Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PGRS

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 40

Pedoman Pelayanan Gizi

Rumah Sakit Pratama

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT

A. LATAR BELAKANG

 Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan


disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis,
status gizi, dan status metabolisme tubuh.
 Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses
penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit
dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien.
 Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna
sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit.
B. VISI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT PRATAMA

Visi pelayanan Gizi RS Pratama adalah yaitu pelayanan


gizi yang bermutu sesuai dengan jenis kelas pelayanan
serta mengutamakan edukasi diit yang dapat
memepercepat masa penyembuhan, memberikan
kepuasan dan dapat menjadi Rs pilihan utama bagi
seluruh masyarakat Nias Utara
C. MISI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT PRTAMA

1. Menyelenggarakan pelayanan gizi yang


berorientasi pada kebutuhan pasien dan
kepuasaan klien/pasien.
2. Meningkatkan kepuasan dan komitmen serta
profesionalisme sumber daya manusia( SDM)
unit gizi.
3. Mengembangkan pengetahuan SDM.
D. Ruang Lingkup Pelayanan Gizi Rumah Sakit
E. LANDASAN HUKUM

1. Undang – undang Kesehatan No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan.


2. Undang – undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindyngan Konsumen.
3. SK Menkes no 134/1978 tentang organisasi dan Tatalaksanaan Rumah Sakit Umum.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 721/Menkes/ SK 1986 tentang persyaratan Kesehatan
Jasa Boga.
5. SK Menkes No 983/1992 tentang Rumah sakit Swadana.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/ Menkes/SK/1993 tentang Standar Pelayanan
Medis.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 tahun 1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah sakit .
8. Menkes No 213/2000 Tentang Perusahaan Jawatan Rumah Sakit.
9. Permenkes 712/2003 tentang sanitasi makanan.
10. SK Menkes No 1673/2005 Tentang Layanan umum.
11. Permenkes RI 78/ 2013 Tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
F. Mekanisme Pelayanan Gizi Rumah Sakit
1. PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN

 Serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari


asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi dan monitoring evaluasi
kepada klien/pasien di rawat jalan.

 Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi dan dietetik
atau edukasi/ penyuluhan gizi

 Memberikan pelayanan kepada klien/pasien rawat jalan atau kelompok dengan


membantu mencari solusi masalah gizinya melalui nasihat gizi mengenai jumlah
asupan makanan yang sesuai, jenis diet, yang tepat, jadwal makan dan cara makan,
jenis diet dengan kondisi kesehatannya.
Sasaran
Mekanisme Pelayanan Gizi Rawat Jalan
2. PELAYANAN GIZI RAWAT INAP
 Pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi
meliputi perencanaan, penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi ,
serta monitoring dan evaluasi gizi.

 Tujuan: Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh
asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi.

 Sasaran: Pasien, Keluarga


Koordinasi pelayanan gizi
STANDAR KETENAGAAN

Kualifikasi sumber daya manusia


1. Kepala unit pelayanan gizi
Kepala unit gizi adalah penanggungjawab umum organisasi unit
pelayanan gizi di RS Pratama, yaitu yang ditetapkan oleh Direktur Rumah
Sakit dengan berdasarkan ketentuan dan peraturan kepegawaian yang
berlaku. Kepala unit pelayanan gzii Rumah sakit bertugas memimpin
penyelenggaraan pelayanan gizi di rumah sakit yang pada umumnya
bertanggungjawab kepada kepala bidang penunjang medis
2. . KOORDINATOR AHLI GIZI KLINIK
Seorang ahli gizi profesional yang diberi tanggungjawab dan wewenang
untuk mengelola pelayanan asuhan gizi di rumah sakit

 C. KOORDINATOR MSPM

1. Pengertian
Seorang ahli gizi yang profesionalisme yang diberi tanggung jawab dan
wewennag untuk mengelola pelayanan makan di rumah sakit
Tenaga pengolah
Pengertian :
Seorang ahli masak yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk
melakukan pelayanan makan di unit gizi.

Pramusaji
Pengertian
Seorang pramusaji yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanankan pelayanan makan di unit gizi
. N Jabatan Jumlah
o

1 Kepala ruangan 1
2 Gizi ruangan 1
3 MSPM 1
4 Pelaksana 4
5 Pramusaji 4
6 Cleaning service 1
3. PENYELENGGARAAN MAKANAN
 Rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan
bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan
makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi.

 Tujuan: Menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi,


biaya, aman, dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi
yang optimal.

 Sasaran: Pasien, Karyawan


a. Bentuk Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit
Pratama yaitu
b. Alur penyelenggaraan makanan
Langkah-langkah Perencanaan Menu
Bentuk tim kerja
Menetapkan macam menu
Menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu
penggunaan menu
Menetapkan pola menu
Menetapkan besar porsi
Mengumpulkan macam hidangan untuk pagi, siang,
dan malam dan selingan pada satu putaran menu
Merancang format menu
Melakukan penilaian menu dan merevisi menu
Melakukan tes awal menu
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan bahan makanan
Susun macam bahan makanan yang diperlukan, lalu golongkan bahan makanan apakah termasuk
dalam :
a) Bahan makanan segar
b) Bahan makanan kering
Hitung kebutuhan semua bahan makanan satu persatu dengan cara :
a) Tetapkan jumlah konsumen rata-rata yang dilayani
b) Hitung macam dan kebutuhan bahan makanan dalam 1 siklus menu (misalnya : 5, 7
atau 10 hari).
c) Tetapkan kurun waktu kebutuhan bahan makanan (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1
tahun)
d) Hitung berapa siklus dalam 1 periode yang telah ditetapkan dengan menggunakan
kalender.
Contoh : Bila menu yang digunakan adalah 10 hari, maka dalam 1 bulan (30 hari)
berlaku 3 kali siklus. Bila 1 bulan adalah 31 har, maka belaku 3 kali siklus ditambah 1 menu untuk
tanggal 31.
e) Hitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan untuk kurun waktu yang
ditetapkan (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun)
f) Masukkan dalam formulir kebutuhan bahan makanan yang telah dilengkapi dengan
spesifikasinya.
Perencanaan Anggaran Bahan Makanan

 Kumpulkan data tentang macam dan jumlah


konsumen/pasien tahun sebelumnya
 Tetapkan macam dan jumlah konsumen/pasien
 Kumpulkan harga bahan makanan
 Buat pedoman berat bersih BM ke berat kotor
 Hitung indeks harga makanan per orang per hari
 Hitung anggaran BM setahun
 Laporkan hasil perhitungan kepada pengambil keputusan
 Rencanakan anggaran diusulkan secara resmi melalui jalur
administratif yang berlaku
Pengadaan BM
Spesifikasi
1. Spesifikasi Tehnik
2. Spesifikasi penampilan
Nama BM/produk
Ukuran/tipe/kemasan
Tingkat kualitas
Umur BM
Warna Bm
Identitas pabrik
Masa kadaluarsa
Data isi produk bila dalam kemasan
Satuan BM yang dimaksud
Keterangan khusus lain yang diperlukan

CONTOH: Spesifikasi ikan tongkol: tanpa tulang atau fillet,


berat ½ kg/potong, daging tidang berlendir, kenyal, bau
segar tidak amis dan tidak beku.
3. Spesifikasi Pabrik (makanan kaleng)
Pemesanan BM
Pembelian BM
1. Pembelian langsung ke pasar (The Open Market of Buying)
2. Pembelian dengan musyawarah (The Negotiated of Buying)
3. Pembelian yang akan datang (Future Contract)
4. Pembelian tanpa tanda tangan (Unsigned Contract/Auction)
-Firm At the Opening of Price (FAOP), dimana pembeli
memesan bahan makanan pada saat dibutuhkan, harga
disesuaikan pada saat dibutuhkan, harga disesuainkan pada
saat transaksi berlangsung.
-Subject Approvel of Price (SAOP), dimana pembeli memesan
bahan makanan pada saat dibutuhkan, harga sesuai dengan
yang ditetapkan terdahulu.
5. Pembelian melalui pelelangan (The Formal Competitive)
Penerimaan BM
Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan
Langkah Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan:
1.Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima,
segera dibawa ke ruang penyimpanan, gudang atau ruang
pendingin.
2.Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelah
ditimbang dan diperiksa oleh bagian penyimpanan bahan
makanan setempat di bawa ke ruang persiapan bahan
makanan
Distribusi Makanan
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GIZI TERAPAN

 Penelitian dan pengembangan gizi terapan dilakukan untuk meningkatkan


kemampuan guna menghadapi tantangan dan masalah gizi terapan yang kompleks.
Ciri suatu penelitian adalah proses yang berjalan terus menerus dan selalu mencari,
sehingga hasilnya selalu mutakhir.

 Tujuan: mencapai kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara berdaya guna dan
berhasil guna dibidang pelayanan gizi, penyelenggaraan makanan rumah sakit,
penyuluhan, konsultasi, konseling dan rujukan gizi sesuai kemampuan institusi. Hasil
penelitian dan pengembangan gizi terapan berguna sebagai bahan masukan bagi
perencanaan kegiatan, evaluasi, pengembangan teori, tatalaksana atau standar
pelayanan gizi rumah sakit.

 Sasaran: pelayanan gizi di ruang rawat inap dan rawat jalan, penyelenggaraan
makanan rumah sakit, penyuluhan, konsultasi, konseling dan rujukan gizi.
Mekanisme Kegiatan
Ruang Lingkup Penelitian

Pelayanan Gizi Rawat Jalan dan Rawat Inap


a. Penelitian
Beberapa contoh topik penelitian antara lain:
1) Daya terima makanan di ruang perawatan;
2) Tugas-tugas tenaga gizi;
3) Alat peraga penyuluhan gizi;
4) Hospital Malnutrition pada pasien rawat inap;
5) Kepatuhan diet, efektivitas konsultasi pada pasien rawat jalan;

b. Pengembangan Gizi
1) Berbagai Standar yang dapat dikembangkan diantaranya adalah standar asuhan gizi;
standar skrining gizi yang biasa digunakan; standar terapi diet; standar ketenagaan; standar
sarana prasarana termasuk informasi dan teknologi (IT) dan software perhitungan zat gizi;
Standar Prosedur Operasional; dan sebagainya.
2) Standar sarana dan prasarana yang dapat dikembangkan misalnya Formulir pemantauan
asuhan gizi; formulir asupan makanan; food model; alat antropometri, dan lain-lain.
Penyelenggaraan Makanan
a. Penelitian
Beberapa contoh topik penelitian antara lain:
1) Standar kecukupan bahan makanan pasien;
2) Standar porsi hidangan;
3) Penerimaan terhadap hidangan tertentu;
4) Daya terima makanan di ruang perawatan;
5) Spesifikasi bahan makanan;
b. Pengembangan
1) Berbagai Standar yang dapat dikembangkan adalah standar resep; standar porsi; standar
bumbu; standar waste; standar formula/makanan enteral; dan lain-lain.
2) Standar sarana dan prasarana yang dapat dikembangkan antara lain kebisingan peralatan
besar di dapur; standar kereta makan; standar alat pengolahan; standar alat distribusi
makanan, dan sebagainya.
KETENAGAAN PGRS

 Dalam upaya menjamin pelaksanaan pelayanan gizi yang optimal di rumah


sakit diperlukan adanya standar kebutuhan tenaga gizi secara lebih rinci
yang memuat jenis dan jumlah tenaga gizi.
 Dalam melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit. selain tenaga gizi,
dibutuhkan juga tenaga pendukung meliputi tenaga jasa boga, logistik,
pranata komputer, tenaga administrasi dan tenaga lainnya.
PEMBIAYAAN PELAYANAN GIZI

Konsep Perhitungan Biaya


SARANA DAN PRASARANA PGRS

Kebutuhan Ruangan
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN GIZI

 Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang bermutu,jika memiliki 3 komponen mutu, yaitu:
1. Pengawasan dan pengendalian mutu untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan aman,
2. Menjamin Kepuasan konsumen
3. Assessment yang berkualitas.

 Dalam Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (Depkes RI, 2008), ditetapkan bahwa indikator Standar
Pelayanan Gizi meliputi :
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien (100 %),
2. Sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien ( ≤ 20 %)
3. Tidak ada kesalahan pemberian diet (100 %). Beberapa rumah sakit sudah mulai mengembangkan
kepuasan konsumen dengan indikator mutu.

 Mengingat ruang lingkup pelayanan gizi di rumah sakit yang kompleks meliputi pelayanan rawat jalan,
pelayanan rawat inap, penyelenggaraan makanan, dan penelitian dan pengembangan maka setiap
rumah sakit perlu menetapkan dan mengembangkan indikator mutu pelayanan gizi agar tercapai
pelayanan gizi yang optimal
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai