Uji Aktivitas Enzim
Uji Aktivitas Enzim
Uji Aktivitas Enzim
Npm : E1CO15005
Shift : 5 (lima)
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim
hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia.Hal ini
disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai
contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati
menjadi glukosa.
Tiap-tiap enzim juga memiliki pH optimum, selain spesifikasi yang khas bagi
substratnya. Enzim dapat terinaktifasi oleh modifikasi tidak dapat balik terhadap
beberapa gugus fungsional yang penting bagi aktivitas katalitiknya. Enzim juga
dapat dihambat secara balik oleh senyawa yang bersifat kompetitif atau non-
kompetitif. Penghambat kompetitif yang strukturnya bisa menyerupai substrat,
bersaing dengan substrat dapat berkaitan balik dengan sisi aktif, tetapi
penghambat ini tidak terubah oleh enzim. Penghambat kompetitif mengikat
beberapa sisi lain baik pada enzim bebas maupun substrat enzim yang kompleks,
kerja penghambat ini tidak dapat diatasi oleh substrat (Salisbury, 1995)
Enzim memiliki tenaga katalitik yang luar biasa dan biasanya lebih besar dari
katalisator sintetik. Spesifitas enzim sangat tinggi terhadap substratnya. Tanpa
pembentukan produk samping enzim merupakan unit fungsional untuk
metabolisme dalam sel, bekerja menurut urutan yang teratur. Sistem enzim
terkoordinasi dengan baik menghasilkan suatu hubungan yang harmonis diantara
sejumlah aktivitas metabolic yang berbeda. Enzim dikatakan sebagai suatu
kelompok protein yang berperan sangat penting dalam aktivitas biologis. Dalam
jumlah yang sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga dalam
keadaan normal tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil akhir reaksinya.
Enzim ini akan kehilangan aktivitasnya akibat : Panas, Asam atau basa kuat,
Pelarut organik, Pengaruh lain yang bisa menyebabkan denaturasi protein.
(Campbell, 1990)
Analisis enzim dalam serum pada dasarnya dapat dipakai untuk diagnosis
berbagai penyakit. Dasar penggunaan enzim sebagai penunjang diagnosis ialah
bahwa (1) pada hakikatnya, sebagian besar enzim terdapat dan bekerja dalam sel
dan (2) bahwa enzim tertentu dibuat dalam jumlah besar oleh jaringan tertentu.
Karena itu enzim intrasel seharusnya tidak ditemukan dalam serum dan bila
ditemukan, berarti sel yang membuatnya mengalami disintegrasi. Bila enzim yang
diukur dalam serum terutama dibuat oleh jaringan atau organ tertentu, maka
peningkatan aktivitas dalam serum menunjukkan adanya kerusakan pada jaringan
atau organ tersebut ( Hafiz Soewoto, 1990)
Aplikasi enzim papain dalam kehidupan cukup Iuas, mulai dari bahan
pelunak daging hingga berbagai industri pangan, minuman, farmasi, detergent,
kulit, wool, kosmetika, dan industri biologi lainnya. Penggunaannya sebagai
bahan aditif dalm berbagai industri pangan dan minuman tetap tinggi karena
aktivitas enzimatiknya yang relatif tinggi dan statusnya sebagai produk alam yang
ramah atau aman untuk dikonsumsi. (Salisbury 1995)
BAB III
METODELOGI
Alat Bahan
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi yang bersih, kemudian pada tabung 1,2 dan 3
berturut-turut diisi dengan enzim amylase 0,5 ml , 1,0 , dan 1,5 ml.
2. Ke dalam tiap-tiap tabung tambahkan larutan amilum 2ml
3. Mencampurkan dengan baik, kemudian biarkan selama 15 menit.
4. Selanjutnya uji dengan larutan iodium dan pereaksi benedict.
5. Mengamati dan catat perubahan warna yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.2 Pembahasan
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum diharapkan kepada seluruh praktikan
untuk menjaga kondusifitas ruangan dan para co-ass untuk bisa
bekerjasama dalam menilai laporan kami karena apa yang kalian nilai
akan kami ingat dihari kelak seperti saya ini mempunyai target yang
besar ya diharapkan kerjasamanyalah semoga Allah Swt memberkati
apa yang kita lakukan. Terimakasih. Hidup Mahasiswa!!!
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Cendrawasih
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W, 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB Press,
Bandung
Medika
DSC Biokimia FKG UGM, 1993. Biokimia Enzim. Gadjah mada university Press.
Yogyakarta
PERTANYAAN
JAWABAN
percobaan pada uji aktivitas enzim, sehingga akan mengalami perubahan warna
3. Suhu 80 derajad C, karena pada suhu panas diperoleh aktivitas enzim amilase
paling optimal, hal ini sesuai dengan kadar rendah tinggi suhu yang dilakukan.
kehitaman dan pada uji benedict warna biru muda. Hal ini merupakan pH yang
paling optimal karena beruba menjadi warna yang optimal dibanding
sebelumnya.
1,5 ml yang mengalami perubahan warna uji iodium ungu pekat dan uji
yang mengalami perubahan warna uji iodium berwarna ungu bening dan uji
7. Tiga (3) enzim lain yang dapat menghidrolisis karbohidrat antara lain; sukrosa,