Perencaaan Program, Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan
Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan Subbagian Kepegawaian dan Umum.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 10


4. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (l) Sekretaris
menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Sekretariat

b. penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan


tugas di lingkungan Sekretariat

c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas


sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan

d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya

5. Kepala Subbagian Perencanaan Program Mempunyai Tugas :

a. merencanakan program / kegiatan dan penganggaran pada Subbagian


Perencanaan Program

b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas


bawahan di lingkungan Subbagian Perencanaan Program

c. menyiapkan bahan dan menghimpun usulan rencana program / kegiatan


dari masing-masing bidang

d. melaksanakan penyusunan rencana Strategis, Rencana Kerja Pemerintah


Daerah, Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah unit kerja

e. melaksanakan koordinasi penyusunan Standar Operasional Prosedur

f. mempersiapkan bahan-bahan untuk pra rapat koordinasi dan rapat


koordinasi musyawarah perencanaan pembangunan daerah serta rapat
koordinasi teknis

g. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas


dan kegiatan pada Subbagian Perencanaan Program dan

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.

6. Kepala Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik


Daerah, mempunyai tugas :

a. merecanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Subbagian


Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah

b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas


bawahan di lingkungan Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan
PengeloLaan Barang MiLik Daerah

c. melakukan urusan perbendaharaan dan akuntansi keuangan dan aset

d. mengelola keuangan dan penyiapan pembayaran gaji pegawai

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 11


e. melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis pengelolaan
keuangan dan aset.

f. menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran barang milik


daerah.

g. melakukan urusan pengurusan barang milik daerah yang berada pada


penguasaan Dinas Pendidikan.

h. melaksanakan penyelesaian tindak lanjut Laporan hasil Pemeriksaan atau


pemutakhiran data hasil pemeriksaan pelaksanaan kegiatan.

i. melaksanakan proses administrasi Tuntutan Perbendaharaan dan tuntutan


Ganti Rugi.

j. melaksanakan verifikasi dan pertanggungjawaban anggaran.

k. melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan


keuangan dan pencatatan aset.

l. melakukan fasilitasi rencana umum pengadaan barang dan jasa unit kerja.

m. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaa tugas


dan kegiatan pada Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan
Barang Milik Daerah dan

n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.

7. Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum Mempunyai Tugas :

a. merencanakan program / kegiatan dan penganggaran pada Subbagian


Kepegawaian dan Umum.

b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas


bawahan di lingkungan Subbagian Kepegawaian dan Umum.

c. mengagendakan dan mendistribusikan surat menyurat.

d. melaksanakan fasilitasi administrasi kepegawaian.

e. melaksanakan koordinasi penyusunan Analisa Jabatan, Analisa Beban Kerja,


peta jabatan, proyeksi kebutuhan pengawai, standar kompetensi, dan
evaluasi jabatan.

f. melaksanakan proses penegakan disiplin pegawai.

g. membuat laporan perkembangan kepegawaian.

h. menyelenggarakan urusan kehumasan.

i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi.

j. melaksanakan dan mengatur fasilitas rapat, pertemuan dan upacara, serta


melakukan kegiatan keprotokolan dan administrasi perjalanaan dinas.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 12


k. melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana kantor setelah
berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

l. mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan data informasi untuk


kepentingan masyarakat.

m. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, kebersihan,


keindahan, keamanan dan ketertiban kantor.

n. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas


dan kegiatan pada Subbagian Kepegawaian dan Umum dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.

8. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas

a. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas mempunyai tugas


melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Cabang Dinas Pendidikan
di Kabupaten/ Kota se Provinsi Riau.

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala


Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas menyeleggarakan fungsi :

- penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang


Pembinaan Sekolah Menengah Atas;

- penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan


tugas di lingkungan Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas;

- menyusun bahan perumusan koordinasi pencapaian kurikulum,


pembinaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kurikulum
dan pembangunan karakter peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan Sekolah Menengah Atas;

- menyusun bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan


Sekolah Menengah Atas;

- penyelenggaraan pemantaun, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas


sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan,

- pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas


dan fungsinya.

9. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

a. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai tugas


melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Cabang Dinas Pendidikan
di Kabupaten/Kota se Provinsi Riau.

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Kepala


Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan menyelenggarakan fungsi.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 13


- penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan;

- penyelenggaraan koordisi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas


di lingkungan Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan;

- menyusun bahan perumusan koordinasi, pembinaan, serta kelembagaan


dan sarana prasarana, pemantauan dan evaluasi, pelaporan dan
pembangunan karakter peserta didik, pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan Sekolah Menengah Kejuruan;

- menyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan


Sekolah Menengah Kejuruan;

- penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan peLaporan pelaksanaan tugas


sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan;

- pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas


dan fungsinya.

10. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus.

a. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan


Khusus mempunyai tugas melakukan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada
Cabang Dinas Pendidikan di Kabupaten/kota se Provinsi Riau.

b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (l) Kepala


Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan layanan Khusus
menyelenggarakan fungsi :

- penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang


Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan layanan Khusus;

- penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan


tugas di lingkungan Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Layanan Khusus;

- menyusun bahan perumusan koordinasi, pembinaan, serta kelembagaan


dan sarana prasarana, pemantauan dan evaluasi, pelaporan dan
pembangunan karakter peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus;

- menyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan


Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus;

- penyelenggaraan pemantauan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas


sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan

- pelaksanaan tugas kedinasan Iain yang diberikan pimpinan sesuai tugas


dan fungsinya.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 14


11. Kepala Bidang Pendataan dan Pengembangan Pendidikan

a. Kepala Bidang Pendataan dan Pengembangan Pendidikan mempunyai


tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Cabang Dinas
Pendidikan di Kabupaten/kota se Provinsi Riau

b. Untuk melaksanakan tugas sebagai dimaksud pada ayat (l) Kepala Bidang
Pendataan dan Pengembangan Pendidikan menyelenggarakan fungsi:

- penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang


Pendataan dan pengembangarr Pendidikan;

- penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan


tugas di lingkungan Bidang Pendataan dan Pengembangan pendidikan;

- menyusun bahan perumusan koordinasi, analisis, sinkronisasi dan


neraca pendidikan daerah pelaksanaan kebijakan pengelola data
pendidikan, Pengembangan Kebijakan pendidikan dan fugas
pembantuan, fasilitasi dan kerjasama pendidikan;

- melaksanakan monitoring dan evaluasi capaian Standar Pelayanan


Minimal Pendidikan, pembangunan dan kebijakan perencanaan,
pembangunan dan pengembangan pendidikan, serta pelaksanaan tugas
pembantuan, fasilitasi dan kerjasama pendidikan;

- melakukan penyebarluasan informasi dan pokok pendidikan dan profil


pendidikan Provinsi Riau;

- menyusun kelender pendidikan;

- penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan


tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan

- pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas


dan fungsinya;

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Riau

Kepala Dinas
Pendidikan

Sekretariat

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbagian Keuangan, Subbagian


Subbagian Perlengkapan dan Pengelolaan Kepegawaian dan
Perencanaan Program Barang Milik Daerah Umum

Bidang Pembinaan Bidang Pembinaan Bidang Pembinaan Bidang Pendataan dan


Sekolah Menengah Sekolah Menengah Pendidikan, Khusus dan Pengembangan Pendidikan
Atas Kejuruan Pendidikan Layanan Khusus

Cabang Dinas

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 15


2.1.4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DINAS PENDIDIKAN

Dalam pelaksanaan kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Riau


memiliki panduan yang memastikan kegiatan operasional di lingkungan
Dinas Pendidikan Provinsi Riau berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
koridor yang ada. Standar Operasional Prodesur (SOP) ini diatur dalam
Keputusan Gubernur Riau Nomor : Kpts. 804/IX/2017.

Berikut adalah nama dan kode nomor Standar Operasional Prosedur


(SOP) di Lingkungan Dinas Pendidikan Provins Riau :

NO. NAMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR KODE SOP


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU 4.1
1 Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD 4.1.1.1.1
2 Penyusunan Rencana Anggaran Kas (RAK) SKPD 4.1.1.1.2
3 Pembuatan Perjanjian Kinerja (PK) Lingkup Dinas 4.1.1.1.3
Pembuatan Dokumen Rencana Kerja (RENJA) Lingkup
4 4.1.1.1.4
Dinas
5 Pembuatan Laporan Kinerja Dinas 4.1.1.1.5
Pembuatan Daftar Rekapitulasi Rencana Umum
6 4.1.1.1.6
Pengadaan (RUP)
Pembuatan Rekomendasi Bantuan Hibah Dana
7 4.1.1.1.7
Pendidikan Untuk Sekolah Swasta
Pembuatan Rekapitulasi Laporan Bantuan Keuangan
4.1.1.1.8
8 Untuk Sekolah Negeri Jenjang TK, SD dan SMP
Lingkup Dinas
Pembuatan Laporan Realisasi Fisik Dan Keuangan
9 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Anggaran 4.1.1.1.9
Pendapatan Belanja Negara
10 Pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi 4.1.1/2/3/4/5.1-2-3.10
11 Penyusunan Profil Pendidikan 4.1.1.1.11
12 Penyusunan Rencana Strategis Lingkup Dinas 4.1.1.1.12
13 Pembuatan Surat Usulan Rekapitulasi Program dan 4.1.1.1.13
Kegiatan Dana APBD dan APBN
Pembuatan Surat Keputusan Tim dan Petunjuk Teknis
14 4.1.1.1.14
Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota Lingkup
Dinas
Pembuatan Surat Perintah Membayar Langsung
15 4.1.1.2.1
(SPM-LS) Gaji/Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)
16 Pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM) APBD 4.1.1.2.2
17 Pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM) APBN 4.1.1.2.3
18 Pembuatan Berita Acara Serah Terima Barang 4.1.1.2.4
19 Pembuatan Kartu Inventarisasi Barang (KIB) Dinas 4.1.1.2.5
Pembuatan Surat dan Daftar Usulan Penghapusan
20 4.1.1.2.6
Barang Dinas
Pembuatan Berita Acara Serah Terima Blangko Ijazah
21 4.1.1.2.7
Sekolah
22 Inventarisasi Barang Milik Daerah Lingkup Dinas 4.1.1.2.8
23 Pembuatan Daftar Rencana Kebutuhan Barang 4.1.1.2.9

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 16


Pembuatan Surat Permohonan Pemakaian Kekayaan
24 4.1.1.2.10
Daerah Lingkup Dinas
25 Pendistribusian Naskah Ujian Nasional 4.1.1/2/3/4.2.11
26 Administrasi Surat Masuk 4.1.1.3.1
27 Administrasi Surat Keluar 4.1.1.3.2
28 Penerimaan Tamu Kepala Dinas 4.1.1.3.3
29 Pembuatan Surat Perintah Tugas Dinas Pendidikan 4.1.1/2/3/4/5.1-2-3.4
Pembuatan Draf Peraturan Gubernur Bidang
30 4.1.1/2/3/4/5.1-2-3.5
Pendidikan Lingkup Dinas
Pembuatan Draft Surat Keputusan (SK) Gubernur
31 4.1.1/2/3/4/5.1-2-3.6
Terkait Bidang Pendidikan
Pembuatan Draft Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas
32 4.1.1/2/3/4/5.1-2-3.7
Terkait Bidang Pendidikan
Pembuatan Daftar Urutan Kepangkatan Pegawai
33 4.1.1.3.8
Lingkup Dinas
Pembuatan Rekapitulasi Absensi Pegawai Lingkup
34 4.1.1.3.9
Dinas
35 Pembuatan Surat Mutasi Pegawai Lingkup Dinas 4.1.1.3.10
Pembuatan Surat Pengantar Izin Atau Tugas Belajar
36 4.1.1.3.11
Pegawai Lingkup Dinas
4.1.1.3.12
37 Pembuatan Surat Teguran Pegawai Lingkup Dinas
38 Pembuatan Surat Usulan Cuti Pegawai Dinas 4.1.1.3.13
Pembuatan Surat Usulan Izin Perceraian Pegawai
39 4.1.1.3.14
Lingkup Dinas
40 Pembuatan Surat Usulan Kartu Pegawai Lingkup Dinas 4.1.1.3.15
Pembuatan Surat Usulan Kartu Suami/ Kartu Istri
41 4.1.1.3.16
Lingkup Dinas
Pembuatan Surat Usulan Kenaikan Gaji Berkala
42 4.1.1.3.17
Pegawai Lingkup Dinas
Pembuatan Surat Usulan Taspen Pegawai Lingkup
43 4.1.1.3.18
Dinas
44 Pembuatan Surat Keterangan Pegawai 4.1.1.3.19
Pembuatan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah Ke
45 4.1.1.3.20
Luar Negeri
Pembuatan Usul Kenaikan Pangkat Fungsional
46 4.1.1.3.21
Tertentu
Pembuatan Usul Kenaikan Pangkat
47 4.1.1.3.22
Struktural/Fungsional Umum
Penyusunan Laporan Triwulan Absen Pegawai
48 4.1.1.3.23
Lingkup Dinas
Pelaksanaan Legalisir Surat Pindah Rayon SD dan SMP
49 4.1.1.3.24
Antar Provinsi
Pelaksanaan Legalisir Surat Pindah Rayon SLB, SMK,
50 4.1.1/2/3/4.3-3.25
SMA Antar Provinsi
Penyelenggaraan Workshop/Bimbingan
51 Teknis/Sosialisasi/Training Of Trainer (TOT)/Pendidikan 4.1.1/2/3/4/5.1-2-3.26
dan Pelatihan Bidang Pendidikan
52 Inventarisasi Data Pegawai Lingkup Dinas 4.1.1/2/3/4/5.1-2-3.27
Inventarisasi Data Kenaikan Pangkat Pegawai Lingkup
53 4.1.1.3.28
Dinas
Inventarisasi Rekapitulasi Data Pembagian Tambahan
54 4.1.1.3.29
Penghasilan Pegawai Lingkup Dinas

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 17


55 Pelaksanaan Sertifikasi Lingkup Dinas 4.1.1.3.30
Pelaksanaan Perlombaan Bidang Seni, Olahraga, Sains
56 4.1.2/3/4/5.1-2-3.1
dan Teknologi
Pembuatan Daftar Kolektif Hasil Ujian
57 4.1.2/3/4.1-2-3.2
Nasional(DKHUN) SMP,SMPLB,SMA,SMALB dan SMK
Pembentukan Satuan Pendidikan Menengah,
58 Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus 4.1.2/3/4.3.1
Negeri
Pembuatan Rekomendasi Pendirian, Perubahan Dan
59 Penutupan Sekolah Menengah, Pendidikan Khusus 4.1.2/3/4.3.2
dan Pendidikan Layanan Khusus Swasta
Pelaksanaan Pembayaran Beasiswa Pendidikan
60 4.1.3.3.1
Mahasiswa Miskin Berprestasi
Pembuatan SK Penetapan Hasil Seleksi Beasiswa
61 Pendidikan Strata 2 Tugas Belajar Bagi Tenaga 4.1.3.3.2
Pendidik SMA/SMK
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
62 4.1.4.1.1
SMAN Plus
63 Usulan Bantuan Rehabilitasi Sekolah Luar Biasa (SLB) 4.1.4.3.1
Pembuatan Surat Keterangan/Pengentrian
64 4.1.5.1.1
Penambahan PTK Baru
Pembuatan Surat Nomor Pokok Sekolah Nasional
65 (NPSN) Untuk Sekolah Baru SLB, SMA Dan SMK di 4.1.5.1.2
Lingkup Dinas Pendidikan Provinsi Riau
Pembuatan Surat Keterangan Melaksanakan
66 4.1.5/2/3/4.2.1
Penambahan Jam Mengajar Guru SMA/SMK/SLB

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah


2.2.1 Sumber Daya Manusia
2.2.1.1 Sumber Daya Aparatur

Sumber Daya Manusia merupakan modal yang paling berharga serta


merupakan asset yang paling penting dan sangat diperhatikan dalam
organisasi. Hal ini karena kinerja suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh
kualitas SDM yang ada. Sumber daya manusia/personil di Dinas Pendidikan
terdiri dari 6.983 pegawai termasuk guru dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Kondisi Sumber Daya Manusia berdasarkan Jabatan

NO JABATAN JUMLAH %
1 ESSELON II 1 0,27
2 ESSELON III 5 1,37
3 ESSELON IV 19 5,21
4 FUNGSIONAL TERTENTU 134 36,71
5 FUNGSIONAL UMUM 206 56,44
JUMLAH 365 100
(sumber data :Dinas Pendidikan Provinsi Riau)

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 18


Secara sederhana gambaran Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Provinsi Riau
Menurut Jabatan/Eselon dapat dilihat gambar berikut ini :
Gambar 2.1
Keadaan PNS Dinas Pendidikan Menurut Jabatan

PNS Menurut Jabatan


1 5 19

134 1 ESELON II
206
2 ESELON III
3 ESELON IV
4 FUNGSIONAL TERTENTU
5 FUNGSIONAL UMUM

Tabel2.2
Klasifikasi Pegawai menurut Pendidikan
NO PENDIDIKAN JUMLAH %

1 S3 1 0.27
2 S2 42 11.51
3 S1 245 67.12
4 D3 4 1.10
5 D2 1 0.27
6 D1 1 0.27
7 SMA/Sederajat 65 17.81
8 SMP/Sederajat 1 0.27
9 SD/sederajat 5 1.37
JUMLAH 365 100
(sumber data : Dinas Pendidikan Provinsi Riau)

Dari data pada tabel 2.2 diketahui bahwa pendidikan PNS di lingkungan Dinas
Pendidikan Provinsi Riau, didominasi oleh tingkat pendidikan Sarjana Strata 1
(S.1) yang berjumlah 245 orang atau 67,12% dan SMA/Sederajat berjumlah 65
orang atau 17,81 %. Jika dilihat dari PNS yang memiliki tingkat pendidikan S1, S2,
dan S3 adalah sebanyak 288 orang atau 78,9% dari seluruh PNS Dinas
Pendidikan Provinsi Riau. Hal ini menggambarkan tingkat pendidikan pegawai
negeri sipil Dinas Pendidikan Provinsi Riau sudah cukup baik. Secara sederhana
dapat lihat gambar berikut ini:

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 19


Gambar 2.2
Keadaan PNS Dinas Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan

PNS Menurut Jejang Pendidikan


1 5 1
1 S3
1
42 2 S2
65
1 3 S1
4
4 D3
5 D2
6 D1
7 SMA/Sederajat
245
8 SMP/Sederajat
9 SD/sederajat

Tabel 2.3
Klasifikasi Pegawai menurut Golongan

NO GOLONGAN JUMLAH %
1 Golongan I 0 -
2 Golongan II 24 6,58
3 Golongan III 202 55,34
4 Golongan IV 139 38,08
(sumber data : Dinas Pendidikan Provinsi Riau)

Berdasarkan data pada tabel 2.3 diketahui bahwa PNS pada Dinas Pendidikan
Provinsi Riau didominasi oleh golongan III, yang berjumlah 202 atau 55,34%
sedang golongan terkecil adalah golongan II yang berjumlah 24 orang atau
6,58%. Secara sederhana kondisi pegawai negeri sipil menurut golongan dapat
dilihat gambar berikut ini:
Gambar 2.3
Keadaan PNS Dinas Pendidikan Menurut Golongan

PNS Menurut GOLONGAN


0 24

139 1 Golongan I
2 Golongan II

202 3 Golongan III


4 Golongan IV

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 20


2.2.1.2 Sumber Daya Guru

Berdasarkan Undang Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (UU Pemda) yang mulai berlaku tahun 2016, pengalihan kewenangan
pengelolaan pendidikan menengah yaitu SMA dan SMK dari kabupaten atau kota
ke provinsi, resmi diberlakukan. Pengalihan kewenangan SMA dan SMK ini
memerlukan koordinasi yang intensif antara pemerintah kabupaten atau kota
dengan pemerintah provinsi. Adapun jumlah guru dilingkungan Dinas Pendidikan
Provinsi Riau adalah Sebagai berikut :
Tabel 2.4
Kondisi Guru SMA/SMK Lingkungan Dinas Pendidikan Bersadarkan Kualifikasi
Pendidikan

NO KAB/KOTA SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3 TOTAL


1 KAB. BENGKALIS 20 2 4 53 1.758 56 1 1.894
2 KAB. INDRAGIRI HILIR 34 1 6 31 1.131 41 1 1.245
3 KAB. INDRAGIRI HULU 6 1 3 14 1.033 83 - 1.140
4 KAB. KAMPAR 11 3 2 44 1.847 153 - 2.060
KAB. KEPULAUAN
5
MERANTI 12 5 3 29 485 19 1 554
KAB. KUANTAN
6
SINGINGI 1 - - 17 1.070 70 1 1.159
7 KAB. PELALAWAN 10 - - 7 868 79 - 964
8 KAB. ROKAN HILIR 14 2 4 67 1.550 31 - 1.668
9 KAB. ROKAN HULU 17 4 1 36 1.359 61 1 1.479
10 KAB. SIAK 8 3 1 27 1.290 71 2 1.402
11 KOTA DUMAI 8 2 1 33 735 41 - 820
12 KOTA PEKANBARU 29 2 5 79 3.203 394 2 3.714
TOTAL 170 25 30 437 16.329 1.099 9 18.099

Dari data pada tabel 2.4 diketahui bahwa pendidikan Guru SMA/SMK Negeri
dan Swasta di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Riau, didominasi oleh tingkat
pendidikan Sarjana Strata 1 (S.1) yang berjumlah 9.807 orang Sarjana Strata 2 (S.2)
berjumlah 645 orang. Jika dilihat dari Guru yang memiliki tingkat pendidikan S1, S2,
dan S3 adalah sebanyak 12.213 orang dari seluruh Guru SMA di Provinsi Riau. Hal ini
menggambarkan tingkat pendidikan Guru SMA/SMK Provinsi Riau sudah cukup baik.
Secara sederhana dapat lihat gambar berikut ini:

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 21


Tabel 2.5
Kondisi Guru SMA/SMK Lingkungan Dinas Pendidikan
Bersadarkan Statu Kepegawaian
NO KAB/KOTA PNS GTY GTT GB GH TOTAL
1 KAB. BENGKALIS 707 277 413 - 497 1.894
2 KAB. INDRAGIRI HILIR 413 230 413 - 189 1.245
3 KAB. INDRAGIRI HULU 485 94 372 - 189 1.140
4 KAB. KAMPAR 869 179 638 - 374 2.060
KAB. KEPULAUAN
5
MERANTI 225 90 170 - 69 554
KAB. KUANTAN
6
SINGINGI 550 20 259 - 330 1.159
7 KAB. PELALAWAN 405 102 128 - 329 964
8 KAB. ROKAN HILIR 379 527 285 - 477 1.668
9 KAB. ROKAN HULU 414 216 601 - 248 1.479
10 KAB. SIAK 515 207 227 - 453 1.402
11 KOTA DUMAI 393 140 145 - 142 820
12 KOTA PEKANBARU 1.263 1.438 708 - 305 3.714
JUMLAH 6.618 3.520 4.359 - 3.602 18.099

Berdasarkan data pada tabel 2.5 diketahui bahwa Guru PNS di SMA/SMK negeri dan
swasta pada Dinas Pendidikan Provinsi Riau terbesar berada di Kota Pekanbaru
berjumlah 1.263 orang dan Kab Kampar sejumlah 869 Orang. Guru Honor terbanyak
berada di Kab Bengkalis dengan jumlah 497 dan Kab Rokan Hilir dengan jumlah 477
Orang. Berdasarkan data pada tabel 2.5 jumlah guru terbanyak berada di Kota
Pekanbaru dan Kab Kampar.
Gambar 2.5
Keadaan Guru Berdasarkan Status Kepegawaian

Guru SMA/SMK Lingkungan Dinas


Pendidikan Bersadarkan Status
Kepegawaian

KOTA DUMAI

KAB. ROKAN HULU

KAB. PELALAWAN

KAB. KEPULAUAN MERANTI

KAB. INDRAGIRI HULU

KAB. BENGKALIS
- 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600

GH GB GTT GTY PNS

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 22


Tabel 2.6
Kondisi Guru SMA Dinas Pendidikan Bersadarkan Status Mata Pelajaran

KUALIFIKASI GURU SMA (Mata Pelajaran) JUMLAH

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 322


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 291
Bahasa Indonesia 437
Matematika 516
Sejarah Indonesia 35
Bahasa Inggris + Lintas Minat B. Inggris 425
Seni Budaya 125
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 190
Prakarya dan Kewirausahaan 18
Biologi 389
Fisika 340
Kimia + Lintas Minat Kimia 347
Geografi 184
Sejarah 217
Sosiologi 176
Ekonomi + Lintas Minat Ekonomi 448
Bahasa Asing lain 44
Bimbingan dan Konseling 151

Dapat dilihat dari Tabel 2.6 bahwa jumlah guru terbanyak adalah pada mata pelajaran
Matematika yaitu sejumlah 516 orang diikuti dengan Guru Ekonomi dan Lintas Minat
Ekonomi sejumlah 448 Orang dan Guru Bahasa Indonesia sebanyak 437 Orang.
Tabel 2.7
Kondisi Guru SMK Dinas Pendidikan Bersadarkan Status Mata Pelajaran

KUALIFIKASI GURU (Mata Pelajaran) JUMLAH

NORMATIF
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 89
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 102
Bahasa Indonesia 151
Seni Budaya 27
Sejarah Indonesia 24
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 56
ADAPTIF
Matematika 167
Bahasa inggris 143
Ekonomi 5
Bimbingan Konseling 54
Prakarya dan Kewirausahaan 33

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 23


PRODUKTIF
A. Administrasi Perkantoran 42
B. Jurusan Akuntansi 99
C. Jurusan Pemasaran 21
D. Jurusan Usaha Perjalanan Wisata 6
E. Jurusan Teknik Komputer Jaringan 75
F. Jurusan Geomatika 2
G. Jurusan Kimia Industri 7
H. Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak 10
I. Jurusan Audio Video 41
J. Jurusan Teknik Elektronika Industri 4
K. Jurusan Teknik Gambar Bangunan 49
L. Jurusan Teknik Kendaraan Ringan 57
M. Jurusan Teknik Kontruksi Batu dan Beton 5
N. Jurusan Teknik Pemesinan 26
O. Jurusan Teknik Pengelasan 13
P. Jurusan Teknik Sepeda Motor 21
Q. Jurusan Teknik Perbaikan Bodi Otomotif -
R. Jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 36
S. Jurusan Akomodasi Perhotelan 11
T. Jurusan Tata Busana 14
V. Jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut 3
W. Jurusan Teknik Konstruksi Kayu 7
X. Jurusan Desain komunikasi Visual 3
Y. Jurusan Geologi Pertambangan 3
Z. Jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan 52
A1. Jurusan Teknik Pengolahan Hasil Pertanian 18
A2. Jurusan Budidaya Perikanan 12
A3. Jurusan Agribisnis Perbenihan dan Kultur Jaringan Tanaman 15
A4. Jurusan Kriya Kayu 12
A5. Jurusan Teknik Mesin 10
A6. Jurusan Kriya Tekstil 9
A7. Jurusan Agrobisnis Perikanan 18
A8. Paket Keahlian 795

Tabel 2.8
Kondisi Guru SLB Lingkungan Dinas Pendidikan Bersadarkan Status Kepegawaian
NO KAB/KOTA PNS GTY GTT GB GH TOTAL
1 KAB. BENGKALIS 12 39 5 0 5 61
2 KAB. INDRAGIRI HILIR 4 1 1 0 11 17
3 KAB. INDRAGIRI HULU 7 0 2 0 6 15
4 KAB. KAMPAR 9 0 11 0 7 27
5 KAB. KEPULAUAN MERANTI 5 6 11 0 8 30
6 KAB. KUANTAN SINGINGI 0 0 0 0 0 0
7 KAB. PELALAWAN 8 0 2 0 3 13
8 KAB. ROKAN HILIR 2 0 5 0 0 7
9 KAB. ROKAN HULU 3 10 14 0 5 32
10 KAB. SIAK 2 27 3 0 2 34
11 KOTA DUMAI 7 28 8 0 12 55
12 KOTA PEKANBARU 46 62 11 0 13 132
JUMLAH 105 173 73 0 72 423

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 24


2.2.2 Sumber daya Aset
Dinas Pendidikan Provinsi Riau dalam memberikan pelayanan publik sektor
pendidikan selain didukung oleh personil Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagaimana diuraikan di atas, didukung juga oleh fasilitas sarana dan prasarana
untuk menunjang kegiatan operasional (yang merupakan aset daerah),
sebagaimana daftar dibawah ini :
Tabel 2.9
Rekapitulasi Aset/Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Provinsi Riau
2.2.2.1 Aset Tanah

Jenis Barang/ Nama Luas Tahun


NO Letak/ Alamat Penggunaan
Barang (M2) Pengadaan

1 Tanah Bangunan JL. Hangtuah Kel.


Perumahan Lain-lain 2.732 1982 Suka Mulya Kec. Sail -
Pekanbaru
2 Tanah Bangunan
Rumah Negara Gol I 600 2009 Jl. Cemara Pekanbaru -

3 Tanah Bangunan Jl. Sultan Syarif Qasim


1.174 1982 -
Mess/Wisma/Asrama Pekanbaru
4 Tanah Bangunan Jl. Cendrawasih SMKN Perikanan
21.680 1964
Mess/Wisma/Asrama Dumai Provinsi Riau
5 Tanah Bangunan Gedung Graha / Mes
Kantor Pemerintah 1.550 1982 Jl. Suka TERUS
Wisma Handayani
6 Tanah Bangunan Jl. Cut Nyak Dien No.3
8.360 1999 Dinas Pendidikan
Kantor Pemerintah Pekanbaru
7 Tanah Bangunan Jl. Dr. Sutomo
4.021 1999 BPG
Kantor Pemerintah Pekanbaru
8 Tanah Bangunan Jl. Sukaterus No. 3
Kantor Pemerintah 4.740 2009 BTP dan BPKB
Pekanbaru
9 Tanah Bangunan Jl. Jend. Sudirman
Kantor Pemerintah 6.305 1995 Simpang Tiga Gedung Guru
Pekanbaru
10 Tanah Bangunan
Pendidikan dan Latihan - 1963 JL. KUBANG RAYA SMAN Plus
(Sekolah)
11 Tanah Bangunan
JL. SEGAR REJOSARI
Pendidikan dan Latihan 14.345 1963 SLB
KEC. TENAYAN RAYA
(Sekolah)
12 Tanah Lapangan Tenis Jl. Suka Terus Kec.
2.730 1982 Jadirejo Sukajadi SMA Handayani
Pekanbaru
13 Tanah kosong yang Jl. Arifin Ahmad
sudah diperuntukkan - 2007 Gedung Autis
Pekanbaru
14 Tanah Bangunan Kec. Marpoyan
Pendidikan dan Latihan Damai
3.385 2004 Gedung Sekolah SMP
(Sekolah) Kel. Wonorejo
Pekanbaru
15 Tanah Lapangan Tenis 1.480 1963 JL. DR. SUTOMO Lapangan Tenis
16 Tanah Kosong Lainnya 2.370 1977 JL. DR. SUTOMO

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 25


2.2.2.2 Aset Barang
No Nama Barang Jumlah No Nama Barang Jumlah
1 Mobil Operasional Avanza 5 45 Mesin Obras 176
2 Mobil Operasional Mini Bus 2 46 Mesin FAX 6
3 Mobil Operasional Nissan / Double cabin 7 47 Mesin Bor 33
4 Mobil Operasional L 300 1 48 Mesin Kompresor 42
5 AC 558 49 Pompa Air 125
6 Alat labor 238 50 Mixer Sound 24
7 Alat Labor SMA 3.957 51 Racun Api 115
8 Amplifire 51 52 Pena Pintar 24
9 Alat Peraga SLB 75 53 Meat Grinder 8
10 Alat Peraga SMK 654 54 Meat Slicer 7
11 CCTV 64 55 Meja Guru 417
12 Fotocopy 21 56 Meja siswa 2.658
13 Freezer 5 57 Kursi Guru 445
14 Genset 41 58 Kursi Siswa 2.433
15 External Hardisk 45 59 Kursi Staf 278
16 Dispenser 106 60 Meja Staf 156
17 DVR CCTV 12 61 Kursi Kepala Sekolah 26
18 Finger Print 77 62 Kursi Wakil Kepala Sekolah 1
19 Infokus /Proyektor 926 63 Meja Kepala Sekolah 18
20 Kamera 97 64 Meja Wakil Kepala Sekolah 8
21 Kipas Angin 450 65 Filling Kabinet 216
22 Komputer Server 308 66 Brankas 18
23 P.C Unit 2.094 67 Sofa 75
24 UPS 740 68 Lemari 489
25 Stabilizer 569 69 Lemari Arsip 297
26 Printer 1.712 70 Rak Buku 108
27 HUB 64 71 Sensor Cahaya 7
28 Kulkas 30 72 Sensor For GreenHouse 6
29 Laptop 932 73 sensor kelembapan 6
30 Note Book 814 74 Sensor Konduktivitas 6
31 Scanner 52 75 Sensor Pendeteksi Gas 9
32 Router 195 76 Sensor PH 9
33 Modem 15 77 Sensor Temperatur 10
34 Monitor 155 78 Sensor UltraViolet 6
35 Handycam 15 79 Sensor warna 3
36 GPS 7 80 Soil Hardness Meter 18
37 Mesin Potong Kertas 30 81 Soil Nutrient Analyzer 18
38 Mesin potong rumput 79 82 Soil Tensiometer 18
39 Switch Jaringan 209 83 Soil Water Potential Locator 17
40 Vacum Cleaner 43 84 Fortigate 1
41 Vacum Packing Machine 7 85 greenhouse with fogging and 6
42 Radio HT 43 86 fan
Dronesystem 2
43 Mesin Bordir 275 87 Plant Nutrition Analyzer 20
44 Mesin Jahit 307 88 Portable Leaf Area Meter 4

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 26


Jumlah Satuan Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Riau
SMA SMK SLB
NO KABUPATEN
N S JML N S JML N S JML
1 BENGKALIS 34 11 45 15 11 26 2 7 9
2 INDRAGIRI HILIR 23 21 44 8 11 19 1 1 2
3 INDRAGIRI HULU 21 6 27 11 5 16 1 0 1
4 KAMPAR 42 8 50 11 18 29 4 0 4
5 KEPULAUAN MERANTI 16 7 23 2 5 7 1 3 4
6 KUANTANSINGINGI 21 0 21 12 1 13 1 0 1
7 KAB. PELALAWAN 19 4 23 8 9 17 2 0 2
8 KAB. ROKAN HILIR 37 27 64 6 20 26 1 2 3
9 KAB. ROKAN HULU 29 6 35 21 17 38 1 0 1
10 KAB. SIAK 31 4 35 12 14 26 1 2 3
11 KOTA DUMAI 7 8 15 7 10 17 1 2 3
12 KOTA PEKANBARU 18 42 60 10 51 61 1 13 14
JUMLAH 298 144 442 123 172 295 17 30 47
Sumber :DAPODIK (dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id)
Dari data di Tabel 2.7 jumlah Sekolah SMA Terbanyak ada di Kabupaten Rokan Hilir
sejumlah 64 Sekolah diikuti Kota Pekanbaru sejumlah 60 Sekolah. Jumlah SMK
terbanyak ada di Kota Pekanbaru sejumlah 61 Sekolah di ikuti oleh Kabupaten Rokan
Hulu 38 Sekolah.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam pembangunan


untuk mencapai Misi Gubernur dibidang pendidikan yaitu mewujudkan sumber daya
manusia yang beriman,berkualitas dan berdaya saing global melalui pembangunan
manusia seutuhnya. Karena melihat pentingnya dalam pembangunan Dinas
Pendidikan Provinsi Riau telah melakukan berbagai upaya untuk terus menerus
meningkatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan menjangkau semua
lapisan masyarakat. Berikut adalah Capaian Indikator Kinerja Dinas Pendidikan
Provinsi Riau sampai dengan tahun 2018 :

2.3.1 Kinerja Pendidikan Terhadap Indikator RPJMD


a. Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)
Perkembangan angka rata-rata lama sekolah tahun 2013-2017 Provinsi Riau
memiliki trend meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,12% per tahun.
Pencapaian angka rata-rata lama sekolah Provinsi Riau hingga tahun 2017 yaitu 8,76
tahun masih dibawah wajib belajar 9 tahun. Namun demikian, pencapaian angka
rata-rata lama sekolah Provinsi Riau lebih baik dibandingkan Nasional 8,10 tahun.
Oleh karena itu, upaya peningkatan angka rata-rata lama sekolah minimal 9 tahun
menjadi prioritas pembangunan sumberdaya manusia di Provinsi Riau kedepannya
melalui program peningkatan wajib belajar 15 tahun dan didukung pendidikan

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 27


universal. Terdapat 7 kabupaten yang perlu mendapatkan prioritas utama dalam
peningkatan RLS karena berada dibawah rata-rata RLS Provinsi yaituKabupaten
Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten
Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Kepulauan
Meranti, lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan Gambar 2.3
Tabel 2.3. Angka Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Riau Tahun 2013-2017
Angka Rata-Rata Lama Sekolah Pertumbuhan/
No Provinsi
2013 2014 2015 2016 2017 Tahun(%)
1 Kuantan Singingi 7,70 8,17 8,18 8,19 8,20 1,62
2 Indragiri Hulu 7,46 7,55 7,82 7,83 7,89 1,42
3 Indragiri Hilir 6,74 6,81 6,82 6,94 7,18 1,60
4 Pelalawan 7,74 7,82 8,17 8,18 8,19 1,44
5 Siak 8,81 9,05 9,20 9,21 9,40 1,64
6 Kampar 8,62 8,62 8,84 8,85 9,09 1,34
7 Rokan Hulu 7,38 7,83 7,84 7,97 8,18 2,63
8 Bengkalis 8,76 8,80 8,82 8,83 8,89 0,37
9 Rokan Hilir 7,42 7,62 7,62 7,88 7,89 1,56
10 Kepulauan Meranti 7,33 7,44 7,45 7,46 7,47 0,48
11 Pekanbaru 10,93 10,95 10,97 11,20 11,21 0,64
12 Dumai 9,54 9,56 9,57 9,58 9,67 0,34
13 Riau 8,38 8,47 8,49 8,59 8,76 1,12
Sumber: BPS Provinsi Riau Tahun 2018

Pada tahun 2017 capaian rata-rata lama sekolah Provinsi Riau adalah sebesar 8,76. Ini
berarti bahwa rata-rata penduduk usia 15 tahun hanya mampu sekolah sampai kelas
9 semester I atau tidak tamat SMP. Keadaan ini menunjukkan bahwa program wajib
belajar 9 tahun belum sepenuhnya dapat dicapai.Peningkatan rata-rata lama sekolah
yang dicapai Provinsi Riau ini tidak bisa dilepaskan dari berbagai kebijakan yang
ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan baik kebijakan nasional,
kebijakan pemerintahan provinsi dan kebijakan pemerintahan Kabupaten/Kota.
Namun demikian kebijakan itu perlu dioptimalkan sehingga dapat mencapai target
kebijakan wajib belajar 9 tahun.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 28


Gambar 2.3 Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau Tahun 2017

Berdasarkan keadaan tersebut diatas, menunjukkan angka rata-rata lama sekolah


Kabupaten Indragiri Hilir adalah terendah di Provinsi Riau. Namun demikian
kebijakan wajib belajar 9 tahun tetap harus didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau
walaupun pendidikan dasar merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota
terutama pada kabupaten/kota yang rata-rata lama sekolahnya masih dibawah
provinsi kedepannya haruslah menjadi prioritas.

b. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS)


Perkembangan angka harapan lama sekolah tahun 2013-2017 Provinsi Riau
memiliki trend meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,52% per tahun.
Pencapaian angka rata-rata harapan lama sekolah Provinsi Riau hingga tahun 2017
yaitu 13,03 tahun sudah di atas wajib belajar 9 tahun. Berdasarkan Gambar 2.51
menunjukkan bahwa terdapat tiga wilayah yang AHL nya lebih tinggi dari rata-rata
AHL provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuansing dan Kabupaten
Kampar masing-masing 14,93 tahun, 13,26 tahun dan 13,20 tahun. Halnya ini sejalan
dengan jumlah penduduk yang berumur 19-24 tahun yang melanjutkan ke perguruan
tinggi dimana Kota Pekanbaru, Kuansing dan Kampar menjadi urutan tertinggi dari
jumlah penduduknya yang masuk perguruan tinggi yang dijelaskan pada Tabel 2.4
dan Gambar 2.4.
Tabel 2.4. Angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Riau Tahun 2013-2017
Angka Harapan Lama Sekolah Pertumbuhan/
No Provinsi Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 (%)
1 Kuantan Singingi 11,79 11,96 12,64 12,81 13,26 3,00
2 Indragiri Hulu 11,29 11,51 11,92 12,24 12,29 2,15
3 Indragiri Hilir 10,5 10,67 11,38 11,58 11,88 3,16
4 Pelalawan 10,84 11,02 11,56 11,68 11,89 2,35

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 29


Angka Harapan Lama Sekolah Pertumbuhan/
No Provinsi Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 (%)
5 Siak 11,64 11,81 12,26 12,56 12,72 2,25
6 Kampar 12,51 12,72 12,86 12,87 13,20 1,36
7 Rokan Hulu 12,09 12,36 12,39 12,59 12,81 1,46
8 Bengkalis 12,22 12,35 12,39 12,72 12,73 1,03
9 Rokan Hilir 11,06 11,42 11,75 12,06 12,25 2,59
10 Kepulauan Meranti 12,23 12,34 12,41 12,74 12,77 1,09
11 Pekanbaru 13,93 14,07 14,86 14,87 14,93 1,77
12 Dumai 12,27 12,4 12,46 12,75 12,97 1,40
13 Riau 12,27 12,45 12,74 12,86 13,03 1,52
Sumber: BPS Provinis Riau Tahun 2018
Selanjutnya bila dilihat sebaran capaian angka haparan lama sekolah pada
tahun 2017 seperti terlihat pada Gambar 2.4, terdapat 8 Kabupaten yang capaiannya
di bawah rata-rata Provinsi yaitu Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan,
Siak, Rokan Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir
Kepulauan Meranti dan Kota Dumai.

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS-


Tahun) Kabupaten Kota, 2017

Pekanbaru 14.93
Kuantan Singingi 13.26
Kampar 13.20
Provinsi Riau 13.03
Dumai 12.97
Rokan Hulu 12.81
Kep.Meranti 12.77
Bengkalis 12.73
Siak 12.72
Indragiri Hulu 12.29
Rokan Hilir 12.25
Pelalawan 11.89
Indragiri Hilir 11.88
- 5.00 10.00 15.00 20.00

Gambar 2.4. Harapan Lama Sekolah (Thn) Kabupaten/Kota


Se-Provinsi Riau Tahun 2017
C. Rasio Ketersediaan Sekolah dengan Penduduk Usia Sekolah
Ketersediaan sekolah pada dasarnya adalah sebagai upaya untuk meningkatkan
akses masyarakat terhadap pendidikan pada berbagai jenjang pendidikan.
Ketersediaan sekolah ditunjukkan dengan banyaknya ruang kelas yang tersedia
untuk menampung penduduk usia sekolah pada jenjang pendidikan dengan rasio
sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 30


Data memperlihat bahwa di Provinsi Riau rasio ketersediaan sekolah untuk tingkat
SD/MI pada tahun 2017 adalah 25,17 sementara standar pelayanan minimum
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2017
untuk SD/MI paling banyak 28 orang dan paling sedikit 20 orang. Ini berarti bahwa
pada tingkat Provinsi Riau rasio ketersediaan sekolah sudah baik karena masih di
bawah standar pelayanan minimum yang ditetapkan. Namun demikian dilihat
sebarannya pada Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, terdapat Kabupaten yang belum
mencapai standar pelayanan minimum yaitu Kabupaten Indragiri Hilir, Kota
Pekanbaru dan Kota Dumai. Hal ini disebabkan tidak seimbangnya pertumbuhan
penduduk dengan pertambahan ruangan kelas untuk SD. Oleh sebab itu dalam
upaya untuk mensuksekan wajib belajar 9 tahun kebijakan terhadap kedua kota
tersebut adalah penambahan ruangan kelas atau menambah sekolah baru untuk
memenuhi SPM yang telah ditetapkan.Adapun rasio ketersediaan sekolah dengan
penduduk usia sekolah di Provinsi Riau pada tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel
2.3.
Tabel 2.5. Rasio Ketersediaan Sekolah dengan Penduduk Usia SekolahTahun 2017
Ruangan Kelas

Ruangan Kelas

Ruangan Kelas
Usia (16-18)
Usia (13-15)
Usia (7-12)
Penduduk

Penduduk

Penduduk
Rasio
Jumlah

Jumlah

Jumlah
Rasio

Rasio
Kabupaten

Kuantan 38.589 1.925 20,05 18.990 618 30,73 15.847 485 32,67
Singingi
Indragiri Hulu 54.326 3.555 15,28 25.029 824 30,38 21.722 573 37,91
Indragiri Hilir 93.663 2.498 37,50 37.369 675 55,36 41.380 496 83,43
Pelaawan 48.306 1.981 24,38 20.351 516 39,44 18.151 484 37,50
Siak 57.567 2.305 24,97 28.527 871 32,75 24.547 728 33,72
Kampar 96.278 3.944 24,41 45.560 1.124 40,53 44.895 926 48,48
Rokan Hulu 71.138 3.032 23,46 31.446 869 36,19 25.560 705 36,26
Bengkalis 72.102 2.987 24,14 36.882 1.046 35,26 35.879 921 38,96
Rokan Hilir 84.961 3.462 24,54 40.058 964 41,55 41.500 892 46,52
Kep. Meranti 24.403 1.209 20,18 11.777 277 42,52 10.586 273 38,78
Pekanbaru 112.817 3.305 34,14 53.764 1.389 38,71 58.286 1.779 32,76
Dumai 35.250 1.157 30,47 15.947 428 37,26 14.747 430 34,30
Riau 789.400 31.360 25,17 365.700 9.601 38,09 353.100 8.692 40,62

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Riau Tahun 2018

Selanjutnya ketersediaan sekolah dengan penduduk usia sekolah SLTP di


Provinsi Riau tahun 2017 sebesar 38,09.Berdasarkan Permendikbud Nomor 17 Tahun
2017 ditetapkan SPM paling sedikit 20 dan paling banyak32. Keadaan ini

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 31


memperlihatkan bahwa rasio ketersediaan sekolah dengan penduduk usia sekolah
belum memenuhi SPM yang sudah ditetapkan.
Bila dilihat sebarannya pada Kabupaten/Kota yang belum memenuhi SPM
SMP/MTs adalah Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan,Kabupaten Siak,
Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan
Hilir, Kab. Kep. Meranti, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. Untuk memenuhi SPM
berdasarkan Permendikbud tersebut kebijakan yang harus dilakukan adalah
menambah ruangan kelas dalam rangka untuk mencapai target wajib belajar 9
tahun.
Kemudian pada tingkat SLTA, ketersediaan sekolah dengan penduduk usia
sekolah SLTA di Provinsi Riau pada tahun 2017 sebesar 40,62 sedangkan SPM
SMA/MA/SMK yang ditetapkan berdasarkan Permendikbud Nomor 17 tahun 2017
adalah sebesar 15 orang paling sedikit dan 36 orang paling banyak. Keadaan ini
menggambarkan ketersediaan sekolah SLTA di Provinsi Riau saat ini masih jauh dari
SPM yang sudah ditetapkan. Dilihat dari sebarannya pada Kabupaten/Kota yang
belum mencapai mencapai standar adalah Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan,
Kampar, Rokan Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir dan Kep. Meranti. Melihat rasio
ketersediaan sekolah di atas, jika Pemerintah Provinsi Riau melakukan kebijakan
wajib belajar 12 tahun dengan asumsi pendudukan usia sekolah 16-18 semuanya
sekolah maka untuk mencapai SPM diperlukan penambahan ruang kelas sebanyak
59,38 persen lagi.

D. Rasio Guru Dengan Murid


Perbaikan mutu pendidikan dan perluasan akses terhadap pendidikan menengah
akan memerlukan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik. Salah satu faktor yang
menentukan mutu pendidikan adalah ketersediaan guru yang cukup untuk melayani
siswa pada berbagai tingkatan pendidikan. Oleh sebab itu rasio antara guru dan
murid haruslah berada dalam jumlah yang ideal. Pada tingkat pendidikan dasar di
Provinsi Riau rasio antara jumlah guru dan murid dapat dilihat pada Tabel 2.6 dan
Gambar 2.5.
Tabel 2.6 Rasio Guru dengan Murid Sekolah Pendidikan Dasar di Provinsi Riau
Tahun 2013-2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 Pertumbuhan
/Tahun (%)
1 Pendidikan Dasar
1.1. Jumlah Guru (SD/MI
60.800 72.315 70.205 67.598 47.295 -4,43
+SMP/MTs).
1.2. Jumlah Murid
942.972 1.037.232 1.054.808 1.060.115 798.229 -3,13
(SD/MI+SMP/MTs)

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 32


1.3. Rasio Guru dan
Murid Pendidikan 16 14 15 16 17 1,89
Dasar
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Riau Tahun 2017

20

15

10

0
2013 2014 2015 2016 2017

Gambar 2.5. Rasio Guru dengan Murid Pendidikan Dasar di Provinsi Riau Tahun 2013-2017
Selama kurun tahun 2013-2017 jumlah guru SD/MI+SMP/MTs menunjukkan
kecendrungan menurun pada masa 3 tahun terakhir. Seiring dengan itu, jumlah
murid selama kurun tahun yang sama juga cenderung menurun. Sedangkan rasio
antara guru dengan murid cenderung meningkat pada masa 4 tahun terakhir. Namun
demikian secara umum rasio antara guru dengan murid pendidikan dasar masih telah
melampaui standar pelayanan minimum menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun
2013 yakni 1:32. Hal ini menunjukkan bahwa rasio antara guru dan murid pendidikan
dasar di Provinsi Riau sudah memadai.
Kemudian dilihat dari sebarannya pada masing-masing Kabupaten/Kota di
Provinsi Riau seperti Tabel 2.7 dan Gambar 2.6.
Tabel 2.7. Rasio Guru dengan Murid Sekolah Pendidikan Dasar Menurut
kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2017
Pendidikan Dasar
Jumlah Guru Rasio Guru dan
No Kabupaten/Kota Jumlah Murid
(SD/MI Murid Pendidikan
(SD/MI+SMP/MTs)
+SMP/MTs) Dasar
1 Kuantan Singingi 4.167 52.592 12,62
2 Indragiri Hulu 6.443 97.074 15,07
3 Indragiri Hilir 4.965 76.591 15,43
4 Pelalawan 3.981 67.729 17,01
5 Siak 4.749 81.091 17,08
6 Kampar 8.772 132.919 15,15
7 Rokan Hulu 5.772 98.976 17,15
8 Bengkalis 6.466 102.991 15,93
9 Rokan Hilir 6.208 110.311 17,77
10 Kep. Meranti 2.342 27.765 11,86
11 Pekanbaru 8.442 161.819 19,17
12 Dumai 2.887 51.365 17,79
Jumlah 65.194 1.061.223 16,28
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Riau Tahun 2017

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 33


Pekanbaru 19
Dumai 18
Rokan Hilir 18
Rohan Hulu 17
Siak 17
Pelalawan 17
Bengkalis 16
Indragiri Hilir 15
Kampar 15
Indragiri hulu 15
Kuantan Singingi 13
Meranti 12

0 5 10 15 20

Gambar 2.6. Sebaran Rasio Guru dengan Murid Pendidikan Dasar pada Kabupaten/Kota
di Provinsi Riau Tahun 2017

Grafik di atas memperlihatkan bahwa sebaran rasio guru dengan murid pendidikan
dasar pada Kabupaten/Kota sedikit bervariasi. Kabupaten Kepulauan Meranti
merupakan daerah yang rasio guru dan murid paling rendah sementara Kota
Pekanbaru dengan rasio guru dan murid paling tinggi. Secara keseluruhan semua
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau rasionya masih belum melampaui standar pelayanan
minimal yang ditetapkan oleh Permendikbud 23 Tahun 2013. Namun demikian rasio
guru dan murid yang terlalu rendah juga akan dapat menganggu efesiensi.
Sama halnya dengan rasio guru dengan murid pendidikan dasar pada
pendidikan menengah selama kurun tahun 2013-2017 juga berfluktuasi, dengan
kecenderungan meningkat pada 3 tahun terakhir. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 2.8 dan Gambar 2.7.
Tabel 2.8Rasio Guru dengan Murid SMA/SMK/MA
di Provinsi Riau Tahun 2013-2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 Pertumbuhan
/Tahun (%)
1 Pendidikan Menengah
1.1. Jumlah Guru
13.020 18.703 16.045 16.809 17.451 9,50
(SMA/SMK/MA).
1.2. Jumlah Murid
198.677 212.945 217.031 233.206 244.122 5,31
(SMA/SMK/MA)
1.3. Rasio Guru dan
Murid Pendidikan 15 11 14 14 14 0,15
Menengah
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Riau

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 34


16
14
12
10
8
6
4
2
0
2013 2014 2015 2016 2017

Gambar 2.7 Rasio Guru dengan Murid Pendidikan Menengahdi Provinsi Riau Tahun
2013-2017
Data di atas memperlihatkan bahwa jumlah murid sekolah menengah selama kurun
tahun 2013-2017 menunjukkan kecenderung yang meningkat rata-rata 5,31 persen per
tahun. Sementara itu jumlah guru selama kurun tahun yang sama menunjukkan
trend yang berfluktuasi. Kondisi yang demikian diikuti dengan capaian rasio antara
guru dengan murid yang juga berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat pada
masa 3 tahun terakhir. Walaupun demikian rasio yang dicapai selama kurun tahun
yang sama tidak ada yang melampaui standar pelayanan minimum.
Tabel 2.9. Rasio Guru dengan Murid Sekolah Menengah Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Riau Tahun 2017
Sekolah Menengah
Rasio Guru dan
No Kabupaten/Kota Jumlah Guru Jumlah Murid Murid
(SMA/SMK/MA) (SMA/SMK/MA) Pendidikan
Menengah
1 Kuantan Singingi 1.149 12.639 11
2 Indragiri Hulu 1.180 17.838 15
3 Indragiri Hilir 1.062 14.588 14
4 Pelalawan 936 13.638 15
5 Siak 1.355 19.730 15
6 Kampar 1.949 25.345 13
7 Rokan Hulu 1.418 18.789 13
8 Bengkalis 1.797 25.758 14
9 Rokan Hilir 1.640 26.199 16
10 Kep. Meranti 551 6.937 13
11 Pekanbaru 3.574 50.153 14
12 Dumai 840 12.508 15
Jumlah 17.451 244.122 14
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Riau Tahun 2018

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 35


Rokan Hilir 16
Indragiri hulu 15
Dumai 15
Pelalawan 15
Siak 15
Bengkalis 14
Pekanbaru 14
Indragiri Hilir 14
Rohan Hulu 13
Kampar 13
Meranti 13
Kuantan Singingi 11
- 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Gambar 2.8. Rasio Guru dengan Murid Pendidikan Menengah Kabupaten/Kota di


Provinsi Riau Tahun 2017
Mencermati data di atas terlihat bahwa tidak terdapat variasi yang tajam
pada rasio guru dengan murid tingkat sekolah menengah diantara Kabupaten/Kota
di Provinsi Riau. Kabupaten Rokan Hilir merupakan daerah yang rasio guru dan murid
sekolah menengah tertinggi sementara Kabupaten Kuantan Singgi terendah. Secara
keseluruhan rasio guru dengan murid sekolah menengah pada Kabupaten/Kota di
Provinsi Riau sudah memenuhi standar pelayanan minimun.

2.3.2Indikator Kinerja Terhadap Perubahan Renstra 2014-2019 Dinas Pendidikan


Provinsi Riau
2.3.2.1 Peningkatan Akses Pendidikan
a. Angka Partisipasi Kasar Sekolah Menengah Sederajat
Indikator APK SMA/MA Sederajat digunakan untuk mengukur
ketercapaian sasaran pemerataan dan akses pendidikan menengah, dicapai
melalui program pendidikan menengah, dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:

Jumlah siswa SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C


𝑋 100%
Jumlah Penduduk Usia 16 − 18 Tahun

Tabel 2.10
Capaian Kinerja APK Sekolah Menengah Sederajat

Sasaran Indikator Tahun 2017 Tahun 2018


Strategis Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
1 2 6 7 8 6 7 8
Meningkatnya
APK SMA /
Aksesibilitas SMK/MA/P 78.30% 81.39% 103.95% 93,41% 82,54% 88,36%
dan Mutu aket C
Pendidikan

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 36


Meningkatnya Aksesibilitas dan mutu pendidikan menengah
merupakan sasaran strategis untuk mendukung tercapaiannya tujuan tersedia
dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah. Untuk melihat tingkat
ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui IKU “APK Provinsi
SMA/MA/SMK/SMLB/Paket C”.
Kinerja tahun 2017 sebesar 103,69%, jika dibanding dengan capaian
tahun 2018 yaitu 88,36% terjadi penurunan sebesar 15,59%, begitu juga dengan
realisasi APK Sekolah Menengah sederajat mengalami kenaikan dari 81.39% di
tahun 2017 meningkat menjadi 82,54% di tahun 2018.
Sesuai dengan target perubahan rencana strategis 2015-2019, pada
tahun 2018 atau tahun ketiga periode perubahan rencana strategis 2017-2019
APK SMA/MA/SMK/SMLB/Paket C ditargetkan mencapai 93,41%. Dari target
yang ditetapkan pada tahun 2018 berhasil mencapai 82,54%. Dengan data
capaian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis meningkatnya
akses layanan pendidikan menengah pada tahun 2018 berhasil dicapai.
APK Nasional Sekolah Menengah sederajat Tahun 2018 sebesar
88,55%. Jika dibandingkan dengan capaian APK Nasional tersebut, maka
dengan realisasi sebagaimana data tersebut dibawah sebesar 6,01%, APK
Sekolah Menegah Provinsi Riau masih berada dibawah angka rata-rata
Nasional.
Berikut tren pencapaian angka partisipasi kasar APK
SMA/SMK/SMLB/Paket C Provinsi Riau dan nasional lima tahun terakhir
terlihat pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 2.11
Perbandingan Perkembangan APK Sekolah Menengah Sederajat Provinsi Riau
dan Nasional Tahun 2014 – 2018

Indikator Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6
APK Sekolah Menengah 71,69% 74,92% 77,97% 81,39% 82,54%
Sederajat (Provinsi)
APK Sekolah Menegah 75,53% 76,45% 81,95% 86,94% 88,55%
Sederajat (Nasional)
Sumber : Data Referensi Kemendikbud (updating bulan Maret 2018)

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 37


Grafik 2.9
Perbandingan Perkembangan APK Sekolah Menengah Sederajat
Provinsi Riau dan Nasional Tahun 2014 – 2018

100.00%
80.00%
APK Sekolah Menengah
60.00% Sederajat (Provinsi)
40.00% APK Sekolah Menegah
20.00% Sederajat (Nasional)

0.00%
2014 2015 2016 2017 2018

Sumber : Data Referensi Kemendikbud (updating bulan Maret 2018)

Dari tabel dan grafik tersebut diatas terlihat bahwa baik APK provinsi
maupun APK nasional mengalami kenaikan tiap tahunnya tetapi APK SM
Sederajat Provinsi masih dibawah rata-rata Nasional. Di tahun 2014 APK
Sekolah Menengah Sederajat Provinsi Riau lebih rendah 3,84% dari rata-rata
APK Sekolah Menengah Sederajat Nasional. Tahun 2015 APK Sekolah
Menengah Sederajat Provinsi Riau lebih rendah 1,53% dari rata-rata APK
Sekolah Menengah Sederajat Nasional. Tahun 2016 APK Sekolah Menengah
Sederajat Provinsi Riau lebih rendah 3,96% dari rata-rata APK Sekolah
Menengah Sederajat Nasional. Tahun 2017 APK Sekolah Menengah Sederajat
Provinsi Riau lebih rendah 5,55% dari rata-rata APK Sekolah Menengah
Sederajat Nasional. Tahun 2018 APK Sekolah Menengah Sederajat Provinsi
Riau lebih rendah 6,01% dari rata-rata APK Sekolah Menengah Sederajat
Nasional.
Tabel dan grafik berikut menggambarkan kondisi capaian APK Sekolah
Menegah Sederajat di Kabupaten/Kota se Provinsi Riau tahun 2018.
Tabel 2.11
APK Sekolah Menengah Sederajat Kabupaten Kota
se Provinsi Riau Tahun 2018
NO Kab/Kota Jumlah Jumlah APK %
Penduduk 16- Siswa
18

1 2 3 4 6
1 Kampar 45,506 33,255 73,08
2 Bengkalis 36,369 30,62 84,19
3 Indragiri Hulu 22,018 18,688 84,88
4 Indragiri Hilir 41,934 25,921 61,81
5 Pelalawan 18,397 15,466 84,07
6 Rokan Hulu 25,907 22,933 88,52

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 38


7 Rokan Hilir 42,068 30,964 73,6
8 Siak 24,880 22,307 89,66
9 Kuantan Singingi 16,062 14,697 91,5
10 Kep.Meranti 10,730 8,996 83,84
11 Pekanbaru 59,080 57,614 97,52
12 Dumai 14,949 13,967 93,43
Provinsi Riau 357,900 295,428 82,54

Sumber : Data Referensi Kemdikbud

Grafik 2.10
APK Sekolah Menengah Sederajat Kabupaten Kota se Provinsi Riau Tahun 2018

100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00 APK %
Bengkalis

Siak

Dumai
Kampar

Provinsi Riau
Indragiri Hulu

Pelalawan

Kuantan Singingi
Rokan Hulu
Indragiri Hilir

Pekanbaru
Rokan Hilir

Kep.Meranti

Tabel 2.11 dan grafik 2.10 tersebut menunjukkan ada 4 (empat)


Kabupaten/Kota yang capaian APK berada dibawah rata-rata APK Provinsi,
yaitu Kabupaten Pelalawan (80,80%), Kabupaten Rokan Hilir (74,03%),
Kabupaten Kampar (71,61%), dan Kabupaten Indragiri Hilir (62,63%), dengan
capaian terendah adalah Kabupaten Indragiri Hilir. Dengan demikian
intervensi pembangunan pendidikan dalam rangka mencapai sasaran
strategis pemerataan dan akses layanan pendidikan menengah Kabupaten
Indragiri Hilir mendapat prioritas utama.

b. Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah Sederajat.


Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi penduduk pada
kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap
penduduk pada kelompok umur tersebut.
APM digunakan untuk mengukur daya serap sistem pendidikan
terhadap penduduk usia sekolah, APM menunjukkan seberapa banyak
penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan
sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika APM = 100, berarti seluruh anak usia

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 39


sekolah dapat bersekolah tepat waktu. APM dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah siswa SMA/MA/SMK/Paket C Usia 16 − 18 Th


X 100%
Jumlah Penduduk Usia 16 – 18 Tahun

Indikator Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA Sederajat digunakan


untuk mengukur ketercapaian sasaran pemerataan dan akses pendidikan
menengah, dicapai melalui program pendidikan menengah dan program
pembangunan sekolah terpadu, dengan kegiatan antara lain pembangunan
ruang kelas baru dan pembangunan unit sekolah baru.
Untuk mengukur ketercapaian indikator ini diperlukan data Jumlah
siswa Sekolah Menengah Sederajat Usia 16-18 Tahun dan jumlah penduduk
usia 16 – 18 Tahun. Indikator APK SM Sederajat diperoleh dengan cara
membagi Jumlah siswa SM Sederajat Usia 16-18 Tahun dengan jumlah
penduduk usia 16 – 18 Tahun dikalikan 100%.
Berdasarkan data dari Data Referensi Pendidikan Kemendikbud RI,
Tahun 2018 siswa SM Sederajat Usia 16-18 Tahun di Provinsi Riau berjumlah
228,384 dan jumlah penduduk berusia 16–18 Tahun berjumlah 357.900 jiwa,
dengan demikian APM SM sederajat Provinsi Riau adalah 63,81%. Dan capaian
kinerjanya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.12
APM Sekolah Menengah Sederajat Kabupaten Kota
se Provinsi Riau Tahun 2018
Sasaran Strategis Indikator Tahun 2017 Tahun 2018
Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
1 2 6 7 8 6 7 8
Meningkatnya
Aksesibilitas APM SM
62,92% 60,22% 95,71% 70,43% 63,81% 90,60%
dan Mutu Sederajat
Pendidikan

Data Capaian kinerja tersebut diatas menggambarkan bahwa realisasi


indikator APM SM Sederajat mengalami kenaikan sebesar 3,59%, dari 60,22%
di Tahun 2017 menjadi 63,81% di Tahun 2018, sedangkan capaian kinerja Tahun
2017 mengalami kenaikan sebesar 5,11%. Target APM SM Sederajat yang
ditetapkan sebesar 70,43% belum tercapai, masih terdapat selisih yang cukup
tinggi yaitu sebesar 6,62%. Belum tercapainya target APM yang ditetapkan,
bisa terjadi karena kegiatan yang direncanakan untuk meningkatkan capaian
angka partisipasi murni tidak terlaksana dan target yang ditetapkan tidak
didasarkan pada realisasi tahun sebelumnya.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 40


Tabel dan grafik dibawah ini menggambarkan tren pencapaian angka
partisipasi Murni SM Sederajat Provinsi Riau dan nasional lima tahun terakhir:
Tabel 2.13
Perbandingan Perkembangan APM Sekolah Menegah Sederajat
Provinsi Riau dan Nasional Tahun 2014 – 2018
Indikator Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6
APM SM Sederajat 54,59% 56,71% 58,63% 60,22% 63,81%
(Provinsi)
APM SM Sederajat 57,15% 59,10% 61,20% 63,70% 67,14%
(Nasional)

Sumber : Data Referensi Kemendikbud (updating data bulan Maret 2019)

Grafik 2.11
Perbandingan Perkembangan APM SM Sederajat Provinsi Riau dan Nasional
Tahun 2014 – 2018

100.00% 57.15% 59.10% 61.20%


54.59% 56.71% 63.70% 67.14%
58.63% 60.22%
50.00% 63.81%

0.00%
2014
2015
2016
2017
2018

APM SM Sederajat (Provinsi) APM SM Sederajat (Nasional)

Sumber : Data Referensi Kemendikbud


Tabel dan grafik tersebut diatas menggambarkan hal-hal sebagai berikut:
a) APM provinsi maupun APM nasional mengalami kenaikan tiap tahunnya
tetapi APM SM Sederajat Provinsi masih dibawah rata-rata Nasional.
b) Tahun 2014 APM Sekolah Menengah Sederajat Provinsi Riau lebih rendah
2,56% dari rata-rata APM Sekolah Menengah Sederajat Nasional. Tahun
2015 APK Sekolah Menengah Sederajat Provinsi Riau lebih rendah 2,39%
dari rata-rata APM Sekolah Menengah Sederajat Nasional.
c) Tahun 2016 APM Sekolah Menengah Sederajat Provinsi Riau lebih rendah
2,39% dari rata-rata APM Sekolah Menengah Sederajat Nasional.
d) Tahun 2017 APM Sekolah Menengah Sederajat Provinsi Riau lebih rendah
3,48% dari rata-rata APM Sekolah Menengah Sederajat Nasional.
e) Tahun 2018 APM Sekolah Menengah Sederajat Provinsi Riau lebih rendah
3,33% dari rata-rata APM Sekolah Menengah Sederajat Nasional.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 41


Untuk mengetahui realisasi atau capaian APM SM Sederajat di
Kabupaten/Kota se Provinsi Riau Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dan
grafik berikut:
Tabel 2.14
APM Sekolah Menengah Sederajat Kabupaten Kota se Provinsi Riau Tahun 2018

Jumlah
NO Kabupaten/Kota Jumlah Siswa APM %
Penduduk 16-18

1 Kampar 45,506 26,516 58,27


2 Bengkalis 36,369 22,796 62,68
3 Indragiri Hulu 22,018 14,183 64,42
4 Indragiri Hilir 41,934 19,934 47,54
5 Pelalawan 18,397 12,082 65,67
6 Rokan Hulu 25,907 18,16 70,10
7 Rokan Hilir 42,068 22,852 54,32
8 Siak 24,880 17,87 71,82
9 Kuantan Singingi 16,062 11,643 72,49
10 Kep.Meranti 10,730 6,446 60,07
11 Pekanbaru 59,080 45,204 76,51
12 Dumai 14,949 10,698 71,56
Provinsi Riau 357,900 228,384 63,81
Sumber : Data Referensi Kemendikbud

Grafik 2.12
APM Sekolah Menengah Sederajat Kabupaten Kota
se Provinsi Riau Tahun 2018

80.00
60.00
40.00
20.00
0.00 APM %
Pekanb…
Kuantan…
Indragiri…
Indragiri…

Provinsi…
Pelalaw…

Kep.Me…
Rokan…
Rokan…
Siak

Dumai
Kampar
Bengkalis

Sumber : Data Referensi Kemendikbud

Dari tabel dan grafik tersebut diatas terdapat 4 (empat) kabupaten/kota


yang realisasi/capaian APM SM Sederajat berada jauh di bawah rata-rata APM
Provinsi yaitu Kabupaten Indragiri Hilir 47,54% (paling terendah), Kabupaten
Rokan Hilir dengan capaian APM sebesar 54,32%, Kabupaten Kampar dengan
capaian APM sebesar 58,27% dan Kabupaten Kep. Meranti sebesar dengan
capaian APM sebesar 60,07%. Realisasi capaian APM SM Sederajat tertinggi
adalah Kota Pekanbaru sebesar 76,51%.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 42


Untuk pemerataan akses pendidikan dan pelaksanaa pendidikan
menengah universal di Provinsi Riau, yang sudah menjadi kewenangan dan
urusan Pemerintah provinsi, maka intervensi pembangunan ruang kelas, unit
sekolah baru dan pendidikan layanan khusus hendaknya diprioritaskan ke
kabupaten yang masih rendah APMnya.
Pada tahun 2018, perluasan akses pendidikan menengah juga terlihat
dari dari Dana Alokasi Khusus pendidikan menengah yaitu kegiatan
penyelenggaraan SMA dan SMK pada11 kabupaten/kota, melalui :
a. Pembangunan 38 Ruang Kelas Baru (RKB) SMA;
b. Rehabilitasi 128 Ruang Kelas SMA ;
c. Pengadaan Meubiler 38 ruang kelas SMA;
d. Pembangunan 42 Ruang Praktek Sekolah (RPS) SMK.

Upaya dalam meningkatkan akses pendidikan menengah melalui


program pendidikan menengah pada beberapa kegiatanRevitalisasi SMA 3
sekolah, Revitalisasi SMK 4 sekolah, Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK 3
sekolah, Pembangunan Ruang Kelas Baru SMK 4 sekolah, Pembangunan
Ruang Kelas Baru (RKB) SMA 12 sekolah.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Indikator APK


dan APM Sekolah Menengah sederajat, antara lain :
a. Tingkat ekonomi masyarakat yang belum merata menyebabkan belum
semua keluarga mampu mendukung peningkatan APK pendidikan
menengah. Hal ini khususnya sangat berkaitan dengan biaya personal
yang harus disediakan oleh orang tua terhadap pendidikan anaknya,
dan pada sisi lain pemerintah belum mampu mencover keseluruhan
biaya pendidikan pada jenjang pendidikan menengah.
b. Masih rendahnya kesadaran orang tua terhadap penuntasan jenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, kondisi ini sangat
dipengaruhi oleh nilai ke-ekonomian anak yang diharapkan telah
mampu mendukung ekonomi keluarga.
c. Masih terbatasnya satuan pendidikan menengah (SMA/SMK) pada
daerah-daerah yang secara geografis sulit dijangkau, sehingga lulusan
SMP sederajat harus mengalokasikan biaya khusus untuk biaya
personal guna memperoleh layanan pendidikan menengah di luar
daerah.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 43


Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala:
a. Meningkatkan Pemberian beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang
mampu dan optimalisasi sekolah ramah social (sekolah gratis dan
diasramakan bagi lulusan SMP sederajat kurang mampu dan
berprestasi).
b. Mendekatkan layanan pendidikan (pendirian unit sekolah baru)
kepada masyarakat pada wilayah geografis yang sulit dijangkau
untuk menekan pembiayaan personal yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik, termasuk kebijakan satu kecamatan satu SMA/SMK.
c. Peningkatan pemahaman bagi orang tua mengenai pentingnya
pendidikan masa depan anak dengan tidak mengesampingkan faktor
ke ekonomian dalam membantu ekonomi keluarga melalui
pendekatan yang terintegrasi dengan pola kegiatan yang bernilai
ekonomi.
d. Melalui pelaksanaan sekolah marginal dan sekolah jarak jauh.

c. Kondisi Ruang Kelas jenjang pendidikan SMA/SMK dan SLB


Ruang Kelas merupakan salah satu prasarana pendidikan yang mempunyai peran
penting untuk kelancaran proses pendidikan. Ruang Kelas dalam kondisi baik akan
memberikan kontribusi bagi semangat belajar, karena memberikan rasa aman dan
nyaman bagi peserta didik. Dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan terbaik
kepada masyarakat diperlukan sarana dan prasarana sekolah yang memadai.
Sebaran kondisi Ruang Kelas SMA/SMK dan SLB Per Kab/Kota Tahun 2018 dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.15.
Kondisi Ruang Kelas SMA Negeri Per Kabupaten Kota di Provinsi Riau Tahun 2018
NO KAB/KOTA KONDISI RUANG KELAS TTL
BAIK RUSAK RUSAK RUSAK RUSAK
RINGAN SEDANG BERAT TOTAL
1 KAB. BENGKALIS 1 234 12 16 0 263
2 KAB. INDRAGIRI HILIR 124 114 21 38 0 297
3 KAB. INDRAGIRI HULU 133 117 2 2 0 254
4 KAB. KAMPAR 418 178 23 12 0 631
5 KAB. KEPULAUAN MERANTI 48 102 13 2 0 165
6 KAB. KUANTAN SINGINGI 164 108 6 15 0 293
7 KAB. PELALAWAN 53 169 13 17 0 252
8 KAB. ROKAN HILIR 200 202 37 18 0 457
9 KAB. ROKAN HULU 149 187 11 6 0 353

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 44


10 KAB. SIAK 179 195 31 17 0 422
11 KOTA DUMAI 40 80 10 1 0 131
12 KOTA PEKANBARU 255 169 6 21 0 451
JUMLAH 1764 1855 185 165 0 3969
Sumber Data : Dapodik tahun 2018

Mencermati data pada tabel di atas, jumlah Ruang Kelas SMA Negeri di
Provinsi Riau dalam kondisi baik 1.764 kelas, jumlah ruang kelas Rusak Ringan 1.855
Kelas, Jumlah Ruang kelas Rusak Sedang 185 Kelas, Jumlah Ruang Kelas Rusak Berat
165 Kelas, sedangkan Jumlah Ruang Kelas Rusak Total Tidak Ada. Jika dilihat dari
tabel tersebut kabupaten yang memiliki ruang kelas dalam kondisi ruang berat
adalah Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 38 Kelas sedangkan Kabupaten yang
memiliki Rusak berat adalah Kota Dumai haya 1 kelas saja. Kondisi Ruang kelas dalam
keadaan rusak berat tidak dapat digunakan untuk proses belajar mengajar dan perlu
mendapat perhatian agar pemerintah provinsi riau merehabilitasi ruang kelas dalam
kondisi rusak tersebut.

Tabel 2.16.
Kondisi Ruang Kelas SMA Swasta Per Kabupaten Kota di Provinsi Riau Tahun 2018
NO KAB/KOTA KONDISI RUANG KELAS TTL
BAIK RUSAK RUSAK RUSAK RUSAK
RIANGAN SEDANG BERAT TOTAL
1 KAB. BENGKALIS 60 20 5 0 0 85
2 KAB. INDRAGIRI HILIR 27 42 3 2 0 74
3 KAB. INDRAGIRI HULU 17 16 0 0 0 33
4 KAB. KAMPAR 12 29 1 0 0 42
5 KAB. KEPULAUAN MERANTI 20 9 5 6 0 40
6 KAB. KUANTAN SINGINGI 0 0 0 0 0 0
7 KAB. PELALAWAN 14 6 0 0 0 20
8 KAB. ROKAN HILIR 79 74 12 0 0 165
9 KAB. ROKAN HULU 12 10 0 0 0 22
10 KAB. SIAK 12 8 2 0 0 22
11 KOTA DUMAI 60 9 2 1 0 72
12 KOTA PEKANBARU 268 138 0 0 0 406
JUMLAH 581 361 30 9 0 981
Sumber Data : Dapodik tahun 2018

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 45


Mencermati data pada tabel di atas, jumlah Ruang Kelas SMA Swasta di
Provinsi Riau dalam kondisi baik 581 kelas, jumlah ruang kelas Rusak Ringan 361
Kelas, Jumlah Ruang kelas Rusak Sedang 30 Kelas, Jumlah Ruang Kelas Rusak Berat
9 Kelas, sedangkan Jumlah Ruang Kelas Rusak Total Tidak Ada. Jika dilihat dari tabel
tersebut kabupaten yang memiliki ruang kelas dalam kondisi ruang berat adalah
Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 6 Kelas, kabupaten Indragiri Hilir 2 Kelas
dan Kota Dumai 1 Kelas. Kondisi Ruang kelas dalam keadaan rusak berat tidak dapat
digunakan untuk proses belajar mengajar dan perlu mendapat perhatian agar
pemerintah provinsi riau merehabilitasi ruang kelas dalam kondisi rusak tersebut.

Tabel 2.17
Kondisi Ruang Kelas SMK Negeri Per Kabupaten Kota di Provinsi Riau Tahun 2018
NO KAB/KOTA KONDISI RUANG KELAS TTL
BAIK RUSAK RUSAK RUSAK RUSAK
RINGAN SEDANG BERAT TOTAL
1 KAB. BENGKALIS 63 120 0 1 0 184
2 KAB. INDRAGIRI HILIR 118 29 2 0 0 149
3 KAB. INDRAGIRI HULU 96 89 1 2 0 188
4 KAB. KAMPAR 75 65 0 0 0 140
5 KAB. KEPULAUAN MERANTI 38 10 0 0 0 48
6 KAB. KUANTAN SINGINGI 49 121 4 8 0 182
7 KAB. PELALAWAN 81 73 0 1 0 155
8 KAB. ROKAN HILIR 6 41 2 0 0 49
9 KAB. ROKAN HULU 83 116 0 9 0 208
10 KAB. SIAK 130 65 2 0 0 197
11 KOTA DUMAI 62 66 1 0 0 129
12 KOTA PEKANBARU 210 113 0 0 0 323
JUMLAH 1011 908 12 21 0 1952

Mencermati data pada tabel di atas, jumlah Ruang Kelas SMKNegeri di


Provinsi Riau dalam kondisi baik 1.011 kelas, jumlah ruang kelas Rusak Ringan 908
Kelas, Jumlah Ruang kelas Rusak Sedang 12 Kelas, Jumlah Ruang Kelas Rusak Berat
21 Kelas, sedangkan Jumlah Ruang Kelas Rusak Total Tidak Ada. Jika dilihat dari tabel
tersebut kabupaten yang memiliki ruang kelas dalam kondisi ruang Rusak berat
adalah Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 9 Kelas, kabupaten Kuantan Singingi 8
Kelas, Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 2 Kelas, kabupaten bengkalis dan
kabupaten pelalawan masing masing sebanyak 1 kelas. Kondisi Ruang kelas dalam
keadaan rusak berat tidak dapat digunakan untuk proses belajar mengajar dan perlu

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 46


mendapat perhatian agar pemerintah provinsi riau merehabilitasi ruang kelas dalam
kondisi rusak tersebut.
Tabel 2.18.
Kondisi Ruang Kelas SMK Negeri Per Kabupaten Kota di Provinsi Riau Tahun 2018
NO KAB/KOTA KONDISI RUANG KELAS TTL
BAIK RUSAK RUSAK RUSAK RUSAK
RINGAN SEDANG BERAT TOTAL
1 KAB. BENGKALIS 17 76 3 0 0 96
2 KAB. INDRAGIRI HILIR 28 25 1 1 0 55
3 KAB. INDRAGIRI HULU 29 14 0 0 0 43
4 KAB. KAMPAR 81 42 12 0 0 135
5 KAB. KEPULAUAN MERANTI 20 15 0 0 0 35
6 KAB. KUANTAN SINGINGI 0 11 0 0 0 11
7 KAB. PELALAWAN 30 28 0 0 0 58
8 KAB. ROKAN HILIR 53 140 13 12 0 218
9 KAB. ROKAN HULU 74 41 7 12 0 134
10 KAB. SIAK 31 89 0 1 0 121
11 KOTA DUMAI 51 33 2 5 0 91
12 KOTA PEKANBARU 365 238 22 12 0 637
JUMLAH 779 752 60 43 0 1634

Mencermati data pada tabel di atas, jumlah Ruang Kelas SMKSwasta di


Provinsi Riau dalam kondisi baik 779 kelas, jumlah ruang kelas Rusak Ringan 752
Kelas, Jumlah Ruang kelas Rusak Sedang 60 Kelas, Jumlah Ruang Kelas Rusak Berat
43 Kelas, sedangkan Jumlah Ruang Kelas Rusak Total Tidak Ada. Jika dilihat dari tabel
tersebut kabupaten yang memiliki ruang kelas dalam kondisi ruang Rusak berat
adalah Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 12 Kelas, kabupaten Rokan Hilir 12 Kelas,
Kota Pekanbaru sebanyak 12 Kelas, Kota Dumai sebanyak 5 Kelas, Kabupaten siak
sebanyak 1 kelas dan kabupaten Indragiri Hilir 1 Kelas. Kondisi Ruang kelas dalam
keadaan rusak berat tidak dapat digunakan untuk proses belajar mengajar dan perlu
mendapat perhatian agar pemerintah provinsi riau merehabilitasi ruang kelas dalam
kondisi rusak tersebut.

2.3.2.2 Angka Putus Sekolah


Menurunnya Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA
Yang dimaksud dengan Angka Putus Sekolah (APTS) adalah proporsi
anak menurut kelompok usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau
yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu. Adapun

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 47


kelompok umur yang dimaksud adalah kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun
dan 16-18 tahun.
Indikator APTS digunakan untuk mengukur kemajuan pembangunan di
bidang pendidikan dan untuk melihat keterjangkauan pendidikan maupun
pemerataan pendidikan pada masing-masing kelompok umur (7-12, 13-15 dan
16-18 tahun).
Hasil dapat diinterpretasikan bahwa Semakin tinggi angka putus sekolah
menggambarkan kondisi pendidikan yang tidak baik dan tidak merata. Begitu
sebaliknya jika angka putus sekolah semakin kecil maka kondisi pendidikan di
suatu wilayah semakin baik. Angka Putus Sekolah untuk masing-masing
kelompok usia dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah Seluruh Peserta Didik SMA/MA/SMK Sederajat Putus Sekolah


X 100%
Jumlah Seluruh Peserta Didik SMA/MA/SMK Sederajat

Indikator menurunnya angka putus sekolah SM Sederajat digunakan


untuk mengukur keterjangkauan dan pemerataan pendidikan jenjang sekolah
menengah (SMA dan SMK), dicapai melalui program pendidikan menengah,
pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus, pembangunan sekolah
terpadu dan pendidikan non formal informal.
Realisasi dihitung dengan menggunakan rumus jumlah seluruh siswa
sekolah menengah sederajat yang pustus sekolah dibagi dengan jumlah
seluruh siswa sekolah menengah dikali dengan 100%

Tabel 2.16
Perkembangan Angka Putus Sekolah SMA Provinsi Riau dan Nasional
Tahun 2014 – 2018
Tahun
INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6
APTS SMA (Provinsi)
Jumlah Siswa Putus Sekolah 1.384 1.978 794 66 1249
Angka Putus Sekolah (%) 1,71% 1,50% 0,59% 0,04% 0,4%
APTS SMA Sederajat (Nasional)
Jumlah Siswa Putus Sekolah 42.008 68.319 40.454 31.123 72.637
Angka Putus Sekolah (%) 0,98% 1,59% 0,96% 0,67% 1,4%
Sumber : Statistik SMA, PDSP Kemendikbud RI

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 48


Tabel 2.17
Perkembangan Angka Putus Sekolah SMK Provinsi Riau dan Nasional
Tahun 2014 – 2018
Tahun
INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6
APTS SMK (Provinsi)
Jumlah Siswa Putus Sekolah 1.745 1.522 1.293 50 2125
Angka Putus Sekolah (%) 2,20% 1,92% 1,60% 0,05% 0,8%
APTS SMK Sederajat (Nasional)
Jumlah Siswa Putus Sekolah 129.037 86.282 77.899 73.388 152.638
Angka Putus Sekolah (%) 3,08% 2,05% 1,85% 1,57% 3,02%
Sumber : Statistik SMP, PDSP Kemendikbud RI

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa:


1) Angka putus sekolah Siswa SMA Provinsi Riau dari Tahun 2015 sampai
dengan 2018 selalu berada dibawah angka putus sekolah nasional, namun
di tahun 2014 berada diatas angka nasional.
2) Angka putus sekolah siswa SMA Provinsi Riau tahun 2015 sampai dengan
2017 mengalami penurunan dan turun signifikan pada tahun 2017 dan
mengalami kenaikan kembali di tahun 2018.
3) Seperti halnya angka putus sekolah siswa SMA Provinsi, angka putus
sekolah nasional tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 mengalami
kondisi yang fluktuatif, dan di tahun 2018 mengalami kenaikan dibanding
tahun sebelumnya.
4) Angka putus sekolah siswa SMK Provinsi, sejak 2014 sampai dengan 2017
menurun secara signifikan dari 2,20% di tahun 2012 menjadi 0,05% ditahun
2017 dan mengalami kenaikan kembali ditahun 2018.
Kondisi angka putus sekolah SMA dan SMK Kabupaten/Kota se Provinsi
Riau Tahun 2018 tergambar dalam tabel dan grafik berikut ini:

Tabel 2.13
APTS Sekolah Menengah Atas Kabupaten/Kota se Provinsi Riau Tahun 2018

Sekolah Menengah Atas (SMA)


NO Kab/Kota
Jumlah siswa Siswa Putus Sekolah % Putus Sekolah
1 2 3 4 5
1 Kab. Bengkalis 19.950 59 0,30%
2 Kab. Indragiri Hilir 12.963 153 1,18%
3 Kab. Indragiri Hulu 8.317 62 0,75%
4 Kab. Kampar 20.084 181 0,90%
5 Kab. Kep.Meranti 5.141 71 1,38%
6 Kab. Kuantan Singingi 7.891 74 0,94%
7 Kab. Pelalawan 8.661 62 0,72%
8 Kab. Rokan Hilir 19.549 278 1,42%

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 49


Sekolah Menengah Atas (SMA)
NO Kab/Kota
Jumlah siswa Siswa Putus Sekolah % Putus Sekolah
1 2 3 4 5
9 Kab. Rokan Hulu 10.533 121 1,15%
10 Kab. Siak 12.832 92 0,72%
11 Kota Dumai 5.860 27 0,46%
12 Kota Pekan Baru 23.353 69 0,30%
Provinsi Riau 155.134 1.249 0,81%
Sumber : Buku Saku Pendidikan

Tabel 2.14
Angka Putus Sekolah SMK Kabupaten/Kota se Provinsi Riau
Tahun 2018
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
NO Kab/Kota Siswa Putus
Jumlah siswa % Putus Sekolah
Sekolah
1 2 3 4 5
1 Kab. Bengkalis 6.791 116 1,71
2 Kab. Indragiri Hilir 5.317 49 0,92
3 Kab. Indragiri Hulu 7.383 103 1,40
4 Kab. Kampar 6.364 181 2,84
5 Kab. Kep.Meranti 1.756 71 4,04
6 Kab. Kuantan Singingi 5.121 169 3,30
7 Kab. Pelalawan 5.656 61 1,08
8 Kab. Rokan Hilir 6.991 525 7,51
9 Kab. Rokan Hulu 9.214 143 1,55
10 Kab. Siak 7.385 155 2,10
11 Kota Dumai 6.965 109 1,56
12 Kota Pekan Baru 28.440 443 1,56
Provinsi Riau 97.383 2.125 2,18
Sumber : Buku Saku Dinas Pendidikan Provinsi Riau Tahun 2018

Penyebab terjadinya putus sekolah antara lain adalah karena faktor


ekonomi, minat peserta didik untuk bersekolah yang rendah, perhatian orang
tua yang kurang, fasilitas belajar yang kurang mendikung serta faktor budaya
dan lokasi atau letak sekolah.
1) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor pertama penyebab anak putus sekolah.
Ketidakmampuan keluarga anak untuk membiayai segala proses yang
dibutuhkan selama menempuh pendidikan atau sekolah dalam satu
jenjang tertentu. Pencanangan dan pelaksanaan program pendidikan
menengah universar belum berimplikasi secara maksimal terhadap
penurunan jumlah anak putus sekolah.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 50


2) Kurang perhatian orang tua
Kurangnya perhatian orang trua merupakan faktor kedua penyebab anak
putus sekolah. Rendahnya perhatian orang tua terhadap anak dapat
disebabkan karena kondisi ekonomi keluarga atau rendahnya pendapatan
orang tua anak, sehingga perhatian orang tua lebih banyak tercurah pada
upaya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
3) Fasilitas pembelajaran yang kurang memadai
Fasilitas pembelajaran di sekolah yang kurang memadai seperti fasilitas
yang tersedia (alat, bahan dan media), buku pelajaran dan sebagainya
merupakan faktor ketiga penyebab anak putus sekolah. Kebututuhan dan
fasilitas belajar yang dibutuhkan siswa tidak dapat dipenuhi dapat
menyebabkan turunnya minat anak yang pada akhirnya menyebabkan
putus sekolah.
4) Minat anak
Rendahnya minat anak dapat disebabkan oleh perhatian orang tua yang
kurang, jarak antara tempat tinggal anak dengan sekolah yang
jauh,fasilitas belajar yang kurang dan pengaruh lingkungan sekitarnya.
Tingkat pendidikan masyarakat rendah yang diikuti oleh rendahnya
kesadaran tentang pentingnya pendidikan, ketidakmampuan ekonomi
keluarga dalam menopang biaya pendidikan yang berdampak terhadap
masalah psikologi anak sehingga anak tidak bisa bersosialisasi dengan
baik dalam pergaulan dengan teman sekolahnya selain itu peranan
lingkungan sangat berpengaruh terhadap minat anak bersekolah.
5) Budaya
Budaya adalah hal-hal yang terkait dengan kebiasaan masyarakat
sekitarnya. Rendahnya kesadaran orang tua dan atau masyarakat akan
pentingnya arti pendidikan. Perilaku masyarakat pedesaan dalam
menyekolahkan anaknya lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan.
Mereka beranggapan tanpa sekolahpun anak-anak mereka dapat hidup
layak seperti anak lainnya yang bersekolah, oleh karena di desa jumlah
anak yang tidak berskolah lebih banyak dan mereka dapat hidup layak,
maka kondisi seperti itu dijadikan landasan dalam menentukan masa
depan anaknya.
Pandangan banyak anak banyak rejeki membuat masyarakat di pedesaan
lebih banyak mengarahkan anaknya yang masih usia sekolah untuk
membantu orang tua dalam mencari nafkah.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 51


6) Lokasi Sekolah
Lokasi atau letak sekolah merupakan faktor keenam yang mampu
menyebabkan anak putus sekolah. Jarak yang jauh dengan akses yang
sulit merupakan hal hal yang harus dipertimbangkan oleh masyarakat
untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya. Alat transportasi yang kurang
serta jarak antara rumah dengan sekolah yang cukup jauh, akses yang
sangat sulit dan keselamat pun dianggap perlu dipertimbangkan.
Dalam rangka menekan angka putus sekolah terutama yang disebabkan
karena faktor ekonomi, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya
diantaranya adalah melaksanakan kebijakan penyaluran Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Paket C, Bantuan
Siswa Miskin (BSM), Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB).
Penyebab dari peserta didik putus sekolah tidak hanya karena faktor
ekonomi, untuk itu program menurunkan angka putus sekolah yang
dilaksanakan kedepan harus juga yang dapat mengatasi permasalahan yang
menyebabkannya seperti putus sekolah yang disebabkan karena kurangnya
minat anak dan kurangnya fasilitas pembelajaran dapat diatasi dengan
menumbuhkan minat anak melalui pemenuhan fasilitas pembelajaran. Selain
itu melalui program PKPLK layanan pendidikan akan lebih terjangkau bagi
siswa yang karena faktor geografis dan ekonomi tidak dapat melanjutkan
pendidikan. Melalui SMA terbuka, SMP/SMA satu atap dan pemanfaatan
teknologi serta memfasilitasi peserta didik putus sekolah untuk mengikuti
pendidikan Nonformal dan informal.
Angka Putus Sekolah Menengah Provinsi Riau dari Tahun 2016 sampai
dengan 2017 mengalami naik turun, di tahun 2016 peserta didik
SMA/MA/SMK/SMALB putus sekolah adalah sebesar 0,34%, mengalami
peningkatan di Tahun 2016 dan Tahun 2017 masing-masing menjadi 0,96% dan
1,59% dan di Tahun 2017mengalami penurunan menjadi 0,63%.
2.3.1.3Akreditasi Sekolah Menengah
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikann
Nasional Bab XVI Bagian Kedua pasal 60 tentang Akreditasi, berbunyi sebagai
berikut: I) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan
satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan; 2) Akreditasi terhadap program dan satuan
pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 52


akuntabilitas publik; dan 3) Akreditasi di lakukan atas dasar kriteria yang
bersifat terbuka.
Sejalan dengan hal di atas, dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 86 dinyatakan hal-hal
sebagai berikut: 1) Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/satuan
pendidikan; 2) Kewenangan akreditasi sebagaimana di maksud pada ayat (1)
dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang di beri kewenangan oleh
Pemerintah untuk melakukan akreditasi; 3) Akreditasi sebagaimana di maksud
pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan
secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan
instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.
Sesuai dengan target Perubahan Renstra, capaian kinerja persentase
SMA/SMK terakreditasi Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.15
Tabel Capaian Persentase SMA/SMK Terakreditasi Minimal B
Sasaran Strategis Indikator Tahun 2017 Tahun 2018
Kinerja
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
1 2 6 7 8 6 7 8
Meningkatnya Persentase 64,74% 72,70% 112,30% 95,00% 81,49% 86,56%
Aksesibilitas dan SMA
Mutu Terakreditasi
Pendidikan Minimal B
Persentase 64,74% 29,00% 44,79% 45,40% 54,19% 119,89%
SMK
Terakreditasi
Minimal B

Sesuai dengan Target Perjanjian, pada tahun 2018 Dinas Pendidikan


mentargetkan persentase SMA terakreditasi minimal B sebesar 95,00%,
terealisasi sebesar 81,49%, dengan capaian kinerja sebesar 86,56%. Jika
dibandingkan dengan realisasi persentase tahun 2017 maka persentase SMA
terakreditasi mengalami Penurunan sebesar 25,74%. Sedangkan Target
Persentase SMK terakreditasi minimal B sebesar 44,79%, terealisasi sebesar
54,19%, dengan capaian kinerja sebesar 119,89%. Jika dibandingkan dengan
realisasi persentase tahun 2017 maka persentase SMK terakeditasi mengalami
kenaikan sebesar 75,10%.
Data dalam grafik dibawah ini menggambarkan bahwa sebagian besar
12% SMA di Provinsi Riau belum terakreditasi dari jumlah sekolah SMA yang

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 53


diakreditasi oleh BAN yaitu 439 sekolah dan juga karena sekolah yang
akreditasinya masa berlakunya selama 5 tahun telah habis sehingga di himbau
kepada Sekolah untuk memperbarui penilaian akreditasinya. Sekolah SMA
terakreditasi A sebesar 49,89%, berakreditasi nilai B sebesar 31,60%, dan
berakreditasi C sebesar 6,32%.
Grafik 2.6
Persentase Nilai Akreditasi SMA Provinsi Riau
Tahun 2018

NILAI AKREDITASI SMA NILAI


AKREDITASI
NILAI
AKREDITASI TT
NILAI
C 12%
NILAI AKREDITASI
6% A
AKREDITASI
B 50%
32%

Tabel 2.16
Persentase Nilai Akreditasi SMA se Provinsi Riau
Tahun 2018
NILAI AKREDITASI
Jumlah
JENJANG
Sekolah yang
SEKOLAH A A B B C C TT TT diakreditasi

SMA 49,89% 221 31,60% 140 6,32% 28 11,29% 50 439

Sumber: Data Referensi Pendidikan (BAN-SM)

Tabel 2.17
Perkembangan Persentase Nilai Akreditasi SMA se Provinsi Riau
Tahun 2015-2018
NO TAHUN JENJANG NILAI AKREDITASI Nilai Akreditasi
SEKOLAH A B C TT Minimal B (A+B)
1 2015 SMA 37,2% 29,7% 12,4% 20,7% 66,90%
2 2016 SMA 28,3% 26,6% 10,2% 34,9% 54,90%
3 2017 SMA 45,50% 27,20% 5,50% 21,7% 72,70%
4 2018 SMA 49,89% 31,60% 6,32% 11,29% 81,49%
Sumber: Data Referensi Pendidikan (BAN-SM) (Updating data bulan Maret 2019)

Tabel 2.17 diatas menggambarkan bahwa persentase SMA terakreditasi


minimal B dari tahun 2014 sampai tahun 2018 berfluktuasi tiap tahunnya. Pada Tahun
2015 Persentase SMA terakreditasi minimal B sebesar 66,90% sedangkan di tahun
2016 sebesar 54,90% mengalami penurunan yaitu sebesar 12%. Pada Tahun 2017
Persentase SMA terakreditasi minimal B sebesar 72,70% jika dibandingkan dari tahun
2015 mengalami kenaikan sebesar 17,80%. Pada tahun 2018 Persentase SMA

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 54


terakreditasi minimal B sebesar 81,49% jika dibandingkan dengan tahun 2017
mengalami kenaikan sebesar 8,79%.

Grafik 2.7
Persentase Nilai Akreditasi SMK Provinsi Riau (Program Keahlian) Tahun 2018

NILAI
NILAI AKREDITASI A,
AKREDITASI TT, 36.37%
42.03%

NILAI NILAI
AKREDITASI C, AKREDITASI B,
3.14% 17.82%

Tabel 2.18
Persentase Nilai Akreditasi SMK se Provinsi Riau Tahun 2018
Jumlah Program
NILAI AKREDITASI keahlian yang
JENJANG diakreditasi
SEKOLAH
A A B B C C TT TT

17,82 42,0
SMK 36,37% 347 170 3,14% 30 401 948
% 3%
Sumber: Data Referensi Pendidikan (BAN-SM)

Data tabel 3.11 ini menggambarkan bahwa sebagian besar yaitu 42,03%
SMK (menurut program keahlian) di Provinsi Riau belum terakreditasi dari
jumlah sekolah SMK berdasarkan program keahlian yang diakreditasi oleh
BAN yaitu 948 dan juga karena program keahlian SMK yang akreditasinya
masa berlakunya selama 5 tahun telah habis sehingga di himbau kepada
Sekolah untuk memperbarui penilaian akreditasinya. Sekolah SMK
terakreditasi A (program keahlian) sebesar 36,37%, berakreditasi nilai B
sebesar 17,82%, dan berakreditasi C sebesar 3,14%.

Tabel 2.19
Perkembangan Persentase Nilai Akreditasi SMK (Program Keahlian)
se Provinsi Riau Tahun 2015 - 2018

NO TAHUN JENJANG NILAI AKREDITASI Nilai Akreditasi


SEKOLAH A B C TT Minimal B (A+B)
1 2015 SMK 25,0% 16,9% 6,9% 51,2% 41,90%
2 2016 SMK 60,8% 34,0% 5,3% 0 94,80%
3 2017 SMK 18,80% 10,20% 1,80% 69,2% 29,00%
4 2018 SMK 36,37% 17,82% 3,14% 42,03% 54,19%
Sumber: Data Referensi Pendidikan (BAN-SM) (Updating data bulan Maret 2019)

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 55


Tabel 2.19 diatas menggambarkan bahwa persentase SMK terakreditasi
minimal B (program keahlian) dari tahun 2014 sampai tahun 2018 berfluktuasi
tiap tahunnya. Pada Tahun 2015 Persentase SMK terakreditasi minimal B
sebesar 41,90% sedangkan di tahun 2016 sebesar 94,80% mengalami kenaikan
yang cukup signifikan yaitu sebesar 52,90%. Pada Tahun 2017 Persentase SMK
terakreditasi minimal B sebesar 29,00% jika dibandingkan dari tahun 2017
mengalami penurunan kembali yang sangat signifikan sebesar 65,80%. Pada
tahun 2018 Persentase SMA terakreditasi minimal B sebesar 54,19% jika
dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 25,19%.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU Sekolah
yang terakreditasi minimal B adalah sebagai berikut.
1) Banyak sekolah/madrasah di daerah terpencil yang belum siap untuk
diakreditasi.
2) Partisipasi pengelola program/lembaga pendidikan masih rendah karena
belum melihat kepentingan (urgency) akreditasi sekolah dan belum jelas
civileffect-nya.
3) Sinergi antara BAN Sekolah Madrasah, BAP sebagai lembaga
akreditasi/penjaminan mutu dengan Dinas Pendidikan belum optimal.
4) Keterlambatan penyelesaian administrasi akreditasi dari satuan
pendidikan.
5) Masa berlakunya Akreditasi yang sudah habis, tetapi belum diakreditasi
kembali oleh BAN-SM
6) Kompetensi staf pada tingkat satuan pendidikan dalam membuat evaluasi
diri sekolah (EDS) masih kurang
7) Kemampuan sekolah dalam memenuhi 8 standar nasional pendidikan
masih kurang Melihat beberapa kendala dan hambatan yang dihadapi
tersebut di atas, beberapa langkah antisipasi yang akan dilakukan di masa
datang adalah sebagai berikut:
1) Mengusahakan keberlangsungan dukungan dana dari APBD Provinsi
dan pihak terkait lainnya untuk membantu sekolah memenuhi 8
standar nasional pendidikan.
2) Menyusun jadwal dan rencana kegiatan dan mengkoordinasikan
dengan pihak-pihak yang terkait Program/kegiatan akreditasi
3) Meningkatkan sosialisasi menyeluruh kepada seluruh unit terkait di
propinsi dan kabupaten/kota mengenai pentingnya penjaminan mutu
pendidikan melalui akreditasi sesuai dengan amanat Undang-undang

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 56


Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005.
4) Meningkatkan koordinasi untuk bersinergi antara BAN S/M, BAP
dengan Dinas Pendidikan provinsi dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota untuk bersama-sama meningkatkan mutu
pendidikan melalui pemenuhan 8 SNP, terutama dalam
meningkatkan:
(1) Kemampuan sekolah untuk beradaptasi dengan perubahan
(2) Kemampuan sekolah dalam pengorganisasian programsekolah
(3) Kemampuan Tim Pengembang Sekolah
(4) Kemampuan Sekolah dalam Pengembangan nuansa akademik
(5) Kemampuan Sekolah dalam Pencapaian PrestasiAkademik
(6) Kemampuan Sekolah dalam Pencapaian Prestasi NonAkademik
(7) Kemampuan Sekolah dalam Mengembangkan Nilai‐Nilai Karakter
(8) Kemampuan Sekolah dalam Mengembangkan BudayaSekolah.

2.3.1.4Kualifikasi Pendidik
Pendidikan adalah masalah yang berhubungan dengan hidup serta
kehidupan. Untuk itulah proses pendidikan semakin berkembang sejalan
dengan perkembangan kehidupan manusia. Pada hakikatnya kedua proses
tersebut menjadi satu dalam proses kehidupan manusia dimana keduanya
tidak terpisahkan.
Proses pendidikan bisa berjalan dengan adanya sarana prasarana, adanya
peserta didik, dan tersedianya tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan
adalah anggota di dalam masyarakat yang mengabdikan diri mereka dan
diangkat untuk menunjang proses pendidikan. Yang masuk kedalam tenaga
kependidikan ada tiga kelompok besar, yaitu kepala satuan pendidikan,
pendidik, dan tenaga kependidikan yang lain.
Kualifikasi didefinisikan sebagai keahlian yang dibutuhkan untuk
melaksanakan sesuatu, atau menduduki suatu jabatan tertentu. Dalam
definisi yang lain, kualifikasi berarti sebagai hal-hal yang menjadi syarat baik
secara akademis serta teknis untuk mengisi jenjang kerja.
Adanya kualifikasi akan mendorong seseorang untuk mempunyai suatu
keahlian atau kecakapan secara khusus. Kualifikasi di dalam dunia pendidikan
dimengerti sebagai keahlian atau kecakapan khusus di bidang pendidikan.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 57


Keahlian ini adalah sebagai pengajar mata pelajaran, sebagai administrasi
pendidikan dan lain sebagainya.
Kualifikasi guru terkadang bisa dilihat dari segi lulusannya. Kualifikasi
untuk guru akan berbeda contohnya untuk guru SD, guru SMP atau guru
SMA. Tentu berbeda sesuai dengan jenjang dan tingkatan. Demikian juga
untuk guru yang mengajar di bangku kuliah maka akan dibutuhkan kualifikasi
yang juga berbeda.
Meningkatnya Persentase kualifikasi guru dihitung dengan
menggunakan rumus sebagaiberikut:

Jumlah Guru Berkualifikasi S1 pada jenjang tertentu


X 100%
Jumlah Seluruh Guru pada jenjang tertentu

Persentase guru berkualifikasi S1 adalah merupakan salah satu


indikator kinerja dari sasaran strategis meningkatnya mutu pendidikan.
Adapun capaian pada masing-masing jenjang dijelaskan sebagai berikut:
Untuk memberikan layanan dalam peningkatan kualifikasi akademik bagi
Guru SMA/SMK diperlukan peran serta pemerintah dan pemerintah provinsi
dalam pemberian bantuan studi peningkatan kualifikasi akademik bagi guru
yang sedang melanjutkan studi ke jenjang S1 atau D-4. Tabel berikut adalah
data kualifikasi guru pada jenjang sekolah menengah (SMA/SMK) :
Tabel 2.20
Data Kualifikasi Guru SMA/SMK Provinsi Riau
Tahun 2018
SMA/SMK
NO Kab/Kota Jumlah Guru berkualisifikasi S1 %
Guru / D IV
1 2 3 4 5
1 Kab. Bengkalis 1.721 1.637 95.12
2 Kab. Indragiri Hilir 1.133 1.043 92.06
3 Kab. Indragiri Hulu 1.044 1.008 96.55
4 Kab. Kampar 1.856 1.786 96.23
5 Kab. Kep.Meranti 525 475 90.48
6 Kab. Kuantan Singingi 1.088 1.065 97.89
7 Kab. Pelalawan 932 908 97.42
8 Kab. Rokan Hilir 1.578 1.480 93.79
9 Kab. Rokan Hulu 1.410 1.341 95.11
10 Kab. Siak 1.297 1.254 96.68
11 Kota Dumai 805 743 92.30
12 Kota Pekan Baru 3.476 3.338 96.03
Provinsi Riau 16.865 16.078 95.33
Sumber Data: Neraca pendidikan Daerah Tahun 2018

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 58


Dengan demikian capaian indikator kinerja meningkatnya persentase
guru berkualifikasi S1/D IV pada Pendidikan Menengah (SMA/SMK) adalah :
Tabel 2.21
Capaian Indakator Kinerja Persentase Guru SMA/SMK
Provinsi Riau Tahun 2018
Sasaran Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja
Strategis Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya Persentase Guru 94.52% 95.29% 100.81% 95.00% 95.33% 100.35%
Aksesibilitas SMA/SMK
dan Mutu Berkualifikasi S1 / D
Pendidikan IV
Pada Tahun 2018 sesuai dengan perjanjian kinerja, Dinas Pendidikan
mentargetkan 94,52% guru SMA/SMK/SLB berkualifikasi S1/DIV. Dari target
tersebut telah terealisasi sebesar 95,33% dengan capaian kinerja sebesar
100,35%.
Jika kita bandingkan dengan realisasi capaian kinerja tahun sebelumnya
yaitu sebesar 95,29% untuk realisasi dan 100,81% untuk capaian kinerja,
maka baik realisasi maupun capaian kinerja tahun 2018mengalami
penurunan sebesar 0,47% ditahun 2017.
Kualifikasi Guru SMA dan SMK di Kabupaten Kota se Provinsi Riau
tergambar pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 2.22
Kualifikasi Guru SMA di Kabupaten/Kota se Provinsi Riau Tahun 2018
SMA
NO Kab/Kota Jumlah Guru berkualisifikasi S1
%
Guru / D IV
1 2 3 4 5
1 Kab. Bengkalis 1.156 1.121 96.97
2 Kab. Indragiri Hilir 727 655 90.10
3 Kab. Indragiri Hulu 563 545 96.80
4 Kab. Kampar 1317 1.280 97.19
5 Kab. Kep.Meranti 399 370 92.73
6 Kab. Kuantan Singingi 633 621 98.10
7 Kab. Pelalawan 541 534 98.71
8 Kab. Rokan Hilir 1131 1.075 95.05
9 Kab. Rokan Hulu 691 545 96.67
10 Kab. Siak 780 763 97.82
11 Kota Dumai 360 336 93.33
12 Kota Pekan Baru 1629 1.600 98.22
Provinsi Riau 9.927 9.568 96.38
Sumber : Neraca pendidikan Daerah Tahun 2018

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 59


Tabel 2.23
Kualifikasi Guru SMK di Kabupaten/Kota se Provinsi Riau Tahun 2018
SMK
NO Kab/Kota Jumlah Guru berkualisifikasi
%
Guru S1 / D IV
1 2 3 4 5
1 Kab. Bengkalis 565 516 91.33
2 Kab. Indragiri Hilir 406 388 95.57
3 Kab. Indragiri Hulu 481 463 96.26
4 Kab. Kampar 539 506 93.88
5 Kab. Kep.Meranti 126 105 83.33
6 Kab. Kuantan Singingi 455 444 97.58
7 Kab. Pelalawan 391 374 95.65
8 Kab. Rokan Hilir 447 405 90.60
9 Kab. Rokan Hulu 719 673 93.60
10 Kab. Siak 517 491 94.97
11 Kota Dumai 445 407 91.46
12 Kota Pekan Baru 1.847 1.738 94.10
Provinsi Riau 6.938 6.510 93.83

Sumber : Neraca pendidikan Daerah Tahun 2018

Dari data tersebut diatas, persentase jumlah guru SMA berkualifikasi


S1/DIV terendah adalah di Kabupaten Indragiri Hilir (90,10%), tertinggi di
Kabupaten Pelalawan (98,71%), sedangkan persentase jumlah guru SMK
berkualifikasi S1/D IV terendah di Kabupaten Kepulauan Meranti (83,33%),
dan tertinggi di Kabupaten Kuantan Singingi (97,58%).

Capaian Kinerja Dinas Pendidikan dapat dilihat pada Tabel T-C.23 dan tabel
TC.-24 adalah sebagai berikut :

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 60


2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Layanan Dinas Pendidikan
Pencapaian visi, misi dan perwujudan program unggulan dari Gubernur
dan Wakil Gubernur dalam bidang pendidikan sebagaimana tersebut diatas akan
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
Berdasarkan pada identifikasi permasalahan pelayanan Dinas Pendidikan, maka
yang menjadi Tantangan dan peluang dalam pencapaian visi, misi dan
perwujudan program unggulan Gubernur Riau bidang pembangunan pendidikan
antara lain adalah:
2.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan Pendidikan
Tantangan Pengembangan Pelayanan Pendidikan di Provinsi Riau sebagai berikut:
1. Di era globalisasi ini, Provinsi Riau menghadapi berbagai tantangan dan
peluang di bidang pendidikan karena harus bersaing dan dituntut agar output
penidikan dapat mengikuti perkembangan.
2. Tantangan yang dihadapi oleh pendidik dan tenaga kependidikan adalah
menuntut manusia yang mandiri sehingga peserta didik harus dibekali
dengan kecakapan hidup (lifeskill) melalui proses belajar dan aktifitas yang
memadai, proses pembelajaran, seorang guru atau pendidik yang dituntut
untuk lebih kreatif dan inovatif terutama dalam menentukan model dan
metode yang tepat agar pembentukan kecakapan hidup siswa berhasil,
pembentukan kecakapan hidup tentu saya diarahkan dan berlandaskan
potensi hidup dan budaya provinsi riau, memanfaatkan peluang-peluang
yang ada dan diharapkan mampu mencapai keberhasilan pendidik sesuai
dengan visi Pemerintah Provinsi Riau.
3. Tantangan selanjutnya yaitu mana yang belum terpenuhinya kualifikasi
tenaga pendidik, pemenuhan sarana dan prasarana dasar sesuai dengan SPM
wajib pelayanan dasar bidang pendidikan pada semua jenjang pendidikan,
program wajib belajar 12 tahun yang belum berjalan secara maksimal dan
fleksibilitas anggaran dana pemerintah daerah untuk pendidikan relatif
terbatas untuk pembangunan pendidikan.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 63


2. Peluang Pengembangan Pelayanan Pendidikan
Sekalipun dalam upaya pencapaian pelayanan Dinas Pendidikan Provinsi
Riau dihadapkan pada hambatan dan tantangan di atas, namun dalam
pelaksanaannya juga terdapat kondisi yang merupakan peluang dan faktor
pendorong bagi upaya pencapaian pelayanan. Peluang tersebut diantaranya
adalah :
1. Diterbitkannya berbagai regulasi bidang pendidikan yang memberikan daya
dukung bagi pelaksanaan kebijakan pendidikan.
2. Menguatnya komitmen Pemerintah dan DPRD terhadap dukungan alokasi
pembiayaan pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD.
3. Meningkatnya pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi bagi pembangunan pendidikan
4. Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja terampil
5. Munculnya organisasi-organisasi baru di bidang pendidikan yang dapat
menjadi mitra dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.
6. Meningkatnya peran serta pelaku usaha melalui program Corporate Social
Responbility (CSR) untuk pendidikan.
7. Meningkatnya Partisipasi Potensi Dunia Usaha dan Industri di Provinsi Riau
dalam proses Pengembangan Pendidikan Kejuruan.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 64


BAB III
ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Pendidikan
Berdasarkan peraturan daerah Provinsi Riau Nomor 47 Tahun 2018 Tentang
kedudukan susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata kerja Dinas Pendidikan
Provinsi Riau terkait dengan pencapaian layanan pendidikan, melihat hasil
pencapaian tahun sebelumnya diidentifkasi permasalahan sebagai berikut :
1. Aksesibilitas Pendidikan
2. Kualitas Tenaga Pendidikan
3. Mutu Pendidikan dan Relevansi Pendidikan
Identifikasi permasalahan Pendidikan beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya dapat dilihat pada tabel T-B.35 sebagai berikut :
TABEL T-B.35
NO MASALAH POKOK MASALAH AKAR MASALAH
(Tujuan & Sasaran) (Strategi) (Arah Kebijakan)
1 Belum Terwujudnya
Pendidikan Wajib Belajar
12 Tahun
1.1 Masih Rendahnya 1. Masih Rendahnya - Masih kurangnya
Aksesibilitas terhadap Ketersediaan Sarana dan prasarana
Pelayanan Pendidikan Sarana dan Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Prasarana
Khusus dan Layanan Pendidikan
Khusus
- Sarana dan prasarana
Pendidikan yang tidak
merata

- Masih Banyaknya
Sarana prasarana
Pendidikan dalam
kondisi rusak
- Masih terbatasanya
jangkauan terhadap
layanan pendidikan

2. Keterjangkauan - Belum terpenuhinya


dalam kebutuhan operasional
mendapatkan penyelenggaran
layananan Pendidikan
pendidikan masih
sulit
- Masih Adanya Siswa
Miskin yang tidak dapat

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 65


melanjutkan Sekolah
- Masih adanya Biaya-
biaya Lain pada
Sekolah
(yang dibebankan
kepada Peserta Didik)
- Jarak Sekolah dengan
Pemukiman yang relatif
jauh

1.2 Masih Rendahnya Kualitas 1. Kualitas Pendidik - Kualifikasi Guru


tenaga Pendidik dan dan Tenaga dibawah D-IV / S-1
Kependidikan Kependidikan
masih Rendah
- Rendahnya Kualitas /
Kompetensi Tenaga
Pendidik

1.3 Masih rendahnya Mutu a. Keterbatasan - Media Pembelajaran


dan Relevansi Pendidikan Penyediaan Siswa yang masih
bagi peserta didik Fasilitas Belajar belum terpenuhi
siswa
- Alat Praktek dan Alat
labor yang masih belum
terpenuhi

b. Rendahnya - Rendahnya
Kompetensi Dasar kemampuan
yang dimiliki oleh pemahaman akademik
peserta Didik bagi peserta didik

c. Ketidaksesuaian - Kurangnya / tidak ada


Pendidikan sikronisasi kurikulum
Kejuruan dengan SMK dengan DUDI
Ketersediaan (Dunia Usaha dan
Lapangan Kerja Dunia Industri)
- Payung Hukum / sangsi
terhadap perusahaan
yang tidak respon baik
dengan pihak SMK /
Pemerintah
- Kurang terpenuhinya
sertifikasi profesi bagi
peserta didik SMK dari
Lembaga Sertifikasi
Profesi

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 66


3.2.Telaah Visi, Misi Program Kepala Daerah
Dalam rangka mendukung pencapaian visi, misi dan program Gubernur Riau
tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Riau berdasarkan tugas pokok dan fungsinya
berkewajiban terhadap upaya pencapaian misi ke 1 yaitu Mewujudkan Sumber Daya
manusia yang beriman, berkualitas dan berdaya saing global melalui pembangunan
manusia seutuhnya.
Pada misi ke 1 ini Dinas Pendidikan Provinsi Riau bertanggung jawab
terhadap pencapaian pembangunan bidang pendidikan yang berkeadilan khususnya
pada sasaran meningkatnya angka rata-rata lama sekolah, meningkatnya angka
harapan lama sekolah, meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pendidikan
bermutu, kesesuaian dan kesetaraan penyelenggaraan pendidikan Menengah dan
PKPLK.
Faktor-faktor penghambat dan pendorong Pelayanan Pendidikan yang
dapat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini :
TABEL 3.2
FAKTOR PENGHAMBAT DAN FAKTOR PENDORONG PELAYANAN
PENDIDIKAN YANG DAPAT MEMPENGARUHI PENCAPAIAN
VISI DAN MISI KEPALA DAERAH

NO Misi/Program Kdh Permasalahan Faktor


sesuai Tusi PD Pelayanan PD Penghambat Pendorong
1 Misi Kdh
Mewujudkan Sumber 1. Masih 1. Akses dan 1. Diterbitkannya
Daya manusia yang rendahnya daya Perda Wajib
beriman, berkualitas akses tampung Belajar 12 Tahun
dan berdaya saing masyarakat yang masih
global melalui terhadap belum
pembangunan pelayanan maksimal
manusia seutuhnya pendidikan
2. Kondisi 2. Tersedianya
sarana dan pendanaan
prasarana untuk
belajar yang Penyediaan
mengalami layanan
kerusakan pendidikan,
sejalan dengan
komitmen
pemerintah
provinsi riau
untuk
mengalokasikan
20% dari APBD
ditambah

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 67


dengan
pendanaan
bersumber dari
APBN
3. Masih 3. Tersedianya
terdapat usia pendanaan
sekolah pada untuk
jenjang Penyediaan
pendidikan layanan
disabilitas pendidikan,
yang belum sejalan dengan
atau tidak komitmen
bersekolah pemerintah
provinsi riau
untuk
mengalokasikan
20% dari APBD
ditambah
dengan

4. Ketersediaan 4. Tersedianya
ruang kelas pendanaan
dan peralatan untuk
pendidikan Penyediaan
yang masih layanan
kurang pendidikan,
sejalan dengan
komitmen
pemerintah
provinsi riau
untuk
mengalokasikan
20% dari APBD
ditambah
dengan
5. Masih Adanya
rendahnya Dukungan
motivasi Masyarakat,
orang tua dan Organisasi,
siswa Perusahaan
terhadap terhadap
Pendidikan pendidikan
6. Tingkat Adanya
Perekonomia Dukungan
n Masyarakat Masyarakat,
/ kemiskinan Organisasi,
penduduk Perusahaan
terhadap
pendidikan

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 68


7. Faktor Adanya
geografi Dukungan
(Jarak Masyarakat,
sekolah yang Organisasi,
jauh) Perusahaan
terhadap
pendidikan
2 Masih 1. Kualitas 1. Tersedianya
Rendahnya Tenaga Pendanaan
Kualitas / Mutu Pendidik yang Untuk
Pendidikan masih Rendah Peningkatan
Kualitas Tenaga
Pendidik.

2. Penyediaan 2. Tersedianya
Fasilitas Pendanaan
Belajar siswa untuk
masih belum Peningkatan
maksimal Mutu
Pembelajaran
Siswa

3. Pelaksanaan 3. Tersedianya
Ujian Nasional pendanaan
Berbasis untuk
Komputer penyediaan
(UNBK) yang media
belum pelaksanaan
seluruhnya UNBK
Sekolah
melakukan
UNBK
3 Relevansi 1. Ketidaksesuai 1. Adanya
an Pendidikan Dukungan
Kejuruan Masyarakat,
dengan Organisasi,
Ketersediaan Perusahaan
Lapangan terhadap
Kerja pendidikan

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 69


2. Ketidaksiapan
kemampuan
Kognitif dan
Teknikal
untuk
melanjutkan
Pendidikan

3 Program
1. Program
Penyelenggaraan
Menengah
2. Program
Pendidikan
Khusus dan
Layanan Khusus
3. Program Bantuan
Operasional
Sekolah
4. Program
peningkatan Mutu
Pendidikan dan
Tenaga
Kependidikan

3.3. Telaah Rencana Strategis KL dan Renstra Kabupaten/Kota


Faktor-faktor Penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari Pelayanan
Pendidikan yang mempengaruhi permasalahan Pelayanan Dinas Pendidikan Provinsi
Riau ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementrian Pendidikan Provinsi
Riau ataupun Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (Dinas Pendidikan dan
Olahraga Kab. Kuansing) dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini :
TABEL 3.3
Faktor Penghambat dan Pendorong dari Pelayanan Pendidikan ditinjau dari
Renstra KL dan Renstra Kab/Kota

NO Renstra KL dan Permasalahan Faktor


Renstra Kab/Kota Pelayanan PD
Penghambat Pendorong
1 Sasaran jangka a. Pemenuhan 1. Pelaksanaan wajib 1. Penyediaan
Menengah hak belajar pendidikan Pendidikan
Kementrian terhadap 12 tahun belum Gratis
Pendidikan dan pelayanan maksimal dan Pendidikan
Kebudayaan RI pendidikan Berkualitas menengah
dasar yang SMA/SMK/SLB
berkualitas
belum
maksimal

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 70


• Tujuan Strategis b. Belum - pemenuhan hal 2. Tenaga
seluruh terhadap Pendidik yang
penduduk pelayanan telah memiliki
memperoleh pendidikan dasar Kompetensi
layanan yang berkualitas dan Distribusi
akses belum maksimal, Tenaga
pendidikan masih ada Pendidik yang
menengah permasalahan dari merata.
yang segi pemerataan
berkualitas baik sisi spasial
maupun tingkat
evaluasi.
1. Penguatan c. Relevansi - belum seluruh 3. Partisipasi
Peran siswa, Pendidikan penduduk Orang tua
Guru, Tenaga menengah memperoleh dalam proses
kependidikan, kejuruan layanan akses penyelenggaraa
Orang Tua dan dengan pendidikan n pendidikan
aparatur kebutuhan menengah yang
Institusi dunia kerja berkualitas karena
Pendidikan belum masih banyaknya
dalam maksimal kecamatan yang
Ekosistem belum memiliki
Pendidikan. SMA/MA/SMK
menjadi penyebab
kantung-kantung
putus sekolah.
Perbedaan
kemampuan
ekonomi sangat
tinggi serta
keterbatasan fisik
masih menjadi
kendala.
2. Pemberdayaan - relevansi 4. Masyarakat
Pelaku Budaya pendidikan yang sangat
dalam menengah peduli
melestarikan kejuruan dengan
Kebudayaan kebutuhan dunia
kerja belum
maksimal, ini
dikarenakan
tingkat
pengangguran
lulusan smk yang
masih relatif lebih
rendah
dibandingkan
kelulusan SMA.
Jumlah rata rata
penghasilan yang
tidak terlalu
berbeda antara
kelulusan SMA
dan SMK.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 71


Ketidakselarasan
antara dunia kerja
dan dan kualitas
lulusan SMK
merupakan faktor
yang mendorong
rendahnya
penyerapan
lulusan SMK pada
dunia kerja
3. Peningkatan 2. lemahnya 5. Industri yang
Akses PAUD, pelaksanaan berperan
Diskdas, kurikulum 2013 penting
Dikmen, karena
Dikmas dan keterbatasan
pendidikan materi ajar serta
Anak masih masih
berkebutuhan rendahnya
Khusu pemahaman
pendidik, kepala
sekolah dan orang
tua
4. Peningkatan 3. jumlah dan 6. Organisasi
mutu dan distribusi guru Profesi yang
relevansi yang masih perlu berkontribusi
pembelajaran tata secara lebih besar
yang baik. Karena
berorientasi proses rekrutmen
pada guru belum
pembentukan terintegrasi antar
karakter. daerah sehingga
banyak daerah
yang kelebihan
guru sementara
daerah lainya
mengalami
kekurangan guru.
Pemenuhan
kekurangan guru
didaerah 3T akan
sulit terlaksana
karena
terbatasnya
ketersediaan
guru.
keterbatasan
distribusi guru
antara lain
disebabkan oleh
terbatasnya
dalam kapasitas
pemerintah
kab/kota dalam
mengolah

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 72


perekrutan,
penempatan,dan
peningkatan,mutu
guru secara
efektif dan
efisien, kurangnya
komitmen untuk
menegakkan
peraturan dalam
pengangkatan
guru berdasarkan
kriteria mutu yang
ketat dan
kebutuhan aktual
kab/kota.
5. Peningkatan 4. pemanfaatan 7. Pemerintah
Jati diri bangsa anggaran yang berperan
melalui pendidikan belum Optimal,
pelestarian dan efektif dan Berdasarkan
diplomasi efisien, hal ini hasil
kebudayaan disebabkan amandemen
serta penerapan UUD 1945 IV
pemakaian anggaran 20% (keempat)
bahasa sebagai APBN belum Tahun 2002
pengantar dapat sepenuhnya yaitu tentang
pendidikan dinikmati pendidikan
masyarakat. bentuk
Proses pengguna dukungan
anggaran pemerintah
pendidikan yang telah
berasal dari APBN dituangkan
melalui dalam pasal 31
mekanisme ayat 1,2,3,4 dan
transfer daerah 5. khusus untuk
belum dukungan
sepenuhnya pendidikan
transparan dan secara eksplisit
belum berdampak dituangkan
langsung pada pasal 31 ayat 4
peningkatan mutu berbunyi
layanan negara
pendidikan memprioritaska
didaerah. Masih n anggaran
terjadinya pendidikan
inefisiensi dalam sekurang-
pembiayaan kurangnya 20%
pendidikan antara dari APBN serta
lain , pengelolaan APBD untuk
dan distribusi memenuhi
guru yang kurang kebutuhan
baik, rasio guru penyelenggaraa
dan murid yang n nasional.
makin rendah,
pemanfaatan BOS

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 73


lebih banyak
untuk guru
dibandingkan
dengan
peningkatan
kualitas
pembelajaran,
penggunaan
belanja transfer
kedaerah melalui
DAU dan DAK
untuk bidang
pendidikan belum
optimal dan
pengeluaran
untuk guru
meningkat karena
bertambahnya
jumlah guru dan
jenis pengeluaran
(termasuk karena
sertifikasi)
6. Peningkatan 8. Bonus
Sistem Tata Demografi
Kelola yang
transparan dan
Akuntabel
dengan
Melibatkan
Publik.

Sasaran 
Strategis
1. Meningkatkan
Perilaku positif
Siswa
2. Meningkatkan
partisipasi
orang tua dan
pemangku
kepentingan
yang terlibat
dalam
pendidikan.
3. Meningkatkan
Kualitas sikap
guru dan
tenaga
pendidikan
dalam
kepribadian,
sprirtual dan
sosial

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 74


4. Meningkatan
peran pelaku
budaya dalam
melindungi,
mengembangk
an dan
memanfaatkan
kebudayaan
5. Meningkatkan
akses
pendidikan
anak usia dini
dan pendidikan
masyarakat di
seluruh
propinsi,
kabupaten dan
kota
6. Meningkatkan
angka
partisipasi
penduduk usia
pendidikan
dasar dan
menengah
7. Meningkatkan
mutu
pendidikan
anak usia dini
dan pendidikan
masyarakat
yang
berwawasan
gender dan
pendidikan
untuk
pembangunan
berkelanjutan
8. Meningkatkan
mutu layanan
dan lulusan
pendidikan
dasar dan
menengah
9. Meningkatkan
Profesionalism
e dan distribusi
guru dan
tenaga
pendidikan
10. Meningkatkan
lembaga/satua
n pendidikan
dan pemangku

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 75


kepentingan
yang
menyelenggar
akan
pendidikan
keluarga.

2 Sasaran Jangka
Menengah
Dinas
Pendidikan dan
Olahraga Kab.
Kuansing
Tujuan 1
1. Meningkatnya 1. Masih terdapat 1. Adanya
Ketersediaan beberapa gedung Komitmen dan
layanan sekolah yang dukungan
pendidikan belum layak. pimpinan
bagi anak usia daerah
sekolah pada
setiap jenjang
pendidikan
formal, non
formal dan
pendidikan
masyarakat
2. Meningkatnya 2. APK, APM 2. Adanya
Ketersediaan SMP/MTs belum Rencana
sarana dan optimal. Pembangunan
prasarana Jangka
pendidikan Menengah
yang memadai Daerah.
pada setiap
jenjang
pendidikan
formal, non
formal dan
pendidikan
masyarakat
3. Meningkatnya 3. Adanya sebagian 3. Adanya dana,
ketersediaan pendidik yang sarana, dan
pendidik dan belum layak prasarana
tenaga mengajar, belum pendidikan.
kependidikan merata dan
yang memadai berkemampuan
dan merata akademik yang
pada setiap sesuai dengan
jenjang standar.
pendidikan
4. Menurunnya 4. Ketersediaan 4. Tersedianya
jumlah anak Sarana dan pendidik dan
usia sekolah prasarana tenaga
yang tidak penunjang mutu kependidikan.
sekolah pada pendidikan belum

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 76


setiap jenjang optimal.
pendidikan

5. Meningkatnya 5. Belum adanya TK 5. Banyaknya


jumlah anak Negeri Pembina di penduduk usia
usia sekolah setiap kecamatan. sekolah.
yang
melanjutkan
pendidikan
pada setiap
jenjang
pendidikan
Tujuan 2 6. Belum Optimalnya 6. Adanya
penyelenggaraan trasportasi dan
Sekolah Binaan komunikasi.
Khusus dan
pembinaan sekola
biasa.
1. Meningkatnya 7. Rendahnya 7. Adanya
persentase tingkat disiplin wewenang
kelulusan dan pengelola Dinas
rerata nilai pendidikan. Pendidikan,
ujian Nasional Kepemudaan
serta ujian dan Olahraga
sekolah pada Kabupaten
setiap jenjang Kuantan
pendidikan Singingi dalam
menerbitkan
Surat Izin
Operasional
bagi lembaga
pendidikan baik
formal maupun
non formal.
2. Meningkatnya 8. Manajemen 8. Adanya
ketersediaan pendidikan wewenang
sarana sebagian masih Dinas
prasarana dipegang oleh Pendidikan
penunjang aparatur yang untuk menindak
mutu belum layak dan pelanggaran
pendidikan kurang memiliki peraturan bagi
yang memadai daya inovasi. aparat
pada setiap pendidikan.
jenjang
pendidikan
3. Meningkatnya 9. Kurangnya minat 9. Adanya lahan
Kompetensi belajar siswa. untuk
guru dan pembangunan
tenaga unit sekolah
kependidika baru, ruang
yang kelas dan ruang
berkualitas penunjang
pada setiap lainnya.
jenjang

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 77


pendidikan

4. Meningkatnya 10. Masih kurangnya 10. Adanya Badan


pelaksanaan fasilitas sarana Akredasi
pengelolaan olahraga bagi Sekolah (BAS)
dan penataan siswa dan
guru yang masyarakat
merata pada umum
setiap jenjang
pendidikan
5. Meningkatkan 11. Wadah-wadah
pemasyarakata pendidik dan
n nilai-nilai tenaga
budaya melayu kependidikan
melalui belum optimal
kurikulum (MGMP, KKG, K3S
muatan lokal dan MKKS ) serta
pada setiap organisasi
jenjang kepemudaan dan
pendidikan klub olahraga.
6. Meningkatnya 12. Ketersediaan
prestasi Sistem Informasi
pemuda dan Layanan
olahraga baik Pendidikan
di tingkat berbasis
daerah, Teknologi
nasional Informasi yang
maupun belum optimal
internasional
Tujuan 3
1. Meningkatnya
Jumlah sekolah
yang
memenuhi
Standar
Nasional
Pendidikan
(SNP)
2. Meningkatnya
sistem
informasi
pelayanan
pendidikan
yang efektif
dan efisien
3. Meningkatkan
peran serta
masyarakat,
Dunia Usaha
dan Industri
dalam

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 78


penyelenggara
an pendidikan

Tujuan 4
1. Mengoptimalk
an pengelolaan
organisasi
kepemudaan
yang
berkualitas
2. Meningkatkan
kegiatan
pengembanga
n keterampilan
pemuda yang
kreatif dan
produktif
3. Meningkatkan
kerjasama
antara
pemerintah
dan swasta
dalam
pembinaan
pemuda dan
olahraga
Tujuan 5
1. Meningkatkan
prestasi
olahraga
daerah baik
ditingkat
daerah,
nasional
maupun
internasional
2. Meningkatkan
ketersediaan
sarana dan
prasarana
olahraga yang
memadai
3. Meningkatkan
pembinaan
cabang
olahraga
unggulan dan
berprestasi

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 79


3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS)
Berdasarkan dari program pembangunan daerah yang telah dijabarkan pada tabel
6.3 RPJMD untuk dinas pendidikan provinsi Riau tidak termasuk dalam kajian tata
ruang wilayah dan juga kajian lingkungan hidup Strategis (KLHS). Kajian Lingkungan
hidup Strategis (KLHS) memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar pembangunan dengan memperhatikan potensi dampak
pembangunan melalui penyusunan rekomendasi perbaikan berupa antisipasi,
mitigasi, adaptasi dan/atau kompensasi program.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis


Berdasarkan kajian atas faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung terhadap kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Riau, maka
ditetapkan isu-isu strategis Dinas Pendidikan Provinsi Riau sebagai berikut :
1. Masih adanya Kesenjangan Aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan
yang berkualitas khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan
masyarakat di daerah ataupun di perkotaan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan fasilitas pendidikan, kesulitan menjangkau lokasi pendidikan dan
rendahnya kemampuan ekonomi orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke
jenjang yang lebih tinggi.
2. Masih adanya Kesenjangan Kualitas pendidikan antara perkotaan dengan di
daerah. Hal ini disebabkan perbedaan ketersediaan fasilitas pendidikan
dan belum meratanya penyebaran guru dan Penerapan kurikulum 2013 yang
belum maksimal
3. Belum terdapatnya kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan dengan
ketersediaan lapangan pekerjaan.
4. Rendahnya kuantitas dan kualitas sarpras pendidikan menengah terutama
kejuruan
5. Belum optimalnya pendataan semua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) usia
sekolah berkesempatan menikmati layanan pendidikan yang sesuai
6. Terbatasnya jumlah tenaga pendidik pada pendidikan khusus dan layanan
khusus

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 80


Tabel T-C.25.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pendidikan Provinsi Riau

TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA


No TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/SASARAN TAHUN
2020 2021 2022 2023 2024
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Mewujudkan Pendidikan 1 Rata-rata Lama Sekolah 8,97 9,04 9,11 9,18 9,24
Wajib Belajar 12 tahun
2 Harapan Lama Sekolah 13,57 13,74 13,92 14,10 14,28

1 Meningkatnya ketersediaan dan 1 APK SMA/MA/SMK/ SMLB/Paket C 85,26 85,56 85,86 86,16 86,46
keterjangkauan akses Pendidikan
2 APM SMA/MA/SMK/ SMLB/Paket C 62,09 62,59 63,09 63,09 64,09
Menengah dan Pendidikan Khusus
dan Layanan Khusus 3 Angka Putus Sekolah 1,01 1,00 0,9 0,8 0,7

2 Meningkatnya kualitas pendidik dan 1 Persentase guru SMA/SMK yang telah 95,44 95,94 96,44 96,94 97,44
tenaga kependidikan memenuhi kualifikasi D4/S1

3 Meningkatnya Mutu dan Relevansi 1 Persentase Sekolah SMA yang 82,63 82,83 83,03 83,23 83,43
Pendidikan serta peningkatan mutu berakreditasi minimal B
siswa/peserta didik 2 Persentase program keahlian SMK yang 54,83 55,03 55,23 55,43 55,63
berakreditasi minimal B

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 83


BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN DINAS PENDIDIKAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah


Untuk merealisasikan misi Kepala Daerah, perlu dirumuskan tujuan dan
sasaran jangka menengah tahun 2019-2024 yang lebih jelas guna menggambarkan
ukuran-ukuran terlaksananya misi Kepala Daerah.
4.1.1 Tujuan Dan Sasaran
Tujuan strategis Dinas Pendidikan tahun 2019-2024 adalah “Mewujudkan
Pendidikan Wajib Belajar 12 tahun”.
Adapun Indikator program Sasaran/kinerja adalah sebagai berikut :
- Rata-Rata Lama Sekolah
- Harapan Lama Sekolah
4.1.2 Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Riau (2019—2024)
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan
pendidikandiperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang
harus dicapai pada tahun 2024. Sasaran strategis adalah Dinas Pendidikan Provinsi
Riau adalah :
1. Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan akses Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK).
 Adapun Indikator Sasaran/kinerja adalah sebagai berikuit:
1) APK SMA/MA/SMALB/Paket C (%)
2) APM SMA/MA/SMALB/Paket C (%)
3) Angka Putus Sekolah

2. Meningkatnya Kualitas Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK).
 Adapun Indikator Sasaran/ kinerja adalah sebagai berikut :
- Persentase guru SMA/SMK yang telah memenuhi kualifikasi D4/S1

3. Meningkatnya Mutu dan Relevansi Pendidikan serta peningkatan mutu


siswa/peserta didik.
 Adapun Indikator Sasaran/kinerja adalah sebagai berikut:
1) Persentase sekolah SMA yang berakreditasi minimal B
2) Persentase program keahlian SMK yang berakreditasi minimal B.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 81


Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah beserta indikator kinerja Dinas
Pendidikan Provinsi Riau disajikan dalam Tabel T-C.25 sebagai berikut :

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 82


BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Pendidikan Tahun 2019 – 2024 dirumuskan
pada tujuan dan dan sasaran strategis yang mengacu pada Rencana Pemerintah
Jangka Menengah Pemerintah Provinsi Riau dan Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 – 2024 dan evaluasi capaian pembangunan
pendidikan sampai tahun 2018.Pada bagian ini akan disajikan beberapa hal terkait
dengan strategi dan arah kebijakan

5.1 Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Pendidikan


Strategi dan arah kebijakan Dinas Pendidikan Tahun 2019-2024 dirumuskan
berdasarkan pada misi ke-satu Gubernur terpilih, tujuan dan sasaran strategis yang
mengacu pada Rencana Pemerintah Jangka Menengah Pemerintah Provinsi Riau dan
Rencana Strategis Kementerian Pendidikandan Kebudayaan Tahun 2019-2024 dan
evaluasi capaian pembangunan pendidikan sampai Tahun 2018. Strategi danarah
kebijakan ini juga memperhatikan komitmen Kemendiknas dan Dinas Pendidikan
untuk meningkatkan kualitas/mutu, relevansi dan daya saing pendidikan,
mensukseskan pelaksanaan pendidikan universal serta memperkuat dan
memperluas pemanfaatan TIK untuk pendidikan.
Strategi dan arah kebijakan pendidikan disusun untuk memberikan arah dan
pedoman bagi pengelolaan pendidikan terkait dengan cara-cara yang diperlukan
untuk mencapai sasaran-sasaran strategis yang menggambarkan tujuan-tujuan
strategis.Telaah terhadap sasaran-sasaranstrategis yang telah diuraikan pada bagian
sebelumnya akan terlihat adanya sejumlah komponen yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan layanan pendidikan di Provinsi Riau. Kebutuhan tersebut
mencakup , sarana dan prasarana, , SDM dan pemanfaatan.

5.1.1 Strategi
Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan strategis
yang telah ditetapkan melalui pencapaian sasaran-sasaran strategis dari tujuan
strategis tersebut.Tiap strategi menjelaskan komponen-komponen penyelenggaraan
layanan pendidikan yang harus disediakan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis
dari tiap tujuan strategis. Komponen-komponen tersebut antara lain meliputi
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, sistem pembelajaran, data
dan informasi, dana, serta sistem dan prosedur yang bermutu. Dalam pemilihan
strategi juga mempertimbangkan disparitas antar wilayah, gender, sosial ekonomi,

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 84


serta antar satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dan masyarakat,
strategi Dinas Pendidikan Provinsi Riau adalah :
1. Sasaran :
1) Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan akses pendidikan
menengah dan pendidikan khusus dan layanan khusus.
 Strategi :
 meningkatnya sarana dan prasarana untuk pemenuhan akses
pendidikan.
 Peningkatan akses Pendidikan bagi masyarakat miskin
2) Meningkatkan kualitas Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
 Strategi :
 Meningkatkan kualifikasi Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
 Meningkatkan kompetensi Tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan
3) Meningkatkan Mutu dan Relevansi Pendidikan serta peningkatan mutu
siswa / peserta didik.
 Strategi :
 Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk peningkatan
mutu sesuai standar nasional Pendidikan serta peningkatan mutu
siswa
 Optimalisasi terhadap implementasi regulasi Pendidikan
 Peningkatan kemampuan guru agar proses pembelajaran
berkualitas
 Meningkatkan relevansi Pendidikan Kejuruan dengan Dunia Usaha
dan Dunia Industri (DUDI).

5.1.2 Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan Tahun 2019 - 2024


Strategi sebagaimana dirumuskan pada bagian sebelumnya dipergunakan
untuk menentukan arah kebijakan pembangunan pendidikan periode lima
tahunyang akan datang. Berikut ini akan diuraikan beberapa arah kebijakan bidang
pendidikan sesuai dengan RPJMD adalah :
 Strategi :
1) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pemenuhan akses
pendidikan.
 Adapun arah kebijakannya adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB).
b. Revitalisasi sekolah.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 85


c. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB).
d. Rehabilitasi Sekolah SMA dan SMK pada Wilayah I,II,III dan IV.
e. Pengadaan perlengkapan Meubiler dan Media Pembelajaran
pada wilayah I,II,III dan IV.
f. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur pendukung pada
Wilayah I,II,III dan IV.
g. Peningkatan pusat layanan Autis.
2) Peningkatan Partisipasi Sekolah.
 Adapun arah kebijakannya adalah sebagai berikut :
a. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Nasional dan
Pemberian Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
b. Pemberian beasiswa bagi siswa dan mahasiswa miskin yang tidak
mampu.
 Strategi:
1) Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan.
 Adapun arah kebijakannyaadalah sebagai berikut:
a. Pemberian beasiswa pendidikan bagi tenaga pendidikan .
b. Pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi Tenaga
Pendidikan dan Guru Produktif pada Pendidikan SMK.
c. Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
d. Penyediaan Tenaga Pendidikan untuk PKLK (Guru SLB dan Guru
Sekolah Inklusi yang berkompeten.
e. Peningkatan kesejahteraan Guru Marjinal.
 Strategi :
1) Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana untuk peningkatan mutu
sesuai Standar Nasional Pendidikan dan peningkatan mutu siswa.
 Adapun arah kebijakannya adalah sebagai berikut :
a. Pembangunan Ruang Perpustakaan, Pembangunan
Laboratorium kimia,fisika, biologi, Ruang komputer, Ruang
Praktek dan Ruang Multimedia.
b. Penyediaan sarana pendukung pembelajaran, penyediaan
komputer untuk penyiapan UNBK dan penyediaan media
pembelajaran berbaris teknologi informasi, penyediaan alat
praktek bagi siswa SMK.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 86


c. Kegiatan siswa dalam beragam jenis serta mengembangkan
kegiatan olimpiade dan festival berjenjang hingga ke tingkat
nasional bahkan Internasional
2) Meningkatkan Relevansi Pendidikan Kejuruan dengan dunia kerja.
 Adapun arah kebijakannya adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya Pendidikan Vokasi
b. Meningkatnya lulusan SMK untuk Masuk di Dunia Keja.
Strategi dan arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk tahun 2019-
2024 dapat dilihat dari Tabel T-C.26 sebagai berikut :

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 87


Tabel TC-26
Tujuan, Sasaran, Startegi, dan Kebijakan

VISI : Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia (RIAU BERSATU)

MISI I : Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, berkualitas dan berdaya saing global melalui pembangunan manusia seutuhnya.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Mewujudkan Pendidikan Wajib 1 Meningkatnya ketersediaan dan 1 Meningkatkan sarana dan prasarana untuk a. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Sarana dan Prasarana
Belajar 12 Tahun keterjangkauan akses Pendidikan pemenuhan akses pendidikan Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus

2 Peningkatan Akses Pendidikan Bagi a. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan
Masyarakat Miskin Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) dan Beasiswa Bagi
Siswa Miskin Yang Kurang Mampu

2 Meningkatnya Kualitas Tenaga Pendidik 1 Meningkatkan Kualifikasi dan Kompetensi a. Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi Bagi Tenaga
dan Tenaga Kependidikan Menengah dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidik
Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
(PKLK)

3 Meningkatnya Mutu dan Relevansi 1 Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana a. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Untuk Peningkatan
Pendidikan serta peningkatan mutu untuk peningkatan mutu sesuai Standar Mutu sesuai Standar Mutu Pendiidkan dan Standar Pelayanan
siswa/peserta didik Nasional Pendidikan serta peningkatan mutu Minimal
siswa

2 Optimalisasi terhadap implementasi regulasi a. Meningkatkan proses pembelajaran


pendidikan
b. Meningkatkan Kompetisi / Daya Saing Peserta Didik

3 Peningkatan kemampuan guru agar proses a. Optimalisasi kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia
pembelajaran berkualitas Industri (DUDI)
b. Menyusun regulasi penyelenggaraan SMK dan Pembentukan
Tim Revitalisasi SMK

4 Meningkatkan Relevansi Pendidikan Kejuruan a. Optimalisasi Kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi
dengan Dunia Kerja dan Meningkatkan Keahlian Peserta Didik

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 88


BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Dalam rangka memberikan layanan dasar di Bidang Pendidikan sebagaimana


Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyelenggarakan program – program
pembangunan bidang pendidikan yang diorientasikan untuk mendukung pencapaian
visi, misi dan program Gubernur, programtersebut adalah sebagai berikut :
1. Program Penyelenggaraan Pendidikan Menengah
Program ini dilakukan untuk mendukung sasaran:
 meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan akses Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus.
 Meningkatkan Mutu dan Relevansi Pendidikan serta peningkatan mutu
siswa/ peserta didik. Adapun indikator program adalah sebagai berikut:
a. APK SMA Sederajat
b. APM SMA Sederajat
c. Akreditasi sekolah SMA Sederajat dengan nilai minimal B
d. Persentase program keahlian SMK yang berakreditasi minimal B
2. Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
Program ini dilakukan untuk mendukung sasaran meningkatkan
ketersediaan dan keterjangkauan akses Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus. Adapun indikator program adalah
sebagai berikut:
a. Persentase anak berkebutuhan khusus yang mendapatkan akses
pendidikan.
3. Program Bantuan Operasional Sekolah
Program ini dilakukan untuk mendukung sasaran meningkatkan
ketersediaan dan keterjangkauan akses Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus. Adapun indikator program adalah
sebagai berikut:
a. Menurunnya angka putus sekolah.
5. Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Program ini dilakukan untuk mendukung misi kelima gubernur Riau
Menwujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan Pelayanan Publik
Yang Prima Berbasis Teknologi Informasi dengan tujuan Meningkatkan
kinerja ASN dan dan Pelayanan Publik. Adapun indikator program adalah
sebagai berikut:

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 89


a. kualifikasi guru SMA/SMK dengan tingkat kependidikan > D4/S1
b. Jumlah siswa miskin yang dibantu
c. Jumlah siswa dan mahasiswa yang diberikan beasiswa
6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilakukan untuk mendukung misi kelima gubernur Riau
Menwujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan Pelayanan Publik
Yang Prima Berbasis Teknologi Informasi dengan tujuan Meningkatkan
kinerja ASN dan dan Pelayanan Publik.Adapun indikator program adalah
sebagai berikut:
a. Persentase pemenuhan kebutuhan pelayanan Administrasi
Perkantoran.
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilakukan untuk mendukung misi kelima gubernur Riau
Menwujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan Pelayanan Publik
Yang Prima Berbasis Teknologi Informasi dengan tujuan Meningkatkan
kinerja ASN dan dan Pelayanan Publik.Adapun indikator program adalah
sebagai berikut:
a. Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana Aparatur

Dengan adanya 7 (Tujuh) program tersebut dengan indikator kinerja


program (outcome) dan kegiatan (output) masing-masing diharapkan dapat
mendukung Tujuan dan Sasaran Provinsi Riau lima tahun kedepan. Indikator kinerja
adalah suatu ukuran keberhasilan suatu program dan kegiatan, baik kuantitatif dan
kualitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang dapat
menggambarkan skala atau tingkatan yang digunakan sebagai alat kegiatan
pemantauan dan evaluasi, baikkinerja input, output, outcome, benefit dan impact
sesuai dengan sasaran rencana. Selain itu indicator kinerja juga berfungsi :
1. Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan (ex-ante),
tahap pelaksanaan (on–going), atau setelah tahap kegiatan selesai dan berfungsi
(ex-post).
2. Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang dicapai
dalam perwujudan dari tujuan sasaran yang ditujukan. Adapun rencana program
dan kegiatan, indiKator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
disajikan pada Tabel T-C27 berikut ini.

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 90


Tabel T-C 27

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Pendidikan

Target Kinerja Program dan Kerangka


Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Data Capaian Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Kondisi Kinerja pada akhir periode
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18

Meningkatkan Meningkatnya Persentase Pemenuhan


PROGRAM PELAYANAN
Kualitas SDM Aksesibilitas dan 0.0.00.01. Kebutuhan Pelayanan 100 Persen 100 Persen 16.673.313.849,00 100 Persen 17.595.362.712,50 100 Persen 18.805.425.077,23 100 Persen 20.195.157.239,07 100 Persen 21.626.831.921,73 100 Persen 94.896.090.799,53
ADMINISTRASI PERKANTORAN
yang Beriman dan Mutu Pendidikan Administrasi Perkantoran
Berdaya Saing 00.01.001. Penyediaan Jasa Surat menyurat Jumlah Surat yang Dikirim - 9000 Surat 150.000.000,00 9000 Surat 165.000.000,00 9000 Surat 181.500.000,00 9000 Surat 199.650.000,00 9000 Surat 219.615.000,30 45000 Surat 915.765.000,30
Penyediaan Jasa Komunikasi,
00.01.002. Jumlah rekening yang dibayar 12 12 Rekening 1.999.965.000,00 12 Rekening 2.100.000.000,00 12 Rekening 2.310.000.000,00 12 Rekening 2.541.000.000,00 12 Rekening 2.795.100.000,00 60 Rekening 11.746.065.000,00
Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Peralatan dan Jumlah peralatan dan perlengkapan
00.01.003. 12 54 Unit 578.160.000,00 54 Unit 600.000.000,00 54 Unit 660.000.000,00 54 Unit 725.000.000,00 54 Unit 797.500.000,00 270 Unit 3.360.660.000,00
Perlengkapan Kantor kantor yang disediakan
Rentang waktu penyediaan jasa
00.01.004. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 12 12 Bulan 969.012.000,00 12 Bulan 1.065.913.200,00 12 Bulan 1.172.504.520,00 12 Bulan 1.289.754.972,00 12 Bulan 1.418.830.469,00 60 Bulan 5.916.015.161,00
kebersihan kantor
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Jumlah kendaraan dinas/operasional
00.01.006. Perizinan Kendaraan - 16 Unit 300.000.000,00 16 Unit 330.000.000,00 16 Unit 363.000.000,00 16 Unit 399.300.000,00 16 Unit 440.230.000,30 80 Unit 1.832.530.000,30
yang dipelihara
Dinas/Operasional
Jumlah Jenis Alat Tulis Kantor yang
00.01.007. Penyediaan Alat Tulis Kantor 12 35 Jenis 1.200.000.000,00 35 Jenis 1.200.000.000,00 35 Jenis 1.320.000.000,00 35 Jenis 1.452.000.000,00 35 Jenis 1.597.200.000,30 175 Jenis 6.769.200.000,30
disediakan
Penyediaan Barang Cetakan Dan Jumlah jenis laporan yang dicetak
00.01.008. 12 17 Jenis 1.174.650.050,00 17 Jenis 1.174.650.100,00 17 Jenis 1.292.115.110,00 17 Jenis 1.421.326.621,00 17 Jenis 1.563.459.283,10 85 Jenis 6.626.201.164,10
Penggandaan dan digandakan
Jumlah komponen instalasi
Penyediaan Komponen Instalasi
00.01.009. listrik/penerangan bangunan kantor 12 9 Jenis 100.000.000,00 9 Jenis 119.463.933,00 9 Jenis 131.410.326,23 9 Jenis 144.551.358,85 9 Jenis 159.006.494,74 45 Jenis 654.432.112,82
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
yang disediakan
Jumlah makanan dan minuman yang
00.01.010. Penyediaaan Makan dan Minuman 12 1887 Porsi 1.328.086.799,00 1887 Porsi 1.460.895.479,50 1887 Porsi 1.606.985.027,00 1887 Porsi 1.698.217.184,00 1887 Porsi 1.868.038.902,40 9435 Porsi 7.962.223.391,90
disediakan
Rapat-Rapat Koordinasi Dan Frekuensi rapat koordinasi dan
00.01.011. 12 418 Kali 1.800.000.000,00 418 Kali 1.980.000.000,00 418 Kali 2.193.870.094,00 418 Kali 2.413.257.103,22 418 Kali 2.488.085.771,30 2090 Kali 10.875.212.968,52
Konsultasi Ke Luar Daerah konsultasi keluar daerah
Penyediaan Jasa Administrasi Jumlah Tenaga Administrasi Kantor
00.01.012. - 235 OB 4.213.440.000,00 235 OB 4.213.440.000,00 235 OB 4.213.440.000,00 235 OB 4.213.440.000,00 235 OB 4.213.440.000,29 1175 OB 21.067.200.000,29
Kantor yang Disediakan
00.01.013. Penyediaan Jasa Keamanan Kantor Jumlah tenaga satpam yang disediakan - 23 OB 360.000.000,00 23 OB 396.000.000,00 23 OB 435.600.000,00 23 OB 480.160.000,00 23 OB 527.076.000,00 115 OB 2.198.836.000,00
Penyelenggaraan Cabang Dinas
Terselenggaranya cabang Dinas
00.01.021. Pendidikan Provinsi Riau Wilayah - 12 Bulan 500.000.000,00 12 Bulan 560.000.000,00 12 Bulan 580.000.000,00 12 Bulan 638.000.000,00 12 Bulan 701.800.000,00 60 Bulan 2.979.800.000,00
Pendidikan Provinsi Riau
Regional I
Penyelenggaraan Cabang Dinas
Terselenggaranya cabang Dinas
00.01.022. Pendidikan Provinsi Riau Wilayah - 12 Bulan 500.000.000,00 12 Bulan 560.000.000,00 12 Bulan 580.000.000,00 12 Bulan 638.000.000,00 12 Bulan 701.800.000,00 60 Bulan 2.979.800.000,00
Pendidikan Provinsi Riau
Regional II
Penyelenggaraan Cabang Dinas
Terselenggaranya cabang Dinas
00.01.023. Pendidikan Provinsi Riau Wilayah - 12 Bulan 500.000.000,00 12 Bulan 560.000.000,00 12 Bulan 580.000.000,00 12 Bulan 638.000.000,00 12 Bulan 701.800.000,00 60 Bulan 2.979.800.000,00
Pendidikan Provinsi Riau
Regional III
Penyelenggaraan Cabang Dinas
Terselenggaranya cabang Dinas
00.01.024. Pendidikan Provinsi Riau Wilayah - 12 Bulan 500.000.000,00 12 Bulan 560.000.000,00 12 Bulan 580.000.000,00 12 Bulan 638.000.000,00 12 Bulan 701.800.000,00 60 Bulan 2.979.800.000,00
Pendidikan Provinsi Riau
Regional IV
Persentase Pelaksanaan
Pengelolaan Barang Milik Daerah
00.01.037. Pengelolaan Barang Milik Daerah - 80 Persen 500.000.000,00 80 Persen 550.000.000,00 80 Persen 605.000.000,00 80 Persen 665.500.000,00 80 Persen 732.050.000,00 400 Persen 3.052.550.000,00
OPD
OPD
Meningkatkan Meningkatnya PROGRAM PENINGKATAN
Persentase Pemenuhan Sarana
Kualitas SDM Aksesibilitas dan 0.0.00.02. SARANA DAN PRASARANA 100 Persen 100 Persen 1.820.000.000,00 100 Persen 1.920.647.594,52 100 Persen 2.052.733.724,71 100 Persen 2.204.431.974,83 100 Persen 2.360.708.522,25 100 Persen 10.358.521.816,31
Dan Prasarana Aparatur
yang Beriman dan Mutu Pendidikan APARATUR
Berdaya Saing Pengadaan Perlengkapan Gedung Jumlah perlengkapan gedung kantor
00.02.007. - 18 Unit 220.000.000,00 18 Unit 231.000.000,00 18 Unit 247.484.036,71 18 Unit 264.807.919,00 18 Unit 283.344.473,30 90 Unit 1.246.636.429,01
Kantor yang diadakan
Pengadaan Peralatan Gedung Jumlah peralatan gedung kantor
00.02.009. - 6 Unit 250.000.000,00 6 Unit 262.500.000,00 6 Unit 280.875.000,00 6 Unit 300.536.250,00 6 Unit 321.573.787,50 30 Unit 1.415.485.037,50
Kantor yang disediakan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Jumlah ruang gedung kantor yang
00.02.012. 12 15 Ruang 500.000.000,00 15 Ruang 534.647.594,52 15 Ruang 569.399.688,00 15 Ruang 609.257.665,65 15 Ruang 651.905.702,25 75 Ruang 2.865.210.650,42
Kantor dipelihara
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil
00.02.013. Jumlah mobil jabatan yang dipelihara - 5 Unit 200.000.000,00 5 Unit 210.000.000,00 5 Unit 224.700.000,00 5 Unit 240.429.000,00 5 Unit 257.259.030,00 25 Unit 1.132.388.030,00
Jabatan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Jumlah kendaraan dinas/operasional
00.02.014. 15 12 Unit 400.000.000,00 12 Unit 420.000.000,00 12 Unit 449.400.000,00 12 Unit 480.858.000,00 12 Unit 514.518.060,00 60 Unit 2.264.776.060,00
Kendaraan Dinas/Operasional yang dipelihara
Pemeliharaan Rutin/Berkala Jumlah peralatan gedung kantor
00.02.016. 20 45 Unit 250.000.000,00 45 Unit 262.500.000,00 45 Unit 280.875.000,00 45 Unit 308.543.140,18 45 Unit 332.107.469,20 225 Unit 1.434.025.609,38
Peralatan Gedung Kantor yang dipelihara
Meningkatkan Meningkatnya 86,46
APK SMA Sederajat 83,87 Persen; 85,26 Persen; 85,56 Persen; 85,86 Persen; 86,16 Persen; 86,46 Persen;
Kualitas SDM Aksesibilitas dan Persen;
yang Beriman dan Mutu Pendidikan 75,55
Berdaya Saing PROGRAM PENYELENGGARAAN APM SMA Sederajat 63,81 Persen; 67,17 Persen; 69,32 Persen; 71,51 Persen; 73,68 Persen; 75,55 Persen;
1.1.01.15. 309.434.262.403,00 326.546.248.212,25 349.003.376.931,95 374.794.935.246,74 401.364.890.292,34 Persen; 1.761.143.713.086,28
PENDIDIKAN MENENGAH
Akreditasi sekolah SMA Sederajat 83,43
81,49 Persen; 82,63 Persen; 82,83 Persen; 83,03 Persen; 83,23 Persen; 83,43 Persen;
dengan nilai minimal B Persen;

Jumlah Ruang SMA yang di


01.15.002. Revitalisasi SMA Wilayah II - 2 Ruang 0 2 Ruang 1.800.000.000,00 2 Ruang 1.836.000.000,00 2 Ruang 1.872.720.000,00 2 Ruang 1.910.174.400,00 10 Ruang 7.418.894.400,00
Revitalisasi
Jumlah Ruang SMA yang di
01.15.003. Revitalisasi SMA Wilayah III - 2 Ruang 0 2 Ruang 1.800.000.000,00 2 Ruang 1.836.000.000,00 2 Ruang 1.872.720.000,00 2 Ruang 1.910.174.400,00 10 Ruang 7.418.894.400,00
Revitalisasi
Jumlah Ruang SMA yang di
01.15.004. Revitalisasi SMA Wilayah IV - 2 Ruang 0 2 Ruang 1.873.719.069,00 2 Ruang 1.911.193.450,15 2 Ruang 1.949.417.319,00 2 Ruang 1.988.405.665,00 10 Ruang 7.722.735.503,15
Revitalisasi
Jumlah Ruang Kelas SMA yang di
01.15.006. Rehabilitasi SMA Wilayah I - 180 Ruang 6.490.814.850,00 180 Ruang 6.490.814.850,00 180 Ruang 6.620.631.147,00 180 Ruang 6.753.043.769,94 180 Ruang 6.888.104.645,34 900 Ruang 33.243.409.262,28
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas SMA yang di
01.15.007. Rehabilitasi SMA Wilayah II - 300 Ruang 11.718.734.800,00 300 Ruang 11.718.734.800,00 300 Ruang 12.890.608.280,00 300 Ruang 15.948.059.653,79 300 Ruang 17.727.973.087,20 1500 Ruang 70.004.110.620,99
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas SMA yang di
01.15.008. Rehabilitasi SMA Wilayah III - 90 Ruang 2.728.385.000,00 90 Ruang 2.782.952.700,00 90 Ruang 2.838.611.754,00 90 Ruang 2.895.383.989,08 90 Ruang 2.953.291.668,86 450 Ruang 14.198.625.111,94
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas SMA yang di
01.15.009. Rehabilitasi SMA Wilayah IV - 120 Ruang 3.540.290.000,00 120 Ruang 3.540.290.000,00 120 Ruang 3.611.095.800,00 120 Ruang 3.683.317.716,00 120 Ruang 3.756.984.070,44 600 Ruang 18.131.977.586,44
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas SMA yang di
01.15.010. Rehabilitasi SMA Kota Pekanbaru - 70 Ruang 1.895.877.360,00 70 Ruang 1.895.877.360,00 70 Ruang 1.933.794.907,00 70 Ruang 1.972.470.805,14 70 Ruang 2.011.920.221,24 350 Ruang 9.709.940.653,38
Rehabilitasi
Jumlah Unit Sekolah Baru SMA yang
01.15.013. Pembangunan USB SMA Wilayah III - 1 Sekolah 3.488.000.000,00 1 Sekolah 3.488.000.000,00 1 Sekolah 3.836.800.000,00 1 Sekolah 4.220.480.000,00 1 Sekolah 4.642.595.377,00 5 Sekolah 19.675.875.377,00
dibangun
Jumlah Unit Sekolah Baru SMA yang
01.15.014. Pembangunan USB SMA Wilayah IV - 1 Sekolah 3.465.638.750,00 1 Sekolah 3.465.638.750,00 1 Sekolah 3.812.202.625,00 1 Sekolah 4.193.422.887,50 1 Sekolah 4.612.765.176,25 5 Sekolah 19.549.668.188,75
dibangun
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.016. - 12 Ruang 3.915.000.000,00 39 Ruang 3.915.000.000,00 39 Ruang 4.306.500.000,00 39 Ruang 4.737.150.000,00 39 Ruang 5.210.865.000,00 168 Ruang 22.084.515.000,00
(RKB) SMA Wilayah I dibangun
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.017. - 16 Ruang 5.035.000.000,00 16 Ruang 5.035.000.000,00 16 Ruang 5.538.500.000,00 16 Ruang 6.092.350.000,00 16 Ruang 6.701.585.000,00 80 Ruang 28.402.435.000,00
(RKB) SMA Wilayah II dibangun
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.018. - 6 Ruang 1.890.000.000,00 6 Ruang 1.890.000.000,00 6 Ruang 1.927.800.000,00 6 Ruang 1.966.356.000,00 6 Ruang 2.005.683.120,00 30 Ruang 9.679.839.120,00
(RKB) SMA Wilayah III dibangun
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.019. - 10 Ruang 5.867.434.500,00 10 Ruang 5.867.434.500,00 10 Ruang 6.454.177.950,00 10 Ruang 7.099.595.745,34 10 Ruang 7.809.555.319,87 50 Ruang 33.098.198.015,21
(RKB) SMA Wilayah IV dibangun
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.020. - 4 Ruang 624.400.000,00 4 Ruang 624.400.000,00 4 Ruang 636.888.000,00 4 Ruang 649.625.760,00 4 Ruang 662.618.275,20 20 Ruang 3.197.932.035,20
(RKB) SMA Kota Pekanbaru dibangun

Renstra Dinas Pendidikan 2019 - 2024 91


Target Kinerja Program dan Kerangka
Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Data Capaian Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Kondisi Kinerja pada akhir periode
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Jenis media pembelajaran yang di
Pengadaan Media Pembelajaran penuhi / Jumlah Sekolah yang
01.15.021. - 13 Sekolah 2.597.790.000,00 13 Sekolah 2.597.790.000,00 13 Sekolah 2.857.569.000,00 13 Sekolah 3.143.325.900,00 13 Sekolah 3.457.658.490,00 65 Sekolah 14.654.133.390,00
SMA Wilayah I terpenuhi alat bantu proses belajar
mengajar
Jenis media pembelajaran yang di
Pengadaan Media Pembelajaran penuhi / Jumlah Sekolah yang
01.15.022. - 21 Sekolah 4.181.100.000,00 21 Sekolah 4.181.100.000,00 21 Sekolah 4.599.210.000,00 21 Sekolah 5.059.131.000,00 21 Sekolah 5.565.044.100,00 105 Sekolah 23.585.585.100,00
SMA Wilayah II terpenuhi alat bantu proses belajar
mengajar
Jenis media pembelajaran yang di
Pengadaan Media Pembelajaran penuhi / Jumlah Sekolah yang
01.15.023. - 14 Sekolah 2.784.600.000,00 14 Sekolah 2.784.600.000,00 14 Sekolah 3.063.060.000,00 14 Sekolah 3.369.366.000,00 14 Sekolah 3.706.302.600,00 70 Sekolah 15.707.928.600,00
SMA Wilayah III terpenuhi alat bantu proses belajar
mengajar
Jenis media pembelajaran yang di
Pengadaan Media Pembelajaran penuhi / Jumlah Sekolah yang
01.15.024. - 16 Sekolah 3.198.400.000,00 16 Sekolah 3.198.400.000,00 16 Sekolah 3.518.240.000,00 16 Sekolah 3.870.064.000,00 16 Sekolah 4.257.070.400,00 80 Sekolah 18.042.174.400,00
SMA Wilayah IV terpenuhi alat bantu proses belajar
mengajar
Jenis media pembelajaran yang di
Pengadaan Media Pembelajaran penuhi / Jumlah Sekolah yang
01.15.025. - 11 Sekolah 2.194.500.000,00 11 Sekolah 2.194.500.000,00 11 Sekolah 2.413.950.000,00 11 Sekolah 2.655.345.000,00 11 Sekolah 2.920.879.500,00 55 Sekolah 12.379.174.500,00
SMA Kota Pekanbaru terpenuhi alat bantu proses belajar
mengajar
Pembangunan dan Peningkatan Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.15.027. Infrastruktur Pendukung SMA di Bangun/ Jumlah Sekolah yang - 13 Sekolah 1.495.000.000,00 13 Sekolah 1.495.000.000,00 13 Sekolah 1.644.500.000,00 13 Sekolah 1.808.950.000,00 13 Sekolah 1.989.845.000,00 65 Sekolah 8.433.295.000,00
Wilayah I memadai infrastrukturnya
Pembangunan dan Peningkatan Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.15.028. Infrastruktur Pendukung SMA di Bangun/ Jumlah Sekolah yang - 21 Sekolah 2.410.000.000,00 21 Sekolah 2.410.000.000,00 21 Sekolah 2.651.000.000,00 21 Sekolah 2.916.100.000,00 21 Sekolah 3.207.710.000,00 105 Sekolah 13.594.810.000,00
Wilayah II memadai infrastrukturnya
Pembangunan dan Peningkatan Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.15.029. Infrastruktur Pendukung SMA di Bangun/ Jumlah Sekolah yang - 14 Sekolah 1.600.000.000,00 14 Sekolah 1.600.000.000,00 14 Sekolah 2.310.000.000,00 14 Sekolah 2.541.000.000,00 14 Sekolah 2.795.100.000,00 70 Sekolah 10.846.100.000,00
Wilayah III memadai infrastrukturnya
Pembangunan dan Peningkatan Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.15.030. Infrastruktur Pendukung SMA di Bangun/ Jumlah Sekolah yang - 16 Sekolah 1.842.000.000,00 16 Sekolah 1.842.000.000,00 16 Sekolah 2.026.200.000,00 16 Sekolah 2.228.820.000,00 16 Sekolah 2.451.702.000,00 80 Sekolah 10.390.722.000,00
Wilayah IV memadai infrastrukturnya
Pembangunan dan Peningkatan Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.15.031. Infrastruktur Pendukung SMA Kota di Bangun/ Jumlah Sekolah yang - 11 Sekolah 1.244.100.000,00 11 Sekolah 1.244.100.000,00 11 Sekolah 1.368.510.000,00 11 Sekolah 1.505.361.000,00 11 Sekolah 1.655.897.100,00 55 Sekolah 7.017.968.100,00
Pekanbaru memadai infrastrukturnya
Jenis Sarana dan Prasarana Labor
Pengadaan Sarana dan Prasarana IPA / Jumlah Sekolah SMA yang
01.15.032. - 105 Sekolah 6.650.000.000,00 105 Sekolah 6.650.000.000,00 105 Sekolah 7.315.000.000,00 105 Sekolah 8.046.500.000,00 105 Sekolah 8.851.150.000,00 525 Sekolah 37.512.650.000,00
Labor IPA SMA terpenuhi Sarana dan Prasarana
Labor IPA
Jenis Meubeler Sekolah yang di
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMA
01.15.033. penuhi / (Jumlah Ruang yang - 30 Ruang 3.105.000.000,00 30 Ruang 3.105.000.000,00 30 Ruang 3.415.500.000,00 30 Ruang 3.757.050.000,00 30 Ruang 4.132.755.000,00 150 Ruang 17.515.305.000,00
Wilayah I
terpenuhi meubiliernya)
Jenis Meubeler Sekolah yang di
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMA
01.15.034. penuhi / (Jumlah Ruang yang - 30 Ruang 3.100.000.000,00 30 Ruang 3.100.000.000,00 30 Ruang 3.410.000.000,00 30 Ruang 3.751.000.000,00 30 Ruang 4.126.100.000,00 150 Ruang 17.487.100.000,00
Wilayah II
terpenuhi meubiliernya)
Jenis Meubeler Sekolah yang di
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMA
01.15.035. penuhi / (Jumlah Ruang yang - 5 Ruang 530.000.000,00 5 Ruang 530.000.000,00 5 Ruang 583.000.000,00 5 Ruang 641.300.000,00 5 Ruang 705.430.000,00 25 Ruang 2.989.730.000,00
Wilayah III
terpenuhi meubiliernya)
Jenis Meubeler Sekolah yang di
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMA
01.15.036. penuhi / (Jumlah Ruang yang - 26 Ruang 2.717.600.000,00 26 Ruang 2.717.600.000,00 26 Ruang 2.989.360.000,00 26 Ruang 3.288.296.000,00 26 Ruang 3.617.125.600,00 130 Ruang 15.329.981.600,00
Wilayah IV
terpenuhi meubiliernya)
Jenis Meubeler Sekolah yang di
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMA
01.15.037. penuhi / (Jumlah Ruang yang - 5 Ruang 513.000.000,00 13 Ruang 513.000.000,00 13 Ruang 564.300.000,00 13 Ruang 620.730.000,00 13 Ruang 682.803.000,00 57 Ruang 2.893.833.000,00
Kota Pekanbaru
terpenuhi meubiliernya)
Pembangunan Perpustakaan SMA Jumlah Perpustakaan Sekolah yang
01.15.038. - 2 Ruang 940.000.000,00 2 Ruang 940.000.000,00 2 Ruang 1.034.000.000,00 2 Ruang 1.137.400.000,00 2 Ruang 1.251.140.000,00 10 Ruang 5.302.540.000,00
Wilayah I dibangun
Pembangunan Perpustakaan SMA Jumlah Perpustakaan Sekolah yang
01.15.039. - 6 Ruang 2.550.000.000,00 6 Ruang 2.550.000.000,00 6 Ruang 2.805.000.000,00 6 Ruang 3.085.500.000,00 6 Ruang 3.394.050.000,00 30 Ruang 14.384.550.000,00
Wilayah II dibangun
Pembangunan Perpustakaan SMA Jumlah Perpustakaan Sekolah yang
01.15.040. - 1 Ruang 430.000.000,00 1 Ruang 430.000.000,00 1 Ruang 473.000.000,00 1 Ruang 520.300.000,00 1 Ruang 572.330.000,00 5 Ruang 2.425.630.000,00
Wilayah III dibangun
Pembangunan Perpustakaan SMA Jumlah Perpustakaan Sekolah yang
01.15.041. - 2 Ruang 810.450.000,00 2 Ruang 810.450.000,00 2 Ruang 891.495.000,00 2 Ruang 980.644.500,00 2 Ruang 1.078.708.950,00 10 Ruang 4.571.748.450,00
Wilayah IV dibangun
Pembangunan Perpustakaan SMA Jumlah Perpustakaan Sekolah yang
01.15.042. - 0 Ruang 0 1 Ruang 470.000.000,00 1 Ruang 479.400.000,00 1 Ruang 498.767.000,00 1 Ruang 508.742.000,00 4 Ruang 1.956.909.000,00
Kota Pekanbaru dibangun
Penyelenggaraan Pendidikan SMA Jumlah Siswa SMA Plus yang
01.15.043. 300 450 Siswa 6.944.170.000,00 450 Siswa 6.944.170.000,00 450 Siswa 7.638.587.000,00 450 Siswa 8.402.445.700,00 450 Siswa 9.242.690.270,00 2250 Siswa 39.172.062.970,00
Negeri Plus Provinsi Riau Mendapatkan Pelayanan Pendidikan

Jumlah Siswa SMA Pintar yang


01.15.044. Penyelenggaraan SMA Pintar 216 250 Siswa 5.363.616.000,00 250 Siswa 5.363.616.000,00 250 Siswa 5.899.977.600,00 250 Siswa 6.489.975.360,00 250 Siswa 7.138.972.896,00 1250 Siswa 30.256.157.856,00
Mendapatkan Pelayanan Pendidikan
Sistem Informasi Aplikasi Jumlah Sekolah yang Mendapat
Peningkatan dan Monitoring Sistem Aplikasi Peningkatan dan
01.15.045. 10 15 Sekolah 2.257.750.000,00 15 Sekolah 2.257.750.000,00 15 Sekolah 2.483.525.000,00 15 Sekolah 2.731.877.500,00 15 Sekolah 3.005.065.250,00 75 Sekolah 12.735.967.750,00
Kemampuan Siswa SMAN Berbasis Monitoring Kemampuan Siswa
IT SMAN Berbasis IT
Penyelenggaraan Sekolah Ramah Jumlah sekolah yang melaksanakan
01.15.046. - 100 Sekolah 200.000.000,00 100 Sekolah 200.000.000,00 100 Sekolah 220.000.000,00 100 Sekolah 242.000.000,00 100 Sekolah 266.200.000,00 500 Sekolah 1.128.200.000,00
Anak ramah anak
JUMLAH DOKUMEN HASIL
KOORDINASI , SINKRONISASI
Koordinasi, Sinkronisasi dan DAN MONITORING
01.15.047. - 1 Dokumen 250.000.000,00 1 Dokumen 250.000.000,00 1 Dokumen 275.000.000,00 1 Dokumen 302.500.000,00 1 Dokumen 332.750.000,00 5 Dokumen 1.410.250.000,00
Monitoring Penyelenggaran SMA PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SMA DI 12
KAB/KOTA
Sertifikasi Keahlian Bagi Siswa Tidak Jumlah Siswa Tidak Mampu Yang
01.15.048. - 100 Siswa 2.018.383.000,00 100 Siswa 2.018.383.000,00 100 Siswa 2.220.221.300,00 100 Siswa 2.442.243.430,00 100 Siswa 2.686.467.773,23 500 Siswa 11.385.698.503,23
Mampu Mendapatkan Sertifikasi Keahlian
Lomba Kompetensi Siswa SMK Jumlah Siswa SMK Yang Mengikuti 10 Kompetensi 10 Kompetensi 10 Kompetensi 10 Kompetensi Kompetensi
01.15.049. - 2.132.140.000,00 2.132.140.000,00 2.345.354.000,00 10 Kompetensi Keahlian
2.579.889.400,00 2.837.878.340,00 50 12.027.401.740,00
(LKS) Kompetensi Keahlian Keahlian Keahlian Keahlian Keahlian

Penyelenggaraan Pendidikan SMK Jumlah Siswa SMK Pertanian


01.15.050. 400 400 Siswa 9.337.577.200,00 400 Siswa 9.337.577.200,00 400 Siswa 10.271.334.920,00 400 Siswa 11.298.468.412,00 400 Siswa 12.428.315.253,20 2000 Siswa 52.673.272.985,20
Pertanian Terpadu Provinsi Riau Terpadu Provinsi Riau
Penyelenggaraan Pendidikan SMK Jumlah Siswa SMK Perikanan
01.15.051. 160 120 Siswa 4.759.581.000,00 120 Siswa 4.759.581.000,00 120 Siswa 5.235.539.100,00 120 Siswa 5.759.093.010,00 120 Siswa 6.335.002.311,00 600 Siswa 26.848.796.421,00
Perikanan Provinsi Riau Provinsi Riau
JUMLAH DOKUMEN HASIL
KOORDINASI, SINKRONISASI
Koordinasi, Sinkronisasi dan DAN MONITORING
01.15.052. - 1 Dokumen 350.000.000,00 1 Dokumen 350.000.000,00 1 Dokumen 385.000.000,00 1 Dokumen 423.500.000,00 1 Dokumen 465.850.000,00 5 Dokumen 1.974.350.000,00
Monitoring Penyelenggaran SMK PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SMK DI 12
KAB/KOTA
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.15.058. - 23 Set 3.300.000.000,00 23 Set 3.300.000.000,00 23 Set 3.630.000.000,00 23 Set 3.993.000.000,00 23 Set 4.392.300.000,00 115 Set 18.615.300.000,00
SMK Wilayah I penuhi
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.15.059. - 26 Set 2.750.000.000,00 26 Set 2.750.000.000,00 26 Set 3.025.000.000,00 26 Set 3.327.500.000,00 26 Set 3.660.250.000,00 130 Set 15.512.750.000,00
SMK Wilayah II penuhi
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.15.060. - 14 Set 1.650.000.000,00 14 Set 1.650.000.000,00 14 Set 1.815.000.000,00 14 Set 1.996.500.000,00 14 Set 2.196.150.000,00 70 Set 9.307.650.000,00
SMK Wilayah III penuhi

Renstra Dinas Pendidikan 2019 - 2024 91


Target Kinerja Program dan Kerangka
Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Data Capaian Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Kondisi Kinerja pada akhir periode
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.15.061. - 31 Set 2.200.000.000,00 31 Set 2.200.000.000,00 31 Set 2.420.000.000,00 31 Set 2.662.000.000,00 31 Set 2.928.200.000,00 155 Set 12.410.200.000,00
SMK Wilayah IV penuhi
Jumlah Siswa yang Melaksanakan
01.15.062. Penyelenggaraan SMK 4 Tahun - 65 Siswa 1.642.790.800,00 65 Siswa 1.642.790.800,00 65 Siswa 1.807.069.880,00 65 Siswa 1.987.776.868,00 65 Siswa 2.186.554.554,80 325 Siswa 9.266.982.902,80
Magang di Perusahaan

Penyediaan biaya Penyelenggaraan Jumlah Siswa yang mengikuti ujian


01.15.063. - 5000 Siswa 270.000.000,00 5000 Siswa 270.000.000,00 5000 Siswa 763.395.981,00 5000 Siswa 839.735.579,10 5000 Siswa 923.709.137,01 25000 Siswa 3.066.840.697,11
Ujian Kompetensi SMK kompetensi SMK
Sertifikasi ANT IV dan ATT IV Siswa
01.15.064. Jumlah siswa yang mendapar sertifikasi - 120 Orang 2.400.000.000,00 120 Orang 2.400.000.000,00 120 Orang 2.640.000.000,00 120 Orang 2.904.000.000,00 120 Orang 3.194.400.000,00 600 Orang 13.538.400.000,00
Nautika dan Teknika
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.15.065. Infrastruktur Pendukung SMK - 3 Sekolah 731.100.000,00 3 Sekolah 731.100.000,00 3 Sekolah 804.210.000,00 3 Sekolah 884.631.000,00 3 Sekolah 973.094.100,00 15 Sekolah 4.124.135.100,00
di Bangun
Wilayah I
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruttur Pendukung yang
01.15.066. Infrastruktur Pendukung SMK - 4 Sekolah 989.100.000,00 4 Sekolah 989.100.000,00 4 Sekolah 1.088.010.000,00 4 Sekolah 1.196.811.000,00 4 Sekolah 1.316.492.100,00 20 Sekolah 5.579.513.100,00
di Bangun
Wilayah II
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruttur Pendukung yang
01.15.067. Infrastruktur Pendukung SMK - 4 Sekolah 979.100.000,00 4 Sekolah 979.100.000,00 4 Sekolah 1.077.010.000,00 4 Sekolah 1.184.711.000,00 4 Sekolah 1.303.182.100,00 20 Sekolah 5.523.103.100,00
di Bangun
Wilayah III
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruttur Pendukung yang
01.15.068. Infrastruktur Pendukung SMK - 4 Sekolah 989.100.000,00 4 Sekolah 989.100.000,00 4 Sekolah 1.088.010.000,00 4 Sekolah 1.196.811.000,00 4 Sekolah 1.316.492.100,00 20 Sekolah 5.579.513.100,00
di Bangun
Wilayah IV
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruttur Pendukung yang
01.15.069. Infrastruktur Pendukung SMK Kota - 3 Sekolah 742.100.000,00 3 Sekolah 742.100.000,00 3 Sekolah 816.310.000,00 3 Sekolah 897.941.000,00 3 Sekolah 987.735.100,00 15 Sekolah 4.186.186.100,00
di Bangun
pekanbaru
Pembangunan Perpustakaan SMK
01.15.070. Jumlah Perpustakaan yang dibangun - 2 Unit 1.018.700.000,00 2 Unit 1.018.700.000,00 2 Unit 1.120.570.000,00 2 Unit 1.232.627.000,00 2 Unit 1.355.889.700,00 10 Unit 5.746.486.700,00
Wilayah I
Pembangunan Perpustakaan SMK
01.15.071. Jumlah Perpustakaan yang dibangun - 3 Unit 1.098.800.000,00 3 Unit 1.098.800.000,00 3 Unit 1.208.680.000,00 3 Unit 1.329.548.000,00 3 Unit 1.462.502.800,00 15 Unit 6.198.330.800,00
Wilayah II
Pembangunan Perpustakaan SMK
01.15.072. Jumlah Perpustakaan yang dibangun - 3 Unit 1.069.100.000,00 3 Unit 1.069.100.000,00 3 Unit 1.176.010.000,00 3 Unit 1.293.611.000,00 3 Unit 1.422.972.100,00 15 Unit 6.030.793.100,00
Wilayah IV
Pembangunan Perpustakaan SMK
01.15.073. Jumlah Perpustakaan yang dibangun - 2 Unit 1.078.700.000,00 2 Unit 1.078.700.000,00 2 Unit 1.186.570.000,00 2 Unit 1.305.227.000,00 2 Unit 1.435.749.700,00 10 Unit 6.084.946.700,00
Wilayah III
Pembangunan Perpustakaan SMK
01.15.074. Jumlah Perpustakaan yang dibangun - 1 Unit 438.650.000,00 1 Unit 438.650.000,00 1 Unit 482.515.000,00 1 Unit 530.766.500,00 1 Unit 583.843.150,00 5 Unit 2.474.424.650,00
Kota Pekanbaru
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMK Jenis Meubeler Sekolah yang di
01.15.075. - 3 Ruang 509.000.000,00 3 Ruang 509.000.000,00 3 Ruang 559.900.000,00 3 Ruang 615.890.000,00 3 Ruang 677.479.000,00 15 Ruang 2.871.269.000,00
Wilayah I penuhi
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMK Jenis Meubeler Sekolah yang di
01.15.076. - 8 Ruang 514.000.000,00 8 Ruang 514.000.000,00 8 Ruang 565.400.000,00 8 Ruang 621.940.000,00 8 Ruang 684.134.000,00 40 Ruang 2.899.474.000,00
Wilayah II penuhi
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMK Jenis Meubeler Sekolah yang di
01.15.077. - 4 Ruang 289.900.000,00 4 Ruang 289.900.000,00 4 Ruang 318.890.000,00 4 Ruang 350.779.000,00 4 Ruang 385.856.900,00 20 Ruang 1.635.325.900,00
Wilayah III penuhi
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMK Jenis Meubeler Sekolah yang di
01.15.078. - 8 Ruang 554.250.000,00 8 Ruang 554.250.000,00 8 Ruang 609.675.000,00 8 Ruang 670.642.500,00 8 Ruang 737.706.750,00 40 Ruang 3.126.524.250,00
Wilayah IV penuhi
Pengadaan Mebeuler Sekolah SMK Jenis Meubeler Sekolah yang di
01.15.079. - 2 Ruang 129.900.000,00 2 Ruang 129.900.000,00 2 Ruang 142.890.000,00 2 Ruang 157.179.000,00 2 Ruang 172.896.900,00 10 Ruang 732.765.900,00
Kota Pekanbaru penuhi
Pengadaan Sarana Prasarana,Alat Jenis Sarana dan Prasarana Labor
01.15.080. - 6 Set 3.429.186.800,00 6 Set 3.429.186.800,00 6 Set 3.772.105.480,00 6 Set 4.149.316.028,00 6 Set 4.564.247.630,80 30 Set 19.344.042.738,80
Labor dan Alat Praktek Wilayan I yang di Penuhi

Pengadaan Sarana Prasarana,Alat Jenis Sarana dan Prasarana Labor


01.15.081. - 3 Set 1.722.900.000,00 3 Set 1.722.900.000,00 3 Set 1.895.190.000,00 3 Set 2.084.709.000,00 3 Set 2.293.179.900,00 15 Set 9.718.878.900,00
Labor dan Alat Praktek Wilayan II yang di Penuhi

Pengadaan Sarana Prasarana,Alat Jenis Sarana dan Prasarana Labor


01.15.082. - 1 Set 785.800.000,00 1 Set 785.800.000,00 1 Set 864.380.000,00 1 Set 950.818.000,00 1 Set 1.045.899.800,00 5 Set 4.432.697.800,00
Labor dan Alat Praktek Wilayan III yang di Penuhi

Pengadaan Sarana Prasarana,Alat Jenis Sarana dan Prasarana Labor


01.15.083. - 6 Set 2.650.000.000,00 6 Set 2.650.000.000,00 6 Set 2.915.000.000,00 6 Set 3.206.500.000,00 6 Set 3.527.150.000,00 30 Set 14.948.650.000,00
Labor dan Alat Praktek Wilayan IV yang di Penuhi
Pengadaan Sarana Prasarana,Alat
Jenis Sarana dan Prasarana Labor
01.15.084. Labor dan Alat Praktek Kota - 1 Set 478.600.000,00 1 Set 478.600.000,00 1 Set 526.460.000,00 1 Set 579.106.000,00 1 Set 637.016.600,00 5 Set 2.699.782.600,00
yang di Penuhi
Pekanbaru
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.085. Rehabilitasi SMK Wilayah I - 6 Ruang 1.251.650.000,00 6 Ruang 1.251.650.000,00 6 Ruang 1.376.815.000,00 6 Ruang 1.514.496.500,00 6 Ruang 1.665.946.150,00 30 Ruang 7.060.557.650,00
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.086. Rehabilitasi SMK Wilayah II - 4 Ruang 1.451.650.000,00 4 Ruang 1.451.650.000,00 4 Ruang 1.596.815.000,00 4 Ruang 1.756.496.500,00 4 Ruang 1.932.146.150,00 20 Ruang 8.188.757.650,00
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.087. Rehabilitasi SMK Wilayah III - 8 Ruang 1.661.650.000,00 8 Ruang 1.661.650.000,00 8 Ruang 1.827.815.000,00 8 Ruang 2.010.596.500,00 8 Ruang 2.211.656.150,00 40 Ruang 9.373.367.650,00
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.088. Rehabilitasi SMK Wilayah IV - 10 Ruang 2.081.650.000,00 10 Ruang 2.081.650.000,00 10 Ruang 2.289.815.000,00 10 Ruang 2.518.796.500,00 10 Ruang 2.770.676.150,00 50 Ruang 11.742.587.650,00
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.089. Rehabilitasi SMK Kota Pekanbaru - 0 Ruang 0 18 Ruang 1.000.000.000,00 18 Ruang 2.163.444.319,00 18 Ruang 2.206.713.205,00 18 Ruang 3.250.847.469,00 90 Ruang 8.621.004.993,00
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.090. Revitalisasi SMK Wilayah I - 0 Ruang 0 17 Ruang 1.500.000.000,00 17 Ruang 1.530.000.000,00 17 Ruang 2.060.600.000,00 17 Ruang 2.601.812.000,00 85 Ruang 7.692.412.000,00
Revitalisasi
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.091. Revitalisasi SMK Wilayah II - 0 Ruang 0 18 Ruang 1.500.000.000,00 18 Ruang 1.530.000.000,00 18 Ruang 2.060.600.000,00 18 Ruang 2.601.812.000,00 90 Ruang 7.692.412.000,00
Revitalisasi
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.092. Revitalisasi SMK Wilayah III - 0 Ruang 0 20 Ruang 1.500.000.000,00 20 Ruang 1.530.000.000,00 20 Ruang 2.060.600.000,00 20 Ruang 2.601.812.000,00 100 Ruang 7.692.412.000,00
Revitalisasi
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.093. Revitalisasi SMK Wilayah IV - 0 Ruang 0 26 Ruang 1.500.000.000,00 26 Ruang 1.530.000.000,00 26 Ruang 2.060.600.000,00 26 Ruang 2.618.879.965,00 130 Ruang 7.709.479.965,00
Revitalisasi
Jumlah Ruang Kelas yang di
01.15.094. Revitalisasi SMK Kota Pekanbaru - 0 Ruang 0 3 Ruang 1.500.000.000,00 3 Ruang 1.530.000.000,00 3 Ruang 2.293.609.751,00 3 Ruang 2.339.481.946,00 15 Ruang 7.663.091.697,00
Revitalisasi
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.095. - 6 Ruang 2.008.244.300,00 6 Ruang 2.008.244.300,00 6 Ruang 2.209.068.730,00 6 Ruang 2.429.975.603,00 6 Ruang 2.672.973.163,30 30 Ruang 11.328.506.096,30
(RKB) SMK Wilayah I dibangun
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.096. - 9 Ruang 2.429.200.259,00 9 Ruang 2.429.200.259,00 9 Ruang 2.672.120.285,00 9 Ruang 2.939.332.313,86 9 Ruang 3.233.265.544,73 45 Ruang 13.703.118.661,59
(RKB) SMK Wilayah II dibangun
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.097. - 4 Ruang 1.213.134.396,00 4 Ruang 1.213.134.396,00 4 Ruang 1.334.447.836,00 4 Ruang 1.467.892.619,16 4 Ruang 1.614.681.881,08 20 Ruang 6.843.291.128,24
(RKB) SMK Wilayah III dibangun
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.098. - 6 Ruang 1.572.821.388,00 6 Ruang 1.572.821.388,25 6 Ruang 1.730.103.527,00 6 Ruang 1.903.113.879,81 6 Ruang 2.093.425.267,79 30 Ruang 8.872.285.450,85
(RKB) SMK Wilayah IV dibangun
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.15.099. - 108 Set 1.502.200.000,00 108 Set 1.502.200.000,00 108 Set 1.652.420.000,00 108 Set 1.817.662.000,00 108 Set 1.999.428.200,00 540 Set 8.473.910.200,00
SMK Kota pekanbaru penuhi
Pembangunan Ruang Kelas Baru Jumlah Ruang Kelas Baru yang
01.15.100. - 3 Ruang 0 3 Ruang 0 3 Ruang 840.000.000,00 3 Ruang 856.800.000,00 3 Ruang 873.936.000,00 15 Ruang 2.570.736.000,00
(RKB) SMK Kota Pekanbaru dibangun
Penyelenggaraan Pendidikan SMA Jumlah Sekolah SMA Yang
01.15.101. - 195 Sekolah 31.040.483.000,00 195 Sekolah 31.661.292.660,00 195 Sekolah 32.294.518.513,20 195 Sekolah 32.940.408.885,02 195 Sekolah 33.599.217.062,00 975 Sekolah 161.535.920.120,22
(DAK) Mendapat Bantuan DAK
Penyelenggaraan Pendidikan SMK Jumlah Sekolah SMK Yang
01.15.102. - 46 Sekolah 99.644.469.000,00 40 Sekolah 101.637.358.380,00 42 Sekolah 103.670.105.547,60 43 Sekolah 105.743.507.657,00 44 Sekolah 107.858.377.811,00 215 Sekolah 518.553.818.395,60
(DAK) Mendapat Bantuan DAK
Meningkatkan Meningkatnya
Persentase anak berkebutuhan
Kualitas SDM Aksesibilitas dan PROGRAM PENDIDIKAN KHUSUS
1.1.01.16. khusus yang mendapatkan akses 88,08 Persen 88,62 Persen 181.315.372.782,00 89,32 Persen 191.342.271.749,00 90,02 Persen 204.501.198.087,04 90,72 Persen 219.613.958.949,91 91,42 Persen 235.182.827.330,81 91,42 Persen 1.031.955.628.898,76
yang Beriman dan Mutu Pendidikan DAN LAYANAN KHUSUS
pendidikan
Berdaya Saing
Pelaksanaan Ujian Sekolah SDLB, Jumlah Siswa Yang Mengikuti Ujian
01.16.001. 1 200 Siswa 602.340.000,00 200 Siswa 614.386.800,00 200 Siswa 737.264.160,00 200 Siswa 958.443.408,50 200 Siswa 1.150.132.090,00 1000 Siswa 4.062.566.458,50
Ujian Nasional SMPLB dan SMALB Sekolah dan Ujian Nasional

Renstra Dinas Pendidikan 2019 - 2024 91


Target Kinerja Program dan Kerangka
Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Data Capaian Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Kondisi Kinerja pada akhir periode
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Penelusuran Minat Bakat dan 44 Cabang 44 Cabang 44 Cabang 44 Cabang 44 Cabang Cabang
01.16.002. Jenis Lomba Yang Diikuti 860 2.677.677.000,00 2.731.230.540,00 3.277.476.648,00 3.605.224.313,38 4.526.269.175,93 220 16.817.877.677,31
Kreatifitas PKPLK Lomba Lomba Lomba Lomba Lomba Lomba
Peningkatan Penyelenggaraan pusat
01.16.003. Jumlah Siswa Pusat Layanan Autis 2 46 Siswa 2.177.458.100,00 46 Siswa 2.221.007.262,00 46 Siswa 2.665.208.714,44 46 Siswa 2.931.729.585,88 46 Siswa 3.518.075.503,06 230 Siswa 13.513.479.165,38
layanan autis
Rehabilitasi PKPLK Wilayah Jumlah Sekolah PKPLK yang di
01.16.004. - 3 Sekolah 417.122.100,00 3 Sekolah 776.056.053,00 3 Sekolah 931.267.263,60 3 Sekolah 1.024.393.989,96 3 Sekolah 1.326.833.388,96 15 Sekolah 4.475.672.795,52
Pekanbaru Rehabilitasi
Jumlah sekolah PKPLK Wilayah I
01.16.005. Rehabilitasi PKPLK Wilayah I - 1 Sekolah 138.551.194,00 1 Sekolah 491.322.217,88 1 Sekolah 589.586.661,46 1 Sekolah 648.545.327,60 1 Sekolah 913.399.860,36 5 Sekolah 2.781.405.261,30
yang di Rehabilitasi
Jumlah Sekolah PKPLK WILAYAH II
01.16.006. Rehabilitasi PKPLK Wilayah II - 3 Sekolah 714.800.200,00 3 Sekolah 729.096.204,00 3 Sekolah 968.011.036,80 3 Sekolah 1.064.812.140,48 3 Sekolah 1.371.293.354,53 15 Sekolah 4.848.012.935,81
yang di Rehabilitasi
Jumlah Sekolah PKPLK wilayah III
01.16.007. Rehabilitasi PKPLK Wilayah III - 1 Sekolah 135.355.600,00 1 Sekolah 388.062.712,00 1 Sekolah 585.675.254,35 1 Sekolah 644.242.779,84 1 Sekolah 908.667.057,59 5 Sekolah 2.662.003.403,78
yang di Rehabilitasi
Jumlah Sekolah PKPLK wilayah IV
01.16.008. Rehabilitasi PKPLK Wilayah IV - 1 Sekolah 139.288.400,00 1 Sekolah 390.103.866,00 1 Sekolah 590.489.001,60 1 Sekolah 649.537.901,76 1 Sekolah 914.491.691,94 5 Sekolah 2.683.910.861,30
yang di Rehabilitasi
01.16.010. RKB PKPLK Wilayah I Sekolah yang mendapat RKB - 1 Sekolah 731.520.900,00 1 Sekolah 746.151.318,00 1 Sekolah 895.381.581,60 1 Sekolah 984.919.739,76 1 Sekolah 1.083.411.713,74 5 Sekolah 4.441.385.253,10
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.16.014. - 2 Sekolah 194.852.200,00 2 Sekolah 198.749.244,00 2 Sekolah 238.499.092,80 2 Sekolah 302.349.002,08 2 Sekolah 582.583.902,29 10 Sekolah 1.517.033.441,17
PKPLK Wilayah Pekanbaru penuhi
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.16.015. - 2 Sekolah 195.846.100,00 2 Sekolah 199.763.022,00 2 Sekolah 239.715.626,40 2 Sekolah 303.687.189,04 2 Sekolah 584.055.907,94 10 Sekolah 1.523.067.845,38
PKPLK Wilayah I penuhi
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.16.016. - 2 Sekolah 195.631.900,00 2 Sekolah 199.544.538,00 2 Sekolah 239.453.445,83 2 Sekolah 303.398.790,41 2 Sekolah 583.738.669,45 10 Sekolah 1.521.767.343,69
PKPLK Wilayah II penuhi
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.16.017. - 2 Sekolah 194.969.500,00 2 Sekolah 198.868.890,00 2 Sekolah 238.642.668,00 2 Sekolah 302.506.934,80 2 Sekolah 582.757.628,28 10 Sekolah 1.517.745.621,08
PKPLK Wilayah III penuhi
Pengadaan Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran yang di
01.16.018. - 2 Sekolah 194.989.900,00 2 Sekolah 198.889.698,00 2 Sekolah 238.667.637,60 2 Sekolah 302.534.401,36 2 Sekolah 582.787.841,50 10 Sekolah 1.517.869.478,46
PKPLK Wilayah IV penuhi
Pengadaan Mebeuler PKPLK Jenis Meubeler Sekolah PKPLK
01.16.019. - 2 Ruang 195.349.900,00 2 Ruang 199.256.898,00 2 Ruang 239.108.277,60 2 Ruang 274.063.360,09 2 Ruang 551.469.696,10 10 Ruang 1.459.248.131,79
Wilayah Pekanbaru yang dipenuhi
Pengadaan Mebeuler PKPLK Jenis Meubeler Sekolah PKPLK
01.16.020. - 2 Ruang 196.189.900,00 2 Ruang 200.113.698,00 2 Ruang 240.136.437,60 2 Ruang 264.150.081,36 2 Ruang 540.565.089,50 10 Ruang 1.441.155.206,46
Wilayah I wilayah I yang di penuhi
Pengadaan Mebeuler PKPLK Jenis Meubeler Sekolah PKPLK
01.16.021. - 2 Ruang 198.010.100,00 2 Ruang 201.970.302,00 2 Ruang 242.364.362,40 2 Ruang 266.600.798,64 2 Ruang 328.928.378,50 10 Ruang 1.237.873.941,54
Wilayah II wilayah II yang di penuhi
Pengadaan Mebeuler PKPLK Jenis Meubeler Sekolah PKPLK
01.16.022. - 1 Ruang 0 2 Ruang 201.970.302,00 2 Ruang 206.009.708,04 2 Ruang 210.129.902,20 2 Ruang 214.332.500,24 9 Ruang 832.442.412,48
Wilayah III wilayah III yang di penuhi
Pengadaan Mebeuler PKPLK Jenis Meubeler Sekolah PKPLK
01.16.023. - 1 Ruang 95.949.897,00 1 Ruang 97.868.894,94 1 Ruang 117.442.673,93 1 Ruang 129.186.941,32 1 Ruang 142.105.635,45 5 Ruang 582.554.042,64
Wilayah IV WILAYAH IV yang di penuhi
Penyelengaraan Pendidikan SMA Jumlah Siswa SMA olahraga
01.16.024. 300 300 Siswa 8.000.000.000,00 300 Siswa 8.160.000.000,00 300 Siswa 9.792.000.000,00 300 Siswa 10.561.070.097,80 300 Siswa 11.945.320.000,00 1500 Siswa 48.458.390.097,80
Olahraga Provinsi Riau Provinsi Riau
Jumlah siswa yang mengikuti
Festival Inovasi Dan Kreatifitas
01.16.025. Festival inovasi dan kreatifitas 1 150 Siswa 844.707.700,00 150 Siswa 861.601.854,00 150 Siswa 1.033.922.224,80 150 Siswa 1.137.314.447,28 150 Siswa 1.251.045.892,01 750 Siswa 5.128.592.118,09
PKPLK
PKPLK
Persiapan dan Penyelenggaraan
Jumlah Siswa sekolah Terbuka
01.16.026. Sekolah Terbuka Pendidikan Jarak - 200 Siswa 750.000.000,00 200 Siswa 765.000.000,00 200 Siswa 918.000.000,00 200 Siswa 1.009.800.000,00 200 Siswa 1.610.780.000,00 1000 Siswa 5.053.580.000,00
pendidikan jarak jauh
Jauh
Penyelenggaraan Penunjang
Jumlah Siswa SLB yang tinggal
01.16.027. Layanan Asrama SLBN Pembina - 30 Siswa 670.000.000,00 30 Siswa 683.400.000,00 30 Siswa 820.080.000,00 30 Siswa 1.202.088.000,00 30 Siswa 1.322.296.800,00 150 Siswa 4.697.864.800,00
diasrama Pekanbaru
Wilayah Pekanbaru
Penyelenggaraan Penunjang Jumlah Siswa SLB yang tinggal
01.16.028. - 40 Siswa 904.774.850,00 40 Siswa 922.870.347,00 40 Siswa 1.107.444.416,40 40 Siswa 1.518.188.858,04 40 Siswa 1.870.007.743,84 200 Siswa 6.323.286.215,28
Layanan Asrama SLB Wilayah I diasrama
Penyelenggaraan Penunjang Jumlah Siswa SLB yang tinggal
01.16.029. - 70 Siswa 1.448.597.900,00 70 Siswa 1.477.569.858,00 70 Siswa 1.773.083.829,60 70 Siswa 2.250.392.212,56 70 Siswa 2.675.431.433,82 350 Siswa 9.625.075.233,98
Layanan Asrama SLB Wilayah II diasrama
Penyelenggaraan Penunjang Jumlah Siswa SLB yang tinggal
01.16.030. - 68 Siswa 1.318.090.000,00 68 Siswa 1.344.451.800,00 68 Siswa 1.613.342.160,00 68 Siswa 2.074.676.376,00 68 Siswa 2.482.144.013,60 340 Siswa 8.832.704.349,60
Layanan Asrama SLB Wilayah III diasrama
Penyelenggaraan Penunjang Jumlah Siswa SLB yang tinggal
01.16.031. - 49 Siswa 966.538.500,00 49 Siswa 985.869.270,00 49 Siswa 1.183.043.124,00 49 Siswa 1.601.347.436,40 49 Siswa 1.961.482.180,04 245 Siswa 6.698.280.510,44
Layanan Asrama SLB Wilayah IV diasrama
Peningkatan Kesejahteraan Guru
01.16.032. Jumlah Guru Marginal - 251 Orang 6.292.467.500,00 251 Orang 6.418.316.850,00 251 Orang 7.701.980.220,00 251 Orang 8.472.178.242,00 251 Orang 9.319.396.066,20 1255 Orang 38.204.338.878,20
Marginal
Jumlah siswa yg mendapatkan
Pendampingan Kegiatan ADEM dan
01.16.033. Program ADEM 3T dan ADIK dan - 75 Siswa 384.061.000,00 75 Siswa 391.742.220,00 75 Siswa 470.090.664,00 75 Siswa 517.099.730,40 75 Siswa 768.809.703,44 375 Siswa 2.531.803.317,84
ADIK bagi daerah 3T dan KAT
KAT
Apresiasi GTK PAUD dan Gebyar JUMLAH GTK PAUD YANG
01.16.034. - 228 Orang 1.523.720.350,00 228 Orang 1.554.194.757,00 228 Orang 1.659.024.000,40 228 Orang 2.051.537.079,24 228 Orang 2.256.690.787,16 1140 Orang 9.045.166.973,80
Paud DIKMAS BERPRESTASI
JUMLAH DOKUMEN HASIL
KOORDINASI , SINKRONISASI
Koordinasi, Sinkronisasi dan DAN MONITORING
01.16.035. 1 Dokumen 350.000.000,00 1 Dokumen 357.000.000,00 1 Dokumen 428.400.000,00 1 Dokumen 471.240.000,00 1 Dokumen 1.019.069.909,75 5 Dokumen 2.625.709.909,75
Monitoring Penyelenggaran PKPLK PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN PKPLK DI 12
KAB/KOTA
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.16.036. Infrastruktur Pendukung PKPLK - 1 Sekolah 690.794.500,00 1 Sekolah 1.704.610.390,00 1 Sekolah 2.385.532.468,00 1 Sekolah 3.624.085.714,80 1 Sekolah 3.986.494.286,28 5 Sekolah 12.391.517.359,08
di Bangun
Wilayah I
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.16.037. Infrastruktur Pendukung PKPLK - 1 Sekolah 579.089.600,00 1 Sekolah 1.590.671.392,00 1 Sekolah 2.248.805.670,40 1 Sekolah 3.473.686.237,44 1 Sekolah 3.821.054.861,18 5 Sekolah 11.713.307.761,02
di Bangun
Wilayah II
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.16.038. Infrastruktur Pendukung PKPLK - 1 Sekolah 188.672.800,00 1 Sekolah 1.192.446.256,00 1 Sekolah 1.770.935.507,20 1 Sekolah 2.948.029.057,92 1 Sekolah 3.242.831.963,71 5 Sekolah 9.342.915.584,83
di Bangun
Wilayah III
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.16.039. Infrastruktur Pendukung PKPLK - 1 Sekolah 283.440.000,00 1 Sekolah 1.289.108.800,00 1 Sekolah 1.886.930.560,00 1 Sekolah 3.075.623.616,00 1 Sekolah 3.383.185.977,60 5 Sekolah 9.918.288.953,60
di Bangun
Wilayah IV
Pembangunan dan Peningkatan
Jenis infrastruktur Pendukung yang
01.16.040. Infrastruktur Pendukung PKPLK - 1 Sekolah 196.064.191,00 1 Sekolah 1.199.985.475,18 1 Sekolah 1.779.982.569,79 1 Sekolah 2.957.980.826,76 1 Sekolah 3.253.778.909,44 5 Sekolah 9.387.791.972,17
di Bangun
Kota Pekanbaru
Penyelenggaraan Pendidikan SLB Jumlah sekolah SLB yang
01.16.041. - 10 Sekolah 146.528.451.000,00 10 Sekolah 149.459.020.020,00 10 Sekolah 152.448.200.420,40 10 Sekolah 155.497.164.428,81 10 Sekolah 158.607.107.717,38 50 Sekolah 762.539.943.586,59
(DAK) mendapatkan bantuan DAK
Meningkatkan Meningkatnya PROGRAM BANTUAN 0.24
Kualitas SDM Aksesibilitas dan 1.1.01.17. Menurunnya angka putus sekolah 0.71 Persen 0.54 Persen 686.722.570.000,00 0.46 Persen 724.698.929.765,31 0.38 Persen 774.537.680.747,36 0.31 Persen 831.776.478.651,29 0.24 Persen 890.742.760.122,51 3.908.478.419.286,47
OPERASIONAL SEKOLAH Persen
yang Beriman dan Mutu Pendidikan
Jumlah sekolah SMA/SMK/SLB yang
Berdaya Saing Penyelenggaraan Bantuan
01.17.001. mendapat DAK Bantuan Operasional - 455 Sekolah 208.196.772.000,00 455 Sekolah 212.360.707.440,00 455 Sekolah 216.607.921.588,00 455 Sekolah 220.940.080.019,00 455 Sekolah 225.358.881.619,00 2275 Sekolah 1.083.464.362.666,00
Operasional Sekolah (BOS)
Sekolah (BOS)
Jumlah siswa mendapat bantuan
Biaya Operasional Peningkatan Mutu
01.17.002. BOS daerah dan guru yang 220.609 518894 Orang 444.087.970.000,00 518894 Orang 477.211.637.765,31 518894 Orang 522.100.642.907,36 518894 Orang 574.290.700.054,29 518894 Orang 628.107.265.953,77 2594470 Orang 2.645.798.216.680,73
Pendidikan/BOS Daerah
mendapat Honor dan Gaji
Jumlah sekolah yang mendapat
01.17.003. Penyelenggaraan Bos Kinerja - 38 Sekolas 24.493.828.000,00 38 Sekolas 24.983.704.560,00 38 Sekolas 25.483.378.652,00 38 Sekolas 25.993.046.225,00 38 Sekolas 26.512.907.149,74 190 Sekolas 127.466.864.586,74
bantuan DAK Kinerja
Jumlah sekolah yang mendapat
01.17.004. Penyelenggaraan Bos Afirmasi - 118 Sekolah 9.944.000.000,00 118 Sekolah 10.142.880.000,00 118 Sekolah 10.345.737.600,00 118 Sekolah 10.552.652.353,00 118 Sekolah 10.763.705.400,00 590 Sekolah 51.748.975.353,00
bantuan DAK Afirmasi
Meningkatkan Meningkatnya Kualifikasi guru SMA/SMK
Kualitas SDM Aksesibilitas dan PROGRAM PENINGKATAN MUTU dengan tingkat pendidikan > 753 Orang; 162 Orang; 139.748.881.500,00 175 Orang; 147.477.117.082,30 150 Orang; 157.619.363.761,48 150 Orang; 169.267.529.024,90 116 Orang; 181.267.239.303,56 116 Orang; 795.380.130.672,24
yang Beriman dan Mutu Pendidikan 1.1.01.18. PENDIDIK DAN TENAGA D4/S1
Berdaya Saing KEPENDIDIKAN Jumlah siswa miskin yang 2400
0 Siswa; 1700 Siswa; 2400 Siswa; 2400 Siswa; 2400 Siswa; 2400 Siswa;
dibantu Siswa;
Jumlah siswa dan mahasiswa 3808
2724 Siswa; 3635 Siswa; 3792 Siswa; 3808 Siswa; 3808 Siswa; 3808 Siswa;
yang diberikan beasiswa Siswa;

Renstra Dinas Pendidikan 2019 - 2024 91


Target Kinerja Program dan Kerangka
Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Data Capaian Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Kondisi Kinerja pada akhir periode
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
MGMP Guru Mata Pelajaran Jumlah guru SMA/SMK yang
01.18.001. - 320 Orang 1.300.000.000,00 320 Orang 1.430.000.000,00 320 Orang 1.558.700.000,56 320 Orang 1.666.385.490,54 320 Orang 1.833.024.039,37 1600 Orang 7.788.109.530,47
Program Pendidikan Menengah mengikuti MGMP
Pendidikan Alih Profesi Guru Adaptif Jumlah Guru Adaptif menjadi Guru
01.18.002. - 30 Orang 1.000.000.000,00 30 Orang 1.100.000.000,00 30 Orang 1.196.700.000,00 30 Orang 1.280.469.000,30 30 Orang 1.408.515.900,33 150 Orang 5.985.684.900,63
menjadi Guru Produktif Produktif
Diklat Muatan Lokal Bagi Guru Jumlah Guru Yang Mengikuti Diklat
01.18.003. - 415 Orang 700.000.000,00 415 Orang 770.000.000,00 415 Orang 831.600.000,00 415 Orang 889.812.000,00 415 Orang 978.793.200,00 2075 Orang 4.170.205.200,00
SMA/SMK se Provinsi Riau Muatan Lokal
Olimpiade Guru Nasional (OGN) Jumlah Guru yang mengikuti
01.18.004. 75 60 Orang 188.260.600,00 60 Orang 207.086.660,00 60 Orang 223.653.592,80 60 Orang 239.309.344,30 60 Orang 263.240.278,33 300 Orang 1.121.550.475,43
Provinsi RIau Olimpiade Guru Nasional (OGN)
Jumlah Siswa di Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan Olimpiade
yang mengikuti Olimpiade Olahraga
01.18.005. Olahraga Siswa Nasional (O2SN) - 708 Orang 5.744.250.000,00 708 Orang 6.318.675.000,00 708 Orang 6.824.169.000,00 708 Orang 7.301.860.830,00 708 Orang 7.957.870.437,70 3540 Orang 34.146.825.267,70
Siswa Nasinal (O2SN) SD, SMP,
Provinsi Riau
SMA DAN SMK
Jumlah Siswa di Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan Festival Lomba
yang mengikuti Festival Lomba Seni
01.18.006. Seni Siswa Nasional (FLS2N) - 624 Orang 7.000.000.000,00 624 Orang 7.700.000.000,00 624 Orang 8.393.000.000,00 624 Orang 8.980.510.000,00 624 Orang 9.788.755.900,00 3120 Orang 41.862.265.900,00
Siswa Nasional (FLS2N) SD, SMP,
Tingkat SD, SMP, SMA dan SMK
SMA dan SMK
Penyenggaraan Olimpiade Sains Jumlah Siswa yang mengikuti
01.18.007. Nasional (OSN) Tingkat SD, SMP Olimpiade Sains Nasional (OSN) - 588 Orang 4.270.068.400,00 588 Orang 4.697.075.240,00 588 Orang 5.072.841.259,20 588 Orang 5.427.940.147,34 588 Orang 5.862.175.359,13 2940 Orang 25.330.100.405,67
DAN SMA Tingkat SD, SMP, dan SMA
Pemberian Beasiswa pada
Perguruan Tinggi dalam Provinsi;
01.18.008. Perguruan Tinggi Dalam dan Luar - 3310 Orang 57.583.627.000,00 3310 Orang , 57.626.338.732,00 3310 Orang 60.507.655.668,60 3310 Orang 64.743.191.565,40 3310 Orang 67.980.351.143,67 16550 Orang 308.441.164.109,67
Perguruan Tinggi Nasional;
Provinsi Riau
102 Orang 102 Orang 102 Orang 102 Orang 102 Orang 510 Orang
01.18.009. Pengelolaan Data Pendidikan Jumlah dokumen data pendidikan 12 1 Dokumen 1.383.611.400,00 1 Dokumen 1.521.972.540,00 1 Dokumen 1.643.730.343,20 1 Dokumen 1.758.791.467,22 1 Dokumen 1.899.494.784,60 5 Dokumen 8.207.600.535,02
Peningkatan Kapasitas Dewan Jumlah Anggota Dewan yang
01.18.010. Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/ melaksanakan agenda kerja 1 13 Orang 1.172.389.000,00 13 Orang 1.289.627.900,00 13 Orang 1.392.798.132,00 13 Orang 1.490.294.001,24 13 Orang 1.624.420.461,35 65 Orang 6.969.529.494,59
Kota Pendidikan
Jumlah siswa di Kabupaten/Kota
12 12 12 12 12
Festival Literasi Siswa (FLS) SD, yang mengikuti Festival Literasi Kabupaten/
01.18.011. - Kabupaten/Kot 2.194.200.000,00 Kabupaten/Kot 2.413.620.000,00 Kabupaten/Kot 2.606.709.600,00 Kabupaten/Kot 2.789.179.272,00 Kabupaten/Kot 3.012.313.613,76 60 13.016.022.485,76
SMP, SMA DAN SMK Siswa (FLS) SD, SMP, SMA dan Kota
a a a a a
SMK
Sinkronisasi Kebijakan Tunjangan
Jumlah permasalahan terkait data
Profesi Guru (TPG), Tunjangan
01.18.012. guru dan tunjangan didaerah jenjang - 12 Bulan 450.000.000,00 12 Bulan 495.000.000,00 12 Bulan 534.600.000,00 12 Bulan 572.022.000,00 12 Bulan 623.503.980,00 60 Bulan 2.675.125.980,00
Khusus Guru (TKG) dan Tambahan
SMA. SMK dan SLB
Penghasilan Guru (TAMSIL)
Pelaksanaan Pendidikan Profesi Jumlah guru yang mengikuti
01.18.013. Guru (PPG) dalam jabatan SMA, Pendidikan Profesi (PPG) dalam - 165 Orang 1.800.000.000,00 165 Orang 1.800.000.000,00 165 Orang 1.944.000.000,00 165 Orang 2.080.080.000,00 165 Orang 2.267.287.200,00 825 Orang 9.891.367.200,00
SMK dan SLB jabatan SMA, SMK dan SLB
Diklat Calon Kepala Sekolah Satuan Jumlah Calon Kepala Sekolah
01.18.014. Pendidikan Menengah SMA, SMK Satuan Pendidikan Menengah SMA, - 84 Orang 1.410.016.000,00 84 Orang 1.410.016.000,00 84 Orang 1.522.817.280,00 84 Orang 1.629.414.489,60 84 Orang 1.776.061.793,66 420 Orang 7.748.325.563,26
dan SLB SMK dan SLB yang mengikuti Diklat

Diklat Calon Pengawas dan Jumlah Calon Pengawas Yang


01.18.015. Penguatan Pengawas Satuan Mengikuti Diklat dan Mendapatkan - 30 Orang 500.000.000,00 30 Orang 550.000.000,00 30 Orang 588.867.474,00 30 Orang 630.088.197,18 30 Orang 693.097.016,90 150 Orang 2.962.052.688,08
Pendidikan Menengah Sertifikat Pengawas Sekolah
Jumlah Pendidik PNS dan GTT
Peningkatan Kompetensi Pendidik
01.18.016. SMA, SMK dan SLB yang - 815 Orang 8.100.000.000,00 815 Orang 8.700.000.000,00 815 Orang 9.396.000.000,00 815 Orang 10.147.680.000,00 815 Orang 10.959.494.400,00 4075 Orang 47.303.174.400,00
PNS dan GTT SMA, SMK dan SLB
kompetensinya meningkat
Jumlah Tenaga Kependidikan SMA,
Peningkatan Kompetensi Tenaga
01.18.017. SMK dan SLB yang kompetensinya - 1644 Orang 6.099.006.400,00 1644 Orang 6.708.907.040,00 1644 Orang 7.245.619.603,20 1644 Orang 7.825.269.171,46 1644 Orang 8.451.290.705,18 8220 Orang 36.330.092.919,84
Kependidikan SMA, SMK dan SLB
meningkat
Jumlah Pengawas SMA, SMK dan
Peningkatan Pelaksanaan Kerja
01.18.018. SLB serta Peningkatan Mutu Kinerja - 40 Orang 200.000.000,00 40 Orang 220.000.000,00 40 Orang 237.600.000,00 40 Orang 254.232.000,00 40 Orang 278.484.530,00 200 Orang 1.190.316.530,00
Pengawas SMA, SMK dan SLB
Pengawas
Pembinaan Sekolah Unggulan Jumlah Sekolah Unggulan di
01.18.019. Satuan Pendidikan Menengah di Kabupaten/Kota Yang Mendapatkan - 24 Sekolah 2.000.000.000,00 24 Sekolah 2.200.000.000,00 24 Sekolah 2.354.000.000,00 24 Sekolah 2.542.320.000,00 24 Sekolah 2.771.128.800,00 120 Sekolah 11.867.448.800,00
Kabupaten/Kota Pembinaan
Jumlah Sekolah yang mengikuti
01.18.021. PPDB On Line SMA/SMK - 140 Sekolah 585.698.000,00 140 Sekolah 644.267.800,00 140 Sekolah 695.809.224,00 140 Sekolah 744.515.869,68 140 Sekolah 811.522.297,95 700 Sekolah 3.481.813.191,63
PPDB Online
Jumlah Siswa di Kabupaten/Kota
Pelaksanaan Ujian Nasional
01.18.022. yang mengikuti Ujian Nasional 12 8900 Siswa 1.173.356.000,00 8900 Siswa 1.290.691.600,00 8900 Siswa 1.393.946.928,00 8900 Siswa 1.505.462.682,24 8900 Siswa 1.640.954.323,64 44500 Siswa 7.004.411.533,88
SMA/MA/SMK
SMA/MA/SMK
Pemberian Penghargaan Kepada
Jumlah siswa, tenaga pendidik dan
Siswa, Tenaga Pendidik dan
01.18.023. kependidikan yang menerima - 175 Orang 750.000.000,00 183 Orang 825.000.000,00 184 Orang 891.000.000,00 186 Orang 962.280.000,00 188 Orang 1.048.885.200,00 916 Orang 4.477.165.200,00
Kependidikan Berprestasi seProvinsi
penghargaan
Riau"
Pengembangan Minat dan Bakat Jumlah Penghargaan Yang 496 496 496 496 496 Penghargaa
01.18.024. - 2.000.000.000,00 2.200.000.000,00 2.376.000.000,00 2.563.872.188,00 2.794.620.684,92 2480 11.934.492.872,92
Siswa SD, SMP, SMA, dan SMK Diperoleh Penghargaan Penghargaan Penghargaan Penghargaan Penghargaan n
Jumlah Guru Yang Menerima
01.18.026. Beasiswa Bagi Tenaga Pendidik - 162 Orang 6.078.068.700,00 162 Orang 6.685.875.570,30 162 Orang 7.220.745.615,92 162 Orang 7.798.405.265,20 162 Orang 8.422.277.686,42 810 Orang 36.205.372.837,84
Beasiswa
Jumlah mahasiswa ekonomi kurang
01.18.027. Pemberian Beasiswa Bidik Misi mampu yang mendapatkan beasiswa - 2400 Orang 26.066.330.000,00 2400 Orang 28.672.963.000,00 2400 Orang 30.966.800.040,00 2400 Orang 33.444.144.043,20 2400 Orang 36.119.675.566,65 12000 Orang 155.269.912.649,85
bidik misi
TOTAL 1.335.714.400.534,00 1.409.580.577.115,88 1.506.519.778.329,77 1.617.852.491.086,74 1.732.545.257.493,20 7.602.212.504.559,59

Renstra Dinas Pendidikan 2019 - 2024 91


BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Riau
yang menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pendidikan Provinsi Riau dalam 5
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung capaian sasaran dan RPJMD.
Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi untuk mendukung capaian sasaran dan
RPJMD adalah sebagai berikut:
(1) Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)
(2) Harapan Lama Sekolah (HLS)
(3) APK SMA/MA/SMK/SMLB/Paket C
(4) APM SMA/MA/SMK/SMLB/Paket C
(5) Persentase Sekolah yang berakreditasi minimal B tingkat SMA
(6) Persentase program Keahlian yang berakreditasi minimal B tingkat SMK
(7) APK SD/MI/SDLB/Paket A
(8) APM SD/MI/SDLB/Paket A
(9) APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B
(10) APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B
(11) Persentase guru SMA/SMK yang telah memenuhi kualifikasi D4/S1
(12) Angka Putus Sekolah
(13) Persentase Kebutuhan khusus yang mendapatkan akses pendidikan

Indikator Kinerja RPJMD untuk mendukung program pendidikan adalah sebagai


berikut:
1. APK SMA Sederajat
2. APM SMA Sederajat
3. Persentase Sekolah yang berakreditasi minimal B tingkat SMA
4. Persentase program Keahlian yang berakreditasi minimal B tingkat SMK
5. Persentase Kebutuhan khusus yang mendapatkan akses pendidikan
6. Menurunnya Angka Putus Sekolah
7. Kualifikasi guru SMA/SMK dengan tingkat Pendidikan >D4/S1
8. Jumlah Siswa Miskin yang dibantu
9. Jumlah siswa dan mahasiswa yang diberikan beasiswa
Berikut adalah tabel T.C 28 Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Riau
yang mengacu pada Tujuan dan sasaran RPJMD :

Renstra Dinas Pendidikan 2020-2024 97


Tabel T-C.28
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondisi Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada
No. Indikator periode RPJMD akhir periode
2018 2020 2021 2022 2023 2024 RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Pendidikan
1 Rata - rata Lama Sekolah 8,92 8,97 9,04 9,11 9,18 9,24 9,24
2 Harapan Lama Sekolah 13,11 13,57 13,74 13,92 14,10 14,28 14,28
3 APK SMA/MA/SMK/ SMLB/Paket C (%) 84,96 85,26 85,56 85,86 86,16 86,46 86,46
4 APM SMA/MA/SMK/ SMLB/Paket C (%) 61,59 62,09 62,59 63,09 63,59 64,09 64,09
5 Persentase Sekolah yang berakreditasi minimal B 82,43 82,63 82,83 83,03 83,23 83,43 83,43
6 Persentase program keahlian SMK yang berakreditasi 54,63 54,83 55,03 55,23 55,43 55,63 55,63
7 APK SD/MI/SDLB/Paket A 107,94 108,14 108,34 108,54 108,74 108,94 108,94
8 APM SD/MI/SDLB/Paket A 95,28 95,48 95,68 95,88 96,08 96,28 96,28
9 APK SMP/MTs/SMPLB/ Paket B 96,66 96,86 97,06 97,26 97,46 97,66 97,66
10 APM SMP/MTs/SMPLB/ Paket B 73,77 73,97 74,17 74,37 74,57 74,77 74,77
11 Persentase guru SMA/SMK yang telah memenuhi kualifikasi D4/S1 95,34 95,44 95,94 96,44 96,94 97,44 97,44
12 Angka Putus Sekolah 1,02 1,01 1,00 0,9 0,8 0,7 0,7
APK SMA Sederajat 83,87 85,26 85,56 85,86 86,16 86,46 86,46
APM SMA Sederajat 63,81 67,17 69,32 71,51 73,68 75,55 75,55
Akreditasi sekolah SMA sederajat dengan nilai minimal b 81,49 82,63 82,83 83,03 83,23 83,43 83,43
Persentase anak berkebutuhan khusus yang mendapatkan 88,08 88,62 89,32 90,02 90,72 91,42 91,42
akses pendidikan
Angka Putus Sekolah 0,71 0,54 0,46 0,38 0,31 0,24 0,24
753 162 175 150 150 116 116,00
Kualifikasi guru SMA/SMK dengan tingkat pendidikan > D4/S1
Jumlah siswa miskin yang dibantu - 1700 2400 2400 2400 2400 2400,00
Jumlah siswa dan mahasiswa yang diberikan beasiswa 2724 3635 3792 3808 3808 3808 3808,00
Persentase anak berkebutuhan khusus yang mendapatkan akses
13 88,08 88,62 89,32 90,02 90,72 91,42 91,42
pendidikan

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 98


BAB VIII
PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Riau merupakan dokumen


perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi,
Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas
Pendidikan Provinsi Riau dan memperhitungkan potensi (kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan). Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Riau diperlukan sebagai
alat untuk mengarahkan tujuan organisasi. Renstra merupakan awal dari proses
akuntabilitas suatu organisasi.
Keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Riau
tergantung pada sikap, mental, tekad, semangat, ketaatan dan disiplin para
pelaksana. Dalam kaitan ini diharapkan seluruh aparatur Dinas Pendidikan Provinsi
Riau untuk melaksanakan program ini sehingga dapat berhasil dengan baik. Dengan
demikian hasil pembangunan bidang Pendidikan dapat diterima secara lebih adil dan
merata untuk masyarakat. Sangat dimungkinkan dapat terjadi perubahan pesat,
tidak menentu yang dipengaruhi faktor ekonomi, sosial, politik maupun iklim, baik
yang bersifat nasional maupun global yang dapat mengubah situasi maupun
kebijakan sehingga rencana strategis yang telah disusun ini memerlukan
penyesuaian.
Rencana Dinas Pendidikan Provinsi Riau Tahun 2019-2024, merupakan
penjabaran dari RPJMD Provinsi Riau Tahun 2019-2024. Renstra Dinas Pendidikan
Provinsi Riau nantinya akan dipakai sebagai pedoman dalam penyusunan Renja Dinas
Pendidikan Provinsi Riau dan mengacu pada RKPD, memuat kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Provinsi
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renstra Dinas
Pendidikan Provinsi Riau ditetapkan dengan peraturan pimpinan Organisasi
Perangkat Daerah setelah disahkan Gubernur Riau.
Akhir kata semoga Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini dapat
diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good
governance.

Pekanbaru,
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI RIAU

RUDYANTO, SH, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19680312 199403 1 004

Renstra Dinas Pendidikan 2019-2024 99

Anda mungkin juga menyukai