Makalah Kurikulum Pba
Makalah Kurikulum Pba
Makalah Kurikulum Pba
Oleh :
Khofiy ubaidillah
NIM :2019.09.602.112
FAKULTAS TARBIYAH
APRIL 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas segala limpahan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas kelompok mata
kuliah Pengembangan kurikulum dengan judu “ Model pengembangan kurikulum pba dan
mendemontrasikannya ".
Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammadsaw. Kepada
keluarganya, sahabatnya, kepada pengikutnya yang senantiasa mencontoh kemuliaan
akhlaknya sebagai tauladan hidup.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena, itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Daftar isi
i
Kata pengantar.................................................................................i
Daftar isi............................................................................................ii
Bab I pendahuluan
a. Latar belakang........................................................................3
b. Rumusan masalah...................................................................3
c. Tujuan penulisan.....................................................................3
Bab II pembahasan
a. Pengertian model....................................................................4
b. Macam model kurikulum........................................................4
Kesimpulan ........................................................................................9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Rumusan masalah
3. Tujuan Pembahasan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian model
Model adalah pola-pola penting yang berguna sebagai pedoman untuk melakukan suatu
Tindakan. Model dapat ditemukan dalam setiap bentuk kegiatan Pendidikan, seperti model
pengajaran, model administrasi, model evaluasi, model supervise dan model lainnya.
Menggunakan model pada perkembangan kurikulum dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas. Beberapa sekolah memiliki atau mempunyai rancangan untuk satu tahun, mereka
telah memikirkan polanya untuk memecahkan masalah Pendidikan atau prosedur yang tidak dapat
dihindari, walaupun begitu mereka tidak mempunyai lebel kegiatannya sebagai rancangannya.
Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum dan model adalah
konstruksi yang bersifat toritis dari konsep. Dalam pemilihan suatu model kurikulum bukan hanya
sekedar didasarkan pada kelebihan dan kekurangannya saja, tetapi juga harus mempertimbangkan
dengan system Pendidikan dan system pengelolaan Pendidikan mana yang dianut serta model
konsep Pendidikan mana yang digunakan. Model pengembangankurikulum dlam system
Pendidikan dan pengelolaan yang sifatnya sentralisasi berbeda dengan yang disentralisasi. Model
pengembangan kurikulum yang sifatnya subjek akademis berbeda dengan kurikulum yang
humanistic, teologis dan kontruksi social.
1. Model tyler
Pengembangan model kurikulum tyler ini lebih berssifat bagaimana merancang suatu kurikulum
sesuai dengan tujuan dan misis suatu institusi Pendidikan dengan demikian, model ini tidak
menguraikan pengembangan kurikulum dalam bentuk lngkah-langkah kongkret atau tahapan-
tahapan secara rinci. Tyler hanya memberika dasar-dasar pengembangannya saja. Menurut tyler
ada 4 hal yang dianggap fundamental untuk mengembangakan kurikulum yaitu:
d. Evaluasi untuk mendapatkan informasi tentang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Pengembangan kurikulum dalam pelajaran Bahasa arab menggunakan model Tyler dimana model
ini bersifat merancang Kembali suatu kurikulum sesuai tujuan dan misi suatu instusi Pendidikan.
Pada tahun 1964 dimulainya mata plajaran Bahasa arab sehingga pengaruh dari kurikulum
tersebut terhadap pelajaran Bahasa arab senriri adalah materi Bahasa arab beriorientasi pada
moral dimana belajar Bahasa arab bertujuan untuk memhami dan memahamkan ajaran islam
dengan pendekatan tata Bahasa dan terjemahan.
4
2. Model Taba
Model taba lebih menitikberatkan pada bagaimana pengembangan kurikulum sebagai proses
perbaikan dan penyempurnaan. Taba menggunakan pendekatan akar rumput pertama, (grass-
roots approach) bagi pengembangan kurikulum. Taba percaya kurikulum harus dirancang oleh
guru dan buka diberikan oleh pihak berwenang suatu unit belajar mengajar khusus bagi murid-
murid mereka disekolah dan bukan terlibat dalam rancangan suatu kurikulum umum. Karena itu
Taba menganut pendekatan induktif yang dimulai denan hal khusus dan dibangun menjadi suatu
rancangan umum. Kedua, Testing Experimental Units (menguji unit percobaan) uji ini diperlukan
untuk mengecek validitas dan apakah materi tersebut dapat diajarkan dan untuk menetapkan batas
atas dan batas bawah dari kemampuan yang diharapkan. Ketiga, Revising and
Consolidating (revisi dan konsolidasi) yaitu merevisi dan mengonsolidasi unit-unit eksperimen
berdasarkan satu yang diperoleh dalam uji coba. Keempat, Developing a
framework (pengembangan kerangka kerja). Kelima, Installing and disseminating new
units (memasang dan menyebarkan unit-unit baru) guru perlu mempersiapkan penataran-
penataran, loka karya dan lainnya serta mempersiapkan fasilitas dan alat-alat sesuai dengan
tuntunan kurikulum.
Kurikulum ini lebih merinci pada setiap mata pelajaran yang disebut rencana pelajaran terurai
1952. Dalam pembelajaran Bahasa arab kurikulum ini menggunakan model Taba dimana model
ini menitik beratkan pada proses perbaikan dan penyempurnaan kurikulum sebelumnya, akan
tetapi kurikulum ini,pelajaran Bahasa arab masih belum diaplikasikan kedalam kelas
pembelajaran
3. Model Olive
Model pengembangan kurikuum menurut oliva terdiri dari tiga kreteria yaitu simple,
komprehensif, dan sistematis. Walaupun model ini mewakili komponen-komponen yang paling
penting, namun model ini dapat diperluas menjadi model yan menyediakan detil tambahan dan
menunjukkan beberapa proses yang diasumsikan oleh model yang lebih sederhana.
Pengembangan kurikulum dengan model oliva adalah sebagai berikut.
b. Statement of goals dilakukan dengan menganalisis kebutuhan masyarakat dimana sekolah itu
berada, kebutuhan siswa dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diberikan oleh sekolah.
Menurut Oliva, model yang dikembangan ini dapat dikembangkan kedalam beberapa dimensi
5
· Untuk menyempurnakan kurikulum sekolah dalam bidang-bidang khusus, misalnya
penyempurnaan kurikulum bidan studi tertentu disekolah, baik dalam tataran perencangan
kurikulum maupun dalam proses pembelajarannya.
· Model ini dapat digunakan untuk mebuat keputusan dalam merancang suatu program
kurikulum.
· Model ini dapat digunakan dalam mengembangkan program pembelajaran secara khusus.
Menurut mohammad ali, dalam sejrah pengembangan kurikulum di Indonesia dimulai tahun 1947
yang dikenal dengan rencana pelajaran dimana sifat kurikulum ini pilitis, karena pemerintah
mengubah sisitem kurikulum yang diciptakan oleh belanda. Pada tahun ini pembelajaran Bahasa
arab yang ada di madrasah masih belum di rancang oleh pemerintah karena kurikulum ini
bertumpu yang masih sederhana pasca kemerdekaan, dengan begitu model kurikulum yang
digunakan pada Bahasa arab adalah oliver dimana model ini bersifat simple, komprehensif, dan
sistematis.
4. Model Beauchamp
Model ini dinamakan Beauchamp karena memang diciptakan dan dikembangan oleh Beauchamp
seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengemukakan ada lima Langkah dalam proses
pengembangan kurikulum.
a. Menetapkan wilayah atau arena yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum. Wilayah
tersebut bisa terjadi pada satu sekolah, sat kecamatan atau mungkin tingkat proponsi dan tingkat
nasional.
b. Menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses pengembagan kurikulum seprti para
tokoh masyarakat, para ahli kurikulum,para ahli Pendidikan termasuk didalamnya ada para guru
yang berpengalaman dan juga para professional dalam bidang Pendidikan.
c. Menetapkan prosedur yang akan ditempuh untuk merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus,
memilih isi dan pengelaman belajar serta menetapkan evaluasi.
d. Implementasi kuriklum maksudnya adalah pemahaman guru tentang kurikulum dalam sarana
atau fasilitas yang tersedia.
5. Model Wheeler
Menurut Wheeler pengembangan kurikuum merupakan suatu proses yang membentuk lingkaran.
Proses pengembangan kurikulum terjadi secara terus menerus, Wheeler mengemukakan
pengembangan kurikulum terdiri dari lima fase yakni
6
a. Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum yang bersifat normative yang
mengandung tujuan filosofis atau bersifat praktis. Sedangkan tujuan khusus yaitu bersifat spesifik
dan observable tujuan yang mudah diukur ketercapainnya.
b. Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh siswa untuk mencapai
tujuan yang dirumuskan dalam Langkah pertama
Pengembangak kurikulum dalam pelajaran Bahasa arab menggunakan model Wheeler dimana
model ini bersifat bagaimana merancang kembalu suatu kurikulum berlandaskan pada filsafah
intitusi pendidika pada negara tersebut, pengaruh dari kurikulum ini terhadap Bahasa arab sendiri
adalah materi Bahasa arab beriorientasi pada nasionalisme, yakni belajar Bahasa arab untuk
tujuan memhami ilmu Bahasa arab dengan pendekatan oral.
6. Model Nicholls
a. Analisis situasi
e. Evaluasi
Menurut Skillback, model pengembangan kurikulum yang ia namakan adalah model Dynamic
yaitu model pengembangan kurikulum pada level sekolah. Model ini diperuntuk untuk setiap guru
yang ingin mengembangkan kurikulum yang sesuai dengn kebutuhan sekolah. Agar proses
7
pengembangan berjalan dengan baik, maka setiap pengembangan termasuk guru perlu memahami
lima elemen pokok yang dimulai dari menganalisis susuatu sampai pada melakukan penilaian.
Ada beberapak Langkah dalam pengembangan kurikulum Skilback
a. Menganalisis situasi
b. Menmformulasikan tujuan
c. Menyususn program
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada tahun ini pembelajaran Bahasa arab yang ada di madrasah masih belum di rancang oleh
pemerintah karena kurikulum ini bertumpu yang masih sederhana pasca kemerdekaan, dengan
begitu model kurikulum yang digunakan pada Bahasa arab adalah oliver dimana model ini
bersifat simple, komprehensif, dan sistematis.
Pengembangak kurikulum dalam pelajaran Bahasa arab menggunakan model Wheeler dimana
model ini bersifat bagaimana merancang kembalu suatu kurikulum berlandaskan pada filsafah
intitusi pendidika pada negara tersebut, pengaruh dari kurikulum ini terhadap Bahasa arab sendiri
adalah materi Bahasa arab beriorientasi pada nasionalisme, yakni belajar Bahasa arab untuk
tujuan memhami ilmu Bahasa arab dengan pendekatan oral.