Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

SOAL

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

SOAL

TUGAS TUTORIAL KE I
PEMBELAJARAN IPA di SD
PDGK 4202
23 April 2022

Soal : kerjakan dengan uraian singkat jelas !


SOAL TUTORIAL 1

1. Bagaimana proses pembelajaran IPA di SD menurut Ausubel? jelaskan dan


berilah contohnya
2. Apa perbedaan teori piaget dan model Bruner dalam pembelajaran IPA di SD?
3. Dalam pembelajaran IPA di SD ada Pendekatan Inkuiri, jelaskan dan berilah
contoh pembelajaran pada materi IPA kelas II SD.
4. Bagaimana c
5. Dalam pembelajaran IPA di SD berbagai metode pembelajaran digunakan. Menurut
kamu metode pembelajaran apa yang lebih baik dalam pembelajaran IPA di SD?
berikan alasanmu

6. Caba kembangkan suatu pembelajaran yang anda pilih sendiri untuk kelas tiga yang
melatih ketrampilan proses paling sedikit 2 macam dari ketrampilan mengobservasi,
mengklasifikasi dan mengukur untuk konsep. Jelaskan pula langkah-langkah yang
anda lakukan untuk mengevaluasi kegiatan tersebut.

Selamat mengerjakan
JAWABAN:

1. Proses pembelajaran Ausubel lebih ke Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah
apa yang telah diketahui oleh siswa. Informasi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu
dalam otak. Banyak sel otak yang terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.

Dalam penerapan di IPA SD, Ausubel membuat peta hirarki konsep-konsep atau tahapan-tahapan
dimana konsep-konsep yang bersifat umum berada di puncak hirarki dan semakin ke bawah konsep-
konsep atau tahapan-tahapan diurutkan lebih khusus. Hal tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip
atau tahap-tahap yang dikemukakan oleh Ausubel yaitu :

a) Pengaturan Awal (advance organizer)


Pengaturan awal atau dapat disebut juga sebagai bahan pengait maka dapat mengaitkan aatara
konsep lama yang telah dimiliki siswa dengan konsep baru yang maknanya jauh lebih tinggi.
Pengaturan awal ini dapat kita lihat pada RPP pada kegaiatan awal bagian apersepsi, dimana guru
menghubungkan materi yang telah dimiliki siswa dengan materi pelajaran yang baru. Misalnya
dalam pembelajaran IPA di SD, guru mengajarkan tentang bagian-bagian tumbuhan yang terdiri
dari akar, daun, batang, bunga, buah, dan biji.
b) Diferensiasi Progresif
Diferensiasi progresif adalah suatu proses menguraikan masalah pokok menjadi bagian-bagian
yang lebih rinci dan khusus. Proses penyusunan pelajaran yang mengenalkan pada siswa dari
konsep yang umum atau inklusif kemudian menuju ke konsep yang khusus. Sehingga pelajaran
dimulai dari yang umum menuju ke yang khusus. Misalnya dalam pembelajaran IPA di SD, guru
memberikan materi mengenai jenis hewan berkaki empat, kemudian guru dapat mengajukan
pertanyaan yaitu hewan apa saja yang berkaki empat?, diantara hewan berkaki empat, hewan apa
sajakah yang pemakan rumput  dan pemakan daging?.
c) Consolidasi (belajar subordinatif)
Dalam konsilidasi (consolidation) guru memberikan pemantapan atas materi pelajaran yang telah
diberikan untuk memudahkan siswa memahami dan mempelajari selanjutnya.
d) Rekonsiliasi Integratif
Menurut konsep rekonsiliasi integratif dalam mengajar, konsep-konsep perlu diintegrasikan dan
disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya. 

2. Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang
pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah :
a) Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan ;
b) Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian ;
c) Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk
menjamin perkembangan intelektual anak.

Sedangkan menurut Bruner, Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas,


Bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan.
a) Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang nyata.
b) Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi informasi
melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan informasi.
3. Pendekatan inkuiri  ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serankaian kegiatan
intelektual. Secara umum kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan, mendiskusikan,
membuat,hipotesis menganalisis, menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum yang
dipelajari. Terkait dengan materi yang yang mencakup pada buku teks setelah siswa dapat
memecahkan permasalahan dan memehami konsep dan subkonsep, konten IPA diajarkan kepada
siswa. Selanjutnya guru membagian buku teks dan memberi tugas bacaan-bacaan terkait.
Prosedur tersebut menyajikan pembelajaran yang menyangkut proses dan konten dengan
menggunakan satu buku teks.

4. Langkah-Langkah menggunakan Metode Simulasi:

Persiapan simulasi
a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
b) Guru memberikan masalah dalam simulasi yang akan disimulasikan.
c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh
d) para pemeran, serta waktu yang disediakan.
e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat
dalam pemeranan simulasi.

Pelaksanaan simulasi
a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak.

Penutup
a) Melakukan diskusi baik tentang jalannnya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.
b) Merumuskan kesimpulan.

5. Memakai metode Demonstrasi, karena Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari
penjelasan secara lisan oleh guru.  Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar
memperhatikan, tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih kongkret. Dalam strategi
pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendunkung keberhassilan strategi pembelajaran
ekspositori dan inkuiri.

6. Dalam pendidikan IPA kegiatan laboratorium (praktikum) merupakan bagian yang harus dilakukan
dari kegiatan belajar dan mengajar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan
laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan IPA. Secara umum proses (kerja ilmiah) yang
dilakukan mencakup Langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengamati gejala yang ada
b. Mengajukan pertanyaan mengapa gejala itu terjadi
c. Membuat hipotesis untuk Doing Science menjawab persoalan yang diajukan atau
menjelaskanalasannya
d. Merencanakansuatu eksperimen danmelakukan eksperimen untuk menguji hipotesis
e. Guru bersama siswa menarik kesimpulan apakah hipotesisnya benar atautidak berdasarkan
eksperimen yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai