Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Kelompok 1 Kep. Bencana

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“MENGHADAPI BENCANA SECARA STRATEGIS :


SAVE OUR SOUL”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan
Bencana yang diampu oleh Ns. Arjuna M. Kep., Sp. Kom

Disusun Oleh :

Kelompok 1 :

1. Shella Anjely 18100059

2. Wulan silvani. 18100037

3. Dika Anugrah Pratama 1910070P

4. Darna Fidiawati. 1910069P

5. Yulianda Sari 18100034

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES


CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penulis dapat
menyusun makalah yang berjudul “ Menghadapi Bencana Secara Strategis : Save Our
Soul” dimana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Disaster
Nursing.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini banyak
menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan yang ada. Dengan adanya kendala dan
keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk
menyusun makalah dengansebaik-baiknya.
Sebagai penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
dan pendengar pada umumnya,Aamiin.

Bangkabelitung, 22 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
A. Latar Belakang ............................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
A. Tujuan ............................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI ......................................................................................... 5
A. Penanggulangan Bencana Dengan Strategi Save Oursoul ............................. 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 13
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

B. LATAR BELAKANG
Bencana alam dan tahapan legitimasinya, Koentjoro (2007) mendukung
pendapat Turner and Pidgeon (1997) yang menjelaskan bahwa sumber bencana alam
adalah natural disaster dan man made disaster. Lebih jauh Koentjoro (2007)
mendefinisikan bencana alam sebagai salah satu bentuk perubahan sosial yang tidak
terencana yang dampaknya mengenai dan mempengaruhi makhluk yang hidup di
dalamnya termasuk tumbuhan, hewan dan manusia. Lebih lanjut ditambahkan bahwa
bencana alam dapat mengakibatkan kemiskinan, rasa kehilangan, rasa takut, rasa
bosan, rasa tidak pasti, diperlakukan tidak adil dan perasaan tidak mampu atau tidak
berdaya pada korban (Ronan and Johnston, 2005 dan Koentjoro, 2006). Bencana alam
akan memberikan dampak berbeda pada setiap manusia. Kondisi sosial ekonomi,
ketersediaan sumber daya dan penghidupan, gender, usia, pekerjaan, social capital
dan family relation yang diduga memiliki sumbangan yang signifikan terhadap tingkat
penderitaan yang dialami korban.

C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara penanggulangan bencana dengan strategi SAVE OUR SOUL?

D. TUJUAN
Agar mahasiswa mengetahui cara penanggulangan bencana dengan strategi save
our soul.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Penanggulangan Bencana dengan Strategi Save OurSoul


1. Pengertian Save OurSoul
•Save : Pendekatan Kedaruratan
•Our : Distribusi Relawan DanBantuan
•Soul : Pendekatan Pemantauan

2. Save : Pendekatan Kedaruratan


Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera saat kejadian bencana
untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pendampingan dan penanganan pengungsi, serta pemulihan sarana
prasarana.
a. Situasi Tidak TerjadiBencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi tidak terjadi bencana
meliputi :
1) Perencanaan penanggulanganbencana;
2) Pengurangan risiko bencana;
3) Pencegahan;
4) Pemaduan dalam perencanaanpembangunan;
5) Persyaratan analisis risikobencana;
6) Pelaksanaan dan penegakan rencana tataruang;
7) Pendidikan dan pelatihan;dan
8) Persyaratan standar teknis penanggulanganbencana.
b. Situasi Terdapat PotensiBencana
Pada situasi ini perlu adanya kegiatan-kegiatan kesiap siagaan, peringatan dini
dan mitigasi bencana dalam penanggulangan bencana.
1) Kesiapsiagaan
2) Peringatan Dini
3) MitigasiBencana
c. Saat TanggapDarurat
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat meliputi:

5
1) Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber
daya.
1) Penentuan status keadaan daruratbencana;
2) Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkenabencana;
3) Pemenuhan kebutuhandasar;
4) Perlindungan terhadap kelompok rentan;dan
5) Pemulihan dengan segera prasarana dan saranavital.
d. PascaBencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana meliputi:
1) Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca
bencana. Selama masa perbaikan perawat berperan untuk membantu
masyarakat kembali pada kehidupan normal. Beberapa penyakit dan kondisi
fisik mungkin memerlukan jangka waktu untuk bisa normal kembali atau
bahkan ada yang mengalami kecacatan. Menurut Bai & Liu (2009) masalah
fisik yang biasa timbul dipengungsian seperti masalah kurang gizi, penyakit
menular, ISPA, diare dan sebagainya merupakan kondisi yang butuh peran
perawat didalamnya. Dalam situasi ini perawat menggunakan kompetensi
dan keterampilannya dalam mengatasi masalah fisik misal perawatan luka,
edukasi tetang kebersihan lingkungan, konsultasi kesehatan, pelayanan
home care dan sebagainya (Fery & Makhduli, 2009). Dalam rehabilitasi
komunitas perawat tidak bisa bekerja sendiri dan harus melibatkan lintas
sektor. Sebagai contoh bekerjasama dengan kelompok masyarakat untuk
membersihkan lingkungan akibat bencana, membangun kembali rumah dan
sarana prasarana yang dibutuhkan. Bekerjasama dengan pemerintah daerah,
lembaga sosial, TNI atau lembaga lain dalam rangka pembangunan daerah
bencana. Selain itu perawat juga dapat berperan dalam peningkatan kualitas
hidup masyarakat dengan community building, menambah ketrampilan
untuk peningkatan ekonomi dan membangun hubungan sosial masyarakat.
Semua tindakan ditujukan untuk mempercepat fase pemulihan menuju

6
keadaan sehat dan aman (Fery &
Makhduli, 2009).
2) Rekonstruksi
Rekonstruksi adalah Pembangunan kembali semua prasarana dan
sarana serta kelembagaan pada wilayah pasca bencana pemerintahan/
masyarakat dengan sasaran utama Tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi,
sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban serta bangkitnya peran
serta masyarakat dalam segala aspekkehidupan.
Pada Bidang Rehabilitasi & Rekonstruksi (RR), terdapat 5 (lima)

sektor yang menjadi fokus dalam penanganan Pasca Bencana yaitu :


a) Sektor Perumahan &Permukiman
b) Sektor Infrastruktur Publik
c) Sektor EkonomiProduktif
d) Sektor Sosial,dan
e) LintasSektor
e. PosKomando
1) Pada bencana skala nasional dapat dibentuk Pos Komandodan Koordinasi
Tanggap
2) Darurat Aju (Pos garis depan) di propinsi (Pimpinan Wilayah), danpada
bencana skala regional Propinsi) dapat dibentuk Pos Komando dan
Koordinasi Tanggap DaruratAju
3) (Posgarisdepan)diKabupaten/Kota(PimpinanDaerah)yangterkena Bencana.
f. Waktu
1) Jangka waktu Keberadaan Pos Komando dan Koordinasi Tanggap Darurat
Bencana
2) Bersifat sementara selama masa tanggap darurat dan beroperasi selama 24
(dua puluh empat) jam setiap hari serta dapat diperpanjang atau diperpendek
waktunya sesuai kondisi dan keadaankedaruratan.
3. Our : Distribusi Relawan DanBantuan
Sebelum melakukan distribusi relawan dan memberikan bantuan, ada
beberapa prinsip yang harus dipegang, antara lain:

7
1) Cepat &tepat
2) Prioritas
3) Koordinasi &keterpaduan
4) Berdayaguna & berhasil guna
5) Transparansi &akuntabilitas
6) Kemitraan
7) Pemberdayaan
8) Nondiskriminatif
9) Nonproletisi

Terdapat beberapa bantuan kemanusiaan yang meliputi:


a. Bantuan Tempat Penampungan/HunianSementara
Diberikan dlm bentuk tenda2, barak atau gedung fasilitas umum/sosial (tempat
ibadah, gedung olah raga, balai desa) yang memungkinkan untuk tempat tinggal
sementara.
Standar minal :
1) Berukuran 3 meterpersegi/orang
2) Memiliki persyaratan keamanan &kes
3) Memiliki aksesbilitas thd fasilitasumum
4) Menjamin privasi antar jenis kelamin & berbagai klpusia
b. Bantuan Pangan
Dalam bentuk bahan makanan, masakan yang disediakan oleh dapur umum.
Untuk klp rentan diberikan bentuk khusus. Standar minimal :
1) Bahan makanan berupa beras 400 gr perorang/hr atau bahan pokoklainnya
2) Makanan yg disediakan dapur umum berupa makanan siap saji2x/hari
3) Makanan poin a dan b setara dgn 2.100 kilokalori
c. Bantuan Non Pangan
Berikut contoh bantuan non pangan, seperti:
1) Peralatanmemasak
2) Peralatan keperluanbayi
d. Bantuan Sandang
1) Perlengkapan pribadi Standar minimal :
a) Memiliki 1 perangkat lengkap pakaian, peralatan tidur sesuai standar
kesehatan

8
b) Perempuan &anak setidaknya memiliki 2 perangkat
c) Anak sekolah memiliki 2 stel seragam, 1 pasang sepatu
d) Setiap orang memiliki pakaian khusus untuk beribadah, 1 pasang alas kaki,
alas tidur
e) Bay i& anak-anak dibawah usia 2 tahun harus memiliki selimut ukuran 100 x
70 cm
f) Kelompok rentan memiliki pakaian khusus dan alat bantu sesuai kebutuhan
g) Kebersihan diri
e. Bantuan Air Bersih &Sanitasi
1) Bantuan AirBersih
a) 7 ltr pada 3 hari I selanjutnya 15 ltr/orang/hari
b) Jarak terjauh tempat penampungan sementara jamban klg: 50mtr Jarak
terjauh sumber air dari tempat penampungan sementara dgn titik air
terdekat : 500 mt
2) Bantuan AirMinum
a) lt/orang/hari
b) Rasa air minum dapat diterima & kualitasnya cukup memadai untuk
dimunum
f. Bantuan Sanitasi
1) Tempat sampah ukuran 100l tuntuk 10 klg, atau barang lain dengan jumlah
setara
2) Penyemprotan vektor dilakukan sesuai kebutuhan1 jamban maksimal 20org
3) Jarak jamban & penampungan kotoran 30 mtr dari sumber air bawahtanah
4) Dasar penampungan sedekat2nya 1.5 mtr di atastanah
5) 1 tempat untuk mencuci pakaian & peralatan RT, paling banyak untuk100
orang
g. Bantuan Yankes
1) Yankes didasarkan pada prinsip-prinsip yankes primer
2) Semua korban memperoleh informasi tentang yankes
3) Yankes diberika dlm sistem kes yg tepat : klg, PKM, RS & RS rujukan
4) Pelayanan & intervensi kes menggunakan teknologi yg tepat & diterima
secara sosbud
5) Jumlah, tingkat & lokasi yankes sesuai kebutuhankorban
6) Tiap klinik punya staf dgn jml & keahlian memadai. Staf maks melayani 50

9
pasien/hari
7) Korban memperoleh pelayanan obat-obatan sesuai keb

h. Pengendalian PenyakitMenular
1) Pemberian vitamin A bagi bayi usia 6 bln – balita usia 59bulan
2) Semua bayi divaksinasi campak ketika usia 6 – 9bln
3) Anak usia 6 bln – 15 thn dapat diberi imunisasi campak
4) Korban mendapat diagnosis & perawatan efektif untuk penyakit menular
5) Diambil tindakan2 untuk mempersiapkan & merespon berjangkitnya
penyakit menular
6) Berjangkitnya penyakit menular dideteksi, diinvestigasi & dikontroldengan
cara tepat waktu & efektif
7) Korban memperoleh paket pelayanan minimal untuk mencegahpenularan
HIV/AIDS.
i. Pengendalian Penyakit TidakMenular
1) Korban memperoleh pelayanan tepat untuk mengatasicedera
2) Korban memperoleh pelayanan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
reproduksi
3) Korban memperoleh yankes sosial dan mental sesuaikebutuhan.
j. Relawan
Relawan yang berkompeten dan ahli dibidang SAR yang bertugas
1) Membuat rencana operasiSAR
2) Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas / relawan dibidangSAR
3) Membentuk regu SRU (search and RescueUnit)
4) Memimpin kegiatan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korbanbencana
5) Membuat jadwal agenda kegiatantim
6) Mendeteksi dan memetakan daerah bahaya darawanakan terjadinya bencana
susulan
7) Mengendalikan, memantau dan mengevaluasi kegiatanti
8) Membangun hubungan informasi dan koordinasi dengan institusi atau pun
lembaga yang lain yang bergerak pada bidang yang sama untuk kepentingan
pananganan tanggap darurat bencana

10
4. SOUL (PendekatanPemantauan)
a. Situasi Terdapat PotensiBencana
Pada situasi ini perlu adanya kegiatan-kegiatan kesiapsiagaan, peringatan dini
dan mitigasi bencana dalam penanggulangan bencana seperti :
1) Kesiapsiagaan
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
melalui pengorganisasian serta melaluui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna (UU RI No.24 Tahun 2007).

2) Peringatan Dini\
a) Peringaandinidisampaikankepadasemuapihak,khususnyakapada
mereka yang berotensi terkena bencana.
b) Peringatan dini biasanya disamapaikan oleh badanpenanggulangan
bencana yang didasarkan pada infirmasi teknis dan ilmiah
c) Misalnya akan ada badai Kartina , maka badan yang berwenang
menangani bencana akan memperkirakan kapan terjadi badai ,
lokasi serta kekuatanya

3) Mitigasi Bencana
Serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik mauaun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Ada 4 macan mitigasi yaitu ;
a) Pendekatan teknis
b) Pendekatan Manusia
c) Pendekatan administratif
d) Pendekatan cultural
Tujuan Dan Metode Mitigasi Bencana
Tujuan dari strategi mitigasi adalah untuk mengurangi kerugian-
kerugian pada saat terjadinya bahaya di masa mendatang. Tujuan utama
adalah untuk mengurangi resiko kematian dan cedera terhadap penduduk.
Tujuan-tujuan sekunder mencakup pengurangan kerusakan dan kerugian-
kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap infrastruktur sektor publik
dan mengurangi kerugian- kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap
infrastruktur sector publik dan mengurangi kerugian-kerugian sector

11
swasta sejauh hal-hal itu mungkin mempengaruhii masyarakat secara
keseluruhan. Tujuan-tujuan ini mungkin mencakup dorongan bagi orang-
orang untuk melindungi diri mereka sejauh mungkin.

12
BAB III
PENUTUP

B. KESIMPULAN
Pada saat terjadinya bencana biasanya begitu banyak pihak yang menaruh
perhatian dan mengulurkan tangan memberikan bantuan tenaga, maupun material
Banyaknya bantuan yang datang sebenarnya merupakan sebuah keuntungan yang
harus dengan baik, agar setiap bantuan yang masuk dapat tepat guna, tepat sasaran,
tepat , dan terjadi Dengan demikian diharapkan pelaksanaan manajemen dan peralatan
dapat berjalan secara efektif dan ensien dan terdinasi dengan baik demikianlah
makalah Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana ini saya buat dengan penuh
perjuangan . Perbanyak maaf dan diucapkan Terimakasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

2015( diperbaharui ). Persiapan Bencana : Wikipedia Bahasa Indonesia.


file:///C:/metigasi%20bencana/Menyunting%20Persiapan%20bencana
%20-

%20Wikipedia.html. Di akses tanggal 26 september 2015, di


www.google.com.

Setiawan,. D. 2013. Mitigasi Bencana Alam.


file:///D:/kesmas/MITIGASI%20BENCANA%20ALAM%20~%20DS%20Self

%20Development.htm. Di akses tanggal 26 september 2015.


Di www.google.com

Dheasy, C. 2012. Makalah Mitigasi


Bencana.
file:///D:/kesmas/Cii%20Dheasy%20%20Makalah%20Mitigasi
%20Bencana.htm. Di akses tanggal 26 september 2015. Di www.google.com

14

Anda mungkin juga menyukai