Makalah Kelompok 1
Makalah Kelompok 1
Makalah Kelompok 1
KELOMPOK I
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami telah dapat
menyelesaikan makalah “Teori tipe kepemimpinan dan fungsi manajemen keperawatan dalam
pengelolahan atau manajemen asuhan keperawatan”.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan pada makalah ini. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan di
masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
pembaca umumnya.
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................................5
A. Tipe Kepemimpinan...............................................................................................................5
B. Fungsi Manajemen Keperawatan Dalam Pengelolaan Atau Manajemen Asuhan
Keperawatan........................................................................................................................................7
A) Fungsi Manajemen Keperawatan.......................................................................................7
B) Tanggung Jawab Manajemen Keperawatan.....................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia. Untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien
membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan
tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerja
keperawatan non profesional.
Mc. Gregor menyatakan bahwa setiap manusia merupakan kehidupan individu
secara keseluruhan yang selalu mengadakan interaksi dengan dunia individu lainnya.
Apa yang terjadi dengan orang tersebut merupakan akibat dari perilaku orang lain. Sikap
dan emosi dari orang lain mempengaruhi orang tersebut. Bawahan sangat tergantung
pada pimpinan dan berkeinginan untuk diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil
apabila dikehendaki oleh kedua belah pihak.
Bawahan memerlukan rasa aman dan akan memperjuangkan untuk melindungi diri
dari ancaman yang bersifat semu atau yang benar – benar ancaman terhadap tidak
terpenuhinya kebutuhan dalam situasi kerja. Atasan/pimpinan menciptakan kondisi
untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif dengan membentuk suasana yang dapat
diterima oleh bawahan, sehingga bawahan tidak merasa terancam dan ketakutan.
Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu
memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan
terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tipe kepemimpinan, peran manajemen keperawatan?
2. Bagaimana fungsi manajemen keperawatan dalam pengelolahan atau manajemen
asuhan keperawatan?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tipe Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan adalah sebuah organisasi, kelompok maupun perusahaan
pasti membutuhkan seorang pemimpin yang membantu mengarahkan anggotanya
untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini, pemimpin yang dibutuhkan pastinya
memiliki jiwa kepemimpinan sebagai bagian dari manajerial. Kepemimpinanpun
memegang peranan yang penting, dominan, krusial dam kritikal dalam keseluruhan
upaya untuk meningkatkan prestasi kerja, baik pada tingkat individual maupun
organisasi.
Teori ini menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin (pemimpin dibawa
sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka mempunyai karakteristik tertentu yang
membuat mereka lebih baik dari orang lain (Marquis dan Huston, 1998). Teori ini
disebut dengan “Great Man Theory”. Banyak penelitian tentang riwayat kehidupan
Great Man Theory tetapi menurut teori kontemporer, kepemimpinan seseorang
dapat dikembangkan bukan hanya dari pembawaan sejak lahir, dimana teori trait
mengabaikan dampak atau pengaruh dari siapa yang mengasuh, situasi, dan
lingkungan lainnya. Teori ini mengidentifikasi umum tentang inteligensi, personaliti,
dan kemampuan.
2) Teori Perilaku
Teori perilaku lebih menekankan pada apa yang dilakukan pemimpin dan
bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya. Perilaku sering dilihat sebagai
suatu rentang dari sebuah perilaku otoriter ke demokratis atau dari fokus suatu
produksi ke fokus pegawai. Menurut Vestal (1994) teori perilaku ini dinamakan
dengan gaya kepemimpinan seorang manajer dalam suatu organisasi.
Teori ini menekankan bahwa manajer yang efektif adalah manajer yang
melaksanakan tugasnya dengan mengombinasi antara faktor bawaan, perilaku, dan
situasi. Tannenbau & Schmid (1983) menekankan bahwa kombinasi antara gaya
4
kepemimpinan otoriter dan demokratis diperlukan oleh manajer dimana unsur
utama adalah tergantung dari situasi suatu organisasi, yaitu kemampuan manajer
dan penghargaan pada kelompok. Fielder (1967) menegaskan bahwa gaya
kepemimpinan yang paling tepat adalah ideal dengan situasi. Dia menekankan
bahwa hubungan antara kelompok manajer dan pegawai merupakan unsur yang
penting dalam menilai sebagai manajer yang baik.
4) Teori Kontemporer
1) Manajer/pemimpin,
2) Staf dan atasan,
3) Pekaryaan, dan
4) Lingkungan.
6) Teori Z
Teori ini dikemukakan oleh Ouchi (1981). Teori ini merupakan pengembangan
dari teori Y dari McGregor (1460) dan mendukung gaya kepemimpinan demokratis.
Komponen teori Z meliputi pengambilan keputusan dan kesepakatan,
menempatkan pegawai sesuai keahliannya, menekankan pada keamanan
pekaryaan, promosi yang lambat, dan pendekatan yang holistik terhadap staf.
5
7) Teori interaktif
Schein (1970) menekankan bahwa staf atau pegawai adalah manusia sebagai
suatu sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan sekitarnya dan berkembang
secara dinamis. Asumsi teori ini adalah sebagai berikut:
6
3) Fungsi Penggerak Manajemen Keperawatan
Tanda manajemen keperawatan yang berhasil ialah saat mampu menggerakkan
orang – orang supaya mau atau suka bekerja. Manajemen keperawatan ini juga
harus mampu menciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi
harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara internal.
7
b. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang perawatan
d. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Ruangan
e. Menghadiri rapat berkala dengan kepala instansi/Kasi/Kepala Rumah Sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
8
- Memeberikan kesempatan /ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah/ penataran dengan koordinasi kepala instansi / kasi keperawatan
/ kepala bidang keperawatan.
- Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah sakit
- Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalau dalam
keadaan siap pakai
- Mendampingi visite dokter dan mencatat instruktur dokter khususnya bila ada
perubahan program pengobatan pasien.
- Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan diruang rawat menurut
tingkat kegawatan, infeksi /non infeksi untuk kelancaran pemberian asuhan
keperawatan.
- Memberikan motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan lingkungan
ruang rawat
- Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien rawat inap
- Menyimpan semua berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan diruang
rawatnya dan selanjutnya mengembalikan ke MR
- Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan
serta kegiatan lain diruang rawa
- Membimbing mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya
sebagai lahan praktek
- Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasienatau keluarganya sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya melakukan serah terima pasien
dan lain lain pada saat pergantian dinas
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi:
- Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah di
tentukan
- Mengawasi dan menilai siswa/ mahasiswa keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang telah ditentukan
- Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
- Menguasai, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga perawatan,
peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien.
9
- Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang berlaku
secara mandiri atau kordinasi dengan tim pengendali mutu asuhan
keperawatan.
2. Perawat Primer
1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprensif
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan
3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selam praktek bila di perlukan
4) Mengkomunikasihkan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
6) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
7) Membuat jadwal perjanjian klinik
8) Mengadakan kunjungan rumah bila perlu
10
c. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai
d. Melakukan pengakajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan
e. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
f. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan
batas kemampuannya, antara lain:
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai
penyakitnya.
Melatih/ membantu pasien untuk latihan gerak.
Melakukan tindakan darurat kepda pasien (antara lain: panas tinggi,
kolaps, perdarahan, keracunan, henti napas dan henti jantung) sesuai
dengan protab yang berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan
yang telah dilakukan kepada dokter ruang rawat/ dokter jaga.
Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas
kemampuannya.
Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil observasi tersebut sesuai batas
kemampuannya.
Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus
dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan libur secara bergilir sesuai
jadwal dinas.
Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat
Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
yang tepat dan benar sesuai standar asuhan keperawatan
Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara
lisan maupun tulisan pada saat pengganti dinas.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori Kepemimpinan adalah sebuah organisasi, kelompok maupun perusahaan
pasti membutuhkan seorang pemimpin yang membantu mengarahkan anggotanya
untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini, pemimpin yang dibutuhkan pastinya
memiliki jiwa kepemimpinan sebagai bagian dari manajerial. Kepemimpinanpun
memegang peranan yang penting, dominan, krusial dam kritikal dalam keseluruhan
upaya untuk meningkatkan prestasi kerja, baik pada tingkat individual maupun
organisasi.
B. Saran
Alangkah baiknya materi ini dipahami dengan baik agar supaya dapat diterapkan
dalam melaksanakan pekerjaan terlebih di ruang lingkup keperawatan di Rumah Sakit.
12
DAFTAR PUSTAKA
Gillies (1998). Nursing management: A system approach. (third edition). Philadelphia: WB.
Saunders
Kiki Riski, M.Kep dkk (2018). Modul Pembelajaran Managemen Keperawatan. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/4440/4/Managemen%20Keperawatan.pdf
13