Makalah Kelompok 1 Kep. Bencana
Makalah Kelompok 1 Kep. Bencana
Makalah Kelompok 1 Kep. Bencana
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan
Bencana yang diampu oleh Ns. Arjuna M. Kep., Sp. Kom
Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penulis dapat
menyusun makalah yang berjudul “ Menghadapi Bencana Secara Strategis : Save Our
Soul” dimana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Disaster
Nursing.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini banyak
menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan yang ada. Dengan adanya kendala dan
keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk
menyusun makalah dengansebaik-baiknya.
Sebagai penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
dan pendengar pada umumnya,Aamiin.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Bencana alam dan tahapan legitimasinya, Koentjoro (2007) mendukung
pendapat Turner and Pidgeon (1997) yang menjelaskan bahwa sumber bencana alam
adalah natural disaster dan man made disaster. Lebih jauh Koentjoro (2007)
mendefinisikan bencana alam sebagai salah satu bentuk perubahan sosial yang tidak
terencana yang dampaknya mengenai dan mempengaruhi makhluk yang hidup di
dalamnya termasuk tumbuhan, hewan dan manusia. Lebih lanjut ditambahkan bahwa
bencana alam dapat mengakibatkan kemiskinan, rasa kehilangan, rasa takut, rasa
bosan, rasa tidak pasti, diperlakukan tidak adil dan perasaan tidak mampu atau tidak
berdaya pada korban (Ronan and Johnston, 2005 dan Koentjoro, 2006). Bencana alam
akan memberikan dampak berbeda pada setiap manusia. Kondisi sosial ekonomi,
ketersediaan sumber daya dan penghidupan, gender, usia, pekerjaan, social capital
dan family relation yang diduga memiliki sumbangan yang signifikan terhadap tingkat
penderitaan yang dialami korban.
C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara penanggulangan bencana dengan strategi SAVE OUR SOUL?
D. TUJUAN
Agar mahasiswa mengetahui cara penanggulangan bencana dengan strategi save
our soul.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
1) Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber
daya.
1) Penentuan status keadaan daruratbencana;
2) Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkenabencana;
3) Pemenuhan kebutuhandasar;
4) Perlindungan terhadap kelompok rentan;dan
5) Pemulihan dengan segera prasarana dan saranavital.
d. PascaBencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana meliputi:
1) Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca
bencana. Selama masa perbaikan perawat berperan untuk membantu
masyarakat kembali pada kehidupan normal. Beberapa penyakit dan kondisi
fisik mungkin memerlukan jangka waktu untuk bisa normal kembali atau
bahkan ada yang mengalami kecacatan. Menurut Bai & Liu (2009) masalah
fisik yang biasa timbul dipengungsian seperti masalah kurang gizi, penyakit
menular, ISPA, diare dan sebagainya merupakan kondisi yang butuh peran
perawat didalamnya. Dalam situasi ini perawat menggunakan kompetensi
dan keterampilannya dalam mengatasi masalah fisik misal perawatan luka,
edukasi tetang kebersihan lingkungan, konsultasi kesehatan, pelayanan
home care dan sebagainya (Fery & Makhduli, 2009). Dalam rehabilitasi
komunitas perawat tidak bisa bekerja sendiri dan harus melibatkan lintas
sektor. Sebagai contoh bekerjasama dengan kelompok masyarakat untuk
membersihkan lingkungan akibat bencana, membangun kembali rumah dan
sarana prasarana yang dibutuhkan. Bekerjasama dengan pemerintah daerah,
lembaga sosial, TNI atau lembaga lain dalam rangka pembangunan daerah
bencana. Selain itu perawat juga dapat berperan dalam peningkatan kualitas
hidup masyarakat dengan community building, menambah ketrampilan
untuk peningkatan ekonomi dan membangun hubungan sosial masyarakat.
Semua tindakan ditujukan untuk mempercepat fase pemulihan menuju
6
keadaan sehat dan aman (Fery &
Makhduli, 2009).
2) Rekonstruksi
Rekonstruksi adalah Pembangunan kembali semua prasarana dan
sarana serta kelembagaan pada wilayah pasca bencana pemerintahan/
masyarakat dengan sasaran utama Tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi,
sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban serta bangkitnya peran
serta masyarakat dalam segala aspekkehidupan.
Pada Bidang Rehabilitasi & Rekonstruksi (RR), terdapat 5 (lima)
7
1) Cepat &tepat
2) Prioritas
3) Koordinasi &keterpaduan
4) Berdayaguna & berhasil guna
5) Transparansi &akuntabilitas
6) Kemitraan
7) Pemberdayaan
8) Nondiskriminatif
9) Nonproletisi
8
b) Perempuan &anak setidaknya memiliki 2 perangkat
c) Anak sekolah memiliki 2 stel seragam, 1 pasang sepatu
d) Setiap orang memiliki pakaian khusus untuk beribadah, 1 pasang alas kaki,
alas tidur
e) Bay i& anak-anak dibawah usia 2 tahun harus memiliki selimut ukuran 100 x
70 cm
f) Kelompok rentan memiliki pakaian khusus dan alat bantu sesuai kebutuhan
g) Kebersihan diri
e. Bantuan Air Bersih &Sanitasi
1) Bantuan AirBersih
a) 7 ltr pada 3 hari I selanjutnya 15 ltr/orang/hari
b) Jarak terjauh tempat penampungan sementara jamban klg: 50mtr Jarak
terjauh sumber air dari tempat penampungan sementara dgn titik air
terdekat : 500 mt
2) Bantuan AirMinum
a) lt/orang/hari
b) Rasa air minum dapat diterima & kualitasnya cukup memadai untuk
dimunum
f. Bantuan Sanitasi
1) Tempat sampah ukuran 100l tuntuk 10 klg, atau barang lain dengan jumlah
setara
2) Penyemprotan vektor dilakukan sesuai kebutuhan1 jamban maksimal 20org
3) Jarak jamban & penampungan kotoran 30 mtr dari sumber air bawahtanah
4) Dasar penampungan sedekat2nya 1.5 mtr di atastanah
5) 1 tempat untuk mencuci pakaian & peralatan RT, paling banyak untuk100
orang
g. Bantuan Yankes
1) Yankes didasarkan pada prinsip-prinsip yankes primer
2) Semua korban memperoleh informasi tentang yankes
3) Yankes diberika dlm sistem kes yg tepat : klg, PKM, RS & RS rujukan
4) Pelayanan & intervensi kes menggunakan teknologi yg tepat & diterima
secara sosbud
5) Jumlah, tingkat & lokasi yankes sesuai kebutuhankorban
6) Tiap klinik punya staf dgn jml & keahlian memadai. Staf maks melayani 50
9
pasien/hari
7) Korban memperoleh pelayanan obat-obatan sesuai keb
h. Pengendalian PenyakitMenular
1) Pemberian vitamin A bagi bayi usia 6 bln – balita usia 59bulan
2) Semua bayi divaksinasi campak ketika usia 6 – 9bln
3) Anak usia 6 bln – 15 thn dapat diberi imunisasi campak
4) Korban mendapat diagnosis & perawatan efektif untuk penyakit menular
5) Diambil tindakan2 untuk mempersiapkan & merespon berjangkitnya
penyakit menular
6) Berjangkitnya penyakit menular dideteksi, diinvestigasi & dikontroldengan
cara tepat waktu & efektif
7) Korban memperoleh paket pelayanan minimal untuk mencegahpenularan
HIV/AIDS.
i. Pengendalian Penyakit TidakMenular
1) Korban memperoleh pelayanan tepat untuk mengatasicedera
2) Korban memperoleh pelayanan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
reproduksi
3) Korban memperoleh yankes sosial dan mental sesuaikebutuhan.
j. Relawan
Relawan yang berkompeten dan ahli dibidang SAR yang bertugas
1) Membuat rencana operasiSAR
2) Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas / relawan dibidangSAR
3) Membentuk regu SRU (search and RescueUnit)
4) Memimpin kegiatan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korbanbencana
5) Membuat jadwal agenda kegiatantim
6) Mendeteksi dan memetakan daerah bahaya darawanakan terjadinya bencana
susulan
7) Mengendalikan, memantau dan mengevaluasi kegiatanti
8) Membangun hubungan informasi dan koordinasi dengan institusi atau pun
lembaga yang lain yang bergerak pada bidang yang sama untuk kepentingan
pananganan tanggap darurat bencana
10
4. SOUL (PendekatanPemantauan)
a. Situasi Terdapat PotensiBencana
Pada situasi ini perlu adanya kegiatan-kegiatan kesiapsiagaan, peringatan dini
dan mitigasi bencana dalam penanggulangan bencana seperti :
1) Kesiapsiagaan
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
melalui pengorganisasian serta melaluui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna (UU RI No.24 Tahun 2007).
2) Peringatan Dini\
a) Peringaandinidisampaikankepadasemuapihak,khususnyakapada
mereka yang berotensi terkena bencana.
b) Peringatan dini biasanya disamapaikan oleh badanpenanggulangan
bencana yang didasarkan pada infirmasi teknis dan ilmiah
c) Misalnya akan ada badai Kartina , maka badan yang berwenang
menangani bencana akan memperkirakan kapan terjadi badai ,
lokasi serta kekuatanya
3) Mitigasi Bencana
Serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik mauaun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Ada 4 macan mitigasi yaitu ;
a) Pendekatan teknis
b) Pendekatan Manusia
c) Pendekatan administratif
d) Pendekatan cultural
Tujuan Dan Metode Mitigasi Bencana
Tujuan dari strategi mitigasi adalah untuk mengurangi kerugian-
kerugian pada saat terjadinya bahaya di masa mendatang. Tujuan utama
adalah untuk mengurangi resiko kematian dan cedera terhadap penduduk.
Tujuan-tujuan sekunder mencakup pengurangan kerusakan dan kerugian-
kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap infrastruktur sektor publik
dan mengurangi kerugian- kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap
infrastruktur sector publik dan mengurangi kerugian-kerugian sector
11
swasta sejauh hal-hal itu mungkin mempengaruhii masyarakat secara
keseluruhan. Tujuan-tujuan ini mungkin mencakup dorongan bagi orang-
orang untuk melindungi diri mereka sejauh mungkin.
12
BAB III
PENUTUP
B. KESIMPULAN
Pada saat terjadinya bencana biasanya begitu banyak pihak yang menaruh
perhatian dan mengulurkan tangan memberikan bantuan tenaga, maupun material
Banyaknya bantuan yang datang sebenarnya merupakan sebuah keuntungan yang
harus dengan baik, agar setiap bantuan yang masuk dapat tepat guna, tepat sasaran,
tepat , dan terjadi Dengan demikian diharapkan pelaksanaan manajemen dan peralatan
dapat berjalan secara efektif dan ensien dan terdinasi dengan baik demikianlah
makalah Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana ini saya buat dengan penuh
perjuangan . Perbanyak maaf dan diucapkan Terimakasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
14