Makalah Jaringan Hewan
Makalah Jaringan Hewan
Makalah Jaringan Hewan
JARINGAN HEWAN
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Presentasi Jaringan Hewan
Mata Pelajaran : Biologi
Guru Pengajar : Abdul Malik Jalaludin, M.Pd
Oleh :
1. Andi Farhatun // Jaringan Ikat (Ciri-ciri, Matriks dan Sel-sel penyusunnya) dan Jaringan Ikat
Sejati (Jaringan Ikat Longgar dan Jaringan Ikat Padat)
2. Gabriella Dofani // Jaringan Ikat Cair dan Jaringan Ikat Penyokong
3. Sherly Ramadhania // Sel Punca/Stem Cell
4. Vania Aldennatha // Jaringan Ikat Cair dan Jaringan Ikat Penyokong
5. Devandra Daffa // Jaringan Otot dan Jaringan Syaraf
6. Hafizh Khairi // Jaringan Epitel
XI IPA 4
SMA NEGERI 6 DEPOK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Makalah Jaringan Hewan” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Abdul Malik
Jalaludin, M.Pd pada mata pelajaran Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Jaringan Hewan bagi pembaca juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Malik, yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Jaringan Hewan.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang tepat dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun,
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Jaringan Epitel ………………………………………………………….
B. Jaringan Ikat (Ciri-ciri, Matriks, dan Sel-sel penyusunnya) dan Jaringan Ikat
Sejati (Jaringan Ikat Longgar dan Jaringan Ikat Padat) …………………...
C. Jaringan Ikat Cair dan Jaringan Ikat Penyokong ………………………….
D. Jaringan Otot dan Jaringan Saraf ………………………………………...
E. Sel Punca/Stem Cell …………………………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………..
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jaringan Epitel
Pengertian
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh,
organ tubuh, atau permukaan saluran tubuh hewan. Jaringan epitel tersusun dengan
dua cara yag berbeda, yaitu:
Fungsi Epitel
Fungsi utama Jaringan Epitel adalah sebagai lapisan pelindung yang melindungi
jaringan dibawahnya. Letak jaringan epitel terdapat di sepanjang sistem
pencernaan yang membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari
proses pencernaan.
Terdapat pula fungsi khusus jaringan epitel berdasarkan dari setiap letak jaringan
epitel. Fungsi khusus jaringan epitel adalah sebagai berikut:
1.Sebagai pelindung
2.Sebagai penerima impuls
3.Sebagai alat absorpsi
4.Sebagai Alat Sekresi
Struktur Epitel
Epitel ini dapat dikelompokkan dan diberi nama berdasarkan patokan tertentu.
Epitel Pipih
(1) Epitel Pipih Selapis Berbentuk tipis, pipih dalam satu lapis, semipermeabel.
Terdapat pada pembuluh darah limfa, kapsul glumerulus, alveolus, saluran kecil
kelenjar, selaput bagian dalam telinga, peritonium, dan pleura. Memiliki fungsi
sebagai difusi oksigen dan karbondioksida, filtrasi darah
(2) Epitel Pipih Berlapis Banyak Bentuk selnya pipih tersusun berlapis-lapis.
Terdapat pada epidermis, vagina, esofagus, anus, dan ujung distal uretra. Berfungsi
sebagai perlindungan/proteksi
Epitel Kubuid
(1) Epitel Kubus Selapis Berbentuk kubus, tersusun dalam satu lapis. Terdapat
pada permukaan ovarium, permukaan lensa mata, epitel retina, dan tubula ginjal.
Berfungsi sebagai sekresi getah dan absorpsi zat
(2) Epitel Kubus Berlapis Banyak Bentuk selnya kubus tersusun berlapis-lapis,
melapisi saluran kelenjar. Terdapat pada saluran kelenjar keringat, kelenjar
minyak, buah zakar, dan indung telur. Berfungsi sebagai sekresi.
Epitel Silindris
(1) Epitel Kubus Selapis Berbentuk kubus, tersusun dalam satu lapis. Terdapat
pada permukaan ovarium, permukaan lensa mata, epitel retina, dan tubula ginjal.
Berfungsi sebagai sekresi getah dan absorpsi zat
(2) Epitel Kubus Berlapis Banyak Bentuk selnya kubus tersusun berlapis-lapis,
melapisi saluran kelenjar. Terdapat pada saluran kelenjar keringat, kelenjar
minyak, buah zakar, dan indung telur. Berfungsi sebagai sekresi.
Epitel Transitional
Epitel peralihan (transitional) termasuk kelompok banyak lapis yang memiliki
variasi yang luas. Epitel jenis ini terutama dimiliki oleh alat berongga yang dapat
mekar jika bertambah isi.Epitel Transisional Memiliki banyak lapisan dan bentuk
yang berubah-ubah, bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Terdapat pada saluran pernapasan, kandung kemih, dan ureter
Epitel Kelenjar
Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan dalam
sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Senyawa yang disekresikan
disimpan di dalam sel dalam bentuk granula sekresi
3. Melindungi organ
Jaringan ikat juga dapat melindungi organ tubuh penting seperti otak,
tulang belakang, dam persendian dengan tingkat stress yang tinggi
seperti lutut dan bahu.Dilansir dari Teach Me Anatomy, jaringan ikat
pada kulit kepala menjaga agar tidak terjadi banyak pendarahan saat
pembuluh darah terkoyak.
Ciri-ciri jaringan ikat longgar yaitu seratnya tersusun longgar. Letak jaringan ini
berada pada makrofag, sel plasma, sel tiang dan juga sel lemak.
Fungsi jaringan otot pada hewan, jaringan epitel dan juga jaringan saraf berhubungan satu sama
lain yang dihubungkan oleh jaringan penyambung.
Tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut dengan mesenkim.
Sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang
mengandung banyak kondroblas (pembentuk sel tulang rawan).
Merupakan tulang rawan yang mengandung kondroblas dan kolagen. Warna tulang hialin
ini putih kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin merupakan bagian terbesar dari
kerangka embrio dan terdapat pada laring, trakea, dan tulang dada. Tulang rawan
berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik dan membantu
pergerakan.
Yakni merupakan tulang rawan yang lebih kokoh serta flaksibel. Tulang rawan fibrosa
memiliki fungsi untuk memberikan perlindungan dan penyokong. Tulag fibrosa memiliki
warna gelap dan keruh, serta hanya terdapat pada tulang belakang dan tendon.
Tulang keras berasal dari jaringan mesenkim yaitu jaringan yang sama dengan jaringan ikat
lainnya. Pada awal pembentukannya, jaringan mesenkim membentuk sel – sel kartilago yang
menyusun tulang rawan. Kemudian, sel – sel ini berdifferensiasi menjadi sel – sel osteoblast
yang mengisi rongga (sumsum). Pembentukan tulang terjadi sejak bulan ke dua atau ketiga pada
periode kehamilan. Pembentukan tulang terbentuk secara konsentris, artinya dari dalam
kemudian keluar mengelilingi pusat. Pembentukan tulang keras disebut dengan osifikasi dapat
terjadi dengan dua cara:
a. Osifikasi intramembran
b. Osifikasi endokondral
Endokonral berawal dari bahasa yunani, endon = di dalam; dan chonros = tulang rawan.
Osifikasi endokondral terjadi di dalam tulang rawan hialin. Artinya, pembentukan tulang
ini berasal dari tulang rawan. Osifikasi jenis ini merupakan osifikasi yang berfungsi
untuk pembentukan tulang pipa dan tulang pendek pada awal pertumbuhan dan
perkembangan.
Tersusun dari sel-sel yang berada di dalam suatu matriks berupa larutan atau berbentuk cairan.
Larutan tersebut mengandung protein-protein.
• Jaringan limfa Merupakan jaringan yang terdiri dari selsel limfosit dan makrofag dan
serat-serat retikuler. Limfa merupakan cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan
dan kembali ke aliran darah. Antibodi dan sel-sel yang sebagian besar berupa limfosit
akan ditambahkan pada saat limfa melewati nodus limfa. Jaringan limfa terdapat pada
organorgan limfa seperti timus, tonsil, dan limpa.
C. Jaringan Otot dan Jaringan Syaraf
Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya,
seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi
tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya.
Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan
fungsinya. Padasaat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi
(dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan
epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
● Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas
sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya
molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot
skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos
Otot Skelet
Otot skelet merupakan jaringan otot yang disusun oleh serabut-serabut otot atau sel-sel
otot, serta memiliki banyak inti yang terletak di bagian tepinya. Karena otot skelet
melekat pada rangka atau tulang, otot ini disebut juga sebagai otot rangka. Miofilamen
otot skelet memiliki susunan yang teratur, membentuk garis-garis melintang terang dan
gelap.
Otot Jantung
Otot jantung merupakan jaringan otot yang berada di jantung, yang sel-selnya bercabang-
cabang dan setiap cabangnya melekat dengan cabang lainnya. Miofilamen otot jantung
tersusun seperti pada otot lurik. Sel otot jantung memiliki satu inti, yang terletak di
tengah.
Setiap sel otot jantung terhubung dengan sel lainnya dengan keping interkalar.
Otot Polos
Otot polos merupakan jaringan otot yang disusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan
dengan satu inti di tengahnya. Karena sitoplasma (sarkoplasma) mengandung filamen
yang tidak teratur, otot polos tidak terlihat lurik. Saat miofilamen memendek, otot akan
berkontraksi.
Otot polos ini berkontraksi di luar kesadaran, gerakannya dapat terus-menerus, lambat
tetapi tidak mudah lelah.
● Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara
embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem
saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua
macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia).
1. Neuron
Mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran
tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan
meneruskannya ke badan sel.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga jenis, yaitu neuron sensorik,
neuron motorik, dan neuron pengubung.
(a) Neuron sensorik atau yang biasa disebut neuron aferen merupakan neuron
yang bertugas menyampaikan impuls ke pusat saraf.
(b) Neuron motorik atau neuron aferen adalah neuron yang bertugas membawa
impuls keluar dari pusat saraf.
(c) Sementara neuron penghubung adalah neuron yang menghubungkan neuron
sensorik dengan neuron motorik. Neuron penghubung memiliki dendrit atau
akson yang berhubungan dengan neuron lain.
2. Sel Glia
Sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya
berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga
membantu mempercepat transmisi sinyal
Sel Punca juga memliki dua sifat penting yang sangat berbeda dengan sel lain yaitu :
• Sel Punca belum merupakan sel dengan spesialisasi fungsi tetapi dapat memperbaharui
diri dengan pembelahan sel bahkan setelah tidak aktif dalam waktu yang panjang
• Dalam situasi tertentu, sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu
seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugas tersendiri.
A. Kesimpulan
B. Saran