Tata Cara Budidaya - Sengon
Tata Cara Budidaya - Sengon
Tata Cara Budidaya - Sengon
1.3 Sasaran
Sasaran Juklakjuknis Kebun Bibit Desa (KBD) adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) yang
menerima bantuan kegiatan di wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
Sengon paling banyak dibudidayakan dengan biji. Keuntungan perbanyakan dengan biji
adalah mendapat bibit dalam jumlah yang banyak dalam waktu yag relatif singkat. Biji
sengon mempunyai daya kecambah yang sangat cepat, dimana hanya membutuhkan
waktu 7 Hari untuk mencapai 100% kecambah (Gambar 8). Sebelum melakukan
perkecambahan, biji sengon yang sehat dapat dilihat dari kenampakan morfologinya.
ciri-ciri morfologi biji yang baik adalah sebagai berikut:
1. Kulit bersih berwarna coklat kehitaman
2. Ukuran biji maksimum, artinya tidak kempes, tidak keriput
3. Jika direndam didalam air benih tengelam
4. Memiliki bentuk benih yang masih untuh.
Besarnya persentase kecambah biji sengon dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
1. faktor internal meliputi: hormon, kandungan makanan pada biji sengon, asal
usul benih sengon, serta faktor genetik yang terkandung dalam biji.
2. faktor ekternal meliputi: intensitas cahaya matahari, suhu dan kelembapan
dalam petridis atau suhu tempat perkecambahan, media tumbuh perkecambahan,
lamanya rendaman air panas saat sebelum penaburan benih sengon ke tempat
perkecambahan dan lama penyimpanan biji sengon yang sudah dipanen dari pohon
induknya.
2.3 Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan sengon dipersemaian yang bertujuan untuk memperkecil
kematian bibit saat ditanam dilapangan dan untuk membantu mempercepat
pertumbuhan pada umumnya meliputi kegiatan:
1. Penyiraman pada musim kemarau dilakukan sehari sekali setiap pagi atau sore
hari dengan semprotan air yang lembut, sedangkan pada musim hujan
disesuaikan.
2. Penyiangan, dilakukan ketika sudah banyak tumbuhan liar yang tumbuh dalam
polibag, karena rumput selalu bersaing dengan bibit dalam pengambilan hara,
ruang tempat tumbuh, air dan sinar matahari.
3. Pemupukan dilakukan dengan mengunakan NPK untuk mempercepat
pertumbuhan semai. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk
daun seperti menggunakan pupuk NPK (15:15:15) dengan konsentrasi 1-2 g/l air.
Pemberian pupuk ini dilakukan seminggu sekali. Selain itu pemupukan dapat
juga diberikan melalui tanah dengan dosis 1-2 gram per tanaman yang dilakukan
sebulan sekali.
4. Penyulaman, dilakukan jika jumlah bibit yang akan digunakan untuk penanaman
jumlahnya masih kurang.