Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PDF Makalah Kentang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu jenis
sayuran subtropis yang terkenal di Indonesia. Daya tarik sayuran ini
terletak pada umbi kentang yang kaya karbohidrat dan bernilai gizi
tinggi. Di Indonesia kentang sudah dijadikan bahan pangan alternatif
atau bahan karbohidrat substitusi, terutama dalam pemenuhan
kebutuhan gizi dan pangan masyarakat Indonesia di samping beras
(Gunarto, 2003).
Kentang merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim
karena hanya satu kali berproduksi setelah itu mati, berumur pendek
antara 90- 180 hari dan berbentuk semak/herba. Batangnya yang
berada di atas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-
merahan, atau ungu tua. Akan tetapi, warna batang ini juga
dipengaruhi oleh umur tanaman dan keadaan lingkungan. Pada
kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering, biasanya warna
batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok. Bagian bawah
batangnya bisa berkayu. Sedangkan batang tanaman muda tidak
berkayu sehingga tidak terlalu kuat dan mudah roboh. Tanaman ini
berasal dari daerah subtropis di Eropa yang masuk ke Indonesia pada
saat bangsa Eropa memasuki Indonesia di sekitar abad ke 17 atau 18.
Selain itu, kentang juga banyak mengandung vitamin B, vitamin C,
dan sejumlah vitamin A. Sebagai sumber karbohidrat yang penting,
kentang masih dianggap sebagai sayuran yang mewah. Karya ilmiah
ini mencoba membahas tentang budidaya tanaman kentang di
Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dala
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana syarat pertumbuhan kentang?
2. Bagaimana cara budidaya tanaman kentang?
3. Bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman
kentang?

C. Tujuan Penulisan:
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui syarat pertumbuhan tanaman kentang.
2. Mengetahui teknik budidaya tanaman kentang.
3. Mengetahui cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman
kentang
BAB II
PEMBAHASAN

A. Syarat Pertumbuhan Tanaman Kentang

Dalam budidaya tanaman kentang, keadaan lingkungan yang


berpengaruh terhadap tumbuhnya tanaman adalah keadaan tanah
dan keadaan iklim. Keadaan tanah yang perlu mendapat perhatian
adalah letak geografis tanah, keadaan topografi tanah, keadaan sifat
fisika- kimia tanah dan biologis tanah. Sedangkan keadaan iklimnya
adalah meliputi keadaan suhu dan kelembaban udara, keadaan curah
hujan, penyinaran cahaya matahari dan angin. Adapun kesesuaian
dari masing-masing keadaan lingkungan tersebut dapat diterangkan
sebagai berikut dibawah ini:

1) Letak Geografis Tanah/Ketinggian Tempat.

Tanaman kentang umumnya dapat tumbuh baik bila ditanam di


dataran tinggi (1.500 – 3.000 m dpl). Namun sebagai pengecualian,
tanaman kentang ada yang tumbuh baik pada ketinggian 500 m dpl.
seperti di daerah Maja, dan tumbuh pada ketinggian 800 m dpl.
Keadaan ketinggian tempat juga berhubungan erat dengan
keadaan iklim setempat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman, seperti keadaan suhu udara, keadaan curah hujan,
keadaan kelembaban udara, dan keadaan penyinaran cahaya
matahari.
Semakin tinggi letak geografis tanah, maka keadaan suhu udara
akan semakin turun dengan laju penurunan sebesar 0,5˚C setiap
kenaikan 100 meter dari permukaan laut. Sedangkan intensitas
cahaya matahari dan kelembaban udaranya semakin tinggi.

2) Keadaan Topografi Tanah

Keadaan topografi tanah atau derajat kemiringannya juga


merupakan faktor yang berpengaruh terhadap budidaya tanaman
kentang, terutama berpengaruh terhadap besarnya biaya
eksploitasi
atau biaya pembukaan tanahnya. Untuk pembukaan tanah pada
daerah yang topografinya miring, penanaman yang dilakukan pada
daerah yang keadaan topografinya datar. Sebab, pada daerah yang
topografinya miring maka untuk pembudidayaannya harus dibuat
teras-teras dan tanggul-tanggul agar tidak terjadi erosi yang dapat
menghanyutkan unsur-unsur hara dan merusak tanaman akibat
longsornya tanah.
Untuk pembukaan tanah, maka sebaiknya dipilih lokasi yang
keadaan topografi tanahnya datar. Dengan demikian tidak perlu
membuat teras-teras ataupun tanggul-tanggul. Akan tetapi apabila
keadaannya memaksa harus menggunakan tanah yang miring,
hendaknya harus memperhitungkan derajat kemiringan tanahnya.
Untuk pembudidayaan tanaman ditanah yang miring, derajat
kemiringan tanah harus dibawah 30%. Sebab, derajat kemiringan
tanah diatas 30% sudah merupakan faktor penghambat untuk
budidaya tanaman sehingga sudah tidak menguntungkan lagi.

3) Keadaan Fisika, Kimia, dan Biologis Tanah.


Tanaman kentang dapat tumbuh baik pada segala jenis tanah,
akan tetapi pertumbuhan yang paling baik dan subur adalah pada
tanah vulkanis dengan kandungan pasir sedikit. Pada tanah yang
demikian itu tanaman akan menghasilkan kualitas kentang yang
baik. Sedangkan struktur tanah yang sesuai adalah yang
berstruktur gembur, tanah banyak mengandung bahan organik atau
humus, subur, tanah mudah mengikat air (porous), dan memiliki
drainase yang baik. Keadaan tanah yang padat dan tidak porous
dapat menghambat pertumbuhan kentang, sehingga akan
dihasilkan kecil- kecil. Disamping itu, juga dapat menghambat
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, sidat fisik, kimia dan
biologis tanah harus seimbang agar tanaman kentang dapat
tumbuh.
4) Keadaan Suhu dan Kelembaban.
Keadaan suhu udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman
adalah berkisar antara 15˚C – 20˚C dengan kelembaban udara
antara 80% – 90%. Suhu udara yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah dapat menyebabkan pembentukan umbi berkurang
sehingga menurunkan produksi, hal ini disebabkan karena aktivitas
metabolisme tanaman menurun. Demikian pula kelembaban udara
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan
karena penyakit.

5) Keadaan Curah Hujan.


Daerah dengan curah hujan 1.200 – 1500 mm/tahun
merupakan daerah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman
kentang. Curah hujan yang terlalu tinggi (banyak hujan) tanaman
menjadi peka terhadap serangan penyakit busuk batang atau akar.
Disamping itu, mutu umbi yang dihasilkan jelek, yakni umbinya
kecil-kecil, kulit umbi tipis dan mudah mengelupas.

6) Faktor Penyinaran Matahari.


Tanaman kentang memerlukan intensitas cahaya yang besar.
Semakin besar intensitas cahaya yang dapat ditangkap atau
diterima akan mempercepat pembentukan umbi dan waktu
pembungaan. Intensitas cahaya matahari yang lemah akibat
keadaan cuaca yang buruk atau karena tertutup pepohonan
disekitar tanaman dapat menyebabkan tanaman tumbuh
memanjang, kurus, lemah, dan pucat.

7) Keadaan Angin.
Angin yang kencang dan berkelanjutan secara langsung dapat
merusak tanaman, seperti robohnya tanaman, patahnya ranting-
ranting dan lain-lain. Sedangkan pengaruhnya secara tidak
langsung terhadap pertumbuhan tanaman adalah angin
berpengaruh terhadpa kondisi tanah, yakni angin yang kencang
dapat mempercepat penguapan air tanah sehingga menyebabkan
tanah cepat mengering
dan mengeras. Keadaan ini dapat mempengaruhi jumlah imbangan
antara udara dan air di dalam tanah tidak mencukupi untuk
kebutuhan tanaman.

B. Teknis Budidaya Tanaman Kentang


1. Persiapan Lahan
 Mencangkul Tanah
Tanah harus dicangkul sedalam 30-40 cm. setelah dicangkul,
tanah dibiarkan beberapa hari agar mendapat sinar matahari
sehingga peredaran udara lancer serta hama dan bakteri bisa
terbunuh.
 Menggemburkan Tanah
Tanah harus dilembutkan dan digemburkan. Tanaman
kentang hanya bisa tumbuh dengan baik pada tanah yang
gembur sekali. Dalam tanah yang gembur, akar kentang sebagai
asal terjadinya umbi bisa berkembang secara maksimal. Tanah
yang kurang gembur dapat menghambat proses terjadinya
umubi. Untuk menggemburkan tanah dapat digunakan cangkul
berukuran sedang atau garu.
 Membuat Bedengan
Bedengan perlu dibuat sebagai tempat penanaman kentang.
Bedengan bisa memudahkan petani untuk memelihara tanaman
kentang. Dengan bedengan, tanaman kentang tidak akan
tergenang air jika hujan turun.
 Membuat Saluran Air
Saluran air dibuat untuk pembuangan dan untuk mengalirkan
air. Hal ini dimaksudkan agar air tidak menggenang di parit-parit
bedengan. Tanaman kentang sangat peka terhadap air, terlebih-
lebih sejak penanaman sampai berumur dua bulan. Akar
tanaman kentang yang tergenang air akan membusuk, kemudian
tanaman kentang pun layu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknis budidaya tanaman kentang adalah meninjau syarat
pertumbuhan tanaman kentang dari aspek letak strategis, keadaan
topografi tanah, dan keadaan suhu dan kelembaban, keadaan curah
hujan, keadaan angin, faktor sinar matahari.
Teknik budidaya tanaman kentang yaitu: proses persiapan lahan
yaitu mencangkul tanah, menggemburkan tanah, membuat bedengan,
membuat saluran air dan meratakan tanah. Adapun cara pemberian
pupuk buatan adalah diatas pupuk kandang atau diantara umbi bibit
dengan jarak 5cm – 7cm di sebelah kanan dan kiri umbi kentang.
Jumlah pupuk buatan untuk tanaman kentang bervariasi, tergantung
pada varietas kentang, jenis tanah, kesuburan tanah, lokasi, dan
musim.
Penyiraman kentang harus diperhatikan, terutama bila tidak turun
hujan. Proses penyiangan dilakukan agar pertumbuhan tanaman
kentang menjadi lebih baik. Pembumbunan yang dilakukan tidak boleh
terlalu tinggi karena bisa mengganggu pernapasan tanaman kentang
di dalam tanah. Biasanya pada umur 25 – 30 hari, tanaman kentang
mulai mengeluarkan bunga. Oleh karena itu, bunga sebaiknya
dipangkas sebelum mekar. Dalam budidaya tanaman kentang,
terdapat berbagai macam hama dan penyakit yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman kentang.

B. Saran
Memahami syarat pertumbuhan tanaman, teknik budidaya
tanaman dan cara mengendalikan organisme pengganggu tanaman
dapat memberikan hasil yang maksimal kepada petani yang memilih
kentang sebagai tanaman yang dibudidayakan.
sDAFTAR PUSTAKA

Gunarto. A. 2003. Pengaruh Penggunaan Ukuran Bibit Terhadap


Pertumbuhan, Produksi Dan Mutu Umbi Kentang Bibit G 4 ( Solanum
tuberosum). Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 5:173-179.
Diakses di http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=329. Di akses
tanggal 2 Oktober 2014 pukul 13:00 Wita.

http://www.langkahbisnis.com/budidaya-kentang/. Budidaya Kentang


kementrian pertanian. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/menanam-
kentang-di-dataran-rendah. Menanam Kentang di Dataran Rendah.
Diakses pada tanggal 2 Oktober 2014 pukul 13:30 Wita

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40541/4/Chapter%20II.pdf
.Universitas sumatera utara. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2014
pukul 13:10Wita

Setiadi, Fitri, Surya N. 2006. Agribisnis Varietas & Pembudidayaan.


Penebar Swadaya: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai