Sadarni Budi Harefa RANCANGAN AKTUALISASI 1
Sadarni Budi Harefa RANCANGAN AKTUALISASI 1
Sadarni Budi Harefa RANCANGAN AKTUALISASI 1
ANGKATAN XVIII
RANCANGAN AKTUALISASI
OLEH :
PENGATUR/ IIc
NIP: 199508212020122002
Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari ............ Juni 2022 dengan Metode
Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) di hadapan Coach, Penguji dan Mentor.
Mengetahui,
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Utara
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat -Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan rencana aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pelayanan Pasien TB Paru di
UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari rencana aktualisasi ini adalah sebagai wadah untuk
menerapkan nilai-nilai ASN BerAkhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), serta nilai lainnya seperti Manajemen ASN, dan Smart
ASN.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnya
kepada :
1. Orang tua dan Suami yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun material
kepada penulis setiap saat sehingga penulis memiliki kekuatan dalam menyelesaikan
semua kewajiban penulis pada masa Latsar.
2. Bapak Drs. Muhammad Kahfi M. Si. selaku coach yang senantiasa dengan sabar, cermat,
teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi ini.
3. Ibu Sari Megawati Laksana Bulan S.Farm.Apt sebagai mentor penulis yang telah banyak
membantu dalam memberikan saran dan masukan mengenai perkiraan program kegiatan
dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi di instansi nanti.
Dalam penyusunan proposal rancangan ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh
penulis. Namun dengan penuh kesabaran, kerja keras, dan bimbingan dari Coach beserta Mentor
juga akhirnya proposal ini dapat diselesaikan. Semoga proposal rancangan ini dapat menjadi
panduan dalam implementasi aktualisasi di Instansi penulis. Saya sadar bahwa proposal
rancangan ini masih memiliki banyak kekurangan dan juga jauh dari ii sempurna. Untuk itu,
penulis memohon masukan demi perbaikan dimasa yang akan datang dan memohon kritik dan
saran dari para pembaca
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
Daftar Tabel.................................................................................................................iii
Daftar Gambar.............................................................................................................iv
Bab. 1 Pendahuluan
NIAS UTARA...........................................................................................
1.2.7 Tugas Pokok Unit Farmasi UPTD Rumah Sakit Kelas D PRATAMA
NIAS UTARA...........................................................................................
2
2.3 Dampak Isu Terpilih..........................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
2
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
2
Gambar 1. Daftar Perencanaan
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan.
Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integrasi moral, kejujuran,
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jabatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk
mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional seperti tersebut di atas Diklat
Pelatihan Dasar CPNS. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS. Kompetensi 2 nilai-nilai dasar profesi PNS berperan dalam membentuk karakter PNS yang
kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
serta berdaya saing.
Sebagai ASN dalam bidang kesehatan kita ikut serta dalam meningkatkan kualitas
kesehatan yang sesuai dengan misi kementerian kesehatan yaitu mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan ini
maka diperlukan sarana yang lengkap dan pelayanan yang prima oleh tenaga kesehatan.
Permenkes No. 72 Tahun 2016 merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari
2
pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai, dan pelayanan
farmasi klinik. Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit harus didukung
oleh ketersediaan sumber daya kefarmasian, pengorganisasian yang berorientasi kepada
keselamatan pasien, dan standar prosedur operasional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Setiap kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai, harus dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Tuntutan pasien dan
masyarakat akan peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan
dari paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru
yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian
(pharmaceutical care) (Permenkes RI, 2016). Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut,
apoteker/asisten apoteker sebagai tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan 3 pengetahuan,
keterampilan dalam bekerja. Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (SDM,
sarana prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta administrasi) dan pelayanan
farmasi klinik dengan memanfaatkan tenaga, dana, prasarana, sarana dan metode tatalaksana
yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan (Depkes RI, 2006).
Selama penulis bertugas sebagai CPNS di UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias
Utara ada pun beberapa permasalahan yang terjadi yaitu:
1. Belum Optimalnya Ketersediaan Obat dan BMHP di UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama
Nias Utara
Hal ini disebabkan karena beberapa kendala, misalnya obat yang direncanakan tidak ada
didalam E-Catalog, kemudian karna jumlah Obat dan BMHP yang dipesan jumlahnya tidak
terlalu banyak mengingat Kebutuhan Rumah Sakit Kelas D pratama Nias Utara masih belum
terlalu banyak, mengakibatkan ada beberapa pesanan yang dibatalkan oleh distributor. Hal ini
pun berakibat pada tidak optimalnya ketersediaan obat Rumah Sakit Kelas D pratama Nias
Utara. Tentunya kasus tersebut dapat dicegah apabila adanya upaya upaya penyelesaian yang
bisa dilakukan oleh Tim Perencanaan dan pengadaan Rumah Sakit Kelas D pratama Nias Utara.
2
Gambar 1. Daftar Perencanaan Obat dan BMHP UPTD RS Kelas D Pratama Nias Utara
2
2
Gambar 2 Daftar Obat Masuk di UPTD RS PRATAMA NIAS UTARA
Pada pengobatan Pasien TB Paru, Alur Pelayanan Pasien masih belum teratur, hal ini
karna masih belum adanya SOP Pelayan Pasien TB paru, dan hal ini menimbulkan beberapa
permasalahan contohnya, Pasien Tidak meminum Obat TB Paru dengan Benar, pasien belum
mengetahui pola hidup sehat pasien TB paru. Pasien wajib meminum obat rutin setiap hari tanpa
terlewatkan atau lupa minum obat, jika hal ini terjadi maka pengobatan pasien akan di ulang lagi
dari awal, dan pengobatan bertambah lama. Jika hal ini terjadi berulang akan menimbulkan
resistensi dan bisa menyebabkan akibat yang fatal.
2
Tabel 1.1.1 Pasien TB RS pratama
2
11. Morris anak 10 bulan ( kat anak) Pengobatan mulai 28 mar 2022
Pasien dikembalikan ke faskes lahewa dan
pengobatan lanjutan ke faskes lahewa
3. Kesalahan Pengambilan obat dari dan juga kesalahan Pemberian obat kepada pasien
Adapun masalah lain yang saya dapati UPTD RS PRATAMA NIAS UTARA yaitu
terjadinya Kesalahan Pengambilan obat dari dan juga kesalahan Pemberian obat kepada pasien.
Dan kalau hal ini terjadi tentu saja cukup berbahaya bagi pasien dan juga bisa berpengaruh pada
Stok Opname dan pelaporan Kefarmasian.
Tabel 1.1.2 Kejadian Nyaris Cedera (Kesalahan Pengambilan obat dan Pemberian obat
kepada pasien)
NO
PENULISAN DI RESEP KESALAHAN PERBAIKAN
.
1. R/ Allopurinol 300 mg No.X Sediaan Obat yang tersedia Sediaan diapotik 100 mg
S1ddTab 1 diapotik 100 mg Jumlah Tablet yang
Jumlah Tablet yang diberikan diberikan 30 tablet
kepada pasien 10 Tablet Aturan pemakaian
Aturan pemakaian (Penulisan (penulisan pada etiket) 1
Etiket) 1x 1 Tablet x 3 Tablet
2. R/ Simvastatin 10 mg No. X Sediaan Obat yang tersedia Sediaan diapotik 10 mg
S1ddTab1 diapotik 20 mg Jumlah Tablet yang
Jumlah Tablet yang diberikan diberikan 20 tablet
kepada pasien 10 Tablet Aturan pemakaian
Aturan pemakaian (Penulisan (penulisan pada etiket) 1
Etiket) 1x 1 Tablet x 1 Tablet
2
1.2 Deskripsi Organisasi
Pada tahun 2012 diadakan tahap awal perencanaan pembangunan rumah sakit tipe D
Pratama oleh pemerintah Kabupaten Nias Utara. Setelah proses pembangunan gedung Rumah
Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara selesai, maka pada tanggal 05 maret 2019 Rumah Sakit
Pratama Nias Utara secara resmi beroperasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara adalah rumah sakit milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Nias Utara yang ditetapkan sebagai rumah sakit kelas D Pratama berdasarkan
Peraturan Bupati No. 52 Tahun 2018 tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Rumah Sakit
Kelas D Pratama Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara dan SK Bupati No
Rumah Sakit Umum Pratama Kabupaten Nias Utara merupakan bagian dari jejaringan
pelayanan kesehatan untuk mencapai indikator kinerja kesehatan yang ditetapkan oleh daerah.
2
Oleh karenanya Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara mempunyai hubungan koordinatif,
kooperatif dan fungsional dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara dan Puskesmas.
Pembinaan dan pengawasan rumah sakit dilakukan oleh Pemerintah Daerah sebagai pemilik
rumah sakit. Pembinaan dan pengawasan upaya pelayanan medik secara teknis menjadi tanggung
jawab Departemen Kesehatan dan juga oleh Dinas Kesehatan provinsi dan Dinas Kesehatan
16 Luas Bangunan ± 2 Ha
2
17 Nomor Surat Ijin Rumah Sakit 441/01/DPMPPTSP/2019
24 Penetahapan Akreditasi -
2
1.2.2 VISI Organisasi
Visi dari Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias Utara adalah Menjadi Rumah Sakit Yang
2. Mewujudkan Akreditasi Rumah Sakit dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia yang
3.iMewujudkan Tata Kelola Rumah Sakit yang Profesional, Intergritas dan Beretika.
Motto dari Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias Utara adalah Kesehatan Anda Adalah
Kebahagiaan Kami”
1.2.5 Nilai-nilai Organisasi UPTD Rumah Sakit Kelas D PRATAMA NIAS UTARA
Nilai-nilai Organisasi UPTD Rumah Sakit Kelas D PRATAMA NIAS UTARA yaitu
TAFAERI, yang artinya T (Tanggap), A (Aman dan Nyaman), F (Fokus dalam pelayanan), A
1. Sasaran
a. Terselenggaranya pelayanan rujukan pasien rawat jalan, rawat inap dan pelayanan
kesehatan lain secara prima.
b. Terciptanya Rumah Sakit sebagai tempat penyembuhan menjadi wahana pemeliharaan
kesehatan.
2
c. Terpenuhinya kebutuhan peralatan medis / penunjang medis serta kebutuhan sumber
daya manusia yang professional sesuai kebutuhan dan fungsi rumah sakit.
d. Terlaksananya persiapan akreditasi rumah sakit
e. Terwujudnya peningkatan type/kelas rumah sakit
f. Terselenggaranya pelayanan dan penunjang medis
2. Tugas Pokok
Kegiatan Unit Farmasi setiap tahun membuat usulan perencanaan kebutuhan rutin obat-
obatan, Bahan Habis Pakai (BHP) serta bahan kimia laboratorium (reagensia) berdasarkan data
pemakaian tahun sebelumnya dan alokasi dana yang tersedia. Pelayanan resep Apotik buka 24
Jam meliputi resep pasien umum, pasien BPJS maupun pasien Askes Komersial.
2
obat - dari aspek administratif dan farmasetisnya (contohnya nama, bentuk sediaan, jumlah dan
etiket).
1.3 Tujuan
Pengoptimalan pelayanan Pasien TB Paru di UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias
Utara yaitu untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap Pasien TB paru, dalam Hal ini juga
brtujuan agar melaksanakan bebarapa pelayanan yang sebelumnya tidak dilakukan di UPTD
Rumah Sakit Kelas D Pratama salah satunya yaitu melakukan penjangkauan Pasien, dimana
selama ini ada beberapa pasien TB Paru yang tidak teratur dalam menggunakan obat, hal ini pun
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya pasien tidak tepat mengambil obat lanjutan ke
UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama, dan tentu saja ini berakibat pasien tidak tepat meminum
obat dengan tepat. Pada pengobatan Pasien TB Paru, Pasien wajib meminum obat rutin setiap
hari tanpa terlewatkan atau lupa minum obat, jika hal hal ini terjadi maka pengobatan pasien
akan di ulang lagi dari awal, dan pengobatan bertambah lama. Jika hal ini terjadi berulang akan
menimbulkan resistensi dan bisa menyebabkan akibat yang fatal. Pada Pengoptimalan Pelayanan
Pasien TB Paru ini pelayanan yang dilakukan tujuannya agar pasien TB paru Khususnya Pasien
TB Paru Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias Utara mendapatkan pelayan yang benar-benar
nyata, disini juga kita akan memberikan informasi kepada pasien tentang bahayanya Penyakit ini
dan memberikan edukasi pola hidup sehat pasien TB Paru.
1.4 Manfaat
Manfaat dari Optimalisasi Pelayanan Pasien TB Paru di UPTD Rumah Sakit Kelas D
Pratama Nias utara Bagi Unit Kerja yaitu Meningkatkan mutu Pelayanan kepada masyarakat,
dan Manfaat bagi masyarakat sendiri yaitu mendapatkan pelayanan yang bisa meningkatkan
kualitas kesehatan dan harapan hidup pasien.
2
BAB II.
Tiga Isu Aktual yang terjadi saat ini di UPTD RS PRATAMA NIAS UTARA
NO KONDISI YANG
ISU KONDISI SAAT INI
. DIHARAPKAN
2
tidak terlalu banyak mengingat Kebutuhan Rumah Sakit Kelas D pratama Nias Utara masih
belum terlalu banyak, mengakibatkan ada beberapa pesanan yang dibatalkan oleh distributor. Hal
ini pun berakibat pada tidak optimalnya ketersediaan obat Rumah Sakit Kelas D pratama Nias
Utara. Tentunya kasus tersebut dapat dicegah apabila adanya upaya upaya penyelesaian yang
bisa dilakukan oleh Tim Perencanaan dan pengadaan Rumah Sakit Kelas D pratama Nias Utara.
Adapun masalah lain yang saya dapati UPTD RS PRATAMA NIAS UTARA yaitu
terjadinya Kesalahan Pengambilan obat dari dan juga kesalahan Pemberian obat kepada pasien.
Dan kalau hal ini terjadi tentu saja cukup berbahaya bagi pasien dan juga bisa berpengaruh pada
Stok Opname dan pelaporan Kefarmasian.
Adapun Analisis dan penetapan Isu terpilih yaitu dengan Melakukan Idenfiikasi APKL
dan USG.
a. Identifikasi APKL
2
Tabel 2.2.1 Identifikasi ISU berdasarkan APKL
ISU A P K L KETERANGAN
BELUM OPTIMALNYA
KETERSEDIAAN OBAT YANG
√ √ √ √ Memenuhi syarat
MEMADAI DI UPTD RS PRATAMA
NIAS UTARA
b. Identifikasi USG
Metode USG ( urgency, Seriousness dan Growth) digunakan dalam menentukan prioritas
masalah. Metode USG merupakan salah satu cara untuk memprioritaskan mana isu yang paling
utama dengan menggunakan metode Teknik Scoring 1-5 dari 5 isu kontemporer, dengan
ketentuan 1 (Tidak Urgent) 2 (Kurang Urgent) 3( Cukup Urgent) 4 (Urgent) 5 (Sangat Urgent).
BELUM OPTIMALNYA
PELAYANAN PASIEN TB PARU
5 5 4 14 I
DI UPTD RS PRATAMA NIAS
UTARA
BELUM OPTIMALNYA
KETERSEDIAAN OBAT YANG
4 5 4 13 II
MEMADAI DI UPTD RS
PRATAMA NIAS UTARA
KESALAHAN PENGAMBILAN
4 3 4 11 III
ATAU PEMBERIAN OBAT
2
Kesimpulan Dari hasil Identifikasi diatas, berdasarkan Identifikasi APKL dan USG maka
isu yang menjadi Prioritas adalah “Pasien TB Paru kurang tepat atau tidak teratur meminum
obat”
Pada pengobatan Pasien TB Paru, Pasien wajib meminum obat rutin setiap hari degan
benar tanpa terlewatkan atau lupa minum obat, jika hal hal ini terjadi maka pengobatan pasien
akan di ulang lagi dari awal, dan pengobatan bertambah lama. Jika hal ini terjadi berulang akan
menimbulkan resistensi dan bisa menyebabkan akibat yang fatal. Penyakit ini merupakan
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap pengobatan mengakibatkan
bertambah lamanya seseorang menderita suatu penyakit, dan meningkatkan resiko kematian.
Pasien disarankan untuk mengambil obat kembali paling lambat 3 hari sebelum obat habis, dan
ini berpengaruh pada pengobatan kembali jika terlambat pengambilan obat.
Analisis Fishbone adalah Metode analisis isu yang digunakan dalam analisis ini adalah
Fishbone atau yang biasa disebut dengan diagram tulang ikan. Analisis fishbone ini digunakan
untuk mengidentifikasi sebab akibat dari satu isu/masalah dan menganalisis isu atau masalah
tersebut.
MANUSIA SISTEM
Belum
Optimalnya
Pelayanan
Pasien TB Paru
Kurangnya Pengawasan
Pihak Manajemen
Pelatihan Petugas,
leaflet dan banner
guna memberi
Kurangnya edukasi kepada
Fasilitas pasien
Dampak yang mungkin terjadi jika isu prioritas tersebut tidak segera diatasi yaitu akan
mengakibatkan harapan sembuh pasien berkurang, bahkan mengakibatkan harapan hidup yang
rendah bagi penderita. Pada data diatas kita ketahui bahwa ada beberapa pasien TB paru yang
putus berobat, dan pada kasus lainnya ada bayi berumur 10 bulan terindikasi TB paru, setelah
ditelusuri seisi rumah mulai dari orangtua hingga abang dan kakak sibayi telah terindikasi TB
paru. Hal ini disebabkan karna kurangnya pemahaman masyarakat kita akan bahayanya penyakit
TB paru ini dan Pasien atau masyarakat belum paham akibat dari lalainya minum obat dan
menjaga pola hidup sehat Penderita TB Paru.
2
2.4 Role Model
Role model merupakan suatu tindakan yang mencerminkan suatu sikap yang baik
sehingga dapat dijadikan model acuan atau contoh kearah lebih baik. Yang menjadi role model
penulis adalah Sari Megawati Laksana Bulan, S. Farm. Apt. Beliau adalah Kepala Seksie
Penunjang Pelayanan Medis di UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama dan sekaligus mentor
penulis karena memiliki jiwa kepemimpinan.
NIP : 198306262014032001
2
BAB III
PEMECAHAN
ISU TERPILIH FAKTOR PENYEBAB ISU KEGIATAN KREATIF
ISU
Membuat SOP
BELUM OPTIMALNYA Petugas belum paham Pelayanan Pasien TB Optimalisasi
PELAYANAN PASIEN prosedur, belum adanya alur Paru Pelayanan Pasien
pelayanan pasien TB paru Membuat Leaflet TB Paru di UPTD
TB PARU DI UPTD RS
Belum adanya SOP Informasi dan edukasi Rumah Sakit
PRATAMA NIAS pelayanan pasien TB paru Kelas D Pratama
terkait penyakit TB
UTARA yang menjadi patokan paru
pelayanan pasien TB paru Membuat Banner
kurangnya Pengawasan Informasi dan edukasi
Manajemen terkait penyakit TB
Belum adanya pelatihan paru
kepada petugas terkait Memberikan Edukasi
pelayanan pasien TB paru, langsung kepada
belum adanya Leaflet, pasien pengunjung
Banner media informasi Apotek Terkait
terkait penyakit TB paru Penyakit TB paru
guna memberikan kepada Pasien
pemahaman dan edukasi
kepada pasien
2
3.2 Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 (Nilai – nilai Dasar ASN).
Nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini diharapkan akan dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. dalam
rancangan aktualisasi ini pun pada setiap kegiatan yang dilakukan haruns mengandung nilai nilai dasar ASN BerAkhlak. Panduan
perilaku Core Valus ASN BerAkhlak sebagai berikut.
1. Berorientasi Pelayanan, (Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Melakukan perbaikan tiada henti)
2. Akuntabel, (Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi. Menggunakan
kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan)
3. Kompeten, (Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Membantu orang lain belajar.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
4. Harmonis, (Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain. Membangun lingkungan kerja yang
kondusif)
5. Loyal, (Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setia kepada
NKRI serta pemerintahan yang sah. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia
jabatan dan negara)
6. Adaptif, (Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas. Bertindak proaktif)
7. Kolaboratif, (Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan
nilai tambah. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersam
2
Tabel 3.2 Keterkaitan Kegiatan terhadap Nilai-niali Core Values ASN BERAKHLAK (Nilai-nilai dasar ASN)
2
isi Leaflet tugas dengan kualitas terbaik
Berorientasi pelayanan:
4. Melakukan percetakan Leaflet Perbaikan tiada henti
3. Membuat Banner Loyal, Kompeten, 1. Meminta Izin Kepada Atasan Loyal : Menjaga nama baik sesama
Penyakit TB Paru Berorientasi, pelayanan ASN, pimpinan, instansi dan
dan Pemakaian Obat negara, serta menjaga rahasia
jabatan dan negara.
4. Memberikan Loyal, Kompeten, 1. Meminta Izin Kepada Atasan Loyal : Menjaga nama baik sesama
Edukasi Terkait Berorientasi pelayanan ASN, pimpinan, instansi dan
Penyakit TB paru negara, serta menjaga rahasia
dan Pemakaian Obat jabatan dan negara.
kepada Pasien
2. Mengumpulkan dan KOMPETEN : Melaksanakan
mempelajari materi tentang tugas dengan kualitas terbaik.
edukasi Penyakit TB paru dan
Pemakaian Obat Kepada pasien.
2
memberikan Edukasi Memahami dan memenuhi
Pemakaian Obat, Edukasi Pola kebutuhan masyarakat
Hidup Sehat Pasien TB Paru.
3.3 Relevansi Rencana Aktualisasi Dikaitkan dengan Agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Tabel 3.3 Relevansi Rencana Aktualisasi Dikaitkan dengan Agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI)
2
ASN Menjalankan Peran Sebagai :
1. Membuat SOP Pelayanan Pasien TB Paru Pelayan Publik Penerapan Literasi Digital
Pelaksana kebijakan
Penerapan Kode Etik ASN: Cakap bermedia digital
Melaksanakan tugas dengan budaya bermedia digital
jujur, bertanggung jawab dan Aman Bermedia digital
berintegritas tinggi.
ASN Menjalankan Peran Sebagai :
2. Membuat Leaflet Penyakit TB Paru dan Pelayan Publik Penerapan Literasi Digital
Pemakaian Obat Pelaksana kebijakan
Penerapan Kode Etik ASN: Cakap bermedia digital,
Melaksanakan tugas dengan budaya bermedia digital
jujur, bertanggung jawab dan Aman Bermedia digital
berintegritas tinggi.
ASN Menjalankan Peran Sebagai :
3. Membuat Banner Penyakit TB Paru dan Pelayan Publik Penerapan Literasi Digital
Pemakaian Obat Pelaksana kebijakan
Penerapan Kode Etik ASN: Cakap bermedia digital
Melaksanakan tugas dengan budaya bermedia digital
jujur, bertanggung jawab dan Aman Bermedia digital
berintegritas tinggi.
ASN Menjalankan Peran Sebagai :
4. Memberikan Edukasi Terkait Penyakit TB Pelayan Publik Wujud Profil ASN Hospitality, adalh
paru dan Pemakaian Obat kepada Pasien Pelaksana kebijakan ASN dengan sifat baik hati dan
Penerapan Kode Etik ASN: menarik budi bahasanya, manis tutur
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi.
2
3.4 RANCANGAN AKTUALISASI
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan saat aktualisasi untuk menyelesaikan isu tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Pelayanan Pasien TB Paru di UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias Utara
2. Belum Optimalnya Ketersediaan Obat yang memadasi di UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias
Utara
Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pelayanan Pasien TB Paru di UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias Utara
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Pasien TB Paru di UPTD Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias Utara
2
Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi
KETERKAITAN
TAHAPAN KONTRIBUSI TERHADAP
NO KEGIATAN OTPUT DENGAN CORE
KEGIATAN VISI MISI ORGANISASI
VALUES ASN
1. Membuat SOP 1. Meminta Izin 1. Mendapat LOYAL: Dalam pembuatan MISI 3: Mewujudkan Tata
Pelayanan Kepada Persetujuan SOP ini saya harus meminta Kelola Rumah Sakit yang
Pasien TB Paru Atasan/Mentor Atasan/Mentor persetujuan atasan / Mentor Profesional Integritas dan
terlebih dahulu. Menjaga beretika.
nama baik dan menghargai VISI: Menjadi Rumah Sakit
Atasan/Pimpinan yang unggul dalam pelayanan
dan kebanggaan masyarakat
Nias Utara
2. Mengumpulkan 2. Tersedianya KOMPETEN: MISI 1: Mewujudkan
Sumber Literatur Literatur SOP Melaksanakan tugas dengan Pelayanan Yang Bermutu,
Mengenai SOP Pelayanan kualitas terbaik. Berkualitas dan terjangkau
Pasien TB
Paru
3. Mengonsep Draft 3. Terwujudnya KOMPETEN: MISI 1: Mewujudkan
SOP Sesuai Konsep Draft Melaksanakan tugas dengan Pelayanan Yang Bermutu,
Literatur SOP kualitas terbaik. Berkualitas dan terjangkau
2
2. Membuat 1. Meminta Izin 1. Mendapat LOYAL: Dalam pembuatan MISI 3: Mewujudkan Tata
Leaflet Penyakit Kepada Atasan Persetujuan Leafleat ini saya harus Kelola Rumah Sakit yang
TB Paru dan Atasan/Mentor meminta persetujuan Profesional Integritas dan
Pemakaian Obat atasan / Mentor terlebih beretika.
dahulu. Menjaga nama baik
dan menghargai
Atasan/Pimpinan
2. Menyiapkan 2. Tersedianya KOMPETEN: MISI 1: Mewujudkan
Informasi, Informasi dan Melaksanakan tugas dengan Pelayanan Yang Bermutu,
Menyusun desain kualitas terbaik. Berkualitas dan terjangkau
Informasi dan menarik yang
desain Sehingga mudah
Mudah Dipahami dipahami
3. Melakukan 3. Tersedianya KOMPETEN: MISI 1: Mewujudkan
evaluasi desain Konsep, Melaksanakan tugas dengan Pelayanan Yang Bermutu,
isi Leaflet, dan desain Leaflet kualitas terbaik. Berkualitas dan terjangkau
meminta koreksi Final
serta persetujuan
atasan/mentor
4. Melakukan 4. Tersedianya BERORIENTASI MISI 1: Mewujudkan
percetakan Leafleat PELAYANAN: Memahami Pelayanan Yang Bermutu,
Leaflet Penyakit TB dan memenuhi kebutuhan Berkualitas dan terjangkau
Paru dan masyarakat
Pemakaian
Obat
3. Membuat 1. Meminta Izin 1. Mendapat LOYAL: Dalam pembuatan MISI 3: Mewujudkan Tata
Banner Penyakit Kepada Atasan Persetujuan Banner ini saya harus Kelola Rumah Sakit yang
TB Paru dan Atasan/Mentor meminta persetujuan Profesional Integritas dan
Pemakaian Obat atasan / Mentor terlebih beretika.
dahulu. Menjaga nama baik
dan menghargai
Atasan/Pimpinan
2. Menyiapkan 2. Tersedianya KOMPETEN: MISI 1: Mewujudkan
2
Informasi, Informasi dan Melaksanakan tugas dengan Pelayanan Yang Bermutu,
Menyusun desain kualitas terbaik. Berkualitas dan terjangkau
Informasi dan menarik yang
desain Sehingga mudah
Mudah dipahami
Dipahami.
3. Melakukan 3. Tersedianya KOMPETEN: MISI 1: Mewujudkan
evaluasi desain Konsep, Melaksanakan tugas dengan Pelayanan Yang Bermutu,
dan isi Banner desain Banner kualitas terbaik. Berkualitas dan terjangkau
Final
4. Melakukan 4. Tersedianya BERORIENTASI MISI 1: Mewujudkan
percetakan Banner PELAYANAN: Memahami Pelayanan Yang Bermutu,
Banner Penyakit TB dan memenuhi kebutuhan Berkualitas dan terjangkau
Paru dan masyarakat
Pemakaian
Obat
4. Memberikan 1. Meminta Izin 1. Mendapat LOYAL: Dalam pembuatan MISI 3: Mewujudkan Tata
Edukasi Terkait Kepada Atasan Persetujuan Banner ini saya harus Kelola Rumah Sakit yang
Penyakit TB Atasan/Mentor meminta persetujuan Profesional Integritas dan
paru dan atasan / Mentor terlebih beretika.
Pemakaian Obat dahulu. Menjaga nama baik Nias Utara
kepada Pasien dan menghargai
Atasan/Pimpinan
2. Mengumpulkan 2. Tersedianya KOMPETEN: MISI 1: Mewujudkan
dan Materi Melaksanakan tugas dengan Pelayanan Yang Bermutu,
mempelajari Edukasi kualitas terbaik. Berkualitas dan terjangkau
materi tentang Penyakit TB
edukasi paru dan
Penyakit TB Pemakaian
paru dan Obat
Pemakaian Obat
Kepada pasien.
3. Melayani Pasien 3. Terlaksananya BERORIENTASI MISI 1: Mewujudkan
2
TB Paru lalu Edukasi PELAYANAN: Memahami Pelayanan Yang Bermutu,
memberikan Penyakit TB dan memenuhi kebutuhan Berkualitas dan terjangkau
Edukasi paru dan masyarakat. Ramah,
Pemakaian Pemakaian cekatan, solutif, dan dapat
Obat, Edukasi Obat kepada diandalkan.
Pola Hidup Pasien
Sehat Pasien TB
Paru.
2
Tabel 3.5 Penjadwalan
2
BAB IV PENUTUP
Demikian Rancangan Aktualisasi ini dibuat dengan sebaik-baiknya, sebagai bahan untuk pelaksanaan habituasi di UPTD
Rumah Sakit Kelas D Pratama Nias Utara dalam rangka menerapkan nilai-nilai BerAkhlak yang telah penulis dapat selama pelatihan
dasar CPNS. Penulis mengharapkan saran dan kritik dari Bapak/Ibu sehingga rancangan ini dapat dilanjutkan dan disempurnakan pada
saat habituasi agar dapat bermanfaat bagi orang banyak.
2
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019.Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. Laporan Kinerja Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020.
Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2021. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara. Jakarta. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 93/K.1/Pdp.07/2021 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 93/K.1/Pdp.07/2021 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Berorientasi Pelyanan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
2
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : No 139/KEP/MPAN/11/2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter Dan Angka Kreditnya. Jakarta : Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
Presiden Republik Indonesia. 2014. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.